Kel 5
Kel 5
Kel 5
(Skripsi)
OLEH
MAYA YULIANTINA
By
MAYA YULIANTINA
Oleh
MAYA YULIANTINA
Salah satu wujud dari kesadaran politik adalah partisipasi politik dalam pemilihan
kepala desa. Partisipasi politik yang dilandasi oleh kesadaran politik akan
mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya secara rasional dan sesuai
dengan aspirasi masyarakat. Namun kenyataannya, tingkat partisipasi pemilih
dalam pemilihan kepala desa masih kurang. Persentase partisipasi pemilih hanya
mencapai 42%, yang berarti masih banyak pemilih yang tidak berpartisipasi yakni
mencapai 58%. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kesadaran
politik terhadap partisipasi politik. Penelitian dilakukan dengan metode survei
yang dilakukan pada tujuh dusun yang ada di Desa Hajimena, Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif eksplanatori
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah random sampling.
Berdasarkan analisis data indikator pengetahuan yakni 29,3% masyarakat
mengetahui kesadaran politik. Persentase masyarakat dalam indikator
pemahaman, 32,3% masyarakat tidak memahami kesadaran politik, di tingkatan
selanjutnya 43,4% masyarakat cukup memiliki sikap kesadaran politik, lalu 48,4%
masyarakat tidak mempunyai tindakan dalam kesadaran politik. Nilai rata-rata
yang dihasilkan untuk kesadaran politik adalah 2,57 yang termasuk dalam
kategori rendah. Dengan persentase yang menunjukkan bahwa masyarakat tidak
memiliki kesadaran politik maka dapat dikategorikan bahwa kesadaran politik
masyarakat di Desa Hajimena rendah. Partisipasi politik masyarakat dalam
pemilihan Kepala Desa tahun 2015 di Desa Hajimena Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan mayoritas masyarakat menjawab 31,3% sangat tidak
berpartisipasi politik dalam hal kampanye, berperan aktif dalam pemilihan kepala
desa maupun ikut mensukseskan pemilihan kepala desa itu sendiri. Dan nilai rata-
rata yang dihasilkan untuk partisipasi politik adalah 2,53 yang termasuk kategori
rendah. Dengan persentase yang menunjukkan bahwa masyarakat tidak ikut
berpartisipasi politik maka dapat dikategorikan bahwa partisipasi politik
masyarakat di Desa Hajimena rendah.
Oleh
MAYA YULIANTINA
Skripsi
bersaudara.
Kanak (TK) Dharma Wanita Universitas Lampung pada tahun 2000, kemudian
Lampung dan lulus pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP
dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima dan terdaftar
sebagai Mahasiswi pada Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan
PMPAP.
MOTTO
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah
bersyukur kepada Allah
(Ibnu Mas’ud)
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati, yakni satu hati menangis
dan satu lagi bersabar
(Maya Yuliantina)
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirrahiim
dan
“Kakak-Kakakku”
Ricky Ardiansyah dan Ade Andrian S.E
Terima kasih atas do’a serta semangat yang telah diberikan selama
menyelesaikan karya ini
Bismillahirrohmanirrohim.
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kesalahan
atau kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Hal tersebut disebabkan oleh
kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini, agar dapat bermanfaat di
kemudian hari.
Skripsi ini dapat terselesaikan, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu
3. Bapak Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing, yang telah
motivasi selama proses bimbingan skripsi, terima kasih atas kesabaran yang
4. Bapak Dr. Suwondo, M.A., selaku Dosen Pembahas dan Penguji terima kasih
5. Bapak Drs. Yana Ekana P.S., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah menjadi pengarah bagi Penulis, selama Penulis menempuh studi di
khidmat yang membuat Penulis berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih
baik.
6. Seluruh Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Unila, terimakasih atas ilmu yang
Pemerintahan.
7. Staf Akademik, Staf Kemahasiswaan yang telah membantu kelancaran
banyak hal, tidak pernah lupa mengingatkan untuk selalu mengingat Allah
SWT serta memberikan motivasi dan dukungan yang luar biasa. Terima kasih
atas kasih sayang, doa, tetesan keringat dan air mata untuk kesabaran,
dan selalu mendoakan serta mempunyai rasa cinta yang tulus luar biasa.
Mama adalah wanita yang tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesahku.
Terima kasih atas segala semua pengorbanan yang telah mama lakukan
untukku, serta doa yang tidak pernah putus untuk kesuksesan anak-anaknya.
Semoga ini menjadi langkah awal bagi penulis untuk menjadi individu yang
10. Kakak-kakakku Ricky Ardiansyah dan Ade Andrian S.E Terima kasih atas
do’a serta semangat yang telah diberikan selama menyelesaikan karya ini.
11. Seluruh keluarga besarku yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
ini.
Eka Putri, Rizka Fajrianti, dan Lintang Yunita Afriana Terimakasih untuk
kebersamaan dan canda tawa yang pernah mengisi keseharian Penulis selama
Eka Nur Dwi Farini, Heliya Oktika Putri, Sari Ulfa dan Wahyu Eka Safitri
15. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Pemerintahan 2012 (Yoga, kety, ari, arum,
dita, suci, baihaki, bagas, nando, dwi, bakti, guntur, mutiara, rizki pranata,
wahid, nugraha, surya, saiful, yessy, ananda, ayu, budi, desti, dedek, evan,
dukungannya.
16. Ferdi Juliansyah, yang selalu memberikan motivasi, saran, doa serta
yang luar biasa dalam keadaan suka maupun duka. Terima kasih atas
bermanfaat.
Maya Yuliantina
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 13
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
kenegaraan.
rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi.
paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu sendiri.
negara biasa dibagi dua memengaruhi isi kebijakan umum dan ikut
mana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai hak
berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan
2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, maka pilkada
3
melalui pemerintahan yang lebih baik. Begitu juga halnya dengan berbagai
berlangsung.
Pemilu terkecil dalam suatu daerah pedesaan yaitu Pemilihan Kepala Desa
yang sering disingkat dengan Pilkades mungkin bukan istilah yang asing
lagi untuk saat ini. Sebagai wadah untuk menampung aspirasi politik
kepala desa.
formal di desa harus dipilih secara demokratis oleh masyarakat desa. Sifat
dari masyarakat.
4
desa. Pemilihan kepala desa dilakukan dalam enam tahun. Hal ini sesuai
tanggal pelantikan dan dapat menjabat paling banyak 3 (tiga) kali masa
masalah atau isu-isu yang bersifat politis, dengan seperti itu akan mampu
bangsa.
5
politik dalam pemilihan kepala desa. Partisipasi politik yang dilandasi oleh
penguasa. Maka dari itu terciptalah social control yang berasal dari people
power yang cerdas dan bermoral. Dari masyarakat seperti ini akan lahir
beradab.
kepala desa. Selain itu dapat dilihat juga dari sikap dan tindakan politik
partisipasi pemilih hanya mencapai 63% sampai 74%, yang berarti masih
pemilu legislatif tahun 2009 yakni 75% dan pemilu presiden dan wakil
Jika melihat jumlah pemilih pada pemilihan kepala desa tahun 2015 bulan
dalam pilkades kali ini 4.457. Sedangkan warga yang tidak hadir/ tidak
58% masyarakat yang tidak hadir/ tidak memilih dalam pemilihan kepala
4.457 6.068
42% 58%
Hajimena di TPS Gang Abdul Karim, Jalan Pulau Sebiay, desa setempat.
Dimana yang terpilih menjadi kepala desa di Desa Hajimena adalah Rais
Yusuf yakni dengan perolehan suara 1.731, disusul Bahti Idris yaitu 1.699,
kemudian Arita Ahyar dengan 475 suara, Sumardiono dengan 300 suara,
partisipasi pemilih ini juga akan menjadi gejala umum pemilu Indonesia di
masa mendatang. Sampai saat ini belum ada penjelasan yang memadai apa
saat ini masih didasarkan pada asumsi dan belum didasarkan pada riset
yang kokoh.
adalah adanya penilaian bahwa tidak ada calon kepala desa yang
memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang baik, dengan kalimat lain dapat
hubungan kekerabatan, dan persaingan yang tajam antar tim sukses calon
kepala desa.
B. Rumusan Masalah
Selatan?
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Akademis
2. Secara Praktis
A. Konsep Pengaruh
1. Definisi Pengaruh
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun
Menurut Badudu dan Zain (1994: 1031) pengaruh adalah daya yang
mengubah sesuatu yang lain; dan tunduk atau mengikuti karena kuasa
pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada timbul dari suatu hal
yang tanggap terhadap sesuatu hal, sedangkan politik adalah segala hal
kekuasaan politik.
akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Budiardjo (1985: 22)
terbengkalai.
dengan kata lain sesuai dengan keyakinan setiap orang. Jadi, pada
masing-masing.
tersebut.
dan sebagainya.
berbagai peristiwa.
kesadaran politik.
masyarakat.
berpolitik.
pada level pengetahuan dan pemahaman, sedang pada level sikap, dan
bahasa Inggris, yaitu kata part yang berarti bagian. Jika kata part
Menurut Damsar (2010: 10) politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu
polis yang berarti kota, negara kota. Dari polis berkembang konsep
polites yang bermakna warga negara dan konsep politikos yang berarti
warga negara pada suatu (negara) kota. Sedangkan akar katanya dari
bahasa Inggris adalah politics, yang bermakna bijaksana. Maka dari itu
politik dapat dipahami sebagai suatu proses dan sistem penentuan dan
negara (kota).
dan kemasyarakatan.
sedang berkuasa.
Pada akhirnya sistem politik dapat berjalan kearah tujuan dengan stabil
dan sukses.
sistem politik.
sistem politik.
tidak responsif dari masyarakat yang berkuasa dalam sistem politik itu.
a. Konvensional
2. Diskusi politik;
3. Kegiatan kampanye;
b. Non-Konvensional
1. Pengajuan petisi;
2. Berdemonstrasi;
3. Konfrontasi;
4. Mogok;
politik. Tetapi hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa bentuk
partisipasi politik itu dapat dibedakan dalam bentuk yang aktif dan
yang pasif.
suatu proses politik. Tetapi dari sikapnya itu cukup diketahui bahwa
bentuk lain.
a. Kegiatan pemilihan;
b. Lobbying;
c. Kegiatan organisasi;
proses pemilihan.
a. Partisipasi Aktif
b. Partisipasi Militan-Radikal
c. Partisipasi Pasif
atau dengan kata lain apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi
d. Partisipasi Apatis
pemerintah dan sistem politik yang ada atau dengan kata lain
pasif-tertekan (apatis).
mau ikut berpartisipasi politik. Karena tidak ada lagi rasa ingin
mengetahui isu-isu politik dan tidak ada rasa tanggung jawab sebagai
warga negara.
terbengkalai.
bidang.
32
timbal balik yang aktif dan responsif. Hubungan yang ada baru bersifat
strata sosial, pengaruh intelektual, konflik dan intervensi yang kuat dan
berikut:
partisipasi politik.
tersebut.
kepentingan masyarakat.
tentang Desa adalah Desa dan desa adat atau yang disebut dengan
Kepala Desa merupakan unsur terpenting yang harus ada dalam suatu
Desa, kepala desa memiliki masa jabatan selama enam tahun terhitung
sejak tanggal pelantikan. Dan menjabat paling lama tiga kali masa
atau sederajat;
paling lama 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali lima tahun setelah
l. Tidak pernah sebagai Kepala Desa selama tiga kali masa jabatan.
39
syarat:
a. Persiapan;
b. Pencalonan;
d. Penetapan
kepada Bupati melalui Camat dalam jangka waktu tiga puluh hari
sembilan hari;
puluh hari;
paling sedikit dua orang dan paling banyak lima orang calon;
desa;
hari; dan
kegiatan:
atas kegiatan:
pemungutan suara;
laporan panitia;
d. Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala desa
puluh) hari.
E. Kerangka Pikir
menyikapinya.
Rush dan Althop (2000: 123) berpendapat tentang partisipasi politik yakni
sistem politik. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk
masalah atau isu-isu yang bersifat politis, dengan seperti itu akan mampu
bangsa.
janji politik atau iming-iming yang lain. Politik jangan dipandang sebagai
sesuatu yang elit, atau bahkan dipandang negatif sebagai alat peraih
mampu berpolitik dengan sehat dan ikut berpartisipasi secara aktif. Dan
politik. Karena tidak ada lagi rasa ingin mengetahui isu-isu politik dan
F. Hipotesis
hipotesis.
diteliti.
bebas dan variabel terikat kemudian data yang diperoleh diolah dan
variabel bebas dengan variabel terikat. Jadi dalam penelitian ini, peneliti
Metode ini digunakan sebagai cara yang dilakukan oleh peneliti agar dapat
Hajimena.
B. Definisi Konseptual
1. Kesadaran Politik
akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Budiardjo (1985: 22)
2. Partisipasi Politik
proses pemilihan.
a. Partisipasi Aktif
b. Partisipasi Militan-Radikal
c. Partisipasi Pasif
atau dengan kata lain apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi
d. Partisipasi Apatis
pemerintah dan sistem politik yang ada atau dengan kata lain
pasif-tertekan (apatis).
53
C. Definisi Operasional
lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau
D. Lokasi Penelitian
Dusun II Way Layap, Dusun III Sinar Jati, Dusun IV Perum Bataranila,
Dusun V Perum Polri, Dusun VI Puri Sejahtera dan Dusun VII Sidorejo.
55
1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang memunyai kualitas dan
Menurut Siregar (2013: 30) populasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Unit analisis adalah
jumlah total mata pilih yaitu 11.135 orang. Unit analisis dari penelitian
dusun yaitu Dusun I Induk Kampung, Dusun II Way Layap, Dusun III
2. Sampel
Keterangan:
n: Banyaknya sampel
N: Jumlah populasi
Keterangan:
N : Jumlah populasi
Selatan meliputi:
F. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.
Pada penelitian ini yang akan menjadi sumber data primer adalah
2. Data Sekunder
1. Kuesioner
berjenjang dan setiap jenjang pertanyaan diberi skor yang tidak sama
2. Dokumentasi
Package for Social Science (SPSS) 17. Menurut Siregar (2013: 86)
yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
kode) ke dalam mesin pengolah data yaitu SPSS 17, sehingga nantinya
analisis data.
tabel, baik itu dalam tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang
penelitian.
Menurut Sugiyono (2005: 108) Setelah seluruh data yang diperoleh dalam
Maka diperoleh :
1. Uji Validitas
yang rendah.
Metode uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
–
r=
Keterangan :
r = Nilai Validitas
Kriteria putusan:
ini dibuktikan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun
Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
5%.
2. Uji Reliabilitas
Keterangan:
α = Nilai reliabilitas
= Varians total
nilai Alfa lebih kecil dari angka kritik tabel korelasi nilai r maka
product moment lebih besar dari angka kritik tabel korelasi nilai r
Oleh karena itu, berdasarkan uji coba instrumen ini sudah reliabel
reliabel atau dengan kata lain instrumen penelitian ini dapat dipercaya
atau dapat diandalkan untuk digunakan dalam penelitian ini dan olah
1. Uji Regresi
Y = a + bx
Keterangan :
b = Koefisien regresi
2. Uji Normalitas
L. Uji Hipotesis
menguji taraf signifikasi misalnya uji T pada tabel T, Uji F pada tabel
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
Sampel penelitian ini berjumlah 99 orang dan dilihat pada tabel T, nilai
berikut:
politik.
b) Pengambilan Keputusan
yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung).
wilayah ini pertama kali (terlebih dahulu dari pendatang lain), yaitu Buay
(kerabat/saudara) yaitu:
2. Batin Dulu
6. Raja Usuh
Kepala Desa.
Ratu)
1. Letak Geografis
Luas wilayah Desa Hajimena adalah 750 Ha, letak geografis Desa
terdiri dari:
4. Dusun IV Bataranila
KM
KM
2. Di Bidang Pendidikan
Tabel 13. Jumlah sekolah atau sarana pendidikan yang berada di Desa
Hajimena.
No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah
Negeri Swasta
sederajat
3. Di Bidang Hukum
Desa Hajimena juga masih banyak dijumpai anak di bawah umur yang
Lalu Lintas itu sendiri, namun kondisi ini bisa di atasi dengan Polisi
4. Keamanan
1 Pos Hansip/Siskamling 7
2 Pos Polisi 2
Jumlah penduduk Desa Hajimena sampai tahun 2013 adalah 14.884 Jiwa,
terdiri dari:
Bila di tinjau dari umur dan jenis kelamin penduduk yang mendiami
Laki-Laki Perempuan
tergolong usia produfktif berjumlah 7.816 orang yang terdiri dari 3.710
jumlah penduduk yang berusia Produktif lebih besar dari pada jumlah
perempuan.
No Suku/Ras Jumlah
4 Suku Padang 25 KK
82
6 Suku Tionghoa 15 KK
7 Suku Bali 14 KK
Jumlah 3.814 KK
Suku yang lainya seperti Batak sebanyak 550 Kepala Keluarga, Suku
Bila di lihat dari segi agama, agama yang di anut oleh penduduk Desa
4 Hindu 35 0,23
5 Budha 15 9,10
menganut agama Islam yaitu sejumlah 13.884 orang (93.3 %), yang
sebanyak 750 orang (5.04 %), Hindu sebanyak 35 orang (0.23 %), dan
Bila di tinjau dari segi mata pencahariannya, maka dapat di lihat mata
1 Petani 153
2 PNS 147
3 POLRI 25
4 TNI 15
5 Pedagang 77
7 Buruh Perusahaan 91
8 Buruh Bangunan 88
9 Sopir 13
10 Tukang Ojek 50
84
11 Pensiunan 130
12 Peternak 12
13 Dokter 4
14 Bidan 6
15 Wiraswasta 938
No Pendidikan Jumlah
11 PAUD/TK 808
Jumlah 14.884
Untuk lulusan perguruan tinggi sebanyak 1009 orang dan 1123 orang
orang dan yang masih PAUD atau TK sebanyak 808 orang. Keadaan
SLTA.
86
Bila di tinjau dari segi penggunaan dan penguasaan lahan, dapat dilihat
rumput.
5 Tanah Persawahan 40
6 Bangunan Industri 30
Jumlah 750
untuk perumahan dan pemukiman yaitu seluas 300 Ha. Kemudian tanah
yang dipergunakan untuk perkebunan yaitu seluas 100 Ha. Tanah Ladang,
dan Padang rumput seluas 220 Ha. Tanah perkantoran dan pertokoan
Di Desa Hajimena sebagian besar lalu lintas antar desa yaitu melalui darat
dan jenis permukaan jalan yang terluas adalah aspal/beton. Jenis angkutan
Hajimena. Kemudian terdapat ojek sepeda motor di setiap jalan kecil dan
Atas dasar pertimbangan diatas, maka untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
dapat mengalami kemajuan dan untuk itu dirumuskan Visi dan Misi.
Rumusan visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang
segala hal.
Sekretaris Desa : -
A. Simpulan
Hajimena rendah.
politik) yakni 32,8% dan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya yang
B. Saran
ini, yaitu:
Buku
Badudu dan Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Henry Subiakto & Rachmah Ida. 2012. Komunikasi Politik, Media, &
Demokrasi, Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Skripsi
Undang- Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 Tentang Hak Asasi Manusia.
WEB