Jurnal TBC 4
Jurnal TBC 4
Jurnal TBC 4
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis can attack the lungs and
also all parts of the body. TB is one of the top 10 causes of death and the leading cause of single infectious
agent.
Case summary : a 78-year-old male patient came to Sis Aldjufrie Hospital for treatment for pulmonary TB,
which he had been suffering from for the past few years. Currently the patient complains of weakness. The
patient said that he had cough symptoms for a month. Along with coughing, patients often feel easy to sweat
at night. This symptoms lead the patient to have difficulty sleeping. Chest pain (+) when coughing.
Decreased appetite. physical examination found general condition looked moderately ill, level of
consciousness composmetis, poor nutritional status, blood pressure 90/70 mmHg, pulse 82x/minute,
breathing 18x/minute, temperature 36o Celsius. On radiological status, it was found that the WSD tube was
attached to the right hemithorax, the distal tip was not visualized, there were multiple cloud spots,
homogeneous opacity of the right hemithorax, airfluid level (cavity with two colors or two layers), sharp left
sinus, regular left diaphragm.
Conclusion : from the history taking, physical examination, and supporting investigation, the patient was
diagnosed with Post Wodec Pulmonary Tuberculosis Pleural Effusion. sources of exposure and risk factors
are difficult to evaluate. The therapy given to this patient was sucralfate syrup, levofloxacin 500 mg,
ambroxol 30 mg, methylprednisolone 4 mg, codeine tab 10 mg.
Keywords : Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis, Pleura Effusion, multiple cloud spots, airfluid level,
levofloxacin
ABSTRAK
Latar belakang : Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Tuberculosis bisa menyerang paru serta dapat menyerang semua bagian tubuh. TB merupakan salah satu dari
10 penyebab kematian teratas dan penyebab utama dari satu agen infeksi.
Ringkasan kasus : pasien laki-laki usia 78 tahun datang ke RS Sis Aldjufrie, untuk berobat TB Paru yang
sudah di derita dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini pasien mengeluh lemas. Pasien mengatakan gejala
batuk yang di alami selama sebulan. Bersamaan dengan batuk, pasien sering merasakan mudah berkeringat
pada malam hari. Hal ini menyebabkan pasien sulit tidur. Nyeri dada (+) jika batuk. Selera makan menurun.
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran komposmetis, status gizi
kurang, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 82x/menit, pernapasan 18x/menit, suhu 36 o celcius. Pada status
radiologi didapatkan WSD tube terpasang pada hemithorax kanan, tip distal tidak tervisualisasi, ada bercak
awan multiple, opasitas homogen hemithorax kanan, airfluid level (kavitas dengan dua warna atau dua layer),
sinus kiri lancip, diagfragma kiri regular.
Kesimpulan : dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis TB Paru
Post Wodec Efusi Pleura. sumber paparan dan faktor resiko sulit di evaluasi. Terapi yang diberikan pada
Kata kunci : Tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis, efusi Pleura, bercak awan multiple, airfluid level,
levofloxacin
Tuberculosis (TB) adalah penyakit menyebar dengan cara yang sama dengan flu,
bagian paru-paru dan dapat menyerang semua yang tinggal serumah. Seseorang bisa
bagian tubuh. Tuberculosis adalah penyakit terinfeksi saat duduk disamping penderita di
menular langsung, sebagian besar kuman TB dalam bus atau kereta api. Selain itu, tidak
menyerang paru-paru, tetapi dapat juga semua orang yang terkena TB bisa
adalah penyakit infeksius kronik dan berulang Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini
biasanya mengenai organ paru yang berbentuk batang, memiliki dinding lemak
lain, namun organ tubuh yang paling sering satu dari 10 penyebab kematian teratas dan
terkena yaitu paru-paru(1). penyebab utama dari satu agen infeksi. Pada
2019, diperkirakan 10 juta orang terserang TB
HIV (72% di Afrika) dan dua per tiga lainnya menjadi; yang pertama tuberkulosis Paru BTA
tersebar di beberapa negara yaitu India 27%, (+), basil tahan asam (BTA) merupakan
Tiongkok 9%, Indonesia 8%, Filipina 6%, bakteri yang menjadi salah satu indikator
Nigeria 4%, Bangladesh 4%, Afrika Selatan dalam penetuan penyakit Tuberkulosis. Pada
3% (4). Presentase TBC paru semua tipe pada TB paru BTA (+) menandakan bahwa dalam
orang berjenis kelamin laki-laki lebih besar sputum penderita terdapat bakteri yang dapat
daripada orang berjenis kelamin perempuan menginfeksi orang lain. Sehingga TB jenis ini
pemeliharaan kesehatan diri sendiri serta laki- kedua tuberkulosis Paru BTA (-), pada
laki sering kontak dengan faktor risiko pemeriksaan sputum SPS (Sewaktu-Pagi-
Indonesia adalah sekitar 5,8% dari total penyakit TB paru yaitu, nyeri tulang belakang.
kasus TB baru dengan kematian sekitar kerusakan sendi. Atritis tuberculosis biasanya
91.000 orang. Oleh karena itu kerugian menyerang pinggul dan lutut, Infeksi pada
ekonomi akibat TB juga cukup besar(7). meningen (meningitis). Hal tersebut dapat
Prevalensi TB pada pria 3 kali lebih tinggi menyebabkan sakit kepala yang berlangsung
dibandingkan pada wanita. Survei ini lama atau intermiten yang terjadi selam
menemukan bahwa dari seluruh partisipan berminggu-minggu, masalah hati atau ginjal.
Hati dan ginjal memiliki fungsi membantu
Efusi pleura merupakan akumulasi sedang batuk. Nafsu makan pasien pun
cairan patologis dalam ruang pleura yang berkurang. Di keluarga tidak ada yang
nonmaligna merupakan penyakit yang dapat keadaan umum tampak sakit sedang,
disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik kesadaran komposmetis, status gizi kurang,
yang berasal dari pleura, paru-paru, maupun tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 82x/menit,
maligna yang paling umum adalah gagal celcius. Pada status radiologi didapatkan
jantung kongestif (congestive heart failure – tampak WSD tube terpasang pada hemithorax
CHF) dan pneumonia(11). Adanya gejala- kanan, tip distal tidak tervisualisasi, ada
gejala penyakit penyebab seperti demam, bercak awan multiple, opasitas homogen
menggigil, dan nyeri dada pleuritis hemithorax kanan, airfluid level (kavitas