RPL Bullying

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

MODUL AJAR

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

OLEH

............................

.........................................
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PEMERINTAH KABUPATEN .....................
RENCANA PELAKSANAAN PELAYANAN (RPL)
BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN KLASIKAL
Satuan Pendidikan : .....................
Fase perkembangan :…
Kelas/ Semester : .....................
Komponen Layanan : Layanan Dasar
Bidang layanan : Sosial
Aspek perkembagan : Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Capaian layanan : Memiliki Kematangan Hubungan dengan teman sebaya
Tema/Topic : Stop Bullying
Alokasi waktu : 2 JP (2 X pertemuan 40 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN/ PELAYANAN BK

1. Murid mampu memahami pengertian bullying dan jenis-jenis bullying


2. Murid mampu berpendapat mengenai penyebab perilaku bullying
3. Murid mampu menjelaskan dampak dari perilaku bullying
4. Murid mampu menerapkan strategi yang tepat untuk mencegah dan
mengatasi perilaku Bullying
PROFIL PELAJAR PANCASILA

1. Beriman Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa serta


berakhlak mulia
2. Mandiri
3. Bergotong royong
4. Bernalar kritis
5. Berkebinekaan global
6. Kreatif

Metode, Alat Dan Media


Model dan Discovery Learning dengan metode ceramah, diskusi, tanya
metode jawab dan penugasan
Media dan alat Laptop, layar infocus, Video, PPT, gambar dan video tentang
perilaku bully
Video Link https://www.youtube.com/watch?v=86_uuX77hsc

Wakt
Kegiatan Pembelajaran
u
Kegiatan Pendahuluan 15
1. Guru BK mengucapkan salam waktu memasuki kelas dan
membuka kegiatan dengan bismilahirahmanirahim, guru BK
meminta salah seorang murid untuk memimpin doa sebelum
kegiatan belajar dimulai
2. Peserta didik melaporkan kehadiran dan absen kelas.
3. Mengkonfirmasi perasaan dan kesiapan murid dalam mengikuti
layanan BK menit
4. Guru bersama murid mengingatkan kembali kesepakatan kelas
yang telah disepakati
5. Menyampaikan topik yang akan dibahas dan menyampaikan
tujuan dari layanan
6. Menjelaskan langkah - langkah kegiatan dan memotivasi peserta
didik agar serius dan disiplin dalam mengikuti kegiatan layanan
Kegiatan Inti
Pertemuan I (Pertama)
1. Guru BK menayangkan video tentang Perilaku Bullying
2. Murid menanggapi dengan memberikan pertanyaan terkait video
yang telah ditayangkan
3. Murid dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan asesmen awal,
pertanyaan yang terkumpul dibagi rata dan setiap kelompok
menjawab pertanyaan yang berbeda berdasarkan LKPD. (Sikap
dan keterampilan murid selama diskusi dinilai -Penilaian
proses)
50
Pertemuan II (Kedua) menit

1. Perwakilan kelompok menampilkan hasil diskusi mereka secara


bergantian, murid memberi tanggapan untuk penampilan setiap
perwakilan kelompok.
2. Guru BK mempertegas dan meluruskan pemahaman siswa yang
keliru dengan menampilkan powerpoint
3. Guru BK mempersilahkan peserta didik bertanya jika ada yang
belum dipahami, saling tanya jawab dan menanggapi
4. Melakukan ice breaking untuk mencairkan suasana (Tepuk
Semangat)
Kegiatan Penutup 15
1. Guru BK dan murid membuat kesimpulan dari materi yang
dibahas
2. Melakukan refleksi
3. Melakukan evaluasi
4. Guru BK memberikan tugas dan menyampaikan materi untuk
pertemuan selanjutnya dan menawarkan kepada murid untuk menit
melakukan bimbingan dan konseling kelompok maupun individu
terkait materi yang dibahas
5. Mengakhiri kegiatan dengan reward bagi peserta didik yang
sudah mengikuti kegiatan dengan aktif dan sungguh-sungguh,
6. Berdoa dan mengucapkan salam

RENCANA ASESMEN
Kriteria 1. Murid mampu memahami pengertian bullying dan jenis-
Ketercapaian jenis bullying
Tujuan Layanan 2. Murid mampu berpendapat mengenai penyebab perilaku
bullying
3. Murid mampu menjelaskan dampak dari perilaku bullying
4. Murid mampu menerapkan strategi yang tepat untuk
mencegah dan mengatasi perilaku Bullying
Asesmen Formatif Dan Sumatif
Penialain proses dan penilaian hasil layanan BK
Alat ukur Lembar observasi
Angket Evaluasi Hasil Layanan Bimbingan Klasikal (Pengetahuan)
Lembar Refleksi
LKPD

1. Penilaian Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan


Proses refleksi dari kegiatan layanan klasikal tersebut
menggunakan lembar observasi
- Murid aktif saat berlangsungnya layanan bimbingan
klasikal
- Murid terlibat aktif dalam diskusi, dan saling
menghargai
- Murid serius melihat media yang digunakan
- Murid antusias mengikuti kegiatan bimbingan klasikal
yang dilakukan
- Murid antusias melihat tayangan video
- Murid aktif menanggapi pertanyaan guru BK dan
temannya
2. Penilaian 1. Pengetahuan
Hasil Murid mampu menjelaskan Pengertian Bullying, Jenis-
jenis Bully, Penyebab serta dampak perilaku Bullying di
lingkungan sosial
2. Perasaan
Murid merasa senang dengan materi yang dibahas
Murid merasa materi yang dibahas penting dan
membutuhkan materi ini untuk kehidupannya
3. Tindakan
 Murid mampu mengemukakan pemahamannya
tentang Bullying melalui karya yang disukainya
baik itu tulisan, poster, gambar, podcast atau
video (jangka pendek)
 murid mampu menerapkan cara belajar efektif
(jangka panjang)
Tindak lanjut Bagi murid yang dalam penilaian hasil dan proses masih
kurang baik, akan dilanjutkan dengan konseling individual,
dan bagi murid yang masih ragu materi tersebut bisa
datang ke Ruang BK untuk konseling

Lampiran:
1. Handout/slide/bahan ajar
2. LKPD
3. Refleksi

Mengetahui ................., ............... 2023

Kepala Sekolah Guru BK/Konselor


............... ....................

Lampiran Materi

TEMA : BULLYING

A. PENGERTIAN BULLYING ATAU PERUNDUNGAN

Bullying (perundungan) adalah penyalahgunaan kekuatan


serta perilaku agresif atau yang bertujuan untuk menyakiti orang
lain yang dilakukan oleh rekan atau peers secara berulang dan
melibatkan ketimpangan kekuatan baik secara nyata atau menurut
anggapan antara pelaku dan korban. (Olweus D. dalam Wolke &
Lereya, 2015)
Sedangkan American Psychological Association (APA)
mendefinisikan bullying adalah sebagai sebuah bentuk perilaku
agresif yang dilakukan secara berulang dan disengaja untuk
menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun cidera bagi korban.
Berdasar kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian bullying atau perundungan merupakan sebuah perilaku
agresi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
melalui secara sengaja dan berulang dengan tujuan agar orang lain
merasa tidak nyaman maupun hingga menimbulkan dampak buruk
lain seperti cedera secara psikologis, fisik, dan sosial.
Dalam praktiknya, fenomena perundungan ini melibatkan tiga
pihak yaitu pelaku, korban dan bystanders. Bystanders pada
perilaku perundungan merujuk pada individu yang melihat
terjadinya perilaku bullying baik secara online atau cyberbullying,
maupun offline yang mana bullying bisa berupa teman, kolega,
guru, atasan, pelatih, orang tua dan masih banyak lagi (Assistant
Secretary for Public Affairs (ASPA), 2019). Selayaknya bystanders
maupun saksi mata dalam kejadian lainnya, bystanders pada
perundungan dapat memberikan efek positif terutama
menghentikan perbuatan para pelaku. Namun demikian, apabila ia
tidak bertindak dan hanya melihat maka perbuatan pelaku bullying
tidak akan berhenti dan cenderung semakin intens.

B. PENYEBAB BULLYING
Perilaku atau fenomena perundungan atau bullying ini dapat
terjadi dengan penyebab yang sangat beragam. Berkaitan dengan
penyebab munculnya perilaku ini tidak serta merta hanya melihat
dari satu sisi saja, melainkan harus melihat dari semua pihak yang
terlibat. Berikut ini penjelasan singkat mengenai penyebab dari
perilaku bullying dilihat dari pelaku, korban dan bystanders.
1. Pelaku
Biasanya pelaku perundungan melakukan perilaku ini
karena beberapa hal yang bisa saja berbeda-beda dari satu
individu ke individu lain. Seunagal (2021) menjelaskan bahwa
beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya seperti merasa
bahwa pihak lawan sebagai “bahaya” (perceived of threats),
adanya keinginan untuk memiliki power sehingga dapat lebih
berkuasa, balas dendam, hingga adanya trauma masa lalu yang
belum terselesaikan.
2. Korban
Selain pelaku, perundungan juga dapat disebabkan oleh
beberapa hal yang berkaitan dengan atau berada pada diri
korbannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa korban
perundungan atau bullying karena memiliki karakteristik
psikologis tertentu, seperti sering mengalami emosi negatif
berupa kesedihan, marah, hingga insecure (Emamzadeh, 2018).
3. Bystanders
Saksi atau bystanders yang melihat perundungan dapat
berperan dalam keberlangsungan perilaku perundungan itu
sendiri. Bystanders yang tidak bertindak atau hanya diam saja
ketika perundungan terjadi cenderung meningkatkan perilaku
bullying tersebut..
C. JENIS-JENIS BULLYING ATAU PERUNDUNGAN
a) Perundungan fisik
Perundungan fisik adalah penindasan yang dilakukan
dengan cara melibatkan fisik seperti melukai tubuh
seseorang yang dapat menyebabkan efek jangka pendek
dan jangka panjang. Perundungan fisik mencakup
memukul, menendang, mendorong, dan menghancurkan
barang orang lain
b) Perundungan verbal
Perundungan verbal adalah intimidasi yang
melibatkan kata-kata baik secara tertulis atau terucap.
Perundungan secara verbal meliputi menggoda,
memanggil nama yang tidak pantas, mengejek, menghina,
dan mengancam.
c) Perundungan sosial
Perundungan sosial adalah penindasan yang
mengakibatkan merusak reputasi atau hubungan
seseorang. Intimidasi sosial ini mencakup berbohong,
menyebarkan rumor negatif, mempermalukan seseorang,
dan mengucilkan seseorang
d) Cyberbullying atau perundungan di dunia maya
Perundungan di dunia maya adalah perilaku
intimidasi yang dilakukan menggunakan teknologi digital.
Perundungan di dunia maya ini meliputi mengunggah
gambar atau video yang tidak pantas, menyebar gosip
secara online, dan menggunakan informasi orang lain di
media sosial.
e) Perundungan seksual
Dikutip dari Very Well Family, perundungan seksual
adalah tindakan yang berbahaya dan memalukan
seseorang secara seksual. Intimidasi seksual ini termasuk
pemanggilan nama seksual atau cat-calling, gerakan
vulgar, menyentuh, dan materi pornograf

D. DAMPAK BULLYING
Perilaku bullying atau perundungan seperti yang disampaikan
di atas memang dapat terjadi di mana saja tanpa memandang usia
maupun status korbannya. Banyak contoh perilaku bullying yang
terjadi di berbagai setting mulai dari institusi pendidikan, tempat
kerja bahkan lingkungan tempat tinggal. Disadari maupun tidak,
perundungan memberikan dampak negatif tertentu bagi seluruh
pihak yang terlibat, baik korban, pelaku, maupun bystander.

1) Bagi korban bully


Korban perundungan atau bullying dapat mengalami
beragam hal dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Secara umum, dampak jangka pendek yang dapat ditemukan
pada korban bullying, seperti trauma, psikosomatis, rasa marah,
depresi, cemas, penurunan prestasi, motivasi menurun hingga
pemikiran untuk bunuh diri (“The Long Term Effects of Bullying,”
t.t.; Wolke & Lereya, 2015). Pada jangka panjang, efek dari
perundungan dapat berakibat pada berkurang atau tidak
mampunya seseorang untuk beradaptasi saat sudah dewasa,
seperti kesulitan mempertahankan hubungan romantis dalam
jangka panjang, sulit adaptasi saat bekerja dan sebagainya
(Wolke & Lereya, 2015).

2) Bagi pelaku bully


Sedangkan dari sisi pelaku, perilaku perundungan yang ia
lakukan juga dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri,
terutama ketika beranjak dewasa. Beberapa diantaranya adalah
cenderung lebih banyak terlibat dalam kegiatan kriminal berupa
perusakan, penyalahgunaan napza, menjadi sosok yang abusive,
dan sebagainya (Assistant Secretary for Public Affairs, 2019).

3) Bagi bystander
Dampak bullying tidak hanya pada korban dan pelaku,
bystander juga dapat merasakan dampak buruk yang ada. Pada
kasus pelajar, dampaknya dapat berupa membolos dan pada
konteks yang lebih luas bystander dapat mengalami peningkatan
penggunaan napza, rokok, serta mengalami gangguan kesehatan
psikologis seperti kecemasan dan depresi maupun fisik.

E. CARA MENGATASI BULLYING


Memahami sebuah fenomena rasanya kurang lengkap jika
tidak mempelajari cara mencegah bullying dan mengatasinya.
Dengan mengetahui cara atau solusi mengatasi bullying, maka
diharapkan dapat menentukan langkah yang tepat ketika
menemukan atau mengalami perundungan. Secara umum terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan
perundungan yang terjadi pada diri sendiri (kita sebagai korban)
maupun yang terjadi pada orang lain.

1. Komunikasikan dengan orang yang terpercaya mengenai


perundungan yang dialami, baik kepada atasan, guru, teman,
saudara, pasangan, dan sebagainya.
2. Apabila terjadi di lingkungan formal seperti kantor maupun
sekolah, jangan ragu untuk melapor kepada departemen, bagian
atau pihak khusus yang dapat dimintai bantuan, seperti
bimbingan konseling, wali kelas.
3. Amy Cooper Hakim dalam Barth (2017) menyampaikan bahwa
ketika menghadapi pelaku bullying kita harus berupaya tampil
percaya diri untuk menunjukkan bahwa Anda kuat tanpa harus
membalas dengan kekerasan.
4. Saat berdialog atau menjawab perlakuan pelaku, jawab secara
asertif tetapi tanpa emosi untuk menunjukkan bahwa Anda tidak
mau dijadikan korban, tidak mau “meminta maaf” atas yang
mereka tuduhkan, tetapi juga tidak mencari ribut dengan mereka
(Signe Whitson dalam Barth, 2017).
5. Buat batasan yang jelas atas hal yang bisa diselesaikan secara
profesional dan tetap tegas agar perundungan tidak semakin
berkembang.
6. Apabila kondisi semakin tidak kondusif dan ancaman yang ada
semakin meningkat, maka jangan pernah ragu untuk mencari
bantuan kepada kepolisian untuk mencegah perluasan
kekerasan.
7. Selain itu, carilah bantuan profesional kesehatan baik fisik maupun
psikologis jika diperlukan untuk meminimalisir dampak pada diri
Anda.

Apabila Anda tidak mengalami perundungan, tetapi menjadi


bystanders maka penting untuk tetap berupaya membantu
menghentikan tindakan tersebut. Berikut terdapat beberapa caranya :

1. Tanyakan tentang perilaku perundungan kepada pelaku, seperti


apakah yang ia lakukan benar atau tidak? Adakah dasar tertentu
untuk melakukan itu (hukuman yang ada peraturannya dan
sebagainya)?
2. Alihkan perhatian pelaku melalui aktivitas tertentu untuk
mengurangi atau mencegah terjadinya perundungan yang semakin
tidak terkendali.
3. Apabila ada orang lain yang turut melihat atau menjadi bystanders,
maka dapat bersama-sama untuk menunjukkan kepada perundung
bahwa para saksi tidak setuju dengan perilaku mereka.
4. Hal terpenting adalah dekati korban dan yakinkan bahwa ia tidak
sendirian.
5. Jika memang tidak bisa secara langsung turut andil, Anda dapat
membantu untuk membuat laporan kepada pihak yang berwenang
maupun memberikan dukungan kepada korban.

B. REFLEKSI

Bullying atau perundungan adalah suatu tindakan agresif yang


dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang mentalnya lebih
lemah atau down dengan tujuan untuk menyakiti secara psikologis
maupun fisik. Bagaimana pengalaman kamu dalam kasus bullying,
Apakah Anda pernah melihat atau menyaksikan tindakan yang dapat
digolongkan sebagai bullying di tempat kamu sekolah ? Menurut
Anda, apakah bullying merupakan sesuatu hal yang wajar atau
sebaliknya ? Mengapa?
LEMBARAN REFLEKSI
LAYANAN KLASIKAL “STOP BULLYING”

Nama Siswa : ............................................................


Kelas : ...........................................................

Petunjuk:

Silahkan ananda isi lembaran refleksi ini sesuai dengan apa yang ananda rasakan dengan
memberikan tanda  pada pilihan jawaban YA atau TIDAK.

No Pernyataan Refleksi Pilihan


Jawaban
Ya TIdak
1 Materi yang disampaikan oleh Guru BK sangat saya butuhkan
2 Guru BK menjelaskan materi dengan baik sehingga dapat saya
pahami
3 Guru BK menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah saya
pahami
4 Media yang digunakan Guru BK membantu saya memahami materi
layanan
5 Guru BK terlalu cepat dalam menjelaskan materi layanan
6 Penampilan guru BK menarik dalam memberikan layanan sehingga
saya senang menerima layanan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas :
Nama Kelompok :
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. ………………………………………..
7. ………………………………………..

Tugas kelompok 1
Silahkan ananda diskusikan, Masing-masing anggota kelompok menuliskan laporan hasil
diskusi.
1. Menurut Ananda apa pengertian Bullying ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Tuliskan jenis-Jenis perilaku bully yang terjadi dalam Video tersebut?


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas :
Nama Kelompok :
8. …………………………………….
9. ………………………………………
10. ………………………………………
11. …………………………………………
12. …………………………………………
13. ………………………………………..
14. ……………………………………….

Tugas kelompok 2
Silahkan ananda diskusikan, Masing-masing anggota kelompok menuliskan laporan hasil
diskusi.
1. Menurut Ananda, apa yang mungkin dirasakan dan terjadi pada korban bully akibat tindakan
pelaku bullying?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Apa reaksi Ananda jika melihat peristiwa tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas :
Nama Kelompok :
15. …………………………………….
16. ………………………………………
17. ………………………………………
18. …………………………………………
19. …………………………………………
20. ………………………………………..
21. ………………………………………...

Tugas kelompok 3
Silahkan ananda diskusikan, Masing-masing anggota kelompok menuliskan laporan hasil
diskusi.
1. Menurut pikiranmu, apa dampak perilaku bullying ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Menurutmu bagaimana cara yang tepat untuk mencegah dan mengatasi perilaku Bullying?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….

You might also like