Review Desain
Review Desain
Review Desain
13 Mei 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Bangunan Gedung ................................................... 2
2.2 Review Design ........................................................................ 2
2.3 Tahapan Review Design ......................................................... 3
2.4 Manfaat Review Design .......................................................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tak ada design yang benar-benar sempurna. Ketidaksempurnaan
sebuah design adalah hal yang alamiah. Jika ketidaksempurnaan tersebut
adalah hal yang tidak signifikan tentu tidak akan menjadi masalah yang
berarti. Namun akan berbeda jika ketidaksempurnaan yang terjadi adalah
signifikan tentunya akan menjadi hal yang fatal.
Pengalaman selama mengerjakan proyek, rasanya belum ada design
yang benar-benar sempurna. Selalu ada saja ketidaksempurnaan pada
design. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa jadi karena waktu yang
dibutuhkan untuk mendesign suatu proyek terlalu singkat yang disebabkan
oleh terbatasnya waktu untuk penyelesaian proyek itu sendiri. Hal yang
paling mungkin bisa dilakukan adalah melakukan review design untuk
memperbaiki ketiksempurnaan sebuah design proyek.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka melalui makalah singkat ini
penulis mencoba untuk membahas tentang review design pada pekerjaan
proyek
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
suatu alternatif yang lebih efektif untuk dipergunakan.
3
2. Mengurangi risiko-risiko yang sering terjadi pada masing-masing
pekerjaan yang mengalami redesign sebagai langkah lanjutan dari
review design. Pada proyek konstruksi telah diketahui banyak risiko
pada masing-masing item pekerjaannya. Melakukan redesign akan
mampu mengurangi dampak risiko-risiko tersebut. Misalnya sistem
pelat struktur beton yang semula dengan sistem konvensional
diubah menjadi sistem span deck atau precast half slab yang akan
mengurangi risiko kelangkaan material kayu yang saat ini semakin
sulit untuk didapat.
3. Meningkatkan kepercayaan pihak-pihak terkait terhadap
kemampuan kontraktor. Kemampuan kontraktor dalam melakukan
review design dan redesign tentu akan memberikan dampak
psikologis kepada pihak lain di proyek. Dimana kompentensi ini
sebelumnya adalah domain konsultan perencana dan konsultan
pengawas. Situasi komunikasi juga akan terpengaruh dengan
adanya kemampuan kontraktor tersebut.
4. Menghindari kerugian dan bahkan menambah keuntungan atas
terjadinya variation order karena redesign sebagai hasil proses
review design yang perlu disempurnakan. Namun, harus tetap
mengutamakan aspek teknis dalam melakukan redesign. Adanya
redesign biasanya menghasilkan perubahan gambar, sistem,
spesifikasi, dan atau metode pelaksanaan. Perubahan-perubahan
tersebut akan membuat kontrak juga harus dirubah / addendum.
Kondisi tersebut sering berarti adanya harga satuan baru yang
ditentukan dalam masa pelaksanaan yang berarti pula harga
satuan yang sudah mempertimbangkan segala aspek termasuk
risiko. Sehingga harga satuan baru tersebut berpeluang besar
memberikan keuntungan tambahan bagi kontraktor. Bahkan
apabila item yang dilakukan redesign adalah item pekerjaan yang
berpeluang besar terjadi risiko yang menyebabkan kerugian, maka
4
setidaknya potensi rugi tersebut telah dapat dinetralisir dengan
adanya review design.
5. Kontraktor berhak atas fee 50%. Ini berdasarkan kontrak kontrak
Internasional FIDIC, adanya VE (Value engineering) atau redesign
sebagai hasil dari proses review design ini maka kontraktor berhak
atas fee sebesar 50% atas penghematan biaya. Hal ini cukup
berasalan karena ada nilai lebih berupa keuntungan Owner atas
kontribusi kontraktor yang tentu secara profesional harus diberikan.
Di Indonesia hal ini belum dipertimbangkan baik dalam Keppres,
Perpres, Kepmen, maupun standart kontrak Bappenas.
6. Mempercepat pelaksanaan apabila hasil review design dilanjutkan
ke tahap redesign dapat memberikan design yang mempercepat
pelaksanaan. Sebagai contoh, suatu optimasi design struktur kolom
dan shearwall pada gedung bertingkat tinggi. Semakin tinggi lantai,
tentu saja dimensi struktur vertikal semakin kecil di lantai yang
semakin tinggi karena beban yang didukungnya akan semakin
kecil. Perencana sering mengambil sisi praktis untuk menyamakan
dimensi struktur tersebut. Hasil optimasi adalah berupa pengecilan
dimensi elemen struktur vertikal. Ini berarti lebih sedikit material
yang dikerjakan yang akhirnya berarti pemangkasan waktu
pelaksanaan proyek. Terlebih pada lokasi proyek yang sulit atau
sering mengalami kelangkaan semen, maka optimasi struktur ini
akan bermanfaat dalam mengatasi keterlambatan proyek.
7. Meningkatkan mutu pelaksanaan dan kehandalan
bangunan apabila redesign menghasilkan design yang mampu
meningkatkan mutu produk dan kehandalannya. Kadang ditemui
design yang kurang sempurna dalam hal aspek mutu dan
kehandalan. Misalnya adanya kolom bulat karena tuntutan
arsitektur menghendaki kolom bulat. Namun, kolom tersebut dilapisi
oleh bahan finishing tertentu seperti ACP (Alluminium composite
Panel), GRC (Glass Rainforced Cement), atau Stainless stell.
5
Mestinya kolom struktur tidak perlu dibuat bulat karena kapasitas
kolom bulat lebih kecil dibanding kolom persegi dengan jumlah
material / biaya yang sama.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Review design diterapkan berdasarkan item pekerjaan yang
mempunyai bobot/nilai cukup besar dan signifikan, mulai dari
pekerjaan kolom, balok, pelat lantai dan item lainnya, yang
berpengaruh sangat besar terhadap biaya total keseluruhan proyek.
2. Setelah dilakukan Review design dapat diperoleh kesimpulan
pemilihan sistem struktur yang ada dan yang paling efisien.
3. Sebagai media penunjang Review design dapat dipakai software
ETABS 2015 untuk mere-desain perencanaan struktur dengan
didasarkan data pendukung yang biasa digunakan dalam proyek
pembangunan suatu gedung.
7
DAFTAR PUSTAKA