Old Fasilitas Kepabeanan

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

1

FASILITAS KEPABEANAN

1. Pembebasan Bea Masuk atas impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit atau
dipasang pada barang lain untuk tujuan ekspor ...
a. juga termasuk bahan baku yang habis terpakai dalam proses produksi.
b. tidak diberikan atas bahan baku yang habis terpakai dalam proses produksi.
c. dapat termasuk bahan baku yang habis terpakai dalam proses produksi.
d. meliputi semua bahan baku , baik yang habis terpakai maupun yang tidak habis
terpakai dalam proses produksi.
2. Persetujuan NIPER Pembebasan diberikan oleh ...
a. Kepala Kantor Wilayah atau Kepala KPU Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas
nama Menteri Keuangan
b. Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan.
c. Kepala Kantor Pabean atas nama Menteri Keuangan.
d. Menteri Keuangan.

3. Permohonan pembebasan atas impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit atau
dipasang pada barang lain untuk tujuan ekspor , diajukan kepada ...
a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
b. Kepala Kantor Pabean yang mengawasi importasi.
c. Menteri Keuangan.
d. Kepala Kantor Wilayah atau Kepala KPU Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
yang menerbitkan NIPER Pembebasan.

4. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan harus melaksanakan realisasi ekspor


untuk periode paling lama ...
a. 12 (dua belas) bulan sejak tanggal keputusan pembebasan.
b. 6 (enam) bulan sejak tanggal pemberitahuan impor.
c. 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pemberitahuan impor.
d. 6 (enam) bulan sejak tanggal keputusan pembebasan.

5. Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan pabean terhadap importasi barang oleh
Perusahaan yang mendapat NIPER pembebasan ditemukan adanya ketidaksesuaian
jumlah dan/atau jenis barang ...
a. Perusahaan harus melakukan penyesuaian nilai jaminan
b. Perusahaan dikenai tambah bayar kekurangan pembayaran bea masuk ditambah
sanksi adminstrasi berupa denda
c. Perusahaan harus mengajukan permohonon pembebasan ulang dengan melakukan
revisi atas data barang sesuai keadaan sebenarnya.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


2

d. terhadap seluruh Impor atas pemberitahuan impor barang yang diajukan oleh
Perusahaan tidak dapat diberikan Pembebasan dan dilakukan penelitian atau
penyelidikan lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan di bidang
kepabeanan.

6. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan dapat mensubkontrakkan sebagaian


kegiatan pengolahan, perakitan, dan / atau pemasangan Bahan Baku , kepada badan
usaha industri yang tercantum dalam NIPER ...

a. yang meliputi kegiatan utama dalam proses produksi termasuk pemeriksaan awal,
penyortiran, pengepakan, dan/atau pemeriksaan akhir .
b. yang meliputi kegiatan utama dalam proses produksi kecuali kegiatan
pemeriksaan awal, penyortiran, pengepakan dan/atau pemeriksaan akhir.
c. yang hanya meliputi kegiatan pemeriksaan awal, penyortiran, pengepakan
dan/atau pemeriksaan akhir.
d. tidak meliputi kegiatan utama dalam proses produksi termasuk pemeriksaan awal,
penyortiran, pengepakan, dan/atau pemeriksaan akhir .

7. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan ...

a. dapat mengekspor paling banyak 75 % dari total realisasi ekspor tahun lalu.
b. wajib mengekspor seluruh hasil produksi yang berasal dari bahan baku yang
mendapat pembebasan.
c. dapat mengekspor paling banyak 75 % dari total hasil produksi selama tahun
berjalan
d. dapat menjual hasil produksinya ke pasar dalam negeri paling banyak 25 % dari
total realisasi ekspor selama tahun berjalan.

8. Pernyataan berikut ini adalah benar ...

a. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan wajib mempertanggung


jawabkan pelaksanaan ekspor , dengan menyerahkan laporan
pertanggungjawabkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau KPU Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai secara berkala paling lama 6 (enam) bulan sekali selama
dalam periode pembebasan .
b. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan wajib mempertanggung
jawabkan pelaksanaan ekspor , dengan menyerahkan laporan
pertanggungjawabkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau KPU Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai secara berkala paling lama 12 (dua belas) bulan sekali
selama dalam periode pembebasan .
c. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan wajib mempertanggung
jawabkan pelaksanaan ekspor , dengan menyerahkan laporan
pertanggungjawabkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau KPU Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai secara berkala paling lama 4 (empat) bulan sekali
selama dalam periode pembebasan .
d. Perusahaan yang mendapat NIPER Pembebasan wajib mempertanggung
jawabkan pelaksanaan ekspor , dengan menyerahkan laporan
pertanggungjawabkan kepada Kepala Kantor Wilayah atau KPU Direktorat

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


3

Jenderal Bea dan Cukai secara berkala paling lama 3 (tiga) bulan sekali selama
dalam periode pembebasan .

9. Terhadap sisa proses produksi (waste/scrap) dari hasil produksi oleh Perusahaan yang
mendapat NIPER Pembebasan , dapat dikeluarkan ke tempat lain dalam Daerah Pabean
...

a. dengan mendapat pembebasan Bea Masuk.


b. dengan mendapat keringanan Bea Masuk dengan tarif akhir menjadi 5 %.
c. dengan membayar bea masuk sebesar 5 % dari nilai pabean, apabila tarif bea
masuk umum bahan baku 5 % atau lebih.
d. dengan membayar bea masuk sebesar 5 % dari harga jual, apabila tarif bea masuk
umum bahan baku 5 % atau lebih. .

10. Jangka waktu jaminan yang wajib diserahkan oleh Perusahaan yang mendapat NIPER
Pembebasan kepada Kantor Wilayah atau KPU Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ,
adalah ...

a. selama periode pembebasan ditambah 3 (tiga) bulan .


b. selama periode pembebasan ditambah 60 (enam puluh) hari.
c. selama periode pembebasan ditambah 30 (tiga puluh) hari.
d. selama 12 (dua belas) bulan.

11. Dalam hal hasil penelitian laporan pertanggungjawaban (BCL.KT 01) , terdapat bahan
baku yang tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh Perusahaan yang mendapat NIPER
Pembebasan , Pejabat Bea dan Cukai ...
a. melakukan penyesuaian saldo sebesar bahan baku yang dilaporkan dalam laporan
pertanggungjawaban dengan bahan baku yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Penyesuaian
Jaminan (SPPJ).
b. menerbitkan Surat Penetapan Pabean (SPP) dan Surat Penetapan Sanksi
Administrasi (SPSA) terhadap bahan baku yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
c. mencabut NIPER Pembebasan.
d. mengeluarkan rekomendasi audit kepabeanan.

12. Pernyataan berikut ini adalah benar ...


a. Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk ,
harus tiba bersama-sama pemilik yang bersangkutan di Indonesia .
b. Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk ,
harus tiba di Indonesia bersama-sama pemilik yang bersangkutan atau paling
lama 3 (tiga) bulan sesudahnya .
c. Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk ,
harus tiba bersama-sama pemilik yang bersangkutan atau paling lama 3 (tiga)
bulan sesudah atau sebelum pemilik barang yang bersangkutan tiba di Indonesia.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


4

d. Barang pindahan yang diimpor dan diberikan fasilitas pembebasan bea masuk ,
harus tiba bersama-sama pemilik yang bersangkutan atau paling lama 2 (dua)
bulan sesudah atau sebelum pemilik barang yang bersangkutan tiba di Indonesia.

13. Pernyataan berikut ini adalah benar ...


a. Barang yang dipakai untuk keperluan sendiri termasuk pemakaian oleh anggota
keluarga dari pejabat perwakilan negara asing dapat diberikan pembebasan atau
keringanan bea masuk.
b. Barang yang dipakai untuk keperluan sendiri termasuk pemakaian oleh anggota
keluarga dari pejabat perwakilan negara asing dapat diberikan pembebasan bea
masuk.
c. Barang yang dipakai untuk keperluan sendiri termasuk pemakaian oleh anggota
keluarga dari pejabat perwakilan negara asing tidak dapat diberikan pembebasan
atau keringanan bea masuk.
d. Barang yang dipakai untuk keperluan sendiri termasuk pemakaian oleh anggota
keluarga dari pejabat perwakilan negara asing dapat diberikan keringanan bea
masuk.

14. Untuk keperluan Kantor Perwakilan diplomatik, diberikan pembebasan bea masuk atas
...
a. pembelian kendaraan bermotor yang diproduksi di dalam negeri (CKD) dalam
jumlah yang wajar paling banyak 6 (enam) unit bagi kantor yang memiliki
pejabat lebih dari 5 (lima) orang, dan bagi kantor yang memiliki pejabat 5 (lima)
orang atau kurang paling banyak sejumlah pejabatnya.
b. impor atau pembelian kendaraan bermotor dalam keadaan jadi (CBU) paling
banyak 6 (enam ) unit untuk Kantor dengan pejabat senior lebih dari 5 (lima)
orang dan paling banyak sejumlah pejabatnya .
c. impor atau pembelian kendaraan bermotor dalam keadaan jadi (CBU) paling
banyak 16 (enam belas) unit untuk Kantor dengan pejabat senior lebih dari 10
(sepuluh) orang dan 10 (sepuluh) unit untuk Kantor dengan pejabat senior 10
(sepuluh) orang atau kurang.
d. pembelian kendaraan bermotor yang diproduksi di dalam negeri (CKD) dalam
jumlah yang wajar paling banyak 16 (enam belas) unit bagi kantor yang memiliki
pejabat lebih dari 10 (sepuluh) orang, dan 10 (sepuluh) unit untuk kantor
memiliki pejabat 10 (sepuluh) orang atau kurang.

15. Pernyataan berikut ini adalah benar ...


a. Atas impor hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan sarana penangkap yang
telah mendapat izin dari luar Daerah Pabean Indonesia diberikan pembebasan bea
masuk
b. Atas impor hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan sarana penangkap yang
telah mendapat izin dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia diberikan
pembebasan atau keringanan bea masuk
c. Atas impor hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan sarana penangkap yang
telah mendapat izin dari luar Daerah Pabean Indonesia diberikan pembebasan bea
masuk
d. Atas impor hasil laut yang ditangkap dan diambil dengan sarana penangkap yang
telah mendapat izin dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia diberikan
pembebasan bea masuk

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


5

16. Importir I (API No. 07.22.4598/U) melakukan impor sementara mesin X untuk
tujuan proyek infrastruktur di Indonesia dengan harga CIF USD 300,000,- . Ijin
impor sementara yang diberikan oleh Kepala Kantor Pabean adalah 12 bulan .
NDPBM yang berlaku saat itu adalah : USD 1.- = Rp. 9.287,- , BM 10 % dan PPN
10 % ). Besarnya Bea Masuk yang wajib dibayar I , adalah :

a. nihil.
b. Rp. 291.148.000,-
c. Rp. 278.610.000,-
d. Rp. 66.867.000,-

17, Pernyataan berikut ini adalah benar ...


a. Barang pribadi penumpang yang tiba 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut laut, tidak dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan mendapat wajib membayar Bea
Masuk, serta Pajak dalam rangka impor.
b. Barang pribadi penumpang yang tiba 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut laut, dianggap sebagai barang
yang tiba bersama penumpang dan mendapat pembebasan Bea Masuk dan Cukai
serta tidak dipungut Pajak dalam rangka impor.
c. Barang pribadi penumpang yang tiba 15 (lima belas) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut laut, dianggap sebagai barang
yang tiba bersama penumpang dan mendapat pembebasan Bea Masuk dan Cukai
serta tidak dipungut Pajak dalam rangka impor.
d. Barang pribadi penumpang yang tiba 15 (lima belas) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut laut, tidak dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan wajib membayar Bea Masuk, Cukai
dan Pajak dalam rangka impor.

18, Barang penumpang yang dibebaskan dari pungutan bea masuk dan pajak dalam rangka
impor adalah yang nilai pabeannya ....
a. sekurang-kurangnya USD 250.- per orang atau USD 1,000.- per keluarga untuk
setiap perjalanan.
b. paling banyak USD 250.- per orang atau USD 1,000.- per keluarga untuk setiap
perjalanan.
c. kurang dari USD 250.- per orang atau USD 1,000.- per keluarga untuk setiap
perjalanan .
d. paling rendah USD 250.- per orang atau USD 1,000 .- per keluarga untuk setiap
perjalanan .

19. Pernyataan berikut ini adalah benar ...


a. Barang pribadi penumpang yang tiba 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut udara , tidak dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan mendapat wajib membayar Bea
Masuk, serta Pajak dalam rangka impor.
b. Barang pribadi penumpang yang tiba 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut udara , dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan mendapat pembebasan Bea Masuk dan
Cukai serta tidak dipungut Pajak dalam rangka impor.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


6

c. Barang pribadi penumpang yang tiba 15 (lima belas) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut udara , dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan mendapat pembebasan Bea Masuk dan
Cukai serta tidak dipungut Pajak dalam rangka impor.
d. Barang pribadi penumpang yang tiba 15 (lima belas) hari setelah kedatangan
penumpang yang menggunakan sarana pengangkut udara , tidak dianggap sebagai
barang yang tiba bersama penumpang dan wajib membayar Bea Masuk, Cukai
dan Pajak dalam rangka impor.

20. Terhadap barang pribadi penumpang yang merupakan barang kena cukai juga diberikan
pembebasan cukai untuk setiap orang dewasa paling banyak ...
a. 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100
(seratus) gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya dan 1 (satu) liter minuman
mengandung etil alkohol.
b. 200 (dua ratus) batang sigaret, 50 (lima puluh) batang cerutu, atau 100 (seratus)
gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya dan 1 (satu) liter minuman
mengandung etil alkohol.
c. 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100
(seratus) gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya dan 2 (dua) liter minuman
mengandung etil alkohol.
d. 400 (empat ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100
(seratus) gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya dan 1 (satu) liter minuman
mengandung etil alkohol.

21. Barang awak sarana pengangkut yang diberikan pembebasan bea masuk dan tidak
dipungut pajak dalam rangka impor adalah yang nilai pabeannya ...

a. tidak melebihi FOB USD 250.00 (lima puluh US dollar) per orang untuk setiap
kedatangan
b. sekurang-kurangnya FOB USD 50.00 (lima puluh US dollar) per orang untuk
setiap kedatangan
c. sekurang-kurangnya FOB USD 50.00 (lima puluh US dollar) per orang untuk
setiap kedatangan
d. tidak melebihi FOB USD 50.00 (lima puluh US dollar) per orang untuk setiap
kedatangan

22. Barang yang dibawa pelintas batas Indonesia dengan Malaysia melalaui daratan
diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor adalah
yang nilai pabeanannya ...
a. paling sedikit FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) per orang
untuk setiap perjalanan.
b. paling banyak FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) per orang
untuk setiap perjalanan.
c. kurang dari FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) per orang untuk
jangka waktu satu bulan .
d. paling banyak FOB MYR 600.00 (enam ratus ringgit Malaysia) per orang
untuk jangka waktu satu bulan .

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


7

23. Bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang atas barang kiriman melalui
Perusahaan Jasa Titipan (PJT) wajib dilunasi ....

a. dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah diterbitkan persetujuan pengeluaran
barang.
b. paling lambat pada saat pendaftaran pemberitahuan pabean.
c. dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah diterbitkan persetujuan
pengeluaran barang impor.
d. paling lambat sebelum pengeluaran barang impor.

24. Skema preferensi ATIGA merupakan skema antar negara-negara...


a. China dan Indonesia
b. Indonesia, Jepang dan Korea
c. ASEAN
d. Indonesia dan India
25. Form Surat Keterangan Asal dalam skema tariff antara Indonesia dan Jepang adalah...
a. Form JIPA
b. Form E
c. Form JIEPA
d. Form D
26. Pengertian third country invoicing dalam skema free trade agreement adalah...
a. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara-negara anggota FTA atau
bukan negara anggota FTA untuk kepentingan perusahaan pengekspor yang berlokasi di
negara anggota FTA
b. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara-negara anggota FTA untuk
kepentingan perusahaan pengekspor yang berlokasi di negara anggota FTA
c. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara-negara FTA untuk
kepentingan perusahaan pengekspor yang berlokasi di negara bukan anggota FTA
d. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan pengekspor negara kedua berdasarkan invoice negara
anggota pertama untuk tujuan negara importir anggota FTA

27. Apabila importir di Thailand meminta form D dari negara pengekspor dalam rangka CEPT
maka negara pengekspor yang dapat mengeluarkannya adalah...
a. Indonesia
b. Argentina
c. Korea Selatan
d. China

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


8

28. Terhadap barang yang mendapatkan skema tarif preferensi maka wajib mencantumkan informasi
mengenai ... pada kolom 19 PIB
a. Jenis fasilitas dan penerbit FTA
b. Kode fasilitas dan nomor referensi SKA
c. Penerbit SKA dan jenis fasilitas FTA
d. Negara asal dan jenis fasilitas FTA
29. Batas waktu yang normal dalam penerbitan SKA oleh negara pengekspor adalah...
a. Sebelum keberangkatan kapal
b. Sebelum keberangkatan kapal sampai dengan berangkatnya kapal
c. Setelah keberangkatan kapal sampai dengan 30 hari berikutnya
d. Setelah keberangkatan kapal sampai dengan 3 hari berikutnya
30. Pengeluaran barang dengan fasilitas vooruitslag dilakukan dengan pengajuan...
a. dokumen pelengkap pabean dan jaminan
b. PIB manual dan jaminan
c. PIB Khusus tanpa jaminan
d. Dokumen pelengkap pabean tanpa jaminan
31. Izin fasilitas vooruitslag dapat diberikan oleh Kepala Kantor Bea dan Cukai dengan
alasan...

a. Untuk keperluan proyek mendesak


b. Untuk mempercepat proses pengeluaran barang
c. Importir telah mengajukan permohonana fasilitas pembebasan atau keringanan BM
d. Impotir merupakan penerima fasilitas MITA Prioritas
32. Barang impor yang dapat diberikan pembebasan atau keringanan bea masuk adalah...
a. Barang impor untuk dipakai
b. Barang impor angkut lanjut
c. Barang impor sementara
d. Barang impor untuk direekspor
33. Kategori barang impor sementara berikut, diberikan fasilitas keringanan Bea Masuk,
kecuali...

a. Mesin dan peralatan untuk kegiatan produksi


b. Barang yang digunakan untuk melakukan perbaikan
c. Mesin dan peralatan yang akan diperbaiki
d. Barang yang digunakan untuk melakukan pengetesan
34. Berikut ini adalah kriteria sektor industri tertentu yang dapat menerima BMDTP, kecuali...

a. memenuhi penyediaan barang dan atau/jasa untuk kepentingan umum


b. bertujuan meningkatkan daya saing
c. meningkatkan penyerapan tenaga kerja
d. melestarikan sumber daya alam

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


9

35. Kantor Perwakilan Organisasi PBB yang mempunyai pejabat lebih dari 5 orang, apabila
membutuhkan kendaraan bermotor dalam keadaan CBU, dapat mengimpor dengan fasilitas
pembebasan Bea Masuk paling banyak …
a. 1 unit
b. 2 unit
c. 6 unit
d. 16 unit
36. Kendaraan bermotor untuk keperluan Kantor Perwakilan Negara asing atau perwakilan konsuler
dapat dijual atau dipindahtangankan dengan ketentuan, telah digunakan...
a. 1 (satu) tahun
b. 2 (dua) tahun
c. 3 (tiga) tahun
d. 4 (empat) tahun
37. Kantor perwakilan diplomatik dengan pejabat senior lebih dari 10 orang dapat diberikan
pembebasan Bea Masuk atas impor kendaraan bermotor dalam keadaan CBU, paling banyak ..
a. 16 unit.
b. 10 unit
c. 6 unit
d. 5 unit
38. Barang kiriman melalui Perusahaan Jasa titipan harus memenuhi kriteria berat maksimal...
a. 100 kgs
b. 50 kgs
c. 25 kgs
d. 10 kgs
39. Keputusan pemberian ijin penjualan atau pemindahtanganan kendaraan bermotor yang telah
mendapatkan fasilitas bagi keperluan Perwakilan Negara Asing diberikan oleh ...
a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai setelah mendapat persetujuan KemLu
b. Direktur Jenderal Bea dan Cukai setelah mendapat persetujuan SekNeg RI
c. Menteri Keuangan RI setelah mendapat persetujuan SekNeg RI
d. Menteri Keuangan RI setelah mendapat persetujuan KemLu
40. Atas impor Barang Kiriman Hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial dan kebudayaan
terhadap Badan atau lembaga sosial, maka Keputusan Pembebasan Bea Masuk dikeluarkan
oleh...
a. Kepala Kantor atas nama Menteri Keuangan
b. Kepala Kanwil DJBC atas nama menteri Keuangan
c. Direktur Fasilitas atas nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai
d. Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


10

41. Seorang penumpang pesawat Singapore Airlane tiba di Bandara Soekarno-Hatta, membawa
barang 50 lusin gantungan kunci dari Jepang dengan nilai FOB USD 178,- . Atas penumpang
tersebut...
a. Dikenakan Bea Masuk dan PDRI
b. Tidak dikenai Bea Masuk dan PDRI karena nilai barang kurang dari FOB USD 250,-
c. Dikenai Bea Masuk tanpa dikenai PDRI
d. Bebas Bea masuk
42. Kategori untuk Barang yang berhak mendapat fasilitas pembebasan Bea masuk atas pemasukan
kembali barang yang sebelumnya telah diekspor (reimpor), adalah sebagai berikut :
a. Untuk keperluan perbaikan dan barang dalam kualitas yang sama
b. Untuk keperluan perbaikan dan untuk keperluan pengerjaan
c. Untuk keperluan pengujian dan barang dalam kualitas yang sama
d. Untuk keperluan pengerjaan dan untuk keperluan pengujian
43. Syarat lama tinggal di luar negeri secara terus menerus , bagi pelajar/mahasiswa /orang yang
belajar di luar negeri yang dapat mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk atas barang
pindahannya paling singkat...
a. 1 (satu) tahun
b. 2 (dua) tahun
c. 3 (tiga) tahun
d. tidak ada ketentuan
44. Dalam hal barang bawaan penumpang melebihi ketentuan yang ditetapkan, maka Pejabat Bea
dan Cukai menetapkan jumlah Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor berdasarkan ...
a. seluruh nilai FOB dari barang bawaan
b. selisih antara seluruh nilai FOB dengan nilai FOB yang merupakan hak pembebasan bagi
penumpang
c. sekurang-kurangnya FOB USD 250.-.
d. sekurang-kurang FOB USD 1,000.-.
45. A menerima barang kiriman hadiah ulang tahun berupa barang X dari temannya B di Amerika
Serikat. Harga barang tersebut di pasar Amerika Serikat adalah USD 255.-. Oleh Pejabat Bea dan
Cukai, Nilai Pabean dari barang tersebut ditetapkan USD 275.-. Dasar perhitungan BM dan Pajak
dalam rangka impor adalah ...
a. USD 20,-
b. USD 225,-
c. USD 255.-
d. USD 275,-
46. Barang contoh dibebaskan dari kewajiban terhadap negara bila telah digunakan sesuai dangan
peruntukannya dan telah disimpan dalam jangka waktu ...
a. 2 tahun sejak tanggal reaisasi impor
b. 2 tahun sejak tanggal PIB
c. 1 tahun sejak tanggal realisasi impor
d. 1 tahun sejak tanggal PIB

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


11

47. Anda bersama istri dan 3 (tiga) anak baru tiba dari LN, sebelum ke LN terminal kedatangan
menyempatkan diri belanja di TBB, mendapat fasilitas pembelian barang sebesar impor:
a. FOB US$ 1250
b. FOB US$ 1000
c. FOB US$ 750
d. FOB US$ 250
48. Barang bawaan yang dibawa pelintas batas dari Filipina ke Indonesia, diberikan fasilitas
pembebasan Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor dengan syarat ...
a. nilai FOB tidak melebihi USD 50,- untuk tiap keluarga/hari
b. nilai FOB tidak melebihi USD 250,- untuk setiap orang /bulan
c. nilai FOB tidak melebihi USD 1,000.-.untuk tiap keluarga/bulan
d. nilai FOB tidak melebihi USD 600,- untuk setiap orang / bulan
49. Pembebasan bea masuk atas barang pindahan mempunyai fasilitas yang bersifat ...
a. Tetap
b. Mutlak
c. Sementara
d. Relatif
50. PT. Era Labora sebagai suplier alat-alat kesehatan melakukan pengiriman barang berupa
Alat pemindai tubuh (X-Ray Scanner) dalam rangka perbaikan di Tokyo. Setelah selesai
perbaikan, barang tersebut dikirim kembali ke Indonesia, dan dari data invoice diketahui
bahwa biaya service yang dikenakan adalah sebesar JPY 100.000,- . Harga spare part yang
diganti senilai JPY 200.000,- , ongkos angkut dari Tokyo ke Jakarta sebesar JPY 50.000,-
dan asuransi JPY 25.000. Tarif Bea masuk 5%. NDPBM 100 JPY
= Rp. 11.000,-. Maka bea Masuk yang harus dibayar pada saat pemasukan kembali
adalah sebesar :
a. Rp. 20.625.000,-
b. Rp. 962.500,-
c. Rp. 2.062.500,-
d. Rp. 9.625.000,-
51. Kendaraan bermotor yang mendapatkan pembebasan bea masuk milik badan internasional dapat
dijual dengan membayar bea masuk, yang mana dalam perhitungan bea masuknya berlaku
ketentuan ...
a. tarif pembebanan dan nilai pabean dihitung pada saat pemasukan impor untuk
digunakan
b. tarif pembebanan dan nilai pabean dibebaskan
c. tarif pembebanan dan nilai pabean dihitung pada saat kendaraan bermotor dijual
d. nilai pabean mendapat nilai penyusutan 50% dan tarif pembebasan pada saat impor
untuk digunakan

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


12

52. Untuk mendapatkan fasilitas pembebasan atas impor barang untuk keperluan kementerian
pertahanan yang dilakukan oleh pihak ketiga maka permohonan harus dilengkapi dengan...
a. SP-1
b. SP-2
c. SP-3
d. SP-4
53. Terhadap barang reimpor dapat diberikan pembebasan bea masuk meliputi ...
a. Barang yang telah diekspor untuk keperluan ilmu pengetahuan
b. Barang yang telah diekspor untuk barang contoh
c. Barang yang telah diekspor tapi mengalami kerusakan sewaktu dalam pengangkutan
d. Barang yang telah diekspor untuk keperluan pameran
54. Atas impor mesin dalam rangka pembangunan / pengembangan industri berdasarkan skema
penanaman modal diberikan fasilitas fiskal berupa...
a. keringanan BM sehingga tarif akhir BM menjadi 5 %
b. pembebasan BM
c. keringanan BM sebesar 50 % dari tarif yang tertera pada BTBMI.
d. BM ditanggung pemerintah
55. Hasil laut yang yang diberikan fasilitas pembebasan atau keringanan Bea Masuk adalah hasil
laut yang berasal dari ...
a. wilayah perairan RI yang termasuk Daerah Pabean
b. tempat – tempat tertentu di ZEE dan Landas Kontinen Indonesia
c. Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia
d. perairan RI yang termasuk Derah Pabean maupun perairan yang tidak termasuk Daerah
Pabean Indonesia
56. Barang impor dengan fasilitas BKPM dapat dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain tanpa
dipungut BM dan PDRI sepanjang telah digunakan minimal dalam jangka waktu...
a. 2 (dua) tahun
b. 5 (lima) tahun
b. 3 (tiga) tahun
c. 6 (enam) tahun
57. Berikut ini adalah kriteria barang modal yang dapat diberikan fasilitas BKPM, kecuali...
a. barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri
b. barang tersebut sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan
c. barang tersebut sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi
kebutuhan industri
d. barang tersebut sudah diproduksi di dalam negeri dan mendapat rekomendasi dari
Kementeria Perindustrian

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


13

58. Barang impor berupa barang dan bahan untuk pembangunan dan pengembangan
industri dalam rangka penanaman modal , mendapat fasilitas …

a. pembebasan bea masuk .


b. penangguhan bea masuk .
c. keringanan bea masuk .
d. pembebasan atau keringanan bea masuk .

59. Barang pribadi penumpang melalui sarana pengangkut laut yang tiba setelah kedatangan
penumpang, diberikan pembebasan Bea Masuk sepanjang memenuhi persyaratan tiba paling
lama ...

a. pada hari yang sama dengan kedatangan penumpang.


b. 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan penumpang.
c. 30 (tiga puluh) hari setelah kedatangan penumpang.
d. 15 (lima belas) hari setelah kedatangan penumpang.

60. Atas barang pribadi penumpang yang tiba bersama penumpang wajib diberitahukan kepada
Pejabat Bea dan Cukai dengan menggunakan ...

a. PIB (BC 2.0).


b. PIBT (BC 2.1)
c. CD (BC 2.2)
d. Manifest.

61. Penumpang yang baru tiba dari luar Daerah Pabean wajib melalui jalur merah dalam hal
membawa ...

a. barang impor.
b. barang impor yang dilaporkan didalam CD.
c. barang impor dengan nilai pabean melebihi batas pembebasan yang diberikan.
d. uang tunai dalam mata uang rupiah dengan nilai kurang dari Rp. 100.000.000,-

62. Penumpang yang baru tiba dari luar Daerah Pabean wajib melalui jalur merah dalam hal
membawa ...

a. barang impor.
b. barang impor yang dilaporkan didalam CD.
c. barang impor berupa barang kena cukai .
d. uang tunai dalam mata uang rupiah atau mata uang asing dengan nilai dari melebihi Rp.
100.000.000,-

63. Issuing authority dari SKA form E adalah ...


a. Pemerintah China.
b. Institusi lain yang ditunjuk Pemerintah China.
c. Pemerintah China atau Institusi lain yang ditunjuk Pemerintah China.
d. Pejabat Pabean China.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


14

64. Issued Retroactively adalah penerbitan kemudian SKA asli, yaitu diterbitkan ...

a. 3 (tiga) hari setelah tanggal pengapalan sampai dengan 1 (satu) tahun, yang
disebabkan oleh kesalahan yang tidak disengaja, atau terdapat alasan lain yang
dapat dipertanggungjawabkan. .
b. setelah tanggal pengapalan sampai dengan 1 (satu) tahun, yang disebabkan oleh
kesalahan yang tidak disengaja, atau terdapat alasan lain yang dapat
dipertanggungjawabkan. .
c. 3 (tiga) hari setelah tanggal pengapalan yang disebabkan oleh kesalahan yang
tidak disengaja, atau terdapat alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan. .
d. 3 (tiga) hari setelah tanggal pengapalan sampai dengan 30 (tiga puluh) hari , yang
disebabkan oleh kesalahan yang tidak disengaja, atau terdapat alasan lain yang
dapat dipertanggungjawabkan. .

65. Pengenaan tarif preferens untuk Form D, Form E dan Form AK , harus memenuhi
memenuhi persyaratan kriteria barang, yang diantaranya adalah ...
a. produsen berasal dari negara FTA .
b. barang dikirim dari negara FTA.
c. barang dimuat di negara FTA.
d. wholly produced atau wholly obtained .

66. Pengenaan tarif preferensi harus memenuhi memenuhi persyaratan kriteria barang, yang
diantaranya adalah ...
a. produsen berasal dari negara FTA .
b. barang dikirim dari negara FTA.
c. barang dimuat di negara FTA.
d. Telah mengalami perubahan heading (CTH)

67. SKA dalam rangka skema preferensi CEPT-AFTA menggunakan dokumen ...
a. Form D .
b. Form E.
c. Form AANZ
d. Form JIEPA .

68. Didalam ketentuan FTA , pengertian Third Country Invoicing , adalah …

a. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara – negara


anggota FTA untuk kepentingan perusahaan pengekspor yang berlokasi di negara
FTA.
b. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara bukan anggota
FTA untuk kepentingan perusahaan pengekspor yang berlokasi di negara FTA.
c. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara – negara
anggota FTA atau negara bukan anggota FTA untuk kepentingan perusahaan
pengekspor yang berlokasi di negara FTA.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


15

d. Invoice yang diterbitkan oleh perusahaan yang berlokasi di negara – negara


anggota FTA atau negara bukan anggota FTA untuk kepentingan perusahaan
pengekspor yang berlokasi di negara bukan anggota FTA.

69. Didalam ketentuan FTA, pengertian Back-to-back Certificate of Origin , adalah …

a. SKA yang diterbitkan oleh negara anggota pengekspor yang pertama


(intermediate exporting party / member state) berdasarkan SKA yang diterbitkan
oleh negara anggota pengekspor kedua.
b. SKA yang diterbitkan oleh negara anggota pengekspor yang kedua (intermediate
exporting party / member state) berdasarkan SKA yang diterbitkan oleh negara
anggota pengekspor pertama.
c. SKA yang diterbitkan oleh negara bukan anggota pengekspor yang kedua
(intermediate exporting party / member state) berdasarkan SKA yang diterbitkan
oleh negara anggota pengekspor pertama.
d. SKA yang diterbitkan oleh negara anggota pengekspor yang kedua (intermediate
exporting party / member state) berdasarkan SK yang diterbitkan oleh negara
bukan anggota pengekspor pertama.

70. Didalam ketentuan FTA, pengertian Issued Retroaktif adalah …

a. penerbitan kemudian SKA asli, yaitu diterbitkan setelah tanggal pengapalan


sampai dengan 1 (satu) tahun, yang disebabkan oleh kesalahan yang tidak
disengaja , atau terdapat alas an lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga
SKA tidak dapat diterbitkan pada saat pengeksporan.
b. penerbitan kemudian SKA asli, yaitu diterbitkan sampai dengan 3 (tiga) hari
setelah tanggal pengapalan , yang disebabkan oleh kesalahan yang tidak
disengaja , atau terdapat alas an lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga
SKA tidak dapat diterbitkan pada saat pengeksporan.
c. penerbitan kemudian SKA asli, yaitu diterbitkan 3 (tiga) hari setelah tanggal
pengapalan sampai dengan 1 (satu) tahun, yang disebabkan oleh kesalahan yang
tidak disengaja , atau terdapat alas an lain yang dapat dipertanggungjawabkan
sehingga SKA tidak dapat diterbitkan pada saat pengeksporan.
d. penerbitan kemudian SKA asli, yaitu diterbitkan 1 (satu) hari setelah tanggal
pengapalan sampai dengan 1 (satu) tahun, yang disebabkan oleh kesalahan yang
tidak disengaja , atau terdapat alas an lain yang dapat dipertanggungjawabkan
sehingga SKA tidak dapat diterbitkan pada saat pengeksporan.

71. Didalam ketentuan FTA, pengertian Certified True Copy adalah …

a. tanda yang diberikan pada salinan atau copy SKA sebagai pengganti SKA asli
yang hilang atau rusak sebelum diserahkan kepada Kantor Pabean pelabuhan
pemasukan untuk penyelesaian impor , serta diterbitkan paling lambat 1 (satu)
bulan sejak tanggal penerbitan SKA asli .
b. tanda yang diberikan pada salinan atau copy SKA yang akan disampaikan
kepada instansi bukan Kantor Pabean , yang menunjukkan dokumen tersebut
sesuai dengan SKA yang asli.
c. tanda yang diberikan pada setiap salinan copy SKA , yang menunjukkan
dokumen tersebut sesuai dengan SKA yang asli.

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI


16

d. tanda yang diberikan pada salinan atau copy SKA sebagai pengganti SKA asli
yang hilang atau rusak sebelum diserahkan kepada Kantor Pabean pelabuhan
pemasukan untuk penyelesaian impor , serta diterbitkan paling lambat 1 (satu)
tahun sejak tanggal penerbitan SKA asli .

72. Didalam ketentuan FTA, pengertian Retroactive Check, adalah …

a. permintaan informasi oleh negara pengimpor tentang keabsahan SKA dan


pemenuhan kriteria Ketentuan Asal Barang dari negara pengeskpor dengan tujuan
untuk memastikan barang yang diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
b. pemeriksaan di negara pengekspor oleh pejabat yang berwenang di negara
pengimpor tentang keabsahan SKA dan pemenuhan kriteria Kete ntuan Asal
Barang dari negara pengeskpor dengan tujuan untuk memastikan barang yang
diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
c. permintaan informasi oleh negara pengekspor kepada negara pengimpor tentang
keabsahan SKA dan pemenuhan kriteria Ketentuan Asal Barang dengan tujuan
untuk memastikan barang yang diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
d. pelaksanaan verifikasi atas barang impor oleh negara pengimpor dengan
mengadakan kunjungan ke negara pengekspor apabila hasil penelitian dokumen
terhadap SKA diragukan kebenarannya .

73. Didalam ketentuan FTA, pengertian Verification Visit Check, adalah …


a. permintaan informasi oleh negara pengimpor tentang keabsahan SKA dan
pemenuhan kriteria Ketentuan Asal Barang dari negara pengeskpor dengan tujuan
untuk memastikan barang yang diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
b. pemeriksaan di negara pengekspor oleh pejabat yang berwenang di negara
pengimpor tentang keabsahan SKA dan pemenuhan kriteria Kete ntuan Asal
Barang dari negara pengeskpor dengan tujuan untuk memastikan barang yang
diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
c. permintaan informasi oleh negara pengekspor kepada negara pengimpor tentang
keabsahan SKA dan pemenuhan kriteria Ketentuan Asal Barang dengan tujuan
untuk memastikan barang yang diimpor berhak memperoleh tarif preferensi.
d. pelaksanaan verifikasi atas barang impor dengan mengadakan kunjungan ke
negara pengekspor apabila hasil dari retroactive check dianggap tidak
memuaskan ..

74. Jenis SKA untuk Skema Asean – Australia-New Zealand Free Trade Area , adalah
...
a. Form AANZFTA.
b. Form AANZ
c. Form AIFTA
d. Form E

75. Pengenaan tarif preferensi harus memenuhi persyaratan kriteria barang, yang diantaranya
adalah ...
a. produsen berasal dari negara FTA .
b. barang dikirim dari negara FTA.
c. barang dimuat di negara FTA.
d. Regional Value Content (RVC) lebih dari 40 % ..

HANYA UNTUK KEPENTINGAN PELATIHAN DI LPPK WIDYA BHAKTI

You might also like