0% found this document useful (0 votes)
33 views

Admin, Document

This document summarizes a research article that examines the impact of work discipline and training on employee performance at PT BPR Sejahtera Batam, a bank in Batam, Indonesia. The research found that work discipline had the greatest impact on employee performance, accounting for 72.8% of the increase in performance. Training had a smaller but still significant impact, accounting for a 33.5% increase in performance. Statistical analysis showed that work discipline and training together significantly influence employee performance.

Uploaded by

Richard Fereirra
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
33 views

Admin, Document

This document summarizes a research article that examines the impact of work discipline and training on employee performance at PT BPR Sejahtera Batam, a bank in Batam, Indonesia. The research found that work discipline had the greatest impact on employee performance, accounting for 72.8% of the increase in performance. Training had a smaller but still significant impact, accounting for a 33.5% increase in performance. Statistical analysis showed that work discipline and training together significantly influence employee performance.

Uploaded by

Richard Fereirra
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 18

ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI (JMBI UNSRAT)
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI PT BPR SEJAHTERA BATAM

Tommy Hartono, Mauli Siagian


Universitas Putera Batam
ARTICLE INFO

Keywords: Discipline, Organization needs to manage their human resources well to have
Employess Perfomance, sustainability and advancement. To increase the performance of their
Training employees, organizations need human resources with skills and abilities
according to the vision and mission of the organization. This research aims
to find out the impact of work discipline and training towards the performance
of employees of PT BPR Sejahtera Batam, which consists of a total of 105
employees. This research uses saturated samples and the technique that the
researcher is able to use is primary data by distributing questionnaire in the
form of Google Forms. The data analysis method used are descriptive
analysis, data quality test: validity test and reliability test, classic assumption
test: normality test, multicollinearity and heteroscedasticity test, influence
test: multiple regression analysis and coefficient determination test, and
hypothesis test: T test and F test. The independent variables are work
discipline (X1) and training (X2). Dominant impact towards dependent
variables or performance of employees (Y) towards PT BPR Sejahtera Batam
are Work Discipline Variable (X1) which has beta coefficient value of 0,728
or 72,8% which means that for every one point increment of work discipline
variable (X1) is able to increase performance by 72,8% and for training
variable (X2) with beta coefficient value of 0,335 or 33,5% which means that
Corresponding author: for every one point increment of training variable (X2) could increase
Tommy Hartono performance by 33,5%. Work discipline bariable and training variable does
[email protected] influence performance, this can be see by the result of F test, which yield
131,371>f_table in the amount of 3,09.

220 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Pendahuluan

Latar Belakang
Manusia adalah salah satu sumber daya yang dicakupkan sebagai penentu kejayaan atau kegagalan
suatu perusahaan. Organisasi harus mengelola ataupun mengatur sumber daya manusia yang dimiliki
dengan seoptimal dan maksimal dengan tujuan untuk perkembangan dan kemajuan perusahaan. Oleh sebab
itu, kemajuan untuk suatu organisasi bisa ditegaskan oleh kesejahteraan dan kualitas pegawai yang bekerja
di organisasi tersebut. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, organisasi membutuhkan sumber daya
manusia dengan keterampilan dan kemampuan mereka sendiri sesuai dengan visi dan misi organisasi. Untuk
alasan ini, mencapai tujuan organisasi memerlukan pendidikan yang memadai, pengalaman kerja dan
kemampuan para pegawai pada organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Disiplin kerja sangat lah penting dikarenakan hal ini memberikan pengaruh kinerja seorang
karyawan meningkan, dalam unsur ini peneliti melihat bahwa karyawan PT BPR Sejahtera Batam kurang
sadar terhadap pentingnya disiplin kerja sehingga hal terserbut sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Sama halnya dengan Pelatihan bahwa hal tersebut mempengaruhi suatu proses mempelajari
keahlian maupun skill yang diperlukan pegawai baru dan pegawai yang telah lama bekerja untuk
menjalankan kewajiban untuk bekerja dalam hal ini sehingga pelatihan amat diperlukan agar bisa
meningkatkan kinerja karyawan
Dalam menumbuhkan pelatihan bukan hanya keahlian dan pengertian mengenai kerjaan yang di
inginkan sehingga bisa dicapai, tetapi dengan adanya struktur pelatihan menumbuhkan dan memajukan cara
berpikir, etika, dan segi pandang yang lebih baik dari seorang pegawai mengenai hal yang dilakukan dengan
baik secara individu maupun dalam tim kerja. Selain penerapan pelatihan kerja, disiplin kerja juga sangat
dibutuhkan dalam peningkatan perfoma kerja karyawan. Awal mula agar dapat mengapai prestasi kerja
yang sesuai ambisi harus dimulai dari disiplin. Disiplin kerja mempengaruhi kepekaan karyawan dalam
mematuhi semua norma yang berlaku didalam perusahaan
PT BPR Sejahtera Batam adalah suatu instansi yang berjalan dibidang jasa perbankan yang kegiatan
utamanya adalah mengerahkan dan mengalirkan dana kepada masyarakat kota Batam. PT. BPR Sejahtera
Batam merupakan lembaga keuangan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris nomor 25 tanggal 17
November 2004, dihadapan Maria Anastaisa Halim, SH., notaris di Batam. Anggaran dasar telah
diumumkan dalam tambahan nomor 3747 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 15 April
2005.

Tinjauan Pustaka

Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan situasi atau etika hormat yang muncul dari diri sendiri karyawan mengenai
aturan maupun norma-norma dan bisa dikatakan bahwa tindakan yang diambil untuk mengkoreksi perilaku
karyawan. (Siagian, 2018). Dikemukan oleh (Rukhayati, 2018) Disiplin kerja ialah teknik yang dipakai oleh
atasan untuk membangun hubungan dengan bawahan Sehingga pegawai dapat bisa merubah suatu
kebiasaan menjadi bentuk usaha agar bisa menilai tingkatan kepekaan seseorang mengikuti seluruh aturan
organisai dan asas sosial yang telah berlaku. Sama halnya dengan yang dikemukakn oleh (Tamba et al.,
2018) Disiplin kerja ialah cara mental kita untuk tercerminya suatu kelakuan atau kebiasaan, sekelompok
ataupun masyarakat terhadap ketaatan kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan oleh perusahan atau etik
norma dan asas yang diterpakan agar mencapai suatu tujuan yang di rencanakan. Dikemukan juga oleh
(Siagian, 2017) Disiplin kerja ialah sikap menghargai terhadap kebijakan dan norma-norma organisasi yang
221 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

tumbuh pada para pegawai, yang terdampak dapat menye-suaikan diri dan menaati semua dengan ikhlas
pada kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dibuat. Begitu juga yang telah dikemukan oleh (Arda,
2017) Disiplin Kerja merupakan hal yang sebagai acuan untuk menjalani pekerjaan yang sesuai aturan
ketetapan norma yang ada dalam mengoptimalkan kerja. Agar disiplin bisa berjalan dengan baik maka
dibutuhkan pembagian kerja yang jelas sehingga setiap karyawan yang terlibat mengetahui dan menyadari
apa tanggung jawabnya, cara mengerjakan, waktu yang tepat untuk pekerjaan harus dikerjakan dan
diselesaikan, dengan ketentuan kerja yang ditelah ditentui oleh organisasi dan kepada siapa pegawai harus
mempertanggung jawabkan hasil kerjaan yang telah dikerjain sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkatan
disiplin dapat meningkat secara optimal.
Menurut (Arda, 2017:50-60) ada 8 indikator kedisiplinan antara lain sebagai berikut :
1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang ingin dituju harus tepat dan jelas ditangani dan cukup jaringan untuk karyawan agar dapat
dimengerti. Ini dapat diartikan dengar arahan (tugas) yang telah dibagi kepada pegawai harus sesuai
dengan keahlian dari para pegawai sehingga ia dapat bekerja dengan serius dan disiplin
2. Teladan pemimpin
Pemimpin harus bisa menjadi contoh dan panutan oleh para karyawan dalam melakukan sesuatu. Oleh
karena itu pimpinan diharuskan untuk memberikan panutan bagi karyawan lainnya, beretika baik, jujur,
tidak pilih kasih, bisa membuktikan perkatanya terhadap tindakanya. Dengan teladan pemimpin yang
baik, kedisiplinan karyawan akan pasti mengikuti contoh dari atasan dengan baik juga. Jika contoh atasan
yang tidak memberikan panutan yang bagus (tidak memiliki disiplin yang bagus), para karyawan dengan
mudahnya akan mengikuti atasan sehingga membuat tingkat kedisiplinan berkurang.
3. Balas jasa
Balas jasa akan meningkatkan semangat dan motivasi bagi pegawai sehingga Semakin tinggi rasa balas
jasa semakin besar juga rasa kedisiplinan karyawan. Karyawan akan sulit untuk disiplin bila balas jasa
tidak sesuai dengan hasil kinerja yang telah dikerjakan
4. Keadilan
Keadilan yang dapat menjadi awal dalam memberikan tuntunan atau sanksi akan mempengaruhi yang
membuat menjadi kedisiplinan karyawan akan semakin baik. pimpinan yang hebat dalam keadilan selalu
memiliki sifat yang tidak pilih kasih terhadap seluruh karyawan yang berada di perusahaan. Dengan
keadilan yang jelas maka akan membuat kedisiplinan semakin meningkat. Dengan kata lain keadilan
harus diterpakan sebagus mungkin pada setiap organisai supaya kedisiplinan pada suatu organisasi dapat
meningkat dengan baik.
5. Waskat
Waskat berarti pemimpin wajib peduli dan langsung memantau kelakuan, ahklak, etika, semangat kerja,
dan hasil kerja karyawanya. Waskat efektif dapat mempengaruhi kedisiplinan dan ahklak kerja pegawai.
pegawai merasakan mendapati kepedulian, pelajaran, cara, arahan, dan pemantauan dari pimpinan
sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kinerja karyawan.
6. Sanksi Hukuman
Tingkat dalam memberikan sanksi ketika melakukan kesalahan turut berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Sanksi hukuman harus diatur sedemikian rupa dengan pertimbangan yang matang, logis, dan
disampaikan secara jelas kepada karyawan yang berada pada perusahaan. Sanksi hukuman hendaknya
harus setimpal dengan kelasahan yang dilakukan, bersifat merubah, dan menjadi Sarana penyemangat
untuk menjaga kedisiplinan dalam perusahaan
7. Ketegasan
Atasan harus benar dalam mengambil keputusan dan tepat dalam bertindak, sehingga setiap kali
mengambil keputusan saat memberikan hukuman yang tidak disiplin diharuskan sama dengan aturan
222 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

yang telah diterapkan. Atasan harus berani dalaam mengambil keputusan yang tegas menerapkan
hukuman untuk bawahan yang tidak mematuhi norma akan dihormati dan disegani cara memimpin oleh
para karyawan.
8. Hubungan Kemanusiaan
Direct single relationship, direct group relationship, dan cross relationship memiliki hubungan yang
mencerminkan kesamping dan keatas oleh sebab itu dapat dikatakan semua telah berjalan dengan
optimal. Sehingga dapat mencipatakn human relationship yang cocok bisa menghasilkan lingkungan dan
kondisi kerja yang nyaman untuk para pegawai yang bekerja pada organisasi. Hal tersebut akan membuat
karyawan lebih disiplin terhadap peraturan organisasi. Jadi, kedisiplinan akan terwujud apabila adanya
hubungan baik antara sesama karyawan diperusahaan.

Pengertian Pelatihan
Pelatihan ialah metode untuk mengasah keterampilan dan diberikanya masukan, dengan cara etika
yang optimal maka pegawai dapat melaksanakan kewajiban dalam bekerja dengan seoptimal mungkin
dengan ketentuan tujuan perusahaan. (Suherman, 2017). Dikemukan oleh (Siswadi, 2016) Pelatihan ialah
struktur suatu pendidikan. Pelatihan harus mutlak jelas dan mudah dimengerti. kejelasan mengartikan
pelatihan harus memiliki hubungan bidang kerjaan yang dikerjakan oleh karyawan yang mendapat pelatihan
yang diberikan. Mudah dimengerti berarti yang sudah dilatihkan dapat dipraktikkan dengan jelas dan benar
sesuai denga pelatihan yang telah diterapkan. Dikemukan oleh (Siagian, 2018b) Pelatihan merupakan
metode yang meliputi sedemikian tujuan berupa untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisisa
dengan membina para professional untuk membantu pegawai dalam periode waktu yang ditentukan dan
untuk meningkatkan ketangkasan kerja peserta di area kerja tertentu. Dikemukan oleh (Siswadi, 2016)
Pelatihan ialah struktur pendidikan yang memiliki jenjang waktu dan mempergunakan cara sistematis dan
terstruktur dimana para staff mengetahui informasi dan ketangkasan teknis dalam tujuan terbatas.
Dikemukan oleh (Walters & Rodriguez, 2017) Pelatihan ialah kegiatan terorganisir yang memiliki target
untuk memberikan penjelasaan dan/atau instruksi untuk meningkatkan pengetahuan para penerima pelaihan
atau untuk membantunya mencapai tingkat yang disyaratkan ataupun yang distandarkan pengetahuan atau
keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Indikator-indikator pelatihan yang di kemukakan oleh (Yulianto, 2018:39) diantaranya:
1. Pengarahan, individu dan persaingan pengarahan pelatihan tepat dengan sasaran yang akan dituju.
2. Partisipan pelatihan akan dipilih sedemikian rupa berdasarkan ketentuan tertentu dan syarat yang tepat.
partisipan pelatihan harus memiliki antusian yang tinggi yang tinggi untuk mengikuti kegiatan yang telah
diberikan oleh perusahaan.
3. Pelajaran yang dipaparkan dalam memberikan pelatihan diharuskan sesuai dengan tujuan dalam masing-
masing departemen dan pelajaran pelatihan harus mengacu pada hal baru agar partisipan dapat mengerti
kondisi nyata yang sekarang terjadi.
4. Cara dalam menerapakan pelatihan akan lebih efektif jika suatu kegiatan pelatihan sumber daya manusia
yang tepat jika dalam pemberian pelatihan jelas dan berbobot.
5. Pelatihan yang akan dilaksanakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada partisipan agar mereka
dapat mengerti dan memiliki gambaran terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.
6. Alat pelatihan wajib mempunyai kualifikasi yang jelas dan memilik nilai yang berbobot.

Pengertian Kinerja Karyawan


Kinerja karyawan ialah arti lain dari performance yang dimaksud hasil kerja para pegawai, sebuah
metode struktur atau suatu instansi dengan menyuluruh, sehinggan dengan begini hasil kerja bisa
ditampilkan buktinya dengan konkrit dan bisa dinilai (dibandingkan ketentuan yang telah dipastikan).
223 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

(Puteri & Ramli, 2017). Dikemukan oleh (Fachreza et al., 2018) Kinerja ialah hasil kerja yang ingin dituju
suatu organisasi dengan megkerahkan pegawai atau kelompok, sesuai dengan kewajiban dan kekuasaan
tertentu dalam usaha sehingga bisa mewujudkan tujuan dari organisasi. adanya hubungan yang jelas diantara
kinerja perorangan dengan kinerja kelompok, dengan ini bisa artikan juga jika kinerja pegawai semakin
baik maka hal ini dapat membuat meningkatnya kinerja suatu perusahaan. Dikemukan oleh (Siagian,
2018a) kinerja karyawan ialah dari tugas yang telah diselesaikan oleh seorang pegawai agar dapat
mewujudkan target dari perusahaan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang maksimal dalam melakukan
tugasnya atau kebijakan yang memiliki ketentuan organisasi dengan standarnya sendiri. Dikemukan oleh
(Rani & Mayasari, 2016) Kinerja karyawan adalaah hasil atau bentuk hasil kerja yang bisa ditnetukan dari
aspek kemampuan dan kuantitas berlandaskan ketentuan kerja yang telah diterapkan oleh organisasi
sehingga organisasi dapat menilai kinerja karyawan tersebut. Dikemukan oleh (Bintoro et al., 2019:203-
218) Kinerja ialah hasil yang digunakan para organisasi untuk meningkatkan melaksanaka pekerjaan
individual pegawai dengan dinilai partisipasi pegawai terhadap organisasi untuk periode waktu yang telah
ditetapkan oleh organisai. Organisasi harus selalu mencoba mendorong motivasi dan kinerja masa depan
dari golongan-golonganya dengan mengkaitkan diberikanya bayaran, seperti kenaikan upah dan kenaikan
pangkat, mengenai nilai yang dari struktur penilaian kinerja.
Menurut (Afandi, 2018:89) indikator-indikator kinerja pegawai ialah berupa berikut :
1. Kuantitas hasil kerja dapat dinilai dari bentuk yang diukur dari total hasil kerja yang bisa dilihat dari
hasil satu kesatuan angka.
2. Kualitas hasil kerja dapat dinilai dari bentuk yang diukur yang bersangkutan mengenai mutu dan
keberhasilan dalam bekerja yang bisa disampaika dengan penilaian atau lainnya.
3. Efesiensi dalam menyelesaikan tugas dengan berbagai cara yang seksama dan dengan cara yang efisien.
4. Disiplin kerja Taat kepada hokum dan peraturan yang berlaku .
5. Inisiatif kesanggupan untuk memilih dan melakukan segala kerjaan dengan benar dan maksimal tanpa
harus diarahkan, dapat mengetahui apa merupakan kewajiban yang harus dikerjakan terhadap sesuatu
yang seharusnya menjadi kewajibanya, berusaha untuk dapat semakin baik dalam melakukan beberapa
hal walaupun dalam keadaan tertekan maupun dalam keadaan susah.
6. Ketelitian dalam Tingkat kesesuaian hasil pengukuran kerja apakah kerja itu udah mencapai tujuan apa
belum.
7. Kepemimpinan bisa memberi pengaruh dan memberikan contoh bagaiman sosok pemimpin yang dapat
menjadi panutan dalam mencapai tujuan organisasi.
8. Kejujuran yakni menyangkut sifat dan kejujuran berupa salah satu sifat yang susah diterapkan.
9. Kreativitas ialah ketangkasan yang melibatkan pemunculan gagasan atau yang melibatkan pemunculan
gagasan.

Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dikemukakan oleh (Siagian 2018) dengan Judul Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya
Organisasi, Kompetensi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sat Nusapersada
Tbk Batam. Teknik analisis Analisi Jalur (path analysis) dengan hasili penelitian menemukan bahwa
disiplin kerja memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap motivasi kerja, Budaya organisasi
memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap motivasi kerja, Kompetensi memberi pengaruh
langsung secara signifikan terhadap motivasi kerja, Disiplin kerja memberi pengaruh langsung secara
signifikan terhadap kinerja karyawan, Budaya organisai memberi pengaruh langsung secara signifikan
terhadap kinerja karyawan, Kompetensi memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap kinerja
karyawan, Motivasi kerja memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap kinerja karyawan,
Disiplin kerja melalui motivasi kerja tidak memberi pengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
224 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

karyawan, Budaya organisasi melalui motivasi kerja tidak memberi pengaruh secara tidak langsung
terhadap kinerja karyawan, Kompetensi melalui motivasi kerja tidak memberi pengaruh secara tidak
langsung terhadap kinerja karyawan.
2. Penelitian yang dikemukakan oleh (Siagian, 2020) dengan judul Pengaruh Komunikasi, Disiplin Kerja,
dan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Citra Mandiri Distribusindo. Teknik analisis regresi
linier berganda dengan hasil penelitian menemukan bahwa kᴏmunikasi memberi dampak pᴏsitif dan
signifkan tehadap kinerja karyawan, disiplin kerja memberi dampak pᴏsitif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, insentif memberi dampak pᴏsitif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,
Komunikasi, disiplin kerja, dan insentif bersama-sama memberi pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan
3. Penelitian yang dikemukakan oleh (Arda, 2017) dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia cabang Putri Hijau Medan. Teknik
Analisis Regresi Linier Berganda dengan hasil menemukan bahwa memberikan pengaruh yang positif
antara variabel kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
4. Penelitian dikemukakan oleh (Karir et al., 2018) dengan judul Pengaruh Pengembangan Karir, Pelatihan
Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Air Manado. Teknik Analisis regresi linier berganda
dengan hasil menemukan bahwa Pengembangan Karir secara parsial memberi pengaruh terhadap Kinerja
Karyawan, Pelatihan secara parsial memberi pengaruh terhadap Kinerja Karyawan, Motivasi secara
parsial tidak memberi pengaruh terhadap Kinerja Karyawan, Pengembangan Karir, Pelatihan dan
Motivasi secara simultan memberi pengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
5. Penelitian yang dikemukakan oleh (Mauli & Wasiman, 2018) dengan judul Model Hubungan
Kepemimpinan, Stress kerja, Komitmen organisasi terhadap Kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
sebagai variabel interverning perusahaan jasa pengiriman kargo di kota Batam. Teknik analisa analisis
jalur dengan hasil menemukan bahwa Kepemimpinan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap
kepuasan kerja, Stres kerja memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap kepuasan kerja,
Komitmen organisasi memberi pengaruh langsung secara signifikan terhadap kepuasan kerja, Kepuasan
kerja memberi pengaruh secara langsung dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, Kepemimpinan
memberi pengaruh secara langsung dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, Stres kerja memberi
pengaruh langsung secara signifikan terhadap kinerja karyawan, Komitmen organisasi memberi
pengaruh langsung secara signifikan terhadap kinerja karyawan, Kepemimpinan memberi pengaruh
secara signifikan melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, Stres kerja memberi pengaruh
secara signifikan melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, Komitmen organisasi berpengaruh
tidak secara signifikan melalui kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
6. Penelitian yang dikemukakan oleh (Syafrina, 2017) dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Suka Fajar Pekanbaru Teknik Regresi linear sederhana dengan hasil
menemukan bahwa disiplin kerja memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kerangka Konseptual

Disiplin Kerja
(X1) Kinerja Karyawan
(Y)
Pelatihan
(X2)

Gambar 1 Kerangka pemikiran


Sumber : Peneliti, 2020
225 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Hipotesis
Hipotesis ialah reaksi temporari mengenai suatu permasalahan oleh karena itu masih perlu di uji
kebenaranya dan dapat didefinisikan dalam jawaban sementara mengenai penelitian hingga terbukti lewat
data yang tergabung (Ningrum, 2017), hipotesis yang ditentukan untuk penelitian ini ialah :
H1 : Disiplin kerja memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT BPR Sejahtera Batam.
H2 : Pelatihan memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan PT BPR Sejahtera Batam.
H3 : Disiplin kerja dan pelatihan memberi pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT
BPR Sejahtera Batam.

Metodologi penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif, Variabel yang diteliti berupa kuantitatif yang dapat
diklasifikasi menjadi dua, berupa variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). variabel bebas ialah suatu variabel nyata ataupun berlaku sebelum variabel terikatnya. Dengan
adanya variabel tersebut berada dalam penelitian kuantitatif ialah variabel yang menguraikan
berlangsungnya fokus atau pembahasan penelitian. Sedangkan, variabel terikat untuk variabel yang terjadi
karna suatu akibat atau yang terkontrol oleh variabel bebas. Dengan adanya variabel ini tersebut untuk
variabel yang diterangkan dalam fokus/pembahasan penelitian (Priyono, 2016)
Analisis regresi liniear berganda merupakan analisis yang mempunyai variabel bebas yang lebih dari
beberap variabel. Dalam analisis regresi liniear berganda ada memiliki uji asumsi klasik, berupa uji
heteroskedastisitas, uji yang dilakukan memiliki tujuan Sehingga bisa mengetahui bagaimana bentuk model
regresi berlakunya ketidakcocokan varians residual dari suatu peninjauan ke peninjauan yang lainnya, tetapi
selanjutnya Uji Normalitas, yang mendapat tujuan untuk agar dapat mengetahui menentukan dalam suatu
model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau bersama-sama memilii fungsi normal atau
tidak.(Sulistyono & Sulistiyowati, 2018)
Sarana untuk meneliti ini digunakanya aplikasi SPPS Version 25 yakni berupa mengumplkan data
dengan bentuk kuesioner, dan kuesioner yang dipakai merupakan kuesioner tertutup atapun internal.
Kuesioner adalah mengumpulkan data dengan bentuk mengsiapkan beberapa pertanyaan untuk pihak
pengrespon (karyawan) dan akan di isi dengan batasan ukuran yang telah ditentui. Kuesioner yang
digunakan untuk meneliti ini yakni memiliki resolusi tentang data penelitian Pengaruh disiplin kerja dan
pelatihan terhadap Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera Batam.
Populasi merupakan daerah abstrasksi yang terdapat dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas
dan Keunikan spesifik yang telah ditentui dari peneliti dengan melanjutkan dan setelah itu dibuat penjelasan
secara terperinci (Sugiyono, 2016) . Populasi yang diteliti oleh peneliti adalah karyawan PT BPR Sejahtera
Batam yang jumlahnya sebanyak 105 pegawai.
Sampel merupakan sepenggal dari total dan keistimewaan yang terdapat dalam populasi. Jika
populasi memungkinkan, demikian peneliti bisa mengetahui semua yang berada pada populasi (Noor.
Juliansyah, 2011). Sampel yang diambil sebanyak 105 dan tingkat kesalahan 5%

Uji Validitas
Uji validitas diperlukan agar dapat kita ketahui megenai variabel yang diambil oleh peneliti terbukti
tepat dengan variable ingin diteliti oleh peneiti atau bisa dimaksud juga dengan menguji ke-valid-an suatu
evidensi. Syarat dalam menguji setelah pengujian dia atas merupakan hasil r dianalogikan dengan hasil r
tabel yang berupa derajat bebas (n-2). andaikan angka r hasil yang dihitung melebihi besar kebanding angka

226 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

r pada tabel pada alpha (α) tertentu oleh karena itu memiliki arti signifikan sehingga dapat diartikan bahwa
setiap pertanyaan atau pernyataan itu valid (Anwar 2014:77).

Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan kestabilan untuk suatu penilaian akan suatu variabel yang akan diuji sebagai
suatu penilaian. Dalam kuesioner dapat dikatakan reliabel atau baik dalam memilih jawaban adalah seirama
atau konsisten terhadap pilihan jawaban dari pertanyan ke pertanyaan lainnya (Ghozali 2011:47).
Pengujian reliabilitas alat yang bisa meneliti hal ini dapat digunakan dengan metode Cronbach’s
Alpha dimana alat tersebut bisa diartikan baik (reliabel) jika memiliki nilai koefisien yang baik/ Alpha >
0,6. jika angka Alpha < 0,6 oleh karena itu instrumen dikatakan tidak reliable

Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan agar dapat memeriksa jika didalam model regresi, variabel pengacau
ataupun residual mempunyai fungsi normal. Untuk mengaplikasikan teknik ini perlu memakai analisis
grafik agar dapat mendapat grafik Histogram dan Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual.
Uji statistik denagan memakai uji Kolmogrov Smirnov (KS) dengan angka p 2 sisi (two tailed). Syarat yang
dipakai jika total yang dihitung Asym sig. 2 tailed melebihi dari 0,05 berarti berfungsi normal (Sugiyono
and Susanto 2015:323).

Uji Multikolonieritas
Uji multikoliniearitas memiliki fungsi agar dapat mengkaji bahwa model regresi telah didapatkan
adanya keselarasan berada pada variabel bebas (independen). Multikolonieritas bisa ditemukan melalui
angka tolerance dan perlawanan angka Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance diukur dari variabilitas
variabel independen yang telah dipilih sehingga tidak dibahas dari variabel dependen lainnya. angka outoff
yang biasanya digunakan agar bisa mengetahui munculnya masalah multikolonieritas merupakan angka
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali 2011:105-106).

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas memiliki tujuan yaitu mengkaji jika dalam model regresi berlangsng
ketidakselarasan model dan residual satu pengujian di pengujian lain. Jika meneliti terdapat gejala
heteroskedastisitas dikaji menggunakan metode glejser yang berupa teknik membentuk regresi diantara
angka absolut residual dengan variabel bebas. Jika dalam variabel tersebut bebas tidak memiliki pengaruh
signifikan kepada absolut residual (α = 0,05) dapat dikatakan untuk teknik tersebut regresi tidak adanya
gejala heteroskedastisitas (Anwar 2014:135).

Uji Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda dipakai bagi penguji untuk mengaitkan melebihi dari dua ataupun
dua variabel independen dijadikan aspek penebak dimanipulasi (dinaik turunkan hasilnya). Dapat
disebutkan juga analisis regresi ganda bisa dipakai jika total variabel independennya paling sedikit 2
variabel. kesamaan regresi untuk dua predikatif berupa sebagai berikut:

Y= a + β1 X1 + β2 X2

Sumber: (Sugiyono 2013:271)

227 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Keterangan:
Y = Kinerja
X1 = Disiplin Kerja
X2 = Pelatihan
a = Konstanta
β1, β2 = Koefisien regresi

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) memiliki tujuan untuk menilai sebagaimana kapasitas model dalam ini
memaparkan perbedaan variabel dependen. angka koefisien determinasi berupa di angka nol dan satu.
kesamaan regresi linier berganda dikatakan baik jika angka koefisien determinasi (R2) semakin mendekat
terhadap angka satu dan mengarah naiknya nilai sama dengan meningkatnya total variabel bebas (Anwar
2014:136).

Uji t
Uji t adalah tes yang dipakai agar dapat menentukan apakah variabel independen dapat pengaruhi
secara pasrsial variabel dependen (Duwi. Priyanto 2013:120). Uji statistik t pada umumnya mengungkapkan
tingkat pengaruh variabel penjelas individu atau variabel indenpenden yang menjelaskan terhadap variabel
dependen.
Bagaimana dapat dibanding dengan angka statistik t melalui titik responsif menurut tabel yang
melakukan uji t. bila hasil t statistik yang dihitung melebihi hasil dari nilai t tabel, maka dapat diterima
hipotesis lain, dapat dinyatakan bahwa variabel indenpenden akan dapat pengaruhi variabel dependen secara
terpisah (Ghozali 2011:98-99).

Uji F
Uji statistik F pada umumnya memberitahu seluruh variabel independen maupun bebas yang
disertakan dalam versi yang memiliki pengaruh dengan cara simultan terhadap variabel dependen atau
terikat (Ghozali 2011:98).
Agar dapat mengkaji hipotesis bisa memakai statistik F dengan syarat mengambil keputusan:
a. Jika nilai F melebihi tingkatan daripada 4 maka H0 bisa ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dapat
diartikan bahwa seluruh variabel indenpenden secara simultan dan signifikan dapat pengaruhi variabel
dependen.
b. Bandingan antara nilai F yang dihitung dengan angka F tabel. Jika hasil F hitung melebihi tingkatan
kebanding nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

Hasil Dan Pembahasan


Profil Responden
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan karyawan PT BPR Sejahtera Batam
dan memiliki jumlah sampel sebanyak 105 orang. Melalui hasil kuisioner yang telah ditebar dan diisi oleh
responden, lalu didapatkanya data yakni yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 51 orang dan yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 56 orang, yang memiliki usia 18-25 tahun sebanyak 29 orang, 26-35
tahun sebanyak 38 orang, 36-45 tahun sebanyak 34, 46-55 tahun sebanyak 4, dan yang memiliki profil lama
bekerja < 1 tahun sebanyak 7 orang, 1 tahun - 2 tahun sebanyak 47 orang, bekerja 3 Tahun - 4 tahun
sebanyak 45, 5 Tahun atau Lebih sebanyak 6 orang

228 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Hasil Uji Validitas

Tabel 1 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja (X1)


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X1_1 0,839 0,1918 Valid


X1_2 0,635 0,1918 Valid
X1_3 0,579 0,1918 Valid
X1_4 0,547 0,1918 Valid
X1_5 0,551 0,1918 Valid
X1_6 0,839 0,1918 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020

Tabel 2 Hasil Uji Validitas Pelatihan (X2)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

X2_1 0,795 0,1918 Valid


X2_2 0,612 0,1918 Valid
X2_3 0,566 0,1918 Valid
X2_4 0,710 0,1918 Valid
X2_5 0,666 0,1918 Valid
X2_6 0,795 0,1918 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020

Tabel 3 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)


Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Y1 0,814 0,1918 Valid


Y2 0,840 0,1918 Valid
Y3 0,776 0,1918 Valid
Y4 0,840 0,1918 Valid
Y5 0,814 0,1918 Valid
Y6 0,776 0,1918 Valid
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020

Berlandaskan pernyataan semua variabel ialah disiplin kerja, pelatihan, kinerja karyawan
memperlihatkan bahwa semua variabel mempuyai hasil yang valid dikarenakan r hitung melebihi dari r
tabel.

229 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Hasil Uji Reliabilitas


Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas Data
No. Variabel Coronbach’s alpha Standar Kesimpulan
Disiplin Kerja
1 0,756 0,6 Reliabel
(X1)

2 Pelatihan (X2) 0,778 0,6 Reliabel


Kinerja
3 0,895 0,6 Reliabel
Karyawan (Y)
Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020

Syarat dalam mengambil keputusan yang memakai teknik Cronbach’s Alpha dalam keputusan untuk
uji Reliabilitas dimana suatu kehandalan memiliki nilai instumen kehandalan alpha > 0,6. Jikalau
dinyatakan tidak reliable maka nilai instrumen Cronbach’s Alpha haruslah < 0,6. Disiplin Kerja (X1),
Pelatihan (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) memiliki angka Cronbach's Alpha > 0,6 diartikan bahwa setiap
variabel dinyatakan reliable.
Uji normalitas memiliki tujuan yakni meneliti bahwa model regresi. Variabel pengganggu atau
residual mempunyai fungsi normal. Untuk melakukan uji yang akan peneliti memakai teknik analisisa grafik
agar bisa mendapati grafik Histogram dan Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual dan Uji
statistik dengan memakai uji Kolmogrov Smirnov (KS)

Gambar 2 Uji Normalitas Kurva Histogram


(Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

230 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Gambar 3 Uji Normalitas Grafik Normal P- P Plot of Regression Standardized


(Sumber: Pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Tabel 5 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 105
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.71354205

Most Extreme Differences Absolute .061


Positive .061
Negative -.040
Test Statistic .061
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Berlandaskan kajian tabel di atas bisa dilihat jika angka skor yang di dapat oleh peneliti signifikansi
(Asym. Sig.2-tailed) senilai 0,200c. dikarenakan nilai Asymp.Sig melebihi dari 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal. Oleh karena itu hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan yakni sudah berdistribusi normal

231 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Tabel 6 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Total _X1 (Disiplin Kerja) ,765 1,307
Total _X2 (Pelatihan) ,765 1,307
(Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Total nilai uji multikolinearitas terdapat pada kajian tabel berupa Coefficients (nilai tolerance dan
VIF). Dari output bisa didapati dengan angka VIF pada X1 (Disiplin Kerja) besaran 1,307 tidak melebihi
10 dan Tolerance memiliki besaran 0,765 melebihi dari 0,1. Nilai VIF pada X2 (Pelatihan) senilai 1,307
tidak lebih dari 10 dan Tolerance senilai 0,765 melebihi dari 0,1. Dengan ini ditarik kesimpulan jika model
regresi tidak terjadinya masalah multikolinearitas.

Tabel 7 Hasil Uji Heteroskedastistitas


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) 2,918 ,752 2,923 ,004

Total _X1 -,074 ,041 -,201 -1,805 ,074

Total _X2 ,017 ,034 ,058 ,518 ,605


(Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Dari tabel diatas bisa dibuktikan jika angka probabilitas ataupun signifikansi dari satu per satu
variabel yaitu sebesar 0,074 dan 0,605 dan hasil nilai yang diuji mempunyai angka yang melebihi dari 0,05
dengan ini bisa ditarik kesimpulan dengan tidak adanya terjadi gejala-gejala heteroskedastistitas dalam
model regresi.
Hasil uji dengan perhitungan klasik dapat dinyatakanya bahwa seluruh data yang diuji mempunyai
ketentuan asumsi klasik, dan setelah itu peneliti menggunakan analisis ketentuan utama menerapkan analisis
regresi berganda berupa jika telah berhasil dari pengujian asumsi klasik.

232 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 4,131 1,283 3,220 ,002
1 Total _X1 ,728 ,070 ,622 10,398 ,000
Total _X2 ,335 ,057 ,350 5,843 ,000
(Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Y = 4,131 + 0,728X1 + 0,335X2

1. Nilai konstanta 4,131 dijelaskan jika variabel Disiplin Kerja dan Pelatihan didapatkan angka nol, dengan
ini variabel Kinerja Karyawan nilainya berupa 4,131. Angka signifikan sebesar 0,002 tidak melebihi dari
α 0,05 dikatakan bahwa dalam nilai tersebut signifikan.
2. Koefisien regresi variabel Disiplin Kerja (X1) didapatkan angka positif 0,728 dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel independen lainya dan variabel disiplin kerja mendapat peningkatan satuannya, oleh
karena itu variabel Disiplin kerja dapat menaikkan Kinerja Karyawan sebesar 0,728 atau 72,8%.
Koefisien variabel Disiplin kerja memberi nilai positif dapat diartikan bahwa adanya nilai positif diantara
Disiplin kerja terhadap Kinerja Karyawan. Semakin tinggi nilai Disiplin kerja maka semakin
meningkatkan Kinerja Karyawan.
3. Koefisien regresi variabel Pelatihan (X2) didapatkan total positif sebesar 0,335 dapat dikatakan bahwa
variabel Pelatihan terjadi kenaikan satu satuan, diartikan dapat peningkataan Kinerja Karyawan senilai
0,335 atau 33,5%. Koefisien memilki nilai positif artinya adanya hubungan positif diantara 8Pelatihan
terhadap Kinerja Karyawan. Semakin tinggi Pelatihan maka dapat meningkatkan Kinerja Karyawan

Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Model R R Square Adjust R Squre Std. Error of the Estimate
1 ,849a ,720 ,715 1,730
(Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Berdasarkan tabel diatas diartikan bahwa menguji hasil uji koefisien mendapati angka (R2) senilai
0,849. Hal ini dapat ditarik kesimpulan yakni persentasi variabel Disiplin Kerja dan Pelatihan untuk regresi
model ini sebesar 72,0% meskipun sisanya berawal variabel lainnya sebanyak 28,0% dipengaruhi dari aspek
lain terhadap Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera Batam

233 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Tabel 10 Tabel Coefficient Uji t


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4,131 1,283 3,220 ,002
1 Total _X1 ,728 ,070 ,622 10,398 ,000
Total _X2 ,335 ,057 ,350 5,843 ,000
(Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Dari kajian tabel diatas didapati t hitung atas variabel X1 (Disiplin Kerja) memiliki nilai positif 10,398
dan t hitung variabel X2 (Pelatihan) memiliki nilai positif 5,843.

Tabel 11 Hasil Uji F (Simultan)


Annovaa
Model Sum of Square df Mean Square F Sig.
Regression 786,594 2 393,297 131,371 ,000b
1 Residual 305,368 102 2,994
Total 1,091,962 104
(Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 25, 2020)

Dari tabel 11 didapati F hitung ialah positif 131,371 dan dari tabel diatas diartikan variabel Disiplin
Kerja dan Pelatihan sebagai simultan sehingga memberikan nilai positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan. Hasil F hitung senilai positif 131,371 dan nilai signifikan 0,000 tidak melebihi nilai α 0,05.
Dengan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai hipotesis ketiga dalam meneliti ini dapat diterima.

Pembahasan
1. Didasarkan hasil uji t yang telah diteliti dapat kita ketahui bahwa variabel independen terhadap variabel
dependen, didapati dalam menguji t pada tabel 10, bahwa variabel disiplin kerja dapat mempengaruhi
dengan positif sebesar 10,398 dan signifikan senilai 0,000 tidak melebihi nilai daripada α 0,05. Dengan
ini peneliti menarik kesimpulan dalam hipotesis pertama bahwa uji meneliti ini diartikan bahwa
penelitian ini dapat didapati dengan dapatnya pengaruh signifikan antara variabel disiplin kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera Batam. Koefisien regresi variabel Disiplin kerja memiliki nilai
positif artinya semakin besarnya hasil nilai disiplin kerja dengan ini dapat memberikan peningkatan
Kinerja Karyawan. Disiplin kerja bisa menaikkan Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera Batam. Dapat
diartikan bahwa hasil dari penelitian sama dengan total yang diteliti dan dilakukan oleh didapatkan dari
hasil penelitan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan. Searah
atau serupa dengan penelitiana yang telah diteliti sebelumnya oleh (Syafrina, 2017) Disiplin kerja
memilik pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Total nilai dari hasil penelitian
mendapatkan hasil yang tertinggi variabel disiplin kerja didapati dari indikator berupa tanggung jawab,
karyawan selalu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh sesuai jabatan

234 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

sehingga semua pekerjaan yang dikerjakan memiliki tanggung jawab masing-masing karyawan dan
dijalankan dengan baik, hal ini yakni dapat meningkatkan kinerja pegawai lebih baik.
2. Didasarkan dalam hasil uji t yang telah diteliti bisa ditemukanya ialah dari setiap variabel indenpenden
memiliki terhadap variabel dependen, didapati hasil uji t dalam tabel 10, bahwa variabel pelatihan
memberi pengaruh angka positif sebesar 5,843 dan signifikan sebesar 0,000 tidak melebihi daripada α
0,05. Dari ini didapati ditarik kesimpulan bahwa dalam hipotesis kedua untuk penelitian ini diakui
memberi pengaruh signifikan diantara variabel pelatihan terhadap Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera
Batam diterima. Koefisien regresi variabel pelatihan mendapati hasil yang posifit diartikan semakin besar
nilai pelatihan maka akan memberi peningkatan Kinerja Karyawan. Searah dengan teori (Karir et al.,
2018) didapati hasil bahwa Secara parsial pelatihan memberi pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Penelitian terdahulu yang telah dikemukakan oleh (Anggereni, 2019)
didapati hasil bahwa Secara parsial pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pengaruh
pelatihan terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat didapatinya hasil memiliki nilai positif dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan PT BPR Sejahtera Batam. pelatihan yang dikaitkan berupa pelatihan telah
diterapkan kepada pegawai dalam berbagai macam bentuk pelatihan. Hal ini dapat dimaksud agar bisa
memberi peningkatan kinerja karyawan berpengaruh terhadap pelatihan yang telah diberi oleh
perusahaan ataupun organisasi, hal ini bisa dikatakan dengan semakin baik pelatiahan yang diterpakan
maka semakin baik juga pelatihan yang diterima oleh pegawai dengan kata lain yang berati semakin
bagus juga terhadap kinerja karyawan PT BPR Sejahtera Batam.
3. Didapati dalam meneliti uji F yang diterpakan agar bisa mendapatkan pengaruh secara bersama-sama
berada di variabel disiplin kerja dan pelatihan terhadap Kinerja karyawan, didapati dari hasil uji F pada
tabel 11, bahwa variabel disiplin kerja dan pelatihan dengan simultan memberi pengaruh positif sebesar
131,371 dan signifikan sebesar 0,000 tidak melebihi daripada α 0,05. Dengan ini bisa diatarik kesimpulan
bahwa hipotesis ketiga dalam meneliti bisa dikatakan dapat mempengaruhi dengan signifikan secara
bersama-sama diantara variabel disiplin kerja dan pelatihan terhadap Kinerja Karyawan PT BPR
Sejahtera Batam diterima. Didasarkan dari penelitian terdahulu telah diteliti oleh peneliti (Sukowati et
al., 2018) memberikan pengaruh dari disiplin kerja, komitmen organisasi, dan pelatihan terhadap kinerja
karyawan.

Daftar Pustaka

Aluy, C. A., Tulung, J.E., & Tasik, H. H. (2017). Pengaruh Keberadaan Wanita Dalam Manajemen Puncak
Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Pada Bank Bumn dan
Bank Swasta Nasional Devisa di Indonesia). Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/15997

Anggereni, N. W. E. S. (2019). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lembaga Perkreditan
Desa (Lpd) Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 10(2), 606.
Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 45–60.
Bintoro, D. S., Hartati, C. S., & Winarko, R. (2019). Pengaruh Penilaian Kinerja dan Motivasi terhadap
Komitmen Organisasional melalui Kepuasan Kerja Pada Kantor BEA Cukai Pasuruan. Jurnal
Manajerial Bisnis, 2(3), 1–15.

235 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Fachreza, Musnadi, S., & Majid, M. S. A. (2018). Pengaruh Motivasi kerja, lingkungan kerja, dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan dan dampaknya pada kinerja Bank Aceh Syariah di Kota
Banda Aceh. Jurnal Magister Manajemen, 2(1), 1–8.
Karir, P. P., Dan, P., Terhadap, M., Kaengke, A. S., & Tewal, B. (2018). Pengaruh Pengembangan Karir,
Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Air Manado. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 6(1), 341–350.
Mauli, S., & Wasiman. (2018). Model Hubungan Kepemimpinan, Stres Kerja, Komitmen Organisasi
terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening p. Jurnal Elektronik
REKAMAN, 2, 1–14.
Ningrum. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap Man 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jurnal Promosi Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 5(1), 145–151.
Noor. Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Prenada Media Group.
Puteri, S. S., & Ramli, A. H. (2017). Determinan kinerja karyawan pada PT . Kinden Indonesia di Jakarta.
Seminar Nasional Cendekiawan, 3, 239–243.
Rani, I. H., & Mayasari, M. (2016). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Motivasi Sebagai Variabel Moderasi. Penilain Kinerja, 3(2), 1–6.
Rukhayati. (2018). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Puskesmas
Talise. In Jurnal Sinar Manajemen: Vol. Vol.5, No2 (Issue E-ISSN 2598-398X, P-ISSN 2337-
8743).
Siagian, M. (2017). Analisis Disiplin Kerja, Kompetensi, Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Kantor Pelabuhan Kota Batam Provinsi
Kepri. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(3), 1–16.
Siagian, M. (2018a). Effect of Leadership, Training, and Human Resources Competency To Employee
Performance Through Motivation As Intervening Variables. Jurnal Apresiasi Ekonomi, 6(2), 92–
102.
Siagian, M. (2018b). Pengaruh Disiplin Kerja, Budaya Organisasi, Kompetensi, Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Sat Nusapersada Tbk Batam. Jurnal AKRAB JUARA, 3(1),
1–18.
Siagian, M. (2020). PT CITRA MANDIRI DISTRIBUSINDO INFLUENCE OF COMMUNICATION ,
DISCIPLINE , AND INCENTIVES TO EMPLOYEE PERFORMANCE IN. 8, 338–346.
Siswadi, Y. (2016). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.
Jasa Marga Cabang (Belmera) Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis UMSU, 17(01), 124–
137.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.

236 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237
ISSN 2356-3966 E-ISSN: 2621-2331. T. Hartono., M. Siagian. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan ….

Sukowati, Afrizal, & Wargianto. (2018). Pengaruh disiplin kerja, komitmen organisasi dan pelatihan
terhadap kinerja yang berdampak kepada prestasi kerja. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen STIE
Pertiba Pangkalpinang, 1(2), 79–99.
Sulistyono, S., & Sulistiyowati, W. (2018). Peramalan Produksi dengan Metode Regresi Linier Berganda.
PROZIMA (Productivity, Optimization and Manufacturing System Engineering), 1(2), 82.
Syafrina, N. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Eko Dan Bisnis (Riau Economics
and Business Reviewe), 8(4), 1–12.
Tamba, A., Pio, R., & Sambul, S. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Loyalitas Karyawan Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Columbindo Perdana Cabang Manado. Jurnal Administrasi Bisnis,
7(001), 33–41.
Tulung, J. E., & Ramdani, D. (2015). The Influence of Top Management Team Characteristics on BPD
Performance. International Research Journal of Business Studies, 8(3), 155-166.

Walters, K., & Rodriguez, J. (2017). The Importance of Training and Development in Employee
Performance and Evaluation. World Wide Journal of Multidisciplinary Research and Development,
10(3), 206–212.
Yulianto, W. (2018). Pengaruh Pelatihan, Kompetensi, Motivasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Pendidikan Sebagai Pemoderator Pada Balai Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur
Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Eqien: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 5(2), 37–49.

237 JURNAL ILMIAH MANAJEMEN BISNIS DAN INOVASI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
VOL.7 NO.1 JANUARI-APRIL 2020, HAL. 2020-237

You might also like