3 PB
3 PB
3 PB
Submitted 13 September 2022; Revised 11 November 2022; Accepted 11 December 2022; Published 30 June 2023
*Corresponding author: [email protected]
Abstract
Natural dyes have become more popular as a result of the harmful and carcinogenic effects of synthetic
dyes. Anthocyanins are natural dyes that are widely used to replace synthetic dyes and can also act as
antioxidants that can be found in rosella (Hibiscus sabdarrifa L.). This study aimed to obtain blush
on cream from rosella flower extract (RFE) with olive oil and to determine the effect of olive oil
concentration on the evaluation results. The blush on cream was made in 3 formula, F1 (13.5%),
F2 (15.5%), and F3 (17.5%). The cream was evaluated for 28 days in room temperature (15–30⁰C)
which included organoleptic, pH, homogeneity, spreadability, adhesion, cream type, and viscosity.
The results of the evaluation of RFE blush on cream with olive oil showed that F1, F2, and F3 met
the requirements for evaluating the preparation for organoleptic tests, pH, homogeneity, spreadability,
adhesion, cream type, and viscosity. Variations concentration of olive oil gave no significant effect
(p>0.05) on the organoleptic, pH, homogeneity, spreadability, and cream type and had significant effect
(p<0.05) on the adhesion and viscosity test. The findings demonstrate that RFE can be made in blush
on cream formulations with olive oil as emollients.
Abstrak
Pewarna alami menjadi lebih populer sebagai akibat dari efek berbahaya dan karsinogenik dari pewarna
sintetis. Antosianin merupakan zat warna alami yang banyak digunakan untuk menggantikan zat
warna sintetik dan juga dapat berperan sebagai antioksidan yang terdapat pada bunga rosella (Hibiscus
sabdarrifa L.). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan blush on krim dari ekstrak bunga rosella
dengan penambahan minyak zaitun dan mengetahui pengaruh konsentrasi minyak zaitun terhadap
hasil evaluasi. Sediaan dibuat dalam 3 formula, F1 (13,5%), F2 (15,5%), dan F3 (17,5%). Krim
dievaluasi selama 28 hari pada suhu kamar (15–30⁰C) yang meliputi organoleptik, pH, homogenitas,
daya sebar, daya lekat, tipe krim, dan viskositas. Hasil evaluasi blush on krim ekstrak bunga rosella
dengan penambahan minyak zaitun menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 memenuhi persyaratan
evaluasi sediaan uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, jenis krim, dan viskositas.
Variasi konsentrasi minyak zaitun tidak berpengaruh signifikan (p>0,05) terhadap organoleptik, pH,
homogenitas, daya sebar, dan jenis krim serta berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap uji daya lekat
dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga rosella dapat dibuat dalam bentuk
blush on krim dengan minyak zaitun sebagai emolien.
Kata Kunci: blush on krim, pewarna alami, antosianin, ekstrak bunga rosella
111
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
112
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
113
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
70°C, kemudian ditambahkan propil paraben dilakukan dengan cara 0.5 gram sediaan krim
dengan tetap menjaga suhu konstan sampai diletakkan di atas plat kaca dan ditekan dengan
terlarut. Bahan – bahan fase air dilebur diatas
beban seberat 250 gram selama 5 menit. Gelas
waterbath pada suhu yang sama, setelah suhu objek dipasang pada alat uji, lepaskan beban
mencapai 70°C ditambahkan metil paraben seberat 80 gram dan dicatat waktu hingga
dan diaduk sampai homogen17. Fase air dan kedua gelas objek terlepas21. Syarat untuk
fase minyak dicampur dan dihomogenkan daya lekat yang baik pada sediaan topikal
sampai terbentuk basis krim, setelah suhu adalah tidak kurang dari 4 detik22.
mencapai 45°C ditambahkan titanium Uji Tipe Krim: Penentuan tipe krim
dioksida sebagai pigmen putih, BHT sebagai dapat dilakukan dengan uji kelarutan zat
antioksidan, dan ekstrak bunga rosella warna. Pengujian ini menggunakan zat warna
sebagai pewarna18. Pengadukan dilakukan larut air seperti metilen biru yang diteteskan
menggunakan stirrer dengan kecepatan 300 pada krim. Jika zat warna terlarut dan berdifusi
rpm selama 20 menit19. homogen pada fase eksternal yang berupa air,
maka tipe emulsi adalah M/A, namun jika zat
2.3.2. Evaluasi Sediaan Krim warna tampak sebagai tetesan di fase internal,
Uji Organoleptis: Sediaan dilakukan maka tipe emulsi adalah A/M23.
dengan panca indera untuk mendeskripsikan
bentuk atau konsistensinya. Pemeriksaan 2.3.3. Analisis Data Statistik
organoleptis meliputi tingkat konsistensi, Analisis data statistik ditentukan dengan
warna dan aroma20. uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk
Uji pH: Pengukuran pH dilakukan dengan confidence interval 95%. Bila nilai
dengan menggunakan alat indikator pH p>0,05 maka data berdistribusi normal dan jika
Universal. Indikator pH dicelupkan kedalam p<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
sediaan krim dan dibiarkan beberapa detik, Data yang berdistribusi normal dilanjutkan
lalu warna pada indikator pH disesuaikan menggunakan uji Repeated One Way
berdasarkan pH standar Universal21. Syarat ANOVA. Data yang tidak berdistribusi normal
pH sediaan yang baik harus sesuai dengan pH dilanjutkan menggunakan uji Friedman. Nilai
kulit berkisar 4,5-718. p<0,05 memberikan hasil pengaruh secara
Uji Homogenitas: Masing-masing signifikan dan nilai p>0,05 memberikan hasil
sediaan diperiksa homogenitasnya dengan tidak berpengaruh signifikan20,23.
cara mengoleskan sediaan secukupnya pada
kaca objek18. Sediaan harus menunjukkan 3. Hasil
susunan yang homogen dan tidak terlihat Ekstrak bunga rosella diperoleh dengan
adanya butiran–butiran kasar .
22
metode maserasi berupa ekstrak kental
Uji Viskositas: Pemeriksaan viskositas berwarna merah gelap dan bau khas.
dilakukan menggunakan alat viskometer
brookfield LV dengan menggunakan spindel 3.1. Hasil Evaluasi Sediaan
no. 4, kecepatan alat dipasang pada 1,5 rpm Uji Organoleptis: Secara organoleptis
selama 2 menit. Krim yang baik mempunyai semua formula sediaan blush on krim ekstrak
viskositas 2000 – 50000 cPs18. bunga rosella memiliki warna yang sama
Uji Daya Sebar: Pemeriksaan daya yaitu merah kecoklatan dengan bau khas
sebar dilakukan dengan cara meletakkan 0,5 bunga rosella. Namun secara konsistensi
gram sediaan diatas cawan petri, selanjutnya ketiga formula sediaan blush on krim ekstrak
sediaan dilapisi kaca kembali dan diberi bunga rosella memiliki perbedaan, F3 lebih
beban hingga 200 gram dan dibiarkan selama kental dibandingkan dengan F1 dan F2.
1 menit. Lalu dihitung panjang persebaran Sedangkan formula dengan kekentalan paling
sediaan. Persyaratan daya sebar untuk sediaan rendah adalah F1.
krim yaitu pada rentang 4-7 cm18. Uji pH: Hasil pengukuran pH ketiga
Uji Daya Lekat: Uji daya lekat formula sediaan blush on krim dari hari ke-0
114
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
Gambar 3. Grafik Hasil Uji Daya Sebar Gambar 4. Grafik Hasil Uji Daya Lekat
115
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
F2 dan F3 memiliki warna merah kecoklatan sediaan krim yaitu 4 – 7 cm. Perubahan daya
dan bau khas. Selama penyimpanan 28 sebar dipengaruhi oleh perubahan suhu dan
hari di suhu ruang terkendali, didapat hasil viskositas sediaan dimana semakin rendah
bahwa F1, F2 dan F3 dinyatakan stabil viskositas maka tahanan yang dimiliki pun
dan memenuhi persyaratan karena tidak rendah sehingga sediaan krim semakin encer
mengalami perubahan dari tekstur, tingkat dan daya sebarnya meningkat26.
konsistensi, warna dan bau. Uji Daya Lekat: Hasil uji daya lekat
Uji pH: Hasil evaluasi pH selama (Gambar 3) sediaan blush on krim F1, F2, dan
28 hari penyimpanan tidak mengalami F3 menunjukkan perbedaan daya lekat hal
perubahan, nilai pH konsisten pada pH 5 ini pengaruhi oleh peningkatan konsentrasi
dan sesuai dengan syarat pH fisiologis kulit minyak zaitun (Olive oil) pada masing –
wajah yaitu antara rentang 4,5 – 718. Hal ini masing formula. Berdasarkan hasil pengujian
membuktikan sediaan blush on krim aman sediaan blush on krim selama 28 hari
terhadap pemakaian kulit. penyimpanan didapat bahwa F1, F2, dan F3
Uji Homogenitas: Hasil evaluasi mengalami penurunan dan peningkatan daya
homogenitas sediaan blush on krim lekat hal ini dikarenakan adanya perubahan
menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 suhu dan penurunan viskositas dari sediaan
merupakan sediaan yang homogen karena tetapi masih memenuhi persyaratan daya
menghasilkan warna yang merata dan tidak lekat sediaan krim yaitu >4 detik. Semakin
terlihat adanya butiran–butiran kasar. Sediaan rendah viskositas, maka daya lekat krim akan
tidak mengalami perubahan dan stabil selama semakin kecil atau menurun.
28 hari penyimpanan di suhu ruang terkendali Uji Tipe Krim: Hasil pengujian
(15-30°C). tipe krim (Gambar 4) sediaan blush on
Uji Viskositas: Hasil pengukuran krim menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3
viskositas (Gambar 2) blush on krim merupakan tipe krim M/A. Ditunjukkan
menunjukkan F1, F2, dan F3 mengalami dengan zat warna metilen biru yang terlarut
penurunan seiring dengan lamanya waktu dan berdifusi homogen pada fase eksternal
penyimpanan. Perubahan yang terjadi selama yang berupa air. Hal ini disebabkan karena
penyimpanan dapat disebabkan oleh beberapa volume fase terdispersinya berupa fase
penyebab seperti perubahan pada suhu ruang minyak yang digunakan dalam krim lebih
dan tipe emulsi. Suhu ruang yang meningkat kecil daripada fase pendispersinya yang
dapat mengganggu daya tahan krim yang berupa fase air, sehingga globul-globul
menyebabkan penurunan viskositas dari minyak akan terdispersi ke dalam fase air dan
fase kontinu (air) serta meningkatkan gerak membentuk emulsi tipe M/A27.
globul fase terdispersi (minyak)24. Krim
yang termasuk dalam tipe minyak dalam 4.2. Analisis Statistik
air cenderung akan mengalami penurunan Berdasarkan hasil analisis statistik
viskositas sebagai akibat penyerapan air dari menggunakan Shapiro Wilk menunjukkan
lingkungan sekitar oleh bahan yang bersifat bahwa data tidak berdistribusi normal dimana
higroskopis dalam formula seperti gliserin. p<0,05. Pengujian selanjutnya dilakukan
Dari hasil pengujian selama 28 hari pada dengan uji Friedman dan didapatkan hasil
suhu ruang sediaan blush on krim mengalami sediaan blush on krim dengan variasi
penurnunan viskositas tetapi masih memenuhi konsentrasi minyak zaitun (Olive oil)
rentang persyaratan viskositas krim yaitu berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap
2000 – 50000 cPs25. uji daya lekat dan uji viskositas tetapi tidak
Uji Daya Sebar: Hasil evaluasi daya berpengaruh signifikan (p>0,05) terhadap
sebar selama 28 hari penyimpanan (Gambar uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji
3) sediaan blush on krim mengalami daya sebar, dan uji tipe krim.
peningkatan dan penurunan daya sebar namun
masih memenuhi persyaratan daya sebar
116
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
117
IJPST - 10 (2), 2023; 111-118
118