TRANSPORTASI
TRANSPORTASI
Muhamad Anwar Septiana1*, Rifki Hidayattulloh2, Jamari Machmudin3, Nitta Fitria Anggraeni4
1,2,3,4
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama,
Jl. Cikutra No.204A, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat
*
email : [email protected]
Abstract
Coconut is one of the commodities that is quite important for food needs in Indonesia, especially
for dishes made from coconut milk and grated coconut. This study aims to resolve the problem of
coconut shipping costs at the level of coconut wholesalers with the name of the owner Mr. Yayan
in the Greater Bandung area. Coconut is supplied from 3 regions namely Tasikmalaya, Lampung
and Riau. Of the three regions, coconuts will be stored in 3 warehouses, namely Karapitan,
Ciganitri and Cikoneng. From the three warehouses, coconut will be distributed to 3 markets in
Bandung, namely Cijerah Market, Batu Buah Market and Baleendah Market. Coconut shipping
uses land transportation such as pick up cars. Shipping costs are calculated based on the amount
per coconut to be sent to the market. To optimize shipping costs to 3 markets in Bandung, the
Northwest Corner (NWC) transportation model is used. The initial step to completing the optimal
shipping transportation costs is by establishing shipping costs from the warehouse to the market,
the amount of coconuts stored in the warehouse and the demand for coconuts in each market into
the transportation model. The direct calculation of the cost of transporting coconut shipments from
3 warehouses to 3 markets using the Northwest Corner model is Rp 167,500. Furthermore, looking
for the most optimal results using the Stepping Stone method that can provide an optimal solution
to the cost of transporting coconut shipping to Rp 147,500 So by finding the most optimal results
using the Stepping Stone method can save transportation costs of shipping coconut from the
warehouse to the market by Rp 20,000.
pengiriman barang dari sumber yang akan dikirim Dijelaskan oleh Render (2007) dalam jurnal
ke tempat tujuan untuk mendapatkan total biaya (Ary & Herman, 2013) menyatakan bahwa
pengiriman barang yang paling optimal. Setiap adapun aturan pada metode North West Corner
pendistribusian barang akan timbul masalah, oleh yaitu sebagai berikut:
karena itu harus dapat mengatur biaya 1) Menghabiskan jumlah persediaan pada tiap
transportasi yang akan digunakan untuk baris sebelum beranjak menuju baris
pendistribusian barang agar pengeluaran dan selanjutnya yang terletak di bagian bawahnya.
pemasukan tetap terjaga optimal. Sejalan dengan 2) Terpenuhinya syarat permintaan pada setiap
hal tersebut, untuk merencanakan pendistribusian kolom sebelum beranjak menuju kolom
barang yang tepat agar terhindar dari kurang selanjutnya yang terletak disebelah kanannya.
optimalnya pendistribusian yang akan berdampak 3) Melakukan pengecekan supaya semua
kerugian bagi perusahaan (Padillah, 2018) persediaan dan permintaan memiliki jumlah
Pada penelitian ini bertujuan untuk yang sesuai.
menentukan biaya pengiriman kelapa yang Dijelaskan oleh Heizer dan Render (2001)
optimum, dengan menggunakan model dalam jurnal (Siswati, 2012) menyatakan bahwa
transportasi North West Corner (NWC) atau metode Stepping Stone dapat membantu kita
model sudut barat laut. Cara kerja NWC adalah beranjak dari solusi layak ke solusi optimal.
dengan langkah pembentukan matrik, selanjutnya Metode Stepping Stone berfungsi untuk
diidentifikasi unit mana yang akan direvisi dari mengevaluasi efektivitas biaya dimulai dari
input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan pengangkutan barang yang melalui rute
unit tersebut. Tahap selanjutnya mencari hasil transportasi yang tidak ada dalam solusi.
yang paling optimal dari perhitungan NWC Dijelaskan oleh Render (2007) dalam jurnal
menggunakan metode Stepping Stone akan (Ary & Herman, 2013) menyatakan bahwa
menghasilkan solusi paling optimal pada Tahapan pengetesan metode Stepping Stone
permasalahan biaya transportasi pengiriman adalah sebagai berikut:
kelapa (Mustafa, 2016) 1) Memilih salah satu sel yang masih kosong
untuk dilakukan tes.
2. Landasan Teori 2) Pada sel yang masih kosong tersebut,
Dijelaskan oleh Chase, Jacobs, dan Aquilano kemudian membuat garis yang berlawanan
(2004) dalam jurnal (Siswati, 2012) menyatakan arah dengan jarum jam lalu kembali ke sel
bahwa metode transportasi memiliki pengertian yang masih kosong tadi dengan cara melewati
sebagai “Metode transportasi merupakan suatu sel yang sudah teralokasi dengan unit produk
metode pemrograman linier khusus untuk berdasarkan pada rute pengiriman dan
masalah yang melibatkan menyangkut produk pergerakannya yang dilakukan dengan
dari beberapa sumber ke beberapa tujuan”. menggunakan garis vertical atau horizontal.
Dijelaskan oleh Salim (2004) dalam jurnal 3) Memulai dengan memakai tanda positif (+)
(Siswati, 2012) menyatakan bahwa biaya dari sel yang masih kosong tersebut,
transportasi merupakan “Faktor yang menentukan selanjutkan dengan tanda negatif (-) menuju
dalam transportasi untuk penetapan tarif, alat sel berikutnya, kemudian pakai kembali tanda
kontrol agar pengoperasian mencapai tingkat positif (+) menuju sel berikutnya dan
efektivitas dan efisien.” Pada penetapan tarif dilanjutkan kembali dengan tanda negatif (-)
dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar menuju sel berikutnya, secara bergantian
biaya yang dapat dikeluarkan perusahaan untuk sampai kembali menuju sel semula yang
mendistribusikan barang atau jasa. masih kosong tadi.
Dijelaskan oleh Herjanto (2009) dalam jurnal 4) Menghitung improvement index dengan cara
(Putri & Widada, 2018) menyatakan bahwa menambahkan semua unit biaya yang ada
model pada permasalahan transportasi pada setiap sel dengan tanda positif,
digambarkan pada tabel yang menjelaskan sisi kemudian kurangi dengan semua unit biaya
penawaran (asal) dan sisi permintaan (tujuan), yang ada pada setiap sel dengan tanda negatif.
jumlah permintaan dan kapasitas penawaran, serta 5) Lakukan pengulangan langkah satu sampai
biaya transportasi yang berasal dari masing- empat hingga didapatkan semua improvement
masing sumber ke masing-masing tujuan. index pada semua sel yang masih kosong.
Dijelaskan oleh Siagian (2007) dalam jurnal Apabila hasil semua perhitungan improvement
(Siswati, 2012) menyatakan bahwa metode North index bernilai sama dengan nol atau lebih
West Corner (NWC) adalah “Metode yang lebih besar dari satu, maka penyelesaian optimal
mudah dan lebih cepat untuk dapat mengatur telah tercapai. Apabila tidak, maka perlu
alokasi dari beberapa sumber ke beberapa daerah perubahan alokasi pada sel yang telah berisi
pemasaran yang dituju”. alokasi rute pengiriman dari suatu sumber
3.2. Metode North West Corner (NWC) Demand 3000 2000 1000 6000
Penelitian ini menggunakan metode North
West Corner (NWC) dalam melakukan Gambar 1. Keseluruhan Data Supply dan
pengolahan data. Metode ini digunakan untuk Demand
pemilihan alokasi biaya transportasi yang lebih Sumber: Pengumpulan Data
sedikit.
transportasi menggunakan model North West Demand 3000 2000 1000 6000
Corner (NWC).
Gambar 3. Tabel Transportasi Stepping Stone
Sumber
Tujuan
Supply Methods
Pasar Cijerah Pasar Buah Batu Pasar Balaendah Sumber: Pengumpulan Data
20 15 30
Karapitan 1500 Solusi baru biaya transportasi distribusi kelapa
1500
dengan menerapkan model transportasi Stepping
45 25 20 Stone adalah sebagai berikut
Ciganitri 2500 Total = (Supply Gudang Karapitan ke Pasar
1500 1000
Cijerah x Biaya) + (Supply Gudang
35 15 30 Ciganitri ke Pasar Cijerah x Biaya) +
Cikoneng 2000
1000 1000 (Supply Gudang Ciganitri ke Pasar Buah
Batu x Biaya) + (Supply Gudang
Demand 3000 2000 1000 6000
Ciganitri ke Pasar Balaendah x Biaya) +
(Supply Gudang Cikoneng ke Pasar
Gambar 2. Tabel Transportasi Menggunakan Buah Batu x Biaya)
Metode North West Corner (NWC) = (1500 × 20) + (1500 × 45) + (0 × 25) +
Sumber: Pengumpulan Data (1000 × 20) + (2000 × 15)
= Rp. 147.500
Solusi awal pada biaya transportasi distribusi
kelapa menggunakan model NWC adalah sebagai Pada hasil perhitungan diatas dapat
berikut: disimpulkan solusi baru biaya transportasi
Total = (Supply Gudang Karapitan ke Pasar distribusi kelapa dari gudang ke pasar dengan
Cijerah x Biaya) + (Supply Gudang menggunakan metode Stepping Stone sebesar Rp.
Ciganitri ke Pasar Cijerah x Biaya) + 147.500. Penggunaan metode Stepping Stone
(Supply Gudang Ciganitri ke Pasar Buah telah berhasil meminimumkan biaya transportasi
Batu x Biaya) + (Supply Gudang distribusi kelapa dari Rp 167.500 menjadi Rp
Cikoneng ke Pasar Buah Batu x Biaya) + 147.500. Hasilnya terjadi penurunan biaya
(Supply Gudang Cikoneng ke Pasar transportasi sebesar Rp 20.000.
Balaendah x Biaya)
= (1500 × 20) + (1500 × 45) + (1000 × 25) 5. Kesimpulan dan Saran
+ (1000 × 15) + (1000 × 30)
= Rp. 167.500. 5.1. Kesimpulan
Proses pendistribusian komoditas buah kelapa
Pada hasil perhitungan dapat diketahui solusi dari ketiga gudang yang terletak di Karapitan,
awal biaya transportasi distribusi kelapa Ciganitri dan Cikoneng ke masing-masing tujuan
menggunakan model North West Corner (NWC) pasar di Kota Bandung yang terletak di pasar
adalah sebesar Rp. 167.500. Memiliki selisih Cijerah, Pasar Buah Batu dan Pasar Baleendah
lebih rendah Rp. 12.500 dengan biaya transportasi dengan menggunakan transportasi darat mobil
distribusi kelapa sebelumnya dimana sebesar Rp. pick up. Kegiatan pendistribusian kelapa secara
180.000. konvensional menghasilkan biaya transportasi
Setelah diketahui hasil perhitungan solusi sebesar Rp. 180.000
awal biaya transportasi distribusi kelapa Penerapan model transportasi North West
menggunakan model North West Corner (NWC) Corner (NWC) dengan menggunakan model
selanjutnya menerapkan model transportasi Stepping Stone telah berhasil memberikan solusi
Stepping Stone untuk mendapatkan solusi baru pada grosir kelapa di Bandung Raya dalam
biaya transportasi distribusi kelapa. Berikut pada pengoptimalan biaya pengiriman kelapa atau
gambar 3 adalah biaya transportasi menggunakan distribusi kelapa. Biaya transportasi
Stepping Stone Methods. pendistribusian kelapa sebelumnya mencapai Rp
167.500.
Daftar Referensi
Ary, M., & Herman, A. (2013). Penyelesaian
Persoalan Transportasi Fuzzy Cost
Menggunakan Pendekatan Basis Tree Dan
Metode Nwc-Stepping Stone. Jurnal
Techno Nusa Mandiri, 1, 175–187.