Bab Ii Metodologi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS

2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN


JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. PENGUMPULAN DATA
1) PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Data – data yang dikumpulkan tahap ini berupa identifikasi
terhadap 2 (dua) masalah pokok yaitu:
a. Data Primer
i. Data jaringan jalan
ii. Data Tata Guna Lahan
iii. Data Simpang Terdampak
b. Data Sekunder
i. Data rancang bangun (master plan) Pertashop
ii. Data Pertumbuhan Penduduk dan Kendaraan

Data jaringan jalan dan tata guna lahan yang perlu diketahui
mencakup kelas, peruntukkan, dan kewenangan jalan serta
pengaturan persimpangan di sekitar lokasi Pertashop.

Data rancang bangun (Master Plan) yang perlu diketahui oleh


penulis sebagai bahan pertimbangan pada tahap pekerjaan antara
lain mencakup data lokasi, luasan lahan, luasan bangunan, dan
peruntukkannya serta pengaturan akses keluar masuk.

Data sekunder tersebut diperoleh dari Dinas Perhubungan


Kabupaten Madiun, Badan Pusat Statistik, Dinas Pekerjaan Umum
dan pihak pemrakarsa selain data sekunder diatas, data sekunder
yang diperlukan dalam analisis meliputi :

a) Layout rencana Pertashop


b) Data – data lalu lintas pada sekitar lokasi yang pernah diperoleh
dengan studi terdahulu
c) Data pertumbuhan kendaraan dan lalu lintas di sekitar Pertashop

METODOLOGI PENELITIAN 7
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Berkaitan dengan data sekunder tersebut selanjutnya digunakan


untuk mempersiapkan kebutuhan data primer, jadwal pelaksanaan
pengumpulan, analisis data.

2) LOKASI DAN BATASAN KAJIAN


Lokasi Pertashop berada di jalan Raya Dolopo - Ngebel, Ds. Bader,
Kec. Dolopo, Kab. Madiun.
Kondisi lahan untuk lokasi proyek merupakan sebidang tanah
kosong dengan luas 595 m2 sesuai SHM No. 0002 yang
rencananya akan dibangun Pertashop dengan luas lahan 225 m2
dan luas bangunan 34 m2. Secara lebih rinci, seperti di bawah ini
NO PENGGUNA LAHAN UKURAN TOTAL LUAS
(M2)
A Luas Bangunan
1 Kantor 9
2 Mushola 10
3 Toilet 6
4 Modular PERTASHOP 3x3 9
Total Luas Bangunan 34

Beberapa ruas jalan dan bangunan – bangunan tersebut merupakan


batas wilayah dari rencana pembangunan Pertashop, untuk lebih
jelasnya mengenai batas wilayah Pertashop dapat dilihat pada
gambar berikut.

METODOLOGI PENELITIAN 8
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Gambar 2.1 Lokasi Pertashop

Gambar 2.2 Batas Wilayah Studi

METODOLOGI PENELITIAN 9
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Gambar 2.3 Site Plan Pertashop

3) PENGUMPULAN DATA PRIMER


Untuk mendukung data- data sekunder yang yang telah
diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu
lintas eksisting, maka pengumpulan data primer akan dilakukan
secara langsung pada lokasi dengan tujuan untuk memperoleh
informasi penting berkaitan dengan kinerja dan kondisi lalu lintas
dan jaringan jalan di sekitar lokasi studi pengkajian.
Sebelum survey data primer, terlebih dahulu dilakukan tahap
persiapan survey yang intinya menggunakan sumber daya guna
memperoleh informasi sekunder bagi kematangan pelaksanaan
survey data primer. Pada tahap ini segala informasi yang berkaitan
dengan masalah lapangan pada wilayah kajian diramu dengan peta
– peta serta teori idealisasi sasaran analisis dan diterjemahkan ke
dalam bentuk – bentuk formulir survey, rencana kerja survey,
organisasi lapangan.
Apabila ada data dan informasi yang digunakan tidak
memenuhi standar kriteria ketepatan dan keakuratan, maka analisis
dan rekomendasi yang dihasilkan juga akan berbeda jauh dari
ketepatan dan keakuratan.

METODOLOGI PENELITIAN 10
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Kekurangan data yang dibutuhkan dari data sekunder yang


telah diperoleh dilakukan pengamatan langsung atau survey di
lapangan. Survey yang dilaksanakan untuk mendapatkan data
primer yang diinginkan antara lain:
a. Survey Inventarisasi Jalan dan Persimpangan Tidak
Bersinyal
1. Pelaksanaan Survey
Survey ini merupakan suatu kegiatan pendataan kondisi
sarana, prasarana serta lingkungan sekitar ruas jalan dan
simpang sehingga diketahui bagaimana keadaan
sesungguhnya di lapangan.
2. Lokasi Survey
Survey ini dilaksanakan pada semua kaki simpang serta ruas
jalan dalam wilayah studi yang ditetapkan, sehingga
diperoleh data secara keseluruhan mengenai kondisi
persimpangan dan ruas jalan yang ada.
3. Tata Cara Survey
Mengenai tata cara survey inventarisasi simpang dan ruas
jalan adalah sebagai berikut :
a) Survey dilakukan dengan mengamati dan mengukur
secara langsung seluruh perlengkapan dan fasilitas baik
di ruas jalan dan persimpangan yang ada termasuk di
dalamnya pengukuran kondisi geometric simpang, serta
kondisi tata guna lahan disekitar simpang dan ruas jalan.
b) Survey dilakukan pada hari kerja dan hari libur
4. Target Data
Target data yang ingin didapat dari survey inventarisasi
simpang dan ruas jalan adalah sebagai berikut:
a) Lebar tiap – tiap kaki simpang maupun panjang daerah
pengaruh simpang
b) Lebar pada ruas jalan baik pada badan jalan maupun
bahu jalan serta fasilitas pendukung jalan lainnya.
c) Jumlah dan jenis rambu

METODOLOGI PENELITIAN 11
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

d) Kondisi tata guna lahan


e) Prasarana jalan lainnya

b. Survey Pencacahan Lalu Lintas di Ruas


Survey pencacahan volume lalu lintas dilaksanakan untuk
mengetahui karakteristik volume lalu lintas di suatu ruas jalan
pada satuan waktu tertentu guna menentukan tingkat
pelayanan jalan. Pencacahan dilakukan dengan mengamati
jumlah kendaraan pada satu titik/ garis pengamatan.
Metode pencatatan secara manual maupun secara digital. Di
beberapa Negara maju instrument guna pelaksanaan survey
pencacahan lalu lintas sudah sangat berkembang dan populer
dalam penggunaannya. Untuk di Indonesia cara manual
merupakan cara umum yang dilakukan. Cara digital yang
sudah mulai banyak digunakan adalah menggunakan kamera
atau handycam.
Pencacahan terklasifikasi biasanya membedakan antara 4
jenis kendaraan. Pembagian kelas kendaraan dan lamanya
waktu survey tergantung dari kebutuhan dan tujuannya.
Kombinasi tipikal kelas adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Klasifikasi Kendaraan
No Jenis Kendaraan
1 Sepeda Motor (MC)
2 Kendaraan Ringan
- Mobil Pribadi
- Angkot
- Taksi
- Pick up
3 Kendaraan Besar (HV)
- Bus sedang, bus besar
- Truk 2 as
- Truk 3 as

METODOLOGI PENELITIAN 12
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

- Kontainer
4 Kendaraan Tidak Bermotor
- Becak, sepeda
Sumber: MKJI Tahun 1997

Dan mengenai strategi pelaksanaan survey dapat dilihat pada


penjelasan seperti yang terdapat di bawah ini.
a) Pelaksanaan Survey
Survey ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah volume
kendaraan pada suatu ruas jalan.

b) Lokasi Survey
Survey ini dilakukan di ruas jalan utama untuk akses keluar
masuk ke rencana pembangunan Pertashop yaitu Jalan Raya
Dolopo - Ngebel

c) Peralatan Survey
Peralatan survey yang dibutuhkan untuk melakukan survey
pencacahan lalu lintas di ruas adalah sebagai berikut:
1. Counter
2. Clipboard dan alat tulis
3. Traffic Count

d) Tata Cara Survey


Mengenai tata cara survey pencacahan lalu lintas di ruas jalan
adalah sebagai berikut:
1. Surveyor menempati titik survey, pada ruas jalan sedapat
mungkin mampu mengamati gerakan arus lalu lintas;
2. Surveyor minimal berjumlah 2 orang yang masing – masing
bertugas mencatat jumlah kendaraan pada masing- masing
lajur
3. Kendaraan dihitung untuk setiap interval waktu 15 menit dalam
1 jam selama peak hours (pagi, siang, sore hari)

METODOLOGI PENELITIAN 13
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

4. Survey dilakukan pada hari kerja dan hari libur

e) Target Data
Target data yang ingin didapat dari survey pencacahan lalu lintas
di ruas adalah :
1. Jumlah volume kendaraan pada suatu ruas jalan
2. Kapasitas ruas jalan

c. Survey Gerakan Membelok di Persimpangan Tidak Bersinyal


a) Pelaksanaan Survey
Survey ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah gerakan
membelok yang terjadi di persimpangan, baik yang belok kanan,
kiri atau lurus.

b) Lokasi Survey
Survey ini dilakukan di persimpangan, yaitu diambil tempat yang
cukup strategis pada kaki – kaki persimpangan sehingga mampu
mengamati jumlah kendaraan yang melakukan gerakan
membelok.

c) Peralatan Survey
Peralatan survey yang dibutuhkan untuk melakukan survey
gerakan membelok dipersimpangan adalah sebagai berikut :
1. Counter
2. Clipboard dan alat tulis
3. Traffic count

d) Tata Cara Survey


Mengenai tata cara survey gerakan membelok di persimpangan
adalah sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN 14
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

1. Surveyor menempati titik survey, pada kaki persimpangan


dimana sedapat mungkin mampu mengamati gerakan arus
lalu lintas;
2. Surveyor minimal berjumlah 3 orang yang masing – masing
bertugas mencatat jumlah kendaraan yang belok kanan, kiri,
dan lurus
3. Kendaraan dihitung untuk setiap interval waktu 15 menit dalam
1 jam selama 16 jam ( dari jam 05.00 – 21.00 WIB)
4. Survey dilakukan pada hari kerja dan hari libur.

e) Target Data
Target data yang ingin didapat dari survey gerakan membelok di
persimpangan adalah :
1. Persentase jumlah kendaraan yang melakukan gerakan
membelok di persimpangan;
2. Kapasitas persimpangan
3. Konflik yang terjadi di persimpangan.

d. Survey Kecepatan Lalu Lintas di Depan Lokasi


Tujuan dari survey kecepatan perjalanan adalah untuk mendapatkan
informasi situasi lalu lintas saat ini untuk mengidentifikasi lokasi
bottleneck dan menyediakan input bagi pembuatan model “ speed
flow relationship”
Dalam lingkup survey kecepatan perjalanan aktifitas yang
dilaksanakan adalah untuk mencatat waktu yang diperlukan oleh
rute – rute tertentu, serta mencatat kelambatan/ hambatan
perjalanan yang dialami mencakup lokasi, durasi, dan sebab- sebab
kelambatan / hambatan seperti friksi samping, lampu lalu lintas,
parkir kendaraan, pejalan kaki, kendaraan berhenti, kecelakaan, dan
kerusakan permukaan jalan.
Survey dilaksanakan dengan kendaraan bergerak mencatat waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai jarak yang telah ditentukan pada
ruas jalan di sekitar lokasi.

METODOLOGI PENELITIAN 15
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Rute yang dilalui berdasarkan ruas jalan yang telas ditentukan untuk
di kaji, untuk mendapatkan rata – rata kecepatan perjalanan pada
waktu – waktu yang berlainan dalam satu hari. Dari pencatatan
waktu perjalanan dapat dihitung rata – rata waktu perjalanan dan
kecepatan perjalanan.
Survey ini menggunakan metode menyusun ruas jalan, yaitu
menggunakan kendaraan dengan mencatat waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai jarak yang telah ditentukan pada masing – masing
ruas jalan dengan beberapa kali bolak – balik sebagai sampel tiap
ruas jalan, nilai yang diambil adalah nilai rata- ratanya dan dilakukan
untuk setiap ruas jalan yang mempunyai perbedaan fisik/
karakteristik didalam wilayah studi, survey dilaksanakan pada
pergantian jam sibuk dan jam tidak sibuk yaitu jam 09.00 WIB –
11.00 WIB dilakukan pada hari kerja dan hari libur.

METODOLOGI PENELITIAN 16
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

2.2. ANALISIS DATA


Secara umum metodologi penelitian yang disusun oleh konsultan pada
Kajian Analisis Dampak Lalu Lintas Pertashop dapat dilihat pada diagram
aliran di bawah ini.

METODOLOGI PENELITIAN 17
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Di dalam tahapan ini akan dilakukan kompilasi data dari analisis di dalam
rangka analisis besaran dan luasan dampak serta penanganan dampak
yang dilakukan.
1. Analisis Kinerja Ruas Jalan dan Persimpangan
Untuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi
dan lalu lintas pada daerah studi, pada tahap lanjutan, penulis akan
melakukan analisis kinerja jaringan yang dilakukan jalan baik tanpa
Pertashop dengan adanya pertashop. Analisis kinerja jaringan yang
dilakukan oleh penulis disini terdiri atas analisis kinerja ruas jalan dan
kinerja simpang untuk daerah eksternal dan analisis antrian pada jalan
akses. Oleh karena itu dalam analisis kinerja jaringan eksisting ini,
parameter yang digunakan antara lain adalah nisbah volume –
kapasitas (V/C ratio) dan kecepatan.
Analisis dampak lalu lintas merupakan kajian di bidang transportasi
yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai macam unsur
dibidang transport dan lain – lain.

2. Kapasitas
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997,
kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan bermotor yang melintasi
suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan dalam satuan waktu
tertentu. Kapasitas jalan dapat dibedakan sesuai keperluan
penggunaannya antara lain:
a. Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat
melintasi suatu penampang pada suatu jalur atau jalan selama 1
(satu) jam dalam keadaan jalan atau lalu lintas yang mendekati ideal
dapat dicapai.
b. Kapasitas yang mungkin adalah jumlah kendaraan maksimum yang
dapat melintasi suatu penampang pada suatu jalur atau jalan selama
1 (satu) jam, dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang sedang
berlaku pada jalan tersebut.
c. Kapasitas praktis adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat
melintasi suatu penampang pada suatu jalur atau jalan selama 1

METODOLOGI PENELITIAN 18
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

(satu) jam dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang bersangkutan
mengakibatkan kelambatan, bahaya dan gangguan kelancaran lalu
lintas yang masih dalam batas yang ditetapkan.
a) Besarnya kapasitas jalan dirumuskan sebagai berikut :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Keterangan :
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

1) Kapasitas dasar
Merupakan kapasitas yang berlaku untuk jalan kota daerah
kabupaten Madiun karena tipe dan luas kabupaten yang
besar untuk tipe jalan sebagai berikut : 2 lajur 2 arah (2/2), 4
lajur 2 arah (4/2), dan 1-3 lajur 1 arah (1 – 3/1) dengan nilai –
nilai sebagai berikut :
Tabel 2.2 Nilai Kapasitas Dasar
No Lebar Jalan Kapasitas Dasar Ketrangan
1 Empat lajur terbagi 1650 Per lajur
atau jalan satu arah
2 Empat lajur tak 1500 Per lajur
berbagi
3 Dua lajur tak berbagi 2900 Total 2 arah
Sumber: MKJI, Tahun1997

METODOLOGI PENELITIAN 19
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

2) Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas


Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Lebar Jalan
Tipe Jalan Lebar Jalur Lalu FCx
Lintas
Empat Lajur Terbagi atau Per lajur
jalan satu arah 3.00 0.92
3.25 0.96
3.50 1.00
3.75 1.04
4.00 1.08
Empat Lajur Tak Terbagi Per lajur
3.00 0.91
3.25 0.95
3.50 1.00
3.75 1.05
4.00 1.09
Dua Lajur Tak Terbagi Total Dua Arah
5 0.56
6 0.87
7 1.00
8 1.14
9 1.25
10 1.29
11 1.34
Sumber : MKJI, Tahun1997

3) Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp)


Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Untuk Pemisah Arah
Pemisah arah SP % - % 50 – 60 – 70 – 80 – 90 – 100 -
50 10 30 20 10 0
FCsp Dua lajur 2/2 1.00 0.94 0.88 0.82 0.76 0.70
Empat lajur 4/2 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88 0.85
Sumber : MKJI, Tahun1997

4) Faktor Penyesuaian (FCsp) Jalan dengan Median


Tabel 2.5. Faktor Penyesuaian Median

METODOLOGI PENELITIAN 20
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Median yang menerus FCsp


Tanpa Rintangan 1.12
Sedikit Rintangan 1.05
Banyak Rintangan 0.98
Sumber : MKJI, Tahun1997
Keterangan :
Sedikit : Rintangan ada tetapi lebih kecil dari satu setiap 500
meter
Banyak : Rata – rata rintangan setiap 500 meter

5) Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCsf)


Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Untuk Jalan Dengan Bahu
Tipe Jalan Kelas Faktor Penyesuaian Untuk
Hambatan Hambatan Samping dan Lebar
Samping Bahu
FCsf
Lebar Bahu Ws
< 0.5 1.0 1.5 > 2.0
4/2D VL 0.96 0.98 1.01 1.03
L 0.94 0.97 1.00 1.02
M 0.92 0.95 0.98 1.00
H 0.88 0.92 0.95 0.98
VH 0.84 0.88 0.92 0.96
4/2UD VL 0.96 0.99 1.01 1.03
L 0.94 0.97 1.00 1.02
M 0.92 0.95 0.98 1.00
H 0.87 0.91 0.94 0.98
VH 0.8 0.86 0.9 0.95
2/2UD Atau VL 0.94 0.96 0.99 1.01
Jalan Satu L 0.92 0.94 0.97 1.00
Arah M 0.89 0.92 0.95 0.98
H 0.82 0.86 0.9 0.95
VH 0.73 0.79 0.85 0.91
Sumber : MKJI, Tahun1997

METODOLOGI PENELITIAN 21
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Untuk Jalan Dengan Bahu Dengan


Kereb
Tipe Jalan Kelas Faktor Penyesuaian Untuk
Hambatan Hambatan Samping dan Lebar
Samping Bahu
FCsf
Lebar Bahu Ws
< 0.5 1.0 1.5 > 2.0
4/2D VL 0.95 0.97 0.99 1.01
L 0.94 0.96 0.98 1.00
M 0.91 0.93 0.95 0.98
H 0.86 0.89 0.92 0.95
VH 0.81 0.85 0.88 0.92
4/2UD VL 0.95 0.97 0.99 1.01
L 0.93 0.95 0.90 1.00
M 0.90 0.92 0.85 0.97
H 0.84 0.87 0.85 0.93
VH 0.93 0.95 0.97 0.90
2/2UD Atau VL 0.93 0.95 0.97 0.99
Jalan Satu L 0.9 0.92 0.95 0.97
Arah M 0.86 0.88 0.91 0.94
H 0.78 0.81 0.84 0.88
VH 0.68 0.72 0.77 0.82
Sumber : MKJI, Tahun1997

6) Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota (FCcs)


Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Untuk Ukuran Kota
Ukuran Kota (Jumlah Faktor Penyesuaian
Penduduk ) Untuk Ukuran Kota (FCcs)
(Juta)
<0.1 0.86
0.1 – 0.5 0.90
0.6 – 1.0 0.94
1.1 – 3.0 1.00
>3 1.04
Sumber : MKJI, Tahun1997

METODOLOGI PENELITIAN 22
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

7) Menentukan ekivalensi mobil penumpang (emp)


Tabel 2.9 Emp untuk Jalan Perkotaan tak terbagi
Tipe Jalan Emp
Jalan tak berbagi HV LV MC UM
Lebar jalur lalu
lintas WC (m)
6 >6
Dua lajur tak berbagi 1.3 1.0 0.5 0.4
0.8
(2/2 UD) 1.2 1.0 0.35 0.25
Empat lajur tak
1.3 1.0 0.4
terbagi 0.8
(4/2 UD) 1.2 1.0 0.25
Sumber : MKJI, Tahun1997

3. Tingkat Pelayanan Ruas Jalan


Merupakan cara unjuk kerja suatu ruas jalan yang digunakan sebagai
dasar analisis selanjutnya. V/C ratio adalah perbandingan antara
volume ruas dengan kapasitas ruas jalan tersebut. Volume satu ruas
didapatkan dengan cara melakukan survey. Pencacahan lalu lintas
terklasifikasi atau pergerakan antar zona yang membebani ruas jalan
tersebut. V/C ratio dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja dan
tingkat pelayanan ruas jalan. Untuk standar penilaian karakteristik
tingkat pelayanan ruas jalan yang dilihat dari V/C ratio dapat dilihat
pada tabel seperti yang terdapat di bawah ini :
Tabel 2.10 Karakteristik Tingkat Pelayanan Ruas Jalan
Tingkat Pelayanan Karakteristik Batas Lingkup
V/C
A Kondisi arus bebas dengan 0.00 – 0.20
kecepatan tinggi, pengemudi
dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa hambatan
B Arus stabil, tetapi kecepatan 0.20 – 0.44

METODOLOGI PENELITIAN 23
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

operasi mulai dibatasi oleh


kondisi lalu lintas, pengemudi
memiliki kebebasan yang cukup
untuk memilih kecepatan
C Arus stabil, tetapi kecepatan dan 0.45 – 0.74
gerak kendaraan dikendalikan,
pengemudi dibatasi dalam
memilih kecepatan
D Arus mendekati tidak stabil, 0.75 – 0.84
kecepatan masih dikendalikan,
V/C masih dapat ditoleriri
E Volume lalu lintas mendekati/ 0.85 – 1.00
berada pada kapasitas, arus
tidak stabil, kecepatan
terkadang terhenti
F Arus yang dipaksakan atau >1,00
macet, kecepatan rendah,
volume diatas kapasitas, antrian
panjang dan terjadi hambatan –
hambatan besar.
Sumber: MKJI, Tahun1997

4. Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal – Kapasitas Simpang Tak


Bersinyal

C= Co x FW x FM x FCS X FRSU x FLT x FRT x FMI

Keterangan :
C : Kapasitas Simpang Tak Bersinyal (smp/ jam)
Co : Kapasitas Dasar (smp/ jam)
FW : Faktor penyesuaian Lebar Masuk
FM : Faktor Penyesuaian Tipe Median jalan utama
FCS : Faktor Penyesuaian Ukuran Kabupaten

METODOLOGI PENELITIAN 24
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

FRSU : Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan


Samping dan kendaraan tak bermotor
FLT : Faktor Penyesuaian Belok Kiri
FRT : Faktor Penyesuaian Belok Kanan
F MI : Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Minor

Tabel 2.11 Kapasitas Dasar Simpang Tak Bersinyal (Co)


Tipe Simpang Kapasitas Dasar smp/ jam
322 2700
342 2900
324 atau 344 3200
422 2900
424 atau 444 3400
Sumber: MKJI, Tahun1997

Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Jalan Utama (FW)


Uraian Tipe M Faktor Penyesuaian
Median (FM)
Tidak ada median Tidak ada 1.00
jalan utama
ada median jalan Sempit 1.05
utama, lebar < 3 m
Ada median jalan Lebar 1.20
utama, lebar 3 m
Sumber : MKJI, Tahun1997

Tabel 2.13 Faktor Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan


Kendaraan Tak bermotor (FRSU)
Kelas Tipe Kelas Hambatan Rasio Kendaraan Tak Bermotor
lingkungan jalan samping sf 0 0.0 0.1 0.1 0.2 0.2
Komersial Tinggi 0 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7
Sedang 0 0.8 0.8 0.8 0.7 0.7

METODOLOGI PENELITIAN 25
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Rendah 0 0.9 0.8 0.8 0.7 0.7


Permukiman Tinggi 0 0.9 0.8 0.8 0.7 0.7
Sedang 0 0.9 0.8 0.8 0.7 0.7
Rendah 0 0.9 0 0.8 0.7 0.7
Akses terbatas Tinggi/ sedang/ 1 0.9 0.9 0.8 0.8 0.7
rendah
Sumber: MKJI, Tahun1997

Tabel 2.14 Faktor Penyesuaian Arus Jalan Minor (FM)


IT FMI PMI
422 1.19 X PMI2 – 1.19 X PMI + 1.19 0.1
0.9
424 16.6 X PMI4 – 33.3 X PMI3 + 25.3 X PMI 2 – 8.6 X PMI 0.1
0.3
444
424 1.11 X PMI2 – 1.11 X PMI X 1.11 0.3
0.9
444
322 1.19 X PMI2 – 1.19 X PMI X 1.19 0.1
0.5
322 0.595 X PMI2 + 0.595 X PMI3 + 0.74 0.5
0.9
342 1.19 X PMI2 – 1.19 X PMI + 1.19 0.1
0.5
342 2.38 X PMI 2 – P 2.38 X PMI + 1.49 0.5
0.9
324 16.6 x PMI2 – 33.3 X PMI3 + 25.3 X PMI2 – 8.6 X PMI 0.1
0.3
344
324 1.11 X PMI2 – 1.11 X PMI + 1.11 0.3
0.5
344
324 -0.555 X PMI2 + 0.555 X PMI + 0.69 0.5
0.9
344
Sumber: MKJI, Tahun1997
 Tundaan Simpang
a. Tundaan lalu lintas simpang (DT)

METODOLOGI PENELITIAN 26
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Untuk DS < 0.6


DT = 2 + 8.2078 X DS – (1- DS) X 2
Untuk DS > 0.6
DT = 1.0504 / 0.2742 – (0.2042 X DS) – (1 – DS) X 2

b. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama (DTMA)


Untuk DS <0.6
DTMA = 1.8 + 5.8234 X DS – (1 – DS) X 1.8
Untuk DS > 0.6
DTMA = 1.05034 / 0.346 – (0.246 X DS) – (1- DS) X 1.8

c. Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor


(DTMI) DT MI = ( Qtotal x DTI – QMA x DTMA)/ QMI
Keterangan:
DTMI : Tundaan Lalu Lintas Minor ( detik/ SMP)
Qtotal : Volume lalu lintas simpang total ( smp/ jam)
DTI : Tundaan Total Lalu Lintas Simpang ( smp/ jam)
QMA : Volume Lalu Lintas Jalan Mayor (smp/jam)
DTMA : Tundaan Total Lalu Lintas Mayor (detik/smp)
QMI : Volume Lalu Lintas Jalan Minor (smp/ jam)

d. Tundaan Geometrik
Untuk DS < 1.0 :
DG = (1 – DS) x (Pr x 6) + (1 – Pr) x 3) + DS x 4 (detik/ smp)
Untuk DS > 1.0 :
DG = 4
Dimana :
DS : Derajat Kejenuhan
Pr : Rasio arus belok terhadap arus total
DG : Tundaan Geometrik normal untuk kendaraan belok yang tak
terganggu (detik/ smp)

e. Tundaan Simpang (D)

METODOLOGI PENELITIAN 27
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

D = DG + DTI
Dimana :
DG : Tundaan Geometrik
DTI : Tundaan Lalu Lintas Simpan

 Kecepatan Ruas Lapangan


V = FV x 0.5 x ( 1+ ( 1 – DS) 0.5
Dimana :
V : Kecepatan Ruas Lapanga
FV : Kecepatan Bebas
DS : Derajat Kejenuhan

5. Kebutuhan Ruang Parkir


Parkir merupakan salah satu komponen suatu system transportasi yang
perlu dipertimbangkan. Penyelenggaraan fasilitas parkir adalah suatu
metode perencanaan dalam menyelenggarakan fasilitas parkir
kendaraan, baik di badan jalan maupun di luar badan jalan. Standar
kebutuhan luas area kegiatan parkir berbeda antara satu dengan yang
lain, tergantung kepada beberapa hal antara lain, pelayanan, tarif yang
diberlakukan, ketersediaan ruang parkir, tingkat kepemilikan kendaraan
bermotor, tingkat pendapatan masyarakat. Berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: 272/HK.105/DJRD/96
tentang pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir, bahwa
besarnya satuan ruang parkir dinyatakan sebagaimana tabel di bawah
ini :
Tabel 2.21 Penetuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
No Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m)
1 a. Mobil penumpang untuk 2.30 x 5.00
golongan I
b. Mobil penumpang untuk 2.50 x 5.00
golongan II
c. Mobil penumpang untuk 3.00 x 5.00
golongan III
2 Bus/ Truk 3.40 x 12.50

METODOLOGI PENELITIAN 28
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

3 Sepeda Motor 0.75 x 2.00


Sumber: SK Dirjen No. 272/HK.105/DRJD/96
6. Radius Putar
Ketentuan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2012 Tentang
Kendaraan : Pasal 71
1) Radius putar sebagaimana dimaksud dalam pasal 64 ayat (2) huruf
h untuk kendaraan bermotor tanpa kereta gandengan atau kereta
tempelan maksimum 12.000 (dua belas ribu) millimeter.
2) Radius putar kendaraan bermotor dengan kereta gandengan atau
kereta tempelan maksimum 18.000 (delapan belas ribu) millimeter.

Gambar 2.4 Radius Putar Kendaraan Kecil

Gambar 2.5 Radius Putar Kendaraan Besar

METODOLOGI PENELITIAN 29
DOKUMEN STANDAR TEKNIS PENANGANAN DAMPAK LALU LINTAS
2022 PERTASHOP PT. SAPU JAGAD MADIUN
JL. RAYA DOLOPO - NGEBEL, DS. BADER, KEC. DOLOPO, KAB. MADIUN

Gambar 2.6 Pergeseran Lintasan Kendaraan di Tikungan

METODOLOGI PENELITIAN 30

You might also like