Analisis Potensi Bahaya Di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor Menggunakan Metode Job Safety Analysis
Analisis Potensi Bahaya Di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor Menggunakan Metode Job Safety Analysis
Analisis Potensi Bahaya Di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor Menggunakan Metode Job Safety Analysis
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
Abstract
Dwi Jaya Motor Car Workshop is a UKM engaged in services, precisely car repair shops, this workshop
serves services ranging from monthly routines and onderstail to over holes. The problem that is often found
in the Dwi Jaya Motor Car Workshop is that employees are still not aware of the dangers around and still
rarely use PPE so work accidents are still often found when employees work. Job safety analysis is a tool
or tool that is useful for measuring or identifying a hazard that exists in the work area and looking for
controls that match the potential hazards found. The job safety analysis sheet is used to analyze potential
hazards by conducting a risk assessment, risk assessment with job safety analysis is carried out using
interviews and direct observation and the results are presented in the form of a table. At the stage of work
on servicing up the engine, servicing the radiator, and changing engine oil, several potential hazards were
found, including being exposed to hot oil spills, being exposed to hot radiators, and being sprayed with
radiator water. After knowing the potential dangers, it is recommended to the workshop owner to provide
the PPE needed by employees, including heat-resistant gloves, and glasses, as well as making safety signs
in the workshop area.
Keywords: job safety analysis, K3, risk assessment, car workshop, Gresik
Abstrak
Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah UKM yang bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil,
Bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhaul. Permasalahan yang sering
ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih kurang waspada dengan bahaya
disekitar dan jarang menggunakan alat pelindung diri (APD) sehingga masih sering ditemukan kecelakaan
kerja disaat para karyawan bekerja. Job safety analysis merupakan alat atau tools yang berguna untuk
mengukur atau mengidentifikasi sebuah bahaya yang ada pada area kerja dan mencari pengendalian yang
cocok dengan potensi bahaya yang ada. Lembar job safety analysis digunakan untuk menganalisa potensi
bahaya dengan melakukan penilaian risiko, penilaian risiko dengan job safety analysis dilakukan dengan
cara wawancara dan observasi langsung kelapangan dan hasilnya disajikan berupa tabel. Pada tahapan
pekerjaan servis-up mesin, servis radiator, dan penggantian oli mesin ditemukan beberapa potensi bahaya
diantaranya, terkena tumpahan oli panas, terkena radiator yang panas, dan tersembur air radiator. Setelah
mengetahui potensi bahaya disarankan kepada pemilik bengkel untuk ke depannya menyediakan APD yang
dibutuhkan oleh karyawan diantaranya adalah sarung tangan yang tahan panas, dan kacamata, serta
membuat safety sign diarea bengkel.
Kata Kunci: job safety analysis, K3, risk assessment, bengkel mobil, Gresik
1. Pendahuluan
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) disebuah perusahaan harus diperhitungkan untuk
menjaga keselamatan para pekerja saat melakukan kegiatan diarea perusahaan. Jika lingkungan kerja
kondusif maka produktivitas kerja akan lebih baik. Kecelakaan kerja sangat berkaitan dengan K3
Kecelakaan kerja sering kali dijumpai pada saat perusahaan melakukan proses produksi, banyak faktor yang
menyebabkan kecelakaan kerja diantaranya kelalaian manusia yang bisa berakibat fatal, serta kurangnya
kesadaran akan bahaya di lokasi kerja [1]. Peninjauan K3 harus mempertimbangkan identifikasi potensi
bahaya yang ada disekitar pekerja agar bisa memberikan penanggulangan yang sesuai dengan permasalahan
yang ada [2].
Inovasi K3 di tempat kerja membawa perkembangan yang baik bagi sebuah perusahaan untuk jangka
panjang diantaranya pegawai yang sehat, tempat kerja yang aman dan nyaman, berkurangnya biaya untuk
kecelakaan kerja, dan kecelakaan kerja dapat terkendali dengan baik [3]. Kecelakaan kerja merupakan suatu
kejadian yang sebenarnya tidak diinginkan, tetapi karena masih sering ditemui dan angkanya juga tinggi
3978
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
maka setidaknya kejadian ini seharusnya mendapat perhatian lebih khususnya untuk para pemilik
perusahaan [4]. Risiko adalah sesuatu yang melekat pada aktivitas pekerjaan, pada bidang K3 potensi risiko
yang paling tinggi harus diperhatikan karena risiko tersebut adalah sesuatu yang mengancam keselamatan
pekerja, risiko bisa saja dihindari dengan cara pengolahan potensi bahaya yang muncul dengan mencari
penanggulangan yang tepat sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar [5]. Kecelakaan kerja
dapat dicegah dengan mengupayakan identifikasi potensi bahaya yang ada dan bertujuan untuk mengurangi
dampak yang dihasilkan dengan mencari pendekatan yang dirasa tepat [6].
Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor yang terletak di jalan Siti Fatima Binti Maimun, Randuagung, Kec.
Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dwi Jaya Motor adalah UKM yang bergerak di bidang jasa
tepatnya Bengkel Mobil, bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan, onderstail hingga overhaul.
Permasalahan yang sering ditemukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor adalah para karyawan masih
kurang waspada dengan adanya bahaya disekitar dan jarang menggunakan APD sehingga sering ditemukan
kecelakaan kerja disaat para karyawan bekerja.
Setelah menemukan permasalahan dan melakukan brainstorming dengan pihak yang terkait metode
yang dirasa cocok adalah metode job safety analysis atau lebih dikenal dengan JSA. Job safety analysis
merupakan alat atau tools yang berguna untuk mengukur atau mengidentifikasi sebuah bahaya yang ada
pada area kerja dan mencari pengendalian yang cocok dengan potensi bahaya yang ditemukan [7]. Job
safety analysis adalah metode sederhana yang berguna untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan melakukan
pengendalian risiko diarea pekerjaan, penilaian yang dilakukan metode JSA adalah dengan cara mencatat
segala potensi bahaya yang ditemukan kemudian memberikan pengendalian yang sesuai dengan standar K3
yang berlaku [8]. Lembar job safety analysis digunakan untuk menganalisa potensi bahaya dengan
melakukan penilaian risiko, penilaian risko dengan job safety analysis dilakukan dengan cara wawancara
dan observasi langsung ke lapangan dan hasilnya disajikan berupa tabel [9].
Penggunaan metode JSA memiliki keuntungan dan manfaat sebagai berikut. Memberikan contoh
prosedur kerja yang sesuai, meningkatkan produktivitas karyawan ditempat kerja, mengidentifikasi APD
apa saja yang dibutuhkan saat bekerja, melakukan review kepada pekerja dalam setiap tahapan pekerjaan,
improvement untuk SOP ditempat kerja [10]. Mencegah bahaya yang terdapat disekitar dan melancarkan
prosedur kerja yang ada, serta mencegah karyawan celaka, memberikan rekomendasi perbaikan atau cara
pencegahan adalah fungsi digunakanya job safety analysis [11].
Pada hasil penelitian terdahulu menggunakan metode job safety analysis dan hasilnya telah
dilakukan. Pada penelitian yang dilakukan di Home Industri Kerupuk Bunga Matahari didapatkan hasil
bahwa untuk pengendalian potensi bahaya harus menggunakan APD [12]. Setelah diterapkannya metode
JSA pada PT.X didapatkan hasil penurunan kecelakaan kerja sebanyak 20% [13]. Pengawasan penggunaan
APD pada operator harus diperketat lagi agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan kelalaian [14].
Tiga stasiun kerja yang memiliki risiko skor tertinggi mendapat perhatian lebih agar kelak tidak lagi terjadi
kecelakaan kerja [15].
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor yang terletak dijalan Siti Fatima Binti
Maimun, Randuagung, Kec. Kebomas, Kab Gresik, Jawa Timur 61151. Dwi Jaya Motor adalah UKM yang
bergerak di bidang jasa tepatnya Bengkel Mobil, bengkel ini melayani servis mulai dari rutin bulanan,
onderstail hingga overhaul. Setelah melakukan observasi dengan datang langsung ke tempat perusahaan
dan melakukan wawancara dengan pemilik dan beberapa pekerja metode yang cocok dengan permasalahan
yang ada adalah metode job safety analysis. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah worksheet
JSA yang berisikan kolom sebagai berikut:
1. Jenis pekerjaan
2. Proses pekerjaan
3. Potensi bahaya yang ditemukan
4. Upaya pengendalian bahaya
Prosedur penelitian dimulai dari mencari potensi bahaya yang ada disekitar area kerja kemudian
melakukan pemberian rekomendasi untuk mengendalikan potensi bahaya yang ada seperti pemilihan APD
yang cocok dan sesuai dengan permasalahan yang ada.
3979
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
3980
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
Berdasarkan hasil dari Tabel 1 pada tahapan pekerjaan servis up mesin, servis radiator, dan
penggantian oli mesin ditemukan beberapa potensi bahaya. Ketika melepas saringan udara jika tidak
memakai sarung tangan atau lap tangan bisa lecet atau melepuh karena posisi saringan udara menempel
pada mesin. Kemudian ketika membuka baut radiator harus menggunakan sarung tangan karena kalau tidak
menggunakan sarung tangan akan melepuh karena radiator sangat panas. Saat mengisi oli harus hati-hati
karena tangan dapat terkena oli dan padat menyebabkan iritasi. Setelah menemukan potensi bahaya langkah
selanjutnya adalah memberikan rekomendasi pengendalian potensi bahaya.
Rekomendasi Pengendalian Potensi Bahaya
Setelah menemukan potensi bahaya yang ada di Bengkel Mobil Dwi Jaya Motor langkah selanjutnya
adalah mencari pengendalian potensi bahaya yang tepat sesuai dengan permasalahan yang ada seperti yang
bisa dilihat di Tabel 2.
1. Servis up mesin • Membersihkan • Ketika melepas saringan udara • Harus memakai APD
filter udara jika tidak memakai sarung tangan sarung tangan dan harus
• Memeriksa busi atau lap tangan bisa lecet atau fokus pastikan keadaan
dan kabel busi melepuh karena posisi saringan arus negatif aki sudah
• Memeriksa aki udara menempel pada mesin terlepas.
• Ketika melepas busi jika tidak • Harus memakai APD
memakai sarung tangan akan sarung tangan dan lap
melepuh karena berada didalam yang dibasahi sebagai
mesin alasnya pastikan mesin
• Ketika memeriksa aki jika tidak agar tidak terlalu panas.
menggunakan sarung tangan • Memakai APD sarung
akan sangat berbahaya karena air tangan dan kacamata
aki jika terkena tangan akan kemudian pastikan kabel
menyebabkan luka yang cukup arus negatif dan positif
parah sudah terlepas.
3981
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
Dari hasil Tabel 2 ditemukanlah solusi untuk mengendalikan potensi bahaya diantaranya ketika
melakukan seluruh kegiatan karyawan wajib menggunakan APD yang berupa sarung tangan, kacamata,
dan harus juga memperhatikan faktor disekitar misalnya ketika oli masih panas hendaknya ditunggu hingga
dingin terlebih dahulu sebelum dimulai pergantian oli, dan ketika penggantian radiator juga harus ditunggu
hingga dingin terlebih dahulu.
3982
p-ISSN : 2528-3561
Serambi Engineering, Volume VII, No.4, Oktober 2022 Hal 3978 - 3983
e-ISSN : 2541-1934
4. Kesimpulan
Dari 3 tahapan pekerjaan servis up mesin, servis radiator, dan penggantian oli mesin ditemukan
beberapa potensi bahaya. Ketika melepas saringan udara jika tidak memakai sarung tangan atau lap tangan
bisa lecet atau melepuh karena posisi saringan udara menempel pada mesin. Saat membuka baut radiator
harus menggunakan sarung tangan karena kalau tidak menggunakan sarung tangan akan melepuh karena
radiator sangat panas. Terakhir, mengisi oli harus hati-hati karena tangan dapat terkena oli dan padat
menyebabkan iritasi.
Setelah mengetahui potensi bahaya disarankan kepada pemilik bengkel untuk ke depannya
menyediakan APD yang dibutuhkan oleh karyawan antara lain sarung tangan yang tahan panas, dan
kacamata, serta membuat safety sign diarea bengkel agar karyawan lebih waspada dan dapat mengurangi
potensi kecelakaan kerja.
5. Referensi
[1] Y. Widjaya and N. A. Mahbubah, “Evaluasi Inspeksi Alat Pemadam Api Ringan Menggunakan
Pendekatan Job Safety Analysis,” J. Serambi Engineering, vol. 7, no. 3, pp. 3314–3320, 2022.
[2] P. Sukapto, H. Djojosubroto, and D. Christian, “Implementasi NOSACQ-50 , JSA dan Participatory
Ergonomics untuk Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Nyaman, Selamat, dan Humanum (Studi
Kasus),” Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. November, pp. 337–345, 2019.
[3] Sulistiyowati, R., Suhardi, B., & Pujiyanto, E. Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Praktikum Perancangan Teknik Industri II Menggunakan Metode Job Safety Analysis. J@ ti Undip:
Jurnal Teknik Industri, 14(1), 11-20. 2019.
[4] S. S. C. Balili and F. Yuamita, “Analisis Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Bagian Mekanik
Pada Proyek Pltu Ampana (2x3 Mw) Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA),” J.
Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, vol. 1, no. 13, pp. 61–69, 2022.
[5] A. Setiyoso, T. I. Oesma, and M. Yusuf, “Analisis Potensi Kecelakaan Akibat Kerja Menggunakan
Job Safety Analysis (JSA) dengan Pendekatan Hazard Identification Risk Assessment and Risk
Control (HIRARC),” Rekavasi, vol. 7, no. 1, 2019.
[6] N. Lisdawanti, E. Ismiyah, and E. Dhartikasari, “Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control ( HIRARC ) di PT Sumber Mas Indah Plywood,” J. Teknovasi, vol. 08, no. 4, pp. 1–12,
2021.
[7] N. Rosdiana, S. K. Anggraeni, and A. Umyati, “Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Area
Produksi Proyek Jembatan Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA),” J. Tek. Ind. vol. 5, no. 1,
pp. 1–6, 2017.
[8] M. Z. Ikhsan, “Identifikasi Bahaya, Risiko Kecelakaan Kerja dan Usulan Perbaikan Menggunakan
Metode Job Safety Analysis (JSA),” J. Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, vol. X, pp. 42–
52, 2022.
[9] N. Hikmi, R. Firwandri, and B. Haryanto, “Penerapan Metoda Job Safety Analysis Dalam
Identifikasi Potensi Bahaya Pada Pekerja Divisi Pipa, Sumatera Barat,” J. Kesehatan Lingkungan,
vol. 10, no. 1, pp. 1–7, 2020.
[10] A. Z. Abidin and N. A. Mahbubah, “Pemetaan Risiko Pekerja Konstruksi Berbasis Metode Job
Safety Analysis Di PT BBB,” J. Serambi Engineering, vol. VI, no. 3, pp. 2111–2119, 2021.
[11] Y. Ilmansyah., “Penerapan Job Safety Analysis sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja dan
Perbaikan Keselamatan Kerja di PT Shell Indonesia,” Profisiensi, vol. 8, no. 1, pp. 15–22, 2020.
[12] A. S. Aldini, O. Hutapea, and M. Sahri, “Identifikasi Bahaya dengan Metode Job Safety Analysis
(JSA) Dan Penerapan Budaya 5R Di Home Industri Krupuk Bunga Matahari Tahun 2021,” Syntax
Lit. J. Ilm. Indones., vol. 7, no. 2, 2022.
[13] A. B. N. Ilmy, T. Bagyono, Yamtana, and S. Haryanti, “Analisis Bahaya Kecelakaan Kerja Proses
Produksi Mebel dengan Metode Job Safety Analysis,” Sanitasi J. Kesehat. Lingkung., vol. 12, no.
2, 2020.
[14] Andriani and A. Suwarno, “Analisis Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety
Analysis Di Bagian Mold Maintenance PT XYZ Plant Cikarang,” J. Tek. Ind., vol. 2, no. 2, pp. 72–
78, 2022.
[15] P. Sukapto, H. Djojosubroto, and H. Permana, “Penerapan Metode Job Safety Analysis and Risk
Score untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Departemen Printing, Sewing
dan Assembly PT. PAI, Bandung (Suatu Pendekatan Participatory Ergonomic),” vol. 9, no.
November, pp. 403–411, 2018.
3983