Rahma
Rahma
Rahma
Rahmayanti
NIM: 230305016
Hamzanwadi Selong.
pihak, segala hambatan dan tantangan yang dihadapi peneliti dapat teratasi. Oleh
karena itu, dengan penuh rasa hormat peneliti menghaturkan terima kasih
kepada kepada kedua orangtuaku tercinta, Musa Bin Ayub dan Sakina serta
yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril
Hamzanwadi selong.
4. Dra. Hj. Nurhaeni Ds, M.Pd dan Abd Rahman Bakhtiar S.Ag.MA selaku
5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam yang tidak sempat
bangku kuliah. Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan doa
memberikan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan Bapak dan
Ibu.
6. Bapak Drs. Bakhtiar Pello M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1
penelitian.
2023 kelas E yang tidak sempat saya sebutkan satu- persatu, terima kasih
9. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan namanya, namun
informasi bagi pembaca, dan semoga kebaikan dan keikhlasan serta bantuan
Peneliti
RAHMAYANTI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. i i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................ 5
C. Tujuan penelitian................................................................... 5
D. Manfaat penelitian ................................................................ 6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................52
B. Saran..............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................54
LAMPIRAN HASIL PENELITIAN.........................................................................56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa dahulu, seorang guru dalam proses belajar mengajar lebih
mengandalkan kata-kata (Simbol Verbal). Cara ini dinilai paling efektik pada
masa itu memang belum adanya sarana pendukung yang memungkinkan untuk
digunakan.
verbalisme terdapat dalam tiap situasi belajar. Yakni apabila anak-anak diberi
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan
1
S.Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,2000), h. 94
2
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Rineka Cipta,1997), h
136-137
Komunikasi bagi pembelajaran amat penting karena penggunaan Teknologi
adanya teknologi komunikasi dalam hal ini Hendpone dan Internet sebagai
pendidikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa orang
lain ataupun penulis buku, salurannya media pendidikan dan penerima pesannya
di SMK cukup cerah selain untuk melayani lembaga pendidikan secara khusus,
kualitas pendidikan. Sangat banyak potensi yang dimiliki guru, Guru yang
khususnya dilihat dari dunia pendidikan menghadapi kendala yang cukup berat,
begitu faham tentang dari teknologi dan berpikiran bahwa adanya teknologi
teknologi komunikasi dengan baik. Minat adalah faktor internal pada setiap
bahwa:
“Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul
kesulitan belajar. belajar yang tidak disertai minat mungkin tidak sesuai
dengan bakat, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan
dan tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang menimbulkan problema
pada dirinya. karena itu di dalam pelajaran pun tidak pernah terjadi proses
dalam otak, akibatnya timbul kesulitan”.4
satu sekolah kejuruan tetapi lebih kepada kejuruan untuk siswa putra,
umum saja (ilmu yang hanya ujian akhir sekolah), tetapi juga ilmu pengetahuan
khusus (ilmu tentang teknisi- teknisi) meliputi : listrik, mekanik, mesin dan
3
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007) h.84
4
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) h. 235
5
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
kehadiran teknologi komunikasi di sekolah ini sangat membantu siswa dalam
ini sangat kurang dalam penguasaan hendponen yang dipicu dengan kurangnya
tenaga pendidik dalam bidang teknologi komunikasi dan disekolah ini guru
Teknologi komunikasi disekolah ini hanya sebagai mata pelajaran saja yang
dijadwalkan setiap satu minggu sekali selama dua jam pelajaran, sehingga siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa media. Selain itu, siswa juga
Berawal dari beberapa masalah diatas, maka penelitian merasa terdorong untuk
B. Rumusan Masalah
Negeri 1 Wanasaba.
D. Manfaat Penelitian
Adapun yang manfaat penelitian ini adalah penulis berharap agar karya
ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi para
belajar siswa. Selain itu, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi orangtua
komunikasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sempit, teknologi mengacu pada obyek benda yang digunakan untuk kemudahan
saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis
tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di
kebutuhan manusia7.
6
Abdul Kadir, pengenalan teknologi informasi, (Yogyakarta: Andi, 2003), h. 7.
7
Ibid., h. 13.
Teknologi komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
suatu perangkat keras (hadware) pada sebuah struktur organisasi yang memiliki
hasil teknologi pada saat akan diterapkan. Sesungguhnya pun hebat hasil
perbuatan zalim yang tidak disukai Allah SWT. Perhatikan Firma-Nya dalam
Q.S al-
Pertama temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan
pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-
20, tepatnya antara tahun 1910 – 1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa
kabel melalui siaran radio yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun
segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audi-visual tanpa
kabel, yang terwujud siaran televisi pada tahun 1940. Komputer elektronik
pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi
komponen elektronik melalui penemuan transistao pada tahun 1947 dan rangka
terpadu ( integrated
8
Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahan, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), cet. 1,h. 394.
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang
emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika
Serikat) dan Blok timur (Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi
yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur
komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-
rupa. Banyak pencapaian yang telah diraih, mulai dari sifatnya “nilai-nilai”
elektronika atau fotografi.9 jadi radio, film, bingkai suara, televisi, video kaset,
diatas kesadaran bahwa bagaimanapun fungsi produk teknologi itu dapat saja
bangsa seperti tersirat dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945. Dalam
9
Ibid, h. 320.
berkomunikasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan baik keluarga
untuk arti yang kurang lebih sama dengan teknologi komunikasi yang kita kenal
bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk
Terjemahnya:
“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan”.11
10
Yusuf Hadi Miyarso dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986) h. 205
11
Ibid., h. 532.
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam pembelajaran telah memiliki
satuan-satuan pendidikan yang tersebar diseluruh nusantara. Hal ini adalah wujud
12
Ibid, h. 206
radio, televisi, film dan lain-lain. Akan tetapi memanfatkan inovasi dan perlu di
pertimbangkan:
c. Perangkat lunak sudah merupakan budaya kita atau sudah alih teknologi.
mengajar.
sarana agar materi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dan dimengerti
siswa. Sarana tersebut dikenal dengan istilah media pengajaran. Tidak semua
Hal ini menuntut kemampuan, untuk memilih dan menggunakan media sesuai
dengan pelajaran yang disampaikan. Karena penggunaan media yang tepat dapat
13
Ibid, h. 206
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan
optimal.
Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “ Prestasi” dan “belajar”.
Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “perstatie”, kemudian dalam
bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam kamus umum
bahasa indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang telah
dicapai.15
tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda- beda. Belajar menurut
Alisuf sabri adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman
atau latihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini yaitu sebagai hasil
belajar itu yang terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti
14
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bhakti, 1994), h.10.
15 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),h. 768
16 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan., (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2007) h. 55
Hal ini sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW :
َْ ﻣﻦَ ﺳَﻠ َﻚ ﻃَِﺮًﻳﻘﺎ ﻳ َ ﻄُْﻠ ﺐ ِﻓ ِﻴﻪِ ﻋًْﻠﻤﺎ َﺳَﻠ َﻚ اﻟﱠﻠﻪ ُ ِﺑﻪ ﻃَِﺮًﻳﻘِﺎْ ﻣﻦ ُﻃُِﺮق ا
ْﳉَﱠِﻨوﺔِإ ﱠن اَْﻟَﻤﻼِﺋ َﻜَﺔ َﻟَﺘ َُﻀﻊ
ﺴﻤﻮا ِتَْ وﻣﻦِ ﰲ ْاﻷَْر ِضَو ا ِْﳊ ﻴَﺘ ُﺎ ن ِﰲ َْﺟِﻮف اَْﻟِﻤﺎءَوِإ ﱠن َﻓ
َ اﻟ َﱠ
َﱂَُْﻳـﱢﻮرُﺛﻮاِ دﻳﻨًَ ﺎراَ َوﻻِْدرًَﳘ َﺎ ﱠورُﺛﻮا اْﻟا ﻟَْﻜﻌﻮُاﻛﻠَِﻤِﺎﺐءَ وِإَﱠ نورَﺛُﺔ اْ ﻷَْﻧﺒِﻴ َ ِﺎَءوِإ ﱠن
اﻟْﻌِ َْﻠﻢ َﻓ ْﻤﻦ
ْاﻷَْﻧﺒِﻴ َ ﺎء َ َأﺧَﺬﻩ ُ َأﺧَﺬ ِﲝ
Artinya :
berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang
ada di dasar laut. Kelebihan serang alim dibanding ahli ibadah seperti
keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama
adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
a. Faktor Internal
belajar siswa.
siswa.
b. Faktor Eksternal
yaitu :
1). Keluarga adalah ayah, ibu dan anak – anak serta family yang menjadi
orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya
hubungan orang tua dengan anak – anaknya, tenang atau tidaknya situasi
belajar anak.
kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini turut
dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.17
kita ketahui bahwa penilaian (evaluasi) sifatnya lebih luas dari pada pengukuran,
maupun penilaian itu sendiri. Penilaian merupakan bagian yang penting dari
proses belajar mengajar. Penilaian itu bernilai bagi guru karena dapat membantu
b. Tujuan Penilaian
informasi bagi usaha dan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Dari
18 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,1993), h.153
4). Mengadakan seleksi, yang meliputi : bagi kenaikan kelas dan mengetahui
6). Sebagai feed back atau balikan program atau kurikulum pendidikan yang
bersangkutan.19
C. Kerangka Berpikir
tumpuan harapan masa depan siswa. Yang dimaksudkan pendidikan moral disini
adalah pendidikan mengenai dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang
harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak-anak sejak masa kecil hingga
dewasa penelitian ini ditekankan pada perlunya upaya pemecahan masalah yang
dihadapi para pendidik di zaman sekarang, yang tidak bisa terlepas dari
ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi
untuk membentuk jiwa dan watak anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik
yang dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi yang perlu
dipengaruhi dengan sejumlah norma hidup sesuai ideologi, filsafat dan bahkan
lebih –lebih,
19 Ibid. h. 155
secara umum usia remaja merupakan usia pubertas yang sangat labil, cenderung
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan awal yang terjadi jika suatu tindakan
baik, maka tindakan ini akan memperoleh suatu pemecahan problem yang baik.20
Negeri 1 Wanasaba.
HASIL PENELITIAN
timur,. Ibu Hajja Sitti Saenab sebagai kepala sekolah setelah lima tahun berjuang,
untuk mendirikan SMA Negeri 1 Wanasaba dengan program / jurusan teknik, ini
Tjammingu yang juga adalah alumni IKIP Ujung pandang jurusan teknik mesin
yang telah lebih duluan memulai karirnya di STM Negeri 2 Ujung Pandang.21
berikut :
3. Teknik Listrik
4. Teknologi Komunikasi
Nomor 771 / Io6.I / I / 1991 tentang keputusan pendirian STM Handayani Ujung
pandang yang ditanda tangani oleh Drs Aminuddin Machmud, dan tembusan
kepala dinas pendidikan kota pada saat itu di jabat oleh Bapak Andi Masmurah
SH.
prestasi yang diperoleh siswa baik akademik maupun non akademik. Dalam
bidang akademik pernah memboyong piala Dekan Fakultas Teknik UNM Untuk
bidang lomba keterampilan teknik listrik diikuti dengan dua kali membawa
suraco jaya abadi motor bahkan yamaha juga telah memboyong siswa bersama
prestasi non akademik luar biasa, dalam bidang seni telah dua kali mewakili
memboyong piala bergilir Rektor Universitas 45 dalam lomba Futsal antara SMK
sebagai bukti nyata alumni SMK Handayani Makassar Hendra Ridwan, Zulkifli
Sukur, dan M Fadli menjadi pahlawan sepak bola, sementara alumni yang
di makassar.
Hubungan kerja sama dengan industri otomotif, listrik dan elektronika juga
Dari tahun ketahun SMA Negeri 1 Wanasaba selalu berbenah diri dalam
upaya meningkatkan kualitas, pada tahun ini 2016 tepatnya dimulai tanggal 4
april 2016 SMA Negeri 1 Wanasaba salah satu SMK yang ada di kota makassar
dengan akses internet yang memadai dan daya listrik yang cukup. Upaya ini
orang, Jumlah siswa SMA Negeri 1 Wanasaba pada tahun pelajaran 2023/2024
berjumlah 40 orang.
a. Keadaan Guru,
22 Wawancara Kepala sekolah Bapak Drs. Muhammad Baktiar Pello, M.Pd Pada Tanggal 07 Desember 2017
dari data yang penulis peroleh, guru yang mengajar di SMK Handayani
b. Keadaan Siswa
Gambaran Keadaan Siswa MTs. Negeri Kalikur, dapat dilihat pada data
dibawah ini:
L P
1 18 22 40
Siswa Kelas X
Jumlah 18 22 40
konstribusi secara berarti dan optimal bagi jalannya proses pendidikan yang
b. Alat Peraga
3 Baik 1 set
Laboratorium Teknik Alat
Ringan
4 1 set24
Laboratorium Teknik Baik
Sepeda Motor
Handayani Makassar yakni buku penunjang, buku bacaan lainnya serta alat
a. Visi
taqwa.
siswa.
berkarya.
c. Tujuan
Pramuka
Helmi, S.Pd
Wakil Kurikulum
Wakil Koordinator Wakil Sekertaris
Asri T,A.Md.Kom
Drs. Benyamin A. Lolo Handayani SE
Keterangan :
- - - - - - - - - = Garis Koordinasi
_ = Garis Komando
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai teknologi komunikasi SMA Negeri
dalam bentuk angket dimana setiap item terdiri atas empat pilihan jawaban yaitu
sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju Sedangkan jumlah responden
No Deskripsi Nilai
1 Sampel; 40
2 Rata-rata .35696
3 Standar Deviasi 2.25761
4 Variansi 5.097
5 Rentang 15.00
6 Nilai Minimum 24.00
7 Nilai Maksimum 39.0026
SMA Negeri 1 Wanasaba dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh skor maksimum
adalah 39 dan skor minumum yaitu 24 dengan nilai rata-rata .35696 dan standar
26 Hasil Statistik deskriptif hasil angket teknologi Komunikasi Rumus IBM SPSS Stastistic 2.0
Tabel 4.8 Analisis kategorisi Teknologi Komunikasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba
3. 62-82 0 0 Baik
Jumlah 40 100
pada kategori Sangat Baik dengan persentase sebesar 100,0%. Dari perhitungan
terhadap prestasi belajar siswa berada pada kategori Sangat Baik dengan persentase
sebesar 100,0%.
Wanasaba.
29
28 Wawancara Guru Mata Pelajar Pendidikan Agama Islam Dra. Hj.Hajrah, S.Pd.I
Wawancara Guru Mata Pelajar Teknologi Komunikasi Bapak Asri T. A.Md Kom
Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Teknologi Komunikasi SMA Negeri
1 Wanasaba
Teknologi Komunikasi
45
40
35
30
25
20
Axis
15
10
5
0
Sangat Kurang Sangat
Baik
kurang baik baik
Series1 40 0 0 0
orang siswa. Adapun analisis statistik deskriptif Prestasi Belajar Siswa ditunjukkan
1. 0-35 0 0 Rendah
2. 36-49 0 0 Sedang
3. 50-64 0 0 Cukup
Jumlah 40 100
berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 77,5% dan 31 siswa berada
pada kategori baik. Dengan persentase sebesar 22,5%. Dari perhitungan rata-rata
prestasi belajar Siswa SMA Negeri 1 Wanasaba diperoleh nilai rata-rata sebesar
.41324. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Siswa SMK Handayani
Makass SMA Negeri 1 Wanasaba berada pada kategori baik dengan persentase
30
Hasil Analisis ketegorisi Prestasi Belajar Siswa Rumus IBM SPSS Stastistic 2.0
Gambar 4.3 Diagram Kategorisasi Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri
1 Wanasaba
5
0
1 2 3 4 5
Series1 0 0 0 31 9
Dari hasil analisis yang telah dilakukan peneliti, selanjutnya akan mencari
siswa SMA Negeri 1 Wanasaba. Sebelum hal tersebut dilakukan, peneliti akan
melalukan uji prasyarat penelitian yaitu pengujian uji linearitas data yang dilakukan
sebagai berikut:
data, apakah data berpola linear atau tidak. Uji ini berkaitan dengan penggunaan
ANOVAa
Total 266,400 39
0,000<0,05 , dan nilai signifikansinya kurang dari 0,05. maka model regresi dapat
terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wanasaba memiliki pola
linear.
2) Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah
α = 0.05.
Adapun hasil analisisnya di sajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.12 Hasil
Wanasaba
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 51,979 3,243 16,026 ,000
1
Teknologi.Komunikasi ,976 ,101 ,843 9,680 ,000
Dari tabel di atas terliihat bahwa nilai T = 9.680 dengan nilai signifikansi
PENUTUP
A. Kesimpulan
telah dilakukan berada pada kategori sangat kurang dimana dari 40 siswa
dimana dari 40 siswa terdapat 31 siswa berada pada kategori baik dengan
B. Saran
kualitas sekolah.
2. Bagi sekolah
serta termotivasi untuk berprestasi. Hal yang sudah baik untuk terus
sekolah-sekolah lain.
3. Bagi siswa
Hasil Statistik deskriptif hasil angket teknologi Komunikasi Rumus IBM SPSS
Stastistic 2.0
H. Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Tata Usaha Dra. Suleha. S.Pd Wawancara Tanggal 07 Desember 2017 Wawancara
Wawancara Guru Mata Pelajar Teknologi Komunikasi Bapak Asri T . A.Md Kom