Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Konstruksi Pelabuhan: Kajian Literatur Sistematik
Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek Konstruksi Pelabuhan: Kajian Literatur Sistematik
e-ISSN: 2722-7979
Vol. x No. x, Hal xx-xx
Abstract
[mulai lengkapi, lihat contoh paper pak Yudistira, terlampir] Safety risk assessment in dams
is a traditional and modern approach to the engineering process of dams on safety systems so
as to produce a design history that has a good overall record and integrity. With this
approach for both old and new dams, this safety risk assessment aims to determine whether
the risk the hazard can be tolerated or not, if it cannot be tolerated then there must be a
solution for action to reduce the risk of danger so that the safety of the dam can be obtained.
The existing risk assessment can be used as the basis for the construction of the dam to its
maintenance, in this study discussed risk assessment safety on dams located in several
countries such as in asia, europe and america. The methods implemented include the
preparation of safety risks, risk analysis, risk evaluation and safety risk management. Based
on research results the main risk faktor that causes safety responsibilities is the contractor's
responsibility, namely the non-technical project faktor (40.54%), the 2nd rank is the
undecided responsibility due to internal technical faktors (35.13%), the 3rd rank is the
technical project faktor namely contractor's responsibility (10.8%), rank 4 is external
technical faktor and external non-technical faktor, the last risk faktor is internal non-
technical faktor (2.7%) namely joint responsibility.
Keywords : risk safety management, risk assessment, risk analysis, risk evaluation, dam
project
1
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
Abstrak
[mulai lengkapi, lihat contoh paper pak Yudistira, terlampir] Penilaian risiko safety pada
bendungan merupakan pendekatan tradisional dan modern untuk proses rekayasa teknik
bendungan terhadap system keselamatan sehingga menghasilkan sejarah desain yang memiliki
catatan keseluruhan dan terintegritas secara baik. Dengan pendekatan ini guna bendungan
lama maupun baru, penilaian risiko safety ini bertujuan agar dapat mengetahui apakah risiko
bahaya dapat di toleransi atau tidak, jika tidak dapat ditoleransi maka harus ada solusi untuk
tindakan dalam mengurangi risiko bahaya sehingga keamanan bendungan dapat didapatkan.
Pada penilaian risiko yang sudah ada dapat dijadikan dasar dalam pembuatan bendungan
sampai dengan perawatannya, dalam penelitian ini dibahas mengenai penilaian risiko
keamanan pada bendungan yang berada di beberapa negara seperti di benua Asia, Eropa dan
Amerika. Metode yang dilaksanakan meliputi pada penyusunan risiko safety, analisis risiko,
evaluasi risiko dan manajemen safety risiko. Berdasarkan hasil penelitian faktor risiko paling
utama yang menyebabkan tanggung jawab keselamatan adalah tanggung jawab kontraktor
yaitu faktor non technical project (40.54%), peringkat ke-2 adalah tanggung jawab yang
belum diputuskan karena faktor technical internal (35.13%), peringkat ke-3 adalah faktor
technical project yaitu tanggung jawab kontraktor (10.8%), peringkat ke-4 adalah faktor
technical eksternal dan non technical eksternal, faktor risiko terakhir adalah faktor non
technical internal (2,7%) yaitu tanggung jawab bersama.
Kata kunci: manajemen safety risiko, penilaian risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,proyek
bendungan
1. Pendahuluan
[mulai lengkapi, lihat contoh paper pak Yudistira, terlampir] Sepanjang sejarah,
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan bendungan dan waduknya telah
memberikan manfaat yang signifikan bagi umat manusia. Tidak peduli seberapa kecil
kemungkinan kegagalan, setiap kegagalan bendungan masih menjadi perhatian besar para
insinyur di komunitas teknik bendungan. Kekhawatiran ini muncul dari potensi dampak
bencana dari gelombang banjir di lembah berpenduduk di hilir bendungan. Melalui
pendidikan teknik, penelitian dan dari pengalaman bertahun-tahun pengoperasian
bendungan diketahui bahwa rata-rata, dalam setiap tahun, kurang dari 1 bendungan dari
setiap 10.000 bendungan besar gagal. Insinyur bendungan menyadari kemungkinan ini
dan telah secara sistematis meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme kegagalan
bendungan dan bagaimana merekayasa untuk melawannya. Mengingat konsekuensi
potensial dari kegagalan bendungan bagi pihak ketiga, banyak yang akan mengatakan
keselamatan tidak hanya didasarkan pada pertimbangan teknis, tetapi harus
mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat ditoleransi oleh masyarakat umum.
Merefleksikan subjek penting ini, perlu dicatat bahwa tren yang terus meningkat di
industri dengan potensi menyebabkan kerugian adalah dengan secara jelas
menggambarkan peran dan tanggung jawab sehubungan dengan keselamatan dalam
domain politik / sosial dan teknik.
Dengan demikian, pendekatan modern terhadap keselamatan bahwa badan politik
yang mewakili kepentingan seluruh masyarakat menetapkan tingkat keselamatan atau
sistem manajemen risiko yang diperlukan dan melalui peraturan yang sesuai memantau
apakah tingkat tersebut dicapai. Metode tradisional teknik bendungan selalu difokuskan
pada integritas kinerja dalam desain dan telah menghasilkan sejarah desain bendungan
yang memiliki catatan kinerja keseluruhan yang sangat baik. Karena berbagai alasan
historis dan teknis, keamanan bendungan dikendalikan dengan pendekatan berbasis
aturan. Ini telah berkembang dari praktik terbaik yang diterima saat in selama bertahun-
tahun, awalnya untuk desain bendungan baru, tetapi selama beberapa dekade terakhir ini
semakin diterapkan untuk menilai keamanan bendungan yang ada.
4
Tinjauan Literatur Sistematis tentang Manajemen Risiko Safety Dalam
Proyek Pelabuhan
Journal of Industrial and Engineering System 1 (2): Juni 2021
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
5
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
prinsip-prinsip teknik, standar dan praktik yang baik saat ini, pemilik atau nilai-nilai
masyarakat yang lebih luas, dan harapan serta persepsi pemangku kepentingan
2. Metode Penelitian
Metode penelitian ini berdasarkan tinjauan pustaka yang membahas tentang identifikasi
risiko keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek Pelabuhan, dalam penelitian ini
diklasifikasikan jurnal apakah termasuk faktor risiko keselamatan tanggung jawab klien,
tanggung jawab kontraktor, tanggung jawab bersama dan tanggung jawab belum
diputuskan. Penelitian ini berdasarkan hasil analisa sebanyak 40 jurnal dari berbagai
negara baik jurnal national maupun jurnal international yang mempunyai rentan waktu
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2021. Adapun kerangka berpikir penelitian yang
dilakukan sesuai dengan gambar 1 :
6
Tinjauan Literatur Sistematis tentang Manajemen Risiko Safety Dalam
Proyek Pelabuhan
Journal of Industrial and Engineering System 1 (2): Juni 2021
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
7
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
9
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
10
Tinjauan Literatur Sistematis tentang Manajemen Risiko Safety Dalam
Proyek Pelabuhan
Journal of Industrial and Engineering System 1 (2): Juni 2021
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
11
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
Penelitian (Siswanto, 2012) ini menganalisa bahwa terdapat 10 risiko yang mempunyai level risiko
tinggi yang perlu mendapatkan perhatian adalah (1) cuaca ekstrim, (2) penyelesaian pekerjaan (sub
kontraktor) tidak tepat waktu, (3) iklim ekstrim menggangu produktifitas, (4) data penyelidikan tanah
tidak lengkap / tidak sesuai lapangan, (5) permasalahan yang tidak terlihat, (6) kapal pihak lain
menabrak konstruksi, (7) ponton barge dan tug boat tabrakan dengan kapal lain saat operasi, (8) denda
akibat keterlambatan (9) kondisi kerja berbeda dengan kontrak, (10) perubahan skope kontrak (Pek.
Kurang). Penelitian (Wayan et al., 2012) menganalisa terdapat 6 hal yang mempunyai level risiko
tinggi, yaitu (1) cuaca ekstrim, (2) penyelesaian pekerjaan (sub kontraktor) tidak tepat waktu, (3)
denda akibat keterlambatan, (4) Terjadi kenaikan harga besi, (5) Terjadi kenaikan harga pasir beton (6)
Terjadi kenaikan harga semen. Sedangkan penelitian (Kusumah et al., 2019) menganalisa Risiko
dengan kategori tinggi adalah (1) kondisi lapangan yang sulit, (2) perubahan desain dan lingkup
pekerjaan, (3) gambar tidak jelas, (4) kemampuan tenaga pelaksana proyek kurang, (5) tingkat
keahlian tenaga kerja tidak cukup, (6) jumlah tenaga kerja kurang, (7) jumlah tim engineering proyek
kurang, (8) nilai PDA tes tidak sesuai dengan perencanaan, (9) ukuran fender tidak sesuai (10)
pemancangan tidak sesuai koordinat. Penelitian (Tangdiembong et al., 2013) menjelaskan bahwa Pada
Analisis Konsekuensi, aspek yang dirumuskan adalah aspek Ketidak-pahaman Desain merupakan
aspek yang paling dominan dan paling berpengaruh, aspek Ketidak-cakapan Pekerja, aspek Perubahan
Lingkungan, aspek Tenaga-kerjaan, aspek Teknis dalam Pekerjaan, aspek Kenaikan Harga dan
Mobilisasi Peralatan, aspek Kelalaian dan Kecelakaan Kerja, sedangkan aspek Ketidak-pastian dalam
Pekerjaan merupakan aspek yang paling kecil pengaruhnya. Penelitian (Pande et al., 2018) didapatkan
9 risiko tidak dapat diterima (unacceptable), seperti permasalahan dalam perijinan, gangguan
aksesibilitas, tidak tepatnya metode konstruksi, dan 25 risiko tidak diharapkan (unsedireable), seperti
polusi serta kontaminasi lingkungan, kurangnya tenaga expert, tidak lengkapnya spesifikasi teknis, 3
risiko dapat diterima (acceptable), seperti dampak terhadap rumah-rumah suci sekitar dan 2 risiko
dapat diabaikan (negligible), seperti kurang diperhatikannya keselamatan serta pemberian asuransi
kepada pekerja. Penelitian (Ismiyati et al., 2020) menjelaskan ada lima risiko tinggi dari perspektif
penyedia konstruksi yaitu: pasang surut laut, gangguan proses pemuatan dan pembongkaran barang,
perubahan desain karena perubahan lapangan, kontradiksi metode konstruksi antara konsultan dan
kontraktor, dan kerusakan alat berat. Penelitian (Sholeh, 2018) menjelaskan bahwa ada 9 masalah
utama pada Pelabuhan Gresik yaitu sedimentasi tinggi, rendahnya laju pembongkaran pada dermaga,
akses transportasi darat yang kurang baik, minimnya dana pembangunan, kurang berfungsinya tempat
12
Tinjauan Literatur Sistematis tentang Manajemen Risiko Safety Dalam
Proyek Pelabuhan
Journal of Industrial and Engineering System 1 (2): Juni 2021
Monalisa1, Haidar Khoirul Amin2, Ardhani Agnas Pratama3, Fery Siswantoro4, Humiras Hardi Purba5
Submitted: dd/mm/yyyy; Revised: dd/mm/yyyy; Accepted: dd/mm/yyyy; Published: dd/mm/yyyy
berlindung kapal, kumuh, kendala pembebasan lahan, tidak ada lahan parkir, dan fasilitas pelabuhan
yang buruk.
signifikan antara struktur dalam usia dan dalam teknik konstruksi. Sebagian besar struktur berada
dalam pasangan bata yang sesuai dengan bagian tertua dari aset yang dibangun. Setelah Perang Dunia
Kedua, teknik konstruksi lainnya adalah digunakan karena karakteristik kapal, kondisi lokasi dan
faktor ekonomi.Akibatnya aset yang dibangun bervariasi.
lindung armor dengan kubus beton cukup tinggi, dibuktikan dengan kerusakan struktur (damage level)
yang cukup rendah (NoD<0.5) pada seluruh kondisi skenario pengujian.
Penelitian (Kadir et al., 2017) menganalisa bahwa berdasarkan perhitungan risiko, ditemukan dua
faktor risiko dalam kategori signifikan, yaitu kecerobohan dan kelalaian manusia (R3), dan
pengalaman individu pekerja (R7). Penelitian (I. Chlomoudis et al., 2016) menjelaskan bahwa risiko
kecelakaan manusia di pelabuhan yaitu tabrakan kapal, landasan, tenggelam, kesalahan navigasi,
kesalahan nahkoda, perawatan yang buruk, jatuhnya derek, jatuhnya kontainer dan kesalahan dalam
penanganan dan penyimpanan kargo. Penelitian (Budiyanto & Fernanda, 2020) menganalisa bahwa
peti kemas yang jatuh ke dermaga saat bongkar muat memiliki nilai risiko paling tinggi, sedangkan
hasil Fault Tree Analysis menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan potensi risiko
terbesar. Penelitian (Juliza & Anggiat, 2019) menjelaskan bahwa terdapat 9 risiko operasional
pelabuhan yaitu infrastruktur peralatan, penipuan internal, keamanan, tenaga kerja, sistem informatika,
kerusakan aset fisik, keterlambatan waktu pelayanan dan kemacetan, kegagalan negosiasi kontrak dan
peraturan. Penelitian (Dias et al., 2019) menganalisa risiko yang dapat ditimbulkan oleh pelabuhan
terhadap organisasi yaitu gangguan pasokan dan pemutusan total. Penelitian (Puspita Andriani, 2017)
menganalisa risiko yang muncul berdasarkan alat yang ada di pelabuhan, salah satunya dengan Ship to
Shore (STS) Crane. Penelitian (Nagi et al., 2019) menganalisa bahwa toolkit penilaian risiko
pelabuhan yaitu lingkungan, bencana alam, operasional, organisasi, keamanan dan teknis dan
teknologi. Penelitian (Kadir et al., 2020) menganalisa bahwa faktor risiko operasional pelabuhan yaitu
pria, mesin, manajemen dan lingkungan. Penelitian (Nagi et al., 2017) menjelaskan bahwa dua bidang
penelitian utama yaitu (1) pendekatan dan studi untuk perbaikan dan pengambilan keputusan dan (2)
dampak bahaya alam dan perubahan iklim di wilayah pesisir dan pelabuhan. Penelitian (Palanisamy &
Anand, 2015) menjelaskan mitigasi risiko meliputi organisasi, rantai pasok, mitra bisnis dan proses
bisnis dan sistem IT.
manfaat redaman gelombang yang sebanding dengan pengendali buatan seperti pemecah gelombang,
dan pengendali terumbu dapat ditingkatkan dengan biaya yang efektif.
Aplikasi
Aplikasi VCare
VCare
Penilaian
Penilaian Risiko
Risiko (Risk
(Risk Assesment)
Assesment)
Identifikasi
Identifikasi Risiko
Risiko (Risk
(Risk Identification)
Identification)
Analisa
Analisa Risiko
Risiko (Risk
(Risk Analysis)
Analysis)
Evaluasi
Evaluasi Risiko
Risiko (Risk
(Risk Evaluation)
Evaluation)
Perlakuan
Perlakuan Risiko
Risiko (Risk
(Risk Treatment)
Treatment)
Faktor
Faktor Risiko
Risiko
Faktor
Faktor Risiko
Risiko Keselamatan
Keselamatan
Keselamatan
Keselamatan Tanggung
Tanggung
Tanggung
Tanggung Jawab
Jawab
Jawab
Jawab Klien
Klien Kontraktor
Kontraktor
Faktor
Faktor Risiko
Risiko Faktor
Faktor Risiko
Risiko
Keselamatan
Keselamatan Keselamatan
Keselamatan
Tanggung
Tanggung Tanggung
Tanggung Jawab
Jawab
Jawab
Jawab Bersama
Bersama Belum
Belum
Diputuskan
Diputuskan
16
Tinjauan Literatur Sistematis tentang Manajemen Risiko Safety Dalam
Proyek Pelabuhan
Journal of Industrial and Engineering System 1 (2): Juni 2021