Melde 2
Melde 2
Melde 2
DATA PENGAMATAN
VIII. PENGOLAHAN DATA
1. Data Tunggal
• Sumber Tegangan
V ∆𝑉 𝐾𝑆𝑅 (𝑉 + ∆𝑉)
1 ∆𝑉
∆𝑉 = 𝑥 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
2 𝑉
6V 1 0,5 (6± 0,5) 𝑉
∆𝑉 = 𝑥 1 𝐾𝑆𝑅 = 𝑋 100%
2 6
∆𝑉 = 0,5 𝑉 𝐾𝑆𝑅 = 8,3 % (2 𝐴𝑃)
• Panjang Tali
𝑙 ∆𝑙 𝐾𝑆𝑅 (𝑙 ± ∆𝑙)
1 ∆𝑙
∆𝑙 = 𝑥 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
2 𝑙
0,9 m 1 0,0005 (0,9 ± 0,0005) 𝑚
∆𝑙 = 𝑥 0,001 𝐾𝑆𝑅 = 𝑋 100%
2 0,9
∆𝑙 = 0,0005 𝑚 𝐾𝑆𝑅 = 0,055 % (4 𝐴𝑃)
1 ∆𝑙
∆𝑙 = 𝑥 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
2 𝑙
1m 1 0,0005 (1,2 ± 0,0005) 𝑚
∆𝑙 = 𝑥 0,001 𝐾𝑆𝑅 = 𝑋 100%
2 1
∆𝑙 = 0,0005 𝑚 𝐾𝑆𝑅 = 0,05 % (4 𝐴𝑃)
• Massa Tali
m ∆𝑚 𝐾𝑆𝑅 (𝑚 ± ∆𝑚)
1 ∆𝑚
=
𝑥 𝑛𝑠𝑡 = 𝑥 100%
2 𝑚
0,0004
1 0,000005 (0,004 ± 0,000005) 𝐾𝑔
Kg = 𝑥 0,00001 = 𝑋 100%
2 0,0004
= 0,000005 𝑘𝑔 = 1,25 % (2 𝐴𝑃)
• Massa Beban
m ∆𝒎 KSR (m ± ∆𝒎)
1 ∆𝑚
0,05 kg ∆m = 2 × nst KSR= × 100%
𝑚
1 0,000005 (0,05 ± 0,000005)
= 2 × 0,00001 = × 100%
0,05
= 0,000005 = 0,01% (4 AP)
1 ∆𝑚
0,07 kg ∆m = 2 × nst KSR= × 100%
𝑚
1 0,000005
= 2 × 0,00001 = × 100% (0,07 ± 0,000005)
0,07
= 0,000005 = 0,007% (4 AP)
1 ∆𝑚
0,08 kg ∆m = 2 × nst KSR= × 100%
𝑚
1 0,000005 (0,08 ± 0,000005)
= 2 × 0,00001 = × 100%
0,08
= 0,000005 =0,00625%(4AP)
1 ∆𝑚
0,1 kg ∆m = 2 × nst KSR= × 100%
𝑚
1 0,000005 (0,1 ± 0,000005)
= 2 × 0,00001 = × 100%
0,1
= 0,000005 = 0,005% (4 AP)
2. Data Majemuk
• Jarak Simpul
Panjang 90 cm = 0,9 m
Massa Beban 0,05 kg
No Jarak Simpul (S) (m) Jarak Simpul (S2) (m2)
1 0,41 0,1681
2 0,42 0,1764
3 0,41 0,1681
4 0,41 0,1681
5 0,42 0,1764
Σ 2,07 0,8571
Rata-rata 0,414 0,17142
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,07 0,2028
= = × 100%
5 0,414
1 5(0,8571) − (0,414)2
= 0,414 𝑚 = √ = 48,9 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,2028 𝑚
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,31 0,226
= = × 100%
5 0,462
1 5(1,0675) − (0,462)2
= 0,462 𝑚 = √ = 48,9 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,226 𝑚
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,48 0,243
= = × 100%
5 0,496
1 5(1,2302) − (0,496)2
= 0,496 𝑚 = √ = 49 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,243 𝑚
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,62 0,257
= = × 100%
5 0,524
1 5(1,3734) − (0,524)2
= 0,524 𝑚 = √ = 49 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,257 𝑚
Panjang 100 cm = 1 m
Massa Beban 0,05 kg
No Jarak Simpul (S) (m) Jarak Simpul (S2) (m2)
1 0,39 0,1521
2 0,35 0,1225
3 0,38 0,1444
4 0,4 0,16
5 0,39 0,1521
Σ 1,91 0,7311
Rata-rata 0,382 0,14622
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
1,91 0,187
= = × 100%
5 0,382
1 5(0,7311) − (0,382)2
= 0,382 𝑚 = √ = 48,9 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,187 𝑚
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,47 0,242
= = × 100%
5 0,494
1 5(1,2203) − (0,494)2
= 0,494 𝑚 = √ = 48,9 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,242 𝑚
(𝑺 ± ∆𝑺)𝒎 = (𝟎, 𝟒𝟗𝟒 ± 𝟎, 𝟐𝟒𝟐)𝒎
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,52 0,247
= = × 100%
5 0,504
1 5(1,2702) − (0,504)2
= 0,504 𝑚 = √ = 49 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,247 𝑚
S ∆𝑺 KSR
ΣS ∆𝑆
= 1 𝑛(Σ𝑆 2 ) − (ΣS)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝑆
𝑛 𝑛−1
2,64 0,2587
= = × 100%
5 0,528
1 5(1,3942) − (0,528)2
= 0,528 𝑚 = √ = 48,9 % (1𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,2587 𝑚
• Panjang Gelombang
Panjang 90 cm = 0,9 m
Massa Beban 0,05 kg
Panjang Gelombang (𝝀) Panjang Gelombang (𝝀 2)
No
(m) (m2)
1 0,82 0,6724
2 0,84 0,7056
3 0,82 0,6724
4 0,82 0,6724
5 0,84 0,7056
Σ 4,14 3,4284
Rata-rata 0,828 0,68568
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
4,14 0,00489
= = × 100%
5 0,828
1 5(3,4284) − (4,14)2
= 0,828 𝑚 = √ = 0,6 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,00489 𝑚
(𝝀 ± ∆𝝀)𝒎 = (𝟎, 𝟖𝟐𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟒𝟖𝟗)𝒎
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
4,62 0,00748
= = × 100%
5 0,924
1 5(4,27) − (4,62)2
= 0,924 𝑚 = √ = 0,8 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,00748 𝑚
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
4,96 0,0049
= = × 100%
5 0,992
1 5(4,9208) − (4,96)2
= 0,992 𝑚 = √ = 0,49 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,0049 𝑚
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
5,24 0,0102
= = × 100%
5 1,048
1 5(5,4936) − (5,24)2
= 1,048 𝑚 = √ = 0,97 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,0102 𝑚
(𝝀 ± ∆𝝀)𝒎 = (𝟏, 𝟎𝟒𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟐)𝒎
Panjang 100 cm = 1 m
Massa Beban 0,05 kg
Panjang Gelombang (𝝀) Panjang Gelombang (𝝀 2)
No
(m) (m2)
1 0,78 0,6084
2 0,7 0,49
3 0,76 0,5776
4 0,8 0,64
5 0,78 0,6084
Σ 3,82 2,9244
Rata-rata 0,764 0,585
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
3,82 0,0172
= = × 100%
5 0,764
1 5(2,9244) − (3,82)2
= 0,764 𝑚 = √ = 2,25 % (2𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,0172 𝑚
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
4,94 0,00489
= = × 100%
5 0,988
1 5(4,8812) − (4,94)2
= 0,988 𝑚 = √ = 0,49 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,00489 𝑚
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
5,04 0,0049
= = × 100%
5 1,008
1 5(5,0808) − (5,04)2
= 1,008 𝑚 = √ = 0,48 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,0049 𝑚
𝝀 ∆𝝀 KSR
Σ𝝀 ∆𝝀
= 1 𝑛(Σ𝝀2 ) − (Σ𝝀)2 = × 100%
𝑛 = √ 𝝀
𝑛 𝑛−1
5,28 0,00748
= = × 100%
5 1,056
1 5(5,5768) − (5,28)2
= 1,056 𝑚 = √ = 0,7 % (3𝐴𝑃)
5 5−1
= 0,00748 𝑚
𝐹
𝒗=√
µ
𝑚
Dengan µ =
𝑙
dimana : v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
μ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
Tali 1 meter
𝑚 0,0004
µ= = = 0,0004 kg/m
𝑙 1
Massa Cepat Rambat Gelombang
0,05 kg 𝐹 𝑚×g 0,05 × 10
v = √ µ =√ =√ = 35,35 m/s
µ 0,0004
Menghitung Frekuensi
𝒗
Dengan, f =
𝝀
Tali 0,9 meter
Tali 1 meter
5000
4000
3000
2000
1000
0
0,5 0,7 0,8 1
0,00045
0,00044
0,00043
0,00042
0,00041
0,0004
0,00039
0,00038
1000 1500 2000 2500
Axis Title
3. Berdasarkan data tabel dan grafik, nyatakan hubungan antara masa beban
dengan cepat rambat gelombang.
Jawab:
𝒎𝒙𝒈
𝒗= √
𝝁
Berdasarkan rumus diatas, nilai massa beban berbanding lurus dengan cepat
rambat gelombang. Jadi, semakin besar nilai massa beban maka semakin
besar pula cepat rambat gelombang.
𝐹
𝑣= √
𝜇
5. Berdasarkan data tabel dan grafik yang dihasilkan, kecenderungan apa yang
dapat ditafsirkan pada hubungan jenis tali dan cepat rambat gelombang?
Berikan alasan dan penjelasan secara konsep fisika!
Jawab:
Kecenderungan yang dapat ditafsirkan pada hubungan jenis tali dan cepat
rambat gelombang adalah berbanding terbalik. Sehingga semakin besar
jenis tali maka nilai cepat rambat gelombang yang dihasilkan semakin kecil.
Secara konsep fisika dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝐹
𝑣= √
𝜇
6. Berdasarkan grafik hubungan antara masa persatuan Panjang tali (𝜇) dan
kuadrat kecepatan rambat gelombang (𝑣 2 ), hubungan apa yang terjadi pada
kedua besaran tersebut?
Jawab:
Semakin besar massa persatuan Panjang tali, maka kuadrat kecepatan
rambat gelombang akan semakin kecil, yang berarti hubungan antara massa
persatuan Panjang tali dengan kuadrat kecepatan rambat gelombang
berbanding terbalik.
Tali 0,9 m
m V (m/s) v² (m/s)
0,05 kg 33,71 1136,36
0,07 kg 39,88 1590,41
0,08 kg 42,64 1818,17
0,1 kg 47,67 2272,43
ΣV 163,87 6817,37
𝛴𝑣 163,87
𝑣= = = 40,96
𝑛 4
1 𝑛(𝛴𝑣 2 ) − (𝛴𝑣)2
∆𝑣 = √
𝑛 𝑛−1
1 4(6817,37) − (163,87)2
∆𝑣 = √ = 2,94
4 4−1
Tali 1 m
m V (m/s) v² (m/s)
0,05 kg 35,35 1249,62
0,07 kg 41,83 1749,75
0,08 kg 44,72 1999,87
1 kg 50 2500
ΣV 171,9 7499,24
𝛴𝑣 171,9
𝑣= = = 42,97
𝑛 4
1 𝑛(𝛴𝑣 2 ) − (𝛴𝑣)2
∆𝑣 = √
𝑛 𝑛−1
1 4(7499,24) − (171,9)2
∆𝑣 = √ = 3,05
4 4−1
b. Analisis
Teori Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang
memengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Pada percobaan
ini bertujuan agar dapat menunjukkan gelombang transversal stasioner pada
tali, dapat menentukan cepat rambat gelombang pada tali, menentukan
frekuensi pada tali, dapat mengetahui hubungan antara cepat rambat
gelombang (v) dengan gaya tegangan tali (F), serta dapat mengetahui
hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan massa jenis tali.
Pada percobaan, tali yang telah diukur dikaitkan pada vibrator dapat
menambahkan beban dengan massa yang berbeda yaitu 50 gr, 70 gr, 80 gr,
dan 100 gr. Pada saat vibrator menyala akan timbul gelombang yaitu
gelombang transversal. Hal tersebut sesuai pada tujuan percobaan melde
yakni menunjukkan gelombang transversal pada tali.
Berdasarkan data yang didapat, kami dapat melakukan perhitungan
mengenai cepat rambat gelombang, dimana nilai cepat rambat gelombang
berbanding lurus dengan nilai tegangan tali, sehingga semakin besar nilai
cepat rambat gelombang, maka semakin besar pula nilai tegangan tali, dan
begitupun sebaliknya.
Setelah mendapat nilai cepat rambat gelombang, dapat pula melakukan
perhiungan mencari nilai frekuensi, dimana nilai frekuensi terbalik dengan
Panjang gelombang, sehingga semakin kecil nilai Panjang gelombang maka
frekuensi yang dihasilkan semakin besar.
X. PERTANYAAN AKHIR
Tidak ada pertanyaan akhir.
XI. KESIMPULAN
1. Gelombang yang dihasilkan pada percobaan Melde adalah gelombang
transversal, dimana pada gelombang transversal arah getarannya tegak lurus
terhadap gerak gelombangnya.
2. Besarnya massa beban (𝑚) menentukan seberapa besar nilai tegangan tali
(𝐹)
3. Massa beban (𝑚) berbanding lurus dengan cepat rambat gelombang (𝑣).
Jadi, semakin besar nilai massa beban (𝑚) maka semakin besar pula cepat
rambat gelombang (𝑣)
4. Hubungan antara tegangan tali (F) dengan kuadrat cepat rambat gelombang
(𝑣2) adalah berbanding lurus, semakin besar nilai kuadrat cepat rambat
gelombang maka tegangan yang dihasilkan semakin besar juga.
5. Hubungan antara kerapatan tali (𝜇) dengan cepat rambat kuadrat (𝑣2) adalah
berbanding terbalik, semakin besar nilai kerapatan tali (𝜇) maka cepat
rambat kuadrat (𝑣2) semakin kecil.
6. Dengan vibrator, kita dapat membuat gelombang dengan ujung tali terikat
maupun dengan ujung tali bebas. Kita dapat mengetahui amplitudo, panjang
gelombang, dan jarak simpul.
XII. REFERENSI
Tim Guru Eduka, 2015. “Mega Bank Soal SMP Kelas 1,2,3”. Jakarta:C Media. 56-
58.