Uji Coba Kompetensi TKPP

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

UJI COBA KOMPETENSI TKPP

ATTITUDE
1. Surveior dalam melaksanakan tugas harus mematuhi kode etik surveior. Sanksi diberikan oleh
ketua LPA kepada surveior yang melanggar kode etik setelah dilakukan sidang dan keluarnya
rekomendasi sanksi dari bidang etik LPA. Sanksi dapat berupa sanksi ringan, sanksi sedang dan
sanksi berat. Apabila seorang surveior melakukan pelanggaran kode etik dan mendapatkan
sanksi sedang, apakah yang akan diterima surveior ersebut ?
a. Penghentian sebagai surveior
b. Penghentian sementara penugasan survei selama 6 (enam) bulan
c. Teguran tertulis
d. Penghentian sementara penugasan survei selama 3 (tiga) bulan

2. Dalam menjalankan tugasnya, seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik harus
berpegang teguh pada kode etik. Kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan. Diatur di manakah kode etik surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik ?
a. Keputusan Direktur jenderal Pelayanan Kesehatan No HK 02.02/I/3991/2022
b. Peraturan Menteri Kesehatan No 34 tahun 2022
c. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No HK 02.02/I/105/2023
d. Keputusan Menteri Kesehatan No HK 01.07/MENKES/1983/2022

3. Seorang surveior TKSD akan menjalankan tugas survei klinik ke Kota XXX. Secara kebetulan anak
surveior tersebut juga akan melakukan ujian masuk perguruan tinggi di Kota XXX. Surveior
meminta klinik untuk menanggung biaya keberangkatan anaknya tersebut. Kode etik apa yang
dilanggar oleh surveior tersebut ?
a. Meminta/menerima uang/oleh-oleh/barang
b. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga
c. Mengguakan tim / lembaga penyelenggara akreditasi / Kementerian Kesehatan untuk
kepentingan pribadi atau golongan tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan
memperoleh imbalan
d. Sadar akan kedudukan, hak, dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari
lembaga penyelenggara akreditasi

4. Ketika seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima surat tugas, mungkin saja
terjadi situasi yang disebut conflict of interest. Situasi tersebut akan menyebabkan penilaian
yang diberikannya tidak objektif. Manakah di antara hal-hal berikut ini yang tidak termasuk
situasi conflict of interest yang dapat dihadapi oleh seorang surveior akreditasi Puskesmas dan
Klinik ?
a. Mengetahui profil puskesmas yang akan disurvei
b. Pernah terjadi conflict dengan personil di puskesmas yang akan disurvei
c. Mempunyai hubungan saudara kandung atau keluarga inti dengan Kepala Puskesmas yang
akan disurvei
d. Pernah bekerja di Puskesmas yang akan disurvei
5. Ibu C adalah Ketua Tim Surveior Akreditasi di Puskesmas H. Proses survei luring di Puskesmas H
lebih cepat daripada jadwal acara yang tertera dalam Petunjuk Teknis Survei Akreditasi. Apakah
yang harus diputuskan oleh Ibu C ?
a. Memanfaatkan waktu yang tersedia untuk melakukan telusur lebih mendalam dan teliti
terhadap pemenuhan standar akreditasi di Puskesmas H
b. Mengakhiri proses survei luring, agar bisa segera membuat laporan hasil survei Puskesmas H
c. Mengakhiri proses survei luring, karena diminta oleh pihak Puskesmas H
d. Segera melaksanakan exit conference, karena ingin menikmati kuliner

6. Surveior D adalah seorang purnabakti ASN di dinas kesehatan Kota A. Suatu saat LPA G di mana
surveior tersebut bergabung menugaskannya untuk menyurvei Puskesmas E di Kota A. Sepuluh
tahun lalu, surveior D ketika masih aktif sebagai ASN pernah mengalami konflik dengan salah
satu personil di Puskesmas E. Apa yang harus dilakukan surveior D tersebut ?
a. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA
G
b. Memberitahu Ketua LPA G bahwa sebelumnya pernah mengalami konflik dengan salah satu
personil Puskesmas E namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei puskesmas tersebut
c. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA G dan meminta untuk digantikan
penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest
d. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi
seobjektif mungkin

SKILL

1. Saat meninjau proses penanganan obat di Klinin ”sehat Berkah”, surveior menemukan bahwa
klinik memiliki kebijakan dan prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak yang terdokumentasi
dengan baik. Ketika dilakukan telusur lapangan, surveior menemukan bahan kedokteran gigi
yang sudah kadaluarsa dan demikian pula di ruang Tindakan terdapat keterlambatan dalam
pelaksanaan proses pemusnahan obat yang kadaluarsa/rusak. Berdasarkan temuan tersebut,
berapa skor yang seharusnya diberikan oleh surveior untuk pengisian nilai PKP 15 EP 10, “Ada
kebijakan dan atau prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak” ?
a. TDD
b. 5
c. 10
d. 0

2. Pada saat surveior akan melakukan pengamatan pelaksanaan prosedur skrining pasien, ternyata
tidak didapatkan pasien baru datang atau klinik dalam kondisi tidak melakukan pelayanan. Apa
yang dilakukan surveior untuk dapat melakukan penilaian pelaksanaan skrining ?
a. Wawancara kepada petugas pendaftaran saja
b. Wawancara kepada security saja
c. Wawancara kepada petugas pendaftaram dan sekuriti dan dokter
d. Dinilai TDD

3. Klinik X bekerjasama dengan Puskesmas melakukan kegiatan promotif dan preventif untuk
mendukung Program Prioritas Nasional. Salah satu kegiatan promotif dan preventif yang
dilakukan di klinik adalah pemantauan stunting secara berkesinambungan. Ada pelayanan
promotif dan preventif yang dilakukan secara berkala beserta bukti pelaksanaannya. Bukti
apakah yang harus dilihat oleh seorang surveior dalam hal pencatatan dan pelaporan program
stunting ?
a. Adanya pencatatan dan pelaporan program stunting, monitoring dan tindak lanjutnya
b. Adanya penetapan indikator dan target kinerja stunting disertai capaian dan analisisnya
c. Adanya pencatatan dan pelaporan program stunting, monitoring dan tindak lanjutnya
d. Adanya program kerja stunting, koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program

4. Puskesmas Subur Makmur memiliki formularium obat, tetapi bukti penyusunan tidak lengkap.
Hanya ada notulen dan foto pelaksanaan kegiatan. Berapa skor yang Anda berikan ?
a. TDD
b. 10, karena bukti yang diminta elemen penilaian lengkap yaitu memiliki formularium dan 2
bukti kegiatan
c. 0, karena belum tentu disusun bersama-sama karena bukti penyusunan tidak lengkap
d. 5, karena bukti yang diminta EP kurang lengkap. Bukti kegiatan hanya ada notulensi dan foto
yang seharusnya dilengkapi absensi dan undangan

5. Seorang ahli gizi melakukan screening gizi secara rutin bagi pasien rawat inap dan mencatat
hasilnya dalam rekam medis. Hal ini untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi terpenuhi selama
perawatan. Apakah yang dilakukan surveior untuk menilai kegiatan tersebut?
a. Melihat pembuatan CPPT dan dokumentasi di rekam medik
b. Melihat dokumentasi pelayanan promotif dan preventif
c. Melihat screening gizi pasien sebagai kegiatan dari pengkajian awal
d. Mengamati pelaksanaan asuhan dan terdokumentasi di rekam medik

6. Selama proses survei akreditasi di Klinik “Darurat Cepat”, surveior mengamati penyediaan obat
emergensi. Surveior menemukan bahwa obat emergensi tersedia dan mudah diakses di ruang
Tindakan namun tidak ditemukan di ruang pelayanan gigi dan mulut. Surveior mencatat bahwa
semua obat emergensi dalam daftar terbaru Formularium Nasional dan beberapa stok obat
emergensi mendekati tanggal kadaluarsa sudah memiliki sistem pemantauan rutin untuk
penggantian. Berdasarkan observasi tersebut, berapaka skor yang seharusnya diberikan oleh
surveior untuk pengisian niali PKP 15 EP 7, “Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana
diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau,
dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau bial kadaluarsa” ?
a. 0
b. 5
c. 10
d. TDD
7. Pada saat telusur dokumen di Puskesmas X, surveior TKPP membuka berkas identifikasi dan
pemenuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus, ditemukan adanya Keputusan
Kepala Puskesmas tapi belum ditandatangani dan distempel, ada SOP identifikasi pasien yang
sudah disahkan, tetapi referensinya mencantumkan regulasi yang sudah tidak berlaku. Dalam
situasi ini, berapa nilai yang harus diberikan oleh surveior TKPP ?
a. 10
b. 0
c. 5
d. TDD

8. Sebagai surveior TKPP pada elemen penilain 3.13 EP 1 diminta ada bukti penetapan jenis-jenis
pelayanan laboratorium yang disediakan. Pada saat telusur ditemukan adanya SK penetapan
jenis-jenis pelayanan laboratorium yang belum disahkan, Pedoman Laboratorium, SPO
pelayanan Laboratorium yang telah disahkan. Saat survei berakhir PJ Klinik dapat menunjukkan
bukti SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang telah dijelaskan. Skor yang tepat
diberikan surveior untuk pemenuhan EP tersebut?
a. 5
b. 0
c. Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
d. 10

9. Surveior FKTP sedang menjalankan tugas survei akreditasi di klinik pratama secara luring. Ia
mendapatkan formulir pengaduan dan kotak pengaduan keluhan atau komplain di meja
pendaftaran, ruang tunggu, dan kasir. Apa kelengkapan bukti lainnya yang dapat dilihat oleh
surveior tersebut ?
a. Kotak pengaduan keluhan atau komplain
b. Pasien atau keluarga yang melaporkan komplain
c. Peraturan klinik
d. SPO penanganan Keluhan atau Komplain

KNOWLEDGE

1. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar


pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian.
Klinik melaksanakan pegelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi
klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Standar yang ke 15 tentang kefarmasian, ada
berapa EP di 3.15 ini?
a. 13 EP
b. 11 EP
c. 12 EP
d. 10 EP

2. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga
dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan
pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan
resiko tinggi (informed consent). Selama proses asuhan, apakah pasien harus selalu setuju ? Jika
pasien menolak untuk dilakukan tindakan, disebut apa ?
a. Informed Teversible
b. Informed Refund
c. Informed Consent
d. Informed Refusal

3. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain : Skrining cepat
dengan instrument sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisk dan menggunakan
metode triase pada klinikyang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Ada berbagai warna yang
menandakan kegawatannya, untuk warna merah dan kuning artinya apa ?
a. Merah : kejang berulang atau kejang lama; Kuning : lemas
b. Kuning : nyeri kepala nyeri dada; Merah : muntah
c. Kuning : stabil dan tidak ada resiko jatuh; Merah : mulai gawat perlu tindakan segera
d. Merah : kejang tidak sadarr; Kuning : pingsan

4. Terkait dengan PMI, langkah-langkah metode pemeriksaan laboratorium penting untuk


distandarkan untuk menjaga konsistensi mutu hasil pemeriksaan. Dokumen apa yang harus
tersedia ?
a. SOP
b. Pedoman
c. Kerangka Acuan Kerja/KAK
d. Kebijakan / SK

5. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga
dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan
pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan
resiko tinggi (informed consent). Informed Consent berisi hal apa saja ?
a. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, dokter pelaksana dan pembiayaannya yang perlu
dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
b. Informasi dan penjelasan tentang nama, tindakan, resiko dan pembiayaan yang harus
disiapkan oleh pihak keluarga
c. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, jadwal, hasil yang diinginkan oleh pasien dan
keluarga
d. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, resiko tindakan, kemungkinan komplikasi,
tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
6. Pada saat survei di suatu puskesmas, seorang surveior mendapatkan dokumen bukti
pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PMI. Kontrol analitik merupakan monitoring proses
analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja
periode pada kontrol analitik ?
a. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Evaluasi hasil uji ketelitian
b. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Penyimpanan spesimen
c. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen
d. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil
pemeriksaan

7. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan.
Petugas pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta
informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, baagaimana Anda mengevaluasi proses
identifikasi pasien dalam siituasi ini ?
a. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam keadaan koma
b. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut
c. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi
tambahan
d. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping
pasien

8. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar


pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian.
Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi
klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat
narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi dari EP ke berapa ?
a. EP ke 10
b. EP ke 8
c. EP ke 9
d. EP ke 11

9. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar


pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian.
Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi
klinik sesyai standar pelayanan kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No
1983 tahun 202 standar 3.15 membahas tentang kefarmasian, EP berapa yang menyatakan
tersedia daftar formularium klinik ?
a. EP ke 4
b. EP ke 1
c. EP ke 2
d. EP ke 3

10. Pada saat telusur ke ruang laboratorium di suatu puskesmas, tampak petugas laboratorium
mencuci tangan lalu menggunakan handscoen dan juga menggunakan jas kerja laboratorium.
Penerapan PPI apakah yang sedang diperlihatkan dari langkah-langkah tersebut ?
a. Kewaspadaan standar
b. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
c. Kewaspadaan isolasi
d. Kewaspadaan berdasarkan tranmisi droplet

11. Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus
dirujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan yang berdasarkan kebutuhan pasien
dan telah bekerja sama dengan klinik. Ini merupakan bab 3 standar 11 tentang proses rujukan, di
dalam Rujukan EP ke 3 menyatakan ?
a. Ada daftar jejaring rujukan klinik
b. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat memenuhi
kebutuhan pasien
c. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
d. Pasien/keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan
rujukan berdasarkan kebutuhan pasien

12. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis.
Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang
memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara reguler, sesuai dengan rencana
asuhan, umur, budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan. Pasien
dan Keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet, ini tercantum di standar berapa Elemen
penilaian ke berapa ?
a. Standar 9 EP 4
b. Standar 9 EP 2
c. Standar 8 EP 3
d. Standar 9 EP 3

13. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien yang
diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga
medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Untuk proses kajian awal,
isi minimal kajian awal adalah ?
a. Riwayat ekonomi dan keluarga
b. Riwayat penyakit dan status psikososial spiritual
c. Screening gizi pasien dan keluarga
d. Riwayat penggunaan obat terlarang dan minuman

14. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain : skrining cepat
dengan instrument sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisik dan menggunakan
metode triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Skrining bertujuan
untuk?
a. Mengkaji dan meyimpulkan tindakan
b. Untuk menyediakan pelayanan untuk pasien yang datang ke klinik
c. Mengetahui klinik apakah staf nya sudag terlatih
d. Mengetahui kebutuhan pasien dan untuk mengetahui kemampuan dalam memberikan
pelayanan

15. Saat akan melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas X, seorang pasien, Maya, datang
dengan kondisi kesdaran yang menurun. Petugas pendaftaran berusaha meminta informasi
identifikasi, tetapi Maya hanya dapat menyebutkan nama depannya dan tidak bisa memberikan
informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, tindakan apa yang akan Anda ambil terkait
identifikasi pasien dalam situasi ini ?
a. Idnetifikasi pasien harus dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping
pasien
b. Maya harus diarahkan untuk membuat kartu identitas baru terlebih dahulu sebelum dilayani
di puskesmas
c. Petugas pendaftaran harus mencatat nama depan Maya saja dan melanjutkan proses
pendaftaran
d. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika Maya hanya bisa menyebutkan nama depannya

You might also like