Jurnal Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya Kh. Affandi Maresa Marsanda

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.

1, Halaman 1-7, 2023

PENGEMBANGAN DESA SUKARAJA


& HIJRAHNYA KH. AFFANDI
Maresa Marsanda

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia


Universitas Nurul Huda
Jl. Raya Kotabaru, Sukaraja, Buay Madang, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan

[email protected]

Abstrak : Sukaraja village was originally one of the "Tiyuh Tuha" (old villages) in the coastal area of the
Komering river, in Sukaraja village there is the Nurul Huda Islamic Boarding School (PPNH) Sukaraja.
An Islamic literacy based Salafi Sunni Syafi'i school based on Javanese migrant farmers is oriented
towards transforming society in the southern region of Sumatra. The Nurul Huda Islamic Boarding School
(PPNH) Sukaraja was founded by Kiai Affandi. The development of the Islamic boarding school carried
out by Kiai Affandi through PPNH Sukaraja is the development of Salafi Sunni Syafi'i literacy model of a
Javanese pesantren which is accessible to the people of Sumatra, reciting the yellow book can be deep and
widely accessible in such a way voluntarily by the people of South Sumatra. From this background, in this
study there are four problem formulations, namely: 1. Describe the profile of Sukaraja Village, 2. Describe
the history of the development of Sukaraja Village, 3. Who was the founder of PPNH Sukaraja, 4. Describe
the development of PPNH Sukaraja? In this study the authors used the library method by searching for
literature from literature books and the internet. From the results of the research, it was found that the
main thing that was done by Kiai Affandi through PPNH Sukaraja was the development of Salafi Sunni
Syafi'i literacy in the Javanese pesantren model which was accessible to the people of Sumatra, recitation
of the yellow book can be accessed in such a way voluntarily by people in Sumatra South. The choice of
model for Kiai Affandi's movement is termed Salafiyah Education Plus PPNH Sukaraja, a model of
religious education based on learning classic books that is open to innovative steps. Innovation that aims
to improve the smooth running of salafiyah education itself. The main innovation is in the form of
providing general or formal education.
Keyword : Sukaraja Village, Kiai Affandi, The development of Salafi Sunni Syafi'I literacy

Abstrak : Desa Sukaraja pada awalnya merupakan salah satu “Tiyuh Tuha” (desa tua) di kawasan pesisir
sungai Komering, di desa Sukaraja terdapat Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) Sukaraja. Sebuah
perguruan Islam berbasis literasi Salafi Sunni Syafi’i berbasis petani migran Jawa berorientasi transfor-
masi masyarakat di kawasan wilayah bagian selatan Sumatera. Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH)
Sukaraja didirikan pleh Kiai Affandi.Pengembangan pondok pesantren yang dilakukan Kiai Affandi lewat
PPNH Sukaraja ini adalah pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i model pesantren yang Jawa yang
terakses bagi masyarakat Sumatera, pengajian kitab kuning bisa dalam dan luas diakses sedemikian rupa
secara sukarela oleh masyarakat di Sumatera Selatan. Dari latar belakang tersebut, dalam penelitian ini
terdapat empat rumusan masalah, yaitu : 1. Jelaskan profil Desa Sukaraja,2. Jelaskan sejarah perkemban -
gan Desa Sukaraja, 3. Siapakah pendiri PPNH Sukaraja, 4. Jelaskan perkembangan PPNH Sukaraja?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan dengan mencari Pustaka dari buku liter-
atur dan internet. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa hal utama yang dilakukan Kiai Affandi lewat
PPNH Sukaraja ini adalah pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i model pesantren yang Jawa yang
terakses bagi masyarakat Sumatera, pengajian kitab kuning bisa dalam dan luas diakses sedemikian rupa
secara sukarela oleh masyarakat di Sumatera Selatan. Pilihan model gerakan Kiai Affandi diistilahkan se-
bagai Pendidikan Salafiyah Plus PPNH Sukaraja, sebuah model pendidikan keagamaan berbasis pembe-
lajaran kitab klasik yang terbuka terhadap langkah-langkah inovasi. Inovasi yang bertujuan meningkatkan
kelancaran pendidikan salafiyah itu sendiri. Inovasi yang utamanya berupa penyelenggaraan pendidikan
umum atau formal.
Kata Kunci : Desa Sukaraja, Kiai Affandi, Pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i
Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi Maresa Marsanda

PENDAHULUAN

PPNH Sukaraja didirikan oleh tokoh dari keluarga masyarakat Jawa yang
melakukan migrasi secara terprogram ke Sumatera. Ia adalah Kiai Affandi, Pendiri
PPNH Sukaraja, mengikuti keluarga besarnya bertransmigrasi ke Belitang. Kelahiran
Jember 71 tahun lalu ini sejak usia lima tahun telah merasakan bagaimana kerasnya
perjuangan masyarakatnya sebagai petani yang bermigrasi dari Jawa Timur ke Sumatera
Selatan.Kiai Affandi mulai merintis perjuangannya di Belitang di tahun 1978.
Kerja sama saling mendukung antar warga pribumi Komering dan warga
pendatang Jawa dalam membangun dan mengembangkan peradaban yang maju dan lebih
mulia bermula dari para elit kedua komunitas warga Desa Sukaraja itu. Mengembangkan
pola kehidupan masyarakat yang dalam suka dan duka, yang tanpa pamrih, namun
senantiasa ramai bekerja secara bersama-sama. Telah menumbuhkan karakter masyarakat
Desa Sukaraja yang di dalam suka maupun duka senantiasa ramai bekerja bersama-sama.
Masyarakat yang bersemangat suka duka ramai bekerja.
Hal utama yang dikembangkan utama oleh Kiai Affandi lewat PPNH Sukaraja ini
adalah pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i model pesantren yang Jawa yang
terakses bagi masyarakat Sumatera, pengajian kitab kuning bisa dalam dan luas diakses
sedemikian rupa secara sukarela oleh masyarakat di Sumatera Selatan. Pilihan model
gerakan Kiai Affandi inilah yang belakangan diistilahkan oleh Kiai Sholeh Hasan sebagai
Pendidikan Salafiyah Plus PPNH Sukaraja. Sebuah model pendidikan keagamaan
berbasis pembelajaran kitab klasik yang terbuka terhadap langkah-langkah inovasi.
Inovasi yang bertujuan meningkatkan kelancaran pendidikan salafiyah itu sendiri.
Inovasi yang utamanya berupa penyelenggaraan pendidikan umum atau formal.

METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian
kepustakaan. Metode kepustakaan adalah satu jenis metode penelitian kualitatif yang
lokasi dan tempat penelitiannya dilakukan di pustaka, dokumen, arsip, dan lain
sejenisnya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
Pustaka (Mahmud, 2011:31).
Menurut Abdul Rahman Sholeh (1995), penelitian kepustakaan (library research)
ialah penelitian yang mengunakan cara untuk mendapatkan data informasi dengan
menempatkan fasilitas yang ada di perpus seperti buku, majalah, dokumen, catatan kisah-
kisah sejarah atau penelitian kepustakaan murni yang terkait dengan obyek penelitian

2 | Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023
Maresa Marsanda Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Profil Desa Sukaraja
Sejarah Desa Sukaraja, des aini awalnya merupakan salah satu “Tiyuh
Tuha” (desa tua) di kawasan pesisir sungai Komering, bersebelahan dengan Desa
Negeri Pakuan, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, dan Desa Kurungan Nyawa,
ibukota Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)
Timur, Desa ini sendiri termasuk di dalam wilayah administrasi Buay Madang
yang sekitar tahun 2015 dimekarkan menjadi Desa Sukaraja Tuha dan Desa
Sukaraja.
Pertumbuhan penduduknya yang pesat, terutama wilayah dalam Sukaraja
yang merupakan lokalisasi pemukiman warga baru (pendatang Jawa),
merupakan alasan utama Desa Sukaraja mengalami pemekaran. Pertumbuhan
yang pesat di wilayah dalam Sukaraja ini tidak hanya ditandai dengan
keberadaan beberapa fasilitas umum seperti pasar, masjid dan kantor desa.
Tetapi juga diiringi dengan pertumbuhan berbagai lembaga swadaya masyarakat,
terutama lembaga-lembaga pendidikan atau perguruan.
Bidang pendidikan ini menjadi kontak utama bagi datangnya ribuan
orang dari lintas kabupaten, provinsi bahkan pulau ke Desa Sukaraja. Setidaknya
ada tiga perguruan di Desa Sukaraja yang kapasitasnya tidak hanya besar di
Kecamatan Buay Madang dan Kabupaten OKU Timur. Ketiganya adalah
perguruan Muhammadiyah, perguruan Nurul Huda dan perguruan Pangudi
Luhur. Bahkan, untuk kapasitas perguruan Nurul Huda yang merupakan sebuah
pesantren, Desa Sukaraja dikenal juga tidak hanya di Provinsi Sumatera Selatan
dan regional Sumatera Bagian Selatan, tetapi, bahkan di luar pulau Sumatera.

2. Pengembangan Desa Sukaraja


Potret kehidupan masyarakat Desa Sukaraja, Kecamatan Buay Madang,
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan
merupakan peradaban cosmopolitan, peradaban yang berbasis keutuhan jati diri
masing-masing tokoh baik dari pribumi dan pendatang yang hidup di dalamnya.
Baik warga pribumi Komering maupun pendatang Jawa, dengan keutuhan
karakter masing-masing, mengembangkan kerjasama yang mendukung bagi
pertumbuhan wilayah dan pengembangan sumberdaya masyarakat Desa
Sukaraja.
Adanya kerja sama saling mendukung antar warga pribumi Komering
dan warga pendatang Jawa dalam membangun dan mengembangkan peradaban
yang maju dan lebih mulia bermula dari para elit kedua komunitas warga Desa
Sukaraja itu. Mengembangkan pola kehidupan masyarakat yang dalam suka dan
duka, yang tanpa pamrih, namun senantiasa ramai bekerja secara bersama-sama.
Telah menumbuhkan karakter masyarakat Desa Sukaraja yang di dalam suka
maupun duka senantiasa ramai bekerja bersama-sama, masyarakat yang
bersemangat suka duka ramai bekerja.

3. Kiai Affandi Pendiri PPNH Sukaraja


PPNH Sukaraja memang didirikan oleh tokoh dari keluarga masyarakat
Jawa yang melakukan migrasi secara terprogram ke Sumatera. Program yang
bernama transmigrasi itu salah satu daerah tujuannya di Provinsi Sumatera
Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023 |
3
Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi Maresa Marsanda

Selatan adalah Belitang yang kini masuk ke dalam Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU) Timur. Kiai Affandi, Pendiri PPNH Sukaraja, mengikuti keluarga
besarnya bertransmigrasi ke Belitang. Kelahiran Jember 71 tahun lalu ini sejak
usia lima tahun telah merasakan bagaimana kerasnya perjuangan masyarakatnya
sebagai petani yang bermigrasi dari Jawa Timur ke Sumatera Selatan.
Ketika Kiai Affandi mulai merintis perjuangannya di Belitang di tahun
1978. Dimana ketika para santri asuhannya yang mulai mengalami
perkembangan justru ditashih ulang oleh tokoh senior di masjid desanya tempat
ia mengabdi. Hal yang membuatnya memilih memindahkan aktivitas pengajaran
ke rumah orangtuanya. Tak lama setelah itu, Kiai Affandi pun menerima tawaran
dari Kiai Suhadi untuk migrasi ke Cahaya Tani. Lokasi dimana Kiai Suhadi telah
merintis berdirinya Madrasah Tsanawiyah. Namun setelah dicheck, Kiai Affandi
merasa lebih tertarik untuk migrasi ke Desa Sukaraja.
Tawaran migrasi ke Sukaraja ini diterima oleh Kiai Affandi bersamaan
dengan datangnya tawaran ke Cahaya Tani dari Kiai Suhadi yang kala itu
diminta oleh Kiai Affandi memberikan pengajian di Trimoharjo. Oleh Haji
Mustamar yang mengantarkan Kiai Suhadi, Kiai Affandi mendapatkan pesan,
kalau tidak jadi ke Cahaya Tani nanti, agar Kiai Affandi ke Sukaraja saja.
Pada tanggal 9 September 1980 Kiai Affandi, empat puluh tahun yang
lalu, akhirnya migrasi dari Trimoharjo ke Sukaraja. Bersama istri dan anak
sulungnya yang baru lahir. Diikuti oleh 14 santri yang telah didiknya sejak dua
tahun sebelumnya di Trimoharjo. Salah satu dari santri itu adalah H. Tasdiq yang
kini ditugaskan Kiai Affandi memimpin PPNH Sukaraja. Tokoh yang sehari-
harinya juga bertugas sebagai Kepala KUA Kecamatan Buay Madang ini tidak
sendiri terkait migrasi PPNH Sukaraja ini. Bahkan, selain yang ikut berjuang di
dalam lembaga PPNH Sukaraja, juga banyak yang mengabdi di luar NH bahkan
di luar daerah. Termasuk di Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu,
teristimewa di lingkungan Yayasan Tarbiyah Rejang Lebong. Hal ini tentu tak
terlepas dari barkah sanad keilmuan PPNH Sukaraja dengan Pesantren Sriwangi
dan Pesantren Lirboyo.
Hal utama yang dilakukan Kiai Affandi lewat PPNH Sukaraja ini adalah
pengembangan literasi Salafi Sunni Syafi’i model pesantren yang Jawa yang
terakses bagi masyarakat Sumatera. Bagaimana pengajian kitab kuning bisa
dalam dan luas diakses sedemikian rupa secara sukarela oleh masyarakat di
Sumatera Selatan. Pilihan model gerakan Kiai Affandi inilah yang belakangan
diistilahkan oleh Kiai Sholeh Hasan sebagai Pendidikan Salafiyah Plus PPNH
Sukaraja. Sebuah model pendidikan keagamaan berbasis pembelajaran kitab
klasik yang terbuka terhadap langkah-langkah inovasi. Inovasi yang bertujuan
meningkatkan kelancaran pendidikan salafiyah itu sendiri. Inovasi yang
utamanya berupa penyelenggaraan pendidikan umum atau formal.
Kini, memasuki usia 40 tahun perjuangannya, PPNH Sukaraja tengah
dalam proses mengembangkan perguruan tingginya. Dari bentuk STKIP Nurul
Huda menjadi Universitas Nurul Huda dengan program studi terdiri dari
Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan
Bahasa Inggris, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Guru MI
dan Pendidikan Teknologi Informasi. Hal yang sejak tahun 1995 telah dirintis
oleh Kiai Affandi bersama Kiai Sholeh Hasan. Sebelum itu, salah satu perguruan
swasta terbesar di Sumatera Bagian Selatan ini juga telah membangun

4 | Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023
Maresa Marsanda Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi

kelembagaan pendidikannya sejak dari RA, MI, MTs, SMP Terpadu, MA, SMK
dan SMA Terpadu.

4. PPNH Sukaraja dan Perkembangannya


Untuk Nurul Huda sendiri, perguruannya yang berawal dari pendidikan
keagamaan tradisional (Madrasah Diniyah Salafiyah) telah berkembang
sedemikian rupa dengan beragam unit pendidikan formal bahkan perguruan
tinggi. Raudhatul Athfal Nurul Huda (RANH), Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
(MINH), Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda (MTs-NH). Madrasah Aliyah Nurul
Huda (MANH), Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Huda (SMKNH) dan
Universitas Nurul Huda (UNUHA). Semua berdiri di Desa Sukaraja, dengan
fokusnya pada pelayanan yang berupa pendidikan diniyah salafiyah yang khas
pesantren itu, Nurul Huda mampu mengembangkan basis gerakan petani
pendatang Jawa di Desa Sukaraja menjadi cabang-cabang pesantren di dalam
maupun di luar Kabupaten OKU Timur. Cabang-cabang itu, sebagaimana telah
berlaku di Desa Sukaraja, Kecamatan Buay Madang, menjadi sentra
pengembangan sumberdaya manusia di wilayahnya. Buay Madang sendiri
merupakan kawasan sentra pertanian OKU Timur.
Cabang pertamanya adalah Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) Tanah
Merah yang dibuka pada tahun 2104. Fokusnya pada pendidikan diniyah
salafiyah dengan pengembangan kemampuan bahasa Arab dan Inggris bagi
santri. PPNH Tanah Merah memiliki unit pendidikan formal berupa Sekolah
Menengah Pertama Terpadu (SMPT) dan Sekolah Menengah Atas Terpadu
(SMAT). Pembukaan cabang ini bermula dari persoalan keamanan atas
mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda.
Karena alasan keamanan Nurul Huda mengambil kebijakan membuka
kampus di wilayah Belitang. Pembukaan kampus baru inilah yang mewajibkan
untuk dimulai dengan pembukaan cabang pesantren pertama bagi Nurul Huda.
Dengan penambahan kampus ini, maka Nurul Huda memilik tiga kampus bagi
perguruan tingginya. Kampus A dan Kampus B di Desa Sukaraja, Kecamatan
Buay Madang. Kampus C di Desa Tanah Merah, Kecamatan Belitang Madang
Raya. Belitang sendiri merupakan kawasan sentra perekonomian Kabupaten
OKU Timur.
Terkait pengembangan kampus dan persiapan pendirian program
pascasarjana perguruan tingginya sekaligus pengembangan sumberdaya
alumninya, Nurul Huda membuka cabang keduanya di Desa Kotabaru Selatan,
Kecamatan Martapura, pada tahun 2017. Cabang ini telah pula beroperasi
dengan pendidikan diniyah salafiyah yang berbasis pembelajaran Al Quran.
Dengan pengembangan fokus pada kearifan budaya Komering dan kecakapan
bahasa Inggris. Selain mengelola program pendidikan kepesantrenan, Cabang
PPNH Martapura mengelola Sekolah Dasar al-Quraniyah (SDQ) dan SMP al-
Quraniyah (SMPQ

B. Pembahasan
Model Pendidikan yang dipilih Kiai Affandi adalah pendidika Salafiah
Plus PPNH Sukaraja, sebuah model pendidikan keagamaan berbasis pembelajaran
kitab klasik yang terbuka terhadap langkah-langkah inovasi. Inovasi yang
bertujuan meningkatkan kelancaran pendidikan salafiyah itu sendiri. Inovasi yang
utamanya berupa penyelenggaraan pendidikan umum atau formal.
Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023 |
5
Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi Maresa Marsanda

Pondok pesantren salafiyah dapat dipahami sebagai pesantren yang


memelihara bentuk pengajaran teks klasik dan pendidikan moral sebagai inti
pendidikannya. Penggunaan kata salaf untuk pesantren hanya terjadi di Indonesia.
Tetapi pesantren salaf cenderung digunakan untuk menyebut pesantren yang tidak
menggunakan kurikulum modern, baik yang berasal dari pemerintah ataupun
hasil inovasi ulama sekarang. Pesantren salaf pada umumnya dikenal dengan
pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal semacam madrasah
ataupun sekolah. Kalaulah menyelenggarakan pendidikan keagaman dengan
system berkelas kurikulumnya berbeda dari kurikulum, model sekolah ataupun
madrasah pada umumnya. Jadi menurut pesantren salaf yakni pesantren yang
melakukan pengajaran terhadap santri-santrinya untuk belajar agama islam secara
khusus tanpa mengikutsertakan pendidikan umum didalamnya. Kegiatan yang
dilakukan biasanya mempelajari ajaran Islam dengan belajar menggunakan kitab-
kitab kuning atau kitab kuno (klasik), yang menggunakan metode tradisional
seperti hafalan, menerjemahkan kitab-kitab didalam berlangsungnya proses
belajar mengajar. Dalam pesantren salaf peran seorang kyai atau ulama sangat
dominan, kyai menjadi sumber referensi utama dalam system pembelajaran santri
pendidikan Islam yang sangat diperhitungkan dalam mempersiapkan ulama pada
masa depan, sekaligus sebagai garda terdepan dalam memfilter dampak negatif
kehidupan modern. Istilah pesantren tradisional digunakan untuk menunjuk ciri
dasar perkembangan pesantren yang masih bertahan pada corak generasi pertama
atau generasi salafi. Model Pendidikan yang digunakan di PPNH Sukaraja selain
Salafiah juga menerapkan system Pendidikan umum atau formal.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang Pendidikan PPNH
Sukaraja yang didirikan oleh Kiai Affandi pengembangan pesantren harus terus
didorong untuk maju. Karena pengembangan pesantren tidak terlepas dari adanya
kendala yang harus dihadapinya. Apalagi belakangan ini, dunia secara dinamis telah
menunjukkan perkembangan dan perubahan secara cepat, yang tentunya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap dunia pesantren.Di era
cepatnya perubahan di semua sektor dewasa ini, pesantren menyimpan banyak
persoalan yang menjadikannya agak tertatih-tatih, kalau tidak malah kehilangan
kreativitas, dalam merespon perkembangan zaman. Beberapa pesantren yang ada
pada saat ini, masih kaku (rigid) mempertahankan pola salafiyah yang dianggapnya
sophisticated dalam menghadapi persoalan eksternal. Padahal, sebagai suatu institusi
pendidikan, keagamaan, dan sosial, pesantren dituntut melakukan inovasi dan
internalisasi transformatif tanpa harus mengorbankan karakter nilai dasar aslinya.

B. Saran
Kita semua berharap semoga Allah senantiasa memberikan tambah barkah
bagi perjuangan PPNH Sukaraja. Baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
baik bagi dunia pesantren di Sumatera secara umum maupun dunia pesantren di
Komering secara khusus, terutama sebagai salah satu lokomotif literasi Salafi Sunni
Syafi’i. 

6 | Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023
Maresa Marsanda Pengembangan Desa Sukaraja & Hijrahnya KH. Affandi

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Saleh, Abdul, Rahman. 1995. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan


Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Internet :
https://tarbiyahislamiyah.id/dari-semangat-hijrah-menjadi-kiai-besar-potret-kiai-affandi-
dalam-40-tahun-ppnh-sukaraja/ (diunduh pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2023
pukul 14.00 WIB)

https://tarbiyahislamiyah.id/pengembangan-desa-sukaraja-bagian-i-potret-transformatif-
pembangunan-kawasan-pesisir-komering-berbasis-pemukiman-warga-jawa/(diunduh
pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2023 pukul 14.10 WIB)

https://tarbiyahislamiyah.id/pengembangan-desa-sukaraja-bagian-ii-keluhuran-elite-
pribumi-komering-mendatangkan-warga-jawa-untuk-pengembangan-daerah/(diunduh
pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2023 pukul 14.15 WIB)

Pengantar Pendidikan: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.1, No.1, Halaman 1-7, 2023 |
7

You might also like