Materi Akhlak Tasawuf
Materi Akhlak Tasawuf
Materi Akhlak Tasawuf
Pengertian
Pengertian Akhlak:
• Secara bahasa akhlak berasal dari kata اخلق – يخلق – اخالقاartinya perangai, kebiasaan, watak,
peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq.
Dasarnya adalah:
1. QS. Al- Qalam: 4: 2 عظيم, وانك لعلى خلق. QS. Asy-Syu’ara: 137: 3 ان هذا اال خلق االولين.
Hadis :انما بعثت التمم مكارم االخالق
• Menurut Istilah, akhlak adalah:
1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan.
2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Pengertian Tasawuf:
1. Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan
perhatian hanya kepada Allah Swt.
2. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
1. Unsur Islam:
- Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk: mencintai Tuhan (QS. Al-Maidah: 54), bertaubah dan
mensucikan diri (QS. At-Tahrim: 8), manusia selalu dalam pandangan Allah dimana saja (QS.
Al-Baqarah: 110), Tuhan memberi cahaya kepada hamba-Nya (QS. An-Nur: 35), sabar dalam
bertaqarrub kepada Allah (QS. Ali Imran:
2. Hadis Nabi : tentang rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya,
praktek para sahabat seperti Abu Bakar Ash-shiddiq, Umar Ibn Khattab, Usman Ibn Affan, Ali
Ibn Abi Talib, Abu Zar Al-Ghiffari, Hasan Basri, dll.
c. Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang lain.
Tujuan
Untuk taqorub kpd Allah – derajat taqwa
Mendapatkan derajat muttaqin di hadapan Allah
Untuk membersihkan jiwa dari hal-hal buruk
Mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Berusaha selalu berakhlakul karimah
Bersikap qanaah
Mengerjakan sesuatu dengan dasar ikhlas
Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah
Meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Faedah tasawwuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat terhadap Allah Ta’ala
Akhlak secara garis besar terbagi dua, yaitu akhlaqul karimah ( baik) dan akhlaqul mazumah
(buruk). Akhlak terswebut berinduk pada tiga perbuatan utama, yaitu hikmah (bijaksana), syaja’ah
(perwira), dan iffah (men jaga diri dari dosa dan maksiat). Ketiga hal ini berinduk pada sikap adil, yaitu
sikap pertengahan atau seimbang dalam menggunakan potensi rohaniah, yaitu : ‘aql (pikiran) yang
berpusat dikepala, ghadab (amarah) yang berpusat didada, dan syahwat (dorongan seksual) yang berpusat
diperut.
Dengan demikian inti akhlak bermuara pada sikap adil dalam mempergunakan aspek rohaniah,
yang selanjutnya berkembanglah teori pertengahan, yaitu sikap seimbang sebagai pangkal dari kebajikan.
Dalam Islam, teori pertengahan ini sejalan dengan al-Qur’an, bahkan al-Qur’an dalam menerangkan sikap
adil jauh lebih lengkap, mendetail, dan komprehensif.
A. Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos berarti watak, kesusilaan, atau adat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika berhubungan dengan
empat hal, yaitu : Membahas perbuatan manusia, bersumber pada akal, berfungsi sebagai penilai
perbuatan, dan bersifat relatif dan nisbi.
B. Moral
Moral berasal dari bahasa latin, mos, mores yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, moral adalah penentuan baik – buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Moral dari segi
istilah merupa kan istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak,
pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah; baik, buruk. Pada dasarnya
moral berkonsep sama dengan etika, hanya saja moral menggunakan tolak ukurnya pada norma-norma
yang berlaku dimasyarakat atau adat istiadat.
C. Susila
Susila berasal dari bahasa Sansekerta, su dan sila. Su berarti baik, bagus dan sila berarti dasar,
peraturan hidup, prinsip dan norma. Susila dapat berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya. Dengan
demikian, susila mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan diri
dengan norma yang berlaku.
D. Hubungan Etika, Moral dan Susila dengan Akhlak
Dari fungsi dan perannya, etika, moral, susila dan akhlak sama, yaitu menentukan hokum atau
nilai perbuatan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Perbedannya terletak pada tolak ukur yang
digunakan. Jika etika menggunakan rasio akal, maka moral dan susila menggunakan adat kebiasaan.
Sedangkan, Islam bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits.
A. Kebebasan
Kebebasan yakni kehendak merdeka dalam memilih perbuatan antara berbuatan dan tidak.
Kebebasan terbagi tiga, yaitu : Kebebasan Jasmani, untuk bebas mempergunakan anggota tubuh.
Kebebasan Kehendak (rohani), untuk bebas menghendaki sesuatu. Dan Kebebasan Moral, untuk bebas
berbuat jika ada kemungkinan untuk bertindak.
B. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah konsekuensi logis yang harus dijalani atau dihadapi karena adanya
kebebasan atau tindakan yang diambil.
C. Hati Nurani
Hati Nurani (intuisi) adalah tempat dimana manusia memperoleh saluran ilham dari Tuhan. Hati
nurani cenderung pada kebaikan.
D. Hubungan Kebebasan, Tanggung Jawab dan Hati Nurani dengan Akhlak
Perbuatan akhlak dilakukan atas dasar kemauan sendiri, hal ini terjadi apabila terdapat kebebasan
dalam kehendak. Selanjutnya perbuatan tersebut menghasilkan perbuatan yang dapat dipertanggung
jawabkan dengan hati nurani. Sehingga perbuatan tersebut menggambarkan bahwa perbuatan akhlak
harus dilakukan atas dasar keikhlasan dan sesuai dengan hati nurani. Disinilah letak hubungan antara
Kebebbasan, Tanggung Jawab, dan Hati Nurani dengan Akhlak.
A. Hak
1. Pengertian dan Macam-macam Hak
Hak adalah wewenang atau kekuasaan, untuk mengerjakan, memiliki, meninggalkan,
mempergunakan atau menuntut sesuatu.
2. Macam-macam dan Sumber Hak
Hak secara garis besar terbagi tujuh, yaitu : hak hidup, hak mendapatkan perlakuan hukum, hak
memiliki keturunan, hak milik, hak nama baik, hak kebebasan berpikir dan mendapatkan kebenaran. Hak-
hak teresebut mutlak bersumber pada Tuhan.
B. Kewajiban
Hak menimbulkan kewajiban, yaitu kewajiban menghormati terlaksananya hak-hak orang lain.
C. Keadilan
Dengan adanya hak dan kewajiban, maka timbullah keadilan, yaitu pengakuan dan perlakuan
terhadap hak (yang sah).
D. Hubungan Hak, Kewajiban dan Keadilan dengan Akhlak
Hak merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak harus dilakukan sebagai hak. Akhlak tersebut
kemudian menjadi karakter, sehingga menimbulkan kewajiban untuk melakukannya. Sedangkan keadilan
merupakan induk akhlak. Disinilah letak hubungan antara Hak, Kewajiban, dan Keadilan dengan Akhlak.
A. Pengertian Tasawuf
Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan diri dari
pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak mulia dan dekat dengan Allah swt.
B. Sumber Tasawuf
Dikalangan para orientalis Barat terdapat pendapat yang menyatakan bahwa yang menjadi
sumber tasawuf ada lima, yaitu : unsur Islam, Masehi (Nasrani), Yunani, Hindu/Budha dan Persia. Hal ini
secara akademik bias saja diterima, namun secara akidah perlu kehati-hatian. Karena sebenarnya, tasawuf
itu bersumber dari ajaran Islam yang dipraktekkan oleh Nabi dan para sahabat. Hal ini dapat dilihat dari
asas-asasya yang berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah.
A. Maqamat
Maqamat berasal dari bahasa arab yang berarti tempat atau pangkal mulia. Istilah ini digunakan
untuk arti jalan panjang yang harus ditempuh seorang sufi untuk berada dekat dengan Allah swt. Menurut
Muhammad al-Kalabazy (al-Ta’aruff li Mazhab ahl al-Tasawuf) bahwa jumlah maqamat ada sepuluh.
Menurut Abu Nasr al-Sarraj al-Tusi (al-Luma’) menyebutkan bahwa maqamat ada tujuh. Sedangkan
menurut al-Ghazali (Ihya Ulum al-Din) menerangkan bahwa ada delapan maqamat. Namun ada yang
mereka sepakati bersama, yaitu :
1. Al-Taubah
Taubat adalah memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan dengan janji tidak akan
mengulaginya.
2. Al-Zuhud
Zuhud artinya keadaan meninggalkan hal-hal duniawi.
3. Al-Wara’
Wara’ adalah meninggalkan segala sesuatu yang didalamnya terdapat keragu-raguan (syubhat).
4. Fakir
Fakir yaitu tidak meminta lebih dari apa yang ada dalam diri kita.
5. Sabar
Sabar yaitu tabah dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta kuat dalam
menghadapi cobaan.
6. Tawakkal
Tawakkal adalah menyerahkan diri kepada qada dan keputusan Allah.
7. Kerelaan
Rela berarti tidak berusaha, tidak menentang ketentuan Allah.
B. Hal
Hal merupakan perasan mental, seperti senang, sedih, takut dan sebagainya. Berbeda dengan
maqam, hal didapat sebagai anugrah dan rahmat dari tuhan. Selain itu, hal juga bersifat sementara, dating
dan pergi dari diri seorang sufi.
Bab 13 Mahabbah
Bab 14 Ma’rifah
Bab 16 Al-Hulul
A. Pengertian, Tujuan dan Kedudukan Hulul
Hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia, atau ketuhanan (lahut) menjelma
kedalam diri insan (nasut). Artinya tujuan Hulul adalah untuk penyatuan diri dengan Tuhan, atau istilah
lain bagi Ittihad.
B. Tokoh yang Mengembangkan Paham Al-Hulul
Tokoh dalam paham ini adalah al-Hallaj (Husein Bin Manshur al-Hallaj), ia lahir tahun 244 H
(858 M) di Baidha, Persia. Ia pernah keluar masuk penjara, dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 309 H
(921 H) karena dianggap menyesatkan.
Bab 19 Tarikat