0% found this document useful (0 votes)
42 views52 pages

Rahma

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1/ 52

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 WANASABA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Informatika (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan
Informatika Fakultas pendidikan
Universitas Hamzanwadi

Rahmayanti
NIM: 230305016

JURUSAN PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan berkat

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Proposal penelitian ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas X Di SMA Negeri Wanasaba”. Peneliti skripsi ini dimaksudkan

sebagai berbagai hambatan dan tantangan, dikarenakan waktu, biaya, tenaga

serta kemampuan peneliti yang sangat terbatas persyaratan dalam penyelesaian

studi pada Prodi Pendidikan Informatika Fakultas Pendidikan Universitas

Hamzanwadi Selong.

Selama penelitian skripsi ini, peneliti menghadapi tantangan. Namun

berkat bimbingan, motivasi, bantuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai

pihak, segala hambatan dan tantangan yang dihadapi peneliti dapat teratasi. Oleh

karena itu, dengan penuh rasa hormat peneliti menghaturkan terima kasih

kepada kepada kedua orangtuaku tercinta, Musa Bin Ayub dan Sakina serta

adik-adikku tersayang Muhammad Mahmud, Taufik Musa, dan Zainab Zaitun

yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril

maupun material sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Selanjutnya ucapan terima kasih dihanturkan kepada:

1. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM., sebagai Rektor Universitas

Hamzanwadi selong yang telah memberikan kesempatan


kepada peneliti untuk mengikuti perkuliahan di Rektor Universitas

Hamzanwadi selong.

2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. selaku Dekan Fakultas Pendidikan

Universitas Hamzanwadi selong, beserta stafnya.

3. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. dan Nurhidayah Mukhtar, S. Pd., M. Pd.

I. masing-masing sebagai Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Pendidikan

Informatika, yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan dan

memfasilitasi peneliti selama proses perkuliahan.

4. Dra. Hj. Nurhaeni Ds, M.Pd dan Abd Rahman Bakhtiar S.Ag.MA selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan

tenaga, dalam memberikan arahan, petunjuk dan motivasi kepada peneliti

mulai dari penyusunan usulan penelitian hingga selesainya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang tidak sempat

peneliti ucapkan satu persatu yang telah mendidik, membekali peneliti

dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang tak ternilai selama di

bangku kuliah. Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan doa

yang setulus-setulusnya yang dapat peneliti berikan. Semoga Allah SWT

memberikan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan Bapak dan

Ibu.

6. Bapak Drs. Bakhtiar Pello M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Wanasaba yang telah memberikan izin penelitian dan


seluruh siswa (i) yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner

penelitian.

7. Kepada semua keluargaku yang telah memberikan doa dan motivasi

sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi ini.

8. Seluruh teman-teman Prodi Pendidikan Informatika khususnya angkatan

2023 kelas E yang tidak sempat saya sebutkan satu- persatu, terima kasih

atas bantuan-bantuan, motivasi dan kebersamaannya.

9. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan namanya, namun

telah membantu peneliti dalam penyelesaian studi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan

informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan dan keikhlasan serta bantuan

dari semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiin.

Lombok Timur, 06 Januari 2024

Peneliti

RAHMAYANTI
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................ 5
C. Tujuan penelitian................................................................... 5
D. Manfaat penelitian ................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengaruh Teknologi Komunikasi .......................................... 7
1. Pengertian Teknologi Komunikasi .................................... 7
2. Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi ................ 9
3. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Pendidikan ... 11
4. Penerapan Teknologi Komunikasi Dalam Pendidikan........................11
B. Pengaruh Prestasi Belajar........................................................................15
1. Pengertian Prestasi Belajar..................................................................15
2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.........................17
3. Penilaian (evaluasi) terhadap prestasi belajar.....................................18
C. Kerangka Berpikir....................................................................................20
D. Hipotesis...................................................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis penelitian.......................................................................................22
B. Lokasi dan objek penelitian...................................................................22
C. Variabel Penelitian.................................................................................23
D. Defenisi operasional variabel.................................................................23
E. Populasi dan sampel...............................................................................25
F. Instrumen penelitian...............................................................................27
G. Teknik pengumpulan data......................................................................28
H. Teknik analisis data................................................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................................33
B. Teknologi Komunikasi SMA Negeri 1 Wanasaba................................44
C. Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba.................................47
D. Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas X di SMA Negeri 1 Wanasaba..............................49

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................52
B. Saran..............................................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................54
LAMPIRAN HASIL PENELITIAN.........................................................................56
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa dahulu, seorang guru dalam proses belajar mengajar lebih

mengandalkan kata-kata (Simbol Verbal). Cara ini dinilai paling efektik pada

masa itu memang belum adanya sarana pendukung yang memungkinkan untuk

digunakan.

Penyakit paling berkecamuk disekolah ialah verbalisme. bahaya

verbalisme terdapat dalam tiap situasi belajar. Yakni apabila anak-anak diberi

kata-kata tanpa memahami artinya.1

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti penting,

karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat

dibantu dengan menghadirkan media sebagai penunjang.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui

kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan

dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan

dari pada tanpa bantuan media.2

Dunia pendidikan harus memperkenalkan dan memulai pendidikan

teknologi komunikasi sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir dan

agar tidak tertinggal oleh zaman. Teknologi

1
S.Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,2000), h. 94
2
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1997), h
136-137
Komunikasi bagi pembelajaran amat penting karena penggunaan Teknologi

Komunikasi merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecekatan

transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik secara lebih luas.

Kemajuan teknologi telah menghasilkan sesuatu yang sangat berharga

bagi perkembangan media pengajaran dalam dunia pendidikan yaitu dengan

adanya teknologi komunikasi dalam hal ini Hendpone dan Internet sebagai

sarana penunjang aktivitas belajar siswa.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah komunikasi, yaitu

penyampaian informasi dari berbagai sumber melalui metode tertentu ke

penerima informasi. Informasi yang di komunikasikan adalah isi ajaran atau

pendidikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa orang

lain ataupun penulis buku, salurannya media pendidikan dan penerima pesannya

adalah siswa atau juga guru.

Pada tingkat pendidikan SMK, Penggunaan Internet hanya sebagai

fasilitas tambahan dan Teknologi Komunikasi juga belum menjadi kurikulum

utama yang diajarkan kepada siswa. Prospek penggunaan teknologi komunikasi

di SMK cukup cerah selain untuk melayani lembaga pendidikan secara khusus,

ada pula yang untuk dunia pendidikan secara umum.

Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki keterbatasan dalam

mengajar siswa. Interaksi guru dan siswa terlalu banyak


sehingga menjadikan aktivitas belajar tidak optimal, karena data dan komunikasi

yang tersampaikan kepada tidak maksimal.Oleh karena itu dengan adanya

komunikasi, siswa akan mampu mangaktifkan semua indera dan sensifitasnya

melalui mendengar dan berbicara.

Sebagai seorang pendidik, Guru seharusnya mengenal apa dan bagaimana

serta apakah teknologi komunikasi yang cocok untuk mendukung peningkatan

kualitas pendidikan. Sangat banyak potensi yang dimiliki guru, Guru yang

mengusai teknologi komunikasi dalam melakukan inovasi pembelajaran. Oleh

karena itu, seorang guru dituntut agar mengembangkan metode pembelajaran

dengan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk mengakses sumber-sumber

pembelajaran yang tersedia di internet.

Penggunaan teknologi komunikasi bagi dunia pendidikan di Indonesia

khususnya dilihat dari dunia pendidikan menghadapi kendala yang cukup berat,

karena dalam lingkungan pendidikan terdapat banyak orang yang belum

begitu faham tentang dari teknologi dan berpikiran bahwa adanya teknologi

komunikasi akan membawa dampak negatif masyarakat khususnya bagi para

pelajar. Terdapat jarak yang cukup jauh antara perkembangan IT dengan

pemahaman mereka, sehingga tidak dapat mengikuti atau memanfaatkan

teknologi komunikasi dengan baik. Minat adalah faktor internal pada setiap

individu yang dapat menunjang belajar siswa. Alisuf Sabri mengatakan


bahwa,“Minat yang menunjang belajar ialah minat kepada bahan/mata pelajaran

dan kepada guru yang mengajarnya.”3

Menurut M. Dalyono dalam buku Psikologi Pendidikan disebutkan

bahwa:

“Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul
kesulitan belajar. belajar yang tidak disertai minat mungkin tidak sesuai
dengan bakat, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan
dan tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang menimbulkan problema
pada dirinya. karena itu di dalam pelajaran pun tidak pernah terjadi proses
dalam otak, akibatnya timbul kesulitan”.4

Sebagaimana yang tercantum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional,

Bab I pasal 1 UU SPN Nomor 20 Tahun 2003; yang berbunyi:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara”.5

Pendidikan di SMA Negeri 1 Wanasaba juga membutuhkan teknologi

komunikasi sebagai sarana program mengajar. Sekolah SMK merupakan salah

satu sekolah kejuruan tetapi lebih kepada kejuruan untuk siswa putra,

pembelajaran yang diberikan di sekolah ini tidak hanya ilmu pengetahuan

umum saja (ilmu yang hanya ujian akhir sekolah), tetapi juga ilmu pengetahuan

khusus (ilmu tentang teknisi- teknisi) meliputi : listrik, mekanik, mesin dan

lain-lain. Oleh karena itu,

3
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007) h.84
4
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) h. 235
5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
kehadiran teknologi komunikasi di sekolah ini sangat membantu siswa dalam

pembelajaran, terutama dalam penggunaan teknologi komunikasi di sekolah

ini sangat kurang dalam penguasaan hendponen yang dipicu dengan kurangnya

tenaga pendidik dalam bidang teknologi komunikasi dan disekolah ini guru

tidak menggunakan hendponen ketika pembelajaran berlangsung di kelas,

Teknologi komunikasi disekolah ini hanya sebagai mata pelajaran saja yang

dijadwalkan setiap satu minggu sekali selama dua jam pelajaran, sehingga siswa

hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa media. Selain itu, siswa juga

menguasai hendponen dan internet.

Berawal dari beberapa masalah diatas, maka penelitian merasa terdorong untuk

mengadakan penelitian tentang

“Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wanasaba”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penerapan teknologi komunikasi di SMA Negeri 1 Wanasaba?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wanasaba?

3. Bagaimana pengaruh teknologi komunikasi terhadap prestasi belajar siswa

kelas X di SMA Negeri 1 Wanasaba?


C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Penerapan teknologi komunikasi kelas X di SMA

Negeri 1 Wanasaba.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1

Wanasaba Untuk mengetahui pengaruh teknologi komunikasi

terhadap prestasi prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Wanasaba

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang manfaat penelitian ini adalah penulis berharap agar karya

ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi para

pelajar agar dapat mengetahui pengaruh teknologi komunikasi terhadap prestasi

belajar siswa. Selain itu, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi orangtua

supaya dapat mengawasi kegiatan anaknya dalam menggunakan teknologi

komunikasi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengaruh Teknologi Komunikasi

1. Pengertian Teknologi Komunikasi

Kata teknologi berasal dari bahasa yunani, techne yang berarti

“keahlian” dan logia yang berarti “pengetahuan”. Dalam pengertian yang

sempit, teknologi mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan

aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.6

Dalam pengertian secara luas, teknologi dapat meliputi : Pengertian

sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan

dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga

saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis

penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia

dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan

mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya. Jadi teknologi semacam perpanjangan

tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di

sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana

teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan

kebutuhan manusia7.

6
Abdul Kadir, pengenalan teknologi informasi, (Yogyakarta: Andi, 2003), h. 7.
7
Ibid., h. 13.
Teknologi komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan

dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan,

penyebaran, dan penyajian komunikasi. Teknologi komunikasi adalah sebagai

suatu perangkat keras (hadware) pada sebuah struktur organisasi yang memiliki

kandungan nilai-nilai sosial yang dapat memungkinkan setiap orang untuk

mengumpulkan,memproses, hingga saling tukar informasi satu dengan yang lain.

Teknologi ini berkembang secara cepat seiring dengan perkembangan teknologi

elektronika, sistem transmisi dan modulasi, hingga informasi dapat disebarkan

dengan cepat dan tepat.

Pada teknologi harus terkandung muatan etika yang selalu menyertai

hasil teknologi pada saat akan diterapkan. Sesungguhnya pun hebat hasil

teknologi namun jika diniatkan untuk membuat kerusakan sesama manusia,

menghancurkan lingkungan sangat dilarang didalam islam. Jadi teknologi bukan

sesuatu yang bebas nilai, demikian pula penyalanggunaan teknologi merupakan

perbuatan zalim yang tidak disukai Allah SWT. Perhatikan Firma-Nya dalam

Q.S al-

Qashash (28): 77.


Terjemahnya:

Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan)negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang
berbuat kerusakan. (QS. al Qashash:77)8

2. Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi

Ada berapa tonggkat perkembangan teknologi yang secara nyata memberi

sumbangan terhadap perkembangan teknologi komunikasi hingga saat ini.

Pertama temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan

ini kemudian menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang

meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel

komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur pasif

pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-

20, tepatnya antara tahun 1910 – 1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa

kabel melalui siaran radio yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun

segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audi-visual tanpa

kabel, yang terwujud siaran televisi pada tahun 1940. Komputer elektronik

pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi

komponen elektronik melalui penemuan transistao pada tahun 1947 dan rangka

terpadu ( integrated

8
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahan, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), cet. 1,h. 394.
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang

merupakan cikal bakal teknologi komunikasi saat ini, mendapatkan momen

emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika

Serikat) dan Blok timur (Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi

elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali

pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen

elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan

mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi otak perangkat keras

komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi

berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan

teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menanpakkan batas-batas

maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian

berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan

perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah

yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur

telekomunikasi dan komputasi ini kandungan (content) berupa multimedia

mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi

komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-

18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadi mesin-mesin

sebagai pengganti otot manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi


telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi

digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya

meningkatkan kemampuan otak manusia).

3. Pemanfaatan Tekonolgi Komunikasi dalam Pendidikan

Di gerbang milenium ketiga, peradaban manusia telah maju begitu

rupa. Banyak pencapaian yang telah diraih, mulai dari sifatnya “nilai-nilai”

(penghargaan atas kemanusiaan, kebebasan, hak atas informasi, dan

semacamnya) hingga penemuan berbagai artefak kebudayaan.

Pemanfaatan media komunikasi telah berkembang cukup lama di

negara-negara maju. Yang dimaksud pemanfaatan media ini adalah media

elektronika atau fotografi.9 jadi radio, film, bingkai suara, televisi, video kaset,

dan bahkan komputer untuk pembelajaran. Pembicaraan mengenai pemanfaatan

teknologi komunikasi untuk kegiatan pembelajaran yang sebenarnya berlangsung

diatas kesadaran bahwa bagaimanapun fungsi produk teknologi itu dapat saja

“lepas kendali” dan justru bergerak diwilayah yang dipandang negatif.

4. Penerapan Teknologi Komunikasi Dalam Pendidikan

“ Membentuk manusia seutuhnya merupakan cita-cita pembangunan

bangsa seperti tersirat dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945. Dalam

mengembangkan cita-cita tersebut tugas pendidikan harus dapat membina

dan meningkatkan kemampuan

9
Ibid, h. 320.
berkomunikasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan baik keluarga

maupun tanah air”. 10

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics)

untuk arti yang kurang lebih sama dengan teknologi komunikasi yang kita kenal

saat ini. Pengolahan informasi dan pendistribusinnya melalui jaringan

telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai

bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk

menggunakan mesin belajar, membuat simulasi proses yang rumit, animasi

proses- proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi

pembelajaran. Begitu juga, jika melayani pembelajaran yang tak terkendali

waktu dan tempat dapat juga di fasilitas oleh teknologi komunikasi.

Adapun ayat dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan penerapan teknologi

terdapat dalam Q.S ar-Rahman (55): 33.

Terjemahnya:

“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan”.11

10
Yusuf Hadi Miyarso dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986) h. 205
11
Ibid., h. 532.
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam pembelajaran telah memiliki

sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan

dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran komunikasi ke

satuan-satuan pendidikan yang tersebar diseluruh nusantara. Hal ini adalah wujud

dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam

membantu proses pembelajaran masyarakat.

Berbagai masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan telah

dilakukan berbagai alternatif dalam pemecahannya antara lain dengan

mendirikan sekolah-sekolah pendidikan guru, membangun gedung-gedung

sekolah, menambah jumlah buku paket pelajaran. Mengembangkan perpustakan.

Membuka kelas-kelas jauh serta paralel (pagi dan sore).12

pemecahan masalah secara konvesional dan tradisional tersebut belum

mampu mengatasi masalah pendidikan secara tuntas. Sementara itu

perkembangan teknologi modern. Terutama teknologi komunikasi dewasa ini

telah dapat mengubah wajah dunia. Namun, perkembangan teknologi tersebut

tidak sendirinya dapat dipakai dalam memecahkan masalah pendidikan. Salah

satu strategi yang tepat adalah dengan melaksanakan inovasi teknologi

pendidikan. Penerapannya dalam bentuk pendayagunaan media berupa :

penyajian pelajaran dengan menggunakan berbagai media seperti komputer,

12
Ibid, h. 206
radio, televisi, film dan lain-lain. Akan tetapi memanfatkan inovasi dan perlu di

pertimbangkan:

a. Dapat digunakan secara efektif

b. Biaya relatif rendah

c. Perangkat lunak sudah merupakan budaya kita atau sudah alih teknologi.

d. Pengunaanya harus merata dan dalam waktu relatif singkat.13 Dalam

interaksi belajar mengajar terdapat faktor yang dapat

mempengaruhinya antara lain : tujuan pendidikan, siswa sarana dan lingkungan.

Semua faktor tersebut sangat menentukan berhasil tidaknya interaksi belajar

mengajar.

Penyampaian materi pelajaran oleh guru perlu menggunakan media atau

sarana agar materi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dan dimengerti

siswa. Sarana tersebut dikenal dengan istilah media pengajaran. Tidak semua

media pengajaran dapat digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran.

Hal ini menuntut kemampuan, untuk memilih dan menggunakan media sesuai

dengan pelajaran yang disampaikan. Karena penggunaan media yang tepat dapat

mempertinggi hasil yang diharapkan.

Humalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

13
Ibid, h. 206
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan

bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa.14.

Dengan demikian kehadiran teknologi komunikasi sangat berperan

meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai

optimal.

B. Pengaruh Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “ Prestasi” dan “belajar”.

Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “perstatie”, kemudian dalam

bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam kamus umum

bahasa indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang telah

dicapai.15

Sedangkan Pengertian belajar ada bermacam-macam, pendapat- pendapat

tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda- beda. Belajar menurut

Alisuf sabri adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman

atau latihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini yaitu sebagai hasil

belajar itu yang terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti

petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba

sendiri atau berarti dengan pengalaman dan latihan.16

14
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bhakti, 1994), h.10.
15 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),h. 768
16 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan., (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007) h. 55
Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW :

‫َْ ﻣﻦَ ﺳَﻠ َﻚ ﻃَِﺮًﻳﻘﺎ ﻳ َ ﻄُْﻠ ﺐ ِﻓ ِﻴﻪِ ﻋًْﻠﻤﺎ َﺳَﻠ َﻚ اﻟﱠﻠﻪ ُ ِﺑﻪ ﻃَِﺮًﻳﻘِﺎْ ﻣﻦ ُﻃُِﺮق ا‬
‫ْﳉَﱠِﻨوﺔِإ ﱠن اَْﻟَﻤﻼِﺋ َﻜَﺔ َﻟَﺘ َُﻀﻊ‬

‫ﺤﺘًـﻬﺎ ِﻟِرﺿﻄَﺎﻟِ ِﺐ اْﻟﻌِ ِْﻠَﻢوِإ ﱠن اَْﻟﻌِﺎﱂ َ َﻟﻴ َْ ﺴﺘـﻐُِْﻔﺮ َﻟﻪ ُ َْ ﻣﻦ ِﰲ‬


َ َ‫َأْﺟِﻨ‬

‫ﺴﻤﻮا ِتَْ وﻣﻦِ ﰲ ْاﻷَْر ِضَو ا ِْﳊ ﻴَﺘ ُﺎ ن ِﰲ َْﺟِﻮف اَْﻟِﻤﺎءَوِإ ﱠن َﻓ‬
َ ‫اﻟ َﱠ‬

‫ﻀﻞ اَْﻟﻘِﻤﺮﺔْﻟَﻴـَﻠاْﻟﺒ َ ِْﺪَر ﻋَﻠﻰ َﺳﺎﺋِ ﺮ‬


ِ ْ‫َْﻀﻞاَْﻟﻌِﺎﱂ َﻋَﻠﻰ َاْﻟﻌﺎﺑِﺪَ ﻛَﻔ‬

‫َﱂَُْﻳـﱢﻮرُﺛﻮاِ دﻳﻨًَ ﺎراَ َوﻻِْدرًَﳘ َﺎ ﱠورُﺛﻮا‬ ‫اْﻟا ﻟَْﻜﻌﻮُاﻛﻠَِﻤِﺎﺐءَ وِإَﱠ نورَﺛُﺔ اْ ﻷَْﻧﺒِﻴ َ ِﺎَءوِإ ﱠن‬
‫اﻟْﻌِ َْﻠﻢ َﻓ ْﻤﻦ‬
‫ْاﻷَْﻧﺒِﻴ َ ﺎء َ َأﺧَﺬﻩ ُ َأﺧَﺬ ِﲝ‬

(‫ )ر واﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬.‫ﻆو اِﻓٍ ﺮ‬


َ‫ﱟ‬

Artinya :

“Abu Ad Darda berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam bersabda: “Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka

Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para Malaikat

merendahkan sayapnya sebagai keridlaan kepada penuntut ilmu. Orang yang

berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang

ada di dasar laut. Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti

keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama

adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,

mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah

mengambil bagian yang banyak (HR. Muslim).”


2. Faktor - Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal harus memperhatikan faktor –

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sendiri. Prestasi belajar di

pengaruhi oleh dua faktor:

a. Faktor Internal

1). Faktor Fisiologis, mempunyai kontribusi yang besar terhadap prestasi

belajar siswa.

2). Faktor Psikologis, sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar

siswa.

b. Faktor Eksternal

Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

yaitu :

1). Keluarga adalah ayah, ibu dan anak – anak serta family yang menjadi

penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua,

besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan

orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya

hubungan orang tua dengan anak – anaknya, tenang atau tidaknya situasi

dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil

belajar anak.

2). Sekolah, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya,


kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan

fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per

kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini turut

mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

3). Masyarakat, keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila

di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang

yang berpendidikan, terutama anak- anaknya rata-rata bersekolah tinggi

dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.17

3. Penilaian (evaluasi) terhadap prestasi belajar

a. Pengertian Penilaian (evaluasi)

Dalam setiap perencanaan system pembelajaran satu langkah penting

pembelajaran yang tak boleh dilewati adalah evaluasi.

Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk

menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan dalam diri siswa.

Dalam kawasan evaluasi dijumpai 2 macam istilah yaitu pengukuran dan

penilaian (measurement and evalution).

Pengukuran (measurement) adalah suatu proses penentuan tingkat,

penentuan kecakapan dan keterampilan, penentuan penguasaan akan sesuatu

dengan memperbandingkan berdasarkan norma-norma tertentu.

17 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan., h. 60


Penilian (evalution) adalah usaha penentuan nilai atau penaksiran

terhadap kekuatan.18 Dengan mengetahui kedua pengertian tersebut, maka dapat

kita ketahui bahwa penilaian (evaluasi) sifatnya lebih luas dari pada pengukuran,

dan dalam pengertian penilaian terkandung pula pengertian penakaran. Jadi,

dapat dipahami bahwa istilah penilaian (evaluasi) mencakup baik pengukuran

maupun penilaian itu sendiri. Penilaian merupakan bagian yang penting dari

proses belajar mengajar. Penilaian itu bernilai bagi guru karena dapat membantu

guru menjawab permasalahan penting mengenai siswa dan prosedur mengajar.

b. Tujuan Penilaian

Penilaian pendidikan pada hakikatnya merupakan alat kontrol terhadap

pelaksanaan pendidikan atau merupakan alat menyediakan atau memberi

informasi bagi usaha dan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Dari

itu, evaluasi pendidikan dilaksanakan dengan tujuan :

1). Membangkitkan motivasi (mendorong proses belajar-mengajar 2).

Mengetahui prestasi murid

3). Mengetahui kelemahan dan kesulitan dan bagaimana mengatasinya

18 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,1993), h.153
4). Mengadakan seleksi, yang meliputi : bagi kenaikan kelas dan mengetahui

kelulusan, pengelompokan, jurusan, penentuan belajar kelas dan

mengetahui bakat anak didik.

5). Memberikan laporan tentang kemajuan atau perkembangan murid kepada

orang tua atau wali.

6). Sebagai feed back atau balikan program atau kurikulum pendidikan yang

bersangkutan.19

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan moral atau pembekalan akhlaqul karimah menjadi satu- satunya

tumpuan harapan masa depan siswa. Yang dimaksudkan pendidikan moral disini

adalah pendidikan mengenai dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang

harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak-anak sejak masa kecil hingga

dewasa penelitian ini ditekankan pada perlunya upaya pemecahan masalah yang

dihadapi para pendidik di zaman sekarang, yang tidak bisa terlepas dari

persoalan remaja yang selalu berkembang pesat apalagi didukung kepemilikan

perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang hampir merata. Memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi

untuk membentuk jiwa dan watak anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik

yang dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi yang perlu

dipengaruhi dengan sejumlah norma hidup sesuai ideologi, filsafat dan bahkan

lebih –lebih,

19 Ibid. h. 155
secara umum usia remaja merupakan usia pubertas yang sangat labil, cenderung

emosional, dan kurang menerima pendapat orang lain.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu dugaan awal yang terjadi jika suatu tindakan

dilakukan. Hipotesis tindakan mengatakan bahwa jiwa tindakan dilakukan dengan

baik, maka tindakan ini akan memperoleh suatu pemecahan problem yang baik.20

Berdasarkan kerangka pikir tersebut dan rumusan masalah pada bab

sebelumnya, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan:

a. Pengaruh teknologi komunikasi SMA Negeri 1 Wanasaba.

b. Pengaruh prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Wanasaba.

c. Pengaruh teknologi Komunikasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA

Negeri 1 Wanasaba.

20 Sokidin ,dkk,Manajemen Penelitian Tindakan Kelas,(Surabaya: Insan cendekia,2002),h.20


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sekilas Profil SMA Negeri 1 Wanasaba

SMA Negeri 1 Wanasaba yang terletak ditengah Di desa wanasaba

tepatnya di jalan labuhan lombok Kecamatan wanasaba desa wanasaba lombok

timur,. Ibu Hajja Sitti Saenab sebagai kepala sekolah setelah lima tahun berjuang,

Mereka terobsesi untuk berniat mengelola sekolah kejuruan, sehingga sepakat

untuk mendirikan SMA Negeri 1 Wanasaba dengan program / jurusan teknik, ini

didasarkan pada latar belakang pendidikan Bapak Drs Muhammad Yusuf

Tjammingu yang juga adalah alumni IKIP Ujung pandang jurusan teknik mesin

yang telah lebih duluan memulai karirnya di STM Negeri 2 Ujung Pandang.21

sehingga sepakat untuk membuat permohonan ijin Operasional STM

Handayani Ujung Pandang Pada Tanggal 19 Oktober Tahun 1990 diajukan

kementerian pendidikan dan kebudayaan RI melalui dinas pendidikan provensi

sulawesi selatan, Alhamdulilah tepatnya pada tanggal 21 oktober 1991

keluarlah surat keputusan persetujuan

21 Drs. Muhammad Bahtiar Pello, Wawancara, Makassar 07 Desember 2017.


pendirian sekolah STM Handayani Ujung Pandang dengan jurusan sebagai

berikut :

1. Teknik Mesin Otomotif,

2. Teknik Elektronika Komunikasi

3. Teknik Listrik

4. Teknologi Komunikasi

Keputusan itu atas nama manteri pendidikan dan kebudayaan RI melalui

kepala dinas pendidkan provensi sulawesi selatan tanggal 19 Oktober 1991

Nomor 771 / Io6.I / I / 1991 tentang keputusan pendirian STM Handayani Ujung

pandang yang ditanda tangani oleh Drs Aminuddin Machmud, dan tembusan

kepala dinas pendidikan kota pada saat itu di jabat oleh Bapak Andi Masmurah

SH.

SMA Negeri 1 Wanasaba dalam perjalanannya dari tahun ke tahun

mengalami perubahan yang segnifikan mulai dari perkembangan siswa maupun

prestasi yang diperoleh siswa baik akademik maupun non akademik. Dalam

bidang akademik pernah memboyong piala Dekan Fakultas Teknik UNM Untuk

bidang lomba keterampilan teknik listrik diikuti dengan dua kali membawa

pulang piala lomba keterampilan siswa yang diselenggarakan oleh yamaha

suraco jaya abadi motor bahkan yamaha juga telah memboyong siswa bersama

gurunya untuk di bawah keliling jakarta melihat pabrik yamaha, sementara

prestasi non akademik luar biasa, dalam bidang seni telah dua kali mewakili

sulawesi selatan ke jakarta berkompetisi dengan anak – anak bandung,


surabaya, jogjakarta, semarang, padang dan palembang dalam lomba dancer dan

cheerleader, dalam bidang olahraga SMK Handayani juga tidak ketinggalan

memboyong piala bergilir Rektor Universitas 45 dalam lomba Futsal antara SMK

sebagai bukti nyata alumni SMK Handayani Makassar Hendra Ridwan, Zulkifli

Sukur, dan M Fadli menjadi pahlawan sepak bola, sementara alumni yang

sudah bekerja dengan kompetensi masing – masing dalam bidang otomotif,

sepeda motor, kelistrikan dan elektronika, dalam melanjutkan kuliahnya di

UNHAS Fakultas Teknik. Perkapalan, Teknik. Informatika Komputer, Fakultas

Hukum, Fakultas Pertanian / Peternakan di UNM Fakultas Teknik Elektro,

Teknik Informatika, UIN, ATIM, UMI, Universitas 45 dan Universitas Lainnya

di makassar.

Hubungan kerja sama dengan industri otomotif, listrik dan elektronika juga

sudah terjalin ini digambarkan dengan menjamurnya siswa prakerin SMK

Handayani didalam ataupun diluar kota makassar.

Dari tahun ketahun SMA Negeri 1 Wanasaba selalu berbenah diri dalam

upaya meningkatkan kualitas, pada tahun ini 2016 tepatnya dimulai tanggal 4

april 2016 SMA Negeri 1 Wanasaba salah satu SMK yang ada di kota makassar

berbasis komputer dengan menampilkan perangkat komputer yang dimiliki

dengan akses internet yang memadai dan daya listrik yang cukup. Upaya ini

adalah bagian dari program SMA Negeri 1 Wanasaba untuk memberikan

kepercayaan kepada masyarakat tidak perlu ragu dalam menyekolahkan anaknya

di SMA Negeri 1 Wanasaba.


Sejak berdirinya sampai sekarang, SMA Negeri 1 Wanasaba telah

dipimpin oleh 5 orang kepala sekolah yaitu :

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMK Handayani Makassar

No Nama Priode Jabatan

1 Dra. Hajja Sitti Saenab 1991-1995

2 Drs. Yusuf Tjammingu 1996-2000

3 Drs. Aminuddin Machmud 2001-2005

4 Andi Masmurah SH. 2006-2010

5 Drs. Muhammad Baktiar Pello, M.Pd 2011- Sekarang22

Tenaga pendidik/guru di SMA Negeri 1 Wanasaba saat ini berjumlah 28

orang, Jumlah siswa SMA Negeri 1 Wanasaba pada tahun pelajaran 2023/2024

berjumlah 40 orang.

2. Keadaan Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba

a. Keadaan Guru,

22 Wawancara Kepala sekolah Bapak Drs. Muhammad Baktiar Pello, M.Pd Pada Tanggal 07 Desember 2017
dari data yang penulis peroleh, guru yang mengajar di SMK Handayani

Makassar berjumlah 28 orang pengajar.

Tabel 4.2 Keadaan Guru SMA Negeri 1 Wanasaba


No Nama Jabatanya

1. Drs. Muhammad Baktiar Pello, M.Pd Kepala Sekolah

2. Andi Muhammad Hidayatullah Guru Produktif


Tenaga Listrik
3. Asri T Guru Simulasi Dan
Komunikasi Digital
4. Banri Tikno Guru Kimia

5. Benyamin Andi Lolo Guru Produktif


Alat Berat
6. Essy Fitri Jayani Guru Ilmu
Pengetahuan Sosial
7. Febe Silo Pala’langan Guru Seni Budaya
Dan Agama Kristen
8. Dra Hj. Hajrah Guru Pendidikan
Agama Islam
9. Irfan Husma Guru Seni Budaya

10. Dra. Kasmawati L Guru Fisika

11. Muhammad Ridwan Guru Produktif


Tenaga Listrik
12. Muhammad Syafri Guru Produktif
Komputer Dan
Jaringan
13. Muhammad Tang Guru Bahasa
Indonesia
14. Muliaty Guru Kewirausahan
15. Muslimin Guru Penjaskes

16. Nasrullah Idris Guru Desain Grafis

17. Nur Masyrah Syam Guru Bahasa


Indonesia
18. Nurahmi Madjid Guru Produktif
Instalasi Listrik
19. Rahmawati Guru Ilmu
Pengetahuan Alam
20. Ririn Ambarwati Guru Pendidikan
Kewargaan Negara
21. Safaruddin Abdillah Guru Matematika
22. Saparudding Guru Teknik Sepeda
Motor
Dan Matematika
23. Sulaeha Guru Produktif Teknik
Audio & Video
24. Suriyana S Guru Kimia
25. Yakobus Parinding Guru Produktif
Kendaraan Ringan
26. Yudith Yael Sumarto Guru Pendidikan
Agama Kristen
27. Nurfadila Rauf Guru Bahasa Inggris
28. Zainuddin Hasja Guru Matematika

b. Keadaan Siswa
Gambaran Keadaan Siswa MTs. Negeri Kalikur, dapat dilihat pada data

dibawah ini:

Tabel 4.3 Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba

NO SISWA JENIS KELAMIN JUMLAH

L P
1 18 22 40
Siswa Kelas X
Jumlah 18 22 40

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh

sekelompok manusia atau alat penunjang pendidikan agar dapat memberikan

konstribusi secara berarti dan optimal bagi jalannya proses pendidikan yang

diharapkan di suatu lembaga pendidikan. Adapun sarana dan prasarana di SMK

Handayani Makassar sampai dengan sekarang yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Sarana Yang Dimiliki SMA Negeri 1 Wanasaba


No Ruangan Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang Tata Usaha 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Kelas 1
5 Laboratorium Teknik Listrik 1
1
6 Laboratorium Teknik
Elektronika dan Audio Vidio 1
7 Laboratorium Teknik 1
8 Kendaraan Ringan 1
9 Laboratorium Sepeda Motor 1
10 Teknik Alat Berat 1
11 Laboratorium Komputer 1
12 Perpustakaan 23
1
13 WC/Kamar Mandi
Mushallah

Tabel diatas menunjukkan bahwa sarana yang dimiliki SMK.

Handayani Makassar belum cukup signifikan dalam memperlancar proses

pembelajaran yang tentunya juga sangat didukung oleh prasarana seperti

terlihat pada table berikut :

a. Jumlah Buku Teks

Tabel 4.5 Jumlah Buku SMA Negeri 1 Wanasaba

No Jenis Buku Jumlah

1. Buku Referensi Guru 2345


2. Buku Murid 1332
3. Al-Quran 20
4. Kitab Injil 5
5. Invokus 1

Dari banyaknya buku perpustakaan selain itu juga dilengkapi dengan

fasilitas seperti : Ruang baca, LCD.

b. Alat Peraga

Tabel 4.6 Alat Peraga SMA Negeri 1 Wanasaba


No Jenis Alat kondisi Jumlah

1 Laboratorium Tekink Listrik Baik 1 set

23 Tata Usaha Dra. Suleha. S.Pd Wawancara Tanggal 07 Desember 2017


2 1 set
Laboratorium Komputer Baik

3 Baik 1 set
Laboratorium Teknik Alat
Ringan
4 1 set24
Laboratorium Teknik Baik
Sepeda Motor

Tabel diatas menunjukkan bahwa prasarana yang dimiliki SMK

Handayani Makassar yakni buku penunjang, buku bacaan lainnya serta alat

peraga belum cukup tersedia dalam menunjang kegiatan Proses Belajar

Mengajar yang tentunya setiap tahun prasarana diharapkan selalu bertambah.

4. Visi, Misi Dan Tujuan SMA Negeri 1 Wanasaba

a. Visi

Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi berdasarkan imam dan

taqwa.

24 Tata Usaha Dra. Suleha. S.Pd Wawancara Tanggal 07 Desember 2017


b. Misi

1. Melaksanakan Pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan

siswa.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam

berkarya.

3. Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk

meningkatkan motivasi berprestasi.

4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnya.

c. Tujuan

1. Unggul Dalam Kegiatan Dan Kepedulian Sekolah

2. Unggul Dalam Perolehan Nilai UN

3. Unggul Dalam Persaingan Masuk Kejenjang perkuliahan

4. Unggul Dalam Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi,

Terutama Bidang Matematika Dan Sains

5. Unggul Dalam Lomba Olahraga, Kesenian, PMR, Dan

Pramuka

STRUKTUR ORGANISASI SMA 1 NEGERI WANASABA

Ketua Yayasan Kepala Dinas Pendidikan

Hj. Sitti Saenab Ir.Alimuddin Tarawe,M.SI

Komite Sekolah Kepala Sekolah Pengawas SMK


Drs.H.Daru Pranoto
Radja Daeng S.Pd Drs.Muh.Bahtiar Pello,M.Pd
Kepala Tata Usaha

Helmi, S.Pd

Wakil Kurikulum
Wakil Koordinator Wakil Sekertaris
Asri T,A.Md.Kom
Drs. Benyamin A. Lolo Handayani SE

Kepala Program Listrik Kepala Program TSM Kepala Progaram TKJ

Nurahmi Majid S.Pd Saparuddin S.Pd Muh. Syafri S.Kom

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA 1 Negeri Wanasaba25

Keterangan :

- - - - - - - - - = Garis Koordinasi

_ = Garis Komando

25 Wawancara Bapak Muslimin Struktur Organisasi Sekolah SMK Handayani Makassar


B. Teknologi Komunikasi SMA Negeri 1 Wanasaba

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai teknologi komunikasi SMA Negeri

1 Wanasaba melalui jawaban responden atas 40 item pertanyaan yang diajukan

dalam bentuk angket dimana setiap item terdiri atas empat pilihan jawaban yaitu

sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju Sedangkan jumlah responden

adalah sebanyak 40 siswa.

Adapun hasil analisis deskriptif teknologi komunikasi ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Statistik deskriptif hasil angket teknologi Komunikasi


SMA Negeri 1 Wanasaba

No Deskripsi Nilai
1 Sampel; 40
2 Rata-rata .35696
3 Standar Deviasi 2.25761
4 Variansi 5.097
5 Rentang 15.00
6 Nilai Minimum 24.00
7 Nilai Maksimum 39.0026

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa teknologi komunikasi

SMA Negeri 1 Wanasaba dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh skor maksimum

adalah 39 dan skor minumum yaitu 24 dengan nilai rata-rata .35696 dan standar

deviasi 2.25761. Selanjutnya analisis kategorisasi teknologi komunikasi SMA

Negeri 1 Wanasaba dapat ditunjukkan sebagai berikut:

26 Hasil Statistik deskriptif hasil angket teknologi Komunikasi Rumus IBM SPSS Stastistic 2.0
Tabel 4.8 Analisis kategorisi Teknologi Komunikasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba

No. Interval Frekuensi Persentase Kategori

1. 20-40 40 100.0 Sangat Baik

2. 41-61 0 0 Kurang baik

3. 62-82 0 0 Baik

4. 83-102 0 0 Sangat Kurang

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa terdapat 40 siswa berada

pada kategori Sangat Baik dengan persentase sebesar 100,0%. Dari perhitungan

rata-rata teknologi komunikasi terhadap prestasi siswa diperoleh nilai rata-rata

sebesar . 35696. sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi komunikasi

terhadap prestasi belajar siswa berada pada kategori Sangat Baik dengan persentase

sebesar 100,0%.

Berdasarkan wawancara Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Wanasaba Bapak Drs Bakhtiar Pello M.Pd. menyatakan bahwa :

Teknologi Komunikasi sangat penting di sekolah ini krna untuk membantuk


peserta didik dalam untuk mencari sebuah materi atau bisa saling
berkomunikasi kepada teman – teman dan adapun dampak teknologi
komunikasi yaitu kurangnya minat belajar mengalami sebuah pencapain
prestasi belajar siswa.27

27 Wawancara Kepala Sekolah Bapak Drs. Bakhtiar Pello M.Pd


Berdasarkan wawancara dengan Guru Mata pelajaran pendidikan agama

islam Dra. Hj.Hajrah, S.Pd.I menyatakan bahwa :

“Teknologi Komunikasi Sangat mendukung karna jika ada tugas yang


diberikan kepada siswa mereka bisa menggunakan atau mencari sebuah
materi di internet dan adapun metode yang dilakukan peserta didik dalam
pembelajaran teknologi komunikasi yaitu metode diskusi perkelompok dan
membuat materi dalam bentuk power point dan mempresentasikan lewat
leptop sesuai materi yang diberikan ”.

Teknologi komunikasi sangat berpengaruh karna siswa lebih kreatif


, mencari tugas – tugas yang diberikan oleh gurunya melalui internet atau
alat komunikasi yang berhubungan dengan teknologi.28

Berdasarkan wawancara dengan Guru Mata pelajaran teknologi komunikasi


Bapak Asri T, S.T menyatakan bahwa :

“kalau disekolah negeri kita dilarang membawa sebuah alat komunikasi


tapi disekolah swasta smk handayani makassar bisa membawa sebuah alat
komunikasi krna untuk membantu peserta didik dalam mencari sebuah
informasi atau materi pelajaran. Apalagi di dalam Kurikulum 2013 kita
harus menerapkan triplen host yaitu kereatif yang tinggi,
bagaimana bisa cerdas,bagaimana berfikir jauh dan bisa
mengembangkan sesuatu, apalagi kalau teknologi mau di hilangkan akan
tidak dapat berkembang di masa modern. Teknologi komunikasi sangat
berpengaruh apabila ada materi yang di suruh oleh guru tidak bisa
mencari sebuah tugas pembelajaran.29

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat

berpengaruh terhadap penerapan Teknologi Komunikasi di SMA Negeri 1

Wanasaba.

29
28 Wawancara Guru Mata Pelajar Pendidikan Agama Islam Dra. Hj.Hajrah, S.Pd.I
Wawancara Guru Mata Pelajar Teknologi Komunikasi Bapak Asri T. A.Md Kom
Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Teknologi Komunikasi SMA Negeri
1 Wanasaba

Teknologi Komunikasi
45
40
35
30
25
20
Axis

15
10
5
0
Sangat Kurang Sangat
Baik
kurang baik baik
Series1 40 0 0 0

C. Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba


Pada bagian ini akan diuraikan data mengenai Prestasi Belajar Siswa SMK

Handayani Makassar dikumpulkan dari nilai rapor siswa yang di lakukan ke 40

orang siswa. Adapun analisis statistik deskriptif Prestasi Belajar Siswa ditunjukkan

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1


Wanasaba
No Deskripsi Nilai
1 Sampel; 40
2 Rata-rata .41324
3 Standar Deviasi 2.61357
4 Variansi 6.831
5 Rentang 10.00
6 Nilai Minimum 80.00
7 Nilai Maksimum 90.00
Berdasarkan tabel 4.9 dapat di tunjukkan prestasi belajar Siswa SMA

Negeri 1 Wanasaba dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh skor maksimum

adalah 90 dan skor minumun yaitu 80 dengan nilai rata-rata

.41324 dan standar deviasi 2.61357. Selanjutnya analisis kategorisasi prestasi

belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Analisis ketegorisi Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1


Wanasaba
No. Kriteria Frekuensi Persentase Kategori

1. 0-35 0 0 Rendah

2. 36-49 0 0 Sedang

3. 50-64 0 0 Cukup

4. 65-84 31 77.5 Baik

5. 85-100 9 22.5 Sangat baik

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukan bahwa. Terdapat 40 siswa

berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 77,5% dan 31 siswa berada

pada kategori baik. Dengan persentase sebesar 22,5%. Dari perhitungan rata-rata

prestasi belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba diperoleh nilai rata-rata sebesar

.41324. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Siswa SMK Handayani

Makass SMA Negeri 1 Wanasaba berada pada kategori baik dengan persentase

sebesar, 77,5 %.30

30
Hasil Analisis ketegorisi Prestasi Belajar Siswa Rumus IBM SPSS Stastistic 2.0
Gambar 4.3 Diagram Kategorisasi Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri
1 Wanasaba

Prestasi Belajar Siswa


35
30
25
20
15
10
Axis

5
0

1 2 3 4 5
Series1 0 0 0 31 9

D. Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Prestasi Belajar


Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Wanasaba

Dari hasil analisis yang telah dilakukan peneliti, selanjutnya akan mencari

indeks pengaruh antara variabel teknologi komunikasi terhadap prestasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Wanasaba. Sebelum hal tersebut dilakukan, peneliti akan

melalukan uji prasyarat penelitian yaitu pengujian uji linearitas data yang dilakukan

sebagai berikut:

1) Uji Linearitas Data

Uji linearitas merupakan uji prasyarat analisis untuk mengetahui pola

data, apakah data berpola linear atau tidak. Uji ini berkaitan dengan penggunaan

regresi linear jika akan menggunakan regresi linear dari data


Pengaruh Teknologi Komunikasi (X) Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK

Handayani Makassar, maka datanya harus menunjukkan pola (diagram) yang

berbentuk linear (lurus).

Tabel 4.11 Uji Linearitas Data

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 189,535 1 189,535 93,701 ,000b

1 Residual 76,865 38 2,023

Total 266,400 39

a. Dependent Variable: Prestasi.Belajar.Siswa

b. Predictors: (Constant), Teknologi.Komunikasi

Berdasarkan tabel 4.11. diperoleh F = 93,701, tingkat signifikansi

0,000<0,05 , dan nilai signifikansinya kurang dari 0,05. maka model regresi dapat

di pakai sehingga dapat disimpulkan bahwa pola Pengaruh Teknologi komunikasi

terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wanasaba memiliki pola

linear.

2) Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah

berdistribusi linearitas, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.Pengujian

hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat

diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis


pada penelitian ini menggunakan analisis regresional pada taraf signifikan

α = 0.05.

Dalam penelitian di gunakan Statistik inferensial untuk menguji hipotesis.

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya Pengaruh Teknologi Komunikasi(X) Terhadap Prestasi Belajar Siswa(Y)

SMK Handayani Makassar yang dianalisis menguakan aplikasi SPSS 20.

Adapun hasil analisisnya di sajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.12 Hasil

Uji Hipotesis Pengaruh Teknologi Komunikasi(X)

Terhadap Prestasi Belajar Siswa(Y) SMA Negeri 1

Wanasaba

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 51,979 3,243 16,026 ,000
1
Teknologi.Komunikasi ,976 ,101 ,843 9,680 ,000

a. Dependent Variable: Prestasi.Belajar.Siswa

Dari tabel di atas terliihat bahwa nilai T = 9.680 dengan nilai signifikansi

0,000<0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti berarti terdapat

pengaruh antara variabel Teknologi Komunikasi(X) Terhadap Prestasi Belajar

Siswa(Y) SMA Negeri 1 Wanasaba.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Teknologi komunikasi SMA Negeri 1 Wanasaba sesuai dengan analis yang

telah dilakukan berada pada kategori sangat kurang dimana dari 40 siswa

pada kategori sangat baik dengan persentase 100,0%.

2. Prestasi Belajar SMA Negeri 1 Wanasaba berada pada kategori baik

dimana dari 40 siswa terdapat 31 siswa berada pada kategori baik dengan

persentase 77,5%. Dan terdapat 9 siswa berada pada kategori sangat

baik dangan persentase 22,5%.

Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh antara variabel teknologi komunikasi terhadap prestasi belajar

siswa kelas X SMA Negeri 1 Wanasaba.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Wanasaba tentang

pengaruh teknologi komunikasi terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA 1

Negeri Wanasaba., maka peneliti mengumukakan saran sebagai berikut:


1. Bagi pemerintah

Sebaiknya pemerintah menambahkan jumlah Guru teknologi komunikasi

agar sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai upaya peningkatan

kualitas sekolah.

2. Bagi sekolah

Semua pihak sekolah harus saling kerjasama dalam menciptakan

suasana lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif (tersedianya

fasilitas pembelajaran yang lengkap, kualitas guru yang baik,

lingkungan belajar yang nyaman dan bersih), sehingga dengan

keberadaan semua faktor tersebut diharapkan siswa lebih fokus belajar

serta termotivasi untuk berprestasi. Hal yang sudah baik untuk terus

dipertahankan dan ditingkatkan guna menjadi percontohan untuk

sekolah-sekolah lain.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya harus lebih tekun dan disiplin belajar. Pengaruh

teknologi komunikasi terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1

Wanasaba harus selalu ditingkatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan karim.

Abdul, Kadir.2003. Pengenalan Informasi, Yogyakarta : andi.

Abror, Rachman, 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana


Yogya.

Andi Prastowo, 2011 memahami metode-metode penelitian suatu tinjauan


teoritis dan praktis, jogjakarta: Arruz Media

Anas Sudijono,2009 Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Dalyono, M . 1997. Psikologi Pendidikan Jakarta : Rineka Cipta. Depertemen

Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan,1989. Semarang : CV.


Toha Putra.
Djamarah Bahri Syaiful, Zain Aswan.1997. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta
: PT. Rineke Cipta.

Drs. Muhammad Bahtiar Pello, Wawancara, Makassar 07 Desember 2017.

Hamalik,Qemar. Media Pendidikan.1994, Bandung : PT. Citra Aditya Bakhti.

Hasil Statistik deskriptif hasil angket teknologi Komunikasi Rumus IBM SPSS
Stastistic 2.0

H. Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Miyarso Hadi Yusuf dkk.1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta:


CV. Rajawali.

Nasution,S.2000.Didaktik Asas – asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara. Poerwadarminta,


W.J.S. Kamus Bahasa Indonesia.1995, Jakarta : Balai
Pustaka.

Sabri, Alisuf.2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya. Sutrisno


Hadi,2012 MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono,2007. Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Tata Usaha Dra. Suleha. S.Pd Wawancara Tanggal 07 Desember 2017 Wawancara

Bapak Muslimin Struktur Organisasi Sekolah SMK Handayani


Makassar
Wawancara Guru Mata Pelajar Pendidikan Agama Islam Dra. Hj.Hajrah, S.Pd.I

Wawancara Guru Mata Pelajar Teknologi Komunikasi Bapak Asri T . A.Md Kom

You might also like