4101 9837 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN KUALITAS

PELAYANAN TERHADAP MINAT BERKUNJUNG ULANG DENGAN


KEPUASAN PENGUNJUNG SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Citra Raya Water World)

Ilma Darojat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Tangerang
[email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the number of complaints from visitors after visiting Citra Raya Water
World in the form of criticism and suggestions. These criticisms and suggestions indicate a feeling of
dissatisfaction with visitors after visiting the Citra Raya Water World, which may be caused by reduced
attractiveness and decreased service quality from the manager. The purpose of this study was to analyze
the effect of attractiveness and service quality on visitor satisfaction and visiting interest. The data
analysis used in this research is descriptive and quantitative. The sample in this study were 98 people
who had been to Citra Raya Water World. The data was collected using a questionnaire that has been
tested for validity and reliability. Data were analyzed using path analysis. The results of statistical testing
show that the visitor satisfaction variable has a positive effect on the visiting interest (hypothesis 1 is
accepted), the tourism attractiveness variable has a positive effect on visitor satisfaction (hypothesis 2 is
accepted), the service quality variable has a positive effect on visitor satisfaction (hypothesis 3 is
accepted), the tourism attractiveness variable has a positive effect on visiting interest (hypothesis 4 is
accepted), the variable of service quality has a positive effect on the visiting interest (hypothesis 5 is
accepted).
Keywords: tourism attractiveness, service quality, visitor satisfaction, visiting interest

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Banyaknya keluhan pengunjung setelah berkunjung ke Citra Raya
Water World berupa kritik dan saran. Kritik dan saran tersebut menunjukkan adanya perasaan kurang
puas pengunjung setelah mengunjungi Cagar Budaya Gedung Lawang Sewu yang mungkin disebabkan
oleh berkurangnya daya tarik maupun menurunnya kualitas pelayanan dari pengelola. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis pengaruh daya tarik dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung
dan minat berkunjung ulang. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dan
kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini merupakan orang yang pernah berkunjung ke Citra Raya Water
World yang berjumlah 98 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil pengujian statistik
menunjukkan bahwa variabel kepuasan pengunjung berpengaruh positif terhadap minat berkunjung ulang
(hipotesis 1 diterima), variabel daya tarik berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung (hipotesis 2
diterima), variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung (hipotesis 3
diterima), variabel daya tarik berpengaruh positif terhadap minat berkunjung ulang (hipotesis 4 diterima),
variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat berkunjung ulang pengunjung (hipotesis 5
diterima).
Kata kunci: daya tarik wisata, kualitas pelayanan, kepuasan pengunjung, minat berkunjung ulang

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


23
1. PENDAHULUAN kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan
minat berkunjung ulang.
Latar Belakang Masalah
Citra Raya Water World mampu menarik
Rekreasi pada dasarnya adalah kebutuhan
banyak wisatawan dan menjadi daya tarik wisata
manusia yang sangat penting. Meski rekreasi
khususnya anak-anak di kawasan Tangerang.
merupakan kebutuhan sekunder, namun kegiatan
Tabel berikut menunjukkan jumlah pengunjung
tersebut memang dapat membantu orang
Citra Raya Water World pada tahun 2020.
melupakan permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Kesibukan pekerjaan Tabel 1.1 Data Pengunjung Obyek Wisata
sehari-hari tentunya membutuhkan tingkat Citra Raya Water World Tahun 2019
konsentrasi yang tinggi, membuat seseorang Jumlah
Bulan Pertumbuhan
mengalami kejenuhan, serta membutuhkan (orang)
hiburan dan hiburan untuk menyegarkan tubuh Januari 6.846 0
dan pikiran. Pebruari 5.174 -24%
Pariwisata merupakan komoditas yang Maret 6.291 22%
dibutuhkan setiap orang. Pasalnya, aktivitas April 5.552 -12%
perjalanan pribadi dapat meningkatkan Mei 4.749 -14%
kreativitas, menghilangkan kejenuhan, bersantai, Juni 9.153 93%
berbelanja, berbisnis, serta memahami sejarah -2%
Juli 8.939
dan warisan budaya dari etnis tertentu,
Agustus 3.625 -59%
pariwisata yang sehat dan idealis. Dengan
bertambahnya waktu luang yang disebabkan oleh September 11.021 204%
semakin pendeknya jam kerja dan meningkatnya Oktober 7.647 -31%
pendapatan, maka kegiatan pariwisata juga akan November 4.351 -43%
meningkat (Wiyasa, 1997). Desember 10.497 141%
Salah satu obyek wisata yang sedang Sumber: Citra Raya Water World, 2020
berkembang di Kabupaten Tangerang adalah Tabel 1.1 menggambarkan bahwa obyek
Citra Raya Water World. Obyek Wisata Citra wisata Citra Raya Water World yang terletak di
Raya Water World merupakan sarana wisata air Jl. Citra Raya Utama Timur, Cikupa, Tangerang
pertama di Kabupaten Tangerang. Objek wisata ini mampu menarik pengunjung rata-rata 6.987
ini merupakan tempat yang sangat menarik, orang per bulannya dengan jumlah terbanyak
menarik dan ideal untuk menghibur bersama pada bulan September dan Desember. Jumlah
keluarga, teman atau kerabat. Potensi yang pengunjung obyek wisata Citra Raya Water
sangat utama adalah kolam renang sebagai daya World mengalami fluktuasi tiap bulannya,
tarik utamanya, desainnya eye catching dan misalnya saja pada bulan Juli jumlah pengunjung
terdapat banyak wahana dari anak-anak hingga sebesar 8.939 orang kemudian bulan Agustus
dewasa, seperti permainan anak-anak, ember turun 59% menjadi 3.625 orang. Pada bulan
sprinkler, seluncuran anak, speed slides, slide September mengalami peningkatan yang drastis
games, dinosaurus blast, lazy river, dll. Selain 204% menjadi 11.021 orang. Pada bulan
fasilitas permainan, Citra Raya Water World Oktober turun 31% menjadi 7.647 orang dan
juga menyediakan food court dengan toko turun lagi 31% menjadi 4.351 orang. Bulan
souvenir, gazebo, ban / pelampung, tempat Desember baru mengalami peningkatan lagi
parkir yang luas, dll. Pihak manajemen juga sebesar 141% menjadi 10.497 orang.
menyiagakan petugas penyelamat untuk
mengantisipasi kecelakaan yang terjadi. Inilah Rumusan Masalah
yang menarik minat pengunjung. Rumusan masalah dalam penelitian ini
Pihak pengelola harus menganalisis faktor- adalah:
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan 1. Apakah terdapat pengaruh langsung daya
pelanggan seperti daya tarik Citra Raya Water tarik wisata terhadap kepuasan pengunjung?
World untuk dijadikan tujuan destinasi dan

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


24
2. Apakah terdapat pengaruh langsung kualitas 2. TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan terhadap kepuasan pengunjung?
Minat Berkunjung Ulang
3. Apakah terdapat pengaruh langsung Minat membeli kembali didefinisikan
kepuasan pengunjung terhadap minat sebagai niat membeli, yang merupakan
berkunjung ulang? keinginan membeli kembali yang kuat (Fullerton
4. Apakah terdapat pengaruh langsung daya dan Taylor dalam Basiya dan Rozak, 2012).
tarik wisata terhadap minat berkunjung Menurut Miller, Glawter dan Primban, niat
ulang? beli adalah keadaan mental seseorang yang
5. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung mencerminkan suatu rencana untuk melakukan
daya tarik wisata terhadap minat berkunjung banyak tindakan dalam jangka waktu tertentu
ulang melalui kepuasan pengunjung? (Basiya dan Rozak, 2012). Asumsikan bahwa
definisi ini adalah premis langsung dari perilaku.
6. Apakah terdapat pengaruh langsung kualitas
Penerapannya dalam definisi niat beli dalam
pelayanan terhadap minat berkunjung ulang?
penelitian adalah bahwa pelanggan akan
7. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung melakukan tindakan pembelian kembali di masa
kualitas pelayanan terhadap minat mendatang sebagai respon langsung terhadap
berkunjung ulang? perilaku pasca pembelian dalam jangka waktu
Tujuan Penelitian tertentu.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Kepuasan Pengunjung
menganalisis: Menurut Kotler (2010), kepuasan adalah
1. Pengaruh langsung daya tarik wisata rasa senang atau kecewa seseorang karena
terhadap kepuasan pengunjung. membandingkan kinerja produk yang diharapkan
dengan kinerja hasil. Jika kinerja produk
2. Pengaruh langsung kualitas pelayanan memenuhi atau melebihi harapan pelanggan,
terhadap kepuasan pengunjung. maka akan menghasilkan kepuasan di antara
3. Pengaruh langsung kepuasan pengunjung pelanggan. Jika kinerja produk lebih rendah dari
terhadap minat berkunjung ulang. yang diharapkan maka pelanggan akan merasa
tidak puas.
4. Pengaruh langsung daya tarik wisata
terhadap minat berkunjung ulang. Gunderson dkk (1996) menyatakan bahwa
kepuasan konsumen adalah penilaian evaluative
5. Pengaruh tidak langsung daya tarik wisata paska konsumsi berkaitan dengan kualitas
terhadap minat berkunjung ulang melalui produk atau jasa. Kepuasan konsumen
kepuasan pengunjung. didefinisikan sebagai kepuasan menyeluruh
6. Pengaruh langsung kualitas pelayanan (overall satisfaction) yaitu tanggapan secara
terhadap minat berkunjung ulang. menyeluruh tentang seberapa puas dan tidak
puas terhadap total atribut produk atau jasa.
7. Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan
terhadap minat berkunjung ulang.. Daya Tarik Wisata
Kegunaan Penelitian Daya tarik produk (Tjiptono, 2016) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan pedagang /
Hasil penelitian ini dapat memberikan
penjual agar dapat menarik perhatian,
gambaran dan informasi yang berguna bagi
permintaan, pencarian, pembelian, dan konsumsi
perusahaan untuk merumuskan kebijakan dan
pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar
strategi pemasaran terkait daya tarik wisata,
bersangkutan.
kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, dan
minat berkunjung ulang. Produk pariwisata merupakan salah satu
jenis kemasan yang tidak hanya menyangkut
keindahan atau eksotisme tempat wisata, tetapi
juga memiliki arti yang lebih luas. Produk

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


25
pariwisata antara lain atraksi, fasilitas selama Persepsi pengunjung tentang kualitas
wisata, dan akses mengunjungi tempat wisata destinasi selama dan setelah mengunjungi
tersebut (Hasan, 2013). Menurut Basiya dan destinasi adalah kualitas pariwisata dan
Rozak (2012), daya tarik destinasi wisata mempengaruhi kepuasan pengunjung. Seperti
menjadi motivasi utama pengunjung untuk yang dikatakan Oliver (1993), kualitas layanan
berwisata. adalah prasyarat untuk kepuasan pelanggan,
terlepas dari apakah kedua struktur ini diukur
Kualitas Pelayanan
berdasarkan pengalaman tertentu atau dari waktu
Goetsch dan Davis mendefinisikan kualitas ke waktu. Anteseden adalah hal atau peristiwa
sebagai “kondisi dinamis yang berkaitan dengan yang ada atau terjadi sebelum peristiwa lain dan
produk, layanan, sumber daya manusia, proses, mempengaruhinya setelahnya.
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
Pelanggan yang merasa puas dengan
harapan” (Tjiptono, 2016).
pembeliannya akan berdampak positif pada
Sedangkan menurut Kotler (2010), kualitas perilaku pasca pembelian, artinya konsumen
adalah semua fitur dan karakteristik suatu yang merasakan level yang diinginkan sebelum
produk atau layanan yang mempengaruhi melakukan pembelian dapat memenuhi hasil
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang mereka rasakan setelah melakukan
tersurat maupun tersirat. Yang dimaksud kualitas pembelian, yang akan meningkatkan komitmen
adalah consumer-centric, jika produk atau jasa pembelian, seperti minat beli kembali, persentase
yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi total pembelian, jumlah merek yang dibeli, dll.
harapan konsumen, maka produsen dapat
Baker & Crompton (2000) dan Tian-Cole
memberikan kualitas.
dkk. (2002) yang menyatakan bahwa persepsi
Kerangka Pemikiran kualitas layanan dan kepuasan telah terbukti
Mingfang dan Hanyu (2014) dalam model menjadi prediktor yang baik dari minat
teoritisnya mengklasifikasikan merek (asosiasi kunjungan kembali pengunjung (visitors future
produk) sebagai faktor intrinsik yang secara behavioral intention).
langsung mempengaruhi kepuasan pengunjung, Berdasarkan kerangka pemikiran yang
yang sekali lagi akan meningkatkan minat telah diuraikan maka peneliti merumuskan
pengunjung. Mingfang dan Hanyu (2014) model penelitian sebagai berikut:
mengklasifikasikan merek, kualitas, harga dan
pengaruh destinasi wisata sebagai faktor internal,
sedangkan jaminan dan risiko termasuk dalam
faktor eksternal.
Kualitas layanan memberikan dorongan
khusus bagi pelanggan untuk menjalin hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan
dengan perusahaan, yang pada gilirannya
membantu membangun hambatan konversi,
biaya konversi, dan loyalitas pelanggan
(Tjiptono, 206). Gambar 2.1
Hasan (2013) menyimpulkan dalam Model Penelitian
penelitiannya bahwa fasilitas yang diperoleh
Berdasarkan model penelitan, maka dapat
wisatawan, cara masuk tempat wisata, dan daya
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
tarik secara langsung berpengaruh terhadap
kepuasan wisatawan. Kualitas pelayanan dan H1: Terdapat pengaruh langsung daya tarik
kepuasan pengunjung memiliki pengaruh yang wisata terhadap kepuasan pengunjung.
signifikan.
H2: Terdapat pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pengunjung.

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


26
H3: Terdapat pengaruh langsung kepuasan masih dapat ditoleransi atau yang
pengunjung terhadap minat berkunjung diinginkan sebesar 5% atau 0,10.
ulang. Sehingga didapatkan sampel untuk
H4: Terdapat pengaruh langsung daya tarik penelitian ini yaitu:
wisata terhadap minat berkunjung ulang. 1,982 3,9204
𝑛= 2
= = 98,01
H5: Terdapat pengaruh tidak langsung daya 4(0,10) 0,04
tarik wisata terhadap minat berkunjung Berdasarkan perhitungan tersebut, maka
ulang melalui kepuasan pengunjung. jumlah sampel yang digunakan sebanyak 98
orang.
H6: Terdapat pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap minat berkunjung Metode Pengumpulan Data
ulang.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
H7: Terdapat pengaruh tidak langsung kualitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
pelayanan terhadap minat berkunjung kepada pengunjung Citra Raya Water World
ulang.. dengan menggunakan metode kuesioner.
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang
3. METODE PENELITIAN berisi semua pernyataan dan pertanyaan yang
Populasi dan Sampel Penelitian akan digunakan untuk memperoleh data melalui
telepon, surat atau tatap muka (Ferdinand, 2014)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek / subyek dengan kualitas dan Pengukuran pertanyaan bersifat tertutup
karakteristik tertentu, yang peneliti terapkan dilakukan dengan menggunakan skala interval..
dalam penelitian dan menarik kesimpulan Skala interval merupakan alat ukur yang dapat
(Sugiyono, 2017). Populasi penelitian ini adalah menghasilkan data dengan rentang nilai yang
orang yang pernah mengunjungi Citra Raya bermakna, dan dapat menghasilkan data yang
Water World tahun 2019. memungkinkan penghitungan nilai rata-rata,
standar deviasi, uji statistik parameter, korelasi,
Sampel adalah bagian dari populasi atau
dan lain sebagainya (Ferdinand, 2014). Interval
terdiri dari beberapa anggota populasi
pertanyaan ini adalah 1-5, dari sangat tidak
(Ferdinand, 2014). Subset ini dipilih karena tidak
setuju sampai sangat setuju.
mungkin untuk mempelajari semua anggota
populasi karena harus menjadikan perwakilan Definisi Operasional Variabel
populasi sebagai sampel.
Definisi operasional menunjukkan
Mengingat terlalu banyak pengunjung di bagaimana mengukur variabel. Definisi
Citra Raya Water World, maka diambil sampel operasional suatu variabel adalah suatu definisi
untuk mewakili populasi. Rao (1996) yang diberikan kepada suatu variabel dengan
mengemukakan bahwa dalam menentukan memberi makna atau menetapkan kegiatan atau
besarnya sampel, jika populasinya besar dan membenarkan operasi yang diperlukan untuk
jumlahnya tidak diketahui, maka digunakan mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2017).
rumus sebagai berikut:
𝑍2 `Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
𝑛= Definisi
4𝑀𝑜𝑒 2 Variabel
Operasional
Indikator
n = Jumlah Sampel Daya Tarik Daya tarik a. Image Citra Raya
Wisata wisatawan adalah Water World
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf (X1) potensi menarik b. Akses menuju lokasi
wisatawan
signifikan 10% = 1,98 mengunjungi Citra
Citra Raya Water
World
Moe = Margin of error yaitu tingkat kesalahan Raya Water World
c. Harga tiket masuk ke
maksimal pengambilan sampel yang Citra Raya Water
World

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


27
Kualitas Kualitas pelayanan a. Daya tanggap Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Pelayanan adalah pembeda pengelola terhadap
(X2) antara kenyataan keluhan pengunjung. Variabel Kualitas Pelayanan
yang diterima dan
harapan
b. Empati pengelola No. r-hitung r-tabel Kriteria
dengan memahami
pengunjung. kebutuhan
1 0,684 0,361 Valid
pengunjung. 2 0,728 0,361 Valid
c. Keramahan dalam 3 0,855 0,361 Valid
melayani. Sumber: Data primer diolah, 2020
Kepuasan Kepuasan adalah a. Perasaan senang
Pengunjung perasaan senang pengunjung. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
(Z) atau kecewa pada b. Perasaan puas Variabel Kepuasan Pengunjung
pengunjung setelah pengunjung.
membandingkan No. r-hitung r-tabel Kriteria
kinerja pengelola c. Tidak ada
komplain/keluhan. 1 0,608 0,361 Valid
dengan harapan
pengunjung. 2 0,709 0,361 Valid
Minat Minat berkunjung a. Minat untuk 3 0,779 0,361 Valid
Berkunjung ulang adalah berkunjung kembali. Sumber: Data primer diolah, 2020
Ulang pengunjung sangat b. Memberi
(Y) berharap untuk rekomendasi kepada Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
berkunjung kembali orang lain.
setelah jangka Variabel Minat Berkunjung Ulang
waktu tertentu di c. Pengunjung merasa
masa mendatang, bahwa Citra Raya No. r-hitung r-tabel Kriteria
yang merupakan Water World 1 0,953 0,361 Valid
tanggapan langsung memiliki reputasi
yang baik.
2 0,890 0,361 Valid
mereka setelah
jangka waktu 3 0,865 0,361 Valid
tertentu. Sumber: Data primer diolah, 2020
Sumber: Baker & Cromton (2000), Dabholkar dkk. (
2000), Gunderson dkk. (1996), Mingfang & Reliabilitas adalah nilai yang menunjukkan
Hanyu (2014), Tian-Cole dkk. (2002). konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala
yang sama (Ghozali, 2016).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Program SPSS dapat digunakan untuk
Uji validitas digunakan untuk mengukur
pengujian reliabilitas, dan hasil analisis akan
sah tidaknya kuesioner (Ghozali, 2016).
diperoleh melalui cronbach's alpha. Jika nilai
Tingkat validitas instrumen penelitian cronbach's alpha > 0,60 maka variabel tersebut
dapat diketahui melalui uji validitas yang dianggap reliabel (Ghozali, 2016)
dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan
Windows versi 23. Programnya berupa
program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
kuesioner sebanyak 12 pertanyaan melalui
sampel sebanyak 30 responden. Jika df = 2 maka Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas
nilai r-tabel dengan N = 30 memiliki tingkat Nilai Minimal
kepercayaan 5% yaitu sebesar 0,361. No. Variabel Cronbach’s Cronbach’s Kriteria
Alpha Alpha
Berdasarkan hasil uji coba kuesioner 1 Daya Tarik
terhadap 30 responden diperoleh hasil sebagai 0,907 0,60 Reliabel
Wisata
berikut: 2 Kualitas
0,870 0,60 Reliabel
Pelayanan
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas 3 Kepuasan
Variabel Daya Tarik Wisata 00834 0,60 Reliabel
Pengunjung
4 Minat
No. r-hitung r-tabel Kriteria Berkunjung 0,953 0,60 Reliabel
1 0,713 0,361 Valid Ulang
2 0,861 0,361 Valid Sumber: Data primer diolah, 2020
3 0,894 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2020

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


28
Metode Analisis Data 2) Uji Parsial dengan Uji t
a. Analisis Jalur Uji t memiliki tujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel
Untuk menguji pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel
intervening, metode analisis jalur (path analysis)
dependen.
digunakan. Analisis jalur merupakan perluasan
dari analisis regresi linier berganda. Hasil uji ini pada output SPSS dapat
dilihat pada tabel Pvalue (pada kolom sig)
Analisis jalur akan membantu dalam
pada masing-masing variabel independen,
melihat besarnya koefisien secara langsung dan
jika P-value lebih kecil dari level of
tidak langsung dari variabel dependen terhadap
significant yang ditentukan, atau t-hitung
variabel independen, dengan memperhatikan
lebih besar dari t-tabel (dihitung dari two
besarnya koefisien. maka bisa dibandingkan
tailed α=5% df-k, k merupakan jumlah
besarnya
variabel independen) memiliki arti signifikan.
Persamaan dalam model ini terdiri dari dua
tahap, yaitu : c. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat
Z = b1 X1 + b2 X2+ e1 (1)
disebut sebagai model yang baik jika memenuhi
Y = b1 X1 + b2 X2+ b3 Z+ e2 (2) asumsi-asumsi klasik, baik normalitas, multi-
Keterangan: kolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016).
Z = Kepuasan Pengunjung
1) Normalitas
Y = Minat Berkunjung Ulang
X1 = Daya Tarik Wisata Uji statistik nonparametrik
X2 = Kualitas Pelayanan Kolmogorof-Smirnov (K-S) dapat digunakan
untuk menguji normalitas residual
b1 = Koefisien regresi Daya Tarik Wisata
menggunakan program SPSS. Dari hasil uji
b2 = Koefisien regresi Kualitas Pelayanan SPSS dapat diketahui bahwa jika
b3 = Koefisien regresi Kepuasan Pengunjung menunjukkan nilai sig > α (taraf signifikansi
e1 = Residual 1 = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data
e2 = Residual 2 sampel berdistribusi normal. Uji normalitas
juga dapat diperoleh dari normal probability
b. Uji Hipotesis
plot (Ghozali, 2016).
Output regresi linier berganda yang
2) Multikolinieritas
dihasilkan melaui program SPSS perlu dilakukan
uji simultan dengan uji F dan uji parsial dengan Uji multikolinearitas bertujuan untuk
uji t. menguji apakah model regresi menemukan
adanya korelasi antara variabel independen.
1) Uji Simultan dengan Uji F
Untuk mendeteksi ada tidaknya
Uji pengaruh simultan digunakan untuk
multikolinearitas dengan SPSS untuk
mengetahui apakah variabel independen
mendapatkan nilai tolerance serta nilai VIF
mempengaruhi variabel independen secara
antar variabel bebas. Jika hasil SPSS, VIF
simultan (Ghozali, 2016).
menunjukkan 1, maka dikatakan tidak terjadi
Hasil uji F menunjukkan bahwa jika multikolinieritas, sebaliknya jika lebih besar
nilai P lebih kecil dari tingkat signifikansi dari 10 maka data tersebut bersifat
yang ditentukan, atau F-hitung lebih besar multikolinieritas.
dari F-tabel, maka variabel independen
3) Heterokedastisitas
berpengaruh terhadap variabel dependen pada
saat yang bersamaan. Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah residual model regresi dari

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


29
satu observasi ke observasi lainnya memiliki b. Uji Multikolinieritas
ketidaksamaan variansi.
Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas
Cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plots antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu: ZPRED dengan
residual SRESID. Hasil SPSS menunjukkan
bahwa dalam model regresi tidak terjadi
heterokedastisitas jika titik-titik menyebar
secara acak di atas angka 0 pada sumbu Y.
Dapat dilihat pada Tabel 4.2 setiap
d. Koefisien Determinasi (R2)
variabel independen mempunyai nilai tolerance
Koefisien determinasi pada dasarnya > 0,1 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian,
adalah kisaran yang mengukur kemampuan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
model untuk menjelaskan perubahan variabel multikolinieritas antar variabel independen
dependen. Koefisien determinasi berada di dalam model regresi ini.
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel independen dalam c. Uji Heterokedastisitas
menjelaskan perubahan variabel dependen
sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1
menunjukkan bahwa variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi perubahan
variabel dependen (Ghozali, 2016).
4. HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.1
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas


Pada grafik scatterplot dapat dilihat titik-
titik menyebar secara acak serta tersebar baik di
atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi ini.
Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Model 1
Analisis regresi model 1 (satu) digunakan
Berdasarkan hasil uji SPSS diketahui data untuk mengetahui kekuatan hubungan dari
semua variabel terlihat sig > α (0,05) dari kolom variabel independen terhadap variabel
Asymp. Sig. (2-tailed), sehingga dapat disimpul- intervening.
kan bahwa data sampel berdistribusi normal. 1) Uji Signifikansi paremeter individual (uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji
pengaruh daya tarik wisata (X1) dan kualitas

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


30
pelayanan (X2) terhadap kepuasan Tabel 4.4 Koefisien Determinasi (R2)
pengunjung (Z) secara parsial. Regresi Model 1

Tabel 4.3 Uji signifikansi Parameter


Individual (Uji t) Regresi Model 1

Hasil analisis SPSS model summary


menunjukan bahwa besarnya R2 adalah 0,141
atau 14,1%. Variabel kepuasan pengunjung
dapat dijelaskan oleh daya tarik wisata dan
kualitas pelayanan sebesar 14,1% dan 85,9%
Berdasarkan hasil uji SPSS di atas, sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar
maka persamaan regresi yang mencerminkan model 1.
variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: b. Analisis Regresi Model 2
Z = 4,185 + 0,299 X1 + 0,237 X2 + e1 Analisis regresi model 2 (dua) digunakan
Keterangan: untuk mengetahui kekuatan hubungan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Z = Kepuasan Pengunjung
X1 = Daya Tarik Wisata 1. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t)
X2 = Kualitas Pelayanan Uji parsial digunakan untuk menguji
e1 = Error 1 pengaruh daya tarik wisata (X1), kualitas
Berdasarkan pengujian parameter pelayanan (X2) dan kepuasan pengunjung
individual, diperoleh hasil daya tarik wisata (Z) terhadap minat berkunjung ulang (Y)
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,002 secara parsial.
signifikan pada < 0,05. Dengan demikian H1 Tabel 4.5 Uji signifikansi Parameter
diterima, terdapat pengaruh langsung daya Individual (Uji t) Regresi Model 2
tarik wisata terhadap kepuasan pengunjung.
Hasil pengujian parameter individual,
diperoleh hasil kualitas pelayanan
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,014
signifikan pada < 0,05. Dengan demikian H2
diterima, terdapat pengaruh langsung kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pengunjung.
2) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) regresi Berdasarkan hasil uji SPSS di atas,
model 1 (satu) ini bertujuan untuk maka persamaan regresi yang mencerminkan
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
variabel daya tarik wisata (X1) dan kualitas
Y = 0,417 + 0,260 X1 + 0,260 X2 + 0,261 Z + e2
pelayanan (X2) secara keseluruhan dalam
menjelaskan variabel kepuasan pengunjung Keterangan:
(Z). Y = Niat Berkunjung Ulang
X1 = Daya Tarik Wisata
X2 = Kualitas Pelayanan
Z = Kepuasan Pengunjung
e1 = Error 1

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


31
Berdasarkan pengujian parameter unstandardized coefficients beta variabel
individual, diperoleh hasil daya tarik wisata kualitas pelayanan sebesar 0,237. Nilai
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,005 unstandardized coefficients beta sebesar 0,239
signifikan pada < 0,05, Dengan demikian H3 merupakan nilai path atau jalur P2.
diterima, terdapat pengaruh langsung daya Berdasarkan uji t yang tampak pada tabel
tarik wisata terhadap niat berkunjung ulang.
4.5 diperoleh nilai unstandardized coefficients
Hasil pengujian parameter individual, beta pada variabel daya tarik wisata sebesar
diperoleh hasil kualitas pelayanan 0,260. Nilai unstandardized coefficients beta
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,005 sebesar 0,260 merupakan nilai path atau jalur P3.
signifikan pada < 0,05. Dengan demikian H4 Nilai unstandardized coefficients beta variabel
diterima, terdapat pengaruh langsung kualitas kualitas pelayanan sebesar 0,260. Nilai
pelayanan terhadap niat berkunjung ulang. unstandardized coefficients beta sebesar 0,260
merupakan nilai path atau jalur P4. Nilai
Hasil pengujian parameter individual,
unstandardized coefficients beta variabel
diperoleh hasil kepuasan pengunjung
kepuasan pengunjung sebesar 0,261. Nilai
menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,005
unstandardized coefficients beta sebesar 0,261
signifikan pada < 0,05. Dengan demikian H5
merupakan nilai path atau jalur P5.
diterima, terdapat pengaruh langsung
kepuasan pengunjung terhadap niat Berdasarkan uji R2 yang tampak pada
berkunjung ulang. Tabel 4.4 diperoleh nilai 𝑒1 = √1 − 𝑅2 =
2. Koefisien Determinasi √1 − 0,141 = √0,859 = 0,927 Pengaruh kausal
empiris antara variabel (X1) daya tarik wisata
Koefisien determinasi (R2) regresi dan (X2) kualitas pelayanan terhadap (Z)
model 2 (dua) ini bertujuan untuk kepuasan pengunjung dapat digambarkan
mengetahui seberapa besar kemampuan melalui persamaan struktural 1 (satu), yaitu:
variabel daya tarik wisata (X1), kualitas
pelayanan (X2) dan kepuasan pengunjung (Z) Z = 0,299 X1 + 0,237 X2 + 0,927 e1
secara keseluruhan dalam menjelaskan Berdasarkan uji R2 yang tampak pada
variabel niat berkunjung ulang (Y) Tabel 4.4 diperoleh nilai 𝑒2 = √1 − 𝑅2 =
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi (R2) √1 − 0,273 = √0,727 = 0,853 Pengaruh kausal
Regresi Model 2 empiris antara variabel (X1) daya tarik wisata,
(X2) kualitas pelayanan dan (Z) kepuasan
pengunjung terhadap (Y) minat berkunjung
ulang dapat digambarkan melalui persamaan
struktural 2 (dua), yaitu:
Y = 0,260 X1 + 0,260 X2 + 0,261 Z + 0,853 e2

Hasil analisis SPSS model summary Intepretasi dari hasil analisis jalur dapat
menunjukan bahwa besarnya R2 adalah 0,273 dilihat pada gambar 4.2 berikut:
atau 27,3%. Variabel kepuasan pengunjung
dapat dijelaskan oleh daya tarik wisata,
kualitas pelayanan dan kepuasan pengunjung
sebesar 27,3% dan 72,7% sisanya dijelaskan
oleh variabel lain diluar model 2.
c. Analisis Jalur
Berdasarkan uji t yang tampak pada tabel Gambar 4.2
4.3 diperoleh nilai unstandardized coefficients Diagram Alur daya tarik wisata, kualitas
beta variabel daya tarik wisata sebesar 0,299. pelayanan dan Kepuasan pengunjung Terhadap
Nilai unstandardized coefficients beta sebesar Minat Berkunjung Ulang
0,299 merupakan nilai path atau jalur P1. Nilai

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


32
Pada model jalur, penelitian ini akan Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
menjelaskan pengaruh langsung dan tidak penelitian yang dilakukan oleh Hasan. (2013).
langsung variabel exogenenous terhadap variabel Dengan judul “Marketing dan Kasus-kasus
endogeneous. Pilihan” menunjukkan daya tarik wisata
ditemukan signifikan berdampak positif secara
1) Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap
langsung terhadap kepuasan pengunjung.
Minat Berkunjung Ulang:
 Pengaruh langsung X1Y = 0,260 b. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pengunjung
 Pengaruh tidak langsung (melalui
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
kepuasan pengunjung) X1ZY = 0,299 ×
bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh
0,261 = 0,078
positif secara langsung terhadap kepuasan
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan pengunjung Citra Raya Water World. Hal ini
nilai pengaruh langsung lebih besar dari disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf
pengaruh tidak langsung (0,260 > 0,078). signifikansi yang ditentukan.
Dengan demikian H6 ditolak, tidak terdapat
Hal ini menunjukan bahwa kualitas
pengaruh tidak langsung daya tarik wisata
pelayanan merupakan salah satu penentu
terhadap minat berkunjung ulang melalui
kepuasan pengunjung karena kualitas pelayanan
kepuasan pengunjung.
yang baik akan menciptakan, mempertahankan
2) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap kepuasan pengunjung. Jadi semakin tinggi
Minat Berkunjung Ulang: kualitas pelayanan yang diterapkan, akan
 Pengaruh langsung X2Y = 0,260 meningkatkan kepuasan pengunjung.

 Pengaruh tidak langsung (melalui Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
kepuasan pengunjung) X2ZY = 0,237 × penelitian yang dilakuan oleh Mingfang dan
0,261 = 0,062 Hanyu (2014) dengan judual “Research on the
Causal Relationship between Antecedent
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan Factors, Tourist Satisfaction and Destination
nilai pengaruh langsung lebih besar dari Loyalty” yang menunjukkan kualitas pelayanan
pengaruh tidak langsung (0,260 > 0,062). ditemukan signifikan berdampak positif secara
Dengan demikian H7 ditolak, tidak terdapat langsung terhadap kepuasan pengunjung.
pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan
terhadap minat berkunjung ulang melalui c. Pengaruh Kepuasan Pengunjung
kepuasan pengunjung. Terhadap Minat Berkunjung Ulang

5. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan


bahwa kepuasan pengunjung memiliki pengaruh
a. Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap positif secara langsung terhadap minat
Kepuasan Pengunjung berkunjung ulang ke Citra Raya Water World.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Hal ini disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf
bahwa daya tarik wisata memiliki pengaruh signifikansi yang ditentukan.
positif secara langsung terhadap kepuasan Hal ini menunjukan bahwa kepuasan
pengunjung Citra Raya Water World. Hal ini pengunjung merupakan salah satu penentu minat
disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf berkunjung ulang karena kepuasan pengunjung
signifikansi yang ditentukan. akan menciptakan minat berkunjung ulang. Jadi
Hal ini menunjukan bahwa daya tarik semakin tinggi kepuasan pengunjung yang
wisata merupakan salah satu penentu kepuasan diterapkan, akan meningkatkan minat
pengunjung karena daya tarik wisata yang baik berkunjung ulang.
akan menciptakan, mempertahankan kepuasan Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
pengunjung. Jadi semakin tinggi daya tarik penelitian yang dilakukan oleh Baker dan
wisata yang diterapkan, akan meningkatkan Crompton (2000) yang berjudul “Quality,
kepuasan pengunjung.

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


33
satisfaction, and behaviour intentions” yang Behavioral Intentions among Visitors to a
menunjukkan kepuasan pengunjung ditemukan Wildlife Refuge” yang menunjukkan kualitas
signifikan berdampak positif secara langsung pelayanan ditemukan signifikan berdampak
terhadap minat berkunjung ulang. positif secara langsung terhadap minat
berkunjung ulang.
d. Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap
Minat Berkunjung Ulang f. Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Minat Berkunjung Ulang dengan
bahwa daya tarik wisata memiliki pengaruh Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel
positif secara langsung terhadap minat Intervening
berkunjung ulang ke Citra Raya Water World. Kepuasan pengunjung dalam model
Hal ini disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf penelitian ini tidak memediasi hubungan antara
signifikansi yang ditentukan. daya tarik wisata terhadap minat berkunjung
ulang ke Citra Raya Water World. Variabel
Hal ini menunjukan bahwa daya tarik
kepuasan pengunjung tidak mengakibatkan
wisata merupakan salah satu penentu minat
variabel daya tarik wisata mempengaruhi
berkunjung ulang karena daya tarik wisata yang
variabel minat berkunjung ulang secara tidak
baik akan menciptakan, mempertahankan minat
langsung. Hal ini ditunjukkan dari nilai pengaruh
berkunjung ulang. Jadi semakin tinggi daya tarik
tidak langsung variabel daya tarik wisata
wisata yang diterapkan, akan meningkatkan
terhadap minat berkunjug ulang melalui variabel
minat berkunjung ulang.
kepuasan pengunjung nilainya lebih kecil dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil nilai pengaruh langsung variabel daya tarik
penelitian Tian-Cole dkk. (2002) dengan judul wisata terhadap minat berkunjung ulang.
“An Empirical Investigation of the Relationships
Ini menunjukkan responden tertarik untuk
between Service Quality, Satisfaction and
datang kembali ke Citra Raya Water World
Behavioral Intentions among Visitors to a
karena daya tarik wisata dinilai cukup
Wildlife Refuge” yang menunjukkan daya tarik
menjadikan responden memiliki minat
wisata ditemukan signifikan berdampak positif
berkunjung ulang tanpa harus merasa puas
secara langsung terhadap minat berkunjung
terlebih dahulu.
ulang.
g. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
e. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Berkunjung Ulang dengan
Minat Berkunjung Ulang
Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Intervening
bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh
Kepuasan pengunjung dalam model
positif secara langsung terhadap minat
penelitian ini tidak memediasi hubungan antara
berkunjung ulang ke Citra Raya Water World.
kualitas pelayanan terhadap minat berkunjung
Hal ini disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf
ulang ke Citra Raya Water World. Variabel
signifikansi yang ditentukan.
kepuasan pengunjung tidak mengakibatkan
Hal ini menunjukan bahwa daya tarik variabel kualitas pelayanan mempengaruhi
wisata merupakan salah satu penentu minat variabel minat berkunjung ulang secara tidak
berkunjung ulang karena kualitas pelayanan langsung. Hal ini ditunjukkan dari nilai pengaruh
yang baik akan menciptakan, mempertahankan tidak langsung variabel kualitas pelayanan
minat berkunjung ulang. Jadi semakin tinggi terhadap minat berkunjug ulang melalui variabel
kualitas pelayanan yang diterapkan, akan kepuasan pengunjung nilainya lebih kecil dari
meningkatkan minat berkunjung ulang. nilai pengaruh langsung variabel kualitas
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pelayanan terhadap minat berkunjung ulang.
penelitian Tian-Cole dkk. (2002) dengan judul Ini menunjukkan responden tertarik untuk
“An Empirical Investigation of the Relationships datang kembali ke Citra Raya Water World
between Service Quality, Satisfaction and karena kualitas pelayanan dinilai cukup

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


34
menjadikan responden memiliki minat tersebut memiliki arti apabila semakin tinggi
berkunjung ulang tanpa harus merasa puas kualitas pelayanan yang diterapkan, maka
terlebih dahulu. minat berkunjung ulang akan semakin
meningkat. Begitu pula dengan sebaliknya
6. KESIMPULAN DAN SARAN
apabila kualitas pelayanan yang diterapkan
a. Kesimpulan semakin rendah, maka minat berkunjung
Berdasarkan hasil penelitian dan ulang juga akan menurun. Hal ini berarti
pembahasan dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan adanya kualitas pelayanan yang
dengan rumusan masalah sebagai berikut: optimal, minat berkunjung ulang akan
tercipta dengan sendirinya.
1. Daya tarik wisata berpengaruh positif secara
langsung terhadap kepuasan pengunjung 5. Kepuasan pengunjung berpengaruh positif
pada Citra Raya Water World. Hal tersebut secara langsung terhadap minat berkunjung
memiliki arti apabila semakin tinggi daya ulang ke Citra Raya Water World. Hal
tarik wisata yang diterapkan, maka kepuasan tersebut memiliki arti apabila semakin tinggi
pengunjung akan semakin meningkat. Begitu kepuasan pengunjung yang diterapkan, maka
pula dengan sebaliknya apabila daya tarik minat berkunjung ulang akan semakin
wisata yang diterapkan semakin rendah, meningkat. Begitu pula dengan sebaliknya
maka kepuasan pengunjung juga akan apabila kepuasan pengunjung yang
menurun. Hal ini berarti dengan adanya daya diterapkan semakin rendah, maka minat
tarik wisata yang optimal, kepuasan berkunjung ulang juga akan menurun. Hal ini
pengunjung akan tercipta dengan sendirinya. berarti dengan adanya kepuasan pengunjung
yang optimal, minat berkunjung ulang akan
2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif tercipta dengan sendirinya.
secara langsung terhadap kepuasan
pengunjung pada Citra Raya Water World. 6. Daya tarik wisata tidak berpengaruh secara
Hal tersebut memiliki arti apabila semakin tidak langsung terhadap minat berkunjung
tinggi kualitas pelayanan yang diterapkan, ulang ke Citra Raya Water World melalui
maka kepuasan pengunjung akan semakin kepuasan pengunjung sebagai variabel
meningkat. Begitu pula dengan sebaliknya intervening. Hal ini disebabkan nilai
apabila kualitas pelayanan yang diterapkan pengaruh langsung daya tarik wisata
semakin rendah, maka kepuasan pengunjung terhadap minat berkunjung ulang lebih besar
juga akan menurun. Hal ini berarti dengan dari nilai pengaruh tidak langsung antara
adanya kualitas pelayanan yang optimal, daya tarik wisata terhadap minat berkunjung
kepuasan pengunjung akan tercipta dengan ulang melalui kepuasan pengunjung. Pada
sendirinya. dasarnya untuk menjadikan pengunjung
memiliki minat berkunjung ulang tidak harus
3. Daya tarik wisata berpengaruh positif secara melalui kepuasan pengunjung.
langsung terhadap minat berkunjung ulang
ke Citra Raya Water World. Hal tersebut 7. Kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara
memiliki arti apabila semakin tinggi daya tidak langsung terhadap minat berkunjung
tarik wisata yang diterapkan, maka minat ulang ke Citra Raya Water World melalui
berkunjung ulang akan semakin meningkat. kepuasan pengunjung sebagai variabel
Begitu pula dengan sebaliknya apabila daya intervening. Hal ini disebabkan nilai
tarik wisata yang diterapkan semakin rendah, pengaruh langsung kualitas pelayanan
maka minat berkunjung ulang juga akan terhadap minat berkunjung ulang lebih besar
menurun. Hal ini berarti dengan adanya daya dari nilai pengaruh tidak langsung antara
tarik wisata yang optimal, minat berkunjung kualitas pelayanan terhadap minat
ulang akan tercipta dengan sendirinya. berkunjung ulang melalui kepuasan
pengunjung. Pada dasarnya untuk
4. Kualitas pelayanan berpengaruh positif menjadikan pengunjung memiliki minat
secara langsung terhadap minat berkunjung berkunjung ulang tidak harus melalui
ulang ke Citra Raya Water World. Hal kepuasan pengunjung.

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


35
b. Saran Dabholkar, P.C., Shepherd, D., dan Thorpe, D.I.
(2000). “A Comprehensive Framework for
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah
Service Quality: An Investigation of
diuraikan, maka dapat diberikan saran sebagai
Critical Conceptual and Measurement
berikut:
Issues Through a Longitudinal Study”.
1. Bagi Perusahaan Journal of Retailing 76(2): 139-73.
Citra Raya Water World diharapkan agar Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian
meningkatkan daya tarik wisata dan kualitas Manajemen. Semarang: BP Universitas
pelayanan karena berdasarkan persamaan Diponegoro.
struktural 2 (dua) memiliki nilai sama.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Peningkatan daya tarik wisata dapat
Multivariate Dengan Program IBM SPSS
dilakukan dengan cara mempublikasikan
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang:
tujuan wisata Citra Raya Water World baik
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
secara langsung ataupun dengan media yang
tersedia. Peningkatan kualitas pelayanan Gunderson, M, G. M Heide and U. H Olsson.
dapat dilakukan dengan cara memberikan (1996). Hotel Satisfaction among
pelatihan kepribadian kepada karyawan dan Bussiness Travellers. Cornel H.R.A.
memberikan pengawasan terhadap kegiatan Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-kasus
di Citra Raya Water World dengan tujuan Pilihan. Yogyakarta: CAPS (Center for
agar pengunjung merasa senang dilayani Academic PublishingService).
dengan sopan oleh karyawan.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran.
2. Bagi Penelitian Selanjkutnya Edisi tiga belas Bahasa Indonesia.Jilid 1
Mengingat secara teori daya tarik wisata dan dan 2.Jakarta : Erlangga.
kualitas pelayanan merupakan faktor penting Mingfang, Z., & Hanyu, Z. (2014). Research on
dalam memberikan kontribusi dalam the Causal Relationship between
pembentukan minat berkunjung ulang, maka Antecedent Factors, Tourist Satisfaction
untuk peneliti selanjutnya diharapkan tetap and Destination Loyalty. Journal of
mempertimbangkan tarik wisata dan kualitas Economics, Business and Management,
pelayanan sebagai faktor pembentuk minat
3(7), 683–686.
berkunjung ulang. Selain itu disarankan
untuk dapat mengembangkan hasil dari Oliver, R.L. (1993) Cognitive, Affective, and
penelitian ini dengan menambahkan variabel Attribute Bases of the Satisfaction
lain seperti nilai yang dirasakan dan Response. The Journal of Consumer
menggunakan alat analisis yang lain yaitu Research, 20, 418-430.
analisis SEM (Structural Equation Rao, Purba. (1996). “Measuring Consumer
Modeling). Perceptions Throigh Factor Analysis”.
DAFTAR PUSTAKA The Asian Manager (February-March).
Baker, D. A., & Crompton, J. L. (2000). Quality, Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
satisfaction, and behaviour intentions. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
Annuals of Tourism Research, 27(3) 785- CV.
804. Tian-Cole, S., Crompton, J.L. and Willson, V.A.
Basiya, R dan Rozak, Hasan Abdul. (2012). (2002) An Empirical Investigation of the
Kualitas Daya Tarik Wisata, Kepuasan, Relationships between Service Quality,
dan Niat Kunjungan Kembali Wisatawan Satisfaction and Behavioral Intentions
Mancanegara di Jawa Tengah. Jurnal among Visitors to a Wildlife Refuge.
Dinamika Kepariwisataan, Vol. XI No.2, Journal of Leisure Research, 34, 1-24.
p. 1-12. Tjiptono, Fandy, (2016). Service, Quality &
satisfaction. Yogyakarta. Andi.

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


36
Wiyasa, I Gede. (1997). Hotel Ramah
Lingkungan Alternatif Hotel Masa Depan.
Kelola No. 16, Tahun VI.Yogyakarta:
BPFE-UGM.

Dynamic Management Journal Vol. 5 No. 1


37

You might also like