32-Article Text-125-1-10-20210728
32-Article Text-125-1-10-20210728
32-Article Text-125-1-10-20210728
ABSTRACT
Delaying pregnancy is an effort to prevent conception, this can be used with a contraceptive
method, including using hormonal injections. Hormonal injection contraception has several
side effects, therefore the purpose of this study was to determine the side effects of giving
hormonal contraception in the form of weight gain, menstrual disorders and the occurrence of
dizziness, nausea and vomiting. This study uses a literature study research design, namely by
conducting a study of previous studies with the same title to get a comparison of the results of
previous studies. With the discussion obtained from journals that all studies used were the
hormonal content of the DMPA contraceptive stimulates the appetite control center in the
hypothalamus. Injectable contraceptives contain Depoprogestin which stimulates the hormone
progesterone so that it can change the speed of egg delivery in the fallopian tube, the
endometrium becomes thin and atrophic with reduced glandular activity which causes the
menstrual cycle not to run smoothly. Some DMPA injection contraceptives will experience side
effects, namely dizziness/headache, which occurs as a result of the hormone progesterone which
will create a hormonal imbalance that triggers headaches. The conclusion is that hormonal
injection contraceptives can cause side effects of weight gain, menstrual disorders and
dizziness, nausea and vomiting.
Keywords: Contraception, Hormonal
ABSTRAK
Penundaan kehamilan merupakan suatu upaya untuk mencegah terjadinya konsepsi, hal ini bisa
digunakan dengan suatu metode kontrasepsi KB diantaranya menggunakan suntikan hormonal.
KB suntikan hormonal memiliki beberapa efek samping oleh karenanya tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efek samping dari pemberian kontrasepsi hormonal berupa kenaikan
berat badan, gangguan menstruasi dan terjadinya pusing, mual dan muntah. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian studi literatur yakni dengan melakukan kajian dari penelitian-
penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan judul yang sama untuk mendapatkan
perbandingan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dengan pembahasan yang didapatkan
dari jurnal-jurnal bahwa semua penelitian yang digunakan adalah kandungan hormonal dari
kontrasepsi DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus. KB suntik
mengandung Depoprogestin yang merangsang hormon progesteron sehingga dapat mengubah
1
kecepatan pengiriman sel telur di dalam tuba fallopi, endometrium menjadi tipis dan atrofi
dengan berkurangnya aktifitas kelenjar yang menyebabkan siklus menstruasinya tidak lancer.
KB suntik DMPA sebagian akan mengalami efek samping yaitu pusing/sakit kepala, yang
terjadi akibat dari hormon progesteron yang akan membuat ketidakseimbangan hormon yang
memicu sakit kepala. Kesimpulannya adalah kontrasepsi suntikan hormonal dapat
menyebabkan efek samping kenaikan berat badan, gangguan menstruasi dan pusing, mual dan
muntah.
Kata Kunci : Kontrasepsi, Hormonal
2
METODE KB suntik Depo Medroksi Progesterone
Acetat (DMPA) setelah 2 tahun
Jenis penilitian yang digunakan Pemakaian mengalami gangguan
adalah studi literatur dengan metode menstruasi berupa amenorea yaitu
pengumpulan data pustaka, membaca dan sebanyak 39 responden (52,7%), dan
mencatat, serta mengelola bahan mengalami peningkatan berat badan yaitu
penelitian sebanyak 43 responden (58,1%).
Data yang digunakan dalam Menurut penelitian (Dhania, dkk.
penelitian ini berasal dari textbook, 2014) bahwa akseptor mengalami
journal, artikel ilmiah, KTI, literatur peningkatan berat badan setelah
review yang berisikan gambaran efek menggunakan KB suntik DMPA, yaitu
samping pemberian kontrasepsi suntikan sebanyak 57.5%. Hasil ini juga didukung
hormonal. oleh penelitian yang dilakukan oleh Diana
Materi hasil penelitian yang secara Purnamasari (2009) bahwa terdapat
sekuensi diperhatikan dari yang paling 73.34% pengguna KB suntik DMPA
relevan, relevan dan cukup relevan. Cara mengalami peningkatan berat badan.
lain dapat juga dengan melihat tahun Menurut hipotesis para ahli dan
penelitian diawali dari yang paling beberapa penelitian menyebutkan bahwa
mutakhir dan beransur-ansur mundur ke peningkatan berat badan tersebut
tahun yang lebih lama. disebabkan oleh adanya peningkatan
Membaca abstrak dari setiap nafsu makan akibat hormon progesteron
penelitian lebih dahulu untuk memberikan yang terkandung dalam kontrasepsi
penilaian apakah permasalahan yang DMPA merangsang pusat pengendalian
dibahas sesuai dengan yang hendak nafsu makan di hipotalamus. Hal ini
dipecahkan dalam penelitian. dihubungkan dengan adanya sinyal dari
Mencatat bagian-bagian penting dan glucocorticoid-like activity, yang juga
relevan dengan permasalahan peneliti, memberikan sinyal pada sel-sel lemak
mencatat sumber-sumber informasi dan untuk menahan sebanyak mungkin lemak.
mencantumkan daftar pustaka. Peningkatan nafsu makan juga
Membuat catatan kutipan atau informasi dilaporkan sendiri oleh akseptor setelah
yang disusun secara sistematis sehingga menggunakan KB suntik DMPA setelah 6
dengan mudah dapat mencari kembali jika bulan pada penelitian. Sebagian besar
sewaktu-waktu diperlukan (Darmadi, akseptor KB suntik DMPA mengalami
2011) peningkatan berat badan >5% dalam 6
bulan penggunaan. Penelitian yang
dilakukan Bonny, dkk sebanyak 21%
HASIL DAN PEMBAHASAN pengguna DMPA mengalami peningkatan
A. Efek Samping Kb Hormon berat badan >5% dalam 6 bulan.10 Hal ini
Suntikan Terhadap Kenaikan menunjukkan bahwa peningkatan berat
Berat Badan badan dalam satu tahun tidak terlalu
Menurut penelitian (Dwi, dkk. 2019) besar, ada 47.82% akseptor terdapat
bahwa hasil penelitian dari Tri budi peningkatan >0 – 1 kg dan 21.73%
rahayu dan Nova wijanarko (2017) akseptor mengalami peningkatan >1 – 2
menyebutkan pada responden akseptor kg. Jumlah peningkatan berat badan ini
3
dipengaruhi oleh persentase peningkatan jumlah kasus yang mengalami amenorea
berat badan dalam 6 bulan pertama dan makin banyak dengan makin lamanya
lama penggunaan KB. Akseptor yang pemakaian.
mengalami peningkatan berat badan 5% Menurut penelitian (Rilyani, 2018)
akan mengalami rata-rata peningkatan bahwa Berdasarkan hasil penelitian
berat badan sebesar 8.04 kg, 10.86 kg dan responden dengan kategori mengalami
11.08 kg setelah 12, 24 dan 36 bulan.8 gangguan menstruasi sebanyak (37,7%)
Sebanyak 40 akseptor, 23 akseptor lebih sedikit jika dibandingkan dengan
mengalami peningkatan berat badan. yang tidak mengalami gangguan
Rata-rata berat badan pada penggunaan menstruasi (63,7%). Efek samping dari
awal DMPA adalah 54.40 kg, sedangkan kontrasepsi suntik salah satunya yaitu
rata-rata berat badan setelah penggunaan terjadi amenorhea. Setelah menjadi
DMPA adalah 58.10 kg. Dari hasil uji akseptor KB Suntik, ada sebagian
analisis menggunakan SPSS, didapatkan akseptor KB menyadari ketidaknormalan
p-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05, pada siklus haidnya, yaitu akseptor tidak
yang menunjukkan adanya perbedaan mendapatkan haid pada tiap bulannya.
rata-rata berat badan awal dan akhir Menurut peneliti kejadian
sehingga dapat disimpulkan bahwa gangguan menstruasi yang terjadi yang
terdapat hubungan penggunaan KB suntik diakhibatkan oleh karena suntik, Spoting
DMPA dengan peningkatan berat badan. penyebab pasti belum jelas namun diduga
penyebabnya adalah dengan adanya
B. Efek Samping Kb Hormon penambahan progesteron menyebabkan
Suntikan Terhadap Gangguan terjadinya pelebaran pembuluh darah vena
Menstruasi kecil di endometrium dan vena tersebut
Menurut penelitian (Dwi, dkk. akhirnya rapuh sehingga terjadi
2019) tentang gambaran akseptor sekaitan perdarahan lokal.
dengan kontrasepsi suntik di klaten
didapatkan hasil bahwa Sebagian besar C. Efek Samping Kb Hormon
responden menggunakan kontrasepsi ≤ 2 Suntikan Terhadap Sakit Kepala, Mual
tahun sebanyak 66,9%. Siswosudarmo Dan Pusing
(2007) menyebutkan bahwa dengan Menurut (Fitri, 2020) bahwa
penggunaan Suntik Hormonal Berdasarkan hasil penelitian diketahui
menyebabkan ketidakseimbangan bahwa mayoritas responden mengalami
hormon, membuat dinding endometrium amenorea sebanyak 32 (60,8%)
yang semakin menipis hingga responden, terjadi spotting sebanyak 17
menimbulkan bercak perdarahan. Efek (33,3%) responden, tidak ada yang
pada pola haid tergantung pada lama mengalami menoragia, terjadi keputihan
pemakaian. Perdarahan intermenstrual sebanyak 18 (35,3%) responden, terjadi
dan perdarahan bercak berkurang dengan kenaikan berat badan sebanyak 29
jalannya waktu, sedangkan kejadian (56,9%) responden, terjadi pusing atau
amenore bertambah besar. Perdarahan sakit kepala 18 (35,3%) responden dan
bercak merupakan keluhan terbanyak, terjadi mual muntah sebanyak 16 (31,4%)
yang akan menurundengan makin responden.
lamanya pemakaian tetapi sebaliknya
4
Kejadian efek samping kontrasepsi Rahayu (2017) yang menyatakan bahwa
suntik DMPA berupa pusing/sakit kepala akseptor KB suntik DMPA sebanyak
bahwa Dari 51 (100%) responden yang 2,7% mengalami mual/muntah. Dapat
mengalami efek samping kontrasepsi disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
suntik DMPA berupa pusing/sakit kepala dan penelitian sebelumnya memiliki
yaitu sebesar 18 (35,3%) responden, kesamaan yaitu akseptor KB DMPA
Sedangkan yang tidak mengalami efek mengalami efek samping mual/muntah.
samping pusing/sakit kepala sebanyak 33 Hal ini juga sesuai dengan teori yang ada.
(64,7%) responden. Menurut Suratun Mual/muntah ini biasanya akan dirasakan
(2008) sakit kepala bisa disebabkan oleh akseptor KB pada awal penyuntikan.
karena reaksi tubuh terhadap hormon
progesteron yang terdapat pada kb suntik SIMPULAN DAN SARAN
DMPA. Pada penelitiannya Sari (2015) Penggunaan KB suntikan hormonal dapat
menuliskan bahwa 14,3% akseptor KB menyebabkan kenaikan berat badan, gangguan
suntik DMPA mengalami efek samping menstruasi dan dapat menyebabkan pusing, mual
sakit kepala. Bisa disimpulkan bahwa dari dan muntah.
hasil penelitian dan penelitian terdahulu
memiliki kesamaan yaitu akseptor KB DAFTAR PUSTAKA
suntik DMPA sebagian akan mengalami
efek samping yaitu pusing/sakit kepala, Annisa, dkk., 2017. Penggunaan Kontrasepsi
yang terjadi akibat dari hormon pada Remaja Perempuan Kawin di
progesteron yang akan membuat Indonesia (Analisis Riskesdas 2013).
ketidakseimbangan hormon yang memicu Buletin Penelitian Kesehatan, Vol.
sakit kepala. 45, No. 4, Desember 2017: 257 –
Frekuensi kejadian efek samping 266.
kontrasepsi suntik DMPA berupa Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian
mual/muntah bahwa dari 51 (100%) Pendidikan. Bandung: Alfabeta
responden yang mengalami efek samping Dwi, dkk., 2019. Gambaran Akseptor
kontrasepsi suntik DMPA karena Sekaitan Dengan Kontrasepsi Suntik
mual/muntah yaitu sebesar 16 (31,4%) di Klaten. Jurnal Kebidanan Dan
responden Sedangkan yang tidak Kesehatan Tradisional, Volume 4,
mengalami efek samping mual/muntah No 1, Maret 2019, hlm 1-56
sebanyak 35 (68,6%) responden. Mual Endang, dkk., 2017. Upaya Mencegah Efek
yang terjadi pada akseptor tidak Samping Penggunaan Kontrasepsi
menggangu aktifitas seharihari. Pada Depo Progestin dengan Ekstrak Teh
bulan-bulan pertama penyuntikan tubuh Hijau. GASTER Vol. XV No. 1
akan bereaksi terhadap hormon Februari 2017
progesteron yang bisa mempengaruhi Fitri, Yuliastuti, Purwaningsih. 2020. Efek
produksi asam lambung (Irianto, 2014). Samping Akseptor KB Suntik Depo
Pada penelitian yang dilakukan oleh Medroksi Progesteron Asetat
Rusminah (2018) menyatakan bahwa (DMPA) dI BPM Fitra Hayati. Jurnal
akseptor KB suntik mengalami efek Kebidanan, Vol 6, No 3, Juli 2020 :
samping mual muntah sebanyak 41,2%. 298-304
Hal ini juga sejalan dengan penelitian
5
Goodman, H. M. 2010. Basic Medical Technology, A handbook for Clinical
Endocrinology. Elsevier Science. Staff. The John Hopkins School of
Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi Public Health.
kedokteran (terjemahan). Edisi ke- Sekar, dkk., 2015. Gambaran Efek Samping
11. Jakarta: Penerbit Buku Kontrasepsi Suntik pada Akseptor
Kedokteran EGC; 2007. KB Suntik. Kesehatan Ibu dan Anak,
https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn- Volume 8, No.2, November 2015,
terus-berusaha-capai-target-renstra- hal 30 – 34
2015-2019, diakses tanggal 02 Mei Wiknjosastro,H., 2007. Ilmu Kandungan.
2020 Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Irnawati. Analisis faktor-faktor yang Prawirohardjo Jakarta. Bagian
berhubungan dengan perubahan pola Obstetri dan Ginekologi FKUI,
menstruasi pada akseptor KB suntik Jakarta
depo medroxyprogesterone acetate di Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan.
Puskesmas Batua Kota Makassar. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(1): 1–8. Prawirohardjo. Jakarta
2012. Wulan Sari , Suherni , Yuliasti Eka
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Purnamaningrum. Gambaran Efek
Kandungan dan KB. Jakarta : EGC Samping Kontrasepsi Suntik pada
Mestika, Zed. 2008. Metode Penelitian Akseptor KB Suntik . Jurnal
Kepustakaan. Yayasan Obor Kesehatan Ibu dan Anak, Volume 8,
Indonesia. Jakarta. No.2, November 2015, hal 30 – 34
Pertiwi, dkk., 2016. Hubungan Jenis Metode
Kontrasepsi dengan Kehamilan
Tidak Diinginkan (KTD) pada .
Pasangan Usia Subur (PUS). Jurnal
Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1,
Maret 2016.
Ratna, Novalia, Sari. 2015. Kontrasepsi
Hormonal Suntik Depo
Medroxyprogesterone Acetate
(DMPA) sebagai Salah Satu
Penyebab Kenaikan Berat Badan.
Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni
2015
Rilyani, dkk., 2018. Hubungan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik dengan
Gangguan Menstruasi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kotabumi II
Kabupaten Lampung Utara Tahun
2018. Holistik Jurnal Kesehatan,
Volume 12, No.3, Juli 2018: 160-169
Robert A. Hatcher, M.D, M.P.H, et.al. 1997.
The Essentials of Contraceptive
6
7