1205-Article Text-4367-1-10-20231012

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA Ny. R


DENGAN CA PARU DI RUANG EDELWEIS ATAS RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
Naufal Ulil Albab, Ikit Netra Wirakhmi
(Universitas Harapan Bangsa )

Abstract
Lung cancer is a disease that arises due to the abnormal growth of body tissue cells which
turn into cancer cells and can be interpreted as malignancy that originates from outside the
lungs or originates from the lungs themselves, where abnormalities can be caused by a
collection of genetic changes in the epithelial cells of the respiratory tract, which can lead to
uncontrolled cell proliferation. This study aims to determine nursing care for Ny. R with
ineffective airway clearance in the Upper Edelweiss room at Kardinah Hospital, Tegal City.
The design of this research is descriptive through a case study of the patient Mrs. R with
Ineffective Airway Clearance. Researchers collect data through the stages of anamnesis,
observation, physical examination and documentation studies. The results of this research
indicate a development in Mrs. R before and after implementation was given in the form of
health education about effective coughing with the results of the patient's subjective
evaluation saying that the shortness of breath had reduced, he could produce secretions, he
still coughed although not often, and the results of the objective evaluation of the rhonchi
sounds began to disappear, SPO2: 99%), oxygen 3 lpm nasal cannula (disconnect).
Conclusion of the nursing problem Mrs. R, with ineffective airway clearance, the problem is
partially resolved and for the next action plan, continue the intervention (monitor breathing
patterns, monitor additional breath sounds, observe the ability to expel secretions, position
semi- Fowler, give oxygen, collaborate with mucolytics).

Keywords: lung cancer; effective cough; respiratory tract

Abstrak
Kanker paru adalah penyakit yang timbul akibat pertubuhan tidak normal sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker dan dapat diartikan sebagai keganasan yang berasal dari
luar paru maupun yang berasal dari paru itu sendiri, dimana kelainan dapat disebabkan oleh
kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran nafas, yang dapat mengakibatkan
poliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui
asuhan keperawatann pada Ny. R dengan bersihan jalan nafas tidak efektif di ruang
Edelweis Atas RSUD Kardinah Kota Tegal. Desain penelitian ini adalah deskriptif melalui
studi kasus pada Pasien Ny. R dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Peneliti dalam
mengumpulkan data melalui tahapan proses anamnesis, pengamatan, pemeriksaan fisik,
dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perkembangan kondisi Ny.
R sebelum dan sesudah diberikan implementasi berupa pendidikan kesehatan tentang
batuk efektif dengan hasil evaluasi subjektif pasien mengatakan sesak sudah berkurang,
dapat mengeluarkan sekret, masih batuk walau tidak sering, dan hasil evaluasi objektif
suara ronchi mulai menghilang, SPO2 : 99%), oksigen 3 lpm nasal canul (lepas pasang).
Kesimpulan masalah keperawatan Ny. R dengan bersihan jalan nafas tidak efektif masalah
teratasi sebagian dan untuk rencana tindakan selanjutnya lanjutkan intervensi (monitor pola
napas, monitor bunyi napas tambahan, observasi kemampuan mengeluarkan sekret,
posisikan semi fowler, berikan oksigen, kolaborasi pemberian mukolitik).

Kata Kunci: kanker paru; batuk efektif; saluran nafas

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 191


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

PENDAHULUAN
Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertubuhan tidak normal sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker 1. Kanker paru (Carsinoma Paru) dapat diartikan sebagai
keganasan yang berasal dari luar paru maupun yang berasal dari paru itu sendiri, dimana
kelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitel saluran
nafas, yang dapat mengakibatkan poliferasi sel yang tidak dapat dikendalikan 2. Kanker paru
adalah penyakit yang menyerang organ pernapasan akibat adanya pertumbuhan sel yang
tidak normal. Kanker paru merupakan tumor ganas paru yang berasal dari saluran napas
atau epitel bronkus yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas,
dan merusak sel-sel jaringan normal 3
Menurut World Health Organitation (WHO) pada tahun 2018, kanker/ tumor paru
menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus baru sebesar 2,094 juta kasus di seluruh
dunia dengan angka kematian 1,8 juta. Sedangkan, kasus kanker paru di Indonesia pada
tahun 2020 berada di urutan ketiga dengan jumlah 34.783 kasus (8,8 % dari total kasus).
Selain angka kejadianya yang tinggi, kanker paru merupakan penyebab kematian Karen
akanker yang paling tinggi di Indonesia yaitu sekitar 13,2% dari total kematian kanker 4. Lima
provinsi dengan jumlah pasien kanker paru terbanyak di tahun 2019 adalah Jawa Timur, DKI
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Provinsi Sumatera Selatan 5
Masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien kanker paru adalah bersihan
jalan nafas tidak efektif. Hal ini disebabkan karena tumor cenderung timbul ditempat pada
jaringan parut sebelumnya (tuberkolosis, fibrosis) dan kebanyakan pada tumor paru dapat
mengakibatkan adanya obstruksi dan penumpukan cairan pada stadium lanjut. Dengan
adanya penumpukan cairan maka suplai oksigen (O2) ke otak, sel dan jaringan menjadi
terhambat. Kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan bila salah satu organ sistem
respirasi terganggu 6
Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekret atau
obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap pasten 7. Dampak dari
pengeluaran dahak yang tidak lancar akibat bersihan jalan nafas tidak efektif adalah
penderita mengalami kesulitan bernafas dan gangguan pertukaran gas di dalam paru-paru
yang mengakibatkan timbulnya sianosis, kelelahan, apatis, serta merasa lemah. Dalam
tahap selanjutnya akan mengalami penyempitan jalan nafas sehingga terjadi perlengketan
jalan nafas dan terjadi obstruksi jalan nafas 8
Selain pada masalah medis peran perawat juga penting pada masalah keperawatannya
yaitu perawat sebagai pelaksana mampu memberikan layanan asuhan keperawatan pada
pasien dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas secara professional missal memberikan
posisi semi fowler jika sesak nafas 9 Perawat sebagai pendidik mampu memberikan
pendidikan kesehatan terhadap pasien mengenai penyebab, tanda gejala ketidakefektifan

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 192


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

bersihan jalan nafas dan tekhnik batuk efektif. Perawat sebagai pengelola mampu
mengelola semua bentuk pelayanan dan petugas kesehatan yang terlibat dalam perawatan
pasien. Perawat sebagai peneliti mampu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan
mengenai masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas khususnya pada
pasien CA Paru10.
Untuk kejadian kasus kanker paru di RSUD Kardinah Kota Tegal masih terbilang sedikit
dibanding dengan jumlah kanker lainnya terutama kasus kanker Serviks dan Payudara.
Untuk tahap perkembangan pengobatan pada kanker di RSUD Kardinah adalah pasien di
rujuk ke RSUD Margono Soekarjo atau RSUD Kariadi sebagai tindak lanjut pengobatan
kanker yang diderita. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yang akan dituangkan dalam bentuk Karya Ilmiah Akhir
Ners dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. R dengan Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif di Ruang Edelweis Atas RSUD Kardinah Kota Tegal.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan studi kasus deskriptif dengan masalah keperawatan
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Ny. R Dengan Ca Paru Di Ruang Edelweis Atas
Rsud Kardinah Kota Tegal. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara langsung
kepada klien, pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
dan evaluasi setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan Intervensi, implementasi,
dan evaluasi yang dilakukan selama 3x24 jam.

HASIL PENELITIAN
Pengkajian
Pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2022 ,data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil pengkajian pada Pasien
Ny. R berusia 61 tahun berjenis kelamin perempuan datang dengan pengkajian dilakukan
pada hari ke 3 pasien dirawat, tanggal 17 Mei 2023 pukul 13.00 WIB di Bangsal Edelweis
Atas RSUD Kardinah Tegal. Keluhan utama : Pasien mengeluh sesak napas dan batuk.
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sudah seminggu
memberat 2 hari ini dirasakan lebih berat ketika batuk, pasien tidak demam, tidak mual
muntah, jam tidur tidak terdapat masalah. Riwayat penyakit dahulu: Pasien mengatakan
pernah di Rawat di RS Karyadi Semarang dengan keluhan CA Serviks dan dilakukan
tindakan terapi sinar. Riwayat penyakit keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit seperti dirinya. Observasi : Keadaan umum pasien baik,
composmentis. TD: 110/80 mmHg, N : 125 x/menit, S : 36,5°C, RR : 24 x/menit, SPO2 :
98%, antropometri ; BB : 59 kg, TB : 164 cm. Breathing (B1) : Frekuensi napas 24 x/menit,

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 193


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

terpasang nasal canul 4 lpm, SPO2 98%, irama napas teratur, pergerakan dada kanan
tertinggal, vocal fremitus sama antara kanan dan kiri, dahak susah keluar, terdapat suara
nafas tambahan ronkhi, tidak ada napas cuping hidung. B2 (Bold) : Tekanan darah : 110/80
mmHg, nadi : 70 x/menit, Capillary Refill Time (CRT) <2 detik, irama jantung teratur, tidak
terdapat bunyi jantung, tambahan, tidak terdapat sianosis. B3 (Brain) : Tingkat kesadaran
composmentis, GCS 15 dengan E4V5M6, pupil isokor dengan reflek cahaya (+), orientasi
pasien terhadap tempat, waktu, dan orang baik, pasien tidak nyeri kepala. B4 (Bladder) :
Pasien terpasang DC kateter, warna urine kuning, dengan produksi urine 900 cc/hari.
Diagnose. Diagnosa keperawatan ditentukan berdasarkan data yang dikumpulkan. Masalah
keperawatan utama dalam studi kasus ini adalah Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001)
berhubungan dengan sekresi yang tertahan.Hal ini sesuai dengan tanda dan gejala yang
muncul yaitu pada diagnosa Bersihan jalan napas tidak efektif.
Intervensi.
Intervensi keperawatan dasar yaitu rencana tindakan keperawatan yang merincikan
masalah kesehatan pasien, hasil yang ingin diharapkan sesuai kriteria yang diinginkan,
maka penulis menentukan tujuan keperawatan berupa bersihan jalan napas tidak efektif
(D.0001) meningkat dengan keriteria hasil sebagai berikut: Batuk efektif menjadi meningkat,
Produksi sputum menjadi menurun, Wheezing menjadi menurun, Dipsnea menjadi
membaik. Dan untuk rencana tindakan berupa Latihan Batuk Efektif (I.01006) seperti
Identifikasi kemampuan batuk, Monitor adanya retensi sputum, Monitor input dan output
cairan (mis. jumlah dan karakteristik), Atur posisi semi-Fowler atau Fowler, Buang sekret
pada tempat sputum, Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif, Anjurkan tarik napas
dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
mulutdengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik, Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali, Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang
ke-311
Implementasi
Implementasi keperawatan dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 15,16 dan 17
Mei 2023. Implementasi keperawatan dalam karya ilmiah ini berfokus pada satu diagnosa
keperawatan Bersihan Jalan nafas tidak efektif. Maka tindakan yang dilakukan adalah
peneliti pemberian materi pada keluarga tentang latihan batuk efektif, mengidentifikasi
sumber – sumber yang dimiliki oleh pasien dan keluarga tentang melakukan batuk efektif
dengan baik, dan mempraktekan tindakan batuk efektif pada Ny. R , memotovasi
pengembangan sikap yang mendukung upaya kesehatan dengan melakukan Pendidikan
kesehatan tentang batuk efektif yang benar dan melakukan implementasi terapeutik adalah
Atur posisi semi-Fowler atau Fowler, Buang sekret pada tempat sputum, implementasi
edukasi yang dilakukan yaitu Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif, Anjurkan tarik

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 194


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluar dari
mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik. Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang
ke-3.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengelolaan kasus yang telah dilakukan sesuai urutan pelaksanaan proses
keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Penulis menemukan beberapa
hal yang perlu dibahas tentang kesenjangan yang terjadi antar tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus dalam Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Pada Ny. R Dengan
Ca Paru Di Ruang Edelweis Atas R Kardinah Kota Tegal.
Fokus intervensi dalam studi kasus ini yaitu manajemen jalan nafas (I.01011)
dan latihan batuk efekfif (I.01006). Terapeutik dilakukan dengan atur posisi pasien semi
fowler dan berikan minum hangat. Sedangkan edukasi dilakukan dengan ajarkan dan latihan
batuk efektif. Latihan batuk efektif bertujuan untuk mengeluarkan sekret yang sulit
dikeluarkan. Penelitian menujukkan bahwa setelah diberikan terapi batuk efektif, sesak
nafas berkurang, dapat mengeluarkan lendir, frekuensi pernafasan menurun, dan lebih
tenang 12
Batuk efektif adalah aktivitas untuk membersihkan sekresi pada jalan nafas, yang
bertujuan untuk meningkatkan mobilisasi sekresi dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi.
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
13
energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal
Manfaat batuk efektif untuk melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun
mengatasi sesak napas akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir,
baik dalam bentuk dahak (sputum) maupun sektet dalam hidung, timbul akibat adanya
14
infaksi pada saluran pernapasan maupun karena jumlah penyakit yang diderita seseorang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh batuk
efektif terhadap pengeluaran dahak pada pasien ketidakbersihan jalan napas yang
dibuktikan dari hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai p value <α
(0,003<0,05), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada
15
pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberitahuan batuk efektif

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil pengamatan di dapatkan hasil pasien Ny. R dengan masalah
keperawatan Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan dengan Hipersekresi sekret
dan setelah dilakukan intervensi Bersihan jalan nafas dan melakukan tindakan Latihan
Batuk Efektif dengan hasil didapatkan data Subjektif (S) : pasien mengatakan sesak sudah
berkurang, dapat mengeluarkan sekret, masih batuk walau tidak sering. Objektif (O) :

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 195


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

terkadang masih batuk, suara ronchi mulai menghilang, vital sign (TD : 110/90 mmHg, N : 86
x/menit, S: 36°C, RR : 22 x/menit, SPO2 : 99%), oksigen 3 lpm nasal canul (lepas pasang).
Assesment (A): masalah teratasi sebagian. Planning (P) : lanjutkan intervensi (monitor pola
napas, monitor bunyi napas tambahan, observasi kemampuan mengeluarkan sekret,
posisikan semi fowler, berikan oksigen, kolaborasi pemberian mukolitik). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Latihan Batuk Efektif dapat mengatasi masalah Bersihan Jalan Nafas
pada pasien CA Paru.
Kesimpulan masalah keperawatan Ny. R dengan bersihan jalan nafas tidak efektif
masalah teratasi sebagian dan untuk rencana tindakan selanjutnya lanjutkan intervensi
(monitor pola napas, monitor bunyi napas tambahan, observasi kemampuan mengeluarkan
sekret, posisikan semi fowler, berikan oksigen, kolaborasi pemberian mukolitik). Disarankan
kepada masyarakat/responden mampu mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien
post kanker paru dengan masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Bagi RSUD Kardinah
Kota Tegal RSUD Kardinah Kota Tegal diharapkan agar lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan dalam bentuk asuhan keperawatan pada pasien kanker paru.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar.
Kementrian Kesehat RI. 2018;1–582.
2. Wibisono P&. Pola Klinis Kanker Paru di RSUP dr. Kariadi Semarang Periode Juli 2014.
2015.
3. Latimer KM, Mott TF. Lung cancer: Diagnosis, treatment principles, and screening. Am
Fam Physician. 2015;91(4):250–6.
4. WHO. Angka Kejadian Kanker Paru. 2020;
5. Ihsan, I. M., Yani, M., Hidayat, R., & Permatasari T. Fluktuasi Cemaran udara Partikulat
dan Tingkat Risikonya terhadap Kesehatan Masyarakat Kota Bogor. J Teknol Lingkung.
2021;
6. Dewi, R. P., & Hidayah SN. Tugas Akhir Semester Resume ”Studi Kasus” Metode
Penelitian Kualitatif. Jur SYARIAH Sekol TINGGI AGAMA Islam NEGERI SORONG.
2019;
7. PPNI TPS. STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI). 1st ed.
Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI); 2017.
8. Sholehuddin. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn M dan Tn J yang Anggota
Keluarganya Mengalami Tuberkulosis Paru dengan Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan jalan Napas. 2020;
9. Tim Pokja PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). 2017.
10. Safitri R. Implementasi Keperawatan Sebagai Wujud Dari Perencanaan Keperawatan

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 196


Jurnal Sehat Mandiri, Volume 18 No 1 Juni 2023 p-ISSN 1978-8517, e-ISSN 2615-8760

Guna Meningkatkan Status Kesehatan Klien. J Keperawatan [Internet]. 2019;3(42):23–


6. Available from: https://osf.io/8ucph/download
11. Tim Pokja PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). 2017.
12. Lanmai KL. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Komprehensif pada TN. WB dengan
Kanker paru di Ruang Komodo RSUD Prof. Dr. WZ Johanes Kupang. Poltekkes
Kemenkes Kupang. 2019;
13. Kemenkes RI. Manfaat Batuk Efektif. 2018;
14. Hapipah H, Istianah I, Arifin Z, Hadi I. Edukasi Etika Batuk Yang Benar Sebagai Upaya
Pencegahan Penyakit TB Paru Di Dusun Aik Nyet Lombok Barat. J Abdimas Kesehat
Perintis J. 2021;2(2):17–21.
15. Yanto DLBKA. Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tbc
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tes Kabupaten Lebong. 2020.

Penerbit : Poltekkes Kemenkes Padang , https://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/jsm/issue/archive 197

You might also like