Anasdt,+4 +Romy+Siswanto+-+

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

e-ISSN: 2775-2933
Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120

Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren

Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3


1
Institut Pesantren Kh. Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Indonesia
e-mail: [email protected]

Submitted: 06-07-2020 Revised : 17-08-2020 Accepted: 07-09-2020

ABSTRACT. This article aims to 1) To find out how the process of implementing principal
management in increasing educational quality at SMP BP Amanatul Ummah. 2) Knowing what are
the supporting and inhibiting factors of the principal management process in improving the quality
of education at SMP BP Amanatul Ummah. 3) Knowing to the principal management process on
the quality of professional education at SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.This research
is qualitative research using descriptive methods, namely research methods to solve actual
problems. Data collection was carried out through observation, interviews and documentation.
The management of school principals in order to increase education output at SMP BP Amanatul
Ummah the program carried out is to increase the ability of school personnel in resource
management and program preparation, encouraging greater community participation to support
education in schools, encouraging the use of school budgets according to school needs. functions
are implemented by taking four stages, namely: planning, organizing, implementing, and
supervising. From the results of research and data obtained from the implementation of school
principal management, the impact of the implementation of BP Amanatul Ummah Junior High
School education, especially the achievement of students, shows high achievement both academic
and non-academic achievements. In implementing principal management, it is inseparable from
supporting and inhibiting factors, to anticipate inhibiting factors a solution is needed to overcome
them.

Keywords: Principal of Management, Quality of Education, Sekolah Berbasis Pesantren.

https: https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v1i2.37
How to Cite Sajidin, S., & Siswanto, R. (2020). Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2),
111-120.

PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan merupakan sarana yang dapat menunjang kualitas sumber daya
manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan sumber daya manusia yang berkualitas, selayaknya lembaga pendidikan
dikelola oleh seorang pemimpin yang mempunyai kompetensi dan kualitas yang handal disegala
bidang (Ajefri, 2017; Asmiyati, 2018; Bafadhol, 2017; Bashori, 2017). Sebagaimana kita ketahui
bahwa lemahnya pendidikan mengakibatkan kebodohan, sedangkan kebodohan mengakibatkan
kemiskinan. Tentu saja kemiskinan yang ditanggung bangsa dan negara akan menyengsarakan
bangsa dan negara itu sendiri (Hidayatullah, 2010).
Peningkatan mutu sekolah di sebuah lembaga pendidikan, bermula dari kepala sekolah
yang mempunyai kemampuan leadership yang baik, mampu, dan dapat mengelola sumber daya
Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan(Hamdi, 2019; Hawkins & Dulewicz, 2009; Lussier
& Achua, 2013). Hal tersebut bisa berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai
organisasi yang kompleks dan unik serta mampu melaksanakan peranan sebagai seorang yang
diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah (Arifin, 2015; Hakim, 2016; Krisbiyanto, 2019).
Pengelolaan tenaga pendidik yang baik akan sangat berguna bagi kemajuan
sekolah/lembaga pendidikan maupun oraganisasi, faktor pengelolaan yang baik dan benar akan
berdampak positif bagi kemajuan sekolah/lembaga serta menambah kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga tersebut karena mereka melihat hasil yang diperoleh peserta didiknya baik
output, outcome dan perkembangan sekolahnya(Aprilianto, 2017; Ariyanti et al., 2019).
Perkembangan sekolah yang maju berada di Pacet Mojokerto di bawah naungan pesantren
Amanatul Ummah yaitu SMP BP Tahfidzul Qur’an, yang memiliki keunggulan dalam program
halalan Al-Qur’an, berdiri sejak tahun 2009 oleh Prof. Dr. KH. Asep Saefuddin Chalim, M.Ag.
Yang mana dengan segenap kesabaran beliau berdirilah lembaga SMP BP yang konsisten
melahirkan hafidz dan hafidzah muda yang berkualitas sekaligus berpretasi, hingga sekarang
lembaga SMP BP terus mengalami perkembangan yang begitu cepat, terbukti dari berbagai
penghargaan yang diraihnya.
Secara letak geografis sekolah ini berada di daerah terpencil yang jauh dari kota, tepatnya
berada di daerah pegunungan dengan view Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan
menambah daya semangat untuk belajar, jauh dari hiruk pikuk kendaraan bermotor karena
dikelilingi oleh tembok yang menjulang tinggi sehingga nyaman untuk belajar. Secara akademik
sekolah menarik untuk diteliti karena banyaknya keunggulan-keunggulan yang diraih baik prestasi
akademik bahkan non akademik dan jumlah peminat yang banyak. Secara kepentingan penelitian
ini menjadi mendesak karena masih banyaknya sekolah-sekolah yang kualitasnya berada di bawah
standar, untuk itu akan sangat bermanfaat jika tips atau strategi sekolah, guru dan manajemen
kepala sekolah dipublikasi atau dicontoh sekolah lain

METODE PENELITIAN
Berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditetapkan, maka peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh meliputi transkrip, interview, catatan
lapangan, foto, dokumen pribadi, dan lain-lain. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian studi kasus. Subjek penelitian berarti subjek dimana data diperoleh baik berupa orang,
respon, benda, gerak atau proses sesuatu. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan,
guru-guru, dan para staf sekolah SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.
Peneliti berposisi sekaligus sebagai instrumen penelitian atau sebagai alat pengumpul data.
Peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis data, dan pada akhirnya
menjadi pelapor penelitian. Peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Adapun
teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data, yaitu pengamatan/observasi, wawancara
dan dokumentasi(Lexy J, 2011; Sugiyono, 2008; Suharsimi, 2010).
Data yang dikumpulkan dari lapangan, peneliti analisis dan disajikan dalam artikel.
Kemudian data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi disusun dengan
berkelompok sesuai fokus penelitian. Setelah itu baru dilakukan analisis dengan pendekatan
kualitatif.
Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis
Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan
analisis data dengan beberapa bagian yaitu data collection/pengumpulan data, data
reduction/reduksi data, data display/penyajian data, dan conclusion drawing/verification/
penarikan kesimpulan dan verifikasi.

112 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120
Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Manajemen Perencanaan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
(output) di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Perencanaan ialah menyangkut tindakan dan keputusan yang harus diambil yang akan
diikuti oleh orang-orang di bawahnya. Sebelum keputusan itu di ambil, terlebih dahulu harus harus
menyiapkan perencanaan yang matang dengan menganalisa atau menyodorkan proposal lebih
dulu. Perencanaan berkaitan dengan apa yang akan dikerjakan, bagaimana pengerjaannya, kapan
mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Menurut Terry hal apa saja yang dilakukan dalam perencanaan yakni pembuatan dan
penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan cara
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah memiliki kewajiban dalam perencanaan tujuan
sekolah dan pengembangan sekolah, hal ini juga jelaskan oleh Syaiful Sagala di dalam bukunya,
yaitu kepala sekolah diberi tugas dan tangung jawab mengelola sekolah, menghimpun,
memanfaatkan dan menggerakan seluruh potensi sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya dalam Permendiknas nomor 13 Tahun 2007, terdapat dimensi kompetensi
manajerial kepala sekolah dengan 16 kompetensinya. Dari ke-16 kompetensi tersebut, tugas
manajemen dalam bidang perencanaan ada 1 kompetensi, yaitu menyusun perencanaan
sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
Kegiatan yang diprogramkan dalam perencanaan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan (output) antara lain: Menyusun kurikulum, membuat kalender, menetapkan
jadwal, kebijakan, strategi, sumber daya manusia, pengelolaan kesiswaan, dan anggaran sekolah.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran seperti menyusun kurikulum pembelajaran,
kalender pendidikan, jadwal mengajar dan lain-lain, kepala sekolah menugaskan bagian waka
kurikulum untuk merencanakan hal tersebut. Kurikulum dan jadwal mengajar merupakan hal yang
paling pokok disebuah lembaga pendidikan, maka sudah menjadi keharusan untuk
merencanakannya dengan matang.
Selanjutnya menyusun strategi dan kebijakan juga tak kalah penting karena sekolah yang
unggul pasti memiliki strategi yang jitu dan memiliki kebijakan yang ideal dalam meningkatkan
output sekolah, seperti yang dikatakan Affan Hasnan “sekolah memiliki kewajiban dalam
membuat strategi dan prosedur pelaksanaan kegiatan”. Pada dasarnya semua sekolah memiliki
strategi dan kebijakan masing-masing begitupun SMP BP sebagai bentuk pengelolaan sekolah yang
baik.
Bentuk perencanaan selanjutnya yaitu mengidentifikasi dan mempersiapkan sumber daya
manusia, sumber daya manusia dalam hal ini yaitu guru dan staf. Perencanaan guru dan staf
merupakan operasi dari manajemen sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia
(human resource planning) merupakan bagian dari alur proses manajemen dalam menentukan
pergerakan sumber daya organisasi (sekolah), dari posisi saat ini menuju posisi yang diinginkan di
masa depan. Perencanaan guru dan staf adalah proses kegiatan penentuan kebijaksanaan dan
perkiraan jumlah kebutuhan personalia untuk jangka waktu tertentu menurut bidang-bidang
kegiatan yang terdapat dalam suatu organisasi.
Perencanaan personalia dalam hal ini guru dan staf meliputi jumlah dan jenis keahlian atau
keterampilan orang, ditempatkan pada pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu yang dalam
jangka panjang akan memberi keuntungan bagi individu dan organisasi.

Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120 113
Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3

Perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam proses manajemen


sumberdaya manusia, yaitu dengan menyusun rancangan guru dan staf sekolah. Perencanaan guru
dan staf menyangkut penetapan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
semua program kerja dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan madrasah. Dalam hal ini
dirancang atas dasar job analysis, job discription, job spesification, dan job evaluation.
Selain mengidentifikasi dan mempersiapkan sumber daya manusia, kepala sekolah juga
menyusun pengelolaan kesiswaan, menyusun pengelolaan kesiswaan merupakan proses
perencanaan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya, diusahakan secara sengaja serta
pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh siswa di SMP BP agar dapat mengikuti proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan siswa hingga keluarnya siswa tersebut
dari sekolah.
Setiap tahun ajaran baru SMP BP selalu melakukan perencanaan pengelolaan dalam bidang
kesiswaan meliputi pembinaan, penindakan, dan pengembangan bakat minat. perencanaan itu
dilakukan dengan matang agar pelaksanaannya lancar tanpa hambatan sehingga lebih efektif.
Perencanaan yang terkahir adalah menyusun rencana anggaran sekolah (RAPBS), RAPBS
adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam
memnuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan, dimana sumber
dananya berasal dari wali peserta didik. Sumber dana perolehan dan pemakaian dipadukan dengan
kondisi objektif kepentingan sekolah. RAPBS ini harus berdasarkan pada rencana pengembangan
sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional sekolah. Jadi menyusun rencana anggaran
sekolah merupakan seuatu keharusan SMP BP agar tidak terjadi kekurangan anggaran serta
kegiatan sekolah menjadi lancar.
Analisis Manajemen Pengorganisasian Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan (output) di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat kepala sekolah, guru-
guru, pegawai TU, staf dan murid-murid memerlukan adanya organisasi yang baik agar jalannya
sekolah itu lancar menuju kepada tujuannya.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang kedua yang mempunyai peran
penting dalam penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, penempatan pekerja dan penyediaan sumber daya terhadap tiap pelaksanaan
kegiatan. Dengan adanya organisasi kegiatan dapat dibagi-bagi menjadi bagian yang khusus,
pengawasan oleh pihak atasan menjadi mudah dan dihindarinya kegiatan-kegiatan sama yang
bertumpuk-tumpuk. Dengan demikian pengorganisasian dapat dijalankan sesuai rencana semula.
Dalam Permendiknas nomor 13 tahun 2017 tahap pengorganisasian dituangkan dalam 1
kompetensi yaitu : mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.
Pengorganisasian merupakan tindak lanjut dari proses perencanan yang bertujuan untuk
menghimpun atau mengorganisir semua sumber daya yang ada di dalam suatu lembaga yang dalam
hal ini adalah SMP BP Amanatul Ummah. Sebagai manajer pendidikan kepala sekolah mempunyai
peranan yang besar terhadap keberlangsungan suatu proses pendidikan. Oleh karena itu kepala
sekolah dituntut untuk mempunyai wawasan yang luas, sehingga mampu mengkoordinasikan
kepala madrasah yang merupakan sebagai organisatoris bertanggung jawab untuk mengembangkan
organisasi sekolah yang dipimpinnya. Adapun langkah-langkah pengorganisasian yang dilakukan di
Sekolah Menengah Pertama Berbasis Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto adalah
langkah pertama menentukan tugas dan langkah yang kedua adalah membagi tugas-tugas tersebut.
Menetukan tugas dalam pengorganisasian sepeerti yang didapat dalam wawancara bersama
Affan, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, guru-guru,
dan staf sudah di tentukan tugas-tugasnya apa saja yang akan dikerjakan.

114 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120
Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren

Demi terlaksananya program dan kegiatan yang telah disusun, kepala sekolah SMP BP
Amanatul Ummah menetapkan wakil kepala sekolah, guru-guru, dan staf. mereka diorganisir
kedalam divisi-divisi atau tim agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Mengingat beban yang
dipikul kepala sekolah sangatlah berat, maka untuk meringankan beban tersebut perlu dibantu oleh
staf lain secara khusus menangani bagian-bagian tertentu dalam organisasi. Dengan demikian
program dan kegiatan yang telah disusun dapat dilaksanakan secara erektif dan efisien. Untuk itu
kepala sekolah SMP BP Amanatul disini bertugas untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik
staf sehingga dapat menempatkan mereka pada posisi dan tugas yang sesuai.
Analisis Manajemen Pelaksanaan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
(output) di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Menurut Terry Pelaksanaan (Actuating) yakni membangkitkan dan mendorong semua
anggota kelompok agar berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Pelaksanaan merupakan kegiatan merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam
rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan memiliki nilai,
apabila dilaksanakan dengan efektif dan efisien pula. Dalam pelaksanaan setiap organisasi harus
memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan, sebab jika tidak kuat maka proses pendidikian
seperti yang diinginkan sulit terealisasi.
Tugas pelaksanaan dalam Permendiknas mendapatkan porsi yang paling besar. Hal ini
disebabkan tugas pelaksanaan/pengelolaan merupakan inti dari manajemen. Ada 13 kompetensi
yang dapat digolongkan dalam pengelolaan manajemen pendidikan. Kompetensi tersebut antara
lain: (1) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/madrasah secara optimal. (2) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah
menuju organisasi pembelajar yang efektif; (3) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah
yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik; (4) Mengelola guru dan staf dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal; (5) Mengelola sarana dan prasarana
sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal; (6) Mengelola hubungan
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah/madrasah; (7) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik; (8) Mengelola pengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; (9)
Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan, dan efisien; (10) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/ madrasah; (11) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah; (12)
Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan; dan (13) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah. Akan tetapi ke 13 kompetensi tersebut tidak
dibahas semua karena menyamakan dengan program kerja kepala sekolah yang ada di SMP BP
Amanatul Ummah, dan berikut hasil analisis dari tugas kepala sekolah dalam fungsi pelaksanaan:
Pertama strategi memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah.
Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi memberikan teladan kepada guru-guru, karyawan dan
siswa terutama dalam hal perilaku dapat dipercaya, jujur dan bertangung jawab. Dengan adanya
sosok pemimpin menunjukan dan membuat guru-guru serta para staf merasa bahwa mereka
dilindungi dan dibimbing, mempunyai seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam
menghadapi kesulitan masalah pekerjaan maupun pribadi. Strategi kepala sekolah dalam
memimpin sekolah ini ialah menyamakan visi dan misi baik dengan guru-guru maupun staf, hal itu
dilakukan agar ketika menjalankan tugasnya lebih mudah merealisasikannya sehingga sumber daya
sekolah dapat didayagunakan dengan baik.

Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120 115
Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3

Kedua ialah mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju oraganisasi


pembelajar yang efektif, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah adalah proses
pengelolaan sumber daya sekolah untuk membawa keadaan sekolah sekarang ke kondisi yang lebih
baik. Sekolah SMP BP Amanatul Ummah dalam hal ini selalu melakukan update terhadap apa yang
mejadi ketentuan Diknas dan selalu mengadakan rapat setiap akhir pekannya guna menjaring
hambatan-hambatan yang dialami guru dan staf. Dengan begitu perubahan dan pengembangan
sekolah menuju oraganisasi pembelajar yang efektif dapat terealisai.
Ketiga menciptakan budaya dan iklim sekolah, budaya dan iklim sekolah merupakan
perilaku dan suasana yang ada di dalam sekolah itu sendiri, manfaat dari hal tersebut adalah
menjamin kualitas kerja, terbuka dan transparan, saling memiliki, meningkatkan solidaritas
kekeluargaan dan lain sebagainya. Dalam hal ini kepala sekolah selalu memberikan arahan tentang
moralitas terhadap guru-guru yang kemudian para guru tersebut meneruskannya kepada anak
didiknya, selanjutnya lewat kepemipinan yang humanis dan tegas hal itu akan menciptakan iklim
serta budaya sekolah yang kondusif dan inovatif pembelajaran peserta didik.
Keempat mengelola sumber daya manusia, mengelola sumber daya manusia merupakan
suatu bentuk usaha meningkatkan kualitas dalam pengembangan suatu lembaga pendidikan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia diperlukan sebuah mekanisme yang mampu mengatur
dan mengoptimalkan berbagai komponen sumber daya manusia yang ada di sekolah, diantaranya
guru dan staf. Guru-guru di SMP BP Amanatul Ummah diberi pelatihan-pelatihan untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan profesionalisme kinerja guru, begitu juga dengan para
staf harus mengikuti sosialiasi sistem baru yang diselenggarakan oleh pihak terkait guna menunjang
output pendidikan.
Kelima mengelola sarana dan prasarana sekolah, Salah satu faktor yang sangat penting bagi
tercapainya tujuan pendidikan di SMP BP Amanatul Ummah adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai. Dalam pelaksanaannya sarana prasarana memang sangat menunjang
dalam proses kegiatan belajar mengajar di SMP BP Amanatul Ummah. Lengkapnya sarana
prasarana di lembaga tersebut memberikan wawasan, aktivitas serta kreativitas siswa. Sarana
prasrana adalah komponen yang harus ada di sebuah lembaga karena ini adalah salah satu yang
akan menunjang pendidikan berhasil tidaknya, sarana prasarana yang baik,indah dan lain-lain yakni
untuk memacu siwa agar lebih semangat dalam belajar. Selain itu guru-guru dan staf dituntut untuk
menjaga dan merawatnya dengan baik.
Keenam mengelola peserta didik, pengelolaan peserta didik merupakan proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan peserta didik, pembinaan sekolah mulai dari penerimaan peserta
didik, pembinaan peserta didik berada di sekolah, sampai dengan peserta didik manamatkan
pendidikannya mulai penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya belajar mengajar
yang efektif. Dalam hal ini SMP BP menempatkan peserta didik yang baru dekat dengan
pembimbing terpisah dengan peserta didik yang lama, agar peserta didik yang baru mendapatkan
suasana yang mangayomi, kondusif serta nyaman.
Ketujuh mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, kurikulum
merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum SMP Unggulan Amanatul Ummah
Program Berbasis Pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis sekolah dan pesantren
dengan mengintegrasikan tiga sistem pendidikan, yaitu : 1) Sistem Pendidikan Umum,
menggunakan kurikulum K-13(revisi). 2) Sistem Pendidikan Agama, menggunakan kurikulum
Muadalah yang berlisensi UniversitasAl-Azhar, Mesir. 3) Sistem Tahfidzul Qur’an.
SMP BP merupakan lembaga satu-satunya di Amanatul Ummah yang memiliki program
Tahfidz ditingkatnya dengan target hafalan 9 juz selama 3 tahun. Program tersebut juga didukung
oleh ustadz-ustadzah yang hafidz 30 juz dan mumpuni dibidang tersebut. Dari ketiga sistem

116 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120
Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren

tersebut, maka setiap siswa/i SMP BP Amanatul Ummah akan menerima 3 ijazah kelulusan. Ijazah
SMP pada umumnya, Ijazah Muadalah, dan Sertifikat Tahfidz.
Kedelapan mengelola keuangan sekolah, mengelola keuangan merupakan suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan. Pengelolaan keuangan di SMP BP sendiri oleh
bendahara sekolah cara pengelolan keuangan tersebut dengan cara menetapkan anggaran di awal
tahun, dan setiap tahun akan ada audit dari tim audit yayasan pesantren Amanatul Ummah.
Kesembilan mengelola ketatausahaan sekolah, mengelola ketatausahaan atau yang lebih
umum disebut dengan administrasi ketatausahaan sekolah merupakan bagian dari manajemen
operatif. SMP BP Amanatul Ummah dalam mengelola ketatausahaan sekolah dengan membaginya
menjadi 2 yaitu TU Kantor dan TU IT dengan kegiatan utamanya adalah mengurus segala bentuk
administrasi sekolah, mulai dari berkas-berkas kantor, surat menyurat, mengurus data online
sampai inventaris barang.
Kesepuluh memanfaatkan teknologi informasi, teknologi informasi adalah apapun yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan, dan atau
menyebarkan informasi. Dalam hal ini SMP BP Amanatul Ummah memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajarannya karena teknologi informasi merupakan bagian terpenting dalam
lembaga pendidikan karena itu ciri dari sekolah yang unggul.
Kesebelas mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, pengelolaan hubungan sekolah
dan masyarakat dikenal pula dengan istilah Public School Relation yang berarti hubungan timbal
balik. SMP BP Amanatul Ummah dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah selalu mengadakan rapat dengan wali siswa untuk menampung ide-ide yang
membangun seperti sumber belajar dan pembiyaan sekolah.
Analisis Manajemen Pengawasan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (output)
di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan
berkesinambungan, merekam, memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan, dan meluruskan
berbagai hal yang kurang tepat, serta memperbaiki kesalahan. Sedangkan Terry dalam Fungsi
Manajemennya pengawasan merupakan proses penentuan apa yang harus dicapai dan penilaian
pelaksanaan kegiatan agar sesuai dan selaras dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam
Permendiknas nomor 13 tahun 2017 sendiri tahap pengawasan dituangkan dalam 1 kompetensi
yaitu : Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang ada di SMP BP Amanatul
Ummah Pacet Mojokerto. Pelaksanaan pengawasan dilakukan dalam usaha menjamin bahwa
semua kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana dan program kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya, sehingga seluruh kegiatan dievaluasi dan penyimpangan yang tidak di inginkan
diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.
Menentukan kriteria dan standar kerja merupakan langkah awal dalam manajemen
Controlling hal ini dilakukan agar menjadi acuan untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja guru
dan staf. Kepala sekolah mempunyai kontrol penuh dalam menentukan kriteria dan standar kerja
tanpa ketahui oleh guru-giru maupun staf hal ini dilakukan agar mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh dengan tidak dibuat-buat.
Setelah menentukan kriteria dan standar kerja langkah selanjutnya dalam manajemen
controlling adalah melakukan pengawasan. Pengawasan haruslah meneliti ada atau tidaknya
kondisi-kondisi yang ada mengenai terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari tujuan
pendidikan yang telah di programkan. Suatu program kegiatan akan terlaksana dengan baik apabila

Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120 117
Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3

pengawasan yang dilakukan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu pengawasan menjadi suatu
yang mutlak dilakukan.
Di SMP BP Amanatul Ummah yang mempunyai wewenang dan kewajiban untuk
mengawasi dan mengendalikan setiap pelaksanaan kegiatan sekolah tidak hanya kepala sekolah
saja, tetapi seluruh anggota yang merasa memiliki SMP BP Amanatul Ummah, yang bertugas
untuk senantiasa mengontrol dan mengawasi baik dari pihak yayasan, maupun dari pihak dewan
guru. Agar setiap kegiatan yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan dan
disepakati. Pengawasan di SMP BP Amanatul Ummah dilakukan setiap hari dari pagi sampai
malam mulai dari apel pagi, sholat jamaah dan teramasuk peserta didik masuk dalam pengawasan
dibantu oleh para jajarannya.
Adanya pengawasan tersebut merupakan upaya untuk membatasi para pendidik dan staf
dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu setiap kegiatan yang dilakukan akan selalu dipantau,
diawasi oleh pimpinan sekolah, pimpinan Yayasan dan masyarakat. Apabila terdapat sesuatu
kegiatan pendidikan yang keluar dari jalurnya, maka ketiga elemen tersebut berhak mengurus,
mendidik dan mengarahkan kembali tujuan SMP BP Amanatul Ummah. Pengawasan ini dilakukan
pada komponen-komponen pendidikan yaitu: guru, staf dan peserta didik.
Kemudian setelah melakukan pengawasan kepala sekolah selanjutnya menilai dan
mengevaluasi kinerja guru dan staf, Dengan evaluasi yang sistematik dan tepat dapat diketahui
perkembangan sekolah, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi setiap
permasalahan-permasalahan yang menghambat kebelangsungan pelaksanaan perencanaan. Bahkan
lebih jauh lagi tujuan dan perencanaan itu sendiri. Selanjutnya hasil dan evaluasi itu sendiri dapat
diketahui bahwa perkembangan yang baik haruslah senantiasa ditingkatkan. Dalam proses ini para
pimpinan mengadakan rapat evaluasi terhadap guru dan staf. Dan dalam evaluasi tersebut para
pimpinan akan memberikan peringatan mulai dari SP 1, SP 2, SP 3 sampai pada pemberhentian
jika kinerjanya tidak memuaskan.
Analisis Dampak yang ditimbulkan dari Proses Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan (Output) di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
SMP BP Amanatul Ummah adalah salah satu lembaga pendidikan berbasis pesantren yang
sudah lama berkiprah dalam bidang pendidikan sangat mengharapkan para lulusannya itu sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh komponen
pendidikan dioptimalkan sesuai dengan kemampuan lembaga itu, mulai dari penerimaan siswa
baru sampai kepada mempersiapkan peringkat untuk memperoses masukan/input tersebut secara
efektif dan efisien.
Akan tetapi dalam pencapaian tujuan atau keberhasilan yang diharapkan tidak terlepas dari
adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Namun, seluruh pengajar atau pengelola yang
ada di SMP BP Amanatul Ummah bersemangat di dalam meningkatkan suatu keberhasilan yang
diharapkan.
Dari Segi Kualitatif, siswa yang ada di SMP BP Amanatul Ummah dari tahun ketahun
mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari data yang didapat bahwa jumlah siswa pada tahun
ajaran 2019/2020 berjumlah 731 orang, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya hal ini
membuktikan bahwa SMP BP Amanatul Ummah telah berhasil dipercaya oleh masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya ke SMP BP Amanatul Ummah.
Dari Segi Kualitatif, berkualitas atau tidaknya siswa yang keluar dari sebuah lembaga
pendidikan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun internal.
Sebuah lembaga pendidikan dapat dikatakan berhasil dalam menghasilkan lulusan, apabila
mengacu pada keberhasilan kelulusan di SMP BP Amanatul Ummah pada setiap penyelenggaraan
ujian Nasional seluruh siswa/siswa selalu lulus 100% serta banyaknya prestasi yang ditorehkan dari

118 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120
Manajemen Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Berbasis Pesantren

berbagai lomba yang diikuti baik tingkat kecamatan hingga nasional mendapatkan hasil yang
membanggakan.
Analisis Hambatan dan Dukungan Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan (output) di SMP BP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Proses perkembangan disebuah lembaga tidak akan terlepas daripada faktor pendukung
dan faktor penghambat. Dengan adanya faktor pendukung akan menjadi suatu kebanggaan dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan faktor penghambat dalam proses pencapaian
tujuan sedapat mungkin dicarikan cara untuk menyelesaiakannya.
Faktor pendukung di SMP BP Amanatul Ummah yang paling dominan adalah sosok
pendiri pesantren itu sendiri yaitu Prof. KH. Asep Saefuddin Chalim, M.Ag beliau selalu
mengingatkan dan memberi semangat dan motivasi bagi guru-guru, staf, dan peserta didik hal itu
dilakukan agar konsisten pada visi misi dan tujuan sekolah dalam mencetak kader-kader orang
sukses. Faktor pendukung lainya adalah dari sisi SDM yang di bangun yaitu para guru dan staf rata-
rata lulusan S2 dan S3 hal ini merupakan ujung tombak dari sekolah dalam meningkatkan output
pendidikan.
Untuk faktor penghambat di SMP BP Amanatul Ummah sendiri ada 2 yaitu faktor
penghambat eksternal dan faktor penghambat internal. Faktor penghambat eksternal yaitu fasilitas
sarana prasarana yang masih kurang mencukupi, sedangkan faktor penghambat internalnya adalah
datang dari beberapa guru itu sendiri yaitu sifat malas dan kurang updatenya dalam metode
pembelajaran atau kurikulum
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Proses pelaksanaan manajemen
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu (output) pendidikan di SMP BP Amanatul Ummah
Pacet Mojokerto. a) Manajemen perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu (output)
pendidikan di SMP Amanatul Ummah dengan menyusun kurikulum, membuat kalender, dan
menetapkan jadwal, menyusun strategi dan kebijakan, mengidentifikasi dan mempersiapkan
sumber daya manusia, menyusun pengelolaan kesiswaan dan menyusun rencana anggaran sekolah
(RAPBS). b) Manajemen pengorganisasian kepala sekolah dalam meningkatkan mutu (output)
pendidikan di SMP Amanatul Ummah dengan menentukan tugas-tugas dan membagi beban tugas
kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau sekelompok,
seperti wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan staf. c) Manajemen pelaksanaan kepala sekolah
dalam meningkatkan mutu (output) pendidikan di SMP Amanatul Ummah dengan memimpin
sekolah, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah, menciptakan budaya dan iklim
sekolah, mengelola guru dan staf , mengelola sarana dan prasarana sekolah, mengelola hubungan
sekolah, mengelola peserta didik, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
mengelola keuangan sekolah, mengelola ketatausahaan sekolah, dan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi. d) Manajemen pengawasan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu
(output) pendidikan di SMP Amanatul Ummah dengan menentukan kriteria dan standar kerja,
melakukan pengawasan serta menilai dan mengevaluasi kinerja guru dan staf. e) Dampak yang
telah dicapai dari penyelenggaraan Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan mutu (output)
pendidikan meliputi banyaknya siswa yang mendaftar dan diterima dari tahun ke tahun,
penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) seluruh siswa lulus 100%, dan prestasi yang dicapai dari
berbagai lomba yang diikuti mendapatkan hasil yang membanggakan. 2) Faktor pendukung dalam
Manajemen kepala sekolah guna meningkatkan mutu (output) pendidikan di SMP Amanatul
Ummah adalah motivasi dan semangat dari Prof. KH. Asep Saefuddin Chalim, M.Ag dan SDM
yang berkompeten. 3) Faktor penghambat dalam Manajemen kepala sekolah guna meningkatkan
mutu (output) pendidikan di SMP Amanatul Ummah adalah sarana prasarana yang masih kurang
mencukupi dan beberapa guru yang malas dan kurang update dalam metode pembelajaran atau
kurikulum.

Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120 119
Muhammad Husnur Rofiq1, Romi Siswanto2, Sajidin3

Rekomendasi: Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang peneliti identifikasi sesuai
dengan fokus penelitian. Semoga saran ini dapat bermanfaat. Adapun saran peneliti, sebagai
berikut: 1) Kepala sekolah diharapkan meningkatkan kemampuan manajerialnya dari baik menjadi
lebih baik lagi, hal ini tentunya dapat dilihat dari kerja keras semua pihak, dan tidak merasa puas
dengan kemampuan yang ada. 2) Kepala Sekolah lebih meningkatkan kerjasama dengan guru
untuk meningkatkan efektivitas tugas manajerialnya. 3) Guru SMP BP Amanatul Ummah
memberikan masukan dalam pelaksanaan tugas manajerial kepala sekolah. Sejak tahap
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi

REFERENSI
Ajefri, F. (2017). Efektifitas Kepemimpinan Dalam Manajemen Berbasis Madrasah. Al-Idarah :
Jurnal Kependidikan Islam, 7(2), 99–119. https://doi.org/10.24042/alidarah.v7i2.2265
Aprilianto, A. (2017). Karakteristik Individu Dan Persepsi Tentang Gaya Pengasuhan Terhadap
Hasil Belajar Siswa. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 54–62.
https://doi.org/10.31538/nidhomulhaq.v2i2.30
Arifin, Z. (2015). Kepemimpinan Kiai Dalam Ideologisasi Pemikiran Santri Di Pesantren-
Pesantren Salafiyah Mlangi Yogyakarta. INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan,
9(2), 351–372. https://doi.org/10.18326/infsl3.v9i2.351-372
Ariyanti, N. S., Supriyanto, A., & Timan, A. (2019). Kontribusi Kepala Sekolah Berdasarkan
Ketidaksesuain Kualifikasi Guru Untuk Meningkatkan Kualitas Sekolah. Nidhomul Haq :
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 157–168. https://doi.org/10.31538/ndh.v4i2.314
Asmiyati, A. (2018). Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Sumber
Daya di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Giriliyo I Wukirsari Imogiri Bantul. Jurnal Pendidikan
Madrasah, 3(1), 41–54. https://doi.org/10.14421/jpm.2018.31-04
Bafadhol, I. (2017). Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan
Islam, 6(11), 14.
Bashori, B. (2017). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren Perspektif Azyumardi Azra.
Nadwa, 11(2), 269. https://doi.org/10.21580/nw.2017.11.2.1881
Hakim, M. N. (2016). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Mewujudkan Sekolah
Islam Unggulan. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 104–114.
https://doi.org/10.31538/ndh.v1i2.7
Hamdi, A. (2019). Manajemen Mutu Program Diniyah Pada Pondok Pesantren MuhammadIyah
Lamongan. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 247–258.
https://doi.org/10.31538/ndh.v4i2.463
Hawkins, J., & Dulewicz, V. (2009). Relationships between Leadership Style, the Degree of
Change Experienced, Performance and Follower Commitment in Policing. Journal of
Change Management, 9(3), 251–270. https://doi.org/10.1080/14697010903125498
Hidayatullah, M. F. (2010). Pendidikan karakter: Membangun peradaban bangsa. Yuma Pustaka.
Krisbiyanto, A. (2019). Efektifitas Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Mutu Pendidikan
MTsN 2 Mojokerto. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 52–69.
https://doi.org/10.31538/ndh.v4i1.182
Lexy J, M. (2011). Metodologi penelitian Kualitatif (29th ed.). Rosdakarya.
Lussier, R. N., & Achua, C. F. (2013). Leadership: Theory, application & skill development (5th ed).
South-Western Cengage Learning.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.
Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Teori dan Praktek (14th ed.). Rineka Cipta.

120 Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume 1, Issue. 2, 2020, pp. 111-120

You might also like