Lizra 710-721-1

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Cakrawala Pendas p-ISSN: 2442-7470

Vol. 8 No. 3, Juli 2022 e-ISSN: 2579-4442


DOI: http://dx.doi.org/10.31949/jcp.v8i2.2559

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
Lizra Afrilia1*, Neviyarni2, Darnis Arief3, Risda Amini4
1,2,3,4
Universitas Negeri Padang
1
[email protected]

Abstract
Animated video is a learning instrument that combines various sound elements with images that contain the
material to be delivered. The purpose of this study was to find out how effective the use of animated video-based
learning instruments was in increasing learning motivation, and to find out how to increase the learning motivation
of fourth grade elementary school students when using animated video-based learning media. This study uses
experimental methods for quantitative research because the data obtained are related to numbers that can be
calculated systematically. The population of this study were fourth graders at SDN Lhok Pawoh, while the sample
in this study was the fourthgrade students at SDN Lhok Pawoh totaling 40 students. The number of students in
class IV.1 SDN Lhok Pawoh is 20 people and class IV. as many as 20 people. The results showed that the T-test
illustrates that the value obtained is 0.45 which is in a significant level with a T-tebel of 0.25. The results describe
t-test > t-tebel, until Ho is rejected and it can be concluded that an increase in learning motivation was found in
elementary school students by applying animated video-based learning media (Ha accepted). So that it can be
proven that the use of Animation Video-Based Learning Media can increase students' learning motivation.
Keywords: animated video media: learning motivation

Abstrak
Video animasi ialah suatu instrumen pembelajaran yang memadukan berbagai unsur suara dengan
gambar yang didalamnya memuat materi yang akan disampaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan instrumen pembelajaran berbasis video animasi dalam
peningkatan motivasi belajar, dan untuk mengetahui bagaimana peningkatan motivasi belajar peserta
didik kelas IV SD saat menggunakan media pelajaran berbasis video animasi. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen untuk penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh
berhubungan dengan angka-angka yang dapat dihitung secara sistematis. Populasi ipenelitian ini
adalah siswa kelasiIV SDN Lhok Pawoh, sedangkan dalam penelitian yang dijadikan sebagai sampel
ialah siswa kelas IV SDN Lhok Pawoh berjumlah 40 siswa. Banyaknya siswa kelas IV.1 SDN Lhok
Pawoh sebanyak 20 orang dan kelas IV. sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa T-tes
menggambarkan bahwa nilai yang didapatkan ialah 0,45 yang berada dalam taraf signifikan dengan
T-tebel 0,25. Hasilnya menggambarkan t-test > t-tebel, hingga Ho ditolak serta bisa ditarik kesimpulan
bahwasanya ditemukan peningkatan motivasi belajar pada siswa SD dengan menerapkan media
pembelajaran berbasis video animasi (Ha diterima). Sehingga dapat membuktikan bahwa dengan
penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata Kunci: media video animasi; motivasi belajar
Received : 2022-05-31 Approved : 2022-07-10
Reviesed : 2022-07-08 Published : 2022-07-31
Jurnal Cakrawala Pendas is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License.

Pendahuluan
Kemajuan teknologi merupakan suatu faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia
pendidikan, terutama bagi negara-negara yang berkembang karena mereka mengetahui betapa
pentingnya peranan teknologi bagi kehidupannya. Kemajuan teknologi ialah suatuyang tidak
dapat dipungkiri pada kehidupan dikarenakan kemajuan teknologi dapat berjalan berdasarkan

710
711
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

kemajuan ilmu pengetahuan (Marryono, 2018). Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas
dari kemajuan teknologi, bahan ajar serta media belajar yang digunakan sudah berbasis
teknologi. Menurut Habibah, (2020) media ajar telah maju serta berkembang seiring dengan
lahirnya revolusi komunikasi yang bisa dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan belajar
misalnya pendidik, buku serta papan tulis. Pendidik harus dapat menciptakan sebuah kegiatan
pembelajaran yang efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik. Efektivitas
pembelajaran digambarkan dari segi aktivitas siswa saat belajar dan respon siswa terhadap
pelajaran atau penguasaan materi pembelajaran yang disampaikan.
Media ajar adalah alat belajar yang sangat penting dalam melakukan pembelajaran
kegiatan. Media berasal dari kata Latin ‘medius’ yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Astuti & Prestiadi, (2020) mengemukakan bahwasanya media
dapat dijadikan sebagai perantara dalam penyampaian informasi ataupun materi pembelajaran
yang dapat menambah wawasan pengamat ataupun pelajar. Association for Education and
Communication Technology (AECT), mengemukakan bahwasanya media sebagai instrumen
yang dapat menyalurkan serta dipergunakan dalam penyampaian informasi (Mumtaz, 2000).
National education association menjelaskan bahwasanya media merupakan semua benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca ataupun didiskusikan menggunakan alat-alat yang
digunakan pada proses belajar (Muhson, 2010). Media dapat mendukung terlaksananya
kegiatan belajar mengajar yang mampu memberikan peningkatan terhadap pencapaian belajar
pada siswanya. Media yang baik dapat membantu siswaasaat memahami bahan ajar
sehinggaatujuan pembelajaran dapat tercapai (Falahudin, 2014). Seiring dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan kurikulum pendidikan pendidik harus mampu menguasai
berbagai macam media pembelajaran agar mampu menciptakan pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Pendidik harus mampu mengembangkan suatu media yang
dapat mendukung keberhasilan dalam pencapaian tujuan pelajaran. Wibisono et al., (2020)
menjelaskan ada delapan jenis media pembelajaran, yaitu: (1) media cetak, (2) media pajang,
(3) over head transparancies (OHP) (4) tape recorder (5) slide show dan filmstrips (6) penyajian multi-
image (7) rekaman video dan film (8) Komputer
Penggunaan perangkat pembelajaran dalam kegiatan mengajar harus dapat merangsang
perhatian siswa dan membuat siswa lebih termotivasi dan antusias untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Instrumen pembelajaran mempunyai tujuan dalam penyampaian suatu materi
pembelajaran pada peserta didik saat proses pembelajaran yang bertujuan dalam meningkatkan
pengetahuan peserta didik. perangkat belajar ialah media yang dapat dipergunakan saat
kegiatan pembelajaran dalam penyampaian pokok bahasan untuk perhatian, minat atau pikiran
dan perasaan guna mencapai tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar dan belajar lebih
bermakna bagi siswa. Motivasi belajar merupakan salah satu penentu rendah atau tingginya
pencapaian belajar yang di dapatkan peserta didik (Risda Amini, 2015). Menurut Prananda,
(2019) motivasi ialah suatu dorongan yang dapat diberikan oleh guru pada peserta didiknya
untuk meningkatkan rasa percaya diri serta semangat belajar pada peserta didiknya. Pendidik
dapat menerapkan instrumen pembelajaran berbasis materi untuk mendukung kegiatan belajar-
mengajar sehingga materi yang disampaikan bermakna bagi siswa dan dapat menambah
pengetahuan atau wawasan siswa. media Selain sebagai alat untuk mencapai pembelajaran,
media juga dapat dipergunakan sebagai instrumen pembantu dalam memberikan peningkatan
terhadap perhatian peserta didik selama kegiatan pembelajaran, dengan adanya media
diharapkan pendidik mampu menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan efektif.
712 Afrilia-1, Neviyarni-2, Arief-3, Amini4-2, Efektivitas Media Pembelajaran…

Berdasarkan observasi awal peneliti pada SDN Lhok Pawoh yang terletak di kecamatan
Sawang kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh, peneliti menemukan bahwa masih adanya
kesenjangan pada proses belajar baik itu pada pendidik ataupun peserta didik, seperti terlihat
masih kurangnya kreativitas serta kurang terampilnya pendidik dalam penggunaan media
pembelajaran, serta masih adanya keterbatasan fasilitas yang ada disekolah tersebut, oleh
karena itu pendidik masih sering menggunakan media konvensional, yakni hanya
menggunakan fasilitas buku dan papan tulis untuk memberi penjelasan materi kepada peserta
didik, hal itu membuat peserta didik terlihat bosan dan lalai dengan kesibukannya sendiri, tidak
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh pendidik.
Maka dari itu ditemukannya banyak jenis media yang bisa dipergunakan oleh pendidik
dalam menarik minat siswa dan meningkatkan pembelajaran motivasi baik berbentuk audio
ataupun visual atau audio visual. Media audio ialah alat bantu yang memuat materi
pembelajaran secara rekaman yang dapat meningkatkan indra pendengaran seseorang. Media
visual ialah media yang hanya melalui indra penglihatan dari dua Pengertian tersebut bisa
disimpulkan bahwasanya media audio visual ialah media yang lebih baik serta menangkap
perhatian siswa karena media penyiaran yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan
penglihatan secara kasat mata, adapun media yang memiliki keunggulan terhadap kedua aspek
tersebut adalah media video pembelajaran salah satunya video animasi karena melalui media
tersebut materi pelajaran dapat disampaikan secara utuh (Abrilla & Amini, 2021).
Salah satu bentuk media audio visual yang diharapkan efektiv dipergunakan saat proses
belajar ialah video animasi. Menurut (Sardiman,2006), video animasi dipilih karena memiliki
latar, karakter dan tuntutan peristiwa atau peristiwa, elemen gambar yang ada juga membuat
jalan cerita yang dialami oleh karakter didalamnya lebih banyak dan menarik, beberapa
keunggulan dalam media animasi ini ialah dijadikan sebagai media untuk peningkatan berbagai
keterampilan. Media animasi sangat cocok digunakan dalam pembelajaran karena
tampilannya yang menarik, penggunaanya yang mudah dan dapat digunakan berkali-kali
(Pratama & Arief, 2018). Media pembelajaran berbasis video animasi ini merupakan media
yang dapat tidak hanya didengar, tetapi juga dilihat dan diamati secara langsung oleh siswa.
Materi pembelajaran yang akan disampaikan berupa video animasi yang berisi cerita atau sesuai
dengan materi yang akan disampaikan oleh pendidik, diharapkan pembelajaran berbasis anime
ini dapat mampu membuat belajar lebih menyenangkan membuat orang lebih termotivasi untuk
belajar, lebih mudah memahami informasi dan isi pelajaran yang disampaikan, mampu
meningkatkan kreativitas pendidik serta membuat pendidik lebih efektiv dan praktis dalam
mengajar.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka
penelitimelakukan pengidentifikasian terhadap suatu permasalahan pendidik masih
melaksanakan pembelajaran secara konvensional yakni hanya menggunakan fasilitas papan
tulis, buku cetak, dan buku catatan sehingga tidak membangkitkan semangat belajarrpeserta
didik. Pendidik harus menggunakan instrumen pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran.
Peserta didik kurang termotivasi saat belajar sehingga membutuhkan suatu media yang dapat
menarik perhatian atau merangsang peserta didik agar bersemangat saat pembelajaran
berlangsung. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan, efektivitas penggunaan instrumen pembelajaran berbasis video animasi dalam
peningkatan semangat belajar siswa kelas IV SD, serta untuk mengetahui bagaimana
peningkatan motivasi belajar peserta didik kelas IV SD saat menggunakan media pelajaran
berbasis video animasi.
713
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian dengan tenatng efektivitas media pembelajaran berbasis video animasi
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IV sekolah dasar.

Metode Penelitian
Penelitian diatas menggunakan metode eksperimen dalam penelitian kuantitatif
dikarenakan data yang didapatkan berkaitan dengan angka-angka yang dapat dihitung secara
sistematis (Of & Review, 2020). Penelitian eksperimen ialah suatu penelitian yang dapat
mengimplementasikan kegiatan yang terdapat pada lapangan dengan adanya perlakukan dari
variabel dalam penelitian. Dalam tahap penelitian ini mengamati dampak terhadap perilaku
pada variabel yang diteliti (Heriwan & Taufina, 2020). Pola eksperimental semu atau quasi
experiment merupakan eksperimen yang menggunakan perlakuan atau treatment terhadap
seluruh subjek dalam kelompok belajar, subjek yang digunakan tidak diambil secara acak atau
random (Masyhud, 2014). Dalam penelitian ini kedua kelas diberikan soal untuk mengukur
pemahaman masing-masing kelompok. Melaui tes awal tersebut dapat ditentukan kelompok
control dan kelompok eksperimen, selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan
(treatment) yaitu dengan penerapan media video animasi sedangkan kelompok kontrol tidak
diberi perlakuan. Setelah proses pembelajaran selesai pada akhirnya kedua kelompok diberikan
soal utntuk mengukur pemahaman akhirnya serta melihat apakah ada efektivitas penggunaan
video animasi tersebut terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik. Untuk mengukur
tingkat efektivitas penggunaan video animasi digunakan rumus statistik analisis uji beda (t-test),
apabila ditemukannya perbedaan yang signifikan pada kedua kelas yang dapat memberikan
pengaruh terhadap kedua kelas.
Populasi yaitu objek yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian. Pada penelitian ini
populasinya adalah siswa kelasi IV SDN Lhok Pawoh. Sedangkan dalam penelitian yang
dijadikan sebagai sampel ialah siswa kelas IV SDN Lhok Pawoh berjumlah 40 siswa.
Banyaknya siswa kelas IV SDN Lhok Pawoh sebanyak 20 orang dan kelas IV sebanyak 20
orang. Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mengetahui data penelitian yang relevan,
karena data penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian. Tekniknpengumpulan data
dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket .
Teknik penganalisisan data yang dapat dipergunakan saat meneliti dengan menggunakan
penelitian eksperimen ialah analisis data t-tes. Penganalisisan data t-tes dilakukan dalam
menguji signifikansi perbedaan rata-rata antara dua variabel yang keduanya berupa data
interval. Data yang diuji tersebut merupakan hasil pengukuran dari suatu percobaan atau
eskperimen terhadap dua kelompok yang mendapat perlakuan berbeda. Hasil analisis data t
tersebut kemudian digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang mengarah pada ada atau
tidak adanya perbedaan sebagai keefektifan dari dua macam perlakuan yang berbeda. Pengujian
hipotesis penelitian yang menggunakan hasil t-tes biasanya ditunjukkan untuk menolak hasil
hipotesis nihil (Hо) yang menjelaskan tidak terdapatnya efektivitas serta menerima hipotesis
kerja (Hα) yang menjelaskan ditemukannya efektivitas terhadap perlakuan.
Tingkat keefektifan penggunaan alat bantu berbasis video animasi dapat dianalisis
menggunakan cara mengetahui nilai gain. Gain ialah perbandingan nilai antara posttest dan
pretest yang menggambarkan bahwasanya terjadinya suatu peningkatan terhadap potensi
peserta didik dalam penguasaan suatu materi saat selesai melakukan proses belajar. Selain itu
714 Afrilia-1, Neviyarni-2, Arief-3, Amini4-2, Efektivitas Media Pembelajaran…

N-gain merupakan perbandingan skor gain yang didapatkan siswa dengan nilai gain tertinggi
yang memungkinkan didapatkan oleh siswa (Sugiyono, 2015).

Hasil dan Pembahasan


Pembelajaran yang dilakukan pada penelitian diatas didasarkan pada tema-tema
terpadu kurikulum 2013. Penelitian dilakukan dalam dua belas (12) sesi, dari 10 November
sampai 25 November, termasuk enam (6) pertemuan kelas eksperimen dan enam (6) kali
pertemuan kelas kontrol. Data tes akhir (posttest) adalah data yang didapatkan pada kelas
eksperimen ataupun kontrol setelah mendapatkan perlakuan. Penelitian tersebut dilakukan di
SDN Lhok Pawon dengan menerapkan media ajar berbasis video animasi kepada peserta didik
kelas IV. Data yang diperoleh mengenai keefektifan media ajar berbasis video animasi pada
peningkatan semangat belajar siswa adalah sebagai berikut:
Penggunaan alat peraga video animasi yang diterapkan kepada peserta didik kelas IV
SD mampu mengubah suasana kelas yang peneliti amati lebih efisien, sehingga pembelajaran
tampak lebih aktif. dan menyenangkan. Materi pembelajaran video animasi yang yang
disajikan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Materi tidak lagi harus
dibacakan atau dijelaskan secara mendetail sehingga membuat pendidik lebih praktis dalam
penyampaian materi. Pada penerapan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi suasana
pembelajaran menjadi lebih bersemangat, beberapa siswa yang terlihat pasif pun menjadi sangat
bersemangat untuk mengikuti proses belajar. Hal ini berbanding terbalik saat peneliti
melaksanakan pengamatan dalam kelas kontrol menggunakan media konvensional, antusias
peserta didik terhadap pembelajaran lebih dominan dengan adanya penerapan Media
Pembelajaran Berbasis Video Animasi ini. Interaksi antara pendingin dan siswa meningkat, dan
jawaban pada materi pembelajaran juga muncul setiap siswa. Pembelajaran animasi
multimedia berbasis video ini tepat untuk memotivasi siswa selama kegiatan belajar mengajar
dan meningkatkan keterampilan siswa rasa ingin tahu untuk materi yang bagus menggunakan
media animasi Pembelajaran Ini pada video.
Selain itu penerapan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi sangat menguntungkan
bagi para pendidik dalam menyampaikan materi dari penelitian yang peneliti lakukan selain
dari pada siswa guru disini juga sangat dimudahkan dalam pempersiapkan materi yang akan di
ajarkan, guru hanya menampilkan materi yang ingin disampaikan melalui tayangan video
animasi untuk diamati oleh peserta didik selain dari pada itu media ini juga mudah untuk
diulang-ulang sehingga tidak membuat guru kelelahan dalam mengulang materi, hal yang
terpenting diingikan oleh guru yaitu tercapainya sebuah pembelajaran pun dengan mudah
didapatkan karena besarnya antusias siswa dalam merespon pokok bahasan yang disampaiakan
pendidik.
Meningkatkan semangat belajar siswa setelah mereka menyelesaikan proses belajar
mengajar dengan materi pembelajaran berbasis video animasi dengan melaksanakan tes tulis
yang berbentuk princess ataupun proses yang disajikan sebelum ataupun sesudah peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar. Adapun data efektivitas media pembelajaran berbasis video
animasi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa yaitu dari data yang di dapatkan dari
posttest ataupun pretest. penelitian yang dilaksanakan pada 2 kelas yakni eksperimen yang
berjumlah 20 siswa saat menggunakan media ajar berbasis video animasi, sementara dalam
kelas kontrol ditemukannya perbandingan yang berjumlah 20 orang Tidak menggunakan media
ajar berbasis video animasi.
715
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

Dari hasil pencarian yang dilaksanakan bisa dinyatakan sebagai berupa skor pretest
ataupun postes serta gain skor. skor perolehan yang didapatkan berdasarkan konflik antara skor
dari pretest serta posttest. Hasil pengujian instrumen dan pengolahannya adalah sebagai
berikut:

Efektivitas media pembelajaran


100 89
80

60 55
Pre-tes
40
Post-tes
20

0
Pre-tes Post-tes

Gambar 1. Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi.

Berdasarkan Gambar 1 yang diolah dari hasil tes kognitif (pre-testtdan Post-test) pada
kelas IV.1 bahwa rata-rata nilainya pada kelas IV.1 pretest ialah 55 sedangkan rata-rata nilainya
dalam posttes ialah 89,25 dan Nilai Gain 0,73. dari data penilaian pretest ataupun proses dalam
kelas eksperimen didapatkan nilai gain nya ialah 0.73 hal ini dapat memperoleh efektivitas
MediatPembelajaran Berbasis VideotAnimasi di kelas eksperimen tergolong tinggi. bisa ditarik
kesimpulannya bahwasanya efektivitas mengimplementasian media ajar berbasis video animasi
pada kelas eksperimen mendapat nilai yang tinggi daripada kelas kontrol. Pada kelas kontrol
yang menerapkan media konvensional terlihat efektif yang masih tergolong pada kategori
rendah. Uraian ini tergambar dalam diagram berikut:

Efektivitas tanpa media


pembelajaran
80
67
60 55

40 Pre-tes
Post-tes
20

0
Pre-tes Post-tes

Gambar 2. Efektivitas Tanpa Menggunakan media pembelajaran berbasis video

Berdasarkan gambar 2 yang diolah dari hasil tes kognitif pada kelas IV.2 bahwa rata-
rata nilainya pada kelas IV.2 pretest ialah 55 sementara rata-rata nilainya posttest ialah 67,75 dan
Nilai Gain 0,26. dari perolehan nilai postes ataupun pretest dalam kelas kontrol didapatkan
716 Afrilia-1, Neviyarni-2, Arief-3, Amini4-2, Efektivitas Media Pembelajaran…

gainnya ialah 0.26 hal ini dapat memperoleh nilai keefektivan penggunaan media konvensional
di kelas kontrol tergolong Rendah.
Dari kedua hasil tersebut bisa ditarik kesimpulannya bahwasanya efektivitas penerapan
Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi dalam kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol yang tidak menerapkan media ajar berbasis video animasi. uraian tersebut
membuktikan bahwasanya penerapan media ajar berbasis video animasi mengembangkan
semangat belajar siswa. Senada dengan pendapat Hujair AH, materi pembelajaran video
animasi membantu siswa mengembangkan motivasi belajar, keterampilan berpikir,
keterampilan untuk mendewasakan siswa melalui peniruan dan menjadikan siswa mandiri.
Adapun nilai rata-rata Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi pada
semangat belajar peserta didik kelas IV.1 dan IV.2 SDN Lhok Pawoh tergambar gambar 3.

Rata-Rata Efektifitas Belajar Pada Kelas IV.A dan IV.B


0.8
0
0.7

0.6

0.5

0.4
0.73
0.3
0
0.2
0.26
0.1

0 0 0
KELAS IV.A KELAS IV.B

Series1 Series2 Series3 Series4

Gambar 3. Grafik perbandingan rata-rata Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Video


Animasi terhadap Motivasi belajar kelas IV.1 dan IV.2
Dari gambar 3 menggambarkan bahwasanya semangat belajar peserta didik saat selesai
melaksanakan kegiatan belajar yang berdasarkan media ajar berbasis video animasi mencapai
peningkatan yakni Efektifitas Pada Kelas IV.1 0,73 Sedangkan pada Kelas IV.2 nilai rata-rata
Efektifitas 0,26 dapat disimpukan bahwasannya pengimplementasian Media Pembelajaran
Berbasis Video Animasi sangatlah membantu untuk peningkatan semangat belajar peserta didik.
Selanjutnya peneliti menguji pengaruh yang signifikan, t-tes (t₀) dengan
membandingkan t table pada taraf signifikan 5%. Hasil percobaan tergambar dalam tabel 1.

Tabel 1. Analisis Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi terhadap


Peningkatan Motivasi belajar Data Menggunakan Uji t-tes
Nilai Rata-rata Taraf signifikan t-tes ttabel
Experimen 89,25 20
0,05 0,42 0,25
Kontrol 67,75 20

Dari perhitunganaT-tes menggambarkan bahwasanya nilai yang didapatkan ialah 0,45


yang berada dalam taraf signifikan T-tebel 0,25. Hasilnya menggambarkan t-test > t-tebel,
hingga Ho ditolak serta bisa ditarik kesimpulannya bahwasanya ditemukannya peningkatan
semangat belajar pada peserta didik Sekolah Dasar dengan menerapkan media pembelajaran
717
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

berbasis video animasi (Ha diterima). hasil penyebaran angket motivasi juga membuktikan
dibandingkan materi pembelajaran video animasi sangat efektif untuk peningkatan semangat
belajar seperti menyebarkan lembaran Pertanyaan pada peserta didik yang memuat 10
pertanyaan. hasil penyebaran lembaran pertanyaan yang disajikan pada peserta didik saat
selesai belajar berdasarkan penerapan media pembelajaran berbasis video animasi selesai.
Prosentase lembaran tanggapan peserta didik dalam pembelajaranberdasarkan media ajar
berbasis video animasi terhadap peserta didik kelas IV.1 tergambar pada gambar 4.

Efektivitas tanpa media


pembelajaran
100 85.25
80
60 46.25 Pre-tes
40
Post-tes
20
0
Pre-tes Post-tes

Gambar 4. Persentase Data Angket Motivasi Siswa

Dari gambar 4 antusias siswa belajar selama pembelajaran video animasi berbasis media
pembelajaran baik. Rata-rata antusias siswa untuk belajar pada dengan menggunakan alat
peraga pembelajaran video animasi juga ditunjukkan pada grafik.

Nilai Rata-Rata Angket Motivasi

90
80
70
60
50
85.25
40
30
46.25
20
10
0
Pre-Test Post-Tes

Series1 Series2 Series3 Series4

Gambar 5. Grafik Angket Motivasi Siswa Yang dibelajarkan Dengan Menggunakan Media
Pembelajaran Berbasis Video Animasi
718 Afrilia-1, Neviyarni-2, Arief-3, Amini4-2, Efektivitas Media Pembelajaran…

Nilai rata-rata posttest lembaran semangat belajar peserta didik dapat di kriteriakan baik
sekali. Sedangkan pada nilai pretest tergolong pada kategori kurang.

Tabel 2. Nilai rata-rata persentase post-test angket


Persentase
Rata-
No Indikator pernyataan Kategori
rata
+ -
1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 91 88 89 Baik
2 Adanya dorongan dan kebutuhan belajar 87 90 88 Baik Sekali
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
3 83 87 85 Baik
4 Adanya penghargaan dalam belajar 85 90 87 Baik Sekali
5 Adanya kegiatan belajar yang menarik 92 86 89 Baik Sekali
Rata – Rata 87 Baik Sekali

Penggunaan media video animasi dalam kegiatan belajar-mengajar yang mempunyai


tujuan dalam peningkatan semangat belajar diawali saat menentukan topik atau materi
pembelajaran, yaitu materi kelas IV Tema 5 “Pahlawanku”. Menentukan kompetensi dasar
serta indikator kompetensi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menentukan
video animasi yang sesuai, video yang dipilih yakni video yang berisikan teks/cerita serta
animasi bergerak sesuai dengan materi pelajaran. Membentuk Kelompok diskusi peserta didik.
Menayangkan video animasi beberapa kali agar dapat membangkitkan motivasi belajar peserta
didik dan memahami materi pelajaran melalui video. Setelah menayangkan video, peserta
didik yang telah membentuk kelompok diminta untuk berdiskusi yang bertujuan untuk melatih
kemampuan peserta didik mengamati video, mencari permasalahan, membuat pertanyaan serta
jawaban atau informasi yang muncul dari video yang telah ditayangkan. Diskusi tersebut
dilakukan bertujuan agar peserta didik tidak hanya memandang bahwa video animasi sebagai
hiburan semata namun dalam video tersebut berisi informasi yang harus dipahami oleh peserta
didik. Dalam tahapan akhir, pendidik memberikan tes es berupa pertanyaan-pertanyaan
mengenai apa yang dapat mereka tangkap dalam video animasi yang telah mereka lihat dan
amati. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman peserta didik
mengenai materi ajar.
Pada saat penerapan media ajar berbasis video animasi peserta didiksangat termotivasi
untuk mengikuti kegiatan belajar dikarenakan belum adanya media ajar berbasis video animasi
sehingga siswa sangat fokus dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Berbagai macam
pertanyaan mengenai materi yang disajikan pendidik, tanya jawab antara pendidik bersama
peserta didik juga semakin bersemangat dikarenakan siswa terlihat memahami materi yang
disampaikan sehingga guru pun tidak menemukan kesulitan dalam menyampaikan
pembelajaran.
Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina Novita tahun 2019, penelitian
mengenai penggunaan video tersebut dilakukan untuk meningkatkan pencapaian belajar
peserta didik, beliau menjelaskan bahwa pencapaian belajar dapat meningkat apabila didukung
oleh media ajar yang praktis dan menarik salah satunya ialah media video, hasil penelitian
tersebut telah membuktikan bahwa setelah adanya penerapan media video terdapat adanya
peningkatan terhadap pencapaian belajar pada peserta didik sekolah dasar (Novita et al., 2019).
Hal tersebut terjadi karena dengan adanya penggunaan media yang diterapkan pada pada kelas
719
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

ekperimen salah satunya menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi,


mengakibatkan adanya peningkatan nilai pada kelas ekperimen tersebut baik dari segi motivasi
belajar dan juga hasil belajar yang didapatkan pada akhir pembelajaran.. Sehingga dapat
dibuktikan bahwasannya penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi tersebut
mampu mendongkrak nilai belajar siswa pada kelas ekperimen.
Peningkatan motivasi belajar peserta didik menunjukkan bahwasanya media ajar
berbasis video animasi sangat efektif diterapkan saat proses belajarrmengajar. halrini
dikarenakanrpeserta didik mencapai peningkatan seperti yang terdapat dalam tabel 4.1 yang
mana rata-ratanya dalam penerapan media pembelajaran berbasis video animasi tergolong ke
dalam kategori efektivitas tinggi. hal ini menggambarkan bahwa Sanya penerapan media ajar
berbasis video animasi mampu meningkatkan semangat belajar peserta didik, senada yang
dikemukakan oleh Fani Sichelia Dewi yang menjelaskan bahwasanya penerapan media ajar
berbasis video animasi saat kegiatanrbelajar mengajar mampu meningkatkan semangat belajar
pesertardidik dibanding peserta didik yang tidak menggunakan media ajar video.
dari data nilai postes ataupun pretes diperoleh rata-rata dalam kelas eksperimen yang
mana nilai gen nya yakni 0,37 pada kelasrkontrol yakni 0, 26. Nilai tersebut di interpretasikan
dalam kriteria nilai <g>, didapatkan dari efektivitas media ajar berbasis video animasi
padarkelas eksperimen yang digolongkan tinggirdibandingkan nilai gain pada kelasrkontrol.
Menurut Doby Putro, pemberian bahan ajar berdasarkan media berbasis video sangat
efektif saat kegiatan belajar mengajar. Terlihat banyaknya tanggapan yang merasa bahan ajar
tersebut dapat membantu pada kegiatan belajar mengajar. serta pendidik juga lebih kreatif
ataupun inovatif pada penyajian materi ajar dikarenakan materi Bisa dijelaskan dalam bentuk
video (Parlindungan et al., 2020). Penelitian lain juga menjelaskan bahwasanya video
pembelajaran ialah suatu instrumen yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh. Media pembelajaran ini dapat berupa visual, audio, gerak. Dalam proses
pembelajaran video mempunyai peranan dalam penyampaian ataupun penghantar informasi
dari pendidik pada peserta didik. Bahan ajar yang disampaikan dapat diulang untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang telah disampaikannya. Media
video ini dapat menghindarkan siswa dari kegiatan belajar mengajar yang membosankan,
media video dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang
akan berlangsung. Siswa mengalami pengalaman di luar kampus, seperti melihat alam banjir
atau gempa bumi terjadi. Keunggulan ini secara tidak langsung akan berdampak pada
peningkatan prestasi akademik siswa (Hadi, 2017). Beberapa kelebihan yang telah dijelaskan
membuktikan bahwa Sanya video ialah instrumen yang banyak memberikan nilai positif pada
kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan pencapaian belajar peserta didik saat
mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Keterkaitan dari kedua
penelitian diatas bahwasannya efektifitas belajar siswa itu juga sangat dipengaruhi dari
penggunaan media pembelajaran sebagai faktor pendukung meningkatnya motivasi belajar
anak, senada dengan hasil penelitian para peneliti diatas penelitian yang berjudul Efektivitas
Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar ini juga berhasil
membuktikan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti tersebut sangat efektiv
dan berdampak terhadap peningkatan motivasi belajar siswa khususnya sekolah dasar.
Hal ini terjadi karena kedua aplikasi tersebut dilakukan pada masing-masing kelas dan
menggunakan perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen yang menggunakan media
pembelajaran berbasis video animasi dan pada kelas kontrol yang menggunakan media
tradisional, yang menyebabkan perbandingan keduanya semakin tinggi nilai eksperimen kelas
720 Afrilia-1, Neviyarni-2, Arief-3, Amini4-2, Efektivitas Media Pembelajaran…

yang mana. , semakin tinggi validitasnya dibandingkan dengan kelas kontrol. Oleh karena itu,
dapat dibuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis video animasi dapat
meningkatkan motivasi belajar dan nilai akhir siswa pada kelas eksperimen.
Dari uraian tersebut setiap pendidik harus mampu memilih serta menyesuaikan media
belajar serta bisa dipergunakan sebagai pendukung terlaksananya proses pembelajaran yang
maksimal. Kegiatan belajar yang maksimal mampu meningkatkan semangat belajar peserta
didiks serta membangkitkan minat peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar. Seperti hasil
penelitian yang telah didapatkan melalui uji coba instrument tes, penyebaran angket, serta hasil
analisis keefektivan media yang mana pada percobaan tersebut mendapatkan nilai uji-t tes
sebesar 89,25 dengan efektivitas 0,73 nilai tersebut diperoleh berdasarkan hasil jawaban siswa
melalui uji coba tes, penyebaran angket motivasi, sehingga mampu membuktikan bahwa media
ajar berbasis video animasi mampu memberikan peningkatan semangat belajar peserta didik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang efektivitas media
pembelajaran berbasis video animasi dalam peningkatan semangat belajar peserta didik,
berdasarkan penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulannya bahwasanya
pengimplementasian media pembelajaran berbasis video animasi ini sangatlah menguntungkan
terutama bagi guru, guru tidak lagi memberikan ceramah sepanjang hari, guru mudah
mengontrol siswa yang tidak memperhatikan dan juga guru sangat dimudahkan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu siswa juga mendapatkan kemudahan saat
memahami bahan ajar yang dijelaskan guru hingga siswa merasa lebih termotivasi, semangat,
keingintahuan siswa terhadap materi pembelajaran juga semakin meningkat. Penggunaan
media ajar yang sesuai mampu memberikan peningkatan dalam pencapaian belajar peserta serta
penggunaan media pembelajaran berbasis video animasi mampu menumbuhkan semangat
belajar siswa.

Daftar Pustaka
Abrilla, N., & Amini, R. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Sparkol Videoscribe Berbasis Pendekatan Saintifik di Kelas III SD. Journal
of Basic Education Studies, 4(1).

Astuti, A. D., & Prestiadi, D. (2020). Efektivitas Penggunaan Media Belajar Dengan Sistem
Daring. Prosiding Web-Seminar Nasional (Webinar) “Prospek Pendidikan Nasional Pasca
Pandemi Covid-19” Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Negeri Malang, August, 129–135.

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan media dalam pembelajaran. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 1(4),
104–117.

Habibah, R., Salsabila, U. H., Lestari, W. M., Andaresta, O., & Yulianingsih, D. (2020).
Pemanfaatan Teknologi Media Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Trapsila: Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(02), 1. https://doi.org/10.30742/tpd.v2i2.1070

Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media. Prosiding TEP & PDs, Tema: 1
No, 96–102.

Heriwan, D., & Taufina, T. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(3), 673–680.
721
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8, No. 3, Juli 2022, pp. 710-721

https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i3.416

Marryono Jamun, Y. (2018). Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan. The Journal of


Pendidikan Dan Kebudayaan, 1(10), 48–52.

Masyhud, S. (2014). Metode penelitian pendidikan. Jember: LPMPK, 80.

Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal


Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2). https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949

Mumtaz, S. (2000). Factors affecting teachers’ use of information and communications


technology: A review of the literature. Journal of Information Technology for Teacher
Education, 9(3), 319–342. https://doi.org/10.1080/14759390000200096

Novita, L., Sukmanasa, E., & Pratama, M. Y. (2019). Penggunaan Media Pembelajaran Video
terhadap Hasil Belajar Siswa SD. Indonesian Journal of Primary Education Penggunaan, 3(2),
64.

Of, J., & Review, E. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif Pair Checks Terhadap
Kemampuan Menyimpulkan Isi Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10. 3(1), 45–51.

Parlindungan, D. P., Mahardika, G. P., & Yulinar, D. (2020). Efektivitas Media Pembelajaran
Berbasis Video Pembelajaran dalam Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) di SD Islam An-
Nuriyah. Prosiding Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ, 1–8.

Prananda, G., & Hadiyanto, H. (2019). Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Siswa dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal basicedu, 3(3), 909-915.

Pratama, A., & Arief, D. (2018). The Effect of Using Animated Film Media And Basic Knowledge
towards Narratives Writing Skill in Learning Indonesian. 263(Iclle), 223–228.

Risda Amini. (2015). Pengaruh Penggunaan Project Learning dan Motivasi belajar Terhadap
hasil Belajar siswa kelas v SD. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Yang
Diselenggarakan Oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Tema:
“Peran Biologi Dan Pendidikan Biologi Dalam Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berdaya Saing
Global,” 4(2007), 339–345.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In Bandung :


ALFABETA.

Wibisono, H. A., Situmorang, R., & Solihatin, E. (2020). Pengembangan Video Animasi
Tutorial Ujian Tanda Kecakapan Khusus Pramuka Sekolah Dasar. Perspektif Ilmu
Pendidikan, 34(2), 125–136.

You might also like