3 PB
3 PB
3 PB
Sri Susilawati
SMA Negeri 2 Bandung
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah dan mendeskripsikan apakah
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis dan apakah pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan kreativitas siswa. Metode penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas
XII IPS 2 SMA Negeri 2 Bandung pada pokok bahasan Barisan dan Deret. Penelitian
dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian adalah : Tes kemampuan pemecahan masalah
matematika, Pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa: 1) Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah. 2) Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan kreativitas siswa. 3) Peningkatan kemampuan pemecahan
masalah siswa pada materi Barisan dan Deret (Bunga, Pertumbuhan, Peluruhan)
yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari
pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. 4). Kreativitas siswa pada
materi Barisan dan Deret yang memperoleh model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
68 I Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuan…..
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 69
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
70 I Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuan…..
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 71
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 73
1. Pengamatan terhadap kegiatan pada siswa untuk aktif. Guru tidak lagi
belajar siswa dominan dan hanya memberikan arahan
a) Masih terdapat siswa yang mengobrol di dan penguatan dalam proses diskusi.
Walaupun begitu peneliti ingin lebih
luar materi dan melamun.
meningkatkan lagi sehingga hasil yang
b) Ada interaksi sesama siswa. didapatkan lebih memuaskan.
c) Keaktifan siswa meningkat walaupun Dalam penerapan model
masih rendah. pembelajaran Problem Based Learning
d) Kemampuan siswa dalam memperluas (PBL), observer melihat kemampuan guru
materi masih belum maksimal. dalam memotivasi siswa untuk mampu
mandiri kurang maksimal dan tentunya
2. Pengamatan terhadap kegiatan kekurangan ini akan coba dikurangi pada
siklus berikutnya.
mengajar guru
a) Suara guru jelas. 2. Siklus II
b) Guru tidak dominan dalam Dalam melaksanakan penelitian ini,
pembelajaran di kelas. Peneliti dibantu oleh seorang observer.
c) Guru terlihat mengontrol siswa yang Pelaksanaan proses belajar mengajar
mengobrol di luar materi. Siklus II:
d) Guru mulai mampu memberikan a. Perencanaan (Plan)
motivasi kepada siswa untuk menjadi Siklus II dilaksanakan sesuai
siswa yang aktif. rencana yaitu dilaksanakan pada 2
e) Guru semakin mampu menguasai kelas pertemuan yaitu pertemuan ke-1: materi
ketika diskusi berlangsung. Barisan dan Deret Geometri dan
pertemuan ke-2: :materi Bunga Majemuk.
f) Guru berkeliling membimbing kelompok
Peneliti dan observer menyusun rencana
siswa yang mendapat kesulitan. kegiatan yang meliputi pembuatan
g) Guru memberi reward berupa penilaian perangkat pembelajaran (RPP), Lembar
tambahan kepada siswa yang aktif. Tes Pemecahan Masalah beserta kisi-
kisinya, Lembar Aktifitas Siswa (LAS),
3. Pengamatan terhadap proses Lembar Observasi, Pedoman wawancara
pembelajaran dengan menggunakan dan Angket Kreatifitas belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (Act)
model Problem Based Learning
Pelaksanaan Tindakan pada siklus II,
(PBL)
yaitu pembahasan tentang Barisan dan
a. Keadaan kelas lebih hidup karena deret Geometri (Bunga Majemuk).
keaktifan siswa meningkat c. Pengamatan (Observer)
b. Terjadi sosialisasi antar siswa Pada kegiatan ini, peneliti dan
observer melakukan pengamatan terhadap
d. Refleksi (Reflect) berlangsungnya proses belajar mengajar
Berdasarkan hasil pengamatan di dikelas dengan menerapkan model
kelas, peneliti dan observer menarik pembelajaran Problem Based Learning
kesimpulan bahwa proses belajar (PBL), maka diperoleh temuan sebagai
mengajar yang berlangsung nampak ada berikut :
perubahan yang menuju ke arah yang lebih
baik. Ini terlihat dari hasil penilaian 1. Pengamatan terhadap kegiatan
pekerjaan siswa secara kelompok untuk belajar siswa
LAS I (Barisan dan Deret 1) Terjadi peningkatan interaksi sesama
Aritmatika/Mengenal Bunga dan Bunga
Tunggal). siswa yang sangat signifikan.
Proses belajar mengajar dengan 2) Keadaan siswa sangat aktif
model pembelajaran Problem Based 3) Siswa tidak takut lagi berpendapat
Learning (PBL) memberikan kesempatan 4) Respon siswa baik
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
74 I Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuan…..
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 75
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
76 I Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuan…..
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 77
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
78 I Sri. Upaya Meningkatkan Kemampuan…..
DAFTAR PUSTAKA
Angkotasan, N. (2014). Keefektifan Model Problem Based Learning Ditinjau Dari Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 3(1):
11-19.
Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
UPI. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/8-Fachrurazi.pdf.
Guntoro, S.T. (2015). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015
SMA/SMK Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gurganus, S. P. (2017). Math instruction for students with learning problems. Taylor & Francis.
Kristonis, W.A. (2007). National Impact: Creating Teacher Leaders Through the Use of
Problem Based Learning. National Forum Of Applied Educational Research Journal.
England. 20(3): 1-2
Mulyana, A. Z. (2004). Rahasia Matematika untuk SD. Surabaya: Agung Media Mulya.
Setiawan, A. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan
Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Tesis PPS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh minat dan kebiasaan belajar siswa terrhadap prestasi
belajar matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).
Sri, W. dkk. (2010). Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP.
Jakarta: Kemendiknas
Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
melalui pembelajaran berbasis masalah. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika,
5(2), 148-158.
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276
Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 17 (1) (2019) I 79
DOI 10.17509/pdgia.v17i1.16406
e.ISSN 2579-7700 p.ISSN 1693-5276