Pengaruh Literasi Keuangan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Pengguna Shopee Paylater Pada Generasi Millenial
Pengaruh Literasi Keuangan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Pengguna Shopee Paylater Pada Generasi Millenial
Gina Rahmawati1)
[email protected]
Elly Mirati2)
[email protected]
12
Program Studi Keuangan dan Perbankan Politeknik Negeri Jakarta
ABSTRACT
This paylater is increasingly favored by millennials with the development of technology. This
technological sophistication makes a very significant impact on the survival of the community, especially
the millennial generation, which will become more consumptive through the arrival of electronic or non-
cash payment instruments, without cash it will form impulsive shopping behavior where someone buys
products without planning. This study aims to analyze the effect of financial literacy and lifestyle on the
consumptive behavior of shopee paylater users in the millennial generation. This study uses primary data
by distributing online questionnaires to 100 respondents who are millennials in DKI Jakarta aged 22 – 39
years and are Shopee Paylater users. This study uses a non-probability purposive sampling technique. Data
analysis in this study used multiple linear regression analysis using SPSS version 26 to process the data.
The results of this study indicate that financial literacy has a significant effect on the consumptive behavior
of shopee paylater users with a negative relationship, lifestyle has a significant effect on the consumptive
behavior of shopee paylater users with a positive relationship, and simultaneously financial literacy and
lifestyle have a significant effect on the consumptive behavior of shopee users. paylater.
Keywords: Consumptive Behavior, Financial Literacy, Lifestyle, Millennials, Shopee Paylater
ABSTRAK
Paylater ini semakin digemari oleh kalangan millenial dengan seiringnya perkembangan teknologi.
Kecanggihan teknologi tersebut membuat dampak yang sangat begitu signifikan terhadap keberlangsungan
hidup masyarakat terutama generasi millenial akan menjadi lebih konsumtif melalui kedatangan alat
pembayaran secara elektronik atau nontunai, tanpa uang cash tersebut akan membentuk perilaku belanja
yang impulsif dimana seseorang membeli produk tanpa direncanakan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee
paylater pada generasi millenial. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner
secara online kepada 100 responden yang merupakan generasi millenial di DKI Jakarta berumur 22 – 39
Tahun dan merupakan pengguna Shopee Paylater. Penelitian ini menggunakan teknik non probability
purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear bergandadan
1
Gina Rahmawati. E-mail: [email protected]
menggunakan SPSS versi 26 untuk mengolah data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa litearsi
keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee paylater dengan arah
hubungan negatif, Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee
paylater dengan arah hubungan positif, dan secara simultan literasi keuangan dan gaya hidup berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee paylater.
Kata-Kata Kunci: Perilaku Konsumtif, Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Generasi Millenial, Shopee
paylater
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan seiringnya perkembangan zaman yaitu dengan adanya kemajuan teknologi pada
bidang keuangan yang bernama fintech (Financial Technology), yang dimana fintech ini terus
tumbuh dan berkembang di indonesia. Salah satu inovasi fintech yang sedang populer dikalangan
masyarakat terutama generasi millenial yaitu paylater. Salah satu penyedia layanan paylater
yaitu shopee yang dimana shopee ini merupakan platform jual beli online yang dapat diakses
oleh seluruh masyarakat dengan menggunakan handphone.
Kecanggihan teknologi tersebut membuat dampak yang sangat begitu signifikan terhadap
keberlangsungan hidup masyarakat yaitu masyarakat akan menjadi lebih konsumtif melalui
kedatangan alat pembayaran secara elektronik atau nontunai, tanpa uang cash tersebut akan
membentuk perilaku belanja yang impulsif dimana seseorang membeli produk tanpa
direncanakan (Jati, 2015, p. 103).
Ketika berbelanja online dengan menggunakan metode pembayaran maka akan membuat
masyarakat menjadi berlebihan atau konsumtif dalam berbelanja online (Saadah, 2021).
Semakin gemar millenial bertransaksi menggunakan paylater maka akan semakin besar
kemungkinan mereka untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini dapat dihindari salah
satunya dengan membangun literasi keuangan pada generasi millenial.
Seseorang yang mempunyai pemahaman mengenai literasi keuangan maka dapat menjadikan
seseorang tersebut menjadi lebih cermat dalam mengelola keuangan serta mampu menyesuaikan
pembelian melalui barang dan jasa yang mereka akan beli (Manik & Bukhori, 2019).
Berdasarkan framework dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD,
2016) dalam mengukur literasi keuangan dapat menggunakan tiga komponen utama, yaitu: 1)
Pengetahuan (Knowledge), 2) Tingkah Laku (Behaviour), 3) Sikap (Attitude).
Literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan oleh generasi millenial
yang dimana mereka tumbuh dan berkembang pada kebiasaan hutang piutang serta didalamnya
terdapat gaya hidup yang mewah dan kemudahan dalam mendapatkan kredit secara online.
Selain itu faktor yang dapat dengan mudahnya mempengaruhi perilaku konsumsi terhadap
diri seseorang yaitu gaya hidup (Kotler, 2016). Dengan terdapatnya zaman yang modern dan
serba up to date akan menjadikan kebutuhan gaya hidup seseorang menjadi hal yang utama (Jati,
2015, p. 111). Gaya hidup merupakan karakteristik hidup seseorang yang dapat diperlihatkan
pada aktivitas,minat,serta opininya yang mencerminkan diri orang tersebut ketika berinteraksi
pada lingkungan sekitarnya (Kotler, 2016). Berada di usia remaja akhir, generasi millenial akan
memiliki rasa penasaran yang tinggi dan berorientasi pada tren hingga tuntutan sosial yang dapat
membuat pola konsumsi mereka menjadi berlebihan.
Pada generasi millenial, perilaku konsumtif dalam menggunakan shopee paylater dapat
diamati melalui kebiasaan-kebiasaan pola konsumsi untuk memenuhi gaya hidup seperti dalam
membeli makanan, pakaian, make up, dan yang berkaitan mengenai penampilan, travelling dan
lain sebagainya. (Rosyid & Lina, 2018) menyatakan bahwa terdapat tiga aspek perilaku
konsumtif, yaitu : 1) pembelian impulsif, 2) pembelian berlebihan, 3) pembelian tidak rasional.
Penelitian sebelumnya oleh (Silalahi, 2020) Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
mahasiswa sebagai generasi millenial yang dapat meningkatkan literasi keuangan yang cukup
baik. Namun, juga dapat memiliki kecenderungan berperilaku konsumtif dalam berbelanja
online. Penelitian lain oleh (Qurotaa'ayun & Krisnawati, 2019) menemukan bahwa generasi
milenial ini masih berada pada tingkat literasi keuangan yang sedang, yaitu generasi milenial
tidak dapat menerapkannya dengan baik tentang pengelolaan keuangan sehari-hari. Namun,
generasi milenial juga masih dapat menjaga diri dan menerapkan kebutuhan utamanya sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk dan jasa atau dapat mengendalikan perilaku
konsumtifnya.
Berdasarkan adanya research gap di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif
Pengguna Shopee Paylater Pada Generasi Millenial”.
Permasalahan
Meskipun dengan tingkat literasi keuangan yang baik, generasi millenial berada pada usia
remaja akhir. Yang dimana pada rentang usia tersebut generasi millenial memiliki gaya hidup
yang kekinian, hedonisme dan dinamise, serta rasa penasaran yang tinggi. Sehingga timbul
adanya kecenderungan untuk membeli produk tanpa direncanakan yang dapat berperilaku
konsumtif, termasuk ketika pemenuhan produk gaya hidup dilakukan menggunakan fitur Shopee
paylater. Adapun faktor moderasi yang memungkinkan seseorang bisa saja tetap berperilaku
konsumtif meskipun mempunyai tingkat literasi keuangan yang baik, seperti besarnya
pendapatan generasi millenial.
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu:
1. Apakah literasi keuangan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif pengguna Shopee
Paylater pada generasi milenial?
2. Apakah gaya hidup memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif pengguna Shopee
Paylater pada generasi millenial?
3. Apakah literasi keuangan dan gaya hidup memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif
pengguna Shopee Paylater pada generasi milenial?
Tujuan
Merujuk pada permasalahan dan pertanyaan penelitian, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif pengguna
Shopee Paylater pada generasi millenial
2. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap perilaku konsumtif pengguna Shopee
Paylater pada generasi millenial
3. Untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap pengguna Shopee
Paylater pada generasi millenial
TINJAUAN PUSTAKA
Literasi Keuangan
Menurut (Fauzia & Nurdin, 2019) literasi keuangan yaitu tentang bagaimana cara
menggunakan uang yang dimilikinya agar dapat memiliki tujuan yang menjadikan hidup lebih
sejahtera dimasa depan. Literasi keuangan yang tepat dapat menjadikan individu dalam memilah
barang, mengelola keuangan dengan tepat serta dapat menjadikan masa yang akan datang dengan
baik, dan individu yang mempunyai pemahaman mengenai literasi keuangan dapat menjadikan
individu menjadi lebih cermat dalam mengelola keuangan serta mampu menyesuaikan pembelian
melalui barang dan jasa yang mereka akan miliki (Manik & Bukhori, 2019).
Berdasarkan framework dari Organisation for Economic Cooperation and Development
(OECD, 2016) dalam mengukur literasi keuangan dapat menggunakan tiga komponen utama,
yaitu: 1) Pengetahuan (Knowledge), 2) Tingkah Laku (Behaviour), 3) Sikap (Attitude).
Literasi keuangan dapat membentuk perilaku dan pola konsumsi yang tidak konsumtif saat
berbelanja pada generasi millenial, termasuk diantaranya dalam menggunakan aplikasi belanja
online dengan metode pembayaran Shopee Paylater yang sedang marak dikalangan generasi
millenial. Hal ini karena setiap pengeluaran atau transaksi yang dilakukan menggunakan metode
pembayaran Shopee Paylater telah direncanakan atau dianggarkan terlebih dahulu agar tidak
konsumtif dalam belanja online.
Gaya Hidup
Menurut (Kotler & Keller, 2016) perilaku konsumen merupakan tentang cara individu,
kelompok, dan organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan
barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
(Kotler & Keller, 2016) konsep perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada produk atau jasa
dalam berbelanja yaitu dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologis.
Gaya hidup menjadi upaya untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda
dari kelompok lain. Menurut (Mien & Thao, 2015) generasi muda jaman sekarang tumbuh dan
berkembang dalam budaya hutang yang dipengaruhi oleh gaya hidup yang mahal dan fasilitas
kredit yang mudah. Generasi millenial cenderung memiliki gaya hidup yang sangat tinggi
dikarenakan pada usia tersebut generasi millenial seringkali ingin mencoba sesuatu hal yang asing
atau belum pernah dilakukan terutama pada produk dan jasa.
Dalam hal tersebut generasi millenial merasa harus mengikuti trend atau perkembangan zaman
yang serba up to date. Hal tersebut dapat terlihat dalam hal berpakaian, barang yang digunakan,
makanan atau minuman yang dikonsumsi. Menurut (Pontania, 2016) terdapat beberapa macam
gaya hidup yaitu gaya hidup mandiri, gaya hidup modern, gaya hidup sehat, gaya hidup hedonis,
gaya hidup hemat, gaya hidup bebas.
Perilaku Konsumtif
Menurut (Amaliya & Setiaji, 2017) perilaku konsumtif yaitu suatu kegiatan seseorang dalam
membeli suatu barang secara berlebihan agar mendapatkan kepuasan yang sifatnya hanya
sementara. Fromm mengatakan seseorang yang hidupnya konsumtif dapat dikatakan apabila dia
selalu membeli barang yang berlebihan dan tidak sesuai dengan apa yang ia butuhkan melainkan
hanya mengikuti keinginan dirinya sendiri dan hanya untuk dilihat oleh orang banyak.
Menurut (Maulana, 2013), menyatakan bahwa remaja saat ini banyak yang terjebak dalam
kehidupan konsumtif, dengan rela mengeluarkan uangnya untuk menuruti segala keinginan,
bukan kebutuhan. Pada generasi millenial, perilaku konsumtif dalam menggunakan shopee
paylater dapat diamati melalui kebiasaan-kebiasaan pola konsumsi untuk memenuhi gaya hidup
seperti dalam membeli makanan, pakaian, make up, dan yang berkaitan mengenai penampilan,
hiburan dan lain sebagainya. (Rosyid & Lina, 2018) menyatakan bahwa terdapat tiga aspek
perilaku konsumtif, yaitu : 1) pembelian impulsif, 2) pembelian berlebihan, 3) pembelian tidak
rasional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden generasi millenial
pengguna shopee paylater. Sampel penelitian yang dipakai terhadap penelitian ini yaitu non-
probability sampling dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengguna Spaylater dikalangan millenial.
Responden atau sampel yang dipilih adalah pengguna Spaylater dengan kriteria generasi millenial
yang berdomisili di DKI Jakarta dengan kisaran usia 22 - 39 Tahun.
Kemudian model analisis data yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa
besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen yaitu model regresi linear
berganda yang dibantu dengan menggunakan software SPSS versi 26. Uji yang dilakukan adalah
uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan uji koefisien determinasi.
Berdasarkan tabel 1. Dapat diketahui bahwa nilai asymp. Sig > 0,05, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Pada penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel dependent dengan variabel independen lainnya.
Dari tabel 2. hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance kedua variabel >
0,10. Selain itu nilai VIF juga < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai tolerance dan VIF pada
kedua variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dapat menggunakan Scatterplot dengan menginput variabel residual
SRESID pada sumbu Y dan variabel prediksi ZPRED pada variabel X. Apabila titik – titik
menyebar tidak membentuk pola tertentu di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Pada gambar 1. menggambarkan bahwa hasil dari uji heteroskedastisitas grafik Scatterplot
menunjukan titik – titik menyebar tidak membentuk pola tertentu di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Maka, dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
Berdasarkan tabel 3. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta (nilai α) sebesar
12,022 dan untuk Literasi Keuangan (nilai β) sebesar -0,083 dan Gaya Hidup (nilai β) sebesar
0,384. Sehingga dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial) dan Uji F (Simultan)
Tabel 4. Hasil uji t (parsial) dan uji f (simultan)
No. Hipotesis Status Keputusan
H1: Literasi keuangan
(t hitung) -
berpengaruh signifikan
1 2,289 > 1,984 (t H1 diterima
terhadap perilaku konsumtif
tabel)
pengguna spaylater
H2: Gaya hidup
berpengaruh signifikan (t hitung) 7,383
2 H2 diterima
terhadap perilaku konsumtif > 1,984 (t tabel)
pengguna spaylater
H3: Literasi keuangan dan
gaya hidup berpengaruh (t hitung)
3 secara bersama-sama 40,581 > 3,09 (f H3 diterima
terhadap perilaku konsumtif tabel)
pengguna spaylater
Sumber: Data Primer diolah 2022
Model R R2 Adjusted R2
Dari tabel 5. hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa perolehan nilai R2 adalah 0,456
atau 45,6%. Artinya kemampuan variabel independen yaitu literasi keuangan (X1) dan gaya hidup
(X2) dalam mempengaruhi perilaku konsumtif pengguna Shopee paylater pada generasi millenial
di DKI Jakarta adalah sebesar 45,6%. Sedangkan sisanya sebesar 54,4% (100% - 45,6%)
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Pengguna Shopee Paylater
pada Generasi Millenial
Pada penelitian ini, dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa literasi
keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee paylater pada
generasi millenial di DKI Jakarta dengan arah negatif. Artinya literasi keuangan memiliki
hubungan yang tidak searah, dimana apabila tingkat literasi keuangan semakin meningkat maka
akan berpengaruh pada menurunnyanya perilaku konsumtif dalam menggunakan shopee paylater
pada generasi millenial. Hal tersebut dikarenakan literasi keuangan bertujuan agar mereka dapat
mengelola keuangannya dengan baik sehingga dapat mengantisipasi kecenderungan berperilaku
konsumtif.
Berdasarkan hasil distribusi kuesioner yang telah dilakukan dalam penelitian responden
generasi millenial di DKI Jakarta memiliki pengetahuan keuangan yang baik seperti merasa hidup
tidak hanya untuk hari ini tetapi juga untuk masa depan. Upaya dalam meningkatkan literasi
keuangan dapat dilakukan dengan cara melihat bagaimana seseorang membuat dan mengelola
keuangannya dengan baik. Semakin baik pengetahuan mengenai literasi keuangan maka akan
semakin baik pula seseorang dalam berperilaku konsumsi. Hasil dalam penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dikria & Sri, 2016) yang menyatakan bahwa literasi
keuangan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif.
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Pengguna Shopee Paylater pada
Generasi Millenial
Pada penelitian ini, dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa gaya
hidup berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif pengguna shopee paylater pada
generasi millenial di DKI Jakarta dengan arah positif. Artinya gaya hidup memiliki hubungan yang
searah, dimana apabila gaya hidup meningkat maka akan berpengaruh pada semakin
meningkatnya perilaku konsumtif dalam menggunakan shopee paylater pada generasi millenial .
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dilakukan dalam penelitian, variabel gaya hidup
generasi millenial di DKI Jakarta menyatakan gaya hidup mereka pada aspek minat yaitu selalu
up to date pada mode trend (pakaian, sepatu, tas, dll), produk kecantikan, maupun gadget. Dimana
minat tersebut dapat mendorong mereka untuk berperilaku konsumtif dalam menggunakan Shopee
paylater pada generasi millenial. Perkembangan zaman dan teknologi juga berkaitan erat dengan
gaya hidup yang ada. Oleh karena itu, semakin tinggi gaya hidup generasi millenial maka akan
semakin tinggi juga perilaku konsumtifnya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Kanserina, Haris, & Nuridja, 2015) yang menyatakan bahwa gaya hidup
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif.
Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Pengguna
Shopee Paylater pada Generasi Millenial
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini hasil uji F menyatakan bahwa variabel
literasi keuangan dan gaya hidup berpengaruh secara simultan atau bersama – sama terhadap
perilaku konsumtif pengguna Shopee paylater. Pada tingkat literasi keuangan dengan pemahaman
yang baik generasi millenial akan melakukan penyusunan anggaran, menyisihkan uang untuk
ditabung, dan mempertimbangkan pembelian menggunakan Shopee paylater serta menghindari
hutang yang bersifat komsumsi. Tetapi, apabila generasi millenial juga memiliki gaya hidup yang
tinggi seperti selalu up to date pada mode trend (pakaian, sepatu, tas, dll), produk kecantikan,
maupun gadget tanpa mempertimbangkan skala prioritas maka akan mendorong generasi millenial
untuk berperilaku konsumtif.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat literasi keuangan dan tingginya
tingkat gaya hidup pada generasi millenial akan berpengaruh pada perilaku konsumtif dalam
menggunakan Shopee paylater pada saat berbelanja online. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dialakukan oleh (Kusumaningtyas & Canda Sakti, 2017) yang menyatakan bahwa
secara simultan literasi keuangan dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku konsumtif.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh literasi keuangan dan gaya
hidup terhadap perilaku konsumtif pengguna Shopee paylater pada generasi millenial di DKI
Jakarta dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Literasi keuangan memiliki hubungan yang negatif terhadap perilaku konsumtif pengguna
Shopee paylater pada generasi millenial. dengan meningkatnya literasi keuangan maka
perilaku konsumtif generasi millenial dalam menggunakan Shopee paylater akan lebih rendah.
2. Gaya hidup memiliki hubungan yang positif terhadap perilkau konsumtif pengguna shopee
paylater pada generasi millenial. Gaya hidup yang semakin tinggi akan mendorong generasi
millenial membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga dapat
menjadi konsumtif dalam menggunakan Shopee paylater.
3. Literasi keuangan dan gaya hidup memiliki hubungan yang positif terhadap perilaku
konsumtif pengguna shopee paylater pada generasi millenial. Hal ini menunjukkan bahwa
jika tingkat literasi keuangan tidak dikelola dengan baik maka perilaku konsumtif generasi
millenial dalam menggunakan Shopee paylater akan semakin konsumtif. Meskipun generasi
millenial sudah menerapkan penyusunan anggaran, menyisihkan uang untuk ditabung, dan
mempertimbangkan pembelian serta menghindari hutang yang bersifat konsumsi namun
apabila dibarengi dengan kegemarannya dalam berbelanja online maka akan tetap
mempengaruhi perilaku konsumtif generasi millenial dalam menggunakan Shopee paylater.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliya, L., & Setiaji, K. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram,Teman Sebaya dan
Status Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa (StudiKasus Pada Siswa
KelasXI SMANegeri1 Semarang). Economic Education Analysis.
Dikria, O., & Sri, W. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan dan Pengendalian Diri Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Malang
Angkatan 2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol, 09. No.2.
Fauzia, A., & Nurdin. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif (Studi Kasus
Pada mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Bandung Angkatan 2015).
Prosiding Manajemen, 5(1), 79-84.
Jati, W. (2015). Less Cash Society: Menakar Konsumerisme Baru Kelas Menengah Indonesia. Jurnal
Sosioteknologi, 102-112.
Kanserina, D., Haris, I., & Nuridja, I. (2015). Pengaruh Literasi Ekonomi dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Konsumtif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
Tahun 2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, Vol 5, No 1.
Kotler, P., & Keller, K. (2016). Marketing Managment New Jersey: Prentice Hall.
Kusumaningtyas, I., & Canda Sakti, N. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Konsumtif Siswa Kelas XI IPS di SMA 1 Taman Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Ekonomi.
Volume 5 Nomor 3.
Manik, Y., & Bukhori, M. (2019). Literasi keuangan dan pengaruhnya Terhadap Hedonisme Mahasiswa.
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, Vol 7, No 2, 66-76.
Mien, N. T., & Thao, T. P. (2015). Factors Affecting Personal Financial Management
Behaviors:Evidence from Vietnam . Proceedings of the Second Asia-Pacific Conference on
Global Business, Economics, Finance and Social Sciences (AP15Vietnam Conference) ISBN:
978-1-63415-833-6 Danang-Vietnam.
OECD. (2016, 10 12). OECD/INFE International Survey of Adult Financial Literacy Competencies.
Retrieved from OECD.org: https://www.oecd.org/daf/fin/financial-education/OECD-INFE-
International-Survey-of-Adult-Financial-Literacy-Competencies.pdf
Pontania, A. (2016). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa SMA
negeri 4. Jurnal Publikasi, 1, (1), 5-18.
Qurotaa'ayun, Z., & Krisnawati, A. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif
Generasi Milenial Di Kota Bandung. JAF (Jurnal of Accounting and Finance), Vol 3 No 1.
Rosyid, & Lina. (2018). Perilaku Konsumtif Berdasar Locus of control Pada Remaja. Psikologika, 5-13.
Saadah, M. (2021, 04 30). Trend paylater dan Perilaku Konsumtif Masyarakat. Retrieved from
Kumparan.com: https://kumparan.com/masrurosaadah/trend-paylater-dan-perilaku-konsumtif-
masyarakat-1veXO9BMs37
Silalahi, R. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif
Berbelanja Online. Khazanah Ilmu Berazam, Vol 3, No 2.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV.