Proposal Metopen
Proposal Metopen
Proposal Metopen
Usulan Penelitian
1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik
Sarjana Strata 1 baik di Universitas Muhammadiyah Palembang maupun di perguruan
tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan
pihak lain kecuali arahan pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan
orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah
dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh karena karya ini serta sanksi
lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.
i
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang
……………………….. ………………………….
NIDN: NIDN:
Mengetahui,
Dekan
u.b Ketua Program Studi Manajemen
……………………….
NID :
ii
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang
……………………….. ………………………….
NIDN: NIDN:
Mengetahui,
Dekan
u.b Ketua Program Studi Manajemen
……………………….
NIDN:
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................5
A. Kajian Pustaka...........................................................................................................................6
1. Landasan Teori......................................................................................................................6
B. Literasi keuangan........................................................................................................................8
D. Fintech payment.....................................................................................................................10
2. Penelitian Sebelumnya........................................................................................................12
3. Kerangka Pemikiran...........................................................................................................15
4. Hipotesis................................................................................................................................15
A. Jenis Penelitian.........................................................................................................................17
B. Lokasi Penelitian......................................................................................................................17
C. Operasionalisasi Variabel.......................................................................................................17
1. Populasi..................................................................................................................................19
2. Sampel...................................................................................................................................19
iv
E. Data yang Diperlukan.............................................................................................................20
1. Data primer............................................................................................................................21
2. Data sekunder........................................................................................................................21
1. Interview (Wawancara)..........................................................................................................21
2. Kuesioner (Angket)................................................................................................................21
3. Observasi Observasi..............................................................................................................21
4. Dokumentasi..........................................................................................................................22
a. Analisis Kualitatif..................................................................................................................22
b. Analisis Kuantitatif................................................................................................................22
H. Jadwal Penelitian.....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKAN..........................................................................................................26
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................32
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
money yang pada dasarnya dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas bank sentral
dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan moneter khususnya pengendalian dari
besaran moneter. Sedangkan menurut Freidman dalam (Fauzie & S Istanto, 2014)
adanya perkembangan dari teknologi informasi akan memberikan dampak terkait
dengan berkurangnya peran dari base money dalam transaksi pembayaran.
Hasil penelitian Luh (2019) menemukan bahwa literasi keuangan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap financial self-efficacy. Huston (2010) menyatakan
bahwa pengetahuan finansial merupakan dimensi yang tidak terpisahkan dari literasi
finansial, namun belum dapat menggambarkan literasi finansial.
Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini ada dua hal yang mempengaruhi
mahasiswa untuk mengambil keputusan untuk menggunakan fintech yaitu literasi
keuangan dan kualitas pembelajaran keuangan. Literasi keuangan atau “melek”
keuangan termasuk 10 macam kecerdasan yang harus dimiliki manusia. Orang yang
tidak memiliki kecerdasan financial, baik orang kaya maupun menengah ke bawah,
keuangan mereka langsung habis untuk membayar utang dan pengeluaran, sehingga
tidak ada yang ditabung.
Literasi keuangan (financial literacy) juga dapat dipahami sebagai pengetahuan
dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan personal financial literacy didefenisikan sebagai pengetahuan mengenai
konsep-konsep keuangan. Personal financial literacy mencakup pengetahuan dasar
mengenai keuangan pribadi (basic personal finance), pengetahuan mengenai
manajemen uang (cash management), pengetahuan mengenai kredit dan utang,
pengetahuan mengenai tabungan dan investasi serta pengetahuan mengenai risiko.
Menurut Lusardi mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya akan menghadapi
kompleksitas yang semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan
pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa
depan yang lebih dari orang tua mereka (widayati, 2012).
Nababan & Sadalia (2013) mendefinisikan mahasiswa adalah salah satu
bagian dari rakyat yang kuantitasnya cukup besar dalam berkontribusi bagi
perekonomian, karena nantinya mahasiswa akan memasuki dunia kerja dan
diwajibkan mampu untuk memanajemen keuangan pribadinya. Manajemen
keuangan yaitu bentuk pengaplikasian konsep manajemen yang meliputi kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengelolaan keuangan pada level individu (Arganata
et al., 2019).
2
Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen keuangan pribadi mahasiswa
diantaranya: literasi keuangan, gaya hidup, status sosial ekonomi orang tua,
pendapatan, lingkungan kampus, financial self efficacy dan sebagainya. Beberapa
penelitian terdahulu telah melakukan riset mengenai manajemen keuangan pribadi
mahasiswa. Nurlaila (2020) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat
3 faktor yang diduga berdampak terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa
diantaranya: pertama pengetahuan keuangan seseorang atau literasi keuangan. Kedua,
keyakinan atau kemampuan diri dalam melakukan perubahan perilaku keuangan atau
disebut dengan financial self efficacy. Ketiga yaitu kualitas pembelajaran keuangan.
Albertus et al., (2020) melakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat
faktor yang berdampak secara positif dan signifikan pada manajemen keuangan
pribadi mahasiswa yaitu literasi keuangan dan lingkungan kampus. Penelitian oleh
Pramedi & Haryono (2021) menyatakan bahwa manajemen keuangan pribadi
mahasiswa dipengaruhi literasi keuangan, financial knowledge, sikap keuangan,
income, dan financial self efficacy.
Fintech hadir dengan berbagai jenis bisnis, antara lain : Payment Chanenel
System, Peer to Peer (P2P) Lending, Crowdfunding, dan lain-lain. Pelaku bisnis
fintech paling dominan di Indonesia saat ini yaitu jenis payment. Payment system
merupakan layanan elektronik yang menggantikan uang kartal dan uang giral sebagai
alat pembayaran, misalnya kartu emoney, gopay, dana, ovo dan bitcoin.
Payment gateway adalah pembayaran online yang fungsinya mendeskripsikan
dan mengesahkan informasi pada sebuah transaksi sesuai dengan kebijakan yang telah
diatur oleh para provider. Dalam zaman online saat ini payment gateway sangat
digemari dan menjadi terkenal, terutama oleh para pelaku e-commerce. Payment
gateway sangat memberikan berbagai keuntungan dan kemudahan pelaku e-
commerce untuk melakukan transaksi keuangan berbasis digital yang didukung oleh
jaringan internet.
Dengan adanya fintech di Indonesia memberikan manfaat bagi penggunanya,
Kemudahan dalam pelayanan finansial. Dengan fintech diharapkan transaksi
keuangan menjadi lebih mudah. Nasabah atau pengguna dapat mengakses pelayanan
finansial melalui teknologi pelayanan finansial melalui teknologi smartphone maupun
laptop, sehingga tidak perlu untuk datang langsung ke bank untuk bertransaksi.
Kehadiran teknologi dalam bidang finansial ini tentu saja membantu masyarakat
3
dalam memaksimalkan layanan finansial. Hal ini tercermin dari proses kerja yang
tergolong cepat dan efektif dalam hal waktu.
Fenomena fintech yang hadir saat ini di Indonesia merupakan peringatan bagi
lembaga-lembaga konvensional yang termasuk dalam sektor keuangan dalam hal
tugas dan tanggung jawab yang dikerjakan dan juga prospek kerja kedepannya.
Terlihat bahwa fintech memberi layanan kemudahan dan harga yang lebih hemat
dibandingkan dengan layanan lembaga yang sudah ada terlebih dahulu kepada
masyarakat termasuk generasi millennial yang cepat dalam menerima perubahan
teknologi yang ada.
Bedasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Financial Self Efficacy Dan Fintech
Payment Terhadap Manajemen Pengelolaan Keuangan Pribadi Mahasiswa”.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahn yang dapat
dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh literasi keuangan, financial self efficacy, dan fintech payment
terhadap manajemen pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa ?
2. Adakah pengaruh literasi keuangan terhadap manajemen pengelolaan keuangan
pribadi mahasiswa ?
3. Adakah pengaruh financial self efficacy terhadap manajemen pengelolaan
keuangan pribadi mahasiswa ?
4. Adakah pengaruh fintech payment terhadap manajemen pengelolaan keuangan
pribadi mahasiswa ?
C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah penelitian mengenai pengaruh literasi keuangan,
financial self efficacy, dan fintech payment terhadap manajemen pengelolaan
keuangan pribadi mahasiswa ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, financial self efficacy, dan
fintech payment terhadap manajemen pengelolaan keuangan pribadi
mahasiswa.
4
2. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap manajemen
pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh financial self efficacy terhadap manajemen
pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
4. Untuk mengetahui pengaruh fintech payment terhadap manajemen
pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pihak-pihak sebagai
berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman pada peneliti dalam
mengaplikasikanilmu pengetahuan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Hasil
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan,financial self efficacy
dan fintech payment terhadap manajemen pengelolaan keuangan pribadi
mahasiswa.
2. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan, menambah ilmu
pengetahuan, serta dapat menjadi acuan atau kajian bagi penulisan di masa yang
akan datang.
5
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Landasan Teori
6
Menurut Mien & Thao (2015) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan seseorang ada tiga diantaranya
pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan locus of control. Sementara itu
menurut Ida & Dwinta (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi keuangan
antara lain :
1. Pengetahuan Keuangan
Pengetahuan keuangan itu hal yang penting bagi setiap orang
untuk mengelola keuangan atau pendapatan yang dihasilkan
seseorang untuk mendukung kesejahteraannya di masa yang akan
datang. Untuk mencapai kesejahteraan ini seseorang harus
memiliki pengelolaan keuangan yang baik (Rozaini et al., 2018).
2. Pengalaman Keuangan
Pengalaman keuangan sebagai kemampuan untuk
mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi dalam
menentukan perencanaan dan pengelolaan investasi untuk
mengetahui pengelolaan keuangan pribadi (Sina & Noya, 2012).
3. Sikap Keuangan
Sikap keuangan didefinisikan sebagai keadaan pikiran,
pendapat, dan penilaian seseorang tentang keuangan. Sikap
keuangan merupakan kontributor penting dalam mencapai
keberhasilan atau kegagalan dalam aspek keuangan (Ameliawati &
Setiyani, 2018).
4. Locus of Control
Locus of control didefinisikan sebagai konstruk internal dan
eksternal yang mengukur keyakinan seseorang pada peristiwa yang
terjadi dalam hidupnya (Baptista & Dewi, 2021).
5. Tingkat Pendidikan
Individu akan lebih mudah dalam memahami dan melakukan
pengelolaan keuangan yang baik apabila diiringi juga dengan
pendidikan formal yang memadai (Erika, 2019).
B. Literasi keuangan
Literasi keuangan menurut Garman & Gappinger (2008) Literasi
keuangan didefinisikan sebagai pengetahuan seseorang tentang fakta, konsep,
prinsip, dan teknologi yang menjadi dasar seseorang untuk pintar dalam
mengelola keuangan. selain itu, menurut Rozaini et al. (2018) literasi
keuangan diartikan sebagai kemampuan memahami, menganalisis, dan
mengelola keuangan yang tepat untuk menghindari masalah keuangan. Dalam
konsep lain, literasi keuangan merupakan kemampuan individu dalam
menerapkan pengelolaan keuangan, baik dalam mendapatkan dan
mengevaluasi informasi yang umum digunakan untuk pengambilan keputusan
dan melihat konsekuensi yang diterima (Ningtyas, 2019)
Menurut Otoritas Jasa Keuangan literasi keuangan adalah rangkaian
proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge),
keyakinan (competence), dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat
luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik.
Sedangkan menurut Mason & Wilson Ayu Krishna, literasi keuangan adalah
kemampuan seseorang untuk mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi
informasi yang relevan untuk mengambil keputusan dengan memahami
konsekuensi finansial yang ditimbulkannya. Menurut JumpStar Coalition
Huston, financial literacy is the ability to use knowledge and skills to manage
financial resources effectively for lifetime financial security.Seperti literasi
pada umumnya, Huston mengkonseptualisasikan literasi keuangan sebagai dua
dimensi, yaitu dimensi pemahaman (pengetahuan mengenai keuangan pribadi)
dan dimensi penggunaan (penerapan konsep dan produk keuangan pribadi).
(Ulfatun, udhma dan Dewi. 2016).
8
Literasi yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam
memahami konsep keuangan secara sederhana.
b. Literasi Keuangan Lanjutan
Literasi yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam
memahami konsep keuangan investasi khususnya di pasar modal
9
siswa dengan self efficacy yang tinggi akan mau mengerjakan tugas dalam
jumlah yang banyak. Sebaliknya siswa dengan self efficacy rendah akan
cenderung menghindari tugas-tugas yang sulit dan menantang tersebut
(Bandura, 1997 dalam Santrock, 2008).
Dalam penelitian ini self efficacy dihubungkan dengan financial self
efficacy yang dapat didefinisikan sebagai keyakinan atas kemampuan diri
untuk melakukan perubahan perilaku keuangan ke arah yang lebih baik.
Dimensi financial self efficacy yang berpengaruh terhadap perilaku keuangan
dapat dikaitkan dengan dimensi self efficacy pada umumnya yaitu: level
(magnitude), strength, dan generality (Bandura, 1997).
Financial self-efficacyadalah keyakinan terhadap kemampuan untuk
merubah perilaku keuangan menjadi lebih baik.Forbes & Kara
(2010),mengartikan financial self-efficacy sebagai kepercayaan seseorang
terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang berkaitan
dengan keuangan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kepribadian, keterampilan, sosial, dan faktor lainnya. Menurut Ormrod (2008),
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi financial self-
efficacydiantaranya keberhasilan dan kegagalan dari pengalaman di masa
lalu, pesan dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan dari orang lain
dan dari suatu kelompok. Tetapi pada dasarnya financial self-
efficacybergantung pada sikap masing-masing dari individu karena berkaitan
dengan refleksi diri. Menurut Lown(2011), terdapat enam indikator dari
financial self-efficacyyaitu kemampuan merencanakan pengeluaran
keuangan, mencapai target keuangan sesuai dengan tujuan, mengambil
keputusan jika terjadi hal-hal tidak terduga, menghadapi tantangan keuangan,
dan keyakinan terhadap mengelola keuangan.
D. Fintech payment
Fintech merupakan fitur yang sangat bermanfaat sekali dan pada era
sekarang ini sudah banyak digunakan oleh kalangan remaja, dewasa maupun
orangtua. Karena dengan menggunakan fintech ini kita tidak perlu lagi
membawa uang tunai secara langsung. Dengan fintech kita bisa lebih mudah
dalam melakukan pembayaran online. Tren pembayaran dengan menggunakan
fintech akan berpotensi mempengaruhi pola perilaku seseorang dalam
10
mengelola keuangan, pembayaran secara signifikan mempengaruhi keputusan
konsumen dan pola konsumsi (See-To dan Ngai, 2019). Hal tersebut didukung
dengan hasil penelitian dari Runnemark et al. (2015) yang menunjukkan
bahwa masyarakat bersedia membayar lebih untuk barang yang sama dengan
menggunakan kartu debit daripada dengan uang tunai. Hal tersebut disebabkan
karena representasi atau bentuk dari uang mempengaruhi konsumen. Selain
itu, temuan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Becker (2017)
menunjukkan bahwa orang yang menggunakan aplikasi fintech pengelolaan
keuangan secara signifikan meningkatkan saldo tabungannya.
Seperti dikemukakan Bank Indonesia terdiri dari 4 jenis aplikasi
fintech yaitu crowd funding dan peer to peer lending yaitu marketplace yang
mempertemukan orang yang ingin mengajukan beberapa pinjaman dengan
orang yang bersedia memberikan pinjaman, kemudian jenis lainnya market
aggregator yaitu portal yang mengumpulkan dan mengoleksi berbagai
informasi pilihan layanan keuangan untuk disajikan kepada pengguna, jenis
ketiga adalah manajemen resiko dan investasi yaitu aplikasi yang membantu
untuk mengetahui situasi kondisi keuangan serta melakukan perencanaan
keuangan secara mudah dan cepat, dan jenis aplikasi yang terakhir adalah
payment, clearing, dan settlement yaitu aplikasi yang memberikan layanan
sistem pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri perbankan
maupun Bank Indonesia.
Teknologi informasi yang ada pada segmen teknologi keuangan atau
Financial technology (fintech) dalam perkembangannya akan berdampak
terhadap perilaku pengguna fintech. Perilaku pengguna fintech mencoba
menjelaskan dan mengetahui tentang jumlah masyarakat yang menggunakan
atau tidak teknologi fintech, pemahaman masyarakat tentang pola
pengembangan dan sejauh mana cara penggunaan fintech dikenal baik dari
fitur serta manfaatnya. Sehingga secara lebih spesifik perilaku pengguna
fintech digunakan dalam memahami isu-isu dan tingkah laku yang berkaitan
dengan perilaku pengguna fintech dari setiap individu.
Fintech payment adalah teknologi finansial yang diterapkan dalam
sistem pembayaran online melalui sebuah dompet elektronik atau yang sering
disebut uang digital. Fintech payment merupakan jenis fintech yang bergerak
pada lalu lintas pembayaran baik oleh perbankan maupun Bank Indonesia
11
(Tim Dinar, 2020). Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/401/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran dikeluarkan dengan
tujuan untuk tetap mendukung terciptanya sistem pembayaran yang lancar,
aman, efisien dan andal dengan mengedepankan pemenuhan prinsip kehati-
hatian dan manajemen resiko yang memadai serta dengan tetap
memperhatikan perluasan akses, kepentingan nasional dan perlindungan
konsumen termasuk standar dan praktik internasional.
Banyak masyarakat yang tertarik menggunakan fintech payment
terutama generasi muda. Generasi muda yang ada di kota besar umumnya
disebut sebagai urban-middle-class millennials, berusia sekitar 15-34 tahun,
dan merupakan early adopter dari teknologi terbaru, dimana mereka sudah
sangat terbiasa berbelanja baik melalui media sosial (facebook, instagram,
whatsapp, blackberry messanger) atau disebut dengan social commerce,
maupun belanja di e-commerce platform yang sudah jauh lebih lengkap dan
mudah sistem pembayarannya, terutama karena didukung financial technology
(Ika, 2017).
2. Penelitian Sebelumnya
Telah dilakukan beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengaruh literasi
keuangan, financial self efficacy, dan fintech payment terhadap manajemen
pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Berikut beberapa penelitian yang
relevan dengan judul penelitian yakni berkaitan dengan pengaruh literasi
keuangan, financial self efficacy, dan fintech payment terhadap manajemen
pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
Mukti dkk (2022) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menguji
pengaruh fintech payment dan literasi keuangan terhadap perilaku manajemen
keuangan mahasiswa. Hasil dari penelitian nya pada Uji t menunjukan variabel
(X1) fintech payment berpengaruh positif terhadap variabel (Y) perilaku
keuangan, karena memiliki nilai sig 0,00. Sig < alpha jadi 0,00 < 1,738 hasil
penelitiannya pada Uji t menunjukan variabel (X1) fintech payment berpengaruh
positif terhadap variabel (Y) perilaku keuangan, karena memiliki nilai sig 0,00.
Sig < alpha jadi 0,00 < 1,738, untuk variabel (X2) literasi keuangan berpengaruh
positif terhadap variabel (Y) perilaku keuangan dengan Sig < alpha jadi 0,00 <
0,619. Sedangkan untuk variabel (X1) Fintech payment dan (X2) Literasi
12
Keuangan secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel (Y) perilaku
keuangan dengan sebesar 0,501 dengan signifikasi 0,003.
Aditya dkk (2022) melakukan penelitian dengan tujuan memberikan hasil
pengujian secara empiris faktor – faktor yang mempengaruhi minat generasi
milenial di provinsi Bali dalam menggunakan fintech. Teori yang digunakan
dalam menganalisis minat penggunaan fintech adalah kombinasi dari teori
Technology Accaptence Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB)
sebagai acuan teroritis penelitian. Hasil dari penelitian tersebut adalah pengujian
secara empiris menunjukan minat generasi milenial untuk menggunakan fintech
dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh literasi keuangan, persepsi manfaat,
persepsi kemudahan penggunaan, pengaruh sosial dan persepsi keamanan.
Marpaung dkk (2021) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan aplikasi Financial technology
(fintech) dan dampaknya terhadap literasi keuangan khususnya di Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan fintech dari sisi pengguna adalah
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan pengguna fintech
sedangkan dari sisi aplikasi fintech adalah perkembangan teknologi dari aplikasi
fintech, minat konsumen dari fitur dan produk yang ditawarkan oleh aplikasi
fintech serta kenyamanan pengguna dalam menggunakan aplikasi fintech tersebut.
Herawati dkk (2018) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi financial self efficacy mahasiswa Program
Studi Akuntansi (S1) di Bali yang dilihat dari kualitas pembelajaran keuangan dan
literasi keuangan mahasiswa. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh langsung antara kualitas pembelajaran keuangan terhadap
literasi keuangan. Demikian hanya literasi keuangan memiliki pengaruh langsung
terhadap financial self efficacy mahasiswa. Namun hasil penelitian menemukan
bahwa kualitas pembelajaran keuangan tidak memiliki pengaruh secara langsung
terhadap financial self efficacy, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran keuangan hanya memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
financial self efficacy melalui literasi keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan
pentingnya meningkatkan kualitas pembelajaran keuangan tidak hanya untuk
meningkatkan indeks literasi keuangan namun juga financial self efficacy
mahasiswa.
13
Kusumar dkk (2021) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh fintech payment terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa di
kota Palembang. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa variabel fintech
payment berpengaruh positif terhadap perilaku manajemen keuangan mahasiswa
di Palembang.
Sari dkk (2021) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis
pengaruh literasi keuangan, pendidikan keuangan di keluarga dan uang saku
terhadap perilaku pengelolaan keuangan melalui financial self-efficacy, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa: (1) literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku
pengelolaan keuangan baik secara langsung maupun melalui financial self-
efficacy (2) pendidikan keuangan di keluarga berpengaruh terhadap perilaku
pengelolaan keuangan baik secara langsung maupun melalui financial self-
efficacy (3) uang saku berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan baik
secara langsung maupun melalui financial self-efficacy (4) financial self-efficacy
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.
Saleh dkk (2020) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh literasi keuangan dan kualitas pembelajaran keuangan
terhadap penggunaan fintech. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa :
(1) literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan fintech dengan
nilai signifikansi sebesar 0,030 < 0,05 (2) Kualitas pembelajaran keuangan
berpengaruh terhadap penggunaan fintech dengan nilai signifikansi sebesar 0,007
< 0,05 (3) literasi keuangan dan kualitas pembelajaran keuangan berpengaruh
secara signifikan terhadap penggunaaan fintech dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. Nilai kontribusi yang diberikan dari variabel bebas ke variabel terikat
sebesar 29,1%.
Hariyani (2020) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
hubungan literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
literasi keuangan dengan pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa dalam bentuk
hubungan moderat dan arah koefisien positif sebesar 0.375. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi literasi keuangan yang dimiliki oleh mahasiswa maka
semakin baik pengelolaan keuangan pribadi yang dilakukan oleh mahasiswa.
14
Rahma dkk (2022) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis
pengaruh antara literasi keuangan, financial self efficacy, dan financial technology
payment terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa. Hasil dari penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa literasi keuangan, financial self efficacy, dan
financial technology payment secara simultan dan parsial memberikan pengaruh
signifikan terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa.
Natalia dkk (2019) melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat literasi keuangan mahasiswa dam pengelolaan keuangan mahasiswa di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Hasil dari penelitian
tersebut adalah tingkat literasi keuangan pada berada pada kategori tinggi yaitu
berada pada angka 91,5% dan tingkat pengelolaan keuangan pada mahasiswa
berada pada kategori rendah yaitu berada pada angka 50%.
3. Kerangka Pemikiran
Kerangka penelitian dibuat untuk mempermudah serta memahami hubungan
antara variabel independen yaitu literasi keuangan, financial self-efficacy dan
fintech payment terhadap variabel dependen yaitu. Manajemen Pegelolaan
Keuangan Pribadi Mahasiswa. Berdasarkan pemaparan di atas terbentuklah
kerangka pemikiran sebagai berikut :
Manajemen Pegelolaan
Financial Self Efficacy (X2)
Keuangan Pribadi Mahasiswa (Y)
4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
telah dipaparkan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017). Perumusan
hipotesis muncul setelah landasan teori dan kerangka pemikiran.
Bedasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis membangun hipotesis
penelitian sebagai berikut :
15
1. Ada pengaruh literasi keuangan, financial self efficacy, dan fintech payment
terhadap manajemen pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa.
2. Ada pengaruh literasi keuangan terhadap manajemen pengelolaan keuangan
pribadi mahasiswa.
3. Ada pengaruh financial self efficacy terhadap manajemen pengelolaan
keuangan pribadi mahasiswa.
4. Ada pengaruh fintech payment terhadap manajemen pengelolaan keuangan
pribadi mahasiswa.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2016:91), Jenis Penelitian dilihat dari tingkat
eksplanasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bekenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,
baik hanya pada satu atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang
berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel
independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen).
2. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan, atau berupa hubungan sebab akibat
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda.
3. Penelitian Asosiatif Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Palembang
jalan Jendral A.Yani 13 Ulu Palembang. Datanya diperoleh dari membagikan
kuesioner kepada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis prodi manajemen
angkatan tahun 2020.
C. Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu variabel dependen
dan 3 variabel independen. Definisi operasional masing-masing variabel
adalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
17
Tabel III.1
Definisi operasional variabel penelitian
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Penelitian
Manajemen Perilaku manajemen keuangan adalah Perencanaan Ordinal
Pengelolaan kemampuan seseorang dalam mengatur keuangan, evaluasi
Keuangan (perencanaan,pengendalian,pengelolaan, keuangan,pengendali
Pribadi pencarian dan penyimpanan (Kholilah dan an keuangan
Mahasiswa Iramani).
(Y)
Literasi Literasi keuangan adalah suatu Pengetahuan dasar Ordinal
Keuangan pengetahuan, keterampilan, motivasi, pengelolaan
(X1) serta keyakinan yang mempengaruhi keuangan,
sikap dan perilaku untuk dapat pengelolaan kredit,
mengambil keputusan yang tepat (OECD, dan pengelolaan
2016) tabungan dan
investasi.
18
pengelolaan
keuangan, (Lown,
2011)
Fintech Fintech adalah sebuah inovasi pada Perceived Ordinal
Payment industri jasa keuangan yang usefulness,
(X3) memanfaatkan penggunaan teknologi perceived ease of
berikut suatu sistem yang dibangun guna use (Davis, 1989)
menjalankan mekanisme transaksi
keuangan yang spesifik. (OJK, 2016)
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang mencakup objek atau
subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017:80). Yang menjadi sasaran untuk
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas
Muhammadiyah Palembang fakultas ekonomi dan bisnis prodi manajemen
angkatan tahun 2020 . yang berjumlah sebanyak 20 mahasiswa.
Mahasiswa manajemen fakultas ekonomi dan bisnis dipilih sebagai
populasi dalam penelitian karena di fakultas ekonomi dan bisnis prodi
manajemen memiliki jumlah mahasiswa yang cukup untuk dijadikan
sebagai pra riset pada penelitian ini. Sehingga dengan banyaknya jumlah
mahasiswa yang berada di fakultas ekonomi dan bisnis prodi manajemen
dapat menghasilkan data yang lebih representatif.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah juga karakteristik yang dimiliki oleh
suatu populasi dan sampel yang diambil harus benar-benar representif
(Sugiyono, 2017:81). Kriteria yang digunakan untuk penentuan sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
19
1. Sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi universitas
muhammadiyah palembang (sebagai mahasiswa aktif.
2. Berusia 18-25 tahun. Sesuai dengan asumsi dari klasifikasi usia
generasi Z .
3. Menggunakan produk atau layanan jasa keuangan secara online
(financial Payment)
Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus dari Taro Yaman Rakhmat dalam Riduwan
(2019:65) adalah sebagai berikut :
n= N
N. d² + 1
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d² = Error Level (Tingkat Kesalahan) 10%
1. Data primer
Data primer diperoleh secara langsung dalam bentuk kuesioner atau angket
dengan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang akan dijawab
oleh responden sehingga diperoleh data lapangan pada penelitian ini.
20
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari studi
kepustakaan, yaitu melalui buku-buku, jurnal, artikel, referensi dari
internet dan literatur yang dapat mendukung penelitian yang akan
dilakukan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana
data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan
sebagai pra riset.
1. Interview (Wawancara)
Interview merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara
(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam
mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang
diwawancarai.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
3. Observasi Observasi
Merupakan pengamatan dan ingatan yang sistematis terhadap gejalagejala
yang diteliti.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.
21
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis secara terbuka atau
tertutup yang ditujukan kepada responden untuk dijawab secara langsung atau
melalui media internet. Angket atau kuesioner yang diberikan kepada
responden merupakan salah satu instrumen penelitian, yang digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2017:142)
a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan
data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar.
b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunkan
data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
22
Tabel III
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skala
1 SETUJU (S) 5
2 SANGAT SETUJU (SS) 4
3 SANGAT TIDAK SETUJU (STS) 3
4 TIDAK SETUJU (TS) 2
5 RAGU-RAGU (RR) 1
2. Teknik analisis
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono 2017:267). Pada uji validitas
dengan metode Cronbach’s Alpha nilai rhitung diwakili oleh nilai
Corrected item-Total Corelation, dengan menggunakan bantuan
SPSS for windows 25.0 dengan menggunakan ketentuan 20 sampel
uji coba dan kriteria uji sebagai berikut :
1) Nilai rtabel = n-2, dengan syarat 5% diperoleh nilai rtabel
(0,3610).
2) Jika nilai korelasi Corrected item-Total Corelation
rhitung>rtabel, maka instrumen dikatakan valid.
3) Jika korelasi Corrected item-Total Corelation
rhitung>rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2017:198) Reliabilitas merupakan hasil
penelitian yang reliabel jika terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berebda. Dalam penelitian ini untuk menentukan kuesioner
reliabel atau tidak reliabel menggunakan cronbach alpha.
23
Kuesioner dikatakan reliabel, jika cronbach alpha > 0,60 dan tidak
reliabel jika sama dengan atau dibawah 0,60.
H. Jadwal Penelitian
Tabel III.2
Jadwal Penelitian
24
DAFTAR PUSTAKA
25
Pernyataan Kuesioner :
Literasi Keuangan
Nilai/Skor
No Pernyataan
S SS STS TS RR
Pengetahuan Dasar Pengelolaan Keuangan
Saya merasa penting untuk membuat
anggaran bulanan untuk mengelola
1 pengeluaran saya.
Saya tahu bagaimana cara menghemat
uang dan menabung untuk tujuan
2 jangka panjang.
Pengelolaan Kredit
Saya merasa pengelolaan kredit yang
baik dapat membantu mencapai tujuan
3 keuangan saya.
Saya selalu membayar tagihan kredit
tepat waktu untuk mengindari biaya
4 keterlambatan.
Pengelolaan Tabungan Investasi
5 Saya percaya bahwa mengelola
tabungan dan melakukan investasi
26
adalah penting untuk mencapai tujuan
keuangan saya.
Saya merasa yakin bahwa saya
memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup untuk
mengelola tabungan investasi saya
6 sendiri.
Fintech Payment
Nilai/Skor
No Pernyataan
S SS STS TS RR
Perceived Usefulness
Aplikasi keuangan produk digital
seperti mobile banking dan e-wallet
(Gopay, OVO, Shopee Pay, Dana,
LinkAja, dll) mudah dipelajari dan
1 dioperasikan.
Aplikasi keuangan produk digital
seperti mobile banking dan e-wallet
(Gopay, OVO, Shopee Pay, Dana,
LinkAja, dll) mudah berpartisipasi
2 dengan keadaan.
Perceived Ease Of Use
27
Efisiensi waktu dalam bertransaksi
menggunakan produk keuangan digial
seperti mobile banking dan e-wallet
(Gopay, OVO, Shopee Pay, Dana,
3 LinkAja, dll) lebih mudah.
Produk keuangan digital seperti mobile
banking dan e-wallet (Gopay, OVO,
Shopee Pay, Dana, LinkAja, dll)
4 sangat perlu untuk digunakan.
28
Lampiran Rekapitulasi Data Hasil Kuesioner Penelitian
X X X X X X X X X X X X X X X X Y Y Y Y Y Y
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 1 1 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 1 1 4 5 1 4 4 5 4 4 2 1 5 1 4 4 4 1 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
5 1 5 5 5 1 5 4 5 4 1 1 4 5 4 4 5 5 1 5 5 1
2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 5 4 5 2 2 2 3
5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5
5 5 5 4 5 1 4 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 5 1 5
2 1 1 3 5 1 1 5 5 1 5 1 5 5 5 4 5 5 1 1 2 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4
1 1 5 4 1 1 5 5 1 1 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5
5 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 5 5 1
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 2 4
4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 1 1 5 5 5 4 1 4 5 5 5 5 5 1 1 1 4
29