Analisis Potensi Bahaya Di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor Menggunakan Metode Job Safety Analysis

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

p-ISSN : 2528-3561

Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

Analisis Potensi Bahaya di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor


Menggunakan Metode Job Safety Analysis
Dwi Agus Efvandi1, Muhammad Dian Kurniawan2, Efta Dhartikasari3
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Gresik, Indonesia
*Koresponden email: [email protected]

Diterima: 19 September 2022 Disetujui: 29 September 2022

Abstract
Dwi Jaya Motor Car Workshop is a UKM engaged in services, precisely car repair shops, this workshop
serves services ranging from monthly routines and onderstail to over holes. The problem that is often found
in the Dwi Jaya Motor Car Workshop is that employees are still not aware of the dangers around and still
rarely use PPE so work accidents are still often found when employees work. Job safety analysis is a tool
or tool that is useful for measuring or identifying a hazard that exists in the work area and looking for
controls that match the potential hazards found. The job safety analysis sheet is used to analyze potential
hazards by conducting a risk assessment, risk assessment with job safety analysis is carried out using
interviews and direct observation and the results are presented in the form of a table. At the stage of work
on servicing up the engine, servicing the radiator, and changing engine oil, several potential hazards were
found, including being exposed to hot oil spills, being exposed to hot radiators, and being sprayed with
radiator water. After knowing the potential dangers, it is recommended to the workshop owner to provide
the PPE needed by employees, including heat-resistant gloves, and glasses, as well as making safety signs
in the workshop area.
Keywords: job safety analysis, K3, risk assessment, car workshop, Gresik

Abstrak
Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah UKM yang bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil,
Bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhaul. Permasalahan yang sering
ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih kurang waspada dengan bahaya
disekitar dan jarang menggunakan alat pelindung diri (APD) sehingga masih sering ditemukan kecelakaan
kerja disaat para karyawan bekerja. Job safety analysis merupakan alat atau tools yang berguna untuk
mengukur atau mengidentifikasi sebuah bahaya yang ada pada area kerja dan mencari pengendalian yang
cocok dengan potensi bahaya yang ada. Lembar job safety analysis digunakan untuk menganalisa potensi
bahaya dengan melakukan penilaian risiko, penilaian risiko dengan job safety analysis dilakukan dengan
cara wawancara dan observasi langsung kelapangan dan hasilnya disajikan berupa tabel. Pada tahapan
pekerjaan servis-up mesin, servis radiator, dan penggantian oli mesin ditemukan beberapa potensi bahaya
diantaranya, terkena tumpahan oli panas, terkena radiator yang panas, dan tersembur air radiator. Setelah
mengetahui potensi bahaya disarankan kepada pemilik bengkel untuk ke depannya menyediakan APD yang
dibutuhkan oleh karyawan diantaranya adalah sarung tangan yang tahan panas, dan kacamata, serta
membuat safety sign diarea bengkel.
Kata Kunci: job safety analysis, K3, risk assessment, bengkel mobil, Gresik

1. Pendahuluan
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) disebuah perusahaan harus diperhitungkan untuk
menjaga keselamatan para pekerja saat melakukan kegiatan diarea perusahaan. Jika lingkungan kerja
kondusif maka produktivitas kerja akan lebih baik. Kecelakaan kerja sangat berkaitan dengan K3
Kecelakaan kerja sering kali dijumpai pada saat perusahaan melakukan proses produksi, banyak faktor yang
menyebabkan kecelakaan kerja diantaranya kelalaian manusia yang bisa berakibat fatal, serta kurangnya
kesadaran akan bahaya di lokasi kerja [1]. Peninjauan K3 harus mempertimbangkan identifikasi potensi
bahaya yang ada disekitar pekerja agar bisa memberikan penanggulangan yang sesuai dengan permasalahan
yang ada [2].
Inovasi K3 di tempat kerja membawa perkembangan yang baik bagi sebuah perusahaan untuk jangka
panjang diantaranya pegawai yang sehat, tempat kerja yang aman dan nyaman, berkurangnya biaya untuk
kecelakaan kerja, dan kecelakaan kerja dapat terkendali dengan baik [3]. Kecelakaan kerja merupakan suatu
kejadian yang sebenarnya tidak diinginkan, tetapi karena masih sering ditemui dan angkanya juga tinggi

3978
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

maka setidaknya kejadian ini seharusnya mendapat perhatian lebih khususnya untuk para pemilik
perusahaan [4]. Risiko adalah sesuatu yang melekat pada aktivitas pekerjaan, pada bidang K3 potensi risiko
yang paling tinggi harus diperhatikan karena risiko tersebut adalah sesuatu yang mengancam keselamatan
pekerja, risiko bisa saja dihindari dengan cara pengolahan potensi bahaya yang muncul dengan mencari
penanggulangan yang tepat sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar [5]. Kecelakaan kerja
dapat dicegah dengan mengupayakan identifikasi potensi bahaya yang ada dan bertujuan untuk mengurangi
dampak yang dihasilkan dengan mencari pendekatan yang dirasa tepat [6].
Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor yang terletak di jalan Siti Fatima Binti Maimun, Randuagung, Kec.
Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dwi Jaya Motor adalah UKM yang bergerak di bidang jasa
tepatnya Bengkel Mobil, bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhaul.
Permasalahan yang sering ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih
kurang waspada dengan adanya bahaya disekitar dan jarang menggunakan APD sehingga sering ditemukan
kecelakaan kerja disaat para karyawan bekerja.
Setelah menemukan permasalahan dan melakukan brainstorming dengan pihak yang terkait metode
yang dirasa cocok adalah metode job safety analysis atau lebih dikenal dengan JSA. Job safety analysis
merupakan alat atau tools yang berguna untuk mengukur atau mengidentifikasi sebuah bahaya yang ada
pada area kerja dan mencari pengendalian yang cocok dengan potensi bahaya yang ditemukan [7]. Job
safety analysis adalah metode sederhana yang berguna untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan melakukan
pengendalian risiko diarea pekerjaan, penilaian yang dilakukan metode JSA adalah dengan cara mencatat
segala potensi bahaya yang ditemukan kemudian memberikan pengendalian yang sesuai dengan standar K3
yang berlaku [8]. Lembar job safety analysis digunakan untuk menganalisa potensi bahaya dengan
melakukan penilaian risiko, penilaian risko dengan job safety analysis dilakukan dengan cara wawancara
dan observasi langsung ke lapangan dan hasilnya disajikan berupa tabel [9].
Penggunaan metode JSA memiliki keuntungan dan manfaat sebagai berikut. Memberikan contoh
prosedur kerja yang sesuai, meningkatkan produktivitas karyawan ditempat kerja, mengidentifikasi APD
apa saja yang dibutuhkan saat bekerja, melakukan review kepada pekerja dalam setiap tahapan pekerjaan,
improvement untuk SOP ditempat kerja [10]. Mencegah bahaya yang terdapat disekitar dan melancarkan
prosedur kerja yang ada, serta mencegah karyawan celaka, memberikan rekomendasi perbaikan atau cara
pencegahan adalah fungsi digunakanya job safety analysis [11].
Pada hasil penelitian terdahulu menggunakan metode job safety analysis dan hasilnya telah
dilakukan. Pada penelitian yang dilakukan di Home Industri Kerupuk Bunga Matahari didapatkan hasil
bahwa untuk pengendalian potensi bahaya harus menggunakan APD [12]. Setelah diterapkannya metode
JSA pada PT.X didapatkan hasil penurunan kecelakaan kerja sebanyak 20% [13]. Pengawasan penggunaan
APD pada operator harus diperketat lagi agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan kelalaian [14].
Tiga stasiun kerja yang memiliki risiko skor tertinggi mendapat perhatian lebih agar kelak tidak lagi terjadi
kecelakaan kerja [15].

2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor yang terletak dijalan Siti Fatima Binti
Maimun, Randuagung, Kec. Kebomas, Kab Gresik, Jawa Timur 61151. Dwi Jaya Motor adalah UKM yang
bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil, bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan,
onderstail hingga overhaul. Setelah melakukan observasi dengan datang langsung ke tempat perusahaan
dan melakukan wawancara dengan pemilik dan beberapa pekerja metode yang cocok dengan permasalahan
yang ada adalah metode job safety analysis. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah worksheet
JSA yang berisikan kolom sebagai berikut:
1. Jenis pekerjaan
2. Proses pekerjaan
3. Potensi bahaya yang ditemukan
4. Upaya pengendalian bahaya

Prosedur penelitian dimulai dari mencari potensi bahaya yang ada disekitar area kerja kemudian
melakukan pemberian rekomendasi untuk mengendalikan potensi bahaya yang ada seperti pemilihan APD
yang cocok dan sesuai dengan permasalahan yang ada.

3979
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

3. Hasil dan Pembahasan


Pembagian Pekerjaan dalam Beberapa Langkah Dan Mencari Potensi Bahaya
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah dengan mem-breakdown tahapan pekerjaan yang
dilakukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor kemudian dilanjutkan dengan mencari potensi bahaya yang
ada disekitar yang bisa dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Breakdown Pekerjaan dan mencari potensi bahaya


No. Jenis Pekerjaan Proses Pekerjaan Potensi bahaya yang ditemukan
1. Servis up mesin • Membersihkan • Ketika melepas saringan udara
filter udara jika tidak memakai sarung tangan
• Memeriksa busi dan atau lap tangan bisa lecet atau
kabel busi melepuh karena posisi saringan
• Memeriksa aki udara menempel pada mesin
• Ketika melepas busi jika tidak
memakai sarung tangan akan
melepuh karena berada didalam
mesin
• Ketika memeriksa aki jika tidak
menggunakan sarung tangan akan
sangat berbahaya karena air aki
jika terkena tangan akan
menyebabkan luka yang cukup
parah
2. Servis radiator • Mengendurkan tap • Ketika mengendurkan baut tap
air radiator radiator harus memakai sarung
• Melepas bagian tangan dan diputar dengan
selang atas radiator perlahan jika tergesa gesa air yang
• Melepas selang masih pada suhu tinggi akan
bagian bawah mengenai tangan dan bisa
• Melepas baut untuk melepuh
mengangkat radiator • Saat melepas selang bagian atas
radiator harus menggunakan
sarung tangan dan harus ditutup
lap karena selang radiator
memiliki tekanan yang sangat
tinggi jika tidak hati-hati selang
bisa menyemburkan air yang dapat
melukai seluruh tubuh
• Ketika melepas selang bagian
bawah harus menggunakan sarung
tangan lp dan kacamata karena
tempat selang bagian bawah
terletak di bawah mobil dan resiko
lebih besar dari selang bagian atas
jika tidak hati-hati bagian seluruh
tubuh akan tersembur air radiator
• Ketika membuka baut radiator
harus menggunakan sarung tangan
karena kalau tidak menggunakan
sarung tangan akan melepuh
karena radiator sangat panas

3980
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

3. Penggantian oli • Membuka baut tap • Ketika melakukan pergantian oli


mesin oli di bawah mesin harus menggunakan sarung tangan
• Mengeluarkan oli lap dan kacamata jika tidak
yang lama dipindah menggunakan tangan dan wajah
ke drum kumpulan terutama mata akan terkena
oli bekas cipratan oli
• Mengisi oli baru • Ketikan memindahkan oli bekas
kedalam mesin harus hati-hati jika tidak tangan
akan terkena cipratan oli yang
masih panas
• Ketikan mengisi oli harus hati-hati
karena tangan dapat terkena oli
dan padat menyebabkan iritasi
Sumber: Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor (2021)

Berdasarkan hasil dari Tabel 1 pada tahapan pekerjaan servis up mesin, servis radiator, dan
penggantian oli mesin ditemukan beberapa potensi bahaya. Ketika melepas saringan udara jika tidak
memakai sarung tangan atau lap tangan bisa lecet atau melepuh karena posisi saringan udara menempel
pada mesin. Kemudian ketika membuka baut radiator harus menggunakan sarung tangan karena kalau tidak
menggunakan sarung tangan akan melepuh karena radiator sangat panas. Saat mengisi oli harus hati-hati
karena tangan dapat terkena oli dan padat menyebabkan iritasi. Setelah menemukan potensi bahaya langkah
selanjutnya adalah memberikan rekomendasi pengendalian potensi bahaya.
Rekomendasi Pengendalian Potensi Bahaya
Setelah menemukan potensi bahaya yang ada di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor langkah selanjutnya
adalah mencari pengendalian potensi bahaya yang tepat sesuai dengan permasalahan yang ada seperti yang
bisa dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Rekomendasi pengendalian potensi bahaya


Nomor jenis pekerjaan Proses pekerjaan Potensi bahaya yang ditemukan Upaya pengendalian bahaya

1. Servis up mesin • Membersihkan • Ketika melepas saringan udara • Harus memakai APD
filter udara jika tidak memakai sarung tangan sarung tangan dan harus
• Memeriksa busi atau lap tangan bisa lecet atau fokus pastikan keadaan
dan kabel busi melepuh karena posisi saringan arus negatif aki sudah
• Memeriksa aki udara menempel pada mesin terlepas.
• Ketika melepas busi jika tidak • Harus memakai APD
memakai sarung tangan akan sarung tangan dan lap
melepuh karena berada didalam yang dibasahi sebagai
mesin alasnya pastikan mesin
• Ketika memeriksa aki jika tidak agar tidak terlalu panas.
menggunakan sarung tangan • Memakai APD sarung
akan sangat berbahaya karena air tangan dan kacamata
aki jika terkena tangan akan kemudian pastikan kabel
menyebabkan luka yang cukup arus negatif dan positif
parah sudah terlepas.

3981
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

2. Servis radiator • Mengendurkan • Ketika mengendurkan baut tap • Harus menggunakan


tap air radiator radiator harus memakai sarung APD sarung tangan dan
• Melepas bagian tangan dan diputar dengan tutup menggunakan kain
selang atas perlahan jika tergesa gesa air lap kemudian pastikan
radiator yang masih pada suhu tinggi akan suhu mesin sudah
• Melepas selang mengenai tangan dan bisa keadaan dingin.
bagian bawah melepuh • Harus menggunakan
• Melepas baut • Saat melepas selang bagian atas APD sarung tangan, kain
untuk radiator harus menggunakan lap yang dibasahi, dan
mengangkat sarung tangan dan harus ditutup kacamata, pastikan suhu
radiator lap karena selang radiator mesin sudah dingin dan
memiliki tekanan yang sangat selang tekanan sudah
tinggi jika tidak hati-hati selang dilepas.
bisa menyemburkan air yang • Harus menggunakan
dapat melukai seluruh tubuh APD sarung tangan kain ,
• Ketika melepas selang bagian lap dan kacamata
bawah harus menggunakan kemudian pastikan suhu
sarung tangan, lap dan kacamata mesin sudah dingin.
karena tempat selang bagian • Harus memakai sarung
bawah terletak di bawah mobil tangan agar saat
dan risiko lebih besar dari selang mengangkat radiator
bagian atas jika tidak hati-hati tangan tidak langsung
bagian seluruh tubuh akan kontak dengan radiator
tersembur air radiator dan pastikan radiator
• Ketika membuka baut radiator sudah dingin
harus menggunakan sarung
tangan karena kalo tidak
menggunakan sarung tangan
akan melepuh karena radiator
sangat panas
3. Penggantian oli • Membuka baut • Ketika melakukan pergantian oli • Harus menggunakan
mesin tap oli di bawah harus menggunakan sarung APD sarung tangan, dan
mesin tangan lap dan kacamata jika kacamata. Harus
• Mengeluarkan tidak menggunakan tangan dan dilakukan dengan hati -
oli yang lama wajah terutama mata akan hati dan fokus agar tidak
dipindah ke terkena cipratan oli terkena cipratan.
drum kumpulan • Ketikan memindahkan oli bekas • Menggunakan sarung
oli bekas harus hati-hati jika tidak tangan tangan dan pastikan oli
• Mengisi oli baru akan terkena cipratan oli yang sudah dalam kondisi
ke dalam mesin masih panas dingin.
• Ketikan mengisi harus hati-hati • Harus menggunakan
karena tangan dapat terkena oli APD sarung tangan dan
dan padat menyebabkan iritasi corong sebagai tempat
lewatnya oli masuk ke
mesin dilakukan dengan
hati-hati dan fokus
Sumber: Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor (2021)

Dari hasil Tabel 2 ditemukanlah solusi untuk mengendalikan potensi bahaya diantaranya ketika
melakukan seluruh kegiatan karyawan wajib menggunakan APD yang berupa sarung tangan, kacamata,
dan harus juga memperhatikan faktor disekitar misalnya ketika oli masih panas hendaknya ditunggu hingga
dingin terlebih dahulu sebelum dimulai pergantian oli, dan ketika penggantian radiator juga harus ditunggu
hingga dingin terlebih dahulu.

3982
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934

4. Kesimpulan
Dari 3 tahapan pekerjaan servis up mesin, servis radiator, dan penggantian oli mesin ditemukan
beberapa potensi bahaya. Ketika melepas saringan udara jika tidak memakai sarung tangan atau lap tangan
bisa lecet atau melepuh karena posisi saringan udara menempel pada mesin. Saat membuka baut radiator
harus menggunakan sarung tangan karena kalau tidak menggunakan sarung tangan akan melepuh karena
radiator sangat panas. Terakhir, mengisi oli harus hati-hati karena tangan dapat terkena oli dan padat
menyebabkan iritasi.
Setelah mengetahui potensi bahaya disarankan kepada pemilik bengkel untuk ke depannya
menyediakan APD yang dibutuhkan oleh karyawan antara lain sarung tangan yang tahan panas, dan
kacamata, serta membuat safety sign diarea bengkel agar karyawan lebih waspada dan dapat mengurangi
potensi kecelakaan kerja.

5. Referensi
[1] Y. Widjaya and N. A. Mahbubah, “Evaluasi Inspeksi Alat Pemadam Api Ringan Menggunakan
Pendekatan Job Safety Analysis,” J. Serambi Engineering, vol. 7, no. 3, pp. 3314–3320, 2022.
[2] P. Sukapto, H. Djojosubroto, and D. Christian, “Implementasi NOSACQ-50 , JSA dan Participatory
Ergonomics untuk Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Nyaman, Selamat, dan Humanum (Studi
Kasus),” Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. November, pp. 337–345, 2019.
[3] Sulistiyowati, R., Suhardi, B., & Pujiyanto, E. Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Praktikum Perancangan Teknik Industri II Menggunakan Metode Job Safety Analysis. J@ ti Undip:
Jurnal Teknik Industri, 14(1), 11-20. 2019.
[4] S. S. C. Balili and F. Yuamita, “Analisis Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Bagian Mekanik
Pada Proyek Pltu Ampana (2x3 Mw) Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA),” J.
Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, vol. 1, no. 13, pp. 61–69, 2022.
[5] A. Setiyoso, T. I. Oesma, and M. Yusuf, “Analisis Potensi Kecelakaan Akibat Kerja Menggunakan
Job Safety Analysis (JSA) dengan Pendekatan Hazard Identification Risk Assessment and Risk
Control (HIRARC),” Rekavasi, vol. 7, no. 1, 2019.
[6] N. Lisdawanti, E. Ismiyah, and E. Dhartikasari, “Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control ( HIRARC ) di PT Sumber Mas Indah Plywood,” J. Teknovasi, vol. 08, no. 4, pp. 1–12,
2021.
[7] N. Rosdiana, S. K. Anggraeni, and A. Umyati, “Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Area
Produksi Proyek Jembatan Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA),” J. Tek. Ind. vol. 5, no. 1,
pp. 1–6, 2017.
[8] M. Z. Ikhsan, “Identifikasi Bahaya, Risiko Kecelakaan Kerja dan Usulan Perbaikan Menggunakan
Metode Job Safety Analysis (JSA),” J. Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, vol. X, pp. 42–
52, 2022.
[9] N. Hikmi, R. Firwandri, and B. Haryanto, “Penerapan Metoda Job Safety Analysis Dalam
Identifikasi Potensi Bahaya Pada Pekerja Divisi Pipa, Sumatera Barat,” J. Kesehatan Lingkungan,
vol. 10, no. 1, pp. 1–7, 2020.
[10] A. Z. Abidin and N. A. Mahbubah, “Pemetaan Risiko Pekerja Konstruksi Berbasis Metode Job
Safety Analysis Di PT BBB,” J. Serambi Engineering, vol. VI, no. 3, pp. 2111–2119, 2021.
[11] Y. Ilmansyah., “Penerapan Job Safety Analysis sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja dan
Perbaikan Keselamatan Kerja di PT Shell Indonesia,” Profisiensi, vol. 8, no. 1, pp. 15–22, 2020.
[12] A. S. Aldini, O. Hutapea, and M. Sahri, “Identifikasi Bahaya dengan Metode Job Safety Analysis
(JSA) Dan Penerapan Budaya 5R Di Home Industri Krupuk Bunga Matahari Tahun 2021,” Syntax
Lit. J. Ilm. Indones., vol. 7, no. 2, 2022.
[13] A. B. N. Ilmy, T. Bagyono, Yamtana, and S. Haryanti, “Analisis Bahaya Kecelakaan Kerja Proses
Produksi Mebel dengan Metode Job Safety Analysis,” Sanitasi J. Kesehat. Lingkung., vol. 12, no.
2, 2020.
[14] Andriani and A. Suwarno, “Analisis Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety
Analysis Di Bagian Mold Maintenance PT XYZ Plant Cikarang,” J. Tek. Ind., vol. 2, no. 2, pp. 72–
78, 2022.
[15] P. Sukapto, H. Djojosubroto, and H. Permana, “Penerapan Metode Job Safety Analysis and Risk
Score untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Departemen Printing, Sewing
dan Assembly PT. PAI, Bandung (Suatu Pendekatan Participatory Ergonomic),” vol. 9, no.
November, pp. 403–411, 2018.

3983

You might also like