Dosen00353@unpam - Ac.id: Asipah Samjaya, Chaidir Djohar
Dosen00353@unpam - Ac.id: Asipah Samjaya, Chaidir Djohar
ABSTRACT
The purpose of this research is to examines and analyses the effect
of deferred tax assets, managerial ownership, and company size on
earnings management with deferred tax expense as a moderating
variable. This research uses quantitative methods. The population
used in this study consists of 87 companies in the primary
consumption sector which are listed on the Indonesia Stock
Exchange. The number of samples in this company consists of 10
companies obtained by purposive sampling method based on
predetermined criteria. Data processing uses a statistical tool in the
form of the EViews 10 program by conducting panel data regression
analysis. The results of this study indicate that (1) deferred tax assets
affect earnings management. (2) Managerial ownership has no effect
on earnings management. (3) Company size has no effect on
earnings management. (4) Deferred tax assets, managerial
ownership and firm size simultaneously affect earnings
management. (5) Deferred tax expense can moderate the effect of
deferred tax assets on earnings management. (6) Deferred tax
expense is unable to moderate the effect of managerial ownership on
earnings management. (7) Deferred tax expense is unable to
moderate the effect of company size on earnings management.
Keywords : Deferred Tax Assets; Managerial Ownership; Company
Size; Earning Management; Deferred Tax Expenses.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
aktiva pajak tangguhan, kepemilikan manajerial dan ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba dengan beban pajak tangguhan
sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
87 perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jumlah sampel dalam perusahaan ini terdiri dari 10
perusahaan yang diperoleh dengan metode purposive sampling
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pengolahan data
menggunakan alat bantu statistik berupa program Eviews 10 dengan
melakukan analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Aktiva pajak tangguhan memiliki pengaruh
terhadap manajemen laba. (2) Kepemilikan manajerial tidak
memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. (3) Ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. (4)
Aktiva pajak tangguhan, kepemilikan manajerial dan ukuran
perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba.
(5) Beban pajak tangguhan mampu memoderasi pengaruh aktiva
pajak tangguhan terhadap manajemen laba. (6) Beban pajak
tangguhan tidak mampu memoderasi pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap manajemen laba. (7) Beban pajak tangguhan
1
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
2
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
KAJIAN TEORITIK
Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi
adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi Watts & Zimmerman
(1986).
Teori akuntansi positif mengungkapkan bahwa manajer mempunyai kuasa atau
fleksibilitas untuk memilih prosedur akuntansi yang sesuai dengan prosedur pilihannya.
Dengan adanya kebebasan tersebut, maka manajer akan cenderung untuk melakukan
tindakan yang disebut dengan tindakan opportunistic. Hal ini menjadikan manajer bisa
memilih prosedur yang dapat meningkatkan laba atupun menurunkan laba untuk memodifikasi
laporan keuangan, atupun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tindakan manajer dalam
memanipulasi laporan keuangan ini biasanya disebut sebagai manajemen laba.
Teori Keagenan
Teori keagenan adalah sebuah kontrak antara manajemen (agent) dengan pihak pemilik
(principal) menurut Jensen dan Meckling (1976) agar hubungan kontraktual ini berjalan dengan
baik, principal akan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada pengelola (agent).
Penjelasan tentang konsep manajemen laba tidak terlepas dari teori keagenan. Teori
keagenan menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan
antara manajemen dan pemilik yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai dan
mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Adanya perbedaan kepentingan
antara manajemen dan pemilik tersebut dipengaruhi kebijakan yang diputuskan manajemen.
Manajemen Laba
Manajemen laba yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan -pilihan yang
tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan
(Belkaoui, 2004).
Definisi manajemen laba menurut Amanita Novi (2010:55) adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh pihak manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari
unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau
penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka Panjang.
3
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Manajemen laba merupakan sebuah upaya manajemen dalam merubah jumlah laba
yang dilaporkan perusahaan secara sistematis. Menurut Scott (1997), terdapat empat bentuk
manajemen laba, yaitu sebagai berikut :
1. Taking a bath, terjadi pada saat reorganisasi dengan cara melaporkan kerugian dalam
jumlah besar yang bertujuan untuk meningkatkan laba di masa mendatang.
2. Income minimation, terjadi pada saat perusahaan memperoleh tingkat laba tinggi
sehingga pada saat laba diperkirakan akan turun drastis bisa di atasi dengan cara
mengambil laba pada periode sebelumnya.
3. Income maximization, terjadi pada saat manajer melakukan pelanggaran perjanjian
hutang yang terjadi saat laba perusahaan mengalami penurunan dengan tujuan
memperoleh net income yang tinggi dapat memperoleh bonus lebih besar.
4. Income smoothing, terjadi pada saat manajer menaik-turunkan laba yang bertujuan agar
dapat mengurangi fluktuasi pada laba yang diperoleh agar perusahaan terlihat lebih
stabil dan tidak memiliki resiko tinggi.
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva pajak tangguhan adalah aktiva yang terjadi apabila perbedaan waktu
menyebabkan koreksi positif yang berakibat beban pajak menurut akuntansi komersial lebih
kecil dibanding beban pajak menurut Undang-undang pajak.
Aktiva pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada
periode mendatang sebab adanya akibat perbedaan temporer dapat dikurangkan, akumulasi rugi
pajak belum dikompensasi, dan akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan yang mengijinkan menurut PSAK 46 (2012.46.2).
Dengan diberlakukannya PSAK No.46 yang mensyaratkan para manajer untuk
mengakui dan menilai kembali aktiva pajak tangguhan yang dapat disebut pencadangan nilai
aktiva pajak tangguhan. Peraturan ini dapat memberikan kebebasan manajemen untuk
menentukan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian aktiva pajak tangguhan pada
laporan keuangannya, sehingga dapat digunakan untuk mengindikasikan ada tidaknya rekayasa
laba atau manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan dalam laporan keuangan
Kepemilikan Manajerial
Menurut Turnip et al (2016) kepemilikan manajerial merupakan saham yang dimiliki
manajer dan direktur perusahaan. Menurut Watts dan Zimmerman (1986) mengatakan
“semakin besar kepemilikan saham oleh manajemen dalam perusahaan maka pihak manajemen
akan cenderung berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham
dan untuk kepentingan dirinya sendiri”.
Mahariana dan Ramantha (2014) dalam Purnama (2017) kepemilikan managerial adalah
persentase jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen dari seluruh jumlah saham
perusahaan yang beredar.Secara teoritis, pihak manajemen yang memiliki persentase yang
tinggi dalam kepemilikan saham akan bertindak layaknya seseorang yang memegang
kepentingan dalam perusahaan.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan ialah perbandingan antara besar kecilnya suatu perusahaan,
sehingga dapat menggambarkan kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan yang besar dan dikenal
masyarakat cenderung akan lebih berhati-hati dalam laporan keuangannya. Dalam hal ini
perusahaan besar cenderung melakukan manajemen laba untuk menyetabilkan laba yang
diperolehnya yang didasari berbagai kepentingan manajemen dan pemilik perusahaan
(Khalifah, 2019).
Menurut Jiwanggono (2014) semakin besarnya ukuran perusahaan membuat
manajemen berupaya agar dapat melakukan tindakan manajemen laba. Perusahaan besar sering
4
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
kali mendapat pengawasan dan perhatian khusus dari pihak eskternal sehingga perusahaan
mendapat tekanan dan termotivasi untuk melakukan kinerja yang baik.
Beban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Expense (beban pajak tangguhan) merupakan beban yang timbul karena
perbedaan temporer antara laba akuntansi (yaitu laba dalam laporan keuangan untuk
kepentingan pihak eksternal) dan laba fiskal (laba yang digunakan sebagai dasar perhitungan
pajak).
Beban yang besar akan menurunkan tingkat laba yang diperoleh suatu perusahaan,
begitu pula sebaliknya beban yang sedikit akan menaikkan tingkat laba yang diperoleh
perusahaan. Berdasarkan penelitian Philips. et al (2003: 213) membuktikan adanya praktik
manajemen laba dengan menggunakan beban pajak tangguhan.
KERANGKA BERPIKIR
H4
Aktiva Pajak H1
Tangguhan (X1)
Kepemilikan H2 Manajemen
Manajerial (X2) Laba
H5 (Y)
Ukuran Perusahaan H3 H6
(X3) H7
Gambar 1
Bagan Kerangka Berpikir
Keterangan :
H1 : Proporsi Aktiva Pajak Tangguhan berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada
perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
H2 : Proporsi Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada
perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
H3 : Proporsi Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba pada perusahaan
sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
H4 : Proporsi Aktiva Pajak Tangguhan, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Perusahaan adalah
variabel independen yang menunjukkan X1, X2, dan X3 secara simultan berpengaruh terhadap
Manajemen Laba pada perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2021.
H5 : Beban Pajak Tangguhan memoderasi pengaruh Proporsi Aktiva Pajak Tangguhan terhadap
Manajemen Laba pada perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efektif
Indonesia periode 2017-2021.
H6 : Beban Pajak Tangguhan memoderasi pengaruh Proporsi Kepemilikan Manajerial terhadap
5
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Manajemen Laba pada perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efektif
Indonesia periode 2017-2021.
H7 : Beban Pajak Tangguhan memoderasi pengaruh Proporsi Ukuran Perusahaan terhadap
Manajemen Laba pada perusahaan sektor konsumsi primer yang terdaftar di Bursa Efektif
Indonesia periode 2017-2021.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode asosiatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari website resmi
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021.
Variabel Penelitian
Variabel Dependen
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah
Manajemen Laba. Manajemen Laba dalam penelitian ini diproksi menggunakan discretionary
acrruals menggunakan model modified Jones, dengan tahapan sebagai berikut:
Variabel Independen
Aktiva Pajak Tangguhan
Dalam penelitian ini aktiva pajak tangguhan sebagai variabel bebas dapat diukur dengan
perubahan nilai aktiva pajak tangguhan pada akhir periode t dengan t-1 dibagi dengan nilai
aktiva pajak tangguhan pada akhir periode t-1.
6
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio dengan
menghitung jumlah saham yang dimiliki manajemen terhadap jumlah seluruh modal saham
perusahaan yang beredar.
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝐾𝑀 =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan natural log dari total aset perusahaan
pada akhir tahun.
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 (𝑠𝑖𝑧𝑒) = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎)
Variabel Moderasi
Beban Pajak Tangguhan
Beban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan indikator membobot beban pajak
tangguhan dengan total aset pada periode t-1.
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑡)
𝐷𝑇𝐸𝑖𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑡)
No Kriteria Sampel
7
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat dilihat dari rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang
sering muncul (modus), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.
Tabel 2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Y X1 X2 X3 Z
Observations 50 50 50 50 50
Sumber : Data diolah peneliti (eviews.10)
Dari hasil uji statistik deskriptif pada tabel diatas menunjukan sebagai berikut:
1. Manajemen Laba yang diamati selama periode penelitian yang dapat dilihat pada table
diatas, nilai Manajemen Laba terkecil (minimum) adalah 0,000326 yang diperoleh dari
PT. Supra Boga Lestari Tbk pada tahun 2021.
Sedangkan nilai tertinggi (maximum) yaitu 0,086117 yang diperoleh dari PT. Wismilak
Inti Makmur Tbk. Nilai rata-rata (mean) Manajemen Laba yaitu 0.017325 dan Standar
Deviasi sebesar 0,021779.
2. Aktiva Pajak Tangguhan yang diamati selama periode penelitian yang dapat dilihat pada
table diatas, nilai Aktiva Pajak Tangguhan terkecil (minimum) adalah 0,005103 yang
diperoleh dari PT. Supra Boga Lestari Tbk pada tahun 2021.
Sedangkan nilai tertinggi (maximum) yaitu 0,825574 yang diperoleh dari PT. Wismilak
Inti Makmur Tbk pada tahun 2021. Nilai rata-rata (mean) Aktiva Pajak Tangguhan yaitu
0,197472 dan Standar Deviasi sebesar 0,175295.
3. Kepemilikan Manajerial yang diamati selama periode penelitian yang dapat dilihat pada
table diatas, nilai Kepemilikan Manajerial terkecil (minimum) adalah 0,006505 yang
diperoleh dari PT. Midi Utama Indonesia Tbk pada tahun 2021. Sedangkan nilai
tertinggi (maximum) yaitu 0,924745 yang diperoleh dari PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk pada tahun 2021. Nilai rata-rata (mean) Kepemilikan Manajerial yaitu
0,430913 dan Standar Deviasi sebesar 0,378184.
4. Ukuran Perusahaan yang diamati selama periode penelitian yang dapat dilihat pada table
diatas, nilai Ukuran Perusahaan terkecil (minimum) adalah 27,17891 yang diperoleh
dari PT. Sekar Laut Tbk pada tahun 2017. Sedangkan nilai tertinggi (maximum) yaitu
29,90623 yang diperoleh dari PT. Enseval Putera Megatrading Tbk pada tahun 2021.
8
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Nilai rata-rata (mean) Ukuran Perusahaan yaitu 28,50980 dan Standar Deviasi sebesar
0,805195.
5. Beban Pajak Tangguhan yang diamati selama periode penelitian yang dapat dilihat pada
table diatas, nilai Beban Pajak Tangguhan terkecil (minimum) adalah 0,000092 yang
diperoleh dari PT. Enseval Putera Megatrading Tbk pada tahun 2021. Sedangkan nilai
tertinggi (maximum) yaitu 0,018396 yang diperoleh dari PT. Midi Utama Indonesia Tbk
pada tahun 2021. Nilai rata-rata (mean) Beban Pajak Tangguhan yaitu 0,003852 dan
Standar Deviasi sebesar 0,005025.
Dari hasil pengujian koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.13 yang telah disajikan diatas, nilai
Adjusted R-Square yaitu sebesar 0.741762 yang mengartikan bahwa nilai sebesar 74,17%
potensi pengaruh variabel independent yaitu aktiva pajak tangguhan, kepemilikan manajerial
dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 25,83% (100% - 74,17%) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Uji F
Tabel 4
Hasil Uji f
R-squared 0.810274 Mean dependent var 0.017325
Adjusted R-squared 0.741762 S.D. dependent var 0.021779
S.E. of regression 0.011067 Akaike info criterion -5.938161
Sum squared resid 0.004409 Schwarz criterion -5.402794
Log likelihood 162.4540 Hannan-Quinn criter. -5.734290
F-statistic 11.82674 Durbin-Watson stat 2.704259
Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan table diatas, hasil Uji F menunjukkan bahwa nilai Prob(F-statistic) adalah
0.000000 < taraf signifikan 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Uji t
Tabel 5
Hasil Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
9
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen laba melalui Beban Pajak Tangguhan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen laba melalui Beban Pajak Tangguhan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
10
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
1. Aktiva Pajak Tangguhan dengan beban pajak tangguhan memiliki nilai 0,0015 < 0,05.
Artinya beban pajak tangguhan memoderasi pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap
manajemen laba.
2. Kepemilikan Manajerial dengan Beban Pajak Tangguhan memiliki nilai 0,7209 > 0,05.
Artinya Beban Pajak Tangguhan tidak memoderasi pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap Manajemen Laba.
3. Ukuran Perusahaan dengan Beban Pajak Tangguhan memiliki nilai 0,9253 > 0,05. Artinya
Beban Pajak Tangguhan tidak memoderasi pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Manajemen Laba.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktiva pajak tangguhan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba
2. Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba
3. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba
4. Aktiva pajak tangguhan, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh terhadap manajemen laba
5. Beban pajak tangguhan mampu memoderasi pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap
manajemen laba
6. Beban pajak tangguhan tidak mampu memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial
terhadap manajemen laba
7. Beban pajak tangguhan tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan
terhadap manajemen laba
DAFTAR PUSTAKA
Aissyah, N. N., Nurlaela, S., Samrotun, Y. C. (2020). Kepemilikan Manajerial, Leverage,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba. Jurnal Penelitian Ekonomi
dan Akuntansi (JPENSI). E-ISSN: 2621-3168 P-ISSN: 2502-3764.
Andrayani, T., Fitriasuri., T, M.Titan. (2018). Pengaruh Perencanaan Pajak, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Aktiva Pajak Tangguhan Terhadap Praktek
Manajemen Laba. MBIA Vol. 17, No. 3, 2018. E-ISSN: 2655-8262. P-ISSN: 2086-5090.
Astari, R., Saputra, D. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial,dan
Kinerja Keuangan Pada Manajemen Laba. E.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.26.3. ISSN: 2302-8556.
Baradja, L., Basri, Y., Sasmi, V. (2017). Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak
dan Aktiva Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Trisakti.
ISSN: 2339-0832.
Faqih, A. I., Sulistyowati, E. (2021). Perencanaan Pajak, Beban Pajak Tangguhan dan Aset
Pajak Tangguhan terhadap Manajemen Laba. senapan.upnjatim.ac.id Vol. 1 No.1. ISSN
2776-2092.
Febriyanti, G. A. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Perencanaan
Pajak terhadap Manajemen Laba dengan Good Corporate Governance sebagai
Pemoderasi. Jurnal Bisnis Terapan, Volume 04 Nomor 02 (Desember, 2020) 107-122.
e-ISSN: 2597-4157 p-ISSN:
Ghozali, Imam. (2019). Analisis Multivariat dan Ekonomitrika. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.2580-4928.
Jensen, M.C., & Meckling, W.H. (1976). Theory of the Firm: Managerial behavior, agency
costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4), pp. 305-360.
11
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Kanji, Lusiana. (2019). Perencanaan Pajak dan Beban Pajak Tangguhan terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bongaya
Journal for Researchin Accounting Volume 2 Nomor 1 April 2019. Hal20-27. e-ISSN:
2615-8868.
Lubis, I., Suryani. (2018). Pengaruh Tax Planning, Beban Pajak Tangguhan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan FEB
Universitas Budi Luhur Vol. 7 No. 1 April 2018. ISSN: 2252 7141.
Maslihah, Ainun. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Aktiva Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak
dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal akuntansi pajak dewantara vol.1 no.1.
ISSN: 2656-1395.
Nabil, A., Hidayati, Wahyu Nurul. (2020). Pengaruh Beban Pajak Kini, Kepemilikan
Manajerial dan Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba. Jurnal Disrupsi Bisnis,
Vol. 3, No. 2, Juli 2020 (283 - 305). ISSN: 2621 – 797X.
Nurkhollik. Fitriyani, S. (2021). Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan
Managerial sebagai Variabel Prediktor Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomika
dan Bisnis. ISSN Paper: 2356-2439, ISSN Online: 2685-2446.
Purnama, D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan
Institusional dan Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba. JRKA Volume 3
Isue 1, Februari 2017: 1 – 14. p-ISSN: 2442-4684 e-ISSN: 2621-3265.
Putra, Y. M., Kurnia. (2020). Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan dan
Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol.8
No.7. E-ISSN: 2460-0585.
Rahayu, M. A., Machdar, N. M. (2019). Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Aktiva Pajak
Tangguhan dan Akrual terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Komunikasi vol.6 No.2. ISSN:
2356-4385.
Rifkhan., Djohar. C. (2019). Pengaruh Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Agresivitas
Pajak (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2017). Jurnal Renaissance 4 (01), 523-532.
Sari, S., Sudjiman, P. E. (2021). Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan, Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
(Jebma). E-ISSN: 2797-7161.
Simanjuntak, Owen De Pinto. (2021) Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Aktiva Pajak
Tangguhan dan Akrual terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Aneka Industri
yang terdaftar di BEI periode 2015-2020. Jurnal Mutiara Akuntansi Vol.6 N0.2 215-
224. E-ISSN: 2579-7611.
Sugiyono. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
Watts, Ross L. & Jerold L. Zimmerman. (1986). Positive Accounting Theory. USA: Prentice-
Hall.
Yanti, R. D., Muanifah. S., (2021). Pengaruh Kualitas Audit, Beban Pajak Tangguhan Dan
Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba. SAKUNTALA. Vol. no 1, No 1. E-ISSN
2798-9364.
Yulianah, S., Sudaryanti, D., Hariri. (2021). Analisis Pengaruh Perencanaan Pajak, Beban Pajak
Tangguhan, Aset Pajak Tangguhan dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba.
E-JRA Vol. 10 No. 05 Februari 2021.
Yuniar, E., Maslichah., Sudaryanti, D. (2020). Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
Hubungan Perencanaan Pajak, Profitabilitas dan Beban Pajak Tangguhan terhadap
Manajemen Laba. E-JRA Vol. 10 No. 07 Februari 2021.
12
PENGARUH AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN BEBAN PAJAK
TANGGUHAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI | Hal 1-13
Zulaikha, S. A. (2019). Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Konsentrasi Kepemilikan dan Ukuran
Perusahaan terhadap Manajemen Laba. DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING
Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019, Halaman 1-12.
13