Webinar: Lubricant Contamination Control
Webinar: Lubricant Contamination Control
LUBRICANT CONTAMINATION
CONTROL
11 Februari 2021
Maintenance Strategies
Run to Failure
• Use and change with the new one when it is fail to function
Is the
machine
degrading
abnormally?
From which
internal
Is wear
component
debris
is the wear
produced?
likely
originating?
What is
the wear How severe is
the wear maintenance.org
mode and
cause? condition?
atten2.com
https://www.machinerylubrication.com/
LUBRICANT CONTAMINATION
Contaminants
Can detect water until 10 Minimum detection 500 Only detect in the unit of
ppm ppm Absorbance
(0.05%vol)
Weak to be used for - -
Engine Oil, and Gear Oil
Chapter
15
08 -
Detecting water by field test
Visual Check
Clear Hazy Opaque
< 100 ppm 350 – 500 ppm > 1000 ppm
Karl Fischer
Compressor ppm 350 500
(ASTM D 1744)
Karl Fischer
Turbine ppm 350 500
(ASTM D 1744) Reference:
ASTM D 6224
Gearbox “In-Service Monitoring of Lubricating
ASTM D 95 %vol 0.1 0.2
System Oil for Auxiliary Power Plant
Equipment”
Karl Fischer
Pump ppm 350 500
(ASTM D 1744) ASTM D 4378
“Standard Practice for In-Service
ASTM D 95 or Monitoring of Mineral Turbine Oils
Hydraulic Karl Fischer %vol 0.05 0.1 for Steam and Gas Turbines”
(ASTM D 1744)
Engine ASTM D 95 %vol 0.05 0.1
Infrared Analysis
Often used for Lubricant Finger
Print Test
Very effective to decide whether
the oil is original or fake by
comparing the graphical finger
print
Unit = Absorbance
How Fourier Transform Infrared (FTIR) Works
Example of FTIR overlay graph
Certain
molecule will
vibrate
IR Radiation
Sample
Oli
Detector
Nitration 1630
Soot 2000
Diesel – 800
Fuel Gasoline – 750
Jet Fuel: 795-815
Source: NORIA
PARTICLE CONTAMINATION
Particle Contamination (1)
• Partikel abrasif akan meningkatkan
pembentukan wear yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan
mekanikal.
• Besarnya kerusakan yang ditimbulkan
tergantung pada ukuran (size), bentuk
(shape), kekerasan (hardness) dan
susunan kimia.
Sumber Kontaminan
• Kontaminasi saat top up Pelumas :
Penggunaan wadah, selang, corong yang kurang bersih saat top up
pelumas
• Filtrasi:
- Filter udara/oli yang sudah penuh kotoran / rusak dapat melepaskan
kembali partikel kotorannya (desorption).
- Tutup filter udara tidak rapat dan bocornya selang-selang sistem filter
udara merupakan celah masuknya debu ke dalam sistem pembakaran
Particle Contamination (2)
Pengaruh pada Pelumas Pengaruh pada Mesin
• Partikel debu (Silika) • Partikel abrasif akan meningkatkan
meningkatkan proses abrasi pada pembentukan wear yg
komponen mesin sehingga mengakibatkan komponen
meningkatkan keausan mesin mekanikal cepat rusak.
• Partikel khususnya partikel logam • Pada kondisi sliding, partikel yang
spt tembaga (Cu), besi (Fe) dan berukuran lebih kecil dari tebal
timbal (Pb) merupakan katalis lapisan pelumas akan menggores
yang dapat mempercepat proses komponen metal (cutting wear).
oksidasi pelumas. • Pada kondisi rolling contact,
• Partikel-partikel akan menurunkan dimana partikel berada di antara
polaritas aditif (antiwear, extreme dua komponen yg bergerak dapat
pressure, rust inhibitor, menyebabkan surface fatique,
dispersant) & membentuk suspensi pitting & spalling.
yg stabil dgn partikel shg
menurunkan kemampuan aditif
dan meningkatkan viskositas.
Particle Size Distribution
Tujuan : mengetahui tingkat kebersihan dari
suatu pelumas/bahan bakar
15-25 microns 22 44 89 178 356 712 142 2850 5700 11400 22800 45600 91200 182400
5
25-50 microns 4 8 16 32 63 126 253 506 1012 2025 4050 8100 16200 32400
Sample A Sample B
Example: Particle Size No. of Class No. of Class
Range Particle Particle
5-15 microns 50100 8 122100 9
NAS = 8 NAS = 9
Conversion Table
Cleanliness 23/21/18 12
22/20/18 --
22/20/17 11
Reference:
14/12/9 3
ASTM D 6224 13/11/8 2
“In-Service Monitoring of Lubricating Oil for Auxiliary Power Plant Equipment”
12/10/8 --
ASTM D 4378
“Standard Practice for In-Service Monitoring of Mineral Turbine Oils for Steam and 12/10/7 1
Gas Turbines”
12/10/6 --
http://www.contractorsunlimited.co.uk/toolbox/hy
drauliccomparison.shtml
Techniques for Controlling / Prevent Particle
Contamination
Monitor Your Transmitter (DCS)
• Perform offline filtration
• Perform any top-up using filter cart
Source: www.machinerylubrication.com
Chapter
31
06 -
Source of Contamination and Preventive actions
ASTM D3524
ASTM D3525
DIN 51380
ASTM D92
ASTM D93
ASTM D56
ASTM D3828
ASTM E2412
Source: www.machinerylubrication.com
Controlling Fuel Dilution
Any things that possibly cause fuel dilution should
be controlled:
• Leaking injectors
• Excesseive idle time
• Incomplete combustion
• Restricted air filter/bad air to fuel ration
• Fuel pump / over fueling
• Seals and gaskets
• Improper injector timing
SOOT CONTAMINATION
Kontaminasi Soot/Jelaga
Deskripsi
Soot merupakan produk hasil
pembakaran & tidak terkait
dengan kualitas pelumas.
Pemakaian pelumas yang terlalu
lama atau tidak sempurnanya proses
pembakaran menyebabkan akumulasi
soot yang abnormal yang
membahayakan kondisi pelumas dan
mesin.
Kontaminasi Soot/Jelaga
Soot mencemari pelumas melalui blowby bersama-sama
dengan gas-gas hasil pembakaran dan disebabkan oleh :
– Kompresi mesin terlalu rendah (sehingga
pembakaran tidak sempurna menyebabkan
peningkatan pembentukan soot)
– Rasio Fuel/Udara terlalu tinggi (karena
tersumbatnya filter udara atau setting campuran
yang tidak benar)
– Temperatur udara terlalu rendah (operasi pada
kondisi suhu dingin)
– Lugging (kelebihan beban atau penggunaan gigi
terlalu tinggi)
– Idle yang berlebihan (berhenti terlalu lama atau
kecepatan/speed operasi terlalu rendah)
Kontaminasi Soot/Jelaga (2)
Pengaruh pada Pelumas Pengaruh pada Mesin
• Dispersancy loss : • Penyumbatan filter
Soot akan mengadsorpsi molekul • Peningkatan abrasive wear
aditif dispersant shg menurunkan
kemampuan mendispersikan • Pembentukan deposit, sludge
partikel insoluble. yang berpotensi penyumbatan
aliran pelumas.
• Antiwear performance loss :
Oil soluble tail
Molekul aditif antiwear akan (oleophilic)
diserap (adsorp) oleh permukaan Polar
soot shg tidak dapat mencegah Head