Ref 1
Ref 1
Oleh
Hetti Marlina Pakpahan 1)
Ganda Sigalingging 2)
Riaty Simbolon 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
[email protected] 1)
[email protected] 2)
[email protected] 3)
ABSTRACT
Patient satisfaction in receiving health services is an important thing that must be provided
by service providers in health services such as in hospitals. The number of patient
complaints about nursing services include; the lack of responsiveness of nurses in
responding to patient complaints, incomplete facilities in hospitals, lack of empathy for
health workers, and other patient complaints are that they say nurses are less willing to
listen to their complaints. The quality of nursing services is important in patient
satisfaction. This study aims at analyzing the relationship between the quality of nursing
services and the satisfaction of inpatients at the Stella Maris Mother and Child Hospital
(RSIA) in Medan. This type of research is analytic. The study population was all patients
who were hospitalized as many as 500 people. The sample was 50 patients. The sampling
technique used accidental sampling. Analysis of statistical data used the chi square test.
The results showed that the majority of nursing service quality was good, patient
satisfaction; satisfied and the results of the two variables p.value = 0.008 (<0.05), meaning
that there is a relationship between the two service quality variables and patient
satisfaction. Good quality nursing services will increase patient satisfaction. It is expected
that hospital management should conduct a satisfaction survey on a regular, ongoing basis
and evaluate nursing care services carried out by nurses. Nurses are expected to further
improve comprehensive nursing services to patients.
Keywords: Quality of Nursing Services, Patient Satisfaction. Nurse.
ABSTRAK
Kepuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan merupakan hal penting yang harus
diberikan penyedia jasa dalam pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit.Banyaknya
keluhan pasien tentang pelayan keperawatan antara lain; kurang tanggapnya perawat
merespon keluhan pasien, tidak lengkapnya fasilitas di rumah sakit, kurangnya empaty
tenaga kesehatan, dan keluhan pasien yang lainnya adalah mereka mengatakan perawat
kurang mau mendengar keluhan mereka. Mutu pelayanan keperawatan menjadi suatu
yang penting dalam kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah
14 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSIA
STELLA MARIS MEDAN
Hetti Marlina Pakpahan 1) Ganda Sigalingging 2) Riaty Simbolon 3)
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Stella Maris Medan. Jenis penelitian adalah analitik. Populasi
penelitian adalah seluruh pasien yang dirawat inap sebanyak 500 orang. Sampel penelitian
sebanyak 50 orang dengan dengan tehnik sampling accidental sampling. Uji analisis
menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan mayoritas mutu pelayanan
keperawatan baik, kepuasan pasien; puas dan hasil kedua variabel p.value= 0.008 (<0.05),
artinya ada hubungan antara kedua variabel mutu pelayanan dengan kepuasan pasien.Mutu
pelayanan keperawatan baik, akan meningkatkan kepuasan pasien. Diharapkan kepada
manajemen Rumah sakit hendaknya melakukan survey kepuasan secara rutin,
berkesiambungan dan dilakukan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan yang dilakukan
perawat. Kepada perawat diharapkan lebih meningkatkan pelayanan keperawatan secara
komprehensif kepada pasien pasien .
Kata Kunci : Mutu Pelayanan Keperawatan, Kepuasan Pasien, Perawat.
16 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSIA
STELLA MARIS MEDAN
Hetti Marlina Pakpahan 1) Ganda Sigalingging 2) Riaty Simbolon 3)
orang (86%), pekerjaan IRT 20 orang kurang puas 8 orang (16%), pasien yang
(40%) dan lama dirawat 3 hari 52 orang menyatakan kurang kepuasan pasien:
(52%). kurang puas sebanyak 2 orang (4%).
Hasil uji chi Square menunjukan nilai
Hasil penelitian Mutu Pelayanan Keperawatan di pvalue :0.008, ada hubungan kualitas
RSIA Stella Maris Medan.
No Kualitas Frekuensi Persentase
pelayanan dengan kepuasan pasien di
Pelayanan (f) (%) RSIA Stella Maris Medan, Kualitas
1 Baik 41 82,0 pelayanan baik, akan meningkatkan
2 Cukup 7 14,0
3 Kurang 2 4,0
kepuasan pasien.
Total 50 100
PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada tabel 4.3 Mutu Pelayanan
menunjukan bahwa mayoritas Hasil penelitian menunjukan
menyatakan Mutu pelayanan baik 41 mayoritas pasien menyatakan kualitas
orang (82%), Cukup sebanyak 7 orang pelayanan baik 41 orang (82%), Cukup
(14%) dan kurang 2 orang (4%). sebanyak 7 orang (14%) dan kurang 2
orang (4%). Hal ini sejalan sejalan
Hasil penelitian Kepuasan Pasien . dengan penelitian Fadilah dan Yusianto
No Kepuas n Frekuensi Persentase (2017) bahwa kualitas pelayanan
Pasien (f) (%)
1 Puas 40 80,0 keperawatan kategori baik (64,9%).
2 Kurang
10 20,0
Perawat dalam memberikan asuhan
Puas keperawatan kepada basien berlangsung
Total 50 100,0
selama 24 jam, segala yang diperlukan
pasien, dibantu perawat secara suka
Hasil penelitian pada tabel 4.3
rela, perawat juga memberikan pelayanan
menunjukan bahwa Pasien mayoritas puas
bersikap sopan dan santun dan bekerja
40 orang (80%), kurang puas 10 orang
secara profesional, berpenampilan rapi,
(20.%)
dan memberikan informasi tentang semua
Hasil Penelitian Tabulasi Silang Mutu
hal tentang rumah sakit seperti letak
Pelayanan dan kepuasan pasien
Kepuasan Pasien ruangan rawat inap, ruang dokter, dan
Puas Kura Kurang p.value pelayanan apa saja yang ada di rumah
n Puas Total sakit. Disamping itu meningkatnya
f % f % F %
Mutu Baik 33 66 8 16 41 82 teknologi kedokteran beserta komponen
Pelayanan Cukup 7 14 0 0 7 14 0.0 lainnya, memaksa pihak rumah sakit
Keperawa Kurang 0 0 2 4 2 4 08 harus berfikir dan berusaha secara-
tan
Total 40 80 10 20 50 100 ekonomi dalam mengelola rumah
Hasil penelitian tabulasi silang sakitnya. Tantangan yang dihadapi RSIA
menunjukan dari 40 pasien menyatakan Stella Maris persaingan antara Rumah
kualitas pelayanan baik kepuasan pasien ; Sakit yang saling memberikan yang
puas sebanyak 33 orang (66%), cukup terbaik dan juga lingkungan yang
dan kepuasan pasien cukup 7 orang kompetitif. Menjawab tantangan
(14%), dan kurang dan kepuasan 0 (%). persaingan di masa yang akan datang,
Pasien yang menyatakan cukup pada sebagai rumah Sakit khusus Ibu dan anak
kualitas pelayanan,kepuasan pasien berupaya menciptakan jasa dan produk
baru yang berteknologi tinggi, inovatif
18 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSIA
STELLA MARIS MEDAN
Hetti Marlina Pakpahan 1) Ganda Sigalingging 2) Riaty Simbolon 3)
pelayanan yang diberikan secara optimal tercapainya tingkat kepuasan pada standar
dan perawat memperhatikan kemampuan yang setinggi-tingginya (Potter & Perry,
pasien atau keluarganya, ada perhatian 2014). Mutu pelayanan perawat adalah
terhadap keluhan, kondisi lingkungan prioritas utama untuk memenuhi
fisik dan memprioritaskan kebutuhan kebutuhan dan harapan staf. Dan bagi
pasien, sehingga tercapai keseimbangan pasien, kebutuhan pelayanan pelayanan
yang sebaik-baiknya antara tingkat rasa keperawatan, kenyamanan ruangan,
puas atau hasil yang telah dialami lingkungan dan fasilitas yang lengkap
(Soejadi, 2012). adalah menjadi hal yang utama. Dan
secara teknis RSIA Stella Maris memiliki
Hubungan Mutu Pelayanan dengan visi dan misi memiliki unggul dalam hal
kepuasan Pasien upaya peningkatan mutu perawat,
Hasil uji chi Square menunjukan kesesuaiannya reward dengan kinerja dan
nilai p.value :0.008, yang artinya ada monitoring evaluasi kerja, memotivasi
hubungan kualitas pelayanan keperawatan perawat untuk memberikan pelayanan
dengan kepuasan pasien. Mutu pelayanan yang terbaik. Sebagai Rumah sakit khusus
Keperawatan baik, akan meningkatkan ibu dan anak, RSIA Stella Maris
kepuasan pasien. Hasil penelitian ini mengharuskan setiap perawatnya
sejalan dengan Fadilah dan Yusianto mmelayani dengan kelemah lembutan,
(2017) yang menyatakan ada hubungan ramah dan rasa empati yang tinggi.
yang signifikan antara kualitas pelayanan Disamping Rumah sakit harus mampu
keperawatan dengan kepuasan pasien memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(p=0,000<p=0.05).Hasil penelitian ini untuk kepuasan pasien yaitu diatas 95%
juga didukung oleh penelitian (2013) (Kemenkes RI, 2016). Dengan demikian
yang menunjukan bahwa kualitas RSIA Stella Maris terus meningkatkan
pelayanan kepuasan pasien rawat inap. pelayanan keperawatan lewat perawat
Persepsi mutu pelayanan yang baik akan yang berada di garis depan pelayanan
sangat berpengaruh terhadap kepuasan kesehatan dan sebagai tenaga kesehatan
pasien. Hal ini menunjukan semakin baik yang berada 24 jam bersama pasien.
kualitas pelayanan keperawatan pada Peran perawat pelaksana sebagai pemberi
pasien maka akan semakin baik pula asuhan keperawatan langsung kepada
tingkat kepuasan pasien, dan berlaku pasien berperan penting didalam
sebaliknya jika kualitas pelayanan pasien meningkatkan kualitas pelayanan, pasien
kurang baik maka tingkat kepuasan akan merasa puas jika selama dirawat
pasien pun akan berkurang. Setiap profesi mereka mendapatkan apa yang menjadi
kesehatan juga harus mengedepankan harapan mereka selama di rumah sakit.
mutu dengan memberikan pelayanan yang Jika perawat menjalankan peran-perannya
optimal kepada semua pasien dengan baik, maka kualitas pelayanan
(Swansburg, 2013). Suatu pelayanan akan meningkat dan pasien menjadi puas
keperawatan dapat dikatakan baik apabila atas pelayanan yang diterima.
dalam pemenuhan kebutuhan pasien Penilaian kepuasan pasien secara
berjalan dengan sesuai. Dari pelayanan rutin dan berkesinambungan merupakan
yang baik tersebut maka akan suatu cara untuk mengukur penampilan
menimbulkan budaya penanganan yang rumah sakit dalam memberikan pelayanan
baik kepada semua pasien. Dan akan kesehatan, khususnya pelayanan
20 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSIA
STELLA MARIS MEDAN
Hetti Marlina Pakpahan 1) Ganda Sigalingging 2) Riaty Simbolon 3)
Company. Keperawatan dan Prospektifnya.
Ilyas, Y. (2015). Kinerja : Teori, Jakarta: Fakultas Keperawatan
Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Maimun, N., & Yeliana, A. (2016). The
Fakultas Kesehatan Masyarakat Performance Of Nursing In Hospital
Universitas Indonesia. Bhayangkara Pekanbaru. Jurnal
Irawan, H. (2014). 10 Prinsip Kepuasan Kesehatan Komunitas, 3(2), 65–68.
Pelanggan (Cetakan 2). Jakarta: Mangkunegara, A. P. (2014). Evaluasi
Elex Media Komputindo. Kinerja SDM, Cetakan Ketujuh
Isnindar, Saputra, I., & Robiyanto. (Cetakan 2). Bandung: Refika
(2013). Analisis Tingkat Kepuasan Aditama.
Pasien Rawat Inap Di Ruangan Mangkunegara, A. P. (2015). Manajemen
Penyakit Dalam Terhadap Pelayanan Sumber Daya Manusia Perusahaan
Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (Cetakan 4). https://doi.org/
Periode Desember 2011-Februari Marquis, B., & Huston, C. J. (2015).
2012. Jurnal Manajemen Dan Kepemimpinan dan Manajemen
Pelayanan Farmasi, \. Keperawatan Teori dan Aplikasi
Kemenkes RI. (2016). Peraturan (Cetakan 2; W. E. H. Widyawati,
Kementerian Kesehatan Republik Ed.). Jakarta: EGC.
Indonesia Tahun 2016 tentang Maulani, & Dasuki. (2015). Hubungan
Standar Pelayanan Minimal. Jakarta: Pendidikan, Motivasi Kerja,
Kementerian Kesehatan Republik Supervisi Kepala Ruangan Dengan
Indonesia. Kinerja Perawat RSUD H. Hanafie
Kemenkes RI. (2017). Info Data dan Muara Bungo. Program Studi
Informasi Situasi Tenaga Profesi Ners STIKES Harapan Ibu,
Keperawatan Indonesia. Jakarta: Jambi.
Kementerian Kesehatan Republik Moeheriono, E. (2015). Pengukuran
Indonesia. Kinerja Berbasis Kompetensi
Kotler, P., & Keller, K. (2017). (Cetakan 2) [GEN]. Surabaya:
Manajemen Pemasaran (Edisi 12). Ghalia Indonesia.
Jakarta: Indeks. Notoatmodjo, S. (2015). Metodologi
Krisnawati, T., Utami, N. W., & Lasri. Penelitian Kesehatan (Cetakan 2).
(2017). Hubungan Kinerja Perawat Jakarta: Rineka Cipta.
Dengan Kepuasan Pasien Ruang Notoatmodjo, S. (2016). Promosi
Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Kesehatan Dan Ilmu Perilaku
Waluya Malang. Nursing News, (Cetakan 2). Jakarta: Rineka Cipta.
Kurniadih. (2016). Manajemen Nursalam. (2016). Manajemen
22 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSIA
STELLA MARIS MEDAN
Hetti Marlina Pakpahan 1) Ganda Sigalingging 2) Riaty Simbolon 3)
Jakarta: EGC.
Swansburg, R. C. (2013). Pengembangan
staf keperawatan: suatu
pengembangan Sumber Daya
Manusia (Cetakan 4). Jakarta: EGC.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2015).
Service, Quality & Satisfaction. In
Edisi 4. https://doi.org/10.3389/
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2016).
Strategi Pemasaran (Ed. 4).
https://doi.org
Tulangow, T., & Jeiska, R. (2015).
Analisis Faktor – Faktor yang
Berhubungan dengan Kepuasan
Pasien di Inpatient F General
Hospital Centre ( RSUP ) Prof . Dr .
R . D . Kandou Manado kinerja
dapat digunakan model SERQUAL
yang sakit merupakan institusi
pelayanan dilihat pada kelengkapan
fasi. JIKMU, 5(2a),
Warda, A., Junaid, & Fachlevy, A. F.
(2016). Hubungan Persepsi Mutu
Pelayanan Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Puskesmas
Perumnas Di Kota Kendari Tahun
2016. Naskah Publikasi Halu Oleo,
1(1),
Wexley, & Yukl. (2013). Perilaku
Organisasi dan Psikologi Personil
(Cetakan 1). Jakarta: Indeks.