Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis OBE Des 2021 1 1
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis OBE Des 2021 1 1
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis OBE Des 2021 1 1
Growth Mindset
Creative Mindset
Regenerative Mindset
Asah, Asih,
Asuh
Important Knowledge for Educators
Lecture Lesson delivered. Students acquired the attitude, Students used the acquired
skills and knowledge (learning attitude, skills and knowledge to
outcomes) of the lesson. solve real life problems.
Ketercapaian CPMK
Outcome-based Education
Learning Resources
Staffs Development
Creativity Vision,
Infrastructure
Methods
UGM Values
Integration of Three
Pillars of Higher
Education
21st-century Learning
PENDEKATAN OBE DALAM KURIKULUM
Outcome Based Curriculum (OBC)
Proses Penyusunan
Bersifat Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
Proses Pencapaian
dapat diukur / Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran Tahapan
diamati (Lesson Learning Outcomes): Sub-CPMK/LLO belajar
Menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti), RPS paling sedikit memuat:
a. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;
b. Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada mata kuliah (→ CPMK);
c. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi Capaian
Pembelajaran Lulusan (→ Sub-CPMK);
d. Bahan kajian/materi yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e. Metode pembelajaran;
f. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
g. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa selama satu semester;
h. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i. Daftar referensi yang digunakan.
Bagian Penting dalam RPS
CPL Interaktif
Holistik
Integratif
Saintifik
Edukatif
Kontekstual
Otentik
Tematik
CPMK Efektif Objektif
Kolaboratif Akuntabel
Berpusat pada Transparan
Mahasiswa
Kemampuan ASSESSMENT
Materi
Kriteria/ Metode Alokasi
Akhir Yang Pembela
Indikator jaran Pembelajaran Waktu Kriteria/
Direncanakan Teknik Bobot
Indikator
PENYESUAIAN
Pengalaman Belajar Mahasiswa
(Sumber: KepmenDikbud no.3/M/2021: IKU)
METODE PEMBELAJARAN SESUAI KEPMEN NO. 3 TAHUN 2021
21st Perencanaan
Century (RPS)
Skills
Metode pembelajaran
pemecahan kasus (case method) Pelaksanaan
atau pembelajaran kelompok (partisipasi aktif mahasiswa
dan produk apa yang
berbasis proyek dihasilkan dari proyek)
(team-based project)
Asesmen dan
Evaluasi
Dinamika IKU 7 (PjBL dan CBL)
KOGNITIF AFEKTIF
Berorientasi pada
kemampuan Berorientasi pada
berpikir kepekaan rasa,
intelektual yang emosi, nilai dan
Kawasan paling sederhana sikap
→ kompleks
Tujuan
Instruksional PSIKOMOTORIK
Berorientasi pada
keterampilan motorik,
berhubungan dengan anggota
badan yang memerlukan
koordinasi syaraf dan otot
P1 P2 P3 P4 P5
No Orientasi ?
CPMK atau Sub-CPMK
1. Dosen mengajarkan tentang
penyusunan proposal penelitian
Dosen
X
2. Mahasiswa mampu menyusun proposal Mahasiswa
penelitian
3. Matakuliah ini akan membahas
secara mendalam berbagai metode
Matakuliah X
eksperimen
4. Mahasiswa akan mendiskusikan
perubahan sistem perpajakan
Proses
belajar
X
berdasarkan analisis krisis moneter
5. Mahasiswa mampu menganalisis
perubahan sistem perpajakan Hasil
berdasarkan analisis krisis moneter belajar
Setelah mengikuti matakuliah Pendidikan
Pancasila, mahasiswa diharapkan mampu:
Subject
Behavior
matters
Context CLO
Kemampuan yang dapat Bahan kajian yg berisi Dalam kontek dan ruang lingkup
pengetahuan disiplin ilmu atau apa kemampuan tersebut mampu
didemontrasikan oleh mhs,
pengetahuan yg dipelajari oleh didemontrasikan oleh mahasiswa
dinyatakan dalam bentuk kata pada akhir pembelajaran
kerja yg mendiskripsikan mhs dan dpt didemontrasikan
proses kognitif. oleh mhs
(Sumber: Hayward 1905; Dewey, 1956; Piaget, Malcolm, Carl Rogers, 1980; cf. Lea et al, 2003; Collins &
O'Brien,2003)
IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Topik Sub-topik Penjelasan
Kriteria metode Pemecahan kasus mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk
pembelajaran (case method) memecahkan sebuah kasus;
mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun
rekomendasi solusi, dibantu dengan diskusi kelompok untuk menguji
dan mengembangkan rancangan solusi; dan
kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan
dilakukan oleh mahasiswa. Dosen hanya memfasilitasi dengan cara
mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.
Team-based project kelas dibagi menjadi kelompok (>1 mahasiswa) untuk mengerjakan
tugas bersama selama jangka waktu yang lama;
kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks, lalu
diberikan ruang untuk buat rencana kerja dan model kolaborasi;
setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang
ditampilkan ke dosen, kelas, atau penonton lainnya yang dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif
Kriteria evaluasi Kriteria evaluasi nilai 50% dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
akhir kelas (case method) dan/atau presentasi akhir project-based learning.
Sumber: Buku Panduan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri, Ditjen Dikti Kemendikbud (2020)
Pada kondisi
Pembelajaran Berbasis Kasus (Case Based Learning)
Peran Dosen Peran Mahasiswa
• Menyiapkan kasus sesuai CP dalam matakuliah. • Menyiapkan berbagai sumber literature sesuai
• Menentukan prosedur studi kasus apakah secara dengan kasus yang akan dibahas.
individual atau kelompok, dan waktunya . • Memperhatikan capaian pembelajaran berbasis
• Dosen hanya mengobservasi, kecuali bila ada kasus yang akan dilaksanakan.
tamabahan informasi yang diperlukan kelompok. • Menerima studi kasus yang menjadi tugas dari
• Keterlibatan mahasiswa secara aktif adalah kunci kelompok nya dilanjutkan dengan
keberhasilan mendiskusikannya dan menganalisis untuk mencari
alternatif-alternatif pemecahan serta menetapkan
• Setelah diskusi kelompok, masing-masing pilihan penyelesaian masalah yang terbaik.
kelompok diminta untuk diskusi dalam kelas
untuk melaporkan / mempresentasikan hasil • Mempresentasikan pemecahan masalah dari studi
analisis pemecahan masalah yang dipilih. kasus yang menjadi tugasnya dalam forum diskusi
kelas.
• Dosen merangkum dan menyimpulkan hasil
belajar serta menyampaikan catatan tentang
pelaksanaan diskusi.
Pembelajaran Berbasis Kasus (Case Based Learning)
Keunggulan Kelemahan
• Pengalaman belajar secara kontekstual • Pembelajaran tidak akan berjalan
• Mencakup beberapa CP dan optimal, apabila mahasiswa belum
Mengembangkan HOTS menguasai materi dan kasus yang tersaji
• Problem solving dan decission making • Pembelajaran dirasa
membosankan/beban tinggi bagi
• Mahasiswa mengintegrasikan prior
mahasiswa yang pasif.
knowledge dengan permasalahan yang
ada di dalam kasus untuk mengambil • Membutuhkan waktu lama
keputusan secara profesional. • Pembelajaran tidak efektif apabila dosen
• Mahasiswa mengeksplorasi potensi tidak kreatif dan aktif mencar ikasus-
diri dan mengembangkan konsep/ide. kasus yang relevan.
• Mahasiswa untuk menghargai nila-
nilai toleransi, menghargai pendapat
orang lain, dan demokrasi.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pengertian
• Proyek adalah bagian dari pekerjaan yang melibatkan kegiatan berbasis penyelidikan
(inquiry based activity), dapat kecil atau besar, dilakukan oleh individu atau kelompok
dan hasilnya dapat berupa laporan, desain, karya seni, wiki, poster atau produk kerja.
• PjBL adalah inquiry based learning di mana konteks pembelajaran disediakan melalui
pertanyaan dan masalah otentik dalam praktik dunia nyata sehingga menjadi
pengalaman belajar bermakna (Wurdinger, Haar , Hugg & Bezon, 2007).
• PjBL adalah bentuk pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa yang didasarkan pada
tiga prinsip konstruktivisme: pembelajaran spesifik konteks, peserta didik terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran, dan tujuan mereka tercapai melalui interaksi sosial dan
berbagi pengetahuan dan pemahaman ( Cocco, 2006).
• Karakteristik penting dari PjBL termasuk ;suatu proyek terpusat; fokus konstruksi pada
pengetahuan dan keterampilan penting; pengendali aktivitas berupa pertanyaan,
masalah, atau tantangan yang kompleks; investigasi digerakkan oleh pembelajar yang
dipandu oleh dosen; dan proyek dunia nyata yang otentik bagi pelmbelajar (Barron &
Darling-Hammond, 2008; Thomas, 2000).
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Peran Dosen Peran Mahasiswa
• Menyediakan panduan pelaksanaan PjBl • Mengerjakan tugas yang telah dirancang secara
• Mengatur lama waktu dan aktivitas pembelajaran. sistimatis.
Capaian
Pembelajaran
Assesment Proses
Pembelajaran
PENILAIAN/ASSESSMENT
Assessment CBL dan PjBL tergantung pada capaian pembelajaran yang dimunculkan.
Rubrik adalah suatu panduan bagi fasilitator untuk melakukan penilaian yang
konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap mutu pekerjaan
mahasiswa.
Rubrik Holistik
Always relies on Rarely does the Ussually does the Allways does the
(3) Share in work others to do the assigned work assigned work assigned work
of team work often needs rarelly needs without having to
reminding reminding be reminded
(4) Listen to Is always talking- Usually doing Listen, but Listen and speaks
never allows most of the talking sometimes talks a fair amount
Other anyone else to rarely allows too much
Teamates speak others to speak
Contoh Rubrik Holistik
Proyek Multimedia
Grade Capaian Score/Nilai Deskripsi Capaian
Sangat Baik 80-100 Proyek dibuat dengan standar profesional sangat tinggi. Secara teknis berfungsi penuh
memenuhi seluruh spesifikasi projek. Menunjukkan kreativitas dan inovasi tingkat tinggi
Mempunyai nilai estetika tinggi. Mutunya dikendalikan secara baik untuk berfungsi secara
penuh dan tanpa bukti kesalahan.
Baik 65-79 Proyek dibuat dengan standar profesional tinggi dengan tingkat fungsi yang baik dan
memenuhi sebagian besar spesifikasi proyek. Menunjukkan kreativitas dan inovasi tinggi
serta atraktif dan secara estetika menarik. Terdapat sedikit eror dan secara alami eror ini
adalah minor (kecil). Secara umum produk dipersiapkan dengan baik untuk memenuhi
standard industri.
Cukup 55-64 Proyek ini dibuat dengan standard profesional mencukupi dengan tingkat fungsional
memadai dan secara umum memenuhi spesifikasi, walaupun terdapat bukti-bukti kesalahan
atau masalah. Ada beberapa bukti kreativitas dan inovasi walaupun tidak terlihat jelas.
Dengan eksperimen dan pengujian lebih lanjut mungkin dapat memperbaiki produk yang
dihasilkan lebih baik. Secara umum belum mendapatkan pengakuan dari industri dan
memerlukan kerja lebih intensif sebelum di rilis.
Kurang 45-54 Proyek ini dapat terselesaikan namun kurang diterima oleh standard industri. Secara
fungsional masih bermasalah dan tidak memenuhi persyaratan spesifikasi. Hanya sedikit
bukti kreativitas dan inovasi dan masih banyak kesalahan. Diperlukan kerja sangat intensif
untuk dapat memenuhi standard industri.
Sangat < 44 Proyek belum terselesaikan dan di bawah standard industri. Kurang/tidak berfungsi dan
gagal memenuhi spesifikasi yang diinginkan projek. Sangat banyak pekerjaan dibutuhkan
Kurang/Gagal
untuk memenuhi standard industri.
Tiga macam penilaian portofolio:
1. Portofolio perkembangan, berisi koleksi hasil karya
mahasiswa yang menunjukkan kemajuan pencapaian
kemampuannya sesuai dengan tahapan belajar yang telah
dijalani.
2. Portofolio pamer/showcase, berisi hasil karya mahasiswa
yang menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.
3. Portofolio komprehensif, berisi seluruh hasil karya
mahasiswa selama proses pembelajaran.
46
Locally Rooted
Globally Respected
Sri Suning Kusumawardani
[email protected]