2621 8574 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 860-868

Transformasi Manajemen Fasilitas Pendidikan Pada Era Disrupsi Teknologi


Galih Abdi Nugraha1*), Baidi2), Syamsul Bakri3)
1,2,3
Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam, IAIN Surakarta
*Email korespondensi: [email protected]

Abstract
This study aims to determine the transformation of educational facility management in the era of technological
disruption, where the place of this research was carried out at Duta Bangsa University, Surakarta. The
methodology in this study uses a qualitative approach. Data collection techniques in this study are by observation,
interviews and documentation. The method used to check the validity of the data is the triangulation method,
namely by utilizing various methods as a consideration. The data analysis technique in this study is data that has
been obtained by descriptive (non-statistical) method. Activities in data analysis, namely data reduction (data
reduction), data display (data presentation), and verification (drawing conclusions). The results show that the
transformation of educational facility management in the era of technological disruption that has been carried
out by Duta Bangsa University Surakarta continues to be carried out starting from educational services that are
directed towards technology-based both physical and non-physical in supporting universities, as well as in the
implementation of all technology-based learning as a demands for technological developments that are happening
more rapidly (disruption) in order to create a superior campus in the era of technological disruption.

Keywords: management transformation, educational facilities, technology disruption

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi manajemen fasilitas pendidikan pada era disrupsi
teknologi, dimana tempat penelitian ini dilakukan di Universitas Duta Bangsa Surakarta. Metodologi dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah
dengan triangulasi method yaitu dengan memanfaatkan berbagai metode sebagai pertimbangan. Teknik Analisis
data pada penelitian ini yaitu data yang sudah diperoleh dengan cara deskriptif (non statistik). Aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan verification (penarikan
kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi manajemen fasilitas pendidikan pada era
disrupsi teknologi yang telah dilakukan oleh Universitas Duta Bangsa Surakarta terus dilakukan mulai dari
layanan pendidikan yang diarahkan berbasis teknologi baik fisik maupun non fisik dalam menunjang perguruan
tinggi, demikian pula dalam hal pelaksanaan pembelajaran semua berbasis teknologi sebagai tuntutan adanya
perkembangan teknologi yang terjadi semakin cepat (disrupsi) demi mewujudkan kampus yang unggul pada era
disrupsi teknologi.

Kata kunci: transformasi manajemen, fasilitas pendidikan, disrupsi teknologi

Saran sitasi: Nugroho, G. A., Baidi., & Bakri, S. (2021). Transformasi Manajemen Fasilitas Pendidikan Pada Era
Disrupsi Teknologi. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 860-868. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2621

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2621

1. PENDAHULUAN Oleh karena itu, lembaga pendidikan hendaknya perlu


Pendidikan merupakan ladang investasi terbesar mendapatkan sentuhan manajemen yang baik dan
dalam membangun dan membentuk manusia profesional, sehingga mampu survive dan berdaya
seutuhnya (insanulkamil). Sentuhan pendidikan di saing. Para manajer dan unsur pendidikan lainnya
yakini mampu membentuk sumber daya manusia dituntut mencari dan menerapkan suatu strategi
(human resources) yang beradab dan berkualitas. manajemen baru yang dapat mendorong perbaikan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 861
mutu di lembaganya. Salah satu manajemen yang pendidikan yang bersifat internal. Sedangkan orang
dapat digunakan dalam hal ini adalah manajemen tua dan, masyarakat dan dunia kerja adalah pemakai
fasilitas pendidikan. eksternal jasa pendidikan. Pemakai ini perlu mendapat
Sebagai ujung tombak bagi kemajuan bangsa, perhatian karena mutu dalam pendidikan harus
maka pendidikan harus diarahkan sesuai dengan memenuhi kebutuhan, harapan dan keinginan semua
dinamika perkembangan dunia global yang modern pemakai (stakeholders). Dalam hal ini pemakai yang
atau bias menyesuaikan sesuai dengan tuntutan zaman menjadi fokus utama pendidikan adalah “learnears”
hal itu perlu dilakukan untuk merespon dinamika (peserta didik). Peserta didik yang menjadi alasan
kemajuan zaman yang begitu cepat. Suatu bangsa utama diselenggarakannya pendidikan dan peserta
dituntut untuk merpersiapkan pendidikan sebaik didik pula yang menyebabkan keberadaan lembaga
mungkin sehingga generasi penerusnya dapat maupun sistem pendidikan (Nurdin, 2009).
diharapkan mampu menghadapi kemajuan Terkait dengan hal diatas, proses pembelajaran
perkembangan zaman. Dalam pendidikan ada istilah untuk menciptakan suasana yang kondusif,
ilmu pendidikan (paedagogiek) dan pendidikan menyenangkan, efektif dan efisien tidak bisa terjadi
(paedagogie). Ilmu pendidikan lebih menitik beratkan begitu saja dalam suatu lembaga pendidikan.
kepada pemikiran perenungan tentang pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Pemikiran bagaimana baiknya sistem pendidikan, ditentukan oleh suatu perencanaan yang baik dalam
tujuan pendidikan, materi pendidikan, sarana dan suatu manajemen. Oleh karena itu, dalam menentukan
prasarana pendidikan, cara penilaian, cara penerimaan tujuan yang baik dalam suatu lembaga pendidikan
siswa, guru yang bagaimana, jadi lebih menitik supaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas
beratkan teori. Sedangkan pendidikan hal ini lebih dibutuhkan pengelolaan manajemen yang baik.
menekankan dalam hal praktek, yaitu menyangkut Manajemen atau pengelolaan merupakan
kegiatan belajar mengajar, tetapi keduanya ini tidak komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari
dapat dipisahkan secara jelas. Keduanya harus proses pendidikan secara keseluruhan, tanpa
dilaksanakan secara berdampingan, saling manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat
memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien.
(Ahmadi & Uhbiyati, 2015). Oleh sebab itu, Konsep tersebut berlaku disetiap lembaga pendidikan
pendidikan tidak hanya sebatas kegiatan belajar atau institusi yang memerlukan manajemen yang
mengajar saja, banyak faktor dan penunjang lainnya efektif dan efisien. Maksud efektif dan efisien adalah
yang diperlukan dalam proses pelaksanaannya berhasil guna dan berdaya guna. Artinya, bahwa
terutama dalam upaya meningkatkan mutu manajemen yang berhasil mencapai tujuan dengan
pembelajaran. penghematan tenaga, waktu dan biaya. Begitu pula
Maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantung dengan proses pendidikan yang baik memerlukan
pada penyelenggaraan pendidikannya, pendidikan sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai, baik
yang baik dan bermutu maka baik dan bermutupulalah secara langsung maupun tidak langsung.
generasi penerusnya. Indonesia saat ini memiliki Pembicaraan mengenai sarana dan prasarana
jumlah penduduk yang sangat tinggi, namun pendidikan dalam dunia pendidikan di Indonesia
berbanding terbalik dengan kualitas pendidikannya sendiri selalu bersamaan dengan upaya perbaikan
yang masih rendah. hal ini menjadikan salah satu mutu pendidikan itu sendiri. Karenanya dalam pasal
faktor semakin berkurangnya kepercayaan masyarakat 45 ayat (1) Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003
terhadap pentingnya pendidikan, karena masyarakat dijelaskan: “setiap satuan pendidikan formal dan non
menganggap berpendidikan atau tidak berpendidikan formal menyediakan sarana dan prasarana yang
sama saja tidak bisa menjamin terpenuhinya memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
kebutuhanmasyarakat. pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
Mutu dalam pendidikan memiliki karakteristik kecerdasan intelektual, sosial, emosional, kejiwaan
yang khas, karena pendidikan bukanlah industry. peserta didik”.
Dalam pendidikan, produk pendidikan itu bukanlah Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan
goods (barang) tetapi services (layanan). Pemakai setelah pendidikan menengah yang mencakup
(pelanggan) pendidikan ada yang bersifat internal dan program diploma, program sarjana, program magister,
eksternal. Guru dan siswa adalah pemakai jasa program doktor, dan program profesi, serta program

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 862
spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi proses pendidikan. Sarana dan prasarana merupakan
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia (Undang- syarat mutlak bagi suatu lembaga pendidikan. Sarana
Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan dan prasarana pendidikan merupakan bagian yang
Tinggi, 2012). Salah satu unsur pendukung tidak dapat terpisahkan dari proses pendidikan.
penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan Dengan demikian, untuk mencapai tujuan pendidikan,
tinggi adalah adanya fasilitas Pendidikan yang baik. maka keberadaan sarana dan prasarana pendidikan
Manajemen fasilitas pendidikan, merupakan alat atau tidak dapat diabaikan, melainkan harus dipikirkan
media yang mempunyai peranan penting dalam untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya di
penyelenggaraan pendidikan. Saat ini dunia telah suatu lembaga pendidikan. Apalagi di era teknologi
mengalami perubahan yang begitu cepat, dunia telah ini, dimana setiap lembaga pendidikan dihadapkan
memasuki era digital dan perubahan didalam dunia pada kemampuan menghadirkan sarana dan prasarana
pendidikan khususnya dalam bidang fasilitas yang update, sesuai tuntutan zaman (Farikhah, 2015);
pendidikan, perguruan tinggi dinilai salah satu (Kurniawati., & Sayuti, 2013).
komponen sumber daya dengan investasi terbesar dan Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam
strategis dalam mendukung pengembangan ilmu mengembangkan kreativitas terhadap penggunaan
pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan mutu. teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi
Sebagai faktor yang mendukung atau support terhadap juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap
penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi, tersampaikan dengan baik. Pembelajaran daring
fasilitas pendidikan pendidikan perlu dikelola secara menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan
baik. situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau.
Dampak adanya pandemi Covid-19 memang Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana
sangat berpengaruh dalam berbagai aspek. Tidak lain penyediaan akses internet pada daerah-daerah
halnya dengan pendidikan baik dalam jenjang PAUD terpencil dimana barang elektronik tanpa akses
hingga perguruan tinggi. Semua harus berjalan dengan internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini
sistem baru yang asing bagi sebagian murid bahkan merupakan tantangan bagi semua pihak, saat ini kita
orang tua (Suparya, 2020). Menyesuaikan diri dengan harus bekerja keras bersama bagaimana membawa
keadaan, berdamai dengan situasi adalah cara efektif teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi
agar bias berjalan seperti semestinya. Gangguan pada mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung
jaringan internet, hingga keterbatasan pengetahuan dalam hal ekonomi maupun teknologi yang berada di
mengenai teknologi informasi menjadikan belajar daerah-daerah terpencil.
dirumah menjadi hal yang menyulitkan. Tak jarang Dengan memperhatikan dinamika perubahan
siswa hingga mahasiswa merasa tidak efektifnya dunia saat ini manajemen fasilitas pendidikan dituntut
belajar secara daring ini. Mereka terus menunggu mampu meresponnya. Revolusi industri 4.0. ditandai
dengan harap-harap cemas agar pandemic segera dengan perkembangan teknologi yang radikal atau
berakhir dan mereka bias belajar secara tatap langsung disrupsi. Hadirnya revolusi industri 4.0 perlu
seperti sebelumnya. Sudah beberapa bulan semenjak direspons secara kelembagaan melalui rekonstruksi
diberlakukannya aturan untuk berlajar dirumah bagi sistem pembelajaran yang inovatif, kurikulum yang
semua jenjang pendidikan. Rasa bosan dan jenuh mengintegrasikan pendidikan dengan system kerja
sudah banyak dirasakan, hingga rasa malas untuk digital, misalnya, dengan information technology (IT),
belajar pun sudah mulai berdampak. Hal ini memicu operational technology (OT), internet of things (IoT),
kekhawatiran bagi sebagian orang tua mengenai dan big data analitic. Saat ini pandemi Covid-19
bagaimana nasib anak mereka jika pandemi ini belum menjadi pendorong semakin dan pesatnyanya era
segera berakhir. disrupsi ini berkembang. Pandemi Covid-19 telah
Manajemen fasilitas pendidikan seyogyanya memberikan gambaran atas kelangsungan dunia
menjadi perhatian utama dari setiap pengelola pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi.
pendidikan. Dengan fasilitas pendidikan yang baik Berangkat dari kenyataan saat ini dunia tengah
sesuai dengan jenjang dan program studi pada mengalami disrupsi teknologi, demikian halnya
perguruan tinggi merupakan factor pendorong dengan perguruan tinggi mempunyai tanggungjawab
terhadap tercapainya tujuan Pendidikan. Sarana dan untuk melakukan transformasi manajemen fasilitas
prasarana sangat mendukung dan memperlancar pendidikannya.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 863
Universitas Duta Bangsa Surakarta merupakan Samsudin bahwa transformasi adalah ebagai
perguruan tinggi yang memiliki visi menjadi perubahan struktur gramatikal menjadi struktur
universitas unggul di bidang bisnis dan kewirausahaan gramatikal lainnya dengan menambah, mengurangi
di tingkat global 2038. Semangat terhadap visi yang atau menata kembali unsur-unsurnya. Oleh karenanya,
telah ditetapkan tersebut, persaingan perguruan tinggi transformasi Pendidikan Islam adalah rekonstruksi
yang semakin ketat di era teknologi saat ini, serta terhadap perubahan sistem pendidikan Islam mulai
adanya pandemi Covid-19 ini yang belum tahu kapan dari paradigma masyarakat Islam masuk pada bagian
akan berakhir menjadikan Universitas Duta Bangsa internal sistem kelembagaan pendidikan Islam.
Surakarta senantiasa melakukan transformasi Transformasi dalam bahasa Inggris adalah
manajemen fasilitas pendidikannya secara terus transform yang berarti merubah bentuk atau rupa,
menerus demi tercapainya universitas yang unggul di Transformation yang berarti perubahan bentuk atau
era disrupsi. Layanan pendidikan di Universitas Duta penjelmaan (Najoan & Mandey, 2011). Transformasi
Bangsa Surakarta juga mengalami perubahan dalam dan inovasi manajemen pendidikan dapat diartikan
fasilitas pendidikan untuk memenuhi kebutuhan yang sebuah perubahan total dan menyeluruh serta
saat ini telah mengalami perkembangan dalam hal mencakup segala aspek sampai menjadi sesuatu yang
teknologi (disrupsi), mulai dari proses sosialisasi baru dalam usaha mengadakan perubahan dengan
penerimaan mahasiswa baru dan melakukan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik di
transformasi berbagai fasilitas pendidikan yang bidang manajemen pendidikan Islam..
lainnya. Dari beberapa definisi tentang transformasi
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, bahwa tersebut di atas disimpulkan bahwa transformasi
peneliti memiliki ketertarikan terhadap perubahan adalah sebuah perubahan bentuk dengan perencanaan
yang dilakukan oleh Universitas Duta Bangsa matang dan dilaksanakan secara taat azaz (konsisten)
Surakarta dalam mengelola fasilitas pendidikan pada melalui proses perubahan berangsur-angsur
era disrupsi teknologi. dipengaruhi oleh unsur eksternal dan internal sampai
pada tahap ultimate, dengan tujuan untuk memperoleh
2. KAJIAN TEORI hal yang lebih baik.
2.1. Transformasi Manajemen Fasilitas Pendidikan Proses transformasi merupakan perubahan yang
Istilah transformasi lebih merujuk pada realitas terjadi secara perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit,
proses perubahandalam Kamus Besar Bahasa tidak dapat diduga kapan dimulainya dan sampai
Indonesia (KBBI), transformasi berarti perubahan bisa kapan proses itu akan berakhir tergantung dari faktor
berupa bentuk, sifat, fungsi dan sebagainya. Dewi yang mempengaruhinya, komprehensif dan
(2012) mengungkapkan bahwa Transformasi berkesinambungan dan perubahan yang terjadi
merupakan proses perubahan yang memiliki ciri-ciri mempunyai keterkaitan erat dengan emosional (sistem
antara lain: nilai) yang ada dalam masyarakat.dari faktor internal
a. Adanya perbedaan merupakan aspek yang paling seperti pola pikir masyarakat maupun faktor
penting di dalam prosestransformasi. eksternal seperti lingkungan. Dengan demikian,
b. Adanya konsep ciri atau identitas yang menjadi masyarakat yang sudah mengalami pola pikir yang
acuan perbedaan di dalam suatu proses
berbeda, maka cara memandang suatu hal juga akan
transformasi. Kalau dikatakan suatu itu berbeda
atau dengan kata lain telah terjadi proses berbeda pula.
transformasi, maka harus jelas perbedaan dari hal Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa
apa, misal : ciri sosial apa, konsep tertentu yang Inggris yaitu dari kata kerja to manage yang artinya
seperti apa (meliputi : pemikiran, ekonomi atau mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola
gagasan lainnya) atau ciri penerapan dari (Echols & Shadily, 2019). Manajemen secara bahasa
sesuatukonsep. berarti bagaimana proses mengurus, mengatur,
c. Bersifat historis, proses transformasi selalu
melaksanakan dan mengelola kegiatan-kegiatan
menggambarkan adanya perbedaan kondisi secara
historis (kondisi yang berbeda di waktu yang dalam sebuah instansi atau organisasi untuk mencapai
berbeda). tujuan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
Secara etimologi berdasarkan Tim Pusat Bahasa proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
Departemen Pendidikan Nasional pada Kamus Besar sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
Bahasa Indonesia tahun 2003 seperti dikutip oleh untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 864
2007). Manajemen merupakan suatu kegiatan untuk Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi
mengurus, mengatur, melaksanaan dan mengelola pokok yang ditampilkan oleh seorang
suatu program sebuah lembaga sehingga dapat manajer/pemimpin, yaitu perencanaan (planning),
berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan pengorganisasian (organizing), pemimpinan
tujuan. (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh
Menurut Siagian (2012) manajemen secara karenaitu, manajemen diartikan sebagai proses
terminologi mempunyai definisi kemampuan dan merencana, mengorganisasi, memimpin dan
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam mengendalikan upaya organisasi dengan segala
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif
orang lain. Manajemen ialah seni menyelesaikan dan efisien.
pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan menurut Sarana pendidikan adalah peralatan dan
Hasibuan (2007) manajemen ialah seni menyelesaikan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan
pekerjaan melalui orang lain. Ia juga mendefinisikan dalam proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
bahwa manajemen merupakan kegiatan mengelola kelas, meja, kursi, serta media pengajaran. Adapun
orang-orang; pengambilan keputusan; dan proses prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara
mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk tidak langsung menunjang jalannya proses
menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan. pengajaran, seperti halaman, kebun, tamansekolah,
Manajemen menurut M. Manulang (2005) ada tiga dan jalan menuju sekolah (Qomar, 2007). Jika
definisi yakni, manajemen adalah suatu proses, prasarana ini dimanfaatkan secara langsung untuk
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk
diawasi. mengajarkan biologi atau halaman sekolah menjadi
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat lapangan olah raga, maka komponen tersebut berubah
diketahui bahwa manajemen adalah proses posisi menjadi sarana pendidikan. Ketika prasarana
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, difungsikan sebagai sarana, berarti prasarana tersebut
mengawasi, dan mendayagunakan sumber daya menjadi komponen dasar. Akan tetapi, jika prasarana
organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan berdiri sendiri atau terpisah, berarti posisinya menjadi
organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen penunjang terhadap sarana
diselenggarakan dalam sebuah lembaga atau instansi Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan
agar segala kegiatan dapat berjalan secara efektif dan yang mengatur untuk mempersiapkan segala
efisien sesuai tujuan lembaga. peralatan/material bagi terselenggaranya proses
Menurut Mulyono, membagi fungsi-fungsi pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan
manajemen itu atas empat fungsi yang lebih dikenal prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran
dengan istilah POAC, yaitu: planning (perencanaan); proses belajar mengajar (Rohiat, 2008). Manajemen
organizing (pengorganisasian); actuating sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan
(pelaksanaan); dan controlling (pengawasan) menata, mulai dari merencanakan kebutuhan,
(Mulyono, 2008). Dalam kegiatan belajar mengajar pengadaan, penyimpanan dan penyaluran,
sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam rangka pendayagunaan, pemeliharaan, penginventarisan dan
menunjang kelancaran proses kegiatannya, sehingga penghapusan serta penataan lahan, bangunan,
pengelolaan sarana dan prasarana sangat diperlukan perlengkapan, dan perabot sekolah serta tepat guna
oleh setiap instansi terutama sekolah. Sarana dan dan tepat sasaran (Sobri, 2009).
prasarana adalah segala sesuatu yang berupa barang, Fasilitas pendidikan dengan nama lain sarana dan
baik secara langsung maupun tidak langsung prasarana memiliki pengertian yang terdefiniskan
mendukung pelaksanaan proses belajar-mengajar. sebagai berikut: prasarana secara istilah adalah
Sarana dan prasarana menjadi bagian penting dalam peralatan yang tidak langsung mempengaruhi
mendukung pembelajaran, karena tanpa adanya sarana tercapainya tujuan dalam pendidikan, misalnya:
dan prasarana yang mendukung, maka proses lokasi/tempat, bangunan insttitusi pendidikan tinggi,
pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal, oleh lapangan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan sarana
karena itu pengelolaan sarana dan prasarana sangat berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan,
efektif. laboratorium, dan sebagainya (Solichin, 2011).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 865
2.2. Manajemen Fasilitas Pendidikan di Era Disrupsi baru ini, aspek ini sering disebut Big Data. Ketiga,
Beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah
lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak Cloud Computing. Perhitungan-perhitungan rumit
jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi tetap memerlukan computer canggih yang besar, tapi
membicarakan macam-macam upaya manusia karena sudah terhubung dengan internet, karena ada
menghadapi kelangkaan. Revolusi industry banyak data yang bias dikirim melalui internet, semua
menurunkan, malah terkadang menghilangkan perhitungan tersebut bias dilakukan di tempat lain,
beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang
tenaga, dan uang yang semula digunakan untuk punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal membeli
mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak sebuah super computer untuk mengolah data yang
jadi bebas, jadi bias digunakan untuk hal lain, untuk diperlukan secara bersamaan untuk kelima pabriknya.
mengatasi kelangkaan yang lain. Tidak perlu lagi membeli 5 super computer untuk
Semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi melakukannya secara terpisah. Keempat, ini yang
sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul sebetulnya paling besar: Machine learning, yaitu
selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar, yang
untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan
produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 sehingga melakukan koreksi yang tepat untuk
juga pasti menggunakan komputer dan robot ini memperbaiki hasil berikutnya. Ini bias dilukiskan
sebagai dasarnya. Kemajuan apa saja yang muncul di dengan cerita “Alpha Zero AI”. Sebelum Machine
dunia computer kita akhir-akhir ini: Pertama, Learning, sebuah computer melakukan tugasnya
kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua dengan diperintahkan atau diinstruksikan oleh
computer tersambung kesebuah jaringan bersama. manusia.
Komputer juga semakin kecil sehingga bias menjadi Dengan segala potensi yang ada kita harus
sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya menjadi pelaku aktif yang mendapat manfaat atas
smartphone. Bukan Cuma kita tersambung kejaringan perubahan besar itu. Tantangan kedepan adalah
raksasa, kita jadinya selalu tersambung kejaringan meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia,
raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi mengingat 70% angkatan kerja adalah lulusan SMP.
industry keempat: “Internet of Things” saat komputer- Pendidikan sekolah vokasi menjadi suatu keharusan
komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke agar tenaga kerja bias langsung terserap keindustri.
internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi Kesimpulannya revolusi industri 4.0 bukanlah suatu
bias langsung diketahui saat itu juga oleh pemilik kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas
pabrik, dimanapun si pemilik berada. Ponsel pintar terbuka bagi anak bangsa untuk berkontribusi
(smartphones) yang senantiasa membuat kita terhadap perekonomian nasional. Dengan adanya
terhubung dengan dunia luar adalah instrument revolusi industri 4.0 mengubah arah pandang dunia
penting dalam revolusi industri 4.0. Kedua, kemajuan menjadi semakin maju secara teknologi dan kompetisi
teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru, dan menjadi semakin ketat. Oleh karena itu sebagai
1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang perguruan tinggi harus bias mengikuti perkembangan
didapat dari sensor-sensor tersebut yang merekam zaman dengan meningkatkan kualitas pelayanan
segalanya selama 24 jam sehari. Informasi ini bahkan khususnya di bidang sarana dan prasarana sebagai
menyangkut kinerja pegawai manusianya. Misalnya, usaha untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar
kini perusahaan bias melacak gerakan semua dan yang lebih baik sehingga mampu menciptakan produk
setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman.
Dari gerakan tersebut, bias terlihat, misalnya, kalau Berbicara mengenai disrupsi tentunya tidak dapat
pegawai-pegawai tersebut menghabiskan waktu dipisahkan dari dampak revolusi industri 4.0. Clayton
terlalu banyak di satu bagian, sehingga bagian tersebut M. Christensen Professor dari Harvad Bussines
perlu diperbaiki. Masih ada 1001 informasi lainnya School (HBS) seperti dikutip oleh Ohoitimur (2018)
yang bias didapat dari 1001 data yang berbeda, menjelaskan pandangannya tentang disrupsi. Bahwa
sehingga masih ada 1001-1001 cara meningkatkan disrupsi berarti inovasi yang menguntungkan, bukan
produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan. karena suatu perusahaan memiliki highly regulated
Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data procedures, melainkan karena suatu penyangkalan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 866
(deception) atau pengabaian terhadap apa yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan
dianggap remeh. Kecenderungan perusahaan dalam transformasi manajemen fasilitas pendidikan pada era
industri yang besar dan sukses adalah memiliki sistem disrupsi teknologi. Jenis penelitian yaitu deskriptif
yang tertata dengan prosedur kerja yang menjamin kualitatif. Pada hakikatnya penelitian deskriptif
kualitas produk, dengan tujuan menciptakan produk kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status
dengan kualitas terbaik guna memenuhi permintaan sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan
dan kebutuhan para konsumennya. Inovasi dalam membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara
organisasi dan proses produksi yang berorientasi pada sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
menjaga kualitas produk atau mengembangkan atau fenomena yang diselidiki (Convello G. Cevila,
produk dengan mutu untuk memuaskan konsumen. 2003). Peneliti mengambil setting penelitian di
Demikian halnya dengan inovasi teknologi diadopsi Universitas Duta Bangsa Surakarta. Sebagai
dalam rangka mempertahankan kualitas produk dan Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki
permintaan pasar. perkembangan fasilitas Pendidikan atau sarana
Sedangkan menurut Rhenald Kasali, perguruan prasarana penunjang pendidikan yang cukup baik
tinggi akan menjadi sasaran disrupsi untuk merespon serta konsen terhadap pemenuhan kebutuhan sarana
tuntutan global dan dunia digital. Dimasa yang aka dan prasarana sebagai upaya peningkatan mutu
dating akan ada entrant yang mendisrupsi diri, lalu pendidikan.
memimpin perubahan mendasar. Gelombang disruptif Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
dalam pendidikan meliputi (Kasali, 2017): 1). “On yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
demand” jasa-jasa pendidikan dan ketrampilan, Metode yang digunakan untuk memeriksa keabsahan
termasuk perkuliahan, ujian. 2).“Open source”jasa- data adalah dengan triangulasi method yaitu dengan
jasa pendidikan dan ketrampilan. 3). Aplikasi-aplikasi memanfaatkan berbagai metode sebagai
pendidikan yang mobile dan responsif . 4). Kurikulum pertimbangan. Triangulasi ini dilakukan dengan jalan
yang bersifat personal dan “tailor made”. 5). Layanan membandingkan dan mengecek informasi atau data
konten tanpa batas. 6). Platform pendidikan yang diperoleh dari dokumentasi dengan hasil
kolaboratif. 7). Kursus-kursus dan materi-materi pengamatan dan interview (Moleong, 2014).
gratis secara online. Triangulasi ini dilakukan dengan; (1) membandingkan
Mindset disrupsiakan membawa tantangan dalam data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,
manajemen pendidikan tinggi kearah yang lebih baik (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di
dengan ide menjadi smart campus. Smart campus atau depan umum dengan yang dikatakan pribadi, (3)
kampus pintar merupakan konsep pengintegrasian membandingkan apa yang dikatakan orang tentang
infrastruktur yang sudah ada dengan Information situasi penelitian dengan apa yang didapat selama
Communication Technology (ICT). Smart Campus penelitian, (4) membandingkan keadaan dan
memberikan kelebihan dalam mempermudah proses perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pembelajaran (e-learning), demikian halnya terhadap pandangan yang lain, dan (5) membandingkan hasil
layanan-layanan administrasi yang dilakukan oleh wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
tenaga kependidikan dengan memanfaatkan teknologi Teknik Analisis data pada penelitian ini yaitu
informasi yang berbasis aplikasi (Priatna, 2019). data yang sudah diperoleh dengan cara deskriptif (non
Tantangan dan peluang manajemen pendidikan dalam statistik), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
menghadapi era disrupsi yang berbasis pada smart menggambarkan data yang diperoleh dengan kata kata
campus perlu diantisipasi dengan melakukan atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk
perencanaan yang tepat untuk bertransfromasi dalam memperoleh kesimpulan. Yang bermaksud
menyongsong kecepatan kemajuan teknologi. mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan
Peremajaan sarana prasarana, riset, dan inovasi juga bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan
perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, sebagainya. Adapun analisis data kualitatif dalam
riset, dan inovasi (Priatna, 2019). penelitian ini adalah analisis interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
3. METODOLOGI PENELITIAN sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif ini, untuk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 867
display (penyajian data), dan verification (penarikan learning, hanya saja saat itu belum sepenuhnya
kesimpulan) (Moleong, 2011). menggunakan e-learning (semi online). Terjadinya
pandemi ini menjadikan pelaksanaan pembelajaran di
4. HASIL PENELITIAN Universitas Duta Bangsa Surakarta sepenuhnya
4.1. Layanan Pendidikan di Universitas Duta Bangsa online, termasuk beberapa kegiatan-kegiatan
Surakarta akademik lainnya seperti seminar dilakukan secara
Layanan pendidikan di Universitas Duta Bangsa online, pelaksanaan pembimbingan terhadap
Surakarta juga mengalami perubahan dalam fasilitas mahasiswa baik mahasiswa semester berjalan maupun
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan yang saat ini terhadap mahasiswa semester akhir juga dilakukan
telah mengalami perkembangan dalam hal teknologi secara online. Bagi Universitas Duta Bangsa
(disrupsi). Mulai dari proses sosialisasi kepada Surakarta dengan background teknologi dan
masyarakat yang dahulu dilakukan secara langsung kesehatan, kejadian pandemi Covid-19 tidaklah
tatap muka kesekolah-sekolah, kantor dinas, membuat pelaksanaan pembelajaran berubah total,
kelurahan sekarang dilakukan melalui virtual, sebab pemakaian teknologi pembelajaran sudah
pembayaran SPP yang biasanya dilakukan dengan diterapkan jauh-jauh hari sebelum pandemi ini terjadi.
tunai dengan petugas sekarang bisa transfer dan Namun dengan adanya pandemi ini tentunya
langsung terhubung dengan data keuangan, registrasi menjadikan Universitas Duta Bangsa Surakarta
dan heregistrasi yang dulu mengisi form secara semakin baik lagi dalam mempersiapan pelaksanaan
manual sekarang sudah online dengan aplikasi, ujian pembelajaran jarak jauh (online) dengan melakukan
penerimaan mahasiswa baru biasanya dilaksanakan transformasi sarana dan prasarana yang berkaitan
setiap gelombang yang dilakukan dengan mahasiswa dengan pelaksanaan pembelajaran secara online
megerjakan soal-soal secara langsung dan tersebut. Mulai dari penambahan bandwidth data
diselenggarakan dikampus dan pegumuman di buat internet secara signifikan agar proses pembelajaran
serentak berbeda dengan sekarang pelayanannya online dapat lancar dengan tidak adanya kendala pada
menggunakan one day service, sekarang calon sambungan internet, peremajaan komputer dan
mahasiswa baru setelah melakukan pendaftaran tanpa perangkatnya sebagai pendukung proses
harus datang kekampus dilakukan secara online pembelajaran online dan peremajaan terhadap fasilitas
kemudian calon mahasiswa baru bias langsung pembelajaran yang lainnya.
melakukan ujian penerimaan mahasiswa baru berbasis
android di hari itu juga dan langsung bisa melihat hasil 5. KESIMPULAN
ujian. Kemudian kegiatan perkuliahan, biasanya Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian di
dosen memberikan modul atau buku pegangan, atas, maka dapat disimpulkan bahwa transformasi
sekarang Universitas Duta Bangsa Surakarta manajemen fasilitas pendidikan pada era disrupsi
teknologi yang telah dilakukan oleh Universitas Duta
memberikan layanan e-Book dan layanan itu gratis,
Bangsa Surakarta terus dilakukan mulai dari layanan
mahasiswa bisa menggunakannya dengan cara pendidikan yang diarahkan berbasis teknologi baik
mengunduh di laman yang telah disediakan oleh pihak fisik maupun non fisik dalam menunjang perguruan
kampus. Pembangunan-pembangunan fisik gedung tinggi, demikian pula dalam hal pelaksanaan
seperti, laboratorium, penambahan ruang kelas, pembelajaran semua berbasis teknologi sebagai
lapangan olahraga, hotel dan juga asrama mahasiswa, tuntutan adanya perkembangan teknologi yang terjadi
klinik juga terus dilakukan dalam rangka memberikan semakin cepat (disrupsi) demi mewujudkan kampus
yang unggul pada era disrupsi teknologi.
pelayanan yang maksimal serta mewujudkan kampus
.
yang memiliki fasilitas yang lengkap dan nyaman
6. DAFTAR PUSTAKA
dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan
Ahmadi, A. & Uhbiyati, N. (2015). Ilmu Pendidikan.
pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Convello G. Cevila, d. (2003). Pengantar Metode
4.2. Pelaksanaan Pembelajaran di Universitas Duta
Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Bangsa Surakarta
Dewi, E. (2012). Transformasi Sosial dan Nilai
Pelaksanaan Pembelajaran di Universitas Duta
Agama. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu
Bangsa Surakarta sebelum terjadinya pandemi Covid-
Ushuluddin, 14(1), 112-121.
19 sudah menggunakan sistem teknologi berupa e-

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 868
Echols, J. M., & Shadily, H. (2019). Kamus inggris Ohoitimur, J. (2018). Disrupsi:Tantangan bagi
indonesia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Peluang
Farikhah, S. (2015). Manajemen lembaga pendidikan. bagi Lembaga Pendidikan Tinggi. Respons,
Hasibuan, M. S. (2007). Manajemen Dasar, 23(02), 143–166.
Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Priatna, T. (2019). Disrupsi Pengembangan Sumber
Indonesia, P. R. (2012). Undang-Undang Nomor 12 Daya Manusia Dunia Pendidikan di Era Revolusi
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta Industri 4.0. In Zahir Publishing. Pusat Penelitian
(ID): Sekretariat Negara. dan Penerbitan UIN Sunan Gunung Djati
Kasali, R. (2017). Disruption (11th ed.). Gramedia Bandung.
Pustaka Utama. Qomar, M. (2007). Manajemen Pendidikan Islam .
Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. A. (2013). Manajemen Malang : Erlangga.
Sarana dan Prasarana di SMK N 1 Kasihan Rohiat. (2008). Manajeen Sekolah-Teori Dasar dan
Bantul. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Praktik dilengkapi dengan Contoh Rencana
Pendidikan, 1(1), 98-108. Strategis dan Rencana Operasional. Bandung:
Manullang, M. (2005). Manajemen Sumber Daya PT. Refika Aditama .
Manusia. Yogyakarta: BPFE Siagian, S. P. (2012). Manajemen Sumber Daya
Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kualitatif, cetakan XXIX. Bandung: PT. Remaja, Sobri. (2009). Pengelolaan Pendidikan . Yogyakarta:
Rosdakarya. Multi Pressindo.
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Solichin, M. M. (2011). Manajemen Sarana-Prasarana
Organisasi Pendidikan . Yogyakarta: Ar-Ruzz Pendidikan. Nuansa Vol.8 No.2, 159.
Media. Suparya, I. K. Belajar dari Rumah Selama Masa
Nayoan, S. J., & Mandey, J. C. (2011). Transformasi Pendemi Covid 19. COVID-19: Perspektif
sebagai Strategi Desain. Media Matrasain, 8(2). Pendidikan, 63.
Nurdin, N. (2009). Quality Assurance in Higher
Education. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 10(2).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like