Laporan Pratikum Biolog 1 Prasetyo

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

LAPORAN RESMI PRATIKUM BIOLOGI

ACARA I
PENGENALAN MIKROSKOP

DI SUSUN OLEH :
Nama : Nurul Aulia Prasetyo
Nim : 23112067
Kelas : Antan B
Co Asisten : Muhammad Abdul Aziz

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
ACARA I
PENGENALAN MIKROSKOP

A. TUJUAN : Untuk mengenal bagian bagian dari mikroskop serta mampu


menggunakannya sesuai kebutuhan.

B. PENDAHULUAN :

Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan


σκοπεῖν, skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra
penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan
oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran
yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang
digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai
kategori. Salah satu caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh
instrumen tersebut untuk berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan
gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya atau elektron
melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel
tersebut untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan
memindai permukaan sampel dengan jarak pendek menggunakan probe.
Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop optik (sering
kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektron. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut
mikroskopi.
Manfaat dari penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-
benda yang tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur
konvensional, seperti bakteri, virus, sel darah dan sel-sel tubuh makhluk
hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan
bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan pasti.
Objek-objek yang menyerupai lensa tercatat berasal dari 4.000 tahun
yang lalu, dimana catatan Yunani mengenai sifat optik bola berisi air (abad
ke-5 SM) dilanjutkan selama berabad-abad.[3] Namun demikian,
penggunaan mikroskop sederhana (kaca pembesar) paling awal diketahui
berasal dari tersebarnya penggunaan lensa pada kacamata di abad ke-13.
Contoh paling awal yang diketahui dari mikroskop majemuk (bahasa
Inggris: compound microscope), yang menggabungkan lensa objektif di
dekat spesimen dengan lensa mata untuk melihat gambar nyata, muncul di
Eropa sekitar tahun 1620.[4] Meskipun banyak klaim mengenai penemuan
ini, hingga sekarang penemu mikroskop majemuk masih belum diketahui.
Beberapa klaim di antaranya adalah penemuan oleh Zacharias Janssen
(klaim dibuat oleh putranya) dan/atau ayah Zacharias, Hans Martens, pada
tahun 1590, di mana klaim ini berasal dari Belanda, di sebuah pusat
pembuatan kacamata. Klaim lain disebutkan oleh daerah tetangga yang
merupakan kompetitor pembuat kacamata, Hans Lippershey (orang pertama
yang mengajukan paten teleskop pada tahun 1608). Selain itu, terdapat pula
klaim bahwa mikroskop majemuk ditemukan oleh ekspatriat Cornelis
Drebbel yang memiliki versi lain dari mikroskop ini di London pada tahun
1619. Galileo Galilei (juga terkadang disitasi sebagai penemu mikroskop
majemuk) diduga menemukan mikroskop majemuk setelah tahun 1610
ketika ia berhasil memfokuskan teleskopnya pada benda-benda kecil, dan
setelah melihat mikroskop majemuk yang dibuat oleh Drebbel dan
dipertunjukkan pada sebuah pameran di Roma pada 1624, Galileo membuat
versi mikroskop yang lebih baik. Giovanni Faber memberikan nama
"mikroskop" pada mikroskop majemuk ciptaan Galileo yang diajukan
kepada Accademia dei Lincei pada tahun 1625. Sebelum itu, Galileo
menyebut instrumen ciptaannya sebagai "occhiolino" atau "little eye".
Pada awal abad ke-20, alternatif lain untuk mikroskop cahaya
dikembangkan dengan signifikan. Alternatif ini menggunakan instrumen
yang memanfaatkan berkas elektron (sebagai pengganti cahaya) untuk
menghasilkan gambar. Fisikawan Jerman, Ernst Ruska, bekerja dengan
insinyur listrik Max Knoll, mengembangkan mikroskop elektron prototipe
pertama pada tahun 1931, mikroskop elektron transmisi (bahasa Inggris:
Transmission Electron Microscope (TEM)). Mikroskop elektron transmisi
bekerja dengan prinsip yang mirip dengan mikroskop optik tetapi
menggunakan elektron sebagai pengganti cahaya dan elektromagnet sebagai
pengganti lensa kaca. Penggunaan elektron, alih-alih cahaya, memungkinkan
resolusi yang jauh lebih tinggi.
Pengembangan mikroskop elektron transmisi dengan cepat diikuti pada
tahun 1935 oleh pengembangan mikroskop elektron pemindaian (bahasa
Inggris: Scanning Electron Microscope (SEM)) oleh Max Knoll.[5]
Meskipun TEM digunakan untuk penelitian sebelum Perang Dunia II, dan
menjadi populer setelahnya, SEM tidak tersedia secara komersial hingga
tahun 1965.
Mikroskop elektron transmisi menjadi populer setelah Perang Dunia
Kedua. Ernst Ruska, yang pada saat itu bekerja di Siemens,
mengembangkan mikroskop elektron transmisi komersial pertama dan, pada
1950-an, konferensi ilmiah besar mengenai mikroskop elektron mulai
diadakan. Pada tahun 1965, mikroskop elektron pemindaian komersial
pertama dikembangkan oleh Profesor Sir Charles Oatley dan mahasiswa
pascasarjananya Gary Stewart, dan dipasarkan oleh Cambridge Instrument
Company sebagai "Stereoscan".
Dalam penggunaan mikroskop transmisi elektron, elektron melewati
sampel, yang analog dengan mikroskop optik dasar. Proses ini
membutuhkan persiapan sampel yang sangat hati-hati, karena elektron
tersebar kuat pada sebagian besar bahan. Sampel juga harus sangat tipis (di
bawah 100 nm) agar elektron dapat menembus sampel tersebut
Dua jenis utama mikroskop elektron adalah mikroskop elektron
transmisi (Transmission Electron Microscope (TEM)) dan mikroskop
elektron pemindaian (Scanning Electron Microscope (SEM)). Keduanya
memiliki
C. METODE
1. ALAT DAN BAHAN
 Mikroskop
 Jarum preparat,pipet tetes,pingset,objek yang akan di amati
(Mikroorganisme/jaringan tumbuhan)
2. CARA KERJA
1. Posisi tangan saat memegang mikroskop,penganglah badan
mikroskop menggunakan salah satu tangan mu,kemudian pengang
bagian bawah dengan tangan satu lagi lalu letakkan di tempat yang
datar
2. Atur pembesaran lensa objektif,mengatur pembesaran lensa
objektif dari mikroskop menggunakan revolver,atau lensa objektif
atau pembesaran terendah.
3. Atur posisi tabung,ini di lakukan agar lensa revolver tidak terlalu
dekat dengan meja preparat dan akan memudahkan jika akan
meletakan kaca dan preparat itu sendiri
4. Letakkan kaca preparat,meletakkan kaca preparat pada meja
preparat,kemudian kamu perlu menjepit nya dengan penjepit objek
agar tidak bergeser
5. Nyalakan lampu mikroskop,ini di lakukan agar mendapatkan
pencahayaan yang memadai
6. Atur posisi reflektor ,atur cermin ini sedemikian rupa ke arah
sumber cahaya sehingga penchayaan merata dan objek terlihat jelas
7. Atur bukaan diafragma,diafragma berada pada bagian bawah badan
mikroskop atur diafragma hingga jumlah cahaya yang masuk
mencukupi untuk melakukan penelitian pada preparat
8. Peletakan preparat,kamu perlu meletakkan preparat tepatdi bawah
lensa objektif tetapi jangan posisikan lensa objektif dengan meja
preparate
9. Atur posisi meja preparat,posisikan meja preparat menggunakan
makruhmeter hingga jarak 0,5 cm dengan lensa objektif,jarak ini
nantinya akan mempengaruhi jarak pokus antara objek yang di
teliti dengan lensa
10. Atur pokus lensa objektif,aturr lagi pokus lensa terhadap objek
penelitian menggunakan micrometer sehingga objek penelitian
terlihat semakin jelas,jika objek yang di telitiin semakin jelas maka
akan semakin mudah menelitinyaa
11. Atur pembesaran,atur lagi pembesaran lensa objektif menggunakan
revolver untuk mendapatkan hasil yang berbeda-beda
12. Ambil preparat,setelah selesai melakukan penelitian maka angkat
badan mikroskop dan turunkan meja preparat,sehingga kita bisa
mengambil preparat
13. Posisikan kembali ke keadaan awal,setelah selesai menggunakan
maka sebaik nya mengembalikan semua bagian mikroskop ke
keadaan semula
14. Bersikan lensa,jangan lupa untuk membersikan setiap yang sudah
kita gunakan bersihkan dengan karet penyemprot udara dan
bersihkan lensa objektif dengan tisu khusus pembersih lensa
15. Letakkan di tempat yang kering seperti lemari,bungkus kembali
mikroskop suapaya terhindar dari debu atau bakteri yang muncul
dari tempat yang lembab
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
D .KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Andarupm.co.id pegertian mikroskop fungsi dan jenis, diakes pada 17 Oktober
2023 pukul 22:00 WIB

Buku petunjuk pratikum biologi, fakultas pertanian, institute, pertanian


INSTIPER 2020. Diakses pada tanggal 17 oktober, jumat, pukul 09:15
WIB

Chrispeels MJ, Sadava DE. 2002. Plants, Genes and Crop Biotechnology. Jones
and Bartlett Inc., ISBN 0-7637-1586-7. Diakses pada tanggal 17 oktober
2023 pukul 10.38 WIB.

Dewi .C, dkk. 2005. Produksi Gula Reduksi Oleh Rhizopus Oryzae Dari Substrat
Bekatul. Jurnal Bioteknologi, Mei 2005, Volume 2, No.1, Halaman 21-26.
Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret. Di akses pada pukul 21.30
wib tanggal 13 Oktober 2023.

Ginting, C., dkk. 2006. Pengaruh Suhu Medium terhadap Hasil Lada yang
Ditanam Secara Hidroponik. Agrosains 8 (2): 75-81. Diakses pada 13
Oktober 2023 pukul 11.45 WIB

Yogyakarta,18 ,oktober,2023
Mengetahui
Co.ass Pratikum

( Muhammad Abdul Aziz ) ( Nurul Aulia Prasetyo )

You might also like