Suci Nur Indah Sari
Suci Nur Indah Sari
Suci Nur Indah Sari
MINI RISET
Oleh:
SUCI NUR INDAH SARI
NIM: 211531472
1
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
.......................................................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah
.......................................................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian
.......................................................................................................
3
1.4 Manfaat Penelitian
.......................................................................................................
4
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
.......................................................................................................
5
2.2 Teori dan Teknik Kepemimpinan Kepala Sekolah
.......................................................................................................
7
2.3 Syarat-syarat Kepemimpinan Kepala Sekolah
.......................................................................................................
9
2.4 Tugas idan Fungsi iKepala Sekolah
.......................................................................................................
10
i
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu bagian sistem pendidikan nasional
tentu memerlukan perhatian dan pengolaan secara serius. Karena itu,
kepemimpinan sekolah ke depan dengan perubahan masyarakat yang
semakin cepat dan terbuka menuntut kemampuan yang lebih kreatif,
inovatif dan dinamis. Kepala sekolah yang sekedar bertipe menunggu
dan terlalu berpengang pada aturan-aturan birokratis dan berfikir secara
struktural dan tidak berani melakukan inovasi untuk menyesuaikan
tuntutan masyarakatnya dan akan ditinggalkan oleh peminatnya. Pada
masyarakat yang semakin berkembang demikian cepat di dalamnya
terjadi potensi secara terbuka selalu dituntut kualitas pelayanan yang
berbeda dengan masyarakat sebelumnya.
Studi ikeberhasilan ikepala isekolah idalam imemimpin iorganisasi
madrasahimenunjukkan ibahwa ikepala isekolah iadalah iorang iyang
imenentukan titik ipusat idan iirama isuatu ilembaga ipendidikan. iBahkan
ilebih ijauh istudi tersebut imenyimpulkan ibahwa ikeberhasilan isuatu
isekolah idalam imencapai misinya iadalah imerupakan ikeberhasilan
ikepala isekolah. iKepala isekolah iselaku orang iyang imempunyai
iwewenang idan ikekuasaan isudah selayaknyaimempunyai tipe
ikepemimpinan iyang iefektif iuntuk imengatur idan imengembangkan
bawahannya isecara iprofesional.
Sosok iseorang ipemimpin iatau ikepala isekolah iharus
imemainkan iperan dalam irangka imenyediakan ivisi iyang imenarik,
ikemampuan imempengaruhi idan memimpin iorang-orang imenuju
ipencapaian itujuan-tujuan itertentu, sebagaimanaimenurut iRobbins,
iseperti iyang idikutip ioleh iSudarwan iDanim idan Suparno,
ikepemimpinan iadalah i“kemampuan imemengaruhi ikelompok ike
arahipencapaian itujuan”. iOrdway iTead imenyatakan ikepemimpinan
iadalah kegiatan imempengaruhi iorang-orang iagar imereka imau
1
2
1
E. Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2015), h. 39-40.
3
2
Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, (CV Alfabeta, 2008),
h. 132.
5
6
3
Dirawat dkk, Pengantar Kepemimpinan,h.3
7
2. Teknik iKepemimpinan
Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan keterampilan
teknis serta sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori
kepemimpinan pada praktik kehidupan serta praktik organisasi,
yaitu melingkupi konsep-konsep pemikiran, perilaku sehari-hari,
dan semua peralatan yang dipakai. iTeknik ikepemimpinan idapat
ijuga idirumuskan sebagai icara ibertindaknya ipemimpin idengan
4
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahan
(Jakarta: Rajawali Press, 2005), h.56.
5
Abd. Wahab dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011), h. 89.
8
6
Jerry H. Makawimbang, Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 22.
9
9
Op.cit., h.45.
10
Eni Kurniati, “Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP 1 Pringgarata Kecamatan Pringgarata Lombok
Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015” ( Skripsi IAIN Mataram, 2015)
11
11
Doni, Manajemen Supervisi,h. 97.
12
Op.cit., h.52
13
Momon Sudarma, Profesi Guru Dipuji, Dikritis, dan Dicaci, (Jakarta: Rajawali
Pers,2013),h.130-133.
12
iperan iguru iini, iBuchari iAlma imemandang iguru bisa iberperan iseperti
iartis idan iscientis. iSebagai iseorang iartis, iberperan idalam panggung
ipendidikan iuntuk imemainkankan iperan isebagai ipenyampai iinformasi
dan imodel i(teladan) ibagi ianak ididiknya. iSedangkan isebagai iscientis
i(ilmuwan) guru imenjadi ifasilitator idalam ipenggalan iinformasi ibagi
ipeserta ididiknya.
Guru iyang iprofesional iadalah iguru iyang imemiliki iseperangkat
kompetensi, ibaik iyang imenyangkut ipengetahuan, iketerampilan
imaupun perilaku yang iharus idimiliki, idihayati, idan idikuasi ioleh iguru
idalam imelaksanakan tugas keprofesionalannya. iBerdasarkan iUndang-
Undang iNomor i14 iTahun i2005 tentang iGuru idan iDosen ipada ibab
iIV iPasal i10 iayat i91, ikompetensi iyang harus idimiliki ioleh iguru, iyaitu
ikompetensi ipedagogik, ikompetensi ikepribadian, kompetensi isosial,
idan ikompetensi iprofesi.
1. Kompetensi ipedagogik iyaitu ikemampuan idalam ipengelolaan
ipeserta ididik iyang imeliputi:
1) pemahaman iwawasan iatau ilandasan ikependidikan
2) pemahaman iterhadap ipeserta ididik
3) pengembangan ikurikulum iatau isilabus
4) perencanaan ipembelajaran
5) pelaksanaan ipembelajaran iyang imendidik idan idialogis
6) evaluasi ihasil ibelajar
7) pengembangan ipeserta ididik iuntuk imengaktualisasikan
iberbagai ipotensi iyang idimilikinya.
2. Kompetensi ikepribadian iyaitu ikemampuan ikepribadian iyang
iterdiri idari:
1) stabil
2) dewasa
3) arif idan ibijaksana
4) berwibawa
5) berakhlak imulia
13
14
Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta: Adicitra Krya Nusa,
2000), h.95.
14
15
Syarifuddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2017), h. 7
16
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Ciputat: Referensi (GP Press
Group), 2013),h.19-21.
BAB iIII
METODOLOGI iPENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Adapun iyang ipeneliti ijadikan isebagai iLokasi ipenelitian iini
iadalah Pondok Peantren Irsyadul Ibad yang iberada idi iDesa iSungai
iBuluh Kecamatan iMuara iBulian iKabupaten iBatang iHari iProvinsi
iJambi.
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian iyang idigunakan ipeneliti idalam ijudul
iKepemimpinan iKepala iSekolah idalam imeningkatkan iprofesionalisme
iguru idi i Pondok Peantren Irsyadul Ibadiadalah ipendekatan ipenelitian
ikualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang ibermaksud untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui ipengumpulan
data sedalam-dalamnya17. iPenelitian iini itidak imengutamakan ibesarnya
ipopulasi ibahkan isangat iterbatas. iJika idata iyang iterkumpul isudah
imendalam idan isudah ibisa imenjelaskan ifenomena iyang iditeliti, imaka
itidak iperlu imencari isampling ilainnya. iDi isini iyang ilebih iditekankan
iadalah ipersoalan ikedalaman i(kualitas) idata ibukan ibanyaknya
i(kuantitas) idata.
Metode iyang idigunakan ipeneliti idalam ipenelitian iini iadalah
imenggunakan imetode ipendekatan ikualitatif ideskriptif. iKarena itemuan
ipeneliti idi ilapangan ilebih ibanyak iberupa ipaparan iatau igambaran idan
imemetakan ifakta-fakta iatau isituasi idan iperistiwa itidak imencari iatau
imenjelaskan ihubungan.
Untuk ilebih ijelasnya imengenai ipenelitian ikualitatif, iada
ibeberapa iciri ipokok ipenelitian iini. Biklen, Lincoln dan Guba, iNana
Sudjana dan Ibrahim, H.B.Sutopo mengemukakan ciri-ciri penelitian
kualitatif. iDi ibawah iini iadalah iciri-ciri ipenelitian ikualitatif iyang
imerupakan iramuan idari ipenulis itersebut:
17
Margono, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta,2010),h.37-42.
15
16
18
Laxy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2000)H.22-
23.
19
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 168-169.
17
20
Hariwijaya, Metode dan Penulisan SKRIPSI, TESIS Dan DISERTAI Untuk Ilmu Sosial dan
Humaniora, (Yogyakarta: Parama Ilmu,2007),h.85-86.
19
21
Op.cit, h.53
20
22
Mahmud, Metodode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 168-169.
21
23
Sugiyono, Mehami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: CV. Alfabeta, 2015), h.74.
22
A. Deskripsi Lokasi
Salah satu misi hidup dari A. Mukri, S.Pd.I adalah agar anak-
anak bangsa bisa mengenyam pendidikan tanpa terhalang oleh
kendala-kendala ekomoni maupun yang lainnya, dengan niat yang
begitu kuat akhirnya berdirilah sebuah lembaga Madrasah Sore yang
lebih dikenal dengan Pondok Peantren Irsyadul Ibad yang menjadi
cikal bakal berdirinya Pondok Peantren Irsyadul Ibad.
Melihat semangatnya para santi madrasah sore pada saat itu
sampai ada yang menginap di masjid madrasah akhirnya dibentuklah
sebuah lembaga pondok pesantren Asasul Islamiyah, disebabkan
oleh sulit dan kurang luasnya lahan untuk membangun pesantren
akhirnnya dipindahkanlah lokasi pesantren tersebut ke lahan yang
lebih luas dan digantilah nama pesantren yang asalnya Asasul
Islamiyah menjadi Darul Hijrah guna mengingat sejarah berpindahnya
dan sebagai doa agar santri-santri yang mengaji di Pondok Peantren
Irsyadul Ibad menjadi orang-orang yang berhijrah menjadi lebih baik
lagi.
A. Perkembangan Pondok Pesantren
Pada awalnya Pondok Peantren Irsyadul Ibad dibangun
seadanya dengan bahan kayu-kayu bulat yang diambil dari lokasi
pesantren yang baru dibersihkan, dinding yang terbuat dari papan
yang beratapkan perlak dan nipah serta lantai yang dibuat panggung
sebagian dan sebagian lagi berlantai tanah. Bangunan yang pertama
kali dibangun adalah 1 unit rumah pimpinan sebesar 4x4 M dan dua
buah pemondokan sebesar 2x2. Sedangkan untuk ruang belajar pada
saat itu bertempat di rumah pimpinan. Seiring berkembangnya waktu
Pondok Peantren Irsyadul Ibad sudah mendapatkan izin operasinal
pada tahun 2012 untuk menjalankan program pendidikan Non Formal,
23
24
Visi:
Menbentuk Santri yang Intelek, Terampil, Berakhlakul Karimah
sehingga menjadi Manusia yang bermanfaat kepada sesama.
Misi:
1. Membentuk insan intelek yang berakhlakul karimah;
2. Mewujudkan keharmonisan di antara sesama masyarakat, santri
dalam mewujudkan tujuan bersama;
3. Memberi informasi yang jelas guna meningkatkan prestasi;
4. Membiasakan disiplin dan hidup tertib.
C. Susunan Keprngurusan Mts Pondok Pesantren
I. Pembina
Ketua : M. MUKRI, S.Pd.I
II. Pengawas
Ketua : Sumardi
III. Pengurus Yayasan
Ketua : Awang Pemuji, S. T
Sekretaris : Drs. KH. Zaharuddin, A. K
Bendahara : SAHADAT, S.Pd.I
IV. Pengurus MTS Pondok Pesantren
Pimpinan : M. MUKRI, S.Pd.I
Bendahara : SAHADAT, S.Pd.I
25
6. Minhajul Abidin
e. Tarikh : 1. Riwayat Nabi Muhammad SAW
2. Khulasoh Nurul Yaqin Juz 1
3. Khulasoh Nurul Yaqin Juz2
4. Khulasoh Nurul Yaqin Juz 3
5. Nurul Yaqin
f. Nahwu : 1. Jurumiyah
2. Imriti
3. Kawakib
4. Alfiyah Ibn Malik
g. Shorof : 1. Amtsilah Jadidah
2. Amtsilah Tashrifiyah
3. Matan Bina Wal Asas
4. Matan Izzi
5. Kailani
h. Tajwid : 1. Ilmu Tajwid
2. Hidayatus Sibyan
3. Hidayatul Mustafid
i. Tafsir : Jalalain
j. Faraid : Matan Rohabiyah
k. Mustholah Hadits : 1. Minhatul Munghits
2. Matan Baiquniyah
l. Ushul Fiqih : Waroqot
Kurikulum Madrasah menyesuaikan dengan kurikulum nasional
3. Ekstrakurikuler
Muhadoroh Pramuka
Tilawah Pencak Silat
Barzansi Olahraga
Hadroh dan Kompangan Komputer
Maulid
27
No Nama KETERANGAN
18 M. Zaini Guru
19 Ana liana Guru
20 Rahmawati Guru
b. Keadaan Siswa
Siswa merupakan salah satu unsure mutlak yang perlu ada
dalam kegiatan pendidikan. Keberadaan siswa merupakan bagian
yang mutlak ada dalam proses belajar mengajar hal ini di karenakan
dalam proses belajar mengajar selalu terdapat interaksi yang
berhubungan antara guru dan siswa.
Dalam interaksi tersebut seorang guru harus dapat menguasai
keadaan dan situasi maupun kemampuan siswa dalam proses belajar
mengajar. Manfaat hal ini adalah guru dapat menciptakan
kebersamaan dan kesesuain antara guru dan siswa. Pondok Peantren
Irsyadul Ibad Ma. Bulian Keadaan siswa di ini dapat di lihat pada tabel
berikut :
Tabel 3
Keadaan Siswa
MTS Pondok Peantren Irsyadul Ibad Ma. Bulian.24
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa semua siswa dan siswi
yang belejar di MTs Pondok Peantren Irsyadul Ibad Ma. Bulian Tahun
Ajaran 2022/2023 berjumlah 102 orang siswa/I semua siswa menurut
24
Dokumentasi Keadaan Siswa MTS Pondok Peantren Irsyadul Ibad Ma. Bulian
Tahun 2023.
29
Tabel 5
Keadaaan Prasarana Pendidikan
MTs Pondok Peantren Irsyadul Ibad Ma. Bulian Tahun 2022/202326
25
Dokumentasi MTs Pondok Peantren Irsyadul Ibad Ma. Bulian Tahun 2023.
26
Dokumentasi MTs Pondok Peantren Irsyadul Ibad Tahun 2023.
30
27
Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta: Adicitra Krya Nusa,
2000), h.95.
28
Syarifuddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2017), h. 7
29
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Ciputat: Referensi (GP Press
Group), 2013),h.19-21.
33
30
Doni, Manajemen Supervisi,h. 97.
31
Op.cit., h.52
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagaimana iGaya idan iImplementasi ikepemimpinan iKepala
Sekolah idalam imeningkatkan iprofesionalisme iguru idi Pondok
Peantren Irsyadul Ibad ?
e. Karismatik
Tipe kepemimpinan ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan perbawa
yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-
pengawal yang bisa dipercaya.
f. Paternalistik
Tipe kepemimpinan ini merupakan model kepemimpinan yang kebapakan,
dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
g) Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum
dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
h) Bersikap terlalu melindungi
i) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri
j) Hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk berinisiatif
k) Tidak memberikan atau hamper-hampir tidak pernah memberikan
kesempatan kepada pengikutnya dan bawahan untuk
mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas
l) Selalu bersikap maha-tahu dan maha benar
g. Tipe Militeristik
Tipe ini mempunyai sifat kemiliter-militeran. Hanya gayanya saja yang
mencontoh gaya militer. Tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip
34
35
32
Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta: Adicitra Krya Nusa,
2000), h.95.
33
Syarifuddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Press, 2017), h. 7
34
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Ciputat: Referensi (GP Press
Group), 2013),h.19-21.
37
35
Doni, Manajemen Supervisi,h. 97.
36
Op.cit., h.52
38
3. Bagi Peneliti
Untuk penelitian kepuasan kerja lebih lanjut, perlu dilakukan
dengan melibatkan variabel lain di luar variabel yang diteliti, karena
dalam penelitian ini hanya melibatkan dua variabel bebas
(independent) yang sudah teridentifikasi mempengaruhi variabel
terikat (dependent), yaitu: komitmen kerja, kondisi kerja dan kepuasan
kerja guru.
Kepada Peneliti lain agar kiranya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan masukan atau rujukan dalam
40
DAFTAR iPUSTAKA
Abdul iAziz iWahab. i2008. iAnatomi iOrganisasi idan iKepemimpinan
iPendidikan. iCV iAlfabeta
Abd. iWahab idan iUmiarso. i2011. iKepemimpinan iPendidikan idan
iKecerdasan iSpritual. iJogjakarta: iAr-Ruzz iMedia
Dedi iSupriadi. i2000. iMengangkat iCitra idan iMartabat iGuru.
iYogyakarta: iAdicitra iKrya iNusa
Dirawat idkk. i1986. iPengantar iKepemimpianan iKe iIII.Surabaya: iUsaha
iNasional
Doni iJuni iPriansa, iRismi iSomad. i2014. iManajemen iSupervisi idan
iKepemimpinan iKepala iSekolah. iBandung: iAlfabeta
E. iMulyasa. i2015. iManajemen idan iKepemimpinan iKepala iSekolah.
iJakarta: iBumi iAksara.
Eni iKurniati. i2015. iKepemimpinan iKepala iSekolah iDalam
iMeningkatkan iMutu iPembelajaran iPendidikan iAgama iIslam i(PAI)
idi iSMP i1 iPringgarata iKecamatan iPringgarata iLombok iTengah
iTahun iPelajaran i2014/2015. iSkripsi iIAIN iMataram.
Hariwijaya. i2007. iMetode idan iPenulisan iSKRIPSI, iTESIS iDan
iDISERTAI iUntuk iIlmu iSosial idan iHumaniora. iYogyakarta:
iParama iIlmu.
Jerry iH. iMakawimbang. i2012. iKepemimpinan iPendidikan iYang
iBermutu. iBandung: iAlfabeta.
Kartini iKartono. i2000. iPemimpin idan iKepemimpinan iApakah
iPemimpin iAbnormal iItu?. iJakarta: iPT iRaja iGrafindo iPersada
2
LAMPIRAN PENELITIAN
4