Artikel
Artikel
Artikel
ISSN:
DOI:
Journal Homepage: https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/carita
Abstrak
Muhammad II yang lebih dikenal dengan nama Muhammad Al-Fatih
merupakan Sultan ketujuh pemerintahan Utsmaniyah yang berhasil
Kata Kunci: merealisasikan penaklukan atas Konstantinopel (kini Istambul) tahun
Strategi, Muhammad Al- 1453 M. Muhammad Al-Fatih menggabungkan hasrat bangsa Turki
Fatih, Penaklukkan untuk mengalahkan orang-orang Romawi dengan ambisi imperial
Konstantinopel. terhadap kekhalifahan Muslim sekaligus terhadap imperium Romawi.
Rumusan masalah penelitian yaitu 1) Bagaimana proses berdirinya
konstantinopel, 2) Bagaimana strategi Sultan Muhammad II Al-Fatih
dalam penaklukan Konstantinopel tahun 1451-1481 M. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan
pendekatan sosiologi dan pendekatan historis. Metode pengumpulan
data yaitu dengan cara heurisrik, kritik sumber, interpretasi,
historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konstantinopel
yang didirikan oleh pahlawan legendaris Yunani yaitu Byzas, kota ini
dinamai sesuai dengan namanya yaitu Byzantium. Pada Tahun 324
SM, Kaisar Konstantin memindahkan ibu kota Romawi Timur ke kota
ini dan sejak itu namanya diubah menjadi Konstantinopel dan
negaranya disebut Byzantium dan Sultan Muhammad II Al-Fatih
PENDAHULUAN
Konstantinopel (kini Istambul) terletak di antara benua Asia dan Eropa dan dibelah
oleh celah laut yang sempit, yaitu Selat Borporus yang bersumber dari Laut Tengah
(Mediterania), menjorok dalam daratan, dan berhimpun di Laut Hitam. Posisi geografis ini
menjadikan Konstantinopel mudah diakses melalui darat maupun laut dan menjadikannya jalur
perdagangan penting yang menghubungkan Asia dan Eropa. Kota ini dulunya merupakan pusat
peradaban Kristen kedua setelah Roma, Dang Reek ortodoks di Konstantinopel dan terlibat
konfik satu sama lain.
Dari segi letak kota itu sangat strategis karena menghubungkan dua benua secara
langsung, Eropa dan Asia. Kostantinopel adalah ibu kota Bizantium dan merupakan pusat
agama Kristen. Ibu kota Bizantium itu akhirnya dapat ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah
Turki Usmani pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II yang bergelar Al-Fatih, artinya
Sang Penakluk. Telah berkali-kali pasukan kaum muslimin sejak masa Dinasti Umayyah
berusaha menaklukkan Kostantinopel, tetapi selalu gagal karena kokohnya banteng-benteng di
kota tua itu. Baru pada tahun 1453 kota itu dapat ditaklukkan.
Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam pada masa Dinasti Turki Usmani di bawah
pimpinan Sultan Muhammad II yang bergelar Al-Fatih pada tahun 1453, dan dijadikan ibu kota
kerajaan Turki Usmani. Bahkan jauh sebelum Sultan Muhammad Al-Fatih dapat menguasai
Konstantinopel, para penguasa Islam sudah sejak masa Khulafaur Rasyidin, kemudian khalifah
Bani Ummayyah dan khalifah Abbasiyah berusaha untuk menaklukkan Konstantinopel.
Namun, baru pada masa kerajaan Turki Usmani usaha itu dapat berhasil. Adapun Turki Ustmani
yang semakin kuat dan semakin ahli dalam strategi perang tidak mampu lagi dibendung oleh
pasukan Konstantinopel. Cita-cita menaklukkan Konstantinopel yang selama berabad-abad
mengalami kegagalan akhirnya terwujud pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II bin
Murad, yang dikenal dengan nama Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453 M.
Penantian panjang umat Islam untuk menaklukkan Konstantinopel menarik untuk
ditelusuri terkait motivasi umat Islam ingin menaklukkannya, jalannya penaklukkan serta
strategi yang digunakan dalam penaklukkan tersebut, sehingga berhasil menaklukkan jantung
pertahanan terakhir Romawi Timur yang telah dicita- citakan dan diperjuangkan sejak delapan
abad sebelumnya. Selain itu, perlu ditelusuri juga makna peristiwa tersebut bagi Islam.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang dalam proses pengambilan datanya
melalui Library Research (penelitian pustaka) yaitu pengumpulan data dengan cara membaca
atau menelaah buku-buku, jurnal, skripsi, dan media internet atau literatur naskah yang sudah
HASIL PENELITIAN
A. Proses Berdirinya Konstantinopel (Istambul)
Konstantinopel adalah ibu kota Bizantium dan merupakan pusat agama Kristen. Ibu
kota Bizantium akhirnya dapat ditaklukan oleh pasukan Islam di bawah Turki Usmani pada
masa pemerintahan Sultan Muhammad II yang bergelar Al Fatih, artinya sang penakluk.4 Telah
berkali-kali pasukan kaum muslimin sejak zaman dinasti Umayyah berusaha menaklukkan
Konstantinopel, tetapi selalu gagal karena kokohnya banteng-benteng di kota tua itu. Baru pada
tahun 1453 kota itu dapat ditundukkan.
Konstantinopel didirikan ribuan tahun yang lalu oleh pahlawan legendaris Yunani;
Byzas, kota ini dinamai sesuai dengan namanya yaitu Byzantium. Pada 324, Kaisar Konstantin
memindahkan ibu kota Romawi Timur ke kota ini dan sejak itu namanya diubah menjadi
Konstantinopel dan Negaranya disebut Byzantium. Konstantinopel sendiri sering disebut
sebagai “New Rome” atau kota baru dan dengan sendirinya menjadi kota yang dengan aktivitas
dagang terbanyak dengan populasi mencapai 500.000 orang.
3
S. Nasution, Metode Research: penelitian ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 145.
4
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Cet.II, Jakarta: Amzah, 2010) h. 198
PEMBAHASAN
A. Proses Berdirinya Konstantinopel (Istambul)
Konstantinopel tidak hanya sebagai ibu kota terakhir Romawi, tetapi juga ibukota
Negara Kristen pertama. Kesan religius benar-benar terasa di kota Konstantinopel, agama
mengakar kuat dalam masyarakat. Setiap monument religius dihiasi dengan emas dan batu
permata, disini juga disimpan kepala Yohanes pembabtis yesus dan mahkota duri yang
kabarnya dipakai yesus ketika disalib. Para rahib dan pastor adalah propesi yang sangat
dihormati, perayaan Kristen dilaksanakan dengan megah dan setiap penduduk Konstantinopel
6 Ibid., h. 1
7 Roger Crowley, 1453 Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel Ke Tangan Islam, h.19-20
9
John Freely, Istambul : Kota Kekaisaran, h. 12-13
10 Ibid, h. 15
11 Syaikh Ramzi Al-Munyawi, Muhammad Al-Fatih Penakluk Konstantinopel (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2011),
h. 126
12 Ibid, h.127
13 Ibid, h. 128
15
Syaikh Ramzi Al Munyawi, Muhammad Al Fatih Penakluk Konstantinopel, h. 145-146
16 Ibid., h. 145
PENUTUP
Kesimpulan
Proses berdirinya Konstantinopel yaitu didirikan di atas wilayah pemukiman dan
dibangun pertama kali oleh orang Yunani yang bernama Byzas seribu tahun yang lalu. Ketika
tembok-tembok tanah selesai dibangun pada abad ke-5, bagi umat Kristen Barat, tembok ini
adalah benteng yang melindungi mereka dari Islam dan membuat mereka tenang.
Konstantinopel nyaris tidak dapat diserang selama peralatan pengepungan hanya mengandalkan
kekuatan ketapel-tempur.Dilindungi tembok sepanjang 12 mil, Konstantinopel tumbuh di atas
perbukitan curam yang memberikan titik pandang ke laut sekitar. Adapun strategi yang
digunakan Sultan Muhammad II Al-Fatih dalam penaklukkan konstantinopel adalah strategi
militer yaitu: 1) strategi militer murni yaitu dengan membangun benteng Roumli, menghimpun
persenjataan, negosiasi-negosiasi dengan sekutu dan penguasa Konstantinopel, 2) strategi besar
yaitu dimana sultan muhammad Al-Fatih mengerahkan seluruh pasukankan dan Sultan
Muhammad Al-Fatih terus berusaha menyempurnakan persiapan-persiapan untuk menembus
Konstantinopel, mengumpulkan informasi dan menyiapkan peta-peta yang dibutuhkan untuk
mengepungnya.
DAFTAR RUJUKAN