341 744 1 PB
341 744 1 PB
341 744 1 PB
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Abstract
Nutritional problems in adolescents arise due to incorrect nutritional behavior, namely the
imbalance between the consumption of nutrients and the adequacy of recommended nutrients. The
main nutritional problems in adolescents are micronutrients deficiency, especially iron deficiency
anemia, as well as malnutrition problems, both malnutrition and short stature and more nutrition
to obesity with co-morbidity which are both often related to wrong behavior / diet, namely the
imbalance between nutritional consumption and nutritional adequacy recommended. The purpose
of this research is to find out the relationship of knowledge, body image, and diet with the
nutritional status of young women. This research method uses a descriptive approach to
correlation, namely research conducted to look at the relationship between diet and nutritional
status of young women. The results of the study were given P value= 0.016 which means there is a
relationship between diet and nutritional status of young women. There is a relationship between
the body image and the nutritional status of young women with P Value 0.000 and there is no
relationship between the level of knowledge and the nutritional status of young women and P value
of 0.083. Advice to stakeholders in order to be able to carry out a thorough socialization of
nutrition in adolescents through promotional activities, increasing the capacity of health workers
on adolescent nutrition and improving the implementation of the Youth Care Health Services
(PKRR) program.
Keywords: diet, nutritional status, teen nutrition
Abstrak
Masalah gizi yang muncul pada masa remaja disebabkan oleh pola konsumsi yang tidak baik, yakni
ketidakseimbangan antara konsumsi (intake) dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah
nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi zatbesi,
serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi lebih sampai
obesitas dengan ko-morbiditasnya yang keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku/ pola makan
salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan.
Tujuan dari prilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuna, Body
Image, dan Pola makan dengan status gizi remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara pola
makan dengan status gizi remaja putri. Hasil penelitian didapatkan P value=0.016 yang artinya
terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi remaja putri. Terdapat hubungan antara
body image dengan status gizi remaja putrid dengan P Value 0.000 dan tidak ada hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan status gizi remaja putrid dengan P value 0.083. Saran kepada
pemangku kepentingan agar dapat melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh tentang gizi pada
remaja melalui kegiatan promosi, peningkatan kapasitas petugas kesehatan tentang gizi remaja dan
peningkatan pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKRR).
Kata kunci: gizi remaja, pola makan, status gizi
232
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Total 99 100.0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah Berdasarkan table 2 dapat diketahui bahwa
dilakukan tentang Analisis Tentang mayoritas responden memiliki Body Image
Pengetahuan, body image dan Pola Makan yang positive sebanyak 60 orang (60.6%)
Terhadap Status Gizi Remaja Putri di
STIKes Mitra Bunda Persada dengan c. Pola Makan
sampel sebanyak 99 mahasiswa Prodi Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pola
Diploma III Kebidanan didapatkan hasil Makan
sebagai berikut:
Pola Makan (f) (%)
Analisis Univariat Baik 41 41.4
a. Tingkat Pengetahuan TidakBaik 58 58.6
Tabel 1 Distribusi FrekuensiTingkat Total 99 100.0
Pengetahuan
Berdasarkan table 3 dapat diketahui bahwa
Pengetahuan (f) (%) sebagian besar responden memiliki pola
Baik 35 35.4 makan tidak baik sebanyak 58 orang
Cukup 48 48.5 (58.6%)
Kurang 16 16.2
Total 99 100.0 d. Status Gizi
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pola
Berdasarkan table 1 dapat diketahui bahwa Makan
sebagian besar responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 48 orang Status Gizi (f) (%)
(48.5%) Under Nutrition 17 17.2
Balanced Nutrition 60 60.6
b. Body Image Over Nutrition 8 8.1
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Body Obesitas 14 14.1
Image Total 99 100.0
Analisis Bivariat
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Status Gizi
Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Status Gizi
233
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
234
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
body image dengan status gizi remaja bentuk dan ukuran tubuhnya,
putri. bagaimana seseorang mempersepsi dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan memberikan penilaian atas apa yang dia
penelitian (Maracilu, 2015) yang pikirkan dan rasakan terhadap ukuran
berjudul Hubungan Body Image dengan dan bentuk tubuhnya, dan bagaimana
Status Gizi dan Ktivitas Fisik Pada penilaian orang lain terhadap dirinya.
Siswa-Siswa Sekolah Menengah Atas di Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan
Aceh dan Aceh Besar dengan hasil rasakan, belum tentu benar-benar
Hasil uji analisis Chi-Square untuk merepresentasikan keadaan yang aktual,
variabel body image dengan status gizi namun lebih merupakan hasil penilaian
yaitu (p=0,039)sehingga menunjukkan diri yang subyektif. Citra tubuh pada
terdapat hubungan body image terhadap umumnya berhubungan dengan remaja
status gizi putri daripada remaja pria, remaja putri
Body image adalah gambaran cenderung untuk memperhatikan
mental atau sikap seseorang terhadap penampilan fisik (Mappiare, 1982)
Hal-hal yang menyebabkan remaja Selain itu termasuk di dalamnya
putri tidak menerima kondisi fisiknya kesadaran individu dan bagaimana
seperti: tinggi badan, bentuk badan, penerimaan terhadap kondisi fisik, yang
jerawat. Remaja putri sangat sensitif kemudian akan memicu perasaan
terhadap penampilan dirinya dan senang atau tidak senang terhadap
bagaimana kondisi wajahnya, apakah tubuhnya, sehingga mempengaruhi
orang lain menyukai wajahnya serta proses berfikir, perasaan, keinginan,
selalu mempersepsikan seperti apa nilai maupun perilakunya. Body Image
tubuhnya dan apa yang diinginkan dari selalu berubah-ubah karena akan selalu
tubuhnya. berkembang selama hidup melalui
Berdasarkan beberapa pendapat di interaksi dengan orang lain.
atas, dapat disimpulkan bahwa body Persepsi diri tentang body image
image citra tubuh adalah pemikiran atau atau citra tubuh dapat mempengaruhi
konsep tentang fisik berupa penilaian pola konsumsi seseorang, dimana pola
diri yang subyektif, evaluasi terhadap konsumsi sehari-hari berkontribusi
diri berdasarkan bagaimana penilaian dalam pemenuhan nutrian harian yang
orang lain terhadap dirinya, yang dapat berdampak pada status gizi
berfungsi sebagai salah satu bentuk seseorang.
control sosial.
235
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
hubungan antara pola makan dengan secara teratur, (4). Melewatkan waktu
status gizi remaja putri makan satu kali atau lebih setiap hari, (5).
Analisis korelasi yang dilakukan Mulai mengkonsumsi alkohol, (6).
pada variable pola makan dengan status Pemilihan makanan selingan yang kurang
gizi remaja putri didapatkan hasil P tepat, (7). Perhatian terhadap makanan
value lebih kecil dari alfa yakni 0.016 tertentu yang menyebabkan jerawat, (8).
yang artinya ada hubungan antara pola Takut mengalami obesitas, (9). Tidak mau
makan dengan status gizi remaja putri. minum susu. Kebiasaan makan cemilan
Pola konsumsi makan adalah diluar jam makansering dimiliki remaja
kebiasaan makan yang meliputi jumlah, putrid sebagai gaya hidup. Selain itu duduk
frekuensi dan jenis atau macam berlama-lama sambil makan cemilan yang
makanan. Penentuan pola konsumsi tinggi kalori dan lemak, serta makanan
makan harus memperhatikan nilai gizi rendah gizi memicu terjadinya kelebihan
makana dan kecukupan zat gizi yang berat badan pada remaja. Kebiasaan makan
dianjurkan. (Supariasa, dkk, 2002). seseorang berdampak terhadap asupan
Kebutuhan akan makan tidak nutrisi yang masuk kedalam tubuh, hal itu
hanya keinginan untuk mengatasi rasa dapat menentukan status gizi seseorang.
lapar, tetapi selain itu ada kebutuhan
fisiologis tubuh dan psikologis yang SIMPULAN
mempengaruhi. Pola konsumsi pangan Berdasarkan hasil penelitian Analisis
merupakan faktor yang sangat Tingkat Pengetahuan, Body Image dan Pola
berpengaruh terhadap status gizi remaja. Makan terhadap Status Gizi Remaja Putri
Pola konsumsi mencakup berbagai jenis dapat disimpulkan sebagai berikut:
pangan dan jumlah serta frekuensi Terdapat hubungan antara pola makan
pangan yang dikonsumsi yang secara dengan status gizi remaja putri dengan P
kuantitas seluruhnya menentukan Value 0.016. Terdapat hubungan antara
ukuran tinggi rendahnya pangan yang body image dengan status gizi remaja putri
dikonsumsi. Dibandingkan kategori usia dengan P Value 0.000. Tidak ada hubungan
lainnya, diet yang tidak adekuat adalah antara tingkat pengetahuan dengan status
masalah yang sering dialami remaja gizi remaja putri dengan P value 0.083
putri. Gizi tidak adekuat akan
menimbulkan masalah kesehatan yang SARAN
akan mengikuti sepanjang kehidupan Agar dapat melaksanakan sosialisasi
(Soekirman, 2006). secara menyeluruh tentang gizi pada remaja
Kekurangan gizi dalam masa melalui kegiatan promosi, peningkatan
remaja dapat disebabkan oleh berbagai kapasitas petugas kesehatan tentang gizi
faktor termasuk emosi yang tidak stabil, remaja dan peningkatan pelaksanaan
keinginan untuk menjadi kurus yang program Pelayanan Kesehatan Peduli
tidaktepat, dan ketidakstabilan dalam Remaja (PKRR).
gaya hidup dan lingkungan sosial secara
umum (Soekirman, 2006). DAFTAR PUSTAKA
Beberapa perilaku spesifik yang Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman
secara umum dipercay amenyebabkan Pengukuran Dan Pemeriksaan.
masalah gizi pada remaja putri adalah: (1). Depkes RI. Jakarta.
Kurang didampingi ketika mengkonsumsi Departemen Kesehatan RI. 2014. Pedoman
makanan tertentu, (2). Kurangnya perhatian Umum Gizi Seimbang. Depkes RI.
dalam memilih makanan di luar rumah, (3). Jakarta.
Kurangnya waktu uantuk mengkonsumsi
236
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.341
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
237