Analisis Hukum Terhadap Sertifikat Atas Kesalahan Pengukuran Tanah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS

KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Oleh:
Herman 1)
Martin Hamonangan Simanjuntak 2)
Alfonso Sipayung 3)
Yanti Agustina 4)
Universitas Prima Indonesia. Medan 1,2,3,4)
E-mail:
[email protected] 1)
martin.juntakicloud@com 2)
[email protected] 3)
[email protected] 4)

ABSTRACT
This study aims at determining the legal protection for land rights holders in terms of
measurement errors in certificates and to find out the legal consequences of land
measurement errors on land certificates. The type of research used is in the form of
legal research, namely research in the form of an inventory of applicable laws and
regulations, in order to find principles or philosophical foundations of law or search as
an attempt to find the law relevant to a particular case. This research is a descriptive
qualitative research, by collecting all the necessary data, then it is related to the
existing problems and based on the theoretical basis of the problems encountered. For
the purposes of writing this journal, data collection methods, namely research methods,
namely library research methods, are used in obtaining documents and information.
The library research method is the research used by examining various library
materials that are relevant to the research cases given. The certificate of ownership of
land is a product of government officials (TUN), so the provisions of the State
Administration Law apply. The legal protection of land owners by the constitution must
be guaranteed by a written, complete and unambiguous constitution on land
registration. In particular, in accordance with Article 19 (2) letter c of the UUPA, it is a
strong proof of basic rights, meaning that this fact must be considered, if not proven,
supported by other evidence in court. As for the legal consequences of an error in the
administration of a certificate, in this case an error in measuring the plot of land, it is
the cancellation of the land use right. In Article 19 of the LoGA, it is clear about a
certificate of strong evidence, so that anyone can question the authenticity of the land
certificate and if it can be determined that the right to use the land is not correct, the
certificate can be revoked by the court and the Head of BPN can issue orders. If a
problem arises during the measurement of the land parcel and there is no agreement
between the parties regarding the land parcel, it can be done according to Article 20
paragraph (1) Keywords: Size, Certificate, Land.
Keywords: Measurement Error, Certificate, Land.

ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum kepada pemegang hak atas
tanah dalam hal kesalahan pengukuran dalam sertifikat dan mengetahui akibat hukum
kesalahan pengukuran tanah terhadap sertifikat tanah. Jenis penelitian yang digunakan

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 155
berupa penelitian hukum, yaitu penelitian berupa inventarisasi peraturan perundang-
undangan yang berlaku, guna menemukan asas-asas atau landasan filosofis hukum.
Atau pencarian sebagai upaya untuk menemukan hukum yang relevan dengan kasus
tertentu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan, kemudian dikaitkan dengan masalah yang ada dan
berdasarkan landasan teori dari masalah yang dihadapi. Untuk keperluan penulisan
jurnal ini, metode pengumpulan data, yaitu metode penelitian, yaitu metode penelitian
kepustakaan, dipakai dalam perolehan dokumen dan informasi. Metode penelitian
kepustakaan yaitu penelitian yang dipakai menggunakan cara menelaah berbagai bahan
pustaka yang relevan dengan kasus-kasus penelitian yang diberikan. Sertifikat hak milik
atas tanah merupakan produk pejabat pemerintah (TUN), sehingga berlaku ketentuan
UU Tata Usaha Negara. Perlindungan hukum pemilik tanah oleh konstitusi harus
dijamin oleh konstitusi tertulis, lengkap dan tidak ambigu tentang pendaftaran tanah.
Secara khusus, sesuai dengan Pasal 19 (2) huruf c UUPA merupakan pembuktian hak-
hak dasar yang kuat, artinya fakta ini harus dipertimbangkan, jika tidak dibuktikan,
didukung oleh alat bukti lain di pengadilan. Adapun akibat hukum dari kesalahan
administrasi sertipikat, dalam hal ini kesalahan pengukuran bidang tanah, adalah
batalnya hak guna tanah. Dalam Pasal 19 UUPA, jelas tentang sertifikat bukti yang
kuat, sehingga siapa pun dapat mempertanyakan keaslian sertipikat tanah dan jika dapat
ditetapkan bahwa hak pakai atas tanah itu tidak benar, sertipikat tersebut dapat dicabut
oleh pengadilan. dan Kepala BPN dapat mengeluarkan perintah. Jika timbul masalah
pada saat pengukuran bidang tanah dan tidak ada kesepakatan antara para pihak
mengenai bidang tanah tersebut, dapat dilakukan menurut Pasal 20 ayat (1).
Kata Kunci : Ukuran,Sertifikat,Tanah.

1. PENDAHULUAN dengan cara yang berbeda-beda, bahkan


mengambil tanah orang lain. Undang-
Latar Belakang undang Pertanahan Dasar adalah hukum
Tanah ialah sumber daya hayati pertanahan palinh tua yang ada di
dibutuhkan untuk keberadaan manusia, Indonesia sampai sekarang dan juga
hubungan antara manusia dengan tanah mengatur berbagai hak atas tanah
bukan sebatas sebagai tempat tinggal, seperti digariskan pada Pasal 16 dan 53
tetapi bumi menyediakan sumber daya UUPA. Untuk menjamin hak-hak dasar,
bagi keberadaan spesies. Keberadaan penting untuk mendokumentasikan
bumi sangat penting bagi kehidupan pengalihan hak-hak dasar. Pendaftaran
manusia, sehingga tidak dapat tanah dilakukan sebagai salah satu
dipisahkan dari keberadaan bumi. Saat bentuk kegiatan untuk mencegah
ini, tanah sering dianggap dari perspektif pemilikan tanah yang berlebihan dan
ekonomi. Tanah semakin terkait dengan merugikan pihak lain. Hak guna tanah
masalah ekonomi seperti pembelian dan mempunyai arti yang lebih luas daripada
penjualan tanah, dan digunakan untuk hak milik karena menyatakan bahwa
jaminan kredit di bank . Dalam kegiatan kemampuan seseorang untuk memiliki
tiap-tiap , hak milik atas tanah sering tanah tanpa hak atas tanah atau
disengketakan hingga dibawa ke sebaliknya pemilik tanah tidak dapat
pengadilan. Hal tersebut terjadi sebab menguasai tanahnya. untuk mencegah
tanah memiliki manfaat yang sangat agar hak milik para pihak atas tanah
berpengaruh dalam kehidupan manusia tidak menimbulkan kerusakan,
sehingga menyebabkan manusia sebaliknya penguasaan atas tanah itu
berusaha untuk mengambil tanah

156 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
melampaui batas dan juga menguasai supaya menghindari penguasaan tanah
tanah rakyat tanpa hak. yang berlebihan dan merugikan pihak
Pendaftaran tanah ialah rangkaian lain. Hak guna tanah mempunyai arti
acara yang direncanakan pemerintah yang lebih luas dari pada kepemilikan,
yang berlangsung secara karena disebutkan kemampuan
berkepanjangan, berkesinambungan dan seseorang untuk menguasai tanah tanpa
konsisten, seperti mengumpulkan, hak atas tanah tersebut atau sebaliknya,
mengolah, membukukan dan menyajikan pemilik tanah tidak dapat melakukan
pemeliharaan data fisik dan data hukum penguasaan atas tanahnya untuk
berupa peta dan daftar. Pendaftaran mencegah agar hak milik pihak atas
tanah dilakukan untuk memberikan tanah tidak menimbulkan kerugian. di
kepastian hukum dan kepenuhan sisi lain penguasaan tanah melampaui
kebutuhan masyarakat dan pemerintah. batas dan juga menguasai tanah orang-
Kesimpulan dari pendaftaran hak atas orang yang tidak memiliki kewenangan.
tanah adalah diterbitkannya sertifikat Pendaftaran tanah ialah rangkaian
hak atas tanah. Terakhir, pendaftaran acara yang direncanakan pemerintah
tanah di seluruh Indonesia dilakukan yang dijalankan secara terus menerus,
oleh pemerintah yaitu dengan berhubungan dan konsisten, seperti
memberikan pembuktian hak yang mengumpulkan, mengolah,
dilakukan atas dasar alat bukti yang kuat. membukukan dan menyajikan serta
Tanah ialah sebagai sumber daya hayati mmelihara data fisik dan hukum pada
yang berpengaruh bagi kehidupan model peta dan daftar. Pendaftaran
manusia. Hubungan antara manusia dan tanah untuk memberikan kepastian
tanah tidak sebatas sebagai wadah dalam hukum dan memenuhi kebutuhan
kelangsungan hidup, namun juga masyarakat dan pemerintah Kesimpulan
menyediakan sumber daya untuk dari pendaftaran hak atas tanah adalah
kelangsungan hidup spesies. Keberadaan diterbitkannya sertifikat hak atas tanah.
tanah sangat penting bagi kehidupan Terakhir, pendaftaran tanah di seluruh
manusia, sehingga tidak dapat Indonesia dilakukan oleh pemerintah,
dipisahkan dari keberadaan bumi. Saat yaitu untuk memberikan pembuktian
ini, tanah sering dianggap dari perspektif hak, yang dilakukan atas dasar bukti
ekonomi. Tanah semakin terkait dengan yang terkuat. Berdasakan pada
masalah ekonomi seperti pembelian dan ketentuan Pasal 19 UUD Pertanian dalam
penjualan tanah, kredit bank hipotek ayat 1 dan 2, sebabnya hukum suatu
tanah.Dalam kehidupan sehari-hari, hak pendaftaran/hak tanah yang berupa akta
milik atas tanah sering disengketakan hak disebut sertifikat tanah berharga
bahkan dibawa ke pengadilan. Ini terjadi dalam alat bukti yang kuat kepada
disebabkan tanah memiliki manfaat yang pemilik hak-hak dasar dalam hal data
begitu penting dalam kehidupan manusia fisik dan hukum yang terkandung di
sehingga menyebabkan manusia dalamnya. Oleh sebab itu, data fisik dan
berusaha untuk mengambil tanah data hukum yang ada di sertifikat wajib
dengan cara yang berbeda-beda, bahkan dipakai pada fakta dalam proses dan
mengambil tanah orang lain. Undang- perselisihan hukum sehari-hari, asalkan
undang Pertanahan Dasar ialah hukum data tersebut sesuai dengan buku
pertanahan tertua yang ada di Indonesia
sampai sekarang dan juga pengaturan Rumusan Masalah
berbagai hak atas tanah sesuai Menurut penjelasan latar belakang,
digariskan dalam Pasal 16 dan 53 UUPA. rumusan masalahnya seperti dibawah
Untuk mengamankan hak atas tanah, ini:
penting saat mendokumentasikan 1. Bagaimana perlindungan hukum
pengubahan hak atas tanah. Pendaftaran kepada pemegang hak atas tanah
tanah digunakan dalam bentuk kegiatan

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 157
dalam hal terdapat kesalahan (Peraturan Menteri Pertanian/KBPN No.
pengukuran dalam sertifikat ? 3 1997). Pasal 163 Undang-Undang Hak
2. Bagaimana akibat hukum Asasi Manusia menyatakan bahwa siapa
kesalahan pengukuran bidang pun yang menuntut suatu hak atau
tanah terhadap sertifikat tanah ? merujuk pada suatu tindakan untuk
memperkuat haknya sendiri atau
Tujuan Penelitian menyanggah hak orang lain harus
Beberapa manfaat penelitian yang akan memberikan bukti adanya atau fakta dari
penulis kerjakan seperti dibawah ini: hak tersebut:
1. Mengetahui perlindungan hukum a. Pasal 1865 BW.
kepada pemegang hak atas tanah Ditetapkan yaitu setiap orang yang
dalam hal terdapat kesalahan menyatakan bahwa dia memiliki hak
pengukuran dalam sertifikat atau menegaskan haknya atau
2. Mengetahui akibat hukum menyangkal hak orang lain, dengan
kesalahan pengukuran bidang mengutip suatu fakta, harus
tanah terhadap sertifikat tanah membuktikan adanya hak ini atau
fakta ini .
2. TINJAUAN PUSTAKA
Teori kepastian Hukum b. Pasal 283 RBg
Kepastian Hukum mampu dilihat dari Dengan ketentuan bahwa setiap orang
tercapainya keadilan di masyarakat, yang percaya bahwa dia memiliki hak
model nyata dari kepastian hukum yaitu atau keadaan dalam menggunakan
berlakunya suatu undang;undang atau haknya atau untuk menyangkal hak
pelaksanaan suatau perbuatan dalam orang lain, harus menunjukkan hak ini
perlindungan atas kesalahan pengukuran atau kondisi ini.
peta tanah.
Menurut Philipus M Hadjon; prinsip 3. METODE PELAKSANAAN
perlindungan hukum bagi rakyat Jenis penelitian yang penulis pakai
Indonesia adalah prinsip pengakuan dan berupa penelitian hukum, yaitu
perlindungan terhadap harkat dan penelitian berupa inventarisasi
martabat manusia yang bersumber pada peraturan perundang-undangan yang
Pancasila dan prinsip-prinsip negara berlaku, guna menemukan asas-asas atau
hukum dan Pancasila. landasan filosofis hukum. Atau pencarian
kepastian hukum tersebut, maka sebagai upaya untuk menemukan hukum
orang yang disebut dalam akta tersebut yang relevan dengan kasus tertentu.
terhindar dari campur tangan dan Penelitian ini ialah penelitian
perselisihan dari pihak lain. Jaminan deskriptif kualitatif, dengan
kepastian hukum tidak saja berlaku bagi mengumpulkan semua data yang
mereka yang namanya didaftarkan oleh diperlukan, kemudian mengaitkannya
pemilik tanah, namun juga terhadap dengan masalah yang ada dan dianalisis
kebijakan pemerintah tentang penetapan berdasarkan landasan teori yang
administrasi pertanahan yang berizin. dikaitkan dari masalah yang diteliti.5
Pemerintah menetapkan bahwa tanah 1. Sumber Bahan Hukum
harus didaftarkan di seluruh Indonesia. Jenis dokumen hukum yang akan
Survey bidang tanah merupakan dipakai pada penelitian hukum yang
langkah penentuan letak batas satu atau dijalankan oleh penulis ialah data
lebih bidang tanah atas permintaan sekunder, ialah data yang terkumpul dari
pemegang hak atau pemegang hak baru studi kepustakaan bahan pustaka
yang terletak dekat, jauh atau tersebar di meliputi:
kota/kelurahan sebagai bagian dari a. Dasar hukum primer, merupakan
pembentukan pendaftaran tanah sumber hukum dengan fakta hukum
yang mutlak, terkait dengan inti

158 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
permasalahan yang dibahas dalam objek ekonomi penting, serta bahan
kajian normatif deskriptif, seperti komersial dan objek komersial.
Undang-Undang Dasar Agaria (UUPA) Tanah sendiri bukanlah benda
tentang pendaftaran tanah. tak terbatas, tanah mempunyai batas.
b. Dasar hukum hukum sekunder, Adanya batas-batas tersebut tidak
merupakan yaitu publikasi yang memungkinkan bagi pemilik tanah untuk
berkaitan dengan bahan hukum, pengelolaan tanahnya dengan cara yang
termasuk penelitian sebelumnya, dianggapnya tepat dan harus menjaga
buku, jurnal ilmiah, internet, dan lain- tanah di sekitarnya. Lahan yang
lain, ketika data dari sumber hukum tergambar diukur dan dipetakan dalam
primer tidak mencukupi. rencana awal. Jika tidak ada peta dasar
c. Dasar hukum tersier, ialah bahan- terdaftar di daerah pendaftaran tanah
bahan dengan melakukan penafsiran sporadis, peta lain dapat digunakan.
atas dasar hukum primer dan Dalam kasus di mana sama sekali tidak
sekunder, contohnya: ensiklopedi dan diperlukan peta dasar terdaftar atau
kamus hukum . jenis peta lainnya, peta dasar terdaftar
dapat dijalankan sesuai dengan survei
dan pemetaan persil terkait dan persil
2.Teknik Pengumpulan Data terkait. Penentuan tanah Lokasi tanah
1. Untuk keperluan penulisan jurnal dapat ditentukan.
ini, metode pengumpulan data, Berdasarkan Peraturan
yaitu metode penelitian, yaitu Menteri Agraria pemetaan bidang tanah
metode penelitian kepustakaan, ialah kegiatan dengan penggambaran
dipakai dalam perolehan hasil dari ukuran bidang tanah secara
dokumen dan informasi. Metode sistematis dan sporadis dengan cara
penelitian kepustakaan ialah tertentu di atas kertas, film atau cara lain
penelitian yang dipakai untuk kemudahan bahwa letak dan luas
menggunakan cara menelaah bidang tanah dapat ditentukan dari cara
berbagai bahan pustaka yang bidang itu dipetakan. Berdasarkan
relevan dengan kasus penelitian Peraturan Pemerintah, peta yang memuat
yang diberikan. titik dasar teknis dan fitur geografis,
yaitu batas fisik sungai, jalan, bangunan,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dan batas fisik bidang tanah. Sesuai
Peraturan Pemerintah, daftar tanah
Perlindungan Hukum Bagi ialah dokumen berupa daftar yang berisi
Pemegang Hak Atas Tanah Dalam Hal identitas sebidang tanah menggunakan
Terdapat Kesalahan Pengukuran sistem penomoran. Berdasarkan
Tanah pada Sertifikat Peraturan Pemerintah, survei ialah
Sebagai salah satu unsur dokumen yang berisi data fisik tanah
kehidupan manusia dan makhluk hidup dalam bentuk peta dan deskripsi. Proses
lainnya, tanah tidak hanya dianggap akhir dari pendaftaran tanah adalah
sebagai tempat tinggal keluarga, namun penerbitan sertifikat hak guna tanah
juga dapat dijadikan jaminan untuk yang sah, dengan bukti yang meyakinkan
memperoleh pinjaman bank untuk dijual atau sertifikat yang umum dikenal.
dan disewakan. Eksistensi tanah pada Sertifikat tanah merupakan salinan buku
kehidupan manusia bermakna sehingga tanah dan salinan volume dokumen
memiliki fungsi ganda, seperti tanah survei yang dilampirkan dalam format
merupakan sarana solidaritas sosial, yang ditentukan oleh undang-undang.
penghubung antara kehidupan sosial dan Sertifikat tanah diterbitkan setelah
penghidupan, dan tanah merupakan pendaftaran resmi hak atas tanah.
unsur modal pembangunan, yang telah Untuk membentengi penetapan
tumbuh menjadi sarana yang sangat haki dan penetapan sifat asal jagat,

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 159
kekuatan tertinggi tebakan menetapkan penetapan sertipikat dapat disebabkan
adanya kebajikan kepada menimbang- oleh faktor penipuan (bedrog), bias
nimbang pendataan jagat di serata (dwaling) dan/atau paksaan (dwang),
Indonesia, sebagaimana diamanatkan pada saat pencatatan data fisik dan
Pasal 19 UUPA yang berbunyi “kepada hukum dalam buku tanah. Akibatnya,
membentengi penetapan sifat oleh sertifikat yang dihasilkan mungkin tidak
kekuatan tertinggi diadakan pendataan valid. Selama ini subjek perbuatan
di serata daerah Republik Indonesia tersebut mampu dianggap menjalankan
memeluk kepercayaan asas-asas yang perbuatan bertentangan hukum
diatur tambah Peraturan Pemerintah.” (onrechtmatigedaad).
Berdasar asas Pasal 19 ayat (2) huruf c Syarat-syarat yang wajib
UUPA artinya, sertifikat hak atas tanah dijalankan supaya suatu peraturan dapat
ialah alat bukti yang “kuat”, yaitu apabila menjadi suatu peraturan yang sah
tidak mampu dibuktikan menggunakan adalah:
alat bukti lain di pengadilan, harus 1) Peraturan itu wajib diciptakan oleh
disangka benar. Selain itu, sertifikat hak suatu instrumen yang berwenang
juga merupakan alat pembuktian yang (bevoegd) untuk menegakkannya.
ampuh. 2) Karena aturan tentang pernyataan
Pasal 32(2) Peraturan Pemerintah wasiat (wilsverklaring), pembentukan
Nomor 24 Tahun 1997 secara tegas wasiat tidak dapat cacat secara
menyebutkan sertifikat adalah akta hukum (geen juridische gebreken in de
tanah yang sah menjadi alat bukti yang wilsvorming).
kuat. Sertifikat hak atas tanah ialah bukti 3) Suatu peraturan wajib diberi bentuk
kepemilikan atas benda tanah yang dapat (vorm) yang ditentukan pada
mewariskan kepastian hukum bagi setiap peraturan sebagai dasarnya, dan
pemegang hak. Sertifikat ini adalah pembuatnya juga wajib
sertifikat pendaftaran tanah dari pemilik memperhatikan proses (procedure)
tanah. Dalam pendaftaran tanah, pembuatan peraturan tersebut jika
terdapat persyaratan harus dipenuhi, metodenya dinyatakan dengan jelas
seperti kelengkapan alat bukti tertulis dalam peraturan tersebut.
dan non dokumen. Jika terdapat satu syarat yang tidak
Tujuan pendaftaran tanah ialah terpenuhi, peraturan yang berhubungan
supaya mewariskan kepastian hukum menjadi tidak sah atau cacat
atas kepemilikan tanah. Pemegang hak administratif, seperti keputusan otoritas
dapat mendapatkan kepastian hukum atau pejabat yang berwenang (on
hak atas tanah ialah cara mendaftarkan bevogd), peraturan tersebut
tanahnya. Tujuan dari kepastian hukum diperkenalkan sebagai akibat dari
terhadap hak atas tanah merupakan penipuan (bedrag), peraturan tersebut
untuk mewariskan perlindungan hukum gagal untuk sesuai dengan prosedur
pada pemegang hak atas tanah (yang hukum (rechtmatige) dan peraturan
memilikinya, baik dihalangi atau tidak) tersebut gagal dalam pemenuhan tujuan
dan kepastian tentang hal pokok yaitu peraturan yang mendasarinya
letak, batas-batas dan luasnya serta (doelmatige) atau adanya salah gunanya
keberadaan atau tidak adanya bangunan hak (detounament de pauvoir).
dan vegetasi di atasnya. Dengan Sertifikat hak atas tanah
melaksanakan pendaftaran tanah, para menyimpan kesalahan hukum
pemangku kepentingan dapat dengan administratif berupa kesalahan
mudah diketahui status hukum atau letak pengukuran bidang tanah atau yang
tanah tertentu yang mereka hadapi, secara nyata menimbulkan keraguan
letak, luas dan batas-batasnya, siapa hukum khususnya pemilik hak atas
pemiliknya dan apa yang tanah, yang tentunya tidak diinginkan
disembunyikannya. Kesalahan dalam ketika pendaftaran tanah di Indonesia.

160 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
Kesalahan administrasi berupa bahwa dia memiliki hak atau
kesalahan pengukuran bidang tanah menegaskan haknya atau menyangkal
timbul karena kesalahan data yang hak orang lain, dengan mengutip suatu
dikeluarkan oleh pemohon pada saat fakta, harus membuktikan adanya hak ini
pembuatan Sertifikat atau mungkin atau fakta ini .
karena kesalahan subyek dan subyek. Pasal 283 RBg . Dengan ketentuan bahwa
Kesalahan subjek adalah kesalahan setiap orang yang percaya bahwa dia
dalam pengukuran dan pemetaan tanah, memiliki hak atau keadaan dalam
sedangkan kesalahan subjek adalah menggunakan haknya atau untuk
kesalahan orang yang meminta informasi menyangkal hak orang lain, harus
yang tidak benar. Sertifikat default admin menunjukkan hak ini atau kondisi ini.
adalah salah satu sertifikat yang Sertifikat hak milik atas tanah
bermasalah, sertifikat default admin merupakan produk dari Pejabat Tata
dapat diajukan untuk pencabutan dalam Usaha Negara (TUN) untuk menerbitkan
sertifikat, pencabutan dapat diajukan aturan-aturan Hukum Tata Usaha
oleh pemohon atau orang yang merasa Negara.1 Terhadap perbuatan hukum
kesulitan menanggung saat menerbitkan tersebut, seseorang sebagai pejabat TUN
sertifikat. mampu menjalankan perbuatan yang
Pengamanan dan perlindungan dianggap bertentangan dengan hukum.
hukum terhadap pemilik sah dalam hukum baik karena kesalahan (schuld)
hukum pertanahan memerlukan atau karena pelanggaran kewajiban
seperangkat undang-undang pendaftaran hukum mereka. Kesalahan dalam
tanah yang tertulis, lengkap dan tidak sertifikasi dapat disebabkan oleh
ambigu. Adanya kepastian hukum penipuan, kesalahan atau pemaksaan
tersebut, maka orang yang disebut dalam dalam buku tanah, sehingga sertifikat
akta tersebut terhindar dari campur dapat menjadi batal.
tangan dan perselisihan dari pihak lain. Perlindungan hukum diwariskan
Jaminan kepastian hukum tidak saja kepada setiap pemilik tanah berdasarkan
berlaku bagi mereka yang namanya kadaster real estat setelah penyerahan
didaftarkan oleh pemilik tanah, namun sertifikat. Oleh sebab itu, setiap badan
juga terhadap kebijakan pemerintah hukum harus menghormati hak atas
tentang penetapan administrasi tanah. Sebagai hak yang dilindungi
pertanahan yang berizin. Pemerintah secara konstitusional, penggunaan tanah
menetapkan bahwa tanah harus oleh orang atau badan hukum lain harus
didaftarkan di seluruh Indonesia.. ditegakkan sama sesuai aturan
Survey bidang tanah merupakan perundang-undangan yang berlaku dan
langkah penentuan letak batas satu atau pada prinsipnya tidak dapat dianggap
lebih bidang tanah atas permintaan enteng. Artinya, seperti halnya penegak
pemegang hak atau pemegang hak baru hukum, lembaga penegak hukum harus
yang terletak dekat, jauh atau tersebar di melakukan upaya yang sah supaya
kota/kelurahan sebagai bagian dari memberikan rasa aman mental dan fisik
pembentukan pendaftaran tanah terhadap gangguan dan ancaman dari
(Peraturan Menteri Pertanian/KBPN No. kedua belah pihak.
3 1997). Pasal 163 Undang-Undang Hak Berkenaan dengan perlindungan
Asasi Manusia menyatakan bahwa siapa hukum terhadap pemegang sertifikat,
pun yang menuntut suatu hak atau aturan-aturan yang ditetapkan
merujuk pada suatu tindakan untuk sehubungan dengan masalah pertanahan
memperkuat haknya sendiri atau merupakan bentuk perlindungan hukum
menyanggah hak orang lain harus yang bersifat preventif. Saat ini, UU yang
memberikan bukti adanya atau fakta dari bersangkutan memastikan tata tertib
hak tersebut.Pasal 1865 BW. Ditetapkan
yaitu setiap orang yang menyatakan

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 161
hukum yang mampu dipakai menjadi Upaya Badan Pertanahan
pedoman penyelesaian konflik Nasional dalam menyelesaikan salah
pertanahan dan sebagai dasar atau dasar ukur tanah yaitu dengan dilakukanya
perlindungan. Salah satu ketentuan yang mediasi, upaya dalam hal ini adalah
memberikan perlindungan hukum yang dengan mengadopsi metode persuasi,
komprehensif oleh pemegang sertifikat yaitu membimbing para pihak ketika
adalah Pasal 32(2) bersengketa supaya tidak berdamai
PP No.24 Tahun 1997 berbunyi: secara langsung di pengadilan, tetapi
Pasal 32 (2) lebih baik menempuh upaya damai
“Jika tanah itu dikeluarkan secara sah terlebih dahulu.
dan dikuasai secara efektif atas nama
orang pribadi atau badan hukum yang
diperoleh dengan itikad baik, maka tidak B. Akibat Hukum Kesalahan Pengukuran
diperlukan lagi pihak lain yang Bidang Tanah Terhadap Sertifikat
menganggapnya mempunyai hak-hak Tanah
dasar. Sertifikat yang diperoleh dalam Pendaftaran sertifikat dalam
waktu 5 tahun sejak tanggal keberatan Pasal 23, 32 dan 38 UUPA dipilihkan
tertulis kepada pemilik utama dan firma kepada semua pemegang hak guna
hukum yang bersangkutan, atau menciptakan kepastian hukum bagi diri
kegagalan untuk mengajukan kasus mereka sendiri, hal ini disebabkan
pengadilan untuk sertifikat tanah atau adanya pendaftaran tersebut,
penerbitan sertifikat " menandatangani setiap konversi,
Apabila timbul masalah menghapusnya dan menimbulkan
pada saat pengukuran bidang tanah dan banyak masalah hukum apabila tidak
tidak ada kesepakatan antara para pihak terdaftar, tetapi pendaftaran yang
yang berbatasan dengan tanah, maka bersangkutan ialah alat bukti yang kuat,
dapat diselesaikan sesuai dengan karena telah ditetapkan bahwa hak milik,
ketentuan Pasal 20(1) dan (2), yaitu: serta konversi, dihapus dan dibebani
1. Dalam terjadi sengketa penetapan masalah hukum apabila tidak terdaftar,
batas tanah, panitia sistem sekalipun pendaftaran yang
pendaftaran tanah atau penanggung bersangkutan merupakan bukti
jawab pembela/penyidik yang dipilih bersyarat yang kuat dalam Pasal 23 ayat.
dalam proses pendaftaran tanah (1), hak milik, serta dalam pengalihan,
terlebih dahulu menyelesaikannya persyaratan pemberian, serta setiap
melalui perundingan hak dan pengalihan dan pembatalan hak
tanggung jawab pemegang.. Selain sehubungan dengan pemesanan..
pemegang hak atas tanah, wilayah Pendaftaran tanah dijalankan
perbatasan dan jika berhasil, sesuai UUPA dan PP no. 24 Tahun 1997
penetapan batas akhir akan dicatat dengan menerapkan asas publisitas dan
dalam berkas penyelesaian sengketa. profesionalisme. Prinsip transparansi
2. Jika sampai penetapan dan mensyaratkan bahwa data tanah yang
pengukuran bidang-bidang tanah itu disimpan di kantor suatu negara tersedia
telah diselesaikan secara musyawarah untuk umum dan catatan tanah
dengan mufakat, belum berhasil, dipublikasikan, yang berarti bahwa data
batas-batas sementara ditentukan yang dikumpulkan untuk tujuan
berdasarkan batas-batas di atas tanah pengungkapan aset harus terlebih
dijelaskan pada Pasal 19(1) Peraturan dahulu dan terutama. dikeluarkan
Pemerintah No. 24 Tahun 1977, dan sebelum masuk dalam daftar yang
mereka yang menentang akan diminta dikeluarkan oleh kantor kadaster. Secara
untuk memulai tindakan dengan khusus, asas ini berarti bahwa mampu
dokumen. menjamin kepastian hukum atas tanah yang
terdaftar, data tanah harus diuraikan secara

162 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
jelas, baik secara fisik maupun secara dan dapat diperintahkan oleh Kepala
hukum. Badan Pertanahan Nasional.
Agar suatu sertifikat dapat Pengertian perampasan hak atas
dianggap sebagai alat bukti yang kuat, tanah tertuang sesuai dengan Keputusan
pemohon harus memberikan data yang Menteri Pertanian/Keputusan Kepala
akurat agar tidak terjadi kesalahan, seperti Pertanahan No. 1999 berisi Pemberian
munculnya sertifikat karena kesalahan dan Pencabutan Hak Milik Negara atas
dalam pengukuran bidang tanah, tanah yang tanah dapat tetap dilaksanakan dengan
diajukan dalam sertifikat itu salah. Tujuan memperhatikan aturan peralihan Kepala
sertifikat ialah agar pemegang hak dapat Peraturan Badan Pertanahan Nasional
dibuktikan dirinya menjadi pemegang hak (Perkaban) Nomor 3 Tahun 2011 berisi
dan sebagai penjamin kepastian hukum dan Penyelenggaraan Penyidikan dan
mendapat perlindungan hukum khususnya Pembongkaran. Berkenaan dengan
pemilik sertifikat. Sertifikat diluncurkan tanah, Pasal 8 menyatakan bahwa
untuk menyelaraskan kepentingan ketentuan Peraturan Tata Tertib Menteri
pemegang hak yang berhubungan dengan Luar Negeri Kementerian
data fisik dan hukum yang tercantum dalam Pertanian/Kepala Badan Pertanahan
daftar tanah. Sertifikat ini hanya Nasional Nomor 9 Tahun 1999 berisi
diwenangkan kepada orang dimana Tata Cara Pemberian dan Penarikan Hak
namanya tertulis dalam daftar tanah Guna Tanah. Pembentukan negara dan
menjadi ahli waris maupun orang lain yang hukum administrasi dengan ketentuan
diberi kuasa oleh orang tersebut.
tentang penghapusan hak penggunaan
Manfaat pengaturan pertanahan
tanah negara tanpa konflik. dengan
pada UUPA ialah untuk mewadahi
Peraturan ini dan pengertian pencabutan
kepastian hukum kepada pemilik tanah
ditetapkan dengan Keputusan Menteri
dan pemberian kepastian hukum bahwa
Pertanian/Kepala Badan Pertanahan
mekanisme pendaftaran tanah
Nasional Nomor 9 Tahun 1999; tidak
dilaksanakan di seluruh Indonesia.
bertentangan dengan isi undang-undang
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
yang tertuang dalam Peraturan Kepala
1997 mengatur bahwa sertifikat ialah
Badan Pertanahan Nasional (Perkaban)
surat berupa surat keterangan hak yang
Nomor 3 Tahun 2011.
berisi data fisik dan hukum tentang
Sesuai peraturan kepala Badan
benda-benda yang didaftar dalam hak
Pertanahan Negara (Perkaban). Sampai
atas tanah, hak pelepasan, tanah wakaf,
dengan tanggal 3 Maret 2011, tidak ada
hak milik atas rumah susun dan buku
ketentuan khusus tentang penghapusan
tanah atau sertifikat tanah. Namun, hal
hak-hak dasar, tetapi Bab VII mengatur
ini menjadi masalah jika sertifikat
penyelesaian masalah pertanahan yang
tersebut mengandung kesalahan
pada prinsipnya ada 2 (dua) cara
pengukuran, yang dapat merugikan
penyelesaian masalah pertanahan. , yaitu
pemilik tanah. Adanya sertifikat hak atas
1) penegakan hukum keputusan
tanah sebagai bukti adanya hak untuk
pengadilan dan2. ) mengatur perkara
berkuasa penuh. Dengan kata lain, baik
pertanahan di luar pengadilan.
data fisik maupun data hukum yang
Perwujudan putusan pengadilan dan
terkandung pada dasarnya harus
penyelesaian perkara pertanahan di luar
diterima sebagai data yang sebenarnya,
pengadilan dapat menimbulkan tindakan
sepanjang tidak dapat dibuktikan
hukum berisi pencabutan sertifikat hak-
sebaliknya. Sertifikat ialah alat bukti
hak dasar. Menurut Putusan Nomor 3
yang kuat, sehingga siapa pun dapat
Tahun 2011, hak dasar dapat dihapuskan
meragukan keaslian suatu sertifikat
2 (dengan cara), yaitu 1) sesuai putusan
tanah, dan jika terbukti tidak jujur
pengadilan dan 2) tidak sesuai putusan
tentang hak atas tanah, sertifikat
pengadilan.
tersebut mampu dicabut oleh pengadilan

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 163
Pada pasal 55 Perkaban No. 3 pendaftaran peralihan hak dan
Tahun 2011 ditegaskan yaitu upaya penerbitan sertifikat, kesalahan pada
dalam menegakkan putusan pengadilan proses verifikasi pada saat pendaftaran
yang berkekuatan hukum tetap dapat dan pencatatan hak, kesalahan dalam
berisi pelaksanaan semua putusan, proses pengukuran, pemetaan,
pelaksanaan sebagian besar putusan penghitungan daerah, pemberian hak
maupun pelaksanaan perintah saja. rangkap atau pemberian sertipikat hak
tertulis dengan jelas dalam keputusan. dasar, kesalahan dan kesalahan akan
Selain itu, pada ayat (2) disebutkan menimbulkan kesalahan lain dalam
bahwa putusan pengadilan mempunyai penerapan hukum.
kekuatan hukum tetap, yang Adapun akibat hukum dari
berhubungan dengan pemberian, kesalahan administrasi sertifikat, dalam
pengalihan maupun pencabutan hak atas hal ini kesalahan pengukuran bidan
tanah, termasuk perintah pembatalan adalah batalnya hak atas tanah. Pasal 19
hak yang dinyatakan batal/melawan UUPA menyebutkan bahwa sertifikat
hukum. / undang-undang hak atas tanah ialah alat bukti yang kuat, sehingga
yang tidak dapat dilaksanakan, yang masyarakat dapat mempertanyakan
mengatur bahwa pembuktian hak tidak keaslian sertipikat tanah dan apakah
sah / tidak mempunyai kekuatan hukum, dapat dibuktikan adanya ketidakjujuran
perintah untuk mendaftar atau hak atas tanah.belum atau tidak,
membatalkan pendaftaran dalam buku sertipikat tersebut dapat dicabut oleh
tanah, perintah pemberian hak atas pengadilan dan oleh presiden dari BPN
tanah dan peraturan berarti dikenai bisa memesannya. Pencabutan hak atas
akibat hukum untuk pemberian, tanah disebabkan kesalahan administrasi
pengalihan atau pencabutan hak. dan hukum dalam keputusan pemberian
Terhadap kesalahan hak atau pemberian sertipikat dapat atau
pengukuran pada sertifikat tanah, tidak dapat dilakukan dengan
berdasarkan Pasal 107 Menteri permohonan pencabutan hak atas tanah
Pertanian/Peraturan Badan Pertanahan tersebut perlu dibatalkan oleh instansi
Nasional Nomor 9 Tahun 1999, yang berwenang (dalam hal ini instansi
ditetapkan bahwa kesalahan yang mewujudkan sertifikat hak pakai
administrasi dalam sertifikat adalah: adalah Kantor Pertanahan).
a. Prosedur yang salah Pencabutan sertifikat hakim
b. Penerapan hukum yang tidak tepat pengadilan tata usaha negara dapat
c. Kesalahan izin objek hak dibenarkan sepanjang pencabutan itu
d. Kesalahan di bawah Izin didasarkan pada bukti-bukti yang pasti
e. Kesalahan Jenis Hak mengenai cacat-cacat dasar hukum
f. Kesalahannya adalah hitungan luas pemberian sertifikat itu, baik secara
g. Memiliki hak tumpang tindih atas pribadi maupun demi hukum, kesadaran
tanah dan materi. Pembatalan hak atas tanah
h. Data hukum dan fisik yang salah pejabat yang berwenang dilakukan jika
i. Kesalahan administrasi lainnya. ditemukan adanya kekurangan hukum
Sebagaimana dimaksud dalam dan administrasi saat proses
pasal di atas, sertipikat yang salah pengambilan keputusan untuk
ukuran dalam hal ini adalah sertipikat menerbitkan atau menerbitkan sertifikat
yang cacat administrasi menurut Pasal tanpa adanya permintaan dari pihak
6 (2) Perkaban No. 3 Tahun 2011 yang bersangkutan. Kasus pembatalan
menjelaskan yaitu cacat hukum proses sertifikat karena cacat hukum
administrasi sesuai dijelaskan pada administrasi dalam kajian ini diprakarsai
ayat (1) meliputi dll. Kesalahan ketika oleh pejabat yang berwenang
identifikasi maupun pendaftaran hak mengetahui bahwa sertifikat tersebut
dasar, kesalahan ketika proses mengandung cacat hukum administrasi

164 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
dalam penerbitannya, oleh karena itu menanam atau menabur benih di atas
Kepala Dinas Pertanahan Kota tanah yang tidak bersertifikat tanah,
mengajukan pembatalan. sertifikat tanpa sekalipun pemiliknya diketahui atau juga
permintaan dari pemegang hak. Akibat mempunyai hak atas orang lain
Hukum Kesalahan dalam mengukur Pasal 424 KUHP
bidang tanah di atas tanah milik Seorang penjabat dengan memperkaya
masyarakat oleh BPN, dalam hal ini dapat diri sendiri atau orang lain ketika
digugat dan mungkin dibatalkan karena melawan hukum, dengan menyalahkan
kesalahan dalam mengukur tanah milik kekuasaanya, memakai hak tanah negara
masyarakat.Kepemilikan masyarakat, di atas mana hakhak pakai Indonesia,
terutama di masa depan, dapat berakibat diancam dengan Pindana penjara paling
pada pemilik tanah pada saat lama enam tahun.
melaksanakan akta jual beli, sehingga Apabila dalam proses
akibat hukum ini dapat dipandang cacat pengukuran peta dasar terdaftar, peta
administrasi. terdaftar dan gambar survei terdapat
Kesalahan pengukuran bidang kesalahan teknis pada data pengukuran,
tanah, yang tidak sesuai dengan maka kepala lembaga pertahanan berhak
pekerjaan lapangan dan tidak sesuai untuk memperbaiki kesalahan tersebut
dengan diagram peta dalam sertifikat, dengan membuat catatan perbaikan
menyebabkan kepala kantor kadaster sesuai ketentuan peraturan perundang-
memiliki tanggung jawab dalam undangan. Pasal 41. ayat (3) dan (6) dari
administratif sesuai dengan ketentuan Menteri Pertanian/Kepala BPN 3/1997.
Pasal 63 PP 24 /. 1997, apabila dalam Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Permen
menjalankan tugas kedinasan seseorang Agararia/Kepala BPN 3/1997 mengatur
sesuai ketentuan dalam PP 24 /1997 dan bahwa untuk keperluan penetapan
ketentuan peraturan pelaksanaan serta batas-batas bidang tanah, pemohon
peraturan lainnya, Kepala Kantor dilibatkan. Pembatalan suatu sertipikat
Pertanahan diberikan sanksi karena cacat administrasi yang dibuat
pelanggaran administratif menurut tanpa melalui penetapan Pengadilan
ketentuan peraturan perundang- hanya berlaku jika tidak ada perselisihan
undangan. hukum dan peraturan yang hak dan jika dalam permohonan
berlaku. Namun apabila terdapat pencabutan akta tersebut terdapat
kesalahan teknis dalam pendataan, maka perselisihan, baik perselisihan
kepala kadaster berhak membuat catatan administrasi maupun hak. perselisihan.
untuk dilampirkan sesuai dengan atau terindikasi adanya tindak pidana,
ketentuan pasal ini. 1 ayat (3) dan (6) BPN tidak dapat mencabut sertifikat
Peraturan Menteri Pertanian/Kepala karena memerlukannya. Pembatalan
BPN 3/1997. Mengenai sanksi terhadap sertipikat karena cacat administrasi
orang yang memindahkan batas tanah, berupa kesalahan pengukuran bidang
maka berlakunya sanksi pidana yang tanah dilakukan apabila tidak
diatur dalam pasal 424 KUHP adalah memungkinkan dilakukan perubahan
sebagai berikut : data pendaftaran tanah. Selama data
Pasal 385 ayat (1) KUHP kadaster dapat diperbaiki, lebih baik
Ancaman pidana penjara bagi jangka membatasi peningkatan data kadaster,
waktu tidak lebih dari empat tahun: dan tidak mencabut sertifikat.
Setiap orang, dengan maksud untuk Peraturan Menteri Pertanian
mengambil keuntungan secara melawan Negara/Direktur Badan Pertanahan
hukum bagi diri mereka sendiri atau Negara Nomor 3 Tahun 1999 tentang
orang lain, menjual, memperdagangkan Keputusan Pemberian dan Pembatalan
atau menyerang dengan mengabaikan Pemberian Hak Atas Tanah, selanjutnya
kredit setiap hak yang tidak diklaim atas disebut Nomor PMNA/KBPN. Pada bulan
tanah, untuk membangun, membangun, Maret 1999 secara khusus diatur:

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 165
“Putusan peralihan tanah dicabut karena 5. SIMPULAN
kesalahan hukum dalam membuat atau Hal ini dipertegas lagi melalui
melakukan pelaksanaan putusan adanya Pasal 19 ayat (1) Menteri
pengadilan, dan mempunyai akibat Pertanian/Kepala BPN 3/1997 yang
hukum yang tetap”. mengatur dalam keperluan penetapan
Pasal 1 Peraturan Menteri batas-batas bidang tanah, orang yang
Pertanian/Direktur Badan Pertanahan mengajukan pendaftaran tanah secara
Nasional Nomor 14 Tahun 1999 tentang sporadis aplikasi atau hak Pemegang
Tata Cara Pemberian dan Pembatalan bidang tanah yang tidak terdaftar namun
Hak Pengelolaan dan Penggunaan Tanah, tidak ada dokumen/gambar ukuran yang
yang seterusnya disebut PMNA/KBPN sah atau dokumen/gambar ukuran yang
Nomor 9 Tahun 1999, mengacu pada tidak relevan lagi sesuai dengan keadaan
pembatalan hak atas tanah sebagai sebenarnya dan departemen penguasaan
berikut: “ Keputusan untuk memberikan tanah dalam proses pendaftaran tanah
hak atas tanah atau sertifikat hak atas yang sistematis. Batas tanah yang sedang
tanah, atau untuk menegakkan dipertimbangkan harus ditunjukkan, dan
keputusan pengadilan yang telah jika ada kesepakatan tentang batas
mendapatkan kekuatan hukum tetap, dengan orang yang berhak atas bidang
dibuat karena cacat administrasi hukum tanah yang berdekatan, Anda harus
dalam keputusan”. memasang batas.
Ada 3 (tiga) model pencabutan hak atas Sertifikat merupakan peraturan
tanah, yaitu: administrasi (KTUN), apabila dalam
1) Hak guna tanah batal karena belum proses penerbitan sertipikat terdapat
lengkapnya penerapan hukum tata kesalahan berupa kekeliruan dalam
usaha negara. mensurvei tanah atau kerusakan pada
2) Dibatalkannya hak guna tanah tanpa orang lain, maka sertipikat tersebut
diminta disebabkan kesalahan dapat dicabut. Kasus ini tergolong
hukum administratif. sengketa TUN. Permohonan pembatalan
3) Dibatalkannya hak atas tanah dengan dapat diajukan kepada Badan Tun atau
mengeluarkan putusan pengadilan wakilnya (Kantor Pertanahan), atau
yang memiliki kekuatan hukum tetap dapat juga diajukan kepada Pengadilan
Sedangkan untuk penetapan batas Tun karena KTUN bersengketa.
tanah, tentunya jika terjadi sengketa Setelah mengetahui bahwa
sedikit lebih rumit. Jika tidak ada kantor desa adalah juru tulis di kebun
perselisihan, masalah tersebut harus dan sertifikat hak atas tanah adalah
dipahami dari para pihak yang KTUN, sengketa dicatat sebagai sengketa
berhubungan langsung dengan hubungan dengan kebun. Penyelesaian sengketa
tanah yang diuji. Pilihan terbaik dalam TUN ini dijalankan dengan 2 (dua) cara,
memperbaiki peta tanah adalah ialah dari upaya administratif dan
membuat klaim baru di dengan PTUN. Upaya administratif ini
hadapan/informasi pihak yang diwujudkan dalam bentuk protes oleh
berbatasan langsung dengan tanah. instansi yang menerbitkan KTUN, dalam
Langkah-langkah lebih lanjut sedang hal ini Kantor Pertanahan. Oleh karena
diambil untuk menyelesaikan sengketa itu, jika ada perselisihan dengan lembaga
yang tidak diinginkan dan diberikan pengawas harus diselesaikan secara
kepastian kepada seluruh pihak yang administratif, jika tidak ada hasil, maka
memiliki kepentingan mengenai hak atas akan dibawa ke pengadilan tata usaha
tanah yang berbatasan langsung dan negara.
supaya tidak ada pihak yang merasa rugi
sebagai akibat dari tindakan tersebut.

166 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)
6. DAFTAR PUSTAKA Nyoman Satyayudha Dananjaya. 2016.
Abdurrahman. 2008. Beberapa Aspek “Pembatalan Sertipikat Hak Milik
Tentang Hukum Agraria, Bandung: dan Akibat Hukumnya Terhadap
Alumni. Akta Jual Beli”. Jurnal Bina Mulia
Achmad Rubaie. 2007. Hukum Hukum, Volume 1, Nomor 1,
Pengadaan Tanah Untuk September 2016.
Kepentingan Umum. Cetakan Permata, Safa’at, dan Safi’i,
Pertama. Malang: Bayu Media “Implementasi Putusan Hakim
Publishing. Terhadap Pembatalan Sertifikat
Adrian. 2009. Peralihan Hak Atas Tanah Hak Milik Atas Tanah (Studi Kasus
dan Pendaftarannya. Jakarta: Sinar Pada Kantor Pertanahan Kota
Grafika. Malang)”; Hidayat, “Analisis
Ali Achmad Chomzah. 2003. Hukum Yuridis Proses Pembatalan
Pertanahan: Pemberian Hak Atas Sertifikat Hak Atas Tanah Pada
Tanah Negara, Sertifikat dan Kawasan Hutan.
Permasalahan. Jakarta: Pretasi Rianto Adi. 2004. Metode
Pustaka. Penelitian Sosial dan Hukum,
Bachtiar Effendie. 1993. Pendaftaran Jakarta: Granit..
Tanah di Indonesia dan Peraturan- Susanto. 2014. Kepastian Hukum
Persturan Pelaksansanya. Alumni: Sertipikat Hak Atas Tanah
Bandung. Berdasarkan Peraturan
Bahder Johan Nasution. 2008. Pemerintah Nomor 24 Tahun
Metode Penelitian Ilmu 1997. Jurnal Ilmu Hukum, 10, 76–
Hukum. Bandung: Mandar 82.
Maju. Sutedi Adrian. 2010. Hukum Perizinan
Boedi Harsono. 2008 “Hukum Agraria Dalam Sektor Pelayanan Publik.
Indonesia, Sejarah Pembentukan Jakarka: Sinar Grafika
Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Syafruddin Kalo. 2007. Aspek dan
dan Penjelasannya”. Jakarta: Implikasi Hukum dalam
Djambatan. Pendaftaran Tanah dan Penertiban
Effendi Perangin-Angin. 1991. Hukum Sertifikat Hak-Hak atas Tanah,
Agraria Indonesia. Jakarta: (Medan, Makalah Pertemuan
Rajawali. Koordinasi Teknis Kuasa Hukum
Florianus SP. Sangsun. 2007. Tata Cara Pemda untuk Penanganan Perkara
Mengurus Sertifikat Tanah. Cetakan di Peradilan pada 28 November
Ketiga. Jakarta: Visimedia. 2007), di unduh dari
Hasan Basri Nata Menggala dan http://www.hukumonline.com
Sarjita. 2005. Pembatalan dan tanggal 21 Mei 2022
Kebatalan Hak Atas Tanah. Soerjono Soekanto. 2014. Pengantar
Tugujogja Pustaka. Penelitian Hukum, Jakarta: UI
Ismail Ilyas. 2011. Konsepsi Hak Garap Press. Hlm. 52
Atas Tanah. Bandung: Citapustaka
Media Perintis. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Laila Nurul. 2020. “Antisipasi dan Kementerian Agraria. “Peraturan Menteri
penyelesain sangketa jika salah Agraria (PMNA) Nomor 3, Pasal 1
ukur tanah”. Jember: UNEJ. Angka (5) Tentang Pemetaan
Mochammad Tauhid, 2009. Masalah Bidang Tanah” (1997)
Agraria Sebagai Masalah Indonesia, “Peraturan Pemerintah
Penghidupan Dan Kemakmuran Nomor 24, Pasal 1 Angka (14) Tentang
Rakyat Indonesia. Bogor: STPN Peta Dasar” (1997)
Press.

JURNAL DARMA AGUNG Volume 30, Nomor 2, Agustus 2022 ;155–168 167
Indonesia, “Peraturan Pemerintah
Nomor 24, Pasal 1 Angka (14) Tentang
Peta Dasar” (1997)
Indonesia, “Peraturan Pemerintah
Nomor 24, Pasal 1 Angka (14) Tentang
Peta Dasar” (1997)
Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 19
Ayat (2)

168 ANALISIS HUKUM TERHADAP SERTIFIKAT ATAS KESALAHAN PENGUKURAN TANAH


Herman 1) Martin Hamonangan Simanjuntak 2) Alfonso Sipayung 3) Yanti Agustina 4)

You might also like