0% found this document useful (0 votes)
87 views5 pages

TRANSPORTASI

1. The document discusses optimizing the costs of shipping coconuts using the Northwest Corner (NWC) transportation model and Stepping Stone method. 2. It analyzes shipping coconuts from 3 regions stored in 3 warehouses to 3 markets in Bandung, calculating costs using the NWC model and then finding a more optimal solution using the Stepping Stone method. 3. Using the Stepping Stone method results in optimal shipping costs of Rp 147,500, saving Rp 20,000 compared to the direct NWC model calculation of Rp 167,500.

Uploaded by

Andika Sukma
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
87 views5 pages

TRANSPORTASI

1. The document discusses optimizing the costs of shipping coconuts using the Northwest Corner (NWC) transportation model and Stepping Stone method. 2. It analyzes shipping coconuts from 3 regions stored in 3 warehouses to 3 markets in Bandung, calculating costs using the NWC model and then finding a more optimal solution using the Stepping Stone method. 3. Using the Stepping Stone method results in optimal shipping costs of Rp 147,500, saving Rp 20,000 compared to the direct NWC model calculation of Rp 167,500.

Uploaded by

Andika Sukma
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

Volume 5 No.

2 Mei 2020 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

OPTIMASI BIAYA PENGIRIMAN KELAPA MENGGUNAKAN MODEL


TRANSPORTASI METODE STEPPING STONE

Muhamad Anwar Septiana1*, Rifki Hidayattulloh2, Jamari Machmudin3, Nitta Fitria Anggraeni4

1,2,3,4
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama,
Jl. Cikutra No.204A, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat
*
email : [email protected]

Abstract

Coconut is one of the commodities that is quite important for food needs in Indonesia, especially
for dishes made from coconut milk and grated coconut. This study aims to resolve the problem of
coconut shipping costs at the level of coconut wholesalers with the name of the owner Mr. Yayan
in the Greater Bandung area. Coconut is supplied from 3 regions namely Tasikmalaya, Lampung
and Riau. Of the three regions, coconuts will be stored in 3 warehouses, namely Karapitan,
Ciganitri and Cikoneng. From the three warehouses, coconut will be distributed to 3 markets in
Bandung, namely Cijerah Market, Batu Buah Market and Baleendah Market. Coconut shipping
uses land transportation such as pick up cars. Shipping costs are calculated based on the amount
per coconut to be sent to the market. To optimize shipping costs to 3 markets in Bandung, the
Northwest Corner (NWC) transportation model is used. The initial step to completing the optimal
shipping transportation costs is by establishing shipping costs from the warehouse to the market,
the amount of coconuts stored in the warehouse and the demand for coconuts in each market into
the transportation model. The direct calculation of the cost of transporting coconut shipments from
3 warehouses to 3 markets using the Northwest Corner model is Rp 167,500. Furthermore, looking
for the most optimal results using the Stepping Stone method that can provide an optimal solution
to the cost of transporting coconut shipping to Rp 147,500 So by finding the most optimal results
using the Stepping Stone method can save transportation costs of shipping coconut from the
warehouse to the market by Rp 20,000.

Keywords: Transportation, Northwest Corner, Stepping Stone

1. Pendahuluan yang optimal merupakan satu dari beberapa faktor


Menurut Palungkun (1992) dalam penelitian yang dapat menentukan tingkat kepuasan
(Hani, 2007) menyatakan bahwa Kelapa adalah pelanggan dengan pembeli. Untuk memecahkan
salah satu jenis tanaman palem yang tersebar di masalah tersebut maka dirancang suatu model
hampir semua negara tropis, terutama di daerah transportasi yang tepat dan efisien. Model
dekat pantai. Hal ini merupakan petunjuk bahwa transportasi ini memiliki tujuan untuk
tanaman kelapa berasal dari daerah tropis, menentukan jumlah barang yang harus dikirim
walaupun sulit menentukan negara mana dari beberapa sumber ke beberapa tujuan yang
tepatnya. Kelapa dikenal sebagai tanaman serba akan membuat biaya transportasi total menjadi
guna karena seluruh bagian tanaman ini minimum.
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari Penerapan suatu metode transportasi yang
buah, daun, batang dan akarnya. Kelapa benar dan akurat dapat memperlancar arus
merupakan tanaman jenis palma yang berukuran pendistribusian, dan dapat memaksimalkan
cukup besar jika dibandingkan dengan jenis pengiriman dari sumber ke tujuannya dan pada
palma lain. Pada mulanya hanya ada dua varietas usaha berguna untuk meminimalisir total biaya
kelapa yang dikenal, yaitu varietas dalam (tall transportasi. Dengan menggunakan suatu model
variety) dan varietas genjah (dwarf variety). transportasi, Maka biaya-biaya yang tidak
Setiap tipe kelapa baik kelapa dalam maupun dibutuhkan dapat dihapuskan, pengiriman suatu
kelapa genjah terdiri atas beberapa kultivar. barang dapat berjalan dengan lancar,
Menurut Taha (1996) dalam Jurnal (Pranati, meningkatkan efisiensi perusahaan dan juga dapat
2018) menyatakan bahwa dalam hal menghemat waktu dan tenaga. Sehingga,
pengangkutan dan pengalokasian barang agar melakukan perhitungan dengan mengaplikasikan
sampai ke tangan konsumen, biaya distribusi model transportasi dapat menyelesaikan persoalan

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 111


Volume 5 No. 2 Mei 2020 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

pengiriman barang dari sumber yang akan dikirim Dijelaskan oleh Render (2007) dalam jurnal
ke tempat tujuan untuk mendapatkan total biaya (Ary & Herman, 2013) menyatakan bahwa
pengiriman barang yang paling optimal. Setiap adapun aturan pada metode North West Corner
pendistribusian barang akan timbul masalah, oleh yaitu sebagai berikut:
karena itu harus dapat mengatur biaya 1) Menghabiskan jumlah persediaan pada tiap
transportasi yang akan digunakan untuk baris sebelum beranjak menuju baris
pendistribusian barang agar pengeluaran dan selanjutnya yang terletak di bagian bawahnya.
pemasukan tetap terjaga optimal. Sejalan dengan 2) Terpenuhinya syarat permintaan pada setiap
hal tersebut, untuk merencanakan pendistribusian kolom sebelum beranjak menuju kolom
barang yang tepat agar terhindar dari kurang selanjutnya yang terletak disebelah kanannya.
optimalnya pendistribusian yang akan berdampak 3) Melakukan pengecekan supaya semua
kerugian bagi perusahaan (Padillah, 2018) persediaan dan permintaan memiliki jumlah
Pada penelitian ini bertujuan untuk yang sesuai.
menentukan biaya pengiriman kelapa yang Dijelaskan oleh Heizer dan Render (2001)
optimum, dengan menggunakan model dalam jurnal (Siswati, 2012) menyatakan bahwa
transportasi North West Corner (NWC) atau metode Stepping Stone dapat membantu kita
model sudut barat laut. Cara kerja NWC adalah beranjak dari solusi layak ke solusi optimal.
dengan langkah pembentukan matrik, selanjutnya Metode Stepping Stone berfungsi untuk
diidentifikasi unit mana yang akan direvisi dari mengevaluasi efektivitas biaya dimulai dari
input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan pengangkutan barang yang melalui rute
unit tersebut. Tahap selanjutnya mencari hasil transportasi yang tidak ada dalam solusi.
yang paling optimal dari perhitungan NWC Dijelaskan oleh Render (2007) dalam jurnal
menggunakan metode Stepping Stone akan (Ary & Herman, 2013) menyatakan bahwa
menghasilkan solusi paling optimal pada Tahapan pengetesan metode Stepping Stone
permasalahan biaya transportasi pengiriman adalah sebagai berikut:
kelapa (Mustafa, 2016) 1) Memilih salah satu sel yang masih kosong
untuk dilakukan tes.
2. Landasan Teori 2) Pada sel yang masih kosong tersebut,
Dijelaskan oleh Chase, Jacobs, dan Aquilano kemudian membuat garis yang berlawanan
(2004) dalam jurnal (Siswati, 2012) menyatakan arah dengan jarum jam lalu kembali ke sel
bahwa metode transportasi memiliki pengertian yang masih kosong tadi dengan cara melewati
sebagai “Metode transportasi merupakan suatu sel yang sudah teralokasi dengan unit produk
metode pemrograman linier khusus untuk berdasarkan pada rute pengiriman dan
masalah yang melibatkan menyangkut produk pergerakannya yang dilakukan dengan
dari beberapa sumber ke beberapa tujuan”. menggunakan garis vertical atau horizontal.
Dijelaskan oleh Salim (2004) dalam jurnal 3) Memulai dengan memakai tanda positif (+)
(Siswati, 2012) menyatakan bahwa biaya dari sel yang masih kosong tersebut,
transportasi merupakan “Faktor yang menentukan selanjutkan dengan tanda negatif (-) menuju
dalam transportasi untuk penetapan tarif, alat sel berikutnya, kemudian pakai kembali tanda
kontrol agar pengoperasian mencapai tingkat positif (+) menuju sel berikutnya dan
efektivitas dan efisien.” Pada penetapan tarif dilanjutkan kembali dengan tanda negatif (-)
dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar menuju sel berikutnya, secara bergantian
biaya yang dapat dikeluarkan perusahaan untuk sampai kembali menuju sel semula yang
mendistribusikan barang atau jasa. masih kosong tadi.
Dijelaskan oleh Herjanto (2009) dalam jurnal 4) Menghitung improvement index dengan cara
(Putri & Widada, 2018) menyatakan bahwa menambahkan semua unit biaya yang ada
model pada permasalahan transportasi pada setiap sel dengan tanda positif,
digambarkan pada tabel yang menjelaskan sisi kemudian kurangi dengan semua unit biaya
penawaran (asal) dan sisi permintaan (tujuan), yang ada pada setiap sel dengan tanda negatif.
jumlah permintaan dan kapasitas penawaran, serta 5) Lakukan pengulangan langkah satu sampai
biaya transportasi yang berasal dari masing- empat hingga didapatkan semua improvement
masing sumber ke masing-masing tujuan. index pada semua sel yang masih kosong.
Dijelaskan oleh Siagian (2007) dalam jurnal Apabila hasil semua perhitungan improvement
(Siswati, 2012) menyatakan bahwa metode North index bernilai sama dengan nol atau lebih
West Corner (NWC) adalah “Metode yang lebih besar dari satu, maka penyelesaian optimal
mudah dan lebih cepat untuk dapat mengatur telah tercapai. Apabila tidak, maka perlu
alokasi dari beberapa sumber ke beberapa daerah perubahan alokasi pada sel yang telah berisi
pemasaran yang dituju”. alokasi rute pengiriman dari suatu sumber

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 112


Volume 5 No. 2 Mei 2020 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

persediaan, fungsinya untuk meminimalkan 3.3. Metode Stepping Stone


atau mengoptimalkan jumlah biaya. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data
Dijelaskan pada penelitan yang dilakukan oleh menggunakan metode North West Corner (NWC)
Fanny Okfiany Fahmi melakukan penelitian berupa solusi layak. Selanjutnya dilakukan
tentang penerapan metode Stepping Stone untuk pengolahan data menggunakan metode Stepping
transportasi pengiriman barang pada CV. Mitra Stone yang digunakan untuk pemilihan alokasi
Trans Logistics dengan hasil bahwa penggunaan optimal agar biaya transportasi menjadi lebih irit.
Stepping Stone sangat cocok digunakan pada
transportasi pengiriman barang karena biaya yang 4. Hasil dan Pembahasan
akan dihasilkan optimal (Fahmi, 2017). Hasil perhitungan biaya transportasi yang
Dijelaskan pada penelitian yang dilakukan dilakukan secara konvensional dari gudang grosir
oleh Maxsi Ary dan Asep Herman yang meneliti kelapa di Bandung yang terletak di Karapitan,
mengenai penyelesaian persoalan transportasi Ciganitri dan Cikoneng ke pasar Cijerah, pasar
fuzzy cost menggunakan pendekatan metode Buah Batu dan pasar Baleendah menghasilkan
NWC-Stepping Stone, Pada penentuan biaya dan biaya transportasi sebesar Rp 180.000
pengiriman suatu barang dari beberapa supplier Biaya transportasi pengiriman buah kelapa
dapat ditentukan dengan variabel basis meskipun dari tiap gudang ke tujuan tiap pasar, Biaya
variabel pada persoalan transportasi transportasi yang digunakan yaitu dihitung per 1
memungkinkan berubah-ubah. Pada penentuan butir buah kelapa. Berikut pada tabel 1 adalah
biaya masih memakai ketentuan yang sama, yaitu biaya transportasi per 1 butir kelapa.
total demand sama dengan total supplies supaya
persoalan transportasi dapat menjadi fisibel (Ary Tabel 1. Biaya Transportasi per 1 Butir Kelapa
& Herman, 2013). (Rupiah/Butir)

3. Metode Penelitian Tujuan Pengiriman


Sumber Pasar Pasar Pasar
3.1. Pengumpulan Data
Cijerah Buah Batu Balaendah
Penelitian ini dilaksanakan untuk
Karapitan 20 15 30
menyelesaikan biaya pengiriman kelapa pada
tingkatan pedagang grosir kelapa dengan nama Ciganitri 45 25 20
pemilik Pak Yayan berlokasi di daerah Bandung. Cikoneng 35 15 30
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan Sumber: Pengumpulan Data
dengan menggunakan dua cara yaitu:
1) Wawancara Data keseluruhan supply dari ketiga gudang
Wawancara merupakan metode yang dan demand dari tiap masing-masing pasar
dilakukan dengan cara tatap muka dengan biaya transportasi yang berasal dari
mengajukan pertanyaan secara langsung masing-masing gudang menuju masing-masing
dengan Pak Yayan sebagai pemilik grosir pasar. Biaya pengiriman dari Gudang Karapitan
kelapa yang berkaitan langsung dengan data ke Pasar Cijerah Rp. 20 Rupiah/Butir, biaya
yang diperlukan terkait penelitian biaya pengiriman dari Gudang Ciganitri ke Pasar
pengiriman kelapa yaitu data ongkos Cijerah Rp. 45 Rupiah/Butir. Berikut pada
pengiriman, supply dari gudang dan demand gambar 1 adalah keseluruhan data supply dan
dari tiap pasar yang akan dikirim kelapa. demand.
2) Observasi
Tujuan
Observasi merupakan sebuah metode Sumber
Pasar Cijerah Pasar Buah Batu Pasar Balaendah
Supply
pengumpulan data dengan cara melakukan 20 15 30
pengamatan secara langsung dengan cara Karapitan 1500
melihat dan mengumpulkan data di lapangan
45 25 20
yang diperlukan terkait penelitian biaya
Ciganitri 2500
pengiriman kelapa yaitu melihat lokasi
gudang penyimpanan kelapa dan lokasi pasar 35 15 30
untuk dikirim kelapa. Cikoneng 2000

3.2. Metode North West Corner (NWC) Demand 3000 2000 1000 6000
Penelitian ini menggunakan metode North
West Corner (NWC) dalam melakukan Gambar 1. Keseluruhan Data Supply dan
pengolahan data. Metode ini digunakan untuk Demand
pemilihan alokasi biaya transportasi yang lebih Sumber: Pengumpulan Data
sedikit.

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 113


Volume 5 No. 2 Mei 2020 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

Masalah transportasi distribusi kelapa Sumber


Tujuan
Supply
Pasar Cijerah Pasar Buah Batu Pasar Balaendah
memiliki bentuk baku m = 3 baris dan n = 3
20 15 30
kolom. Jumlah sel basis adalah 5. Jumlah sel Karapitan 1500
bukan basis adalah 4. Data pada gambar 1 terdiri 1500

dari supply dari Gudang Karapitan, Ciganitri dan 45 25 20


Cikoneng dengan satuan butir kelapa. Berikutnya Ciganitri 2500
1500 0 1000
ada data demand dari Pasar Cijerah, Pasar Buah
35 15 30
Batu dan Pasar Balaaendah dengan satuan butir Cikoneng 2000
kelapa. Berikut pada gambar 2 adalah biaya 2000

transportasi menggunakan model North West Demand 3000 2000 1000 6000
Corner (NWC).
Gambar 3. Tabel Transportasi Stepping Stone
Sumber
Tujuan
Supply Methods
Pasar Cijerah Pasar Buah Batu Pasar Balaendah Sumber: Pengumpulan Data
20 15 30
Karapitan 1500 Solusi baru biaya transportasi distribusi kelapa
1500
dengan menerapkan model transportasi Stepping
45 25 20 Stone adalah sebagai berikut
Ciganitri 2500 Total = (Supply Gudang Karapitan ke Pasar
1500 1000
Cijerah x Biaya) + (Supply Gudang
35 15 30 Ciganitri ke Pasar Cijerah x Biaya) +
Cikoneng 2000
1000 1000 (Supply Gudang Ciganitri ke Pasar Buah
Batu x Biaya) + (Supply Gudang
Demand 3000 2000 1000 6000
Ciganitri ke Pasar Balaendah x Biaya) +
(Supply Gudang Cikoneng ke Pasar
Gambar 2. Tabel Transportasi Menggunakan Buah Batu x Biaya)
Metode North West Corner (NWC) = (1500 × 20) + (1500 × 45) + (0 × 25) +
Sumber: Pengumpulan Data (1000 × 20) + (2000 × 15)
= Rp. 147.500
Solusi awal pada biaya transportasi distribusi
kelapa menggunakan model NWC adalah sebagai Pada hasil perhitungan diatas dapat
berikut: disimpulkan solusi baru biaya transportasi
Total = (Supply Gudang Karapitan ke Pasar distribusi kelapa dari gudang ke pasar dengan
Cijerah x Biaya) + (Supply Gudang menggunakan metode Stepping Stone sebesar Rp.
Ciganitri ke Pasar Cijerah x Biaya) + 147.500. Penggunaan metode Stepping Stone
(Supply Gudang Ciganitri ke Pasar Buah telah berhasil meminimumkan biaya transportasi
Batu x Biaya) + (Supply Gudang distribusi kelapa dari Rp 167.500 menjadi Rp
Cikoneng ke Pasar Buah Batu x Biaya) + 147.500. Hasilnya terjadi penurunan biaya
(Supply Gudang Cikoneng ke Pasar transportasi sebesar Rp 20.000.
Balaendah x Biaya)
= (1500 × 20) + (1500 × 45) + (1000 × 25) 5. Kesimpulan dan Saran
+ (1000 × 15) + (1000 × 30)
= Rp. 167.500. 5.1. Kesimpulan
Proses pendistribusian komoditas buah kelapa
Pada hasil perhitungan dapat diketahui solusi dari ketiga gudang yang terletak di Karapitan,
awal biaya transportasi distribusi kelapa Ciganitri dan Cikoneng ke masing-masing tujuan
menggunakan model North West Corner (NWC) pasar di Kota Bandung yang terletak di pasar
adalah sebesar Rp. 167.500. Memiliki selisih Cijerah, Pasar Buah Batu dan Pasar Baleendah
lebih rendah Rp. 12.500 dengan biaya transportasi dengan menggunakan transportasi darat mobil
distribusi kelapa sebelumnya dimana sebesar Rp. pick up. Kegiatan pendistribusian kelapa secara
180.000. konvensional menghasilkan biaya transportasi
Setelah diketahui hasil perhitungan solusi sebesar Rp. 180.000
awal biaya transportasi distribusi kelapa Penerapan model transportasi North West
menggunakan model North West Corner (NWC) Corner (NWC) dengan menggunakan model
selanjutnya menerapkan model transportasi Stepping Stone telah berhasil memberikan solusi
Stepping Stone untuk mendapatkan solusi baru pada grosir kelapa di Bandung Raya dalam
biaya transportasi distribusi kelapa. Berikut pada pengoptimalan biaya pengiriman kelapa atau
gambar 3 adalah biaya transportasi menggunakan distribusi kelapa. Biaya transportasi
Stepping Stone Methods. pendistribusian kelapa sebelumnya mencapai Rp
167.500.

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 114


Volume 5 No. 2 Mei 2020 ISSN (print) 2477-2089 (online) 2621-1262

Setelah dihitung dengan metode Stepping Pranati, N. M. A. (2018). Optimalisasi Biaya


Stone diperoleh hasil yang menunjukkan biaya Transportasi Pendistribusian Keramik
transportasi distribusi kelapa yang optimal yaitu Menggunakan Model Transportasi Metode
sebesar Rp 147.500. Jadi pada proses perhitungan Stepping Stone (Studi Kasus: Pt. Indah
dengan menggunakan metode tersebut dapat Bangunan). Jurnal Ilmiah Matematika Dan
meminimumkan biaya transportasi dari Rp Terapan, 15(1), 48–57.
167.500 menjadi Rp 147.500. Hasilnya terjadi https://doi.org/10.22487/2540766x.2018.v1
penurunan biaya sebesar Rp 20.000. 5.i1.10198
Menggunakan metode Stepping Stone, dapat
menghasilkan biaya optimal untuk proses Putri, I. M., & Widada, B. (2018). Meminimasi
distibusi kelapa. Dari semua perhitungan untuk Biaya Distribusi Beras Miskin Dengan
mengetahui biaya transportasi, dapat Metode North West Corner Pada Perum
mengoptimalkan biaya transportasi tersebut Bulog Subdivre III Surakarta. Jurnal Ilmiah
dengan menggunakan metode Stepping Stone. SINUS, 16(1), 39–50.

5.2. Saran Siswati, E. P. (2012). Efisiensi Biaya Transportasi


Saran bagi pedagang grosir kelapa, Dengan Pendekatan Metode North West
perhitungan biaya transportasi dengan Corner Dan Stepping Stone (Studi Kasus
menggunakan model North West Corner (NWC) Industri Air Minum Kemasan di Lampung).
dan metode Stepping Stone ini dapat Jurnal Organisasi Dan Manajemen, Vol.2,
dikembangkan lagi apabila pedagang grosir No:2 (120-126), 2(2), 120–126.
kelapa memiliki tujuan pengiriman Pasar yang https://doi.org/10.1017/CBO978110741532
baru untuk mendistribusikan buah kelapa agar 4.004
dapat meminimalkan biaya transportasi.
Mendistribusikan kelapa harus sesuai dengan
besarnya kapasitas yang optimal agar alokasi
biaya transportasi menjadi lebih irit. Hal ini
membuat keuntungan pedagang grosir kelapa
dapat menjadi lebih maksimal.

Daftar Referensi
Ary, M., & Herman, A. (2013). Penyelesaian
Persoalan Transportasi Fuzzy Cost
Menggunakan Pendekatan Basis Tree Dan
Metode Nwc-Stepping Stone. Jurnal
Techno Nusa Mandiri, 1, 175–187.

Fahmi, F. O. (2017). Penerapan Metode Stepping


Stone Untuk Transportasi Pengiriman
Barang Pada Cv . Mitra Trans Logistics.
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2,
Mei 2017 ISSN 2339-210X, 12(2), 173–177.

Hani. (2007). Analisis Rantai Pasokan Buah


Kelapa (Studi Kasus Rantai Pasokan Buah
Kelapa Tua Di Kotamadya Bogor). IPB
(Bogor Agricultural University).

Mustafa, S. I. (2016). Analisa Biaya Penyaluran


Pupuk Urea Bersubsidi Dengan Memakai
Metode Stepping Stone Di Kabupaten Aceh
Besar. Jurnal Manajemen Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, 5(1), 68–75.

Padillah, C. (2018). Optimasi Distribusi Roti


Menggunakan Model Stepping Stone (Studi
Kasus: Pabrik Roti Gedangan, Asahan).
Journal of Science and Social Research,
4307(August), 148–152.

Jurnal Rekayasa Sistem Industri Page 115

You might also like