4689-Article Text-17611-1-10-20230406
4689-Article Text-17611-1-10-20230406
4689-Article Text-17611-1-10-20230406
Prolife
Jurnal Pendidikan Biologi, Biologi, dan Ilmu Serumpun
https://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife
ini adalah lahan yang dapat dijadikan TPA pencemaran plastik. Selain itu, partikel
semakin lama semakin berkurang, plastik telah ditemukan pada tubuh kura-
sedangkan total konsumsi plastik semakin kura (Othman, 2021).
bertambah (Yunar, 2011). Dampak dari Kontaminasi mikroplastik menjadi
penggunaan plastik yang tidak terkendali perhatian utama di seluruh dunia. Deteksi
dan pengelolaan sampah plastik yang dan kuantifikasi mikroplastik telah
tidak maksimal, akan menjadikannya meningkat di lingkungan perairan dan
plastik sebagai limbah yang berakhir di keberadaannya menganggu kehidupan
laut dan menimbulkan berbagai ekosistem disekitarnya. Penelitian
permasalahan lingkungan. degradasi mikroplastik difokuskan pada
Plastik merupakan produk polimer pendekatan biologis dan non-biologis.
yang terdiri dari berbagai macam senyawa Hingga saat ini, mikroorganisme seperti
organik dan anorganik sintetik atau ganggang, jamur, dan bakteri telah
semisintetik (Saminathan et al., 2014). menarik perhatian para ilmuwan sebagai
Pencemaran lingkungan oleh polimer alat untuk pengolahan mikroplastik.
sintetik, seperti limbah plastik dan Reaksi enzimatik yang dihasilkan oleh
polimer sintetik yang larut dalam air mikroorganisme terkait erat dengan proses
limbah, telah diakui sebagai masalah degradasi mikroplastik (Othman, 2021).
besar. Mikroplastik memiliki ukurannya
Mengingat hal ini, biodegradasi
yang kecil (< 5 mm), luas permukaan
plastik telah dipelajari secara ekstensif
yang besar dan kemampuan lebih untuk
selama tiga dekade terakhir. Para ilmuwan
menyerap ke dalam sel biologis. Polimer
dan lainnya para pemangku kepentingan
ini sangat stabil dan tidak mudah masuk
telah menunjukkan kepedulian yang besar
ke dalam siklus degradasi biosfer.
untuk mengatasi akumulasi plastik non-
Permukaan hidrofobik mikroplastik
biodegradable di lingkungan (Tokiwa dan
menarik co-kontaminan seperti logam
Calabia 2008). Beberapa jenis plastik
berat, racun farmasi, penghambat api, dan
telah terbukti dapat terurai secara hayati,
plasticizer lainnya, yang kemudian dapat
dan mekanisme degradasinya semakin
masuk ke organisme biologis. Keberadaan
jelas. Studi tentang biodegradasi plastik
mikroplastik di lingkungan, menyebabkan
telah dilakukan untuk mengatasi masalah
mikroplastik terangkut di sepanjang rantai
lingkungan yang terkait dengan limbah
makanan, dengan manusia sebagai
plastik. Penelitian terbaru mencakup studi
konsumen akhir. Lebih dari 1 juta burung
tentang distribusi mikroorganisme
laut dan 100.000 hewan laut mati akibat
Jurnal Pro-Life, 10(1): 743-755, Maret 2023 745
yang diterbitkan secara online yang lingkungan dalam jumlah besar karena
terintegrasi pada Google scholar dan tidak tepat pengelolaan sampah dan
beberapa jurnal yang terdaftar pada situs membuang sampah sembarangan yang
Science Direct. Data yang diperoleh tidak terkendali dan, dengan demikian,
bakteri, dan jamur (Wackett dan sebagai produk sampingan (Ahmet et al.,
Hershberger, 2001; Hammer et al., 2012; 2018; Priyanka dan Archana, 2011).
Gu, 2003). Biodegradasi anaerobik adalah
Biodegradasi Secara Aerob dan penguraian kontaminan organik dengan
Anaerob menggunakan mikroorganisme dengan
Plastik umumnya terurai secara kondisi tanpa adanya oksigen. Proses ini
hayati aerobik di alam, anaerobik di juga merupakan komponen penting dari
sedimen dan tempat pembuangan sampah pengurangan alami kontaminan di tempat
dan sebagian aerobik dalam kompos dan limbah berbahaya. Beberapa bakteri
tanah (Muthu, 2014). Biodegradasi aerobik anaerob digunakan nitrat, sulfat, besi,
dikenal sebagai respirasi aerobik yang mangan dan karbon dioksida sebagai
merupakan bagian penting dari akseptor elektronnya, untuk memecah
pengurangan alami kontaminan di tempat- bahan kimia organik menjadi senyawa
tempat lokasi limbah berbahaya. Mikroba yang lebih sederhada, C
aerobik menggunakan oksigen sebagai plastik→CH4+CO2+H2Residu
elektron akseptor dan memecah bahan O+C+Biomassa (Muthu, 2014).
kimia organik menjadi senyawa organik Mekanisme biodegradasi secara aeorob
yang lebih sederhana dengan CO2 dan air dan anaerob digambarkan pada Gambar 1
Gambar 1. Mekanisme degradasi plastic secara umum oleh mikroorganisme dalam kondisi
aerob dan anaerob (Gu, 2003).
Jurnal Pro-Life, 10(1): 743-755, Maret 2023 747
untuk pertumbuhannya. Menurut Sangale uretan dan ester karena sifat hidrolitik
et al., (2012), proses biodegradasi akan enzim urease, esterase, dan protease.
lebih efektif dengan menggunakan jenis Papain dan urease memiliki kemampuan
mikroorganisme yang memiliki karakter untuk mendegradasi poliester medis karena
degradasi yang berbeda, dimana terdapat sifat proteolitiknya. Hal ini menunjukkan
mikroorganisme yang berperan dalam bahwa degradasi mikroplastik oleh
pemecahan polimer dan ada yang berperan mikroorganisme di lingkungan perairan
dalam pemanfaatan monomer. Bahan- mengurangi risiko ekologis dari polusi
bahan polimer yang dilepaskan ke mikroplastik (Chandra, et al., 2020).
lingkungan akan mengalami penguraian Penelitian terbaru menunjukkan
secara fisika, kimia dan biologi atau bahwa ada sejumlah mikroorganisme
kombinasinya yang tergantung oleh (terutama beberapa bakteri dan jamur)
adanya kelembapan, udara, temperatur, yang memiliki kapasitas untuk
cahaya (photo-degradation), radiasi energi mendegradasi polimer sintetik ini dengan
tinggi (UV, γ-radiation) atau oleh hadirnya cara yang jauh lebih cepat dibandingkan
mikroorganisme (bakteri atau jamur) dengan metode alami dengan
(Sumarsono, 2011). menggunakan beberapa eksoenzim dalam
Terdapat dua enzim aktif yang kondisi stress (Muhamad, et al., 2015).
terlibat dalam biodegradasi polimer yaitu Enzim lipase dari Rhizopus arrhizus,
enzim ekstraseluler dan enzim intracellular Rhizopus delemar, Achromobacter sp., dan
depolymerases. Penelitian oleh Gu, et al. Candida cylindracea menunjukkan
(2000) melaporkan enzim ekstraseluler dan aktivitas pada polietilen adipat (PEA) dan
intraseluler yang berperan dalam poli(ε-kaprolakton) (PCL). Degradasi
depolimerasi secara aktif memicu proses enzimatik PCL oleh Aspergillus flavus dan
degradasi polimer secara bologis. Proses Penicillium funiculosum menunjukkan
degradasi yang terjadi dikarenakan bahwa degradasi terjadi lebih cepat
senyawa tersebut dimanfaatkan oleh diamati pada daerah amorf (Tokiwa dan
mikroorganisme sebagai sumber nutrisi Suzuki 1977). Selain itu, depolimerase
untuk pertumbuhannya. Enzim hidrolitik poli(3-hidroksibutirat) (PHB) dari
ekstraseluler seperti CMCase, lipase, Streptomyces termofilik sp. juga mampu
xilanase, keratinase, kitinase, dan protease mendegradasi poli(β-propiolakton) (PPL)
yang disekresikan oleh bakteri ini berperan (Cook, et al., 1981). Dalam studi banding,
penting dalam proses degradasi plastik. biodegradabilitas dari tiga polialkilena
Polyurethane mendepolimerisasi ikatan suksinat [polietilen suksinat (PES),
Jurnal Pro-Life, 10(1): 743-755, Maret 2023 749
fisik dari plastik memainkan peran Selain itu, permintaan dan penggunaan
penting dalam biodegradasi plastik. plastik yang terus meningkat perlu
Sinergisme beberapa jenis berkorelasi positif dengan pengelolaan
mikroorganisme seperti bakteri, limbah dan pengendalian sampah plastik.
actinomycetes dan jamur dalam bentuk Pemanfaatan bahan biodegradable dalam
konsorsium dapat menyempurnakan aplikasi industri berbahan dasar plastik
proses degradasi senyawa hidrokarbon, perlu ditingkatkan, diikuti dengan
dibandingkan hanya dilakukan oleh satu pengembangan industri yang
jenis mikroba. Penelitian lanjutan sangat dioptimalkan, serta strategi pengendalian
diperlukan guna mengeksplorasi dan pengelolaan sampah plastik agar dapat
mengkarakterisasi strain mikroba baru menjamin keamanan dan kelestarian
serta menganalisis secara mendalam lingkungan.
mekanisme mikroba tersebut dalam
mendegradasi plastik.