Ruang Kolaborasi Topik 3

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

RUANG KOLABORASI TOPIK 3

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
TAHAP 1 TAHUN 2022

BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

Disusun Oleh
SYERLINDA / 229031485003
FITRIA/229031485021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
RUANG KOLABORASI

Instruksi :

1. Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas
minimal 2 orang atau sesuai pembagian kelompok dalam kelas.
2. Kondisi / Kasus :
a. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan
alasannya!
b. Apakah manfaat experiential learning?
c. Bagaimana sekolah bisa mendukung experiential learning? Apa saja tantangan bagi
sekolah?
d. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran
experiential learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
e. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?

Jawaban :

a. Experiential learning ini merupakan sebuah proses pembelajaran, proses melakukan


perubahan yang memanfaatkan pengalaman sebagai media pembelajaran atau belajar.
Experiential learning fokus pada proses belajar yang dilakukan tiap-tiap individu.
Experiential learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menempuh proses refleksi, dan juga menempuh suatu proses pembuatan makna dari
pengalaman nyata. Metode experiential learning sering dipilih sebagai salah satu metode
belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Karena metode experiential learning
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan memenuhi seluruh aspek penting
dalam proses pembelajaran, yakni kognitif, afektif, dan emosi. Dengan demikian,
seluruh aspek penting dalam proses pembelajaran ini kemudian dapat membuat
pemahaman yang lebih mendalam bagi para peserta didik yang melakukannya.
b. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode experiential learning dalam
proses pembelajaran, di antaranya:
1) Meningkatkan kerjasama dalam kelompok, antara lain adalah:
a. Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antara
sesama anggota kelompok.
b. Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
c. Mengidentifikasi dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kemimpinan.
d. Meningkatkan empati dan pemahaman antara sesama anggota kelompok
2) Manfaat secara individual, antara lain adalah:
a. Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri.
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, perencanaan dan kemampuan
pemecahan masalah.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi
yang buruk.
d. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antara sesama anggota kelompok.
e. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk
berkompromi.
c. Model pembelajaran dalam kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif. Lebih lanjut, Hamalik
menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan pengalaman memberi seperangkat atau
serangkaian situasi belajar dalam bentuk keterlibatan pengalaman sesungguhnya yang
dirancang oleh guru (Hamalik,2001) Cara ini mengarahkan para siswa untuk
mendapatkan pengalaman lebih banyak melalui keterlibatan secara aktif dan personal,
dibandingan bila mereka hanya membaca suatu materi atau konsep. Dengan demikian,
belajar berdasarkan pengalaman lebih terpusat pada pengalaman belajar siswa yang
bersifat terbuka dan siswa mampu membimbing dirinya sendiri. Model pembelajaran
experiential learning sangat tepat digunakan untuk mengimplementasikan kurikulum
merdeka karena merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan proses
belajar yang lebih bermakna, dimana siswa mengalami apa yang mereka pelajari. Melalui
model ini, siswa belajar tidak hanya belajar tentang konsep materi belaka, hal ini
dikarenakan siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran untuk
dijadikan sebagai suatu pengalaman. Hasil dari proses pembelajaran experiential learning
tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, juga tidak seperti teori behavior
yang menghilangkan peran pengalaman subjektif dalam proses belajar. Pengetahuan
yang tercipta dari model ini merupakan perpaduan antara memahami dan
mentransformasi pengalaman. Dengan penerapan metode experiential learning
harapannya mampu untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka lebih bermakna dan
berkualitas.
d. Karakteristik peserta didik mempengaruhi kegiatan experiential learning karena setiap
individu (peserta didik) berbeda. Hal ini terlihat dari aspek motivasi belajar peserta didik,
perbedaan gaya belajar antar peserta didik, kemampuan bersosialisasi, kemampuan
berkomunikasi, dll. Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru harus pandai
mengidentifikasi dan memetakan karakteristik peserta didik sehingga peserta didik yang
memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama dapat belajar dengan nyaman.
e. Praktik penerapan Pembelajaran Berbasis Pengalaman pada lingkungan belajar
biasanya dilakukan dalam format kegiatan pembelajaran luring. Baik itu dalam
pembelajaran di kelas maupun dilapangan. Namun seiring kemajuan teknologi,
berbagai aktivitas kini dilakukan melalui sambungan internet alias online, termasuk
dalam pembelajaran. Melakukan pembelajaran secara online dengan metode e-
learning kini juga semakin populer. Nah, e- learning dapat dikombinasikan dengan
metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman atau Experiential Learning. Modifikasi
tersebut dapat menjadikan pembelajaran yang mudah serta efektif bagi peserta didik.
Pada kondisi daring, penting bagi guru untuk memilih strategi dan teknologi yang sesuai
untuk menerapkan experiential learning dengan efektif. Guru perlu beradaptasi dengan
kondisi daring dengan menerapkan experiential learning.Selain itu, perlu adanya
dukungan teknologi yang memadai dan bimbingan dari guru untuk membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. Penerapan experiential learning dengan didukung
penggunaan teknologi akan memudahkan dalam proses pembelajaran secara daring,
misalnya penggunaan video conference (peserta didik tetap bisa berkolaborasi secara
online), mengerjakan soal secara daring dengan membentuk game.

You might also like