BAB I Adiabatik Gas Law

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu fisika, erat kaitannya dengan yang namanya energi, energi adalah
satuan kapasitas untuk melakukan pekerjaan atau usaha. Aspek penting dalam
pembahasan energi adalah pada hukum termodinamika. Termodinamika merupakan
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang suhu, panas dan pertukaran energi. Dalam
termodinamika, pasti akan sering mendengar mengenai istilah sistem dan lingkungan.
Sistem merupakan sekelompok objek yang ditinjau sedangkan segala sesuatu di luar
sistem disebut dengan lingkungan. Aplikasi termodinamika yang sangat sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah termos, mesin kendaraan bermotor, lemari es, dan
pendingin ruangan (AC). Dalam suatu ilmu fisika, termodinamika ini memiliki 4 proses,
diantaranya adalah isobarik, isotermis, isokhorik dan juga adiabatik.
Salah satu proses yang akan dibahas di praktikum kali ini adalah proses adiabatik.
Proses adiabatik adalah proses yang tidak terjadi transfer panas yang masuk atau keluar
sistem. Proses ini terjadi pada sistem terisolasi atau dapat terjadi pada sistem yang
mempunyai proses yang sangat cepat. Proses adiabatik dapat dilakukan dengan cara
menutup sistem serapat-rapatnya, sehingga tidak ada pertukaran kalor dengan lingkungan.
Contoh dari proses adiabatik terdapat pada termos. Pada proses tersebut terjadi
pemanasan dan pendinginan dalam satu tempat yang biasa dikenal dengan Hukum I
Termodinamika. Sehingga akan didapatkan kurva berulang.
Prinsip kerja termos sangat sederhana. Termos menggunakan bahan yang bersifat
adiabatik. Bahan adiabatik secara ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya
interaksi antara sistem dengan lingkungan. Jika tidak ada interaksi antara sistem dan
lingkungan, maka tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan
lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur atau suhu. Dengan
menggunakan bahan adiabatik ini termos mampu mempertahankan suhu air yang berada
di dalamnya. Sehingga, air panas yang ada dalam termos tersebut tidak cepat dingin. Dari
penjelasan di atas, maka dilakukannya praktikum yang berjudul “Adiabatik Gas Law”
untuk mengetahui garfik hubungan antara tekanan dan volume, dan juga untuk
mengetahui nilai gamma dari suatu proses adiabatik.

1.2 . Rumusan Masalah


1. Berapa volume gas Co2 yang harus diberikan pada silinder sehingga mampu
menaikkan posisi piston dari posisi semula?
2. Berapa nilai gamma yang diperoleh untuk harga V pada nomor 1 di atas?
3. Berapa variasi volume gas Co2 yang harus diberikan agar menaikkan piston
lebih tinggi dari posisi piston pada nomor 1?
4. Berapa nilai gamma yang diperoleh pada nomor 3?
5. Berapa nilai variasi tekanan yang diperoleh dari 5 kali pengulangan
volume/tinggi piston?
6. Berapa nilai gamma eksperimen yang diperoleh dari 5 kali pengulangan
volume/tinggi piston?
7. Bagaimana perbandingan nilai gamma antara teori dan percobaan?
8. Bagaimana variasi jumlah kerja yang harus dilakukan akibat variasi 5 kali
volume?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis berapa volume gas Co2 yang harus diberikan pada silinder
sehingga mampu menaikkan posisi piston dari posisi semula.
2. Menganalisis berapa nilai gamma yang diperoleh untuk harga V pada nomor 1
di atas.
3. Menganalisis berapa variasi volume gas Co2 yang harus diberikan agar
menaikkan piston lebih tinggi dari posisi piston pada nomor 1.
4. Menganalisis berapa nilai gamma yang diperoleh pada nomor 3.
5. Menganalisis berapa nilai variasi tekanan yang diperoleh dari 5 kali
pengulangan volume/tinggi piston.
6. Menganalisis berapa nilai gamma eksperimen yang diperoleh dari 5 kali
pengulangan volume/tinggi piston.
7. Menganalisis perbandingan nilai gamma antara teori dan percobaan.
8. Menganalisis variasi jumlah kerja yang harus dilakukan akibat variasi 5 kali
volume.

1.4 Manfaat
1. Dapat menganalisis berapa volume gas Co2 yang harus diberikan pada silinder
sehingga mampu menaikkan posisi piston dari posisi semula.
2. Dapat menganalisis berapa nilai gamma yang diperoleh untuk harga V pada
nomor 1 di atas.
3. Dapat menganalisis berapa variasi volume gas Co2 yang harus diberikan agar
menaikkan piston lebih tinggi dari posisi piston pada nomor 1.
4. Dapat menganalisis berapa nilai gamma yang diperoleh pada nomor 3.
5. Dapat menganalisis berapa nilai variasi tekanan yang diperoleh dari 5 kali
pengulangan volume/tinggi piston.
6. Dapat menganalisis berapa nilai gamma eksperimen yang diperoleh dari 5 kali
pengulangan volume/tinggi piston.
7. Dapat menganalisis perbandingan nilai gamma antara teori dan percobaan.
8. Dapat menganalisis variasi jumlah kerja yang harus dilakukan akibat variasi 5
kali volume.

You might also like