Dian - Novianti93, Jurnal - Dian Novianti - ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Dian - Novianti93, Jurnal - Dian Novianti - ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Dian - Novianti93, Jurnal - Dian Novianti - ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Dian Novianti
Progam Studi Akuntansi ITB Ahmad Dahlan Jakarta,Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of Company Size and Capital Intensity on Tax
Aggressiveness With Profitability as a Moderating Variable on Manufacturing Companies in the
Foon and Beverage Sub-Sector Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period.
The research method used in this study is quantitative research by using secondary data in the form
of company financial statements that researchers got from the Indonesia Stock Exchange (IDX). The
sampling used was purposive sampling with several criteria as the determination of the research
sample. Techniques data analysis using multiple linear regression analysis with the aid of the
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 2.6 program. Based on the results of data
analysis, it shows that company size has a positive effect on tax aggressiveness with a significance
test result of 0,000, capital intensity has a negative effect on tax aggressiveness with a significance
test result of 0,917, company size capital intensity and profitability simultaneously have a positive
effect on tax aggressiveness with the results of the significance test are 0,000, profitability moderates
the negative (weakens) the relationship between company size and tax aggressiveness with the
significance test results at 0,905, profitability moderates the negative (weakens) the relationship
between capital intensity and tax aggressiveness with the significance test results at 0,073.
Keywords: : Company Size, Capital Intensity, Profitability, Tax Aggressive
I. PENDAHULUAN
Pajak dapat diartikan sebagai sumber utama pendapatan negara yang bisa
menunjang aktivitas pengembangan nasional, selain pendapatan dari sumber
migas serta nonmigas. Oleh sebab tersebut, pajak ialah kejadian substansial yang
terus berkembang di Indonesia serta mesti diatur dengan baik.
Pendapatan yang diperoleh Indonesia bersumber dari penerimaan pajak
telah menjadi salah satu pendukung dana terbesar untuk penerimaan belanja negara
dibanding dengan pendapatan bukan pajak. Yang telah dipaparkan dengan besarnya
presentase pendapatan pajak di Indonesia dalam realisasi pendapatan negara
sebesar 89,25 %. Presentase pendapatan negara dikenal hadapi peningkatan setiap
tahunnya, hal tersebut telah teruji bersumber pada informasi di Badan Pusat
Statistik (BPS). Informasi tersebut disajikan sebagai berikut pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Realisasi Pendapatan Negara (Miliaran Rupiah)
Besarnya tingkatan yang didapat negara merupakan berawal dari pajak, jelas
saja kita sadari alangkah berartinya pendapatan pajak untuk kontinuitas aktivitas
perekonomian negara. Sebab itu perlunya pemerintah membagikan atensi lebih
terhadap persoalan yang berhubungan dengan pajak baik terhadap aspek yang dapat
menaikkan pendapatan pajak maupun aspek yang dapat menyusutkan pendapatan
pajak. Berlandaskan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008,
menetapkan bahwasanya perusahaan ialah salah satu wajib pajak yang wajib
memenuhi pajak di negara lokasi instansi berjalan. Pajak dipandang seperti
tanggungan bagi perusahaan yang ingin menyusutkan profit perusahaan, maka
perusahaan berupaya menemukan taktik untuk memangkas beban pajaknya, yang
mana para ahli strategi mendorong perusahaan untuk memaksimalkan laba.
Salah satu taktik perusahaan pada mengurangi beban pajak terutang ialah
dengan menerapkan langkah-langkah agresivitas pajak. Perusahaan terus memenuhi
kewajiban pembayaran pajaknya, tetapi menerapkan strategi pajak yang agresif
untuk meminimalkan beban pajak setelah pajak yang diterapkan pada penurunan
pendapatan sektor. Agresivitas pajak itu sendiri ialah sesuatu aksi yang bermaksud
untuk merendahkan kewajiban perpajakan perusahaan melalui cara merekayasa laba
lewat perencanaan pajak dengan metode legal atau ilegal. Tindakan tersebut sering
dilaksanakan oleh beberapa perusahaan besar, hal tersebut dikarenakan perusahaan
merasa terbebani dengan total pajak yang mesti ditanggungnya. Terdapat sejumlah
perusahaan yang bisa mempengaruhi pada besar kecilnya membayar pajak
diantaranya ukuran perusahaan, capital intensity serta profitabilitas.
Penyebab lain yang mempengaruhi agresivitas pajak ialah ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukan stabilitas dan kapasitas perusahaan
dalam menjalankan kegiatan ekonominya. Ukuran perusahaan bisa membuat besar
kecilnya aset perusahaan, makin besar aktiva perusahaan maka produktivitas
perusahaan makin tinggi. Perusahaan besar tentunya memiliki karyawan yang
kompeten dalam mengelola beban pajaknya dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Perusahaan kecil tiada bisa memaksimal beban pajak mereka karena kurangnya
spesialis pajak. Bertambah besar total aktiva perusahaan, semakin tinggi pula beban
yang dapat ditangani oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwasanya makin besar suatu perusahaan maka perusahaan semakin memikirkan
risiko pada perihal pengelolaan beban pajaknya.
Tidak hanya ukuran perusahaan, tetapi juga capital intensity dapat
mempengaruhi agresivitas pajak. Capital intensity mencitrakan berapa banyak aset
perusahaan yang diinvestasikan dalam properti, gedung dan peralatan. Semakin
tinggi nilai investasi perusahaan pada aktiva tetap maka semakin tinggi pula biaya
penyusutan perusahaa. Biaya penyusutan ini akan meningkatkan biaya perusahaan
dan mengurangi keuntungan perusahaan. Meningkatnya total aktiva yang dipunyai
perusahaan akan menggerakkan perusahaan pada mengambil aksi pajak yang
agresif.
Studi lain yang dilaksanakan supaya mengidentifikasi faktor-faktor yang
mendorong wajib pajak menjadi agresif berfokus pada kinerja keuangan
perusahaan. Salah satu instrument yang dipakai supaya menilai kinerja keuangan
perusahaan adalah profitabilitas. Profitabilitas suatu perusahaan mengungkapkan
keahlian untuk menciptakan keuntungan sepanjang jangka waktu tertentu.
Perusahaan yang sangat menguntungkan secara otomatis dikenakan beban pajak
yang tinggi, sehingga mereka cenderung mengadopsi tindakan pajak yang sangat
agresif dibandingkan dengan perusahaan dengan laba rendah.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini berjudul “pengaruh ukuran
perusahaan dan capital intensity terhadap agresivitas pajak dengan profitabilitas
sebagai variabel moderasi (studi empiris pada perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2016-2020)”.
2.4. Profitabilitas
Menurut Hery (2018: 192) menjelaskan rasio profitabilitas ialah
perbandingan yang mewakili keahlian perusahaan untuk menciptakan keuntungan
dengan menunjukan keahlian serta sumber dayanya seperti aktivitas penjualan,
pemanfaatan aset, dan pemanfaatan modal. sedangkan Kasmir (2016: 144) yang
dimaksud dengan profitabilitas ialah ukuran kesanggupan suatu perusahaan pada
menghasilkan profit. Selain itu profitabilitas juga menunjukan seberapa efisien
perusahaan beroperasi, yang menguntungkan perusahaan.
Bersumber pada uji multikolinearitas dapat lihat pada nilai VIF variabel
Ukuran Perusahaan adalah 1,030 <10 dengan tolerance 0,970 >0,1, Capital
Intensity adalah 1,032 <10 dengan tolerance 0,969 >0,1 dan Profitabilitas adalah
1,021 <10 dengan tolerance 0,979 >0. Bahwa dapat disimpulkan regresi dalam
penelitian ini bebas multikolinearitas.
D < DL Keterangan
1,316 < 1,52452 Terdapat Autokorelasi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,290 ,101 -2,863 ,006
Ukuran ,019 ,003 ,610 5,848 ,000
Perusahaan
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
a
1 ,636 ,404 ,373 ,03727128 1,462
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Capital
Intensity
b. Dependent Variable: Agresivitas Pajak
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,290 ,101 -2,863 ,006
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,411 ,210 - ,056
1,953
Hasil Uji F
Hasil Uji F atau Simultan
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression ,055 3 ,018 13,104 ,000b
Residual ,081 58 ,001
Total ,135 61
a. Dependent Variable: Agresivitas Pajak
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Capital Intensity
SARAN
Menurut kesimpulan yang sudah diuraikan sehingga penulis memberikan
saran seperti berikut :
1. Bagi Peneliti Yang Akan Datang
Untuk peneliti berikutnya yang tertarik melaksanakan penelitian dengan tema
yang sama, akan lebih baik memakai variabel independen lain. Semacam struktur
kepemilikan, corporate governance dan likuiditas.
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan diharapkan pemahaman untuk lebih mematuhi dan disiplin
terhadap kewajiban perpajakannya dan tidak mencari celah untuk melaksanakan
tindakan agresivitas pajak.
3. Bagi Investor
Bagi investor disarankan agar lebih berhati-hati dalam berinvestasi karena
perusahaan yang agresif terhadap pajaknya mungkin juga akan agresif terhadap
pelaporan keuangannya.
DAFTAR PUSTAKA