Analisis Pergerakan Orang Menggunakan Metode Stata (Studi Kasus Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang)
Analisis Pergerakan Orang Menggunakan Metode Stata (Studi Kasus Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang)
2, Juli 2021
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/karajata
e-ISSN: 2775-5266
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pergerakan orang dan model
bangkitan dengan aplikasi stata. Hasil penelitian (1) Dari 270 orang responden di
Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan dengan rincian
51% pria dan 49% wanita dengan usia bervariatif 15-25 tahun 26% , 25-35 tahun 23%,
*Penulis Korespondensi: 35-45 tahun 24%, 45- 55 tahun 19%, dan 55> tahun 9% dengan tujuan pergerakan
bekerja 51,11%, belanja 24,44%, sekolah/kampus 14,81% menggunakan kendaraan
Muhammad Dirgah Amri,
pribadi motor 74% dan mobil 25% sedangkan kendaraan umum motor 13% dan
Program Studi Teknik Sipil,
mobil 4%. Cara bepergian sendiri 73%, dua orang 22% dan lebih dua orang 4%
Universitas Muhammadiyah
dengan waktu keberangkatan tersibuk pada jam 07.00 – 09.00 dan waktu kepulangan
Parepare,
tersibuk pukul 16.00 – 17.30. (2) Dari analisis di temukan model. Y = 11,08 + 0,50(X1)
Jl Jenderal Ahmad Yani KM. 6,
+ 0,53(X4) - 0,02(X7) + Ɛ nilai R-Square 0,8723 di mana (Y) jumlah pergerakan (X1)
Kota Parepare, Indonesia.
jumlah bekerja , (X4) waktu berangkat jam 7.00-9.00, X7 jumlah mobil, model yang
Email:
memenuhi persyaratan hasil uji asumsi klasik terbebas dari multikolinearitas,
[email protected]
homoskedastisitas dan berdistribusi normal.
o.id
▪ 71
JURNAL KARAJATA ENGINEERING - Vol. 1 No. 2, Juli2021
merupakan penyediaan layanan terbatas. Rijang yang terbagi dari 4 Kelurahan dan 4 Desa yaitu
Titikperhatian perencana transportasi di ambil dari 28.779 (BPJ Sidenreng Rappang 2018). Berdasarkan
faktor optimasi terhadap kebutuhan pergerakan dan pada tabel dengan populasi 28.779 jika dibulatkan
kapasitas layanan untuk mendapatkannya dibutuhkan 30.000 untuk tingkat kepercayaan 90% dan α = 0,10.
survei. Data dan akurasi data sangat dibutuhkan agar
C. Teknik Pengumpulan Data
hasil pemodelan transportasi oleh perencana juga
akurat yang di mana data dari analisis pergerakan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari
orang akan di kelola menggunakan aplikasi STATA dua jenissumber data yaitu data primer dan data
[10]. sekunder. Data primer didapatkan dari kuesioner yang
Stata adalah software komputer yang dipakai untuk diberikan kepada responden. Sedangkan data sekunder
mengolah dan menganalisis data Dalam program ini didapat dari badan atau lembaga tertentu yang
peneliti bisa mendapatkan gambaran yang penting dari berhubungandengan kependukan seperti Badan Pusat
data panel yang telah dikumpulkan sebelumnya Statistik Kabupaten Sidenreng Rappang [9].
STATA merupakan program statistik dengan fungsi D. Teknik Analisis
statistik yang relatif lengkap dibandingkan software Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
statistik lainnya. Selain dapat digunakan untuk data mengurutkan data kedalam pola, kategori satuan
panel dan time series, stata mampu mengolah data uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dengan jumlah variabel yang cukup banyak [1]. dirumuskan hipotesis kerja seperti yang dirumuskan
Kemampuan Stata meliputi manajemen data, analisa data. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif
statistik, grafik, simulasi, regresi, dan pemrograman deskriptif dan program STATA, dimana komponen
khusus. Ini juga memiliki sistem untuk reduksi data, dan sajian data dilakukan bersamaan
menyebarluaskan program-program yang ditulis dengan proses pengumpulan data setelah data
pengguna yang membuatnya terus berkembang. Stata terkumpul maka, tiga komponen analisis (reduksi data,
merupakan salah satu software dengan manajemen sajian data, penarikan kesimpulan) berinteraksi. Ini
data terbanyak. Terdapat tiga jenis versi Stata yaitu IC, untuk menjawab permasalahan pertama dari penelitian
SE dan MP. Ketiga jenis ini dibedakan berdasarkan [3].
jumlah variabel dan observasi yang dapat dianalisis [2].
Tahap bangkitan Perjalanan adalah salah satu tahap E. Bagan Alir
dalam pemodelan transportasi empat tahap (four steps
model) [6]. Bangkitan Pergerakan (Trip Generation)
adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan
jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau
tata guna lahan atau jumlah pergerakan yang tertarik
ke suatu tata guna lahan atau zona (Tamin, 1997) [5].
Satu perjalanan adalah pergerakan satu orang dan satu
arah menggunakan satu moda transportasi atau lebih
dan setiap perjalanan mempunyai satu asal dan satu
tujuan.
Bangkitan dan tarikan pergerakan digunakan untuk
menyatakan bangkitan pergerakan masa masa
sekarang, yang digunakan untuk meramalkan
pergerakan pada masa mendatang. Bangkitan
pergerakan ini berhubungan dengan penentuan jumlah
keseluruh yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan [5].
▪ 72
Muhammad DirgahAmri.AnalisisPergerakan Orang (…)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN data yang ada, jenis kendaraan sepeda motor pribadi
merupakan kendaraan yang paling banyak dipilih yaitu
A. Karakteristik Responden
74% dari 270 pergerakan orang.
1) Jenis kelamin: Jumlah responden jenis kelamin
pada Kecamatan Panca Rijang dapat diliat pada tabel
1 di bawah.
▪ 73
JURNAL KARAJATA ENGINEERING - Vol. 1 No. 2, Juli2021
2) Uji Asumsi Klasik: analisis yang dilakukan garis linier maka bisa dinyatakan terdistribusi normal.
untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi Hasil dari gambar di bawah dapat dinyatakan variabe
linear OLS terdapat masalahmasalah asumsi klasik [4]. X1. X4, dan X7 dapat terdistribusi dengan normal
Uji Multikolinieritasadalah untuk melihat ada dikarenakan sebaran plot mendekati garis linier.
atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel- Namaun residual di bagian ekor (tail) pada X7
variabel bebas dalam suatu model regresi linear sepertinya melenceng dari garis linier, kejadian di
berganda [8].Berdasarkan hasil uji VIF untuk variabel bawah masih dapat di asumsikan residual menyebar
X1, X4 dan X7. Karena nilai VIF dari semua variabel normal.
nilainya semua lebih kecil dari 10 maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada semua
variabel bebas tersebut. Berdasarkan syarat asumsi
klasik, maka model regresi linier berganda yang baik
adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas.
Dengan demikian, model responden pergerakan untuk
variabel X1, X4, dan X6 di Kecamatan Panca Rijang
tidak terjadi adanya multikolinieritas. Hasilnya dari
nilai vif ialah X1 berjumlah 5,14, X4 Berjumlah 4,89, dan
X7 berjumlah 3,27.
Tabel 2. Hasil uji multikolinieritas
▪ 74
Muhammad DirgahAmri.AnalisisPergerakan Orang (…)
Tabel 4. Uji shapiro-wilk W ƐNilai R-Square adalah 0,8723 yang berarti X1, X2, X7
Variabel obs W V Z Prob > z
artinya memiliki
tingkat korelasi tinggi.
X7 8 0,9033 1,347 0,497 0,30947
▪ 75