P01 Arima
P01 Arima
P01 Arima
Box-Jenkins
Bagian I: ARIMA
Karakteristik
Does not assume any particular pattern in the
historical data of the series to be forecast.
It uses an iterative approach of identifying a possible
model from a general class of models.
The chosen model is then checked against the
historical data to see whether it accurately describes
the series.
The model fits well if the residuals are generally small
and randomly distributed and contain no useful
information.
Bentuk Umum
Didefinisikan operator backward shift B sedemikian
hingga BYt = Yt-1 dan Bj(Yt) = Yt-j
Proses ARMA (p,q) didefinisikan sebagai
C(B)Yt = D(B)at
Yt : proses runtun waktu
at : proses white noise
C(B) = 1 + 1 B + 2B2 + 3B3 + … + pBp
D(B) = 1 - 1B - 2B2 - 3B3 - … - qBq
C(B) dan D(B) tidak memiliki akar-akar yang sama.
Contoh: Tentukan orde
ARMA(p,q) pada model berikut.
Theoretically of ACF and PACF of The First-order
Moving Average Model or MA(1)
The model
Zt = + at – 1 at-1 , where =
Invertibility condition : –1 < 1 < 1
ACF PACF
ACF PACF
Simulation example of ACF and PACF of The First-
order Moving Average Model or MA(1) … [Graphics illustration]
Theoretically of ACF and PACF of The Second-order
Moving Average Model or MA(2)
The model
Zt = + at – 1 at-1 – 2 at-2 , where =
Invertibility condition : 1 + 2 < 1 ; 2 1 < 1 ; |2| < 1
ACF PACF
ACF PACF
Theoretically of ACF and PACF of The Second-order
Moving Average Model or MA(2) … [Graphics illustration] … (2)
ACF PACF
ACF PACF
Simulation example of ACF and PACF of The Second-order
Moving Average Model or MA(2) … [Graphics illustration]
Theoretically of ACF and PACF of The First-order
Autoregressive Model or AR(1)
The model
Zt = + 1 Zt-1 + at , where = (1-1)
Stationarity condition : –1 < 1 < 1
ACF PACF
ACF PACF
Simulation example of ACF and PACF of The First-
order Autoregressive Model or AR(1) … [Graphics illustration]
Theoretically of ACF and PACF of The Second-order
Autoregressive Model or AR(2)
The model
Zt = + 1 Zt-1 + 2 Zt-2 + at, where = (112)
Stationarity condition : 1 + 2 < 1 ; 2 1 < 1 ; |2| < 1
ACF PACF
ACF PACF
Theoretically of ACF and PACF of The Second-order
Autoregressive Model or AR(2) … [Graphics illustration] … (2)
ACF PACF
ACF PACF
Simulation example of ACF and PACF of The Second-order
Autoregressive Model or AR(2) … [Graphics illustration]
Theoretically of ACF and PACF of The Mixed Autoregressive-
Moving Average Model or ARMA(1,1)
The model
Zt = + 1 Zt-1 + at 1 at-1 , where = (11)
Stationarity and Invertibility condition : |1| < 1 and |1| < 1
ACF PACF
ACF PACF
Theoretically of ACF and PACF of The Mixed Autoregressive-
Moving Average Model or ARMA(1,1) … [Graphics illustration] … (2)
ACF PACF
ACF PACF
Theoretically of ACF and PACF of The Mixed Autoregressive-
Moving Average Model or ARMA(1,1) … [Graphics illustration] … (3)
ACF PACF
ACF PACF
Simulation example of ACF and PACF of The Mixed Autoregressive-
Moving Average Model or ARMA(1,1) … [Graphics illustration]
General Theoretical ACF and PACF of ARIMA Models
E X nl Xˆ n l
2 2
2 2
j 2
l j
l j
j 0 j 0
Xˆ n l E X n l X n , X n 1 ,...
Kesalahan Peramalan
Perhitungan peramalan di atas masih
mengandung kesalahan sebesar
en l X nl Xˆ n l j an l j
j 0
Adapun variansi kesalahan peramalan sebesar
l 1
var en l 2 j
j 0
dan interval konfidensi 100% hasil ramalan:
1/2
l 1
X n l Z /2 1 j
ˆ 2
j 0
Contoh:
Estimasi
Estimator untuk mean populasi suatu
proses stokastik {Xt} adalah mean sampel:
Estimasi Autokorelasi
Estimasi autokovariansi
Estimasi autokorelasi
Sifat Estimasi
Dasar Pemikiran
Misal dimiliki data runtun waktu Xt yang
diidentifikasi mengikuti model ARMA(p,q).
Bagaimana menentukan nilai koefisien AR
dan/atau koefisien MA pada model tersebut?
Terdapat berbagai metode estimasi
Metode Yule-Walker
Metode Burg
Metode Kemungkinan maksimum (maximum
likelihood)
Prosedur Peramalan dengan R
• Langkah-langkah:
1. Prapemrosesan Data
2. Identifikasi Model
3. Estimasi Parameter
4. Uji Diagnostik dan Penentuan Model Terbaik
5. Aplikasi Model untuk Peramalan
• Pustaka/library yang digunakan:
• forecast, FitAR, lmtest, tseries
1. Prapemrosesan Data
Contoh:
Data harian cuaca di kota New York pada bulan Mei
hingga September 1973 tersedia dalam objek airquality
(dalam library datasets). Pada objek ini tersedia data
kadar ozon, penyinaran matahari, kecepatan angin, suhu
udara, bulan, dan tanggal.
Diperoleh hasil:
Dengan membandingkan grafik dan garis batas, terlihat bahwa lag ke-1
ACF (kiri) signifikan; adapun pada PACF (kanan) lag ke-1 dan ke-2
bersifat signifikan.
3. Estimasi Parameter
Lakukan estimasi parameter dari model ARMA yang
dipilih dengan perintah Arima
Lakukan overfitting, yakni estimasi parameter model
dengan order lebih tinggi dibandingkan hasil
identifikasi (misal pada tahap identifikasi didapat
model ARMA(1,1), maka estimasi pula model
ARMA(2,1), ARMA(2,2), dan ARMA(1,2).
Uji signifikansi hasil estimasi dengan perintah
coeftest (dalam library lmtest)
Koefisien yang tidak signifikan dapat dibuang dan
lakukan estimasi ulang tanpa komponen tersebut.
Catatan terkait model:
ARIMA(p,0,0) = AR(p)
ARIMA(0,0,q) = MA(q)
ARIMA(p,0,q) = ARMA(p,q)
Penentuan orde p dan q dapat dilihat dari kurva ACF dan PACF.
Parameters
ARIMA
model estimates
Langkah 3: Dari langkah sebelumnya diduga model ARIMA(2,1,1). Oleh
karena itu, dalam melakukan pendugaan atau estimasi parameter,
lakukan overfitting ke model ARIMA (2,1,2) dan ARIMA (3,1,1) pula.
Persamaan model:
(1 - 0.68321 B + 0.16876 B2)(1-B) Yt = at + 0.36199 at-1 – 0.544 at-2
Persamaan model:
(1 - 0.804942 B)(1-B) Yt = at + 0.464611 at-1 – 0.396945 at-2
Persamaan model:
(1 + 0.038697 B – 0.119238 B2)(1-B) Yt = at – 0.372885 at-1
4. Diagnostic Check dan Pemilihan
Model Terbaik
Syarat model yang baik: tidak ada autokorelasi yang signifikan pada
residual (lihat pada ACF tidak ada lag yang keluar dari batas garis putus-
putus).
Uji hipotesis Ljung-Box
Statistik uji:
Model yang baik tentunya H0 harus ditolak p-value semua lag berada
di atas garis batas biru.
Langkah 5: Merangkum hasil peramalan terbaik.