13037-Article Text-44869-1-10-20230703
13037-Article Text-44869-1-10-20230703
13037-Article Text-44869-1-10-20230703
Abstract
This study aims to describe the learning process using the project-based learning model and
describe the improvement of critical thinking skills using the project-based learning model. This
research method is Classroom Action Research (CAR) with the Kurt Lewin model research design
which is carried out in two cycles. This research consists of four stages, namely planning, action,
observation, and reflection. The participants in class IV of SD Negeri 1 Kedungwuluh were 11 boys
and 11 girls. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, and tests. The
data collection tool used interview sheets, observation sheets and written test questions. The data
analysis technique was carried out quantitatively descriptively. The results showed that there was
an increase in student activity during the research. This is in line with the average value of critical
thinking skills which has increased in the first cycle of 83% and 93% in the second cycle after
applying Project Based Learning learning. Thus it can be concluded that the application of the
Project Based Learning learning model can improve the critical thinking skills of elementary
school students.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran project based learning serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir
kritis menggunakan model pembelajaran project based learning. Metode penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian model Kurt Lewin yang dilakukan
sebanyak dua siklus. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Partisipan kelas IV SD Negeri 1 Kedungwuluh yang berjumlah 11 orang
laki-laki dan 11 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan tes. Alat pengumpul data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi
serta soal tes tertulis. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif deskrptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa selama dilakukan penelitian.
Hal tersebut sejalan dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang mengalami
peningkatan pada siklus I 83% dan siklus II 93% setelah diterapkan pembelajaran Project Based
Learning. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar.
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn
di Kelas IV Sekolah Dasar | 45
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan proses pembelajaran
yang berpusat pada siswa menggunakan pola pembelajaran aktif mencari serta
diperkuat dengan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
(Susanti, 2019);(Wulandari, M. A, dkk, 2022). Pada kurikulum 2013 siswa diharapkan
bisa berpikir tingkat tinggi serta bisa menciptakan pemikirannya sendiri berdasarkan
pola pembelajaran berikir kritis. Menurut Greenstein (Fitri et al., 2018) bahwa pada
abad 21 keterampilan berpikir kritis yang diperlukan yaitu berpikir kritis, krativitas,
serta pemecahan masalah. Menurut Unaenah (2019) Berpikir kritis adalah
keterampilan dalam berpikir dengan menggunakan proses menganalisis dan
mengevaluasi suatu masalah sehingga menghasilkan keputusan yang tepat dalam
memecahkan masalah tersebut. Perlunya kemampuan berpikir kritis dalam
pembelajaran akan berdampak pada siswa untuk menghadapi permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari (Ridho et al., 2020). Ennis (Normadhita, 2018) Indikator yang
harus dicapai siswa dalam berpikir kritis yaitu : a) mampu untuk bertanya, b) mampu
menjawab pertanyaan, c) kemampuan untuk menarik kesimpulan, d) mampu
untuk mengemukakpan pendapat/ argumentasi, e) mampu untuk memecahkan
masalah, dan f) mampu mengevaluasi dan menilai hasil penilaian kritis. Maka dari
itu, kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh
siswa.
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu
pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari
keberadaan pendidikan kewarganegaraan yang berstatus wajib dalam kurikulum
pendidikan. Keberadaan pendidikan kewarganegaraan terealisasi nyata disetiap jenjang
pendidikan dimulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah
menengah atas (SMA), dan perguruan tinggi. Menurut Sukadi (2010) PKn adalah
wahana pendidikan dalam rangka nation and caracter building yang memungkinkan
setiap warga negara memiliki kecakapan dan kompetensi kewarganegaraan yang utuh
dan powerful, menjadi warganegara yang to be smart and good chitizenship meliputi
civic knowlidge, civic disposition, civic skills, civic confidece, civic commitment, civic
competence; yang secara utuh dapat digunakan untuk mewujudkan budaya
kewarganegaraan yang bermoral dan bermartabat (humanis, holistik dan religius).
Selain itu, dalam Lampiran PERMENDIKNAS No.22 Tahun 2006 dikemukakan bahwa
“mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk
menjadi Warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945. Dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran PPKn
mempunyai tujuan yang digariskan dengan tegas agar siswa memiliki kompetensi
sebagai berikut: (1) Mampu berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan. (2) Mampu berpartisipasi secara aktif dan
bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. (3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk
46 | Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran
PPKn di Kelas IV Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain. (4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia
secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Untuk mencapai tujuan dari mata pelajaran PPKn tersebut tidaklah mudah,
karena di dalam dunia pendidikan terutama pada proses kegiatan pembelajaran banyak
di temui permasalahan yang muncul, salah satunya rendahnya kemampuan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran PPKn. Menurut Cahyo (2013) rendahnya keterampilan
berpikir kritis siswa disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya siswa belum
mampu mengembangkan kemandirian belajarnya, karena kemandirian belajar
merupakan hal penting yang perlu ditingkatkan untuk mendukung keberhasilan belajar.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Sumarmo (2012) menyatakan individu
yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi cenderung belajar lebih aktif, mampu
memantau, mengevaluasi dan mengatur belajar lebih efektif. Selain itu, proses
pembelajaran harus kreatif dan inovatif sehingga dapat menuntaskan hasil belajar
siswa( Putri, R. A., dkk, 2022).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 1
Kedungwuluh pada proses pembelajaran PPKn masih banyak siswa yang asik dengan
dunianya sendiri, sehingga proses pembelajaran masih belum kondusif. saat guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami siswa hanya diam serta cenderung pasif sehingga akibatnya
pembelajaran cenderung monoton sehingga kemampuan berpikir kritis siswa tidak
terasah. Kemudian saat penjelasan dan diakhir pembelajaran siswa tidak mampu
untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Saat dimintai
pendapat oleh guru, siswa belum mampu memberikan pendapat. Ketika masuk pada
proses pembuatan proyek siswa belum mampu untuk merencakan proyek, meyusun
jadwal dan mengevaluasi proses kegiatan yang mereka laksanakan dari awal hingga
akhir proyek sehingga guru masih banyak membimbing dan mendorong siswa selama
proses pembuatan proyek.
Dilihat dari permasalah yang terjadi di kelas IV SD Negeri 1 Kedungwuluh setiap
siswa harus mampu berpikir kritis dalam suatu pembelajaran. Kemampuan berpikir
kritis siswa dapat dilihat dari kreativitas yang dihasilkan. Mengingat pentingnya
kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa maka salah satu model pembelajaran
yang mampu menciptakan kreativitas siswa yaitu model Project Based Learning. Boss &
Kraus (dalam Maryani & Fatmawati, 2018) Project Based Learning adalah model
pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai
permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasikan pengetahuan mereka
dalam mengerjakan suatu proyek untuk menghasilkan sebuah produk otentik tertentu.
Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa dapat menghasilkan dan
menciptakan suatu produk atau karya dengan melihat permasalahan nyata yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat siswa bebas berekspresi
dan bereksplorasi menuangkan imajinasi dan ide kreatif yang dimilikinya. Sejalan
dengan pemikiran Pradipta, dkk (2015) bahwa model Project Based Learning
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn
di Kelas IV Sekolah Dasar | 47
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
METODE
Metode penelitian ini menerapkan penelitian tindakan kelas. Penelitian
Tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, model ini adalah acuan pokok dari
adanya aneka macam penelitian tindakan. Kurt Lewin ialah orang yang pertama kali
memperkenalkan action research atau penelitian tindakan. Model tindakan ini tidak
hanya membantu manusia serta organisasi bersikap terhadap global, tapi membantu
mengubah serta merefleksi mengenai sistem itu sendiri. Dalam model ini terdapat
empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi (Asrori,
2020). Keempat tahapan ini saling berhubungan sehingga menghasilkan siklus berupa
rangkaian aktivitas yang selalu kembali ke langkah awal (Rahayu et al., 2019)
Tahapan perencanaan, peneliti menyusun perencanaan tindakan yang akan
dilaksanakan dalam mencari permasalahanyang terjadi di dalam kelas. Setelah
mendapatkan permasalahan peneliti dan guru kelas menyusun perangkat
pembelajaran, silabus, RPP untuk setiap siklus, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran,
lembar observasi dan wawancara, dan menyusun instrumen penilaian. Tahapan
Tindakan, pada tahapan ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan
RPP yang telah direncang pada perencanaan yang akan dilaksanakan selama 2 x 35
menit atau disesuaikan dengan ketentuan jam pelajaran setiap sekolah. Pada tahapan
observasi dilaksanakan pengamatan untuk mengamati kegiatan pembelajaran dari awal
hingga akhir. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh bantuan guru atau rekan untuk
mencatat serta mengamati kegiatan guru dan siswa ketika pembelajaran. Tahapan
refleksi dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian dari tindakan yang telah
48 | Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran
PPKn di Kelas IV Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
Siklus
95%
90%
85%
Siklus
80%
75%
Siklus I Siklus II
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn
di Kelas IV Sekolah Dasar | 49
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
Siklus
100%
95%
90%
85% Siklus
80%
75%
Siklus I Siklus II
Siklus
Pembahasan
Diagram peningkatan aspek pengetahuan menunjukkan peningkatan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran dengan mengunakan metode Project Based Learning.
Peserta didik sudah mampu menunjukkan peningkatan yang signifikan, Dilihat dari
perolehan skor pada sikus I 83% dan siklus II 93% hal ini ditunjukkan dengan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan yang di sajikan
dalam soal evaluasi sehingga akhirnya memperoleh kategori sangat baik. Model
pembelajaran Project Based Leraning dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa karena didalam model pembelajaran tersebut
terdapat kegiatan-kegiatan yang melatih siswa untuk berpikir. Sejalan dengan proses
50 | Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran
PPKn di Kelas IV Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
berpikir yang terus dilatih, siswa mampu meningkatkan kemampuan berikir kritisnya.
Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dalam meningkatkan
kemampuan berikir kritis untuk membantu siswa dalam memecahkan suatu
permasalahan yang dihadapinya. Di dalam proses pembelajaran Project Based Learning
terdapat tahapan dimana siswa mendiskusikan setiap permasalahan yang ada secara
bersama-sama. Hal ini sejalan dengan penelitian Mujiyono (2018) menjelaskan bahwa
adanya penerapan model pembelajaran Project Based Learning menjadikan salah satu
model pembelajaran yang efektif dalam membawa siswa secara berkelompok atau
individu untuk memecahkan pemasalahan yang terjadi disekitar mereka
Hasil yang diperoleh pada penelitian aspek sikap dalam pembelajaran, siswa
sudah menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran terlihat dari hasil siklus I dan
siklus II yang mengalami peningkatan. hal tersebut di tunjukkan dengan meningkatnya
motivasi belajar siswa, dimana siswa sudah memperlihatkan rasa percaya dirinya
ketika menyampaikan mendapatnya, menjawab pertanyaan yang di lontarkan guru,
membuat kesimpulan dari suatu pembelajaran serta melakukan persentasi dari hasil
project yang di buatnya. Sejalan dengan yang dengan temuan Azizah at al., (2018)
keunggulan dari Project Based Learning adalah a) meningkatakan motivasi belajar.
Kategori ini sesuai dengan temuan penelitian dan penggunaan model Project Based
Learning memotivasi siswa untuk belajar, karena selama proses pembelajaran
mengajak siswa untuk memunculkan pemikiran yang siswa miliki. b) melatih rasa
percaya diri siswa sesuai dengan hasil penelitian bahwa ketika siswa menyampaikan
pendapatnya sudah penuh dengan rasa percaya diri. c) melatih kolaborasi antar siswa,
hasil peneitian ini juga menunjukan bahwa siswa bisa berkolaborasi dengan siswa lain
dengan baik. d) siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar, penelitian ini juga
menunjukan bahwa model PjBL dapat menjadikan siswa berperan aktif dalam
pembelajaran jika hal ini terlihat dari banyaknya siswa dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru. e) melatih siswa untuk mengolah sumber-sumber informasi,
siswa sudah dapat mengolah sumber-sumber informasi dengan tepat.
Hasil penelitian keterampilan menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran
Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang di
tunjukkan dengan kreativitas siswa dalam menciptakan suatu produk dilihat dari
perolehan skor tiap siklus yang mengalami peningkatan, dimana siklus I memperoleh
skor 84% dan siklus II 95%. Menurut Guo et al. (2020) penciptaan produk dalam
Project Based Learning menjadi penting karena membantu peserta didik untuk
mengintegrasikan dan merekonstruksi pengetahuan, menemukan dan meningkatkan
keterampilan profesional, serta meningkatkan minat siswa dalam disiplin dan
kemampuan untuk bekerja dengan orang lain. Dengan kata lain, produk akhir
merupakan ekspresi terkonsentrasi dari berbagai kompetensi yang dapat
dikembangkan siswa dalam model Project Based Learning.
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn
di Kelas IV Sekolah Dasar | 51
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi, kemampuan berpikir kritis meningkat setelah
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning, hal
tersebut nampak karena terjadi peningkatan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis
siswa dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis siswa
semakin meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
di setiap siklusnya. Penelitian selanjutnya, saat kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Project Based Lerning diharapkan untuk memperhatikan setiap
tahapan yang ada pada langkah-langkahnya terutama dalam hal membuat kesimpulan
dan memecahkan permasalahan yang disajikan siswa sudah menguasainya.
DAFTAR PUSTAKA
52 | Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran
PPKn di Kelas IV Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 2, Number 1, Juni 2023
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp
E-ISSN: 2828-8831
Nugraha, A. R., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan Model Project Based
Learning (PjBL) Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Pada
Siswa Kelas 5 SD. Kalem Cendekia PGSD Kebumen, 9-15.
Pitarto, E. (2017). Membuat Poster Digital. Semarang: B-Book.
Pradita, Y., Mulyani, B., & Redjeki, T. (2015). Penerapan Model Project Based Learning
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok
Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester genap Madrasah Aliyah Negeri Klaten
Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 89-96.
Putri, R. A., Frima, A., & Rosalina, E. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 85
Lubuklinggau. Jurnal Profesi Pendidikan (JPP), 1(2), 124-132.
Wulandari, M. A., Senen, A., Wardani, D. S., & Kelana, J. B. (2022). Local Wisdom-Based
Movable Book as A Teaching Material to Enhance Nationalism in the 21st
Century. Jurnal Pendidikan Progresif, 12(1), 57-68.
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran PPKn
di Kelas IV Sekolah Dasar | 53