(Fix) Sampel Kulap 3a
(Fix) Sampel Kulap 3a
(Fix) Sampel Kulap 3a
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Excoecaria
Species : Excoecaria
cochinchinensis Lour.
Deskripsi sampel:
1. Habitusnya berupa semak setinggi 1 meter dan batangnya bercabang.
2. Daunnya berbentuk lonjong dan helaian daun sempit dengan panjang sekitar
6-14 x 2-4 cm. Sisi daun adaksial berwarna hijau dan sisi daun abaksial
berwarna merah tua atau keunguan. Ujung daun meruncing, pangkal daun
tumpul, dan tepi daun bergerigi. Duduk daun berhadapan dengan tangkai
daun sekitar 3-13 mm.
3. Batangnya bercabang dengan diameter berkisar 1-3cm dan cabangnya
sekitar 3-8mm. Berwarna hijau tua hingga berwarna cokelat.
4. Bunganya berumah dua, bunga tandan terminal. Bunga jantan berukuran 1-2
cm dan bunga betina 3-5 cm.
5. Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 2,5 mm berwarna merah.
6. Habitat dan persebarannya berada di hutan, di ladang, maupun di tempat
terbuka lainnya dengan paparan sinar matahari yang cukup. Tersebar di
wilayah Indonesia, Cina, dan Thailand.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Deskripsi sampel:
1. Habitusnya berupa terna dan merupakan tumbuhan epifit.
2. Daunnya berdaging dan pipi yang berukuran 2,5cm dan lebar 7mm. Duduk
daun saling tumpang tindih di sepanjang pangkal batang. Permukaan daun
halus. Warna daun selalu berwarna hijau. Ujung daun meruncing dan
pangkal daun tumpul.
3. Batangnya tegak saat masih muda dan menjuntai saat dewasa dengan
panjang berkisar 60 cm.
4. Bunganya berukuran kecil dengan lebar sekitar 4mm berwarna putih atau
kekuningan. Bunganya hermaprodit (biseksual), tunggal dan tumbuh pada
ketiak daun.
5. Habitat berada di hutan dataran rendah dengan kondisi lingkungan lembap
dan terkena sinar matahari. Persebarannya meliputi Indonesia, Singapura,
Myanmar, Thailand, Malaysia, Kalimantan, Kamboja, Laos, Vietnam, Papua
Nugini, dan Filipina.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Deskripsi sampel:
1. Daun yang tunggal dan berbentuk bulat. Tepi daun waru merata, pertulangan
daun waru menjari dan memiliki panjang sekitar 20 cm. Daun penumpu
pada tanaman waru berbentuk bulat telur memanjang dengan panjang sekitar
2,5 cm, meninggalkan bekas yang terlihat seperti cincing di bagian ujung
ranting atau cabang.
2. Batang yang berbentuk bulat,berkayu dan berwarna coklat. Tanaman ini
termasuk dalam golongan pohon besar yang tingginya bisa mencapai 5
sampai 15 meter. Batangnya cenderung tumbuh lurus pada tanah yang subur,
dan tumbuh membengkok pada tanah yang tidak subur.
3. Bunga yang berdiri sendiri atau terdapat dalam tandan yang berisi 2 sampai
5 kuntum. Bunga waru berwarna kuning dan bagian tengahnya berwarna
merah coklat. Daun kelopak tambahan bertaju sekitar 8 sampai 11 dan lebih
setengahnya melekat. Kelopak bunga memiliki ukuran panjang sekitar 2,5
cm dan bercangkap 5 serta beraturan
4. Buah yang berjenis buah kotak. Buah ini berbentuk bulat oval dan terbagi
menjadi 5 ruang dan setiap ruang di bagi oleh sekat semu menjadi dua
bagian
5. Jenis ini telah tersebar luas di seluruh wilayah pasifik dan dikenal sebagai
tanaman yang hidup di tepi sungai atau biasa dikenal dengan pohon teduh.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Lamiales
Familia : Verbenaceae
Genus : Vitex
Deskripsi sampel:
1. Daun majemuk menjari, duduk, daun berhadapan, anak daun 1-3, daun ke 2
dan 3, duduk, anak daun ujung bertangkai kurang dari 0,5 cm, helaian bulat
telur-elip-bulat memanjang bulat telur terbalik, anak daun terbesar 49,5 x
1,75-3,75 cm, yang berdaun satu 2- 6,5 x 1,25-3,5 cm.
2. Batang pokok jelas, kulit batang cokelat muda-tua, batang muda segi empat,
banyak bercabang.
3. Bunga susunan majemuk malai, dengan struktur dasar menggarpu, malai
3,5-24 cm, 3-15 bunga, rapat dan berjejal. Tinggi daun kelopak 3-4,5 mm.
Tabung mahkota 7-8 mm, diameter segmen median dari bibir bawah 4-6
mm. Benang sarinya 4 dekat pertengahan tabung mahkota, panjang dua.
4. Bakal buah sempurna 2 ruang, perruang 2 bagian, bakal biji duduk secara
lateral, tangkai putih; rambut, ujung bercabang dua. Buah tipe drupe, duduk,
berair atau kering, dinding keras.
5. Berasal dari Mediterania kering dan semi kering dan Asia Barat, dan
dibudidayakan secara luas di daerah beriklim hangat dan subtropis.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Familia : Elaeocarpaceae
Genus : Muntingia
Linn.
Deskripsi sampel:
1. Daun berwarna hijau, bentuk lanset, ujung runcing, ukuran daun 1-4 x 4-l4
cm, permukaan bawah berbulu.
2. Pangkal batang biasanya sedikit berbanir. Kayu terasnya sangat keras dan
berwarna coklat, percabangan mendatar, ranting berambut halus.
3. Bunga dalam berkas berisi 1-3 kuntum, terletak disebelah atas daun,
bertangkai panjang, berkelamin dua, mahkota bertepi rata, putih tipis,
benangsari berjumlah10 sampai 100 helai
4. Bentuk buah kersen bulat hampir sempurna dengan diameter 1-1,5 cm.
Warna utamanya adalah hijau kekuningan. Namun ketika sudah masak
akan berwarna merah. Dalam satu buah kersen berisi ribuan biji berukuran
kecil, bertekstur halus, dan berwarna putih kekuningan.
5. Kersen tumbuh liar di tempat terbuka dan perbukitan, di tepi-tepi jalan,
tepi-tepi sungai, dataran rendah yang drainasenya baik dan tanah liat
berpasir. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan,
Karibia sampai ke Peru dan Bolivia), kersen dibawa masuk ke Filipina
akhir abad 19, hingga tersebar diseluruh kawasan Asia. Tumbuhan kersen
terdapat di bagian barat Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa dan
Kalimantan.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionacae
Genus : Clitoria
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Apocynales
Familia : Apocynaceae
Genus : Tabernaemontana
Species : Tabernaemontana
divaricata (L.) R.Br.
Sumber : Tjitrosoepomo, 2016
Deskripsi sampel:
1. Daunnya berbentuk bulat telur dan agak tebal. Tepi daun rata dengan ujung
dan pangkal yang runcing serta permukaan atas yang licin dan mengkilap.
2. Batangnya memiliki getah yang berwarna putih susu. Pohon
mondokaki dapat tumbuh hinga 4-5 kaki.
3. Tangkai bunganya memiliki dua cabang yang berhadapan (pseudo-
dichasial). Bagian bunga sedikit berambut kecuali bagian kelopaknya
(calyx). Memiliki sekitar 6-10 bunga dengan petal 5, sepal 10.
Mahkota bunganya berwarna putih dengan pinggiran bergelombang
4. Buahnya Buah mondokaki berbentuk seperti kapsul. Folikelnya
memencar /divergen. Dalam setiap satu buah mengandung sekitar
3 – 6 biji. Bijinya berwarna merah, berselaput, dan memanjang.
5. Habitat dan persebarannya Tumbuh di hutan, perbukitan dan semak-semak
pada dataran rendah hingga sedang dengan ketinggian hingga 1.400 m dpl.
Menyukai tanah yang lembab dan memiliki drainase yang baik,dapat
tumbuh pada kondisi ternaungi hingga sinar matahari penuh.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Walp.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Lamiales
Familia : Lamiaceae
Genus : Leucas
Species : Leucas
lavandulifolia Smith
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Asparalages
Familia : Orchidaceae
Genus : Spathoglottis
Blume
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Apiales
Familia : Araliaceae
Genus : Polyscias
(Blume) Seem
Sumber : Tjitrosoepomo, 2016
Deskripsi sampel:
1. Daunnya, berbentuk tunggal. Daunnya berbentuk elips dengan tepian bergigi
atau bergerigi halus. Warna daunnya umumnya hijau mengkilap. Ukuran dan
panjang daun bervariasi tergantung pada kondisi tumbuhnya.
2. Batangnya, memiliki bentuk yang berlekuk-lekuk atau bergerigi, mirip
dengan pecahan kaca (sehingga mendapatkan julukan "Pecah Beling").
Batangnya juga terlihat sedikit beralur dengan permukaan yang halus dan
berwarna kecokelatan, dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 1,5 hingga 3
meter.
3. Bunganya. mereka terbentuk dalam kelompok yang padat di ujung ranting.
Bunga-bunga ini biasanya berwarna putih atau hijau kekuningan. Meskipun
tidak terlalu mencolok, bunganya menghasilkan aroma yang khas.
4. Buahnya, berbentuk bulat atau lonjong dengan ukuran kecil hingga sedang.
Mereka berubah warna dari hijau muda menjadi hitam ketika matang. Buah
tersebut mengandung biji di dalamnya.
5. Habitat dan persebarannya, biasanya ditemukan di hutan-hutan tropis lebat,
hutan dataran rendah, dan pegunungan di wilayah tropis Asia Tenggara,
termasuk Indonesia, lebih suka tumbuh di tempat yang lembap dan teduh
dengan tanah yang subur, tumbuh baik di daerah dengan iklim hangat dan
lembap.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus : Guioa
Radlk.
Deskripsi sampel:
1. Daunnya, berbentuk majemuk dengan beberapa pasang daun kecil yang
tersusun berpasangan. Daun-daun tersebut memiliki ujung yang runcing dan
tepi yang bergigi. Daun-daun ini berwarna hijau gelap dan memiliki
permukaan yang mengkilap.
2. Batangnya, umumnya berbentuk tegak dan kokoh. Permukaan batangnya
berwarna cokelat hingga kehitaman dengan tekstur yang kasar.
3. Bunganya, berbentuk tandan atau malai yang padat dan berwarna putih atau
kuning pucat. Bunga-bunga ini memiliki kelopak yang kecil dan berbentuk
menyerupai bintang. Mereka memiliki aroma yang harum dan menarik bagi
serangga penyerbuk.
4. Buahnya, berbentuk bulat hingga lonjong dengan ukuran yang kecil hingga
sedang. Buahnya berwarna merah atau oranye saat matang. Setiap buah
berisi biji-bijian yang dapat tersebar melalui dispersi oleh hewan atau angin.
5. Habitat dan persebarannya, umumnya ditemukan di hutan-hutan dataran
rendah atau dataran tinggi di wilayah tropis, terutama di Indonesia dan
Australia. Mereka biasanya tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan
lembap. Guioa acutifolia lebih sering ditemui di dataran rendah dengan
iklim yang hangat dan lembap.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Rauvolfia
Afzel.
Deskripsi sampel:
1. Daunnya Rauvolfia vomitoria tunggal, berbentuk oval atau lanset, dengan
ujung yang meruncing dan tepi yang rata atau bergelombang. Daun-daun ini
tersusun secara bertentangan di sepanjang batang.
2. Batang pohonnya kecil hingga sedang yang dapat mencapai ketinggian
sekitar 2-8 meter. Batangnya tegak dan bercabang, dengan kulit berwarna
abu-abu atau cokelat tua.
3. Bunganya Rauvolfia vomitoria kecil dan berbentuk corong, biasanya
berwarna putih atau merah muda pucat. Bunga-bunga ini tumbuh dalam
kelompok yang menggantung atau bunga majemuk pada batang atau
percabangan.
4. Buahnya Rauvolfia vomitoria menghasilkan buah berbentuk bulat yang
berwarna merah atau merah keunguan. Buah ini berisi biji-biji kecil yang
terbungkus dalam daging buah.
5. Habitat dan persebarannya secara alami dapat ditemukan di berbagai daerah
di Afrika Sub-Sahara, khususnya di daerah hutan hujan tropis dan sabana
yang lembap Mereka tumbuh dihutan dataran rendah, hutan pegunungan,
dan daerah sabana yang lembap.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Tridax
Deskripsi sampel:
1. Daunnya berbentuk segitiga dengan tepi bergerigi dan ujung meruncing.
Daunnya tersusun secara berlawanan (opposit) dan memiliki tangkai daun
yang panjang. Daunnya juga memiliki aroma khas yang cukup kuat saat
dihancurkan.
2. Batangnya ramping, bercabang, dan menjalar di permukaan tanah.
3. Bunganya kecil dan berbentuk bunga matahari dengan kelopak kuning cerah
dan bunga tabung berwarna kuning tengahnya. Bunga-bunga ini terkumpul
dalam infloresensi yang disebut capitulum atau kepala bunga yang berada di
ujung batang.
4. Buahnya menghasilkan buah berbentuk kerucut dengan serat yang
menonjol pada permukaan buah. Setiap buah mengandung satu biji yang
berduri.
5. Habitat dan persebarannya tumbuh liar dan sering ditemukan di lahan
terbuka, tepi jalan, ladang, dan padang rumput. Tanaman ini dapat tumbuh
subur di berbagai jenis tanah dan memiliki toleransi terhadap kondisi
lingkungan yang cukup luas dan berhasil menyebar ke berbagai bagian
dunia.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Salicales
Familia : Salicaceae
Genus : Flacourtia
J. Graham
Deskripsi sampel:
1. Daunnya berbentuk oval atau elips dengan tepi bergerigi. Daunnya terletak
secara bergantian di batang dan memiliki tangkai pendek. Warna daunnya
cenderung hijau gelap.
2. Batangnya yang tegak dengan percabangan yang cukup padat. Batangnya
dapat memiliki duri-duri yang tajam.
3. Bunganya kecil dan tidak mencolok. Bunga-bunganya biasanya berwarna
putih atau kekuningan. Mereka berkembang dalam kelompok yang longgar
di ujung ranting.
4. Buahnya berbentuk bulat atau agak oval dengan diameter sekitar 2-4 cm.
Buahnya berwarna ungu tua ketika matang. Permukaan buahnya terdapat
tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri, tetapi sebenarnya bukan duri.
Buahnya memiliki rasa asam-manis yang khas.
5. Habitat dan persebarannya tumbuh di daerah pegunungan dan hutan
pegunungan. Tanaman ini dapat ditemukan di berbagai wilayah tropis Asia,
termasuk India, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Familia : Iridaceae
Genus : Iris
Deskripsi sampel:
1. Daunnya daun berbentuk pedang dengan tepi rata dan panjang sekitar 70 -
120 cm. Daun-daunnya berwarna hijau cerah dan terletak secara
2. Batangnya batang tegak yang kuat dan tumbuh vertikal dari rimpang
tanaman dapat mencapai ketinggian sekitar 1-1,5 meter, biasanya berwarna
hijau atau hijau kecokelatan. Warna hijau yang cerah memberikan kontras
dengan daun dan bunga kuning yang mencolok.
3. Bunganya berukuran besar dan menarik. Mereka memiliki enam kelopak
berbentuk elips atau lanset dengan warna kuning cerah. Bunga ini memiliki
tiga kelopak luar yang lebih besar dan tiga kelopak dalam yang lebih kecil.
Di bagian tengah bunga terdapat tiga benang sari kuning dan putih, serta
satu kepala sari yang berwarna kuning.
4. Buahnya berbentuk bulat atau agak oval, memiliki warna ungu tua atau
keunguan ketika matang. Permukaan buahnya terdapat tonjolan-tonjolan
yang menyerupai duri, tetapi sebenarnya bukan duri,
5. Habitat dan persebarannya biasanya tumbuh di daerah yang lembap, seperti
tepi kolam, rawa-rawa, sungai, dan danau. Tanaman ini tumbuh subur di
daerah dengan sinar matahari yang cukup, tetapi juga toleran terhadap
naungan sebagian dan dapat ditemukan di berbagai wilayah di dunia,
termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Utara.
Gambar: Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Arales
Familia : Araceae
Genus : Aglonema
Deskripsi sampel:
1. Daunnya licin dan tidak berbulu. Tepi daun rata atau tidak bergerigi. Ujung
daun runcing terlihat meruncing (acuminatus). Daun tersusun selang seling
atau saling berhadapan dengan tangkai memeluk batang. Batang berbuku-
buku, cenderung berair dan tidak berkayu.
2. Batangnya yang basah (herbaceus) dan lunak. Ukuran batang pendek dan
tertutup oleh daun yang susunannya rapat satu sama lain membentuk suatu
roset.
3. Bunganya terbungkus seludang berwarna hijau pucat. Saat bunga belum
matang seludang daun dalam keadaan tertutup dan baru akan membuka
ketika bunga betina telah matang.
4. Buahnya Buah berbentuk lonjong menyerupai buah melinjo dengan warna
hijau kemudian memutih, menguning, dan setelah matang menjadi merah.
5. Habitat dan persebarannya tumbuh di daerah tropis Asia, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, dan Filipina. Mereka biasanya ditemukan di hutan-
hutan lebat dan lingkungan yang lembab.