Jurnal Analisi Mey
Jurnal Analisi Mey
Jurnal Analisi Mey
Npm : 1322A0011
Prodi : Kebidanan
Abstract : Complications that occur during childbirth usually experience bleeding, sub
involusio uteri, swollen breast, nipple blisters etc. By handling and supervising the correct and
precise complications during the puerperium will decrease so that morbidity and mortality in the
mother will decrease. This study aims to determine the effect of rectus abdominis muscle
strengthening on the decrease in uterine fundus height in vaginal postpartum mothers in BPM
Sleman District. The purpose of this research is to know the decrease of fundus uteri level (TFU)
before and after intervention of rectus abdominis muscle strengthening. The sample in this study
amounted to 15 respondents and 15 respondents with the control group. This research method uses
quasi experimental with non-randomized pretest-posttes group design. The sampling technique
uses total sampling. Different test results of pre test and post test in experimental or non
experimental group using Wilcoxon and Mann Whitney. The result of this research shows that the
majority of TFU decrease in intervention group is fast 10 (66.6%) while in the control group
decrease TFU is slow 9 (60%), and based on bivariate analysis results obtained p-value 0,003
which means there is influence of rectus abdominis to decreased TFU of postpartum mother.
The main suggestion for postpartum mothers is expected to be able to perform early and regular
early mobilization, especially the strengthening of abdominal rectus abdominal muscles that can
decrease TFU so that the period of uterine involution can run faster.
Abstrak : Komplikasi yang terjadi pada masa nifas biasanya mengalami perdarahan, sub
involusio uteri, payudara bengkak, putting susu lecet dll. Dengan penanganan dan pengawasan
yang benar dan tepat komplikasi selama masa nifas akan menurun sehingga angka kesakitan dan
kematian pada ibu akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan
otot rectus abdominis terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum pervaginam di
BPM Kabupaten Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penurunan tinggi fundus
uteri (TFU) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi penguatan otot rectus abdominis. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 15 responden intervensi dan 15 responden dengan kelompok
kontrol. Metode penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan non-randomized pretest-
posttes group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji beda hasil pre
test dan post test pada kelompok eksperimen atau non eksperimen menggunkan Wilcoxon dan
Mann Whitney. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas penurunan TFU pada kelompok
intervensi adalah cepat 10 (66.6%) sedangkan pada kelompok kontrol penurunan TFU lambat 9
(60%), dan berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan nilai p-value 0,003 yang artinya ada
pengaruh penguatan otot rectus abdominis terhadap penurunan TFU ibu postpartum.
Saran utama bagi ibu postpartum diharapakan dapat melakukan mobilisasi dini secara teratur dan
benar khususnya penguatan otot perut rectus abdominis yang dapat menurunkan TFU sehingga
masa involusi uterus dapat berjalan lebih cepat.
1
PENDAHULUAN involusi uterus berlangsung kira-kira
Puerpurium (nifas) selama 6 minggu. Involusi uteri pada
berlangsung selama 6 minggu atau ibu postpartum harus berjalan
42 hari, merupakan waktu yang dengan baik, karena jika proses
diperlukan untuk pulihnya alat involusi
kandungan pada keadaan yang tidak berjalan dengan baik
normal (Ambarwati dan Wulandari, dapatmberakibat buruk pada ibu
2010). nifas seperti terjadi subinvolusi uteri
Selama masa nifas tersebut yang dapat mengakibatkan
berlangsung, ibu akan mengalami perdarahan, selain itu adalah
banyak perubahan, baik secara hiperinvolusi uteri, kelainan fisik lain
fisiologis maupun psikologis. adalah pemisahan otot perut atau
Perubahan psikologis lebih banyak yang biasa disebut dengan diastasis
disebabkan karena perubahan peran rectus abdominis (Ambarwati dan
barunya yaitu peran menjadi seorang Wulandari, 2010).
ibu. Sedangkan perubahan fisiologis Kontraksi otot perut akan
yang terjadi pada masa nifas membantu proses involusi yang
merupakan proses pengembalian dimulai setelah plasenta keluar
fisik ibu seperti keadaan semula segera setelah melahirkan. Ambulasi
sebelum hamil. Perubahan tersebut secepat mungkin dengan frekuensi
meliputi: perubahan sistem sering sangat diperlukan dalam
reproduksi, sistem pencernaan, proses involusi. Kelancaran proses
sistem perkemihan, sistem involusi dapat dideteksi dengan
muskuloskeletal, sistem endokrin, pemeriksaan lochea, konsistensi
tanda vital, sistem kardiovaskuler, uterus, dan pengukuran tinggi fundus
dan perubahan sistem hematologi. uteri (William dan Wilkins, 2012).
(Sulistyawati, 2009). Keuntungan atau manfaat
Salah satu perubahan yang dapat diperoleh karena proses
fisiologis masa nifas adalah pemulihan fisik yang cepat dan baik
perubahan sistem reproduksi dimana bagi ibu adalah perasaan yang lebih
meliputi perubahan corpus uterin, baik, lebih sehat, lebih kuat, dan
cervix, vulva dan vagina, serta otot- memungkinkan untuk dapat segera
otot pendukung pelvis. Kemudian merawat dan membesarkan bayinya.
perubahan pada corpus uterin salah Keuntungan bagi bayi adalah
satunya adalah involusi uterus yaitu mendapatkan perawatan yang lebih
pemulihan uterus pada ukuran dan baik dan kebutuhan yang dapat
kondisi normal setelah kelahiran bayi diperoleh dari ibu dapat terpenuhi
yang diketahui sebagai involusi (Ambarwati, 2008).
(Cunningham, 2013). Menurut Brayshaw (2008)
Involusi uterus dimulai faktor-faktor yang menyebabkan
setelah persalinan yaitu setelah percepatan involusi uterus
plasenta dilahirkan, dimana proses (penurunan tinggi fundus uteri) salah
2
satunya yaitu kontraksi. Kontraksi prosedur yang biasanya dilakukan
dapat ditimbulkan dari tekanan intra belum pernah ada yang memberikan
abdomen atau kekuatan otot asuhan kebidanan terkait dengan
abdomen yang baik. Latihan penguatan otot rectus abdominis
penguatan otot rectus abdominis terhadap penurunan tinggi fundus
merupakan suatu latihan dengan uteri.
memberikan stimulus pada bagian METODE PENELITIAN
muscullus rectus abdominis dengan Penelitian ini adalah quasi
mengontraksikan otot-otot tersebut eksperimen (quasi experimental) dan
sehingga dapat meningkatkan mengukur pengaruh penguatan otot
tekanan intra abdomen. Manfaat rectus abdominis terhadap penurunan
dilakukanya penguatan otot rectus tinggi fundus uteri pada ibu
abdominis adalah mengencangkan postpartum pervaginam. Penelitian
dinding rahim, mempercepat involusi ini membandingkan antara kelompok
uteri dan memperlancar pengeluaran yang diberikan perlakuan (kelompok
lochea dan menurunkan tinggi intervensi) dengan yang diberi tidak
fundus uteri dengan cepat. diberikan perlakuan (kelompok non
Latihan yang dilakukan pada intervensi). Design yang digunakan
otot-otot tertentu akan memberi efek adalah non-randomized pretest-
yaitu aliran darah otot meningkat posttes group (Subaris, 2012).
sehingga pengangkutan oksigen dan Jumlah sampel dalam
nutrisi lain untuk otot juga penelitian 30 responden dengan
meningkat, hal ini akan memberikan pembagian 15 responden pada
kekuatan pada otot secara maksimal. kelompok eksperimen dan 15 pada
Proses involusi uteri kelompok non eksperimen.
berhubungan dengan penurunan Teknik pengambilan sampel
tinggi fundus uteri karena salah satu adalah total sampling yaitu cara
indikator dalam proses involusi pengambilan sampel dengan
adalah tinggi fundus uteri. Salah satu mengambil seluruh jumlah populasi
cara untuk memperlancar proses (Sugiyono, 2010).
involusi uteri adalah dengan Uji statistik yang akan
melakukan penguatan otot abdomen digunakan untuk mengetahui
khususnya musculus rectus perbedaan hasil pre test dan post test
abdominis. pada kelompok eksperimen atau non
Pengencangan otot abdomen eksperimen menggunkan Wilcoxon
merupakan latihan yang dilakukan dan untuk mengetahui perbedaan pre
oleh ibu nifas untuk menjaga otot test dan post test pada 2 kelompok
abdominal agar menjadi lebih kuat yang berbeda metode yang
setelah melewati proses persalinan digunakan adalah Mann Whitney
(Brayshaw, 2008). (Dahlan, 2013).
Bidan Praktek Mandiri di
kabupaten Sleman sendiri masih HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak yang memberikan pelayanan a. Karakteristik Responden
kesehatan pada ibu nifas tetapi Identifikasi responden
asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan paritas, umur ibu,
masih bersifat sesuai dengan pendidikan dan pekerjaan pada
3
kelompok intervensi dan kelompok adalah tidak bekerja baik kelompok
kontrol pada tabel berikut ini : intervensi maupun kontrol 10
Tabel 1 Distribusi Frekuensi (66.7%).
Karakteristik Responden
Berdasarkan paritas, umur ibu, b. Analisis Univariat
pendidikan dan pekerjaan pada 1) Kelompok Intervensi
kelompok intervensi dan kelompok Tabel 2 Distribusi TFU
kontrol sebelum dilakukan Intervensi
Karakteristik Kelompok Kelompok dan sesudah dilakukan
Responden Intervensi Kontrol Intervensi pada Kelompok
F % F % Intervensi
(n (n= Penurunan f %
= 15) Tinggi
15) Fundus
Paritas Uteri
Primigravida 5 33.3 5 33.3 Lambat 5 33,3
Multigravida 10 66.7 10 66.7 Cepat 10 66,6
Umur Ibu Jumlah 15 100,0
Tidak
2 13.3 4 26.7
Reproduksi Berdasarkan tabel 2
Reproduksi 13 86.7 11 73.3 mayoritas penurunan tinggi
Pendidikan fundus uteri pada kelompok
Menengah 13 86.7 14 93.3 intervensi penurunannya cepat
Perguruan 10 (66,6%).
2 13.3 1 6.7
Tinggi 2) Kelompok Kontrol
Pekerjaan Tabel 3 Distribusi TFU
Tidak sebelum dilakukan Intervensi
10 66.7 10 66.7
Bekerja dan sesudah dilakukan
Bekerja 5 33.3 5 33.3 Intervensi pada Kelompok
Sumber : Data Primer, 2018 Intervensi pada Kelompok
Dari tabel 1 dapat diketahui Kontrol
bahwa karkteristik kedua kelompok Penurunan f %
meliputi : Paritas pada kelompok Tinggi
intervensi dan kontrol mayoritas Fundus
adalah multigravida 10 (66.7%), Uteri
umur ibu pada kelompok intervensi Lambat 9 60
mayoritas umur reproduksi 13 Cepat 6 40
(86.7%) dan pada kelompok kontrol Jumlah 15 100,0
umur ibu mayoritas adalah umur
reproduksi 11 (73.3%), pendidikan Berdasarkan tabel 3
ibu pada kelompok intervensi penurunan tinggi fundus uteri pada
mayoritas adalah pendidikan kelompok kontrol mayoritas
menengah 13 (86.7%) dan pada penurunannya lambat 9 (60%).
kelompok kontrol mayoritas a. Analisis Bivariat
berpendidikan menengah 14 Tabel 4 Distribusi Frekuensi
(93.3%), pekerjaan ibu mayoritas Penguatan Otot Rectus
4
Abdominis terhadap Penurunan dokter kebidanan untuk segera
TFU pada Ibu Postpartum pada memulihkan dan mengembalikan
Kelompok Intervensi alat-alat reproduksi ibu selama masa
nifas.
Std. Mini Sig (2- Selama masa nifas ibu dalam
Mea Deviati mu Maxi tailed) kondisi mengalami perubahan
N n on m mum sehingga pemulihan kembali alat
reproduksi sangat di perhatikan,
TFU .003 bidan dalam memberikan asuhan
15 1.60 .507 1 2
sebelum pelayanan kebidanan secara evidance
TFU based yaitu mengurangi rasa nyeri
15 2.20 .561 1 3
sesudah atau sakit pada ibu nifas dengan
melakukan latihan-latihan yang dapat
Berdasarkan tabel 4 hasil memulihkan kondisi fisik dan psikis
analisis pada kelompok intervensi ibu. Melalui latihan penguatan otot
dinyatakan bahwa nilai Signifikansi: rectus abdominis inilah tinggi fundus
0,003 maka Ho di tolak Ha diterima uteri ibu dapat turun dengan
artinya ada pengaruh penguatan otot perlahan, tetapi jika ibu nifas
rectus abdominis terhadap penurunan melakukannya dengan rutin dan
TFU. teratur, penurunan TFU ini akan
Dari hasil analisis data didapatkan lebih cepat di banding yang tidak
hasil mayoritas tinggi fundus uteri melakukan latihan.
(TFU) pada ibu nifas sebelum Perubahan kedua selain
diberikan intervensi mengalami penurunan TFU latihan penguatan
penurunan TFU dan setelah rectus abdominis dapat
diberikan intervensi penguatan otot mengembalikan kondisi uterus
rectus abdominis TFU ibu nifas seperti sebelum hamil dan dapat juga
mengalami penurunan TFU yang mengencangkan perut terutama
signifikan atau cepat 10 (66,6%). diastatis recti dextra dan sinistra.
Dari data diatas dapat dianalisis Hal tersebut dikarenakan tahap awal
bahwa penguatan otot rectus dari kerja fisik berat, satu bagian dari
abdominis sangat efektif terhadap kemampuan energy aerobic dalam
penurunan TFU pada ibu nifas. Hasil otot seseorang akan berkurang.
uji statistik didapatkan nilai p-value Keadaan ini disebabkan oleh dua
adalah 0,003. Hal ini sesuai dengan efek yaitu yang disebut dengan
tujuan penelitian ini yaitu penguatan hutang oksigen dan pengurangan
otot rectus abdominis bermanfaat cadangan glikogen dari otot. Pada
bagi ibu nifas khususnya penurunan kerja otot yang berat hampir semua
TFU selama masa nifas. cadangan oksigen digunakan untuk
Responden dalam penelitian metabolism aerob sehingga setelah
ini adalah ibu nifas 2 jam postpartum kerja otot selesai cadangan oksigen
dimana setelah plasenta lahir kondisi harus segera digantikan. Sedangkan
uterus normal berukuran 3 jari pemulihan cadangan glikogen otot
dibawah pusat, perubahan ini lah membutuhkan waktu yang lebih
yang menjadi perhatian pada tenaga lama karena hal ini dipengaruhi oleh
kesehatan khususnya bidan dan
5
kebiasaan diet sebelum dan dengan ibu yang primigravida. Pada
sesudahnya (Guyton, 2010). ibu primigravida rata-rata masih
Perubahan ketiga dengan merasakan nyeri pada luka bekas
melakukan latihan ini ibu dapat jahitan sehingga ibu masih merasa
berlatih mobilisasi secara dini yang takut dan menunda untuk melakukan
dapat membantu menurunkan Tinggi mobilisasi dini. Hal ini sejalan
Fundus Uteri secara bertahap. dengan penelitian Andriyani (2013)
Dengan bergerak, hal ini akan bahwa dengan melakukan senam
mencegah kekakuan otot dan sendi nifas atau mobilisasi dini akan
sehingga juga mengurangi nyeri, merangsang otot-otot polos untuk
menjamin kelancaran peredaran berkontraksi. Dampak yang terjadi
darah, memperbaiki pengaturan apabila tidak melakukan mobilisasi
metabolisme tubuh, mengembalikan dini diantaranya adalah varises,
kerja fisiologis organ-organ vital tromboplebitis vena yang disebabkan
yang pada akhirnya justru akan karena sumbatan vena oleh bekuan
mempercepat penyembuhan luka darah yang tidak lancar yang
(Prihartini, 2014). diakibatkan ibu membatasi gerakan
Proses involusi uterus akan selama masa nifas, infeksi karena
berjalan dengan lancar apabila involusi uterus yang tidak baik
dilakukan stimulus otot rectus sehingga sisa darah tidak dapat
abdominis yang berguna untuk dikeluarkan dan perdarahan menjadi
melancarkan sirkulasi oksigen dalam abnormal. Dengan melakukan latihan
darah dengan cara mengontaksikan dapat merangsang kontraksi uterus
dan meretraksikan otot-otot yang menjadi lebih baik sehingga
berada dalam uterus (Suryanti, menghindarkan resiko terjadinya
2016). perdarahan (Suherni, 2009).
Menurut Ambarwati (2008) Dilihat dari segi umur ibu
bahwasanya gangguan proses mayoritas adalah berumur reproduksi
involusi dan pemisahan otot-otot dimana di umur tersebut adalah umur
perut (diastasis rectus abdominis) ini yang baik untuk bereproduksi, ibu
dapat menyebabkan perdarahan post yang berumur reproduksi diharapkan
partum. Kontraksi otot-otot perut mampu untuk bisa melakukan latihan
akan membantu proses involusi yang secara dini dan mandiri.
dimulai setelah plasenta dilahirkan. Berdasarkan pendidikan ibu
Ambulasi secepat mungkin dengan mayoritas berpendidikan menengah
frekuensi sering sangat diperlukan dimana pada pendidikan tersebut ibu
dalam proses involusi. Kelancaran nifas mampu memahami arti
proses involusi dapat dideteksi pentingnya masa nifas, segala
dengan pemeriksaan lochia, informasi terkait dalam masa nifas
konsistensi uterus, dan pengukuran sudah diberikan ibu saat menjelang
tinggi fundus uteri. pulang dari rumah bersalin,
Berdasarkan hasil informasi yang diberikan diantaranya
karakteristik ibu bahwa mayoritas konseling pemberian ASI eksklusif,
paritas multigravida dimana ibu nifas perawatan bayi dan tidak lupa
yang multigravida lebih sering perawatan ibu saat nifas diantaranya
melakukan mobilitas dini dibanding
6
adalah penguatan otot rectus Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
abdominis. Penelitian. IKAPI. Jawa
Dilihat dari segi pekerjaan barat :CV Alfabeta
ibu mayoritas ibu rumah tangga Prihartini. 2014. Pengaruh Mobilisasi
seharusnya memungkinkan untuk Dini Terhadap Penurunan
melaksanakan latihan lebih aktif Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu
karena memiliki waktu luang yang Nifas Di Paviliun Melati
lebih banyak dibanding dengan ibu RSUD Jombang. Jurnal Edu
nifas yang bekerja. Keberhasilan Health, Vol. 4 No. 2,
pelaksanaan latihan di dukung oleh September 2014
kondisi ibu yang baik, kesadaran dan Rahayu, D,P. 2015. Perbedaan
motivasi yang tinggi yang timbul Penurunan Tinggi Fundus
dari klien sendiri untuk melakukan Uteri Setelah Pemberian Jus
proses ini serta peran serta tenaga Nanas Pada Ibu Post Partum
kesehatan untuk memberikan Di Kabupaten Klaten. Jurnal
pendidikan kesehatan terkait Ilmiah Kebidanan Bidan
mobilisasi dini atau latihan sejak dini Prada, Vol. 6 No. 1 Edisi
(Andriyani, 2013). Juni 2015, hlm. 108-115
Suryanti Dan Ambarwati. 2016.
SIMPULAN Manfaat Stimulus Vertebra
Berdasarkan hasil penelitian Cervikalis Ke 5-6 Dan
pengaruh penguatan otot rectus Stimulus Otot Rectus
abdominis terhadap penurunan TFU Abdominis Terhadap
pada ibu postpartum pervaginam di Perubahan TFU Ibu Post
BPM kabupaten Sleman dapat Partum Per Vaginam. Jurnal
disimpulkan sebagai berikut : Kebidanan Universitas
a. Mayoritas penurunan TFU ibu Muhammadiyah Semarang
nifas pada kelompok intervensi Vol 6 No 1 Februari 2017
yaitu mengalami penurunan Guyton, Arthur C. 2010. Buku Ajar
cepat 10 (66,6 %). Fisiologi Kedokteran. Jakarta
b. Mayoritas penurunan TFU ibu : EGC
nifas pada kelompok kontrol Bahiyatun. 2013. Buku Ajar Asuhan
yaitu mengalami penurunan Kebidanan Nifas Normal.
lambat 9 (60%). Jakarta : EGC
c. Ada pengaruh penguatan otot Ambarwati, E, & Wulandari, D.
rectus abdominis terhadap 2010. Asuhan Kebidanan
penurunan TFU ibu postpartum Nifas.Yogyakarta: Cendekia
dengan nilai p-value 0,003. Press
Cunningham, F. Gerry. 2013.
DAFTAR RUJUKAN Obstetri William Vol. 1.
Notoatmodjo. 2013. Metodologi Jakarta: EGC
Penelitian kesehatan. Jakarta: Dahlan, S.M. 2013. Besar Sampel
Rineka Cipta dan Cara Pengambilan
Subaris,H. 2012. Teknik Sampling Sampel. Jakarta : Salemba
Untuk Penelitian Kesehatan. Medika.
Yogyakarta:Graha Ilmu
7
Brayshaw, Eileen. 2008. Senam
Hamil & Nifas Pedoman
Praktik Bidan. Jakarta:EGC
Williams & Wilkins. 2012. Kapita
Selekta Penyakit. Jakarta :
EGC
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan pada ibu
nifas. Yogjakarta: Andi
Offset
Suherni; Widyasih H; Rahmawati A.
2009. Perawatan Masa Nifas.
Jakarta : Fitramaya
Andriyani; Nurlaila; Pranajaya.
2013. Pengaruh Senam Nifas
Terhadap Penurunan Tinggi
Fundus Uteri Pada Ibu
Postpartum. Jurnal
Keperawatan Volume IX, No
2, Oktober 2013