0% found this document useful (0 votes)
30 views8 pages

Determinan Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Gigi Tiruan Di Wilayah Kerja Puskesmas Juai

This document summarizes a study that aimed to determine the factors influencing public perceptions of denture function in the Juai district of Jambi, Indonesia. The study used a cross-sectional analytic survey method with accidental sampling of community members. A questionnaire was used to collect data on perceptions of denture function, attention, interest, experiences, uniqueness, and other variables. Chi-square statistical testing found no relationship between perceptions of denture function and the other variables. However, respondents were 4 times more likely to know denture functions if they had high attention, 3 times more likely if interested, 3 times more likely if they remembered well, and 1.5 times more likely if they found dentures unique. The study recommends improving

Uploaded by

Rishel Amanda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
30 views8 pages

Determinan Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Gigi Tiruan Di Wilayah Kerja Puskesmas Juai

This document summarizes a study that aimed to determine the factors influencing public perceptions of denture function in the Juai district of Jambi, Indonesia. The study used a cross-sectional analytic survey method with accidental sampling of community members. A questionnaire was used to collect data on perceptions of denture function, attention, interest, experiences, uniqueness, and other variables. Chi-square statistical testing found no relationship between perceptions of denture function and the other variables. However, respondents were 4 times more likely to know denture functions if they had high attention, 3 times more likely if interested, 3 times more likely if they remembered well, and 1.5 times more likely if they found dentures unique. The study recommends improving

Uploaded by

Rishel Amanda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Determinan Persepsi Masyarakat terhadap Fungsi Gigi Tiruan di


Wilayah Kerja Puskesmas Juai
M. Bahrul Ilmi1, Khairul Anam2, Erwin Ernadi3
1,2,3
Program Studi S1 Kesmas UNISKA MAB Banjarmasin
Email: [email protected]

Submitted : 31/05/2021 Accepted: 10/09/2021 Published: 15/09/2021

Abstract
Dentures have many functions, of course all of these things are to improve the degree of health, but
there are many factors that cause people to refuse to use dentures. In the district. Juai still has very
few health workers (dentists) so that people are more directing themselves to dental artisans who
are identical to dentures. The purpose of this study was to determine the determinants of public
perceptions of denture function. This study used an analytic survey method with a cross sectional
approach. The sample here is accidental sampling, namely the people in the working area of
Puskesmas Juai. The instrument used in this study was a questionnaire / interview sheet containing
a list of questions about denture function and a questionnaire regarding public perceptions. The
data were then processed and analyzed using the chi square statistical test to test the research
hypothesis. The results showed that there was no relationship between denture function variables
and other variables such as attention, interest, experience & memory, uniqueness & contrast of
dentures. The chance of respondents knowing the function of dentures is 4 times higher for
respondents with high attention category, 3 times higher for respondents with interest category, 3
times higher for respondents with remembering category & 1.5 times higher for respondents with
unique category. It is advisable to provide information about the benefits, stages of manufacture &
other denture functions. As a learning medium, denture information should be improved from both
electronic media and family support, especially related health workers such as dentists, dental
nurses & dental technicians to maximize their knowledge on the function of dentures in health
promotion such as outreach to the public & making electronic media.
Keywords: attention, dentures, experiences & memories, interests, perception, uniqueness
&contrasts.
Abstrak
Gigi tiruan mempunyai banyak fungsinya yang pastinya semua hal tersebut untuk meningkatkan
derajat kesehatan, tetapi banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mau menggunakan
gigi tiruan. Di Kec. Juai masih sangat minim tenaga kesehatan (dokter gigi) sehingga masyarakat
lebih mengarahkan diri untuk ke tukang gigi yang identik dengan gigi tiruan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui determinan persepsi masyarakat terhadap fungsi gigi tiruan. Penelitian ini
menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel disini adalah
accidental sampling, yaitu masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Juai. Instrumen yang
digunakam dalam penelitian ini adalah berupa lembar petanyaan (kuesioner)/wawancara yang
berisi daftar pertanyaan tentang fungsi gigi tiruan & kuesioner mengenai persepsi masyarakat. Data
kemudian diolah dan dianalisis dengan uji statistika chi square untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel fungsi gigi tiruan dengan
variabel lainnya seperti perhatian, minat, pengalaman & ingatan, keunikan & kekontrasan pada gigi
tiruan. Peluang responden mengetahui fungsi gigi tiruan 4 kali lebih tinggi pada responden dengan
kategori perhatian tinggi, 3 kali lebih tinggi pada responden dengan kategori berminat, 3 kali lebih
tinggi pada responden dengan kategori mengingat & 1.5 kali lebih tinggi pada responden dengan
kategori unik. Disarankan perlu pemberian informasi mengenai manfaat, tahapan-tahapan
pembuatan & fungsi gigi tiruan yang lain. Sebagai media pembelajaran, informasi gigi tiruan lebih
ditingkatkan baik dari media elektronik ataupun dukungan keluarga, khususnya tenaga kesehatan
terkait seperti dokter gigi, perawat gigi & teknisi gigi memaksimalkan keilmuannya mengenai

418
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

fungsi gigi tiruan dalam melakukan promosi kesehatan seperti penyuluhan ke masyarakat &
pembuatan media-media elektronik
Kata Kunci : persepsi, gigi tiruan, perhatian, minat, pengalaman & ingatan, keunikan &
kekontrasan.

PENDAHULUAN Di tahun 2014, untuk kabupaten


Kesehatan gigi di Indonesia sebagai Balangan sendiri hanya mempunyai total 4
negara berkembang masih jauh dari kata orang dokter gigi yang tersebar masing-
memuaskan, dari data Riskesdas 2018, masing di Kec. Batu Mandi, Kec. Paringin,
sebanyak 57.6% penduduk Indonesia Kec. Paringin Selatan & Kec. Halong.
menderita penyakit gigi dan mulut. Sedangkan Kec. Juai yang merupakan
Penyebab timbulnya penyakit gigi dan Kecamatan terbesar kedua setelah Kec.
mulut ini mempunyai banyak faktor, Halong masih belum mempunyai dokter
diantaranya ialah pengetahuan masyarakat gigi, dan hal ini belum berubah sampai di
mengenai kesehatan gigi yang berhubungan tahun 2017.
dengan kebersihan gigi (oral hygiene) Hampir seluruh wilayah Indonesia
masih sangat rendah. (Infodatin, 2019). dengan mudah "tempat praktik" tukang gigi
Oleh karena itu jika menginginkan dengan ciri gambar gigi putih bergusi
peningkatan derajat kesehatan gigi pada merah menyala dapat dijumpai. Beberapa
masyarakat maka haruslah bersedia dan tindakan praktik tukang gigi yang
mengubah pola pikir dari tidak tahu membahayakan masyarakat antara lain:
menjadi tahu mengenai kesehatan gigi. pembuatan gigi tiruan tanpa mencabut sisa
Dalam bidang kesehatan gigi, hal ini akar dan menambal gigi yang berlubang,
merupakan tugas utama dari pendidikan pembuatan gigi tiruan langsung tanpa
atau penyuluhan kesehatan. pencetakan, pembuatan gigi tiruan lepasan
Di tahun 2007 permanen, penambalan gigi tanpa
menurutRisetKesehatanDasar(Riskesdas) pembuangan jaringan karies atau perawatan
Departemen Kesehatan Republik saluran akar, serta pemasangan alat
Indonesia, melaporkan bahwa kehilangan orthodontik cekat dengan tujuan untuk
gigi ditemukan pada kelompok umur 45-54 variasi (Usri, 2007).
tahun sebesar 1,8%,55-64 tahun sebesar Walaupun dianggap membahayakan,
5,9%, dan pada kelompok umur 65 tahun masyarakat masih banyak memanfaatkan
keatas, kehilangan gigi mencapai 17,6%. jasa tukang gigi yang dipengaruhi
Pemakaian gigi tiruan diperlukan apabila karakteristik masyarakat seperti variabel
seseorang telah kehilangan giginya. tingkat pengetahuan & keyakinan dalam
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, menggunakan gigi tiruan mempunyai
prevalensi 3 provinsi penduduk yang hubungan yang bermakna, sedangkan
bermasalah gigi dan mulut terbanyak yaitu variabel pendidikan, pekerjaan dan
Sulawesi Selatan (10,3%), Kalimantan pendapatan tidak mempunyai hubungan
Selatan (8%) dan Sulawesi Tengah (6,4%). yang bermakna (Silvia, 2014)
Dari data Riskesdas 2018, Pemakaian gigi tiruan berfungsi
Kalimantan Selatan tidak lagi berada di sebagai pengganti gigi yang hilang,
urutan 5 besar Provinsi di Indonesia pemelihara jaringan yang masih ada yaitu
mengenai masalah kesehatan gigi dan jaringan gigi, gusi dan tulang. Pemakai gigi
mulut, tetapi hal tersebut belum bisa tiruan harus betul-betul memperhatikan
dibanggakan karena dilihat dari data kebersihan gigi tiruan dan gigi aslinya,
Riskesdas 2013 & 2018 hampir dua kali hanya saja sulit membersihkan gigi tiruan,
lipat peningkatan permasalahan kesehatan sekalipun dengan sikat gigi. Akibatnya,
gigi dan mulut. dapat menyebabkan munculnya gangguan

419
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

lain di mulut, seperti tumbuhnya METODE PENELITIAN


mikroorganisme (jamur, bakteri dan Penelitian dilakukan di Puskesmas
kuman), ataupun lesi. Juai, Kec. Juai Kab. Balangan. Penelitian
Selain adanya alasan menyebabkan dilaksanakan pada bulan November 2020
gangguan lain di mulut, sikap dari orang- sampai dengan bulan April 2021,
orang yang sudah mempunyai dan menggunakan metode survey analitik
menggunakan gigi tiruan pun masih dengan pendekatan cross sectional.
mempunyai persentasi lebih kecil Penelitian ini mencoba menggali tentang
dibandingkan yang mendukung bagaimana dan mengapa fungsi gigi tiruan
dikarenakan ketidaknyamanan saat awal dapat meningkatkan persepsi masyarakat
menggunakannya, padahal sebelumnya ada untuk derajat kesehatan serta mempelajari
ketertarikan saat melihat orang disekitarnya dinamika korelasi antara faktor risiko dan
yang terlihat lebih awet muda & giginya efek dengan melakukan sekali pengukuran
terlihat rapi. (Fauzan, 2017) pada waktu yang bersamaan.
Persepsi masyarakat yang rendah Sampel disini adalah accidental
berdasarkan penampilan, pengunyahan & sampling, yaitu masyarakat Puskesmas Juai
pengucapan juga mempunyai banyak faktor dengan kriteria inklusi sampel Dapat
seperti keadaan sosial yang tidak terlalu berkomunikasi dengan baik,Berusia
memperdulikan kesehatan gigi, semakin produktif, Bersedia menjadi responden.
bertambah usia menjadikan lebih sulit Variabel terikat disini adalah fungsi gigi
beradaptasi menggunakan gigi tiruan & tiruan, untuk variabel bebas yaitu persepsi
kurang tertarik pada estetika (Putranti, masyarakat dilihat dari perhatian, minat,
2011). pengalaman & ingatan, keunikan &
Di Kecamatan Juai sendiri masih kekontrasan, terhadap fungsi gigi tiruan.
banyak giginya kurang terawat karena
faktor eksternal dan internal seperti HASIL DAN PEMBAHASAN
penggunaan air sungai untuk MCK dan Berdasarkan data pada tabel 1
senang makanan manis yang akhirnya mengenai Variabel fungsi gigi tiruan,
menyebabkan rasa sakit, gangguan diketahui sebagian besar di kategori belum
pengunyahan dan kesehatan lainnya (Ilmi, mengetahui yaitu sebanyak 71 responden
2017). (94.7 %). Untuk variabel perhatian pada
Dari permasalahan ini, dapat gigi tiruan, diketahui sebagian besar berada
dikatakan sangat minimnya tenaga di kategori tinggi yaitu sebanyak 35
kesehatan (dokter gigi) yang ada di responden (46.7 %). Pada variabel minat
Kabupaten Balangan khususnya di Kec. pada gigi tiruan, diketahui hampir seimbang
Juai & observasi awal yang pada kedua kategori yaitu 37 responden
memperlihatkan banyaknya tukang gigi (49.3 %) berminat & 38 responden (50.7 %)
yang identiknya adalah pembuatan gigi tidak berminat. Pada variabel pengalaman
tiruan, & ingatan, diketahui sebagian besar di
Pemakaian gigi tiruan banyak kategori tidak mengingat yaitu sebanyak
mempunyai fungsi seperti pengganti gigi (56 responden (74.7 %). Berdasarkan
yang hilang, pemelihara jaringan gigi yang variabel keunikan & kekontrasan,diketahui
masih ada, estetika, dll. Hanya saja, banyak sebagian besar di kategori unik yaitu
faktor yang menyebabkan masyarakat tidak sebanyak 49 responden (65 %).
mau menggunakan gigi tiruan seperti
keadaan sosial, adaptasi dalm penggunaan
& kurang tertarik dengan estetika.

420
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Tabel 1. Distribusi frekuensi variabel fungsi gigi tiruan dan persepsi


masyarakat dilihat dari perhatian, minat, pengalaman & ingatan, keunikan
& kekontrasan
Variabel n %
Fungsi Gigi Tiruan
Mengetahui 4 5,33
Belum mengetahui 71 94,7
Perhatian
Tinggi 30 40
Sedang 35 46,7
Rendah 10 13.3
Minat
Berminat 37 49,3
Kurang berminat 38 50,7
Pengalaman & ingatan
Mengingat 19 25,3
Tidak mengingat 56 74,7
Keunikan & kekontrasan
Unik 49 65,3
Tidak Unik 26 34,7

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat


Fungsi Gigi Tiruan
Variabel Mengetahui Belum mengetahui P value OR
n % N %
Perhatian
Tinggi 3 4 27 36 0.295 4.889
Sedang & rendah 1 1.3 44 58.7
Minat
Berminat 3 4 34 45.3 0.358 3.265
Tidak berminat 1 1.3 37 49.3
Pengalaman & ingatan
Mengingat 2 2.7 17 22.7 0.264 3.176
Tidak mengingat 2 2.7 54 72
Keunikan & kekontrasan
Unik 4 5.3 45 60 0.291 1.578
Tidak unik 0 0 26 34.7

421
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Dilihat dari tabel 2, responden pada fungsi selanjutnya, individu yang


variabel perhatian yang perhatiannya mengalami gangguan sendi dan telah
sedang & rendah sebanyak 45 orang, memakai gigi tiruan, perlahan gangguan
pada TMJ akan hilang sehingga tidak akan
sebagian besar responden tersebut yang
lagi merasakan nyeri atau sakit.
belum mengetahui fungsi gigi tiruan Selanjutnya, sebagian besar responden
sebanyak 44 orang (58.7 %). Untuk juga masih kurang yakin bahwa perubahan
responden dengan variabel minat, kedua penampilan dapat diperbaiki dengan
kategori mempunyai nilai yang seimbang memakai gigi tiruan.
yaitu berminat-belum mengetahui fungsi Hasil analisis bivariat dari variabel
gigi tiruan sebanyak 34 orang (45.3 %) & perhatian dengan variabel fungsi gigi
tiruan, dilihat dari hasil uji
tidak berminat-belum mengetahui fungsi
statisticdiperoleh p-value = 0,295serta
gigi tiruan sebanyak 37 orang (49.3 %). nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4.889 (95%
Responden pada variabel pengalaman & CI = 0.484 – 49.417). Dengan p-value
ingatandengan kategori tidak mengingat >0,05, yang artinya tidak ada hubungan
sebanyak 56 orang, sebagian besar yang bermakna antara perhatian dengan
responden tersebut yang belum mengetahui fungsi gigi tiruan. Nilai Odds Ratio (OR)
fungsi gigi tiruan sebanyak 54 orang (72 sebesar 4.889 menunjukkan bahwa
responden kategori perhatian tinggi
%). Responden pada variabel keunikan &
mempunyai peluang mengetahui fungsi
kekontrasan dengan kategori unik sebanyak gigi tiruan 4 kali lebih tinggi dibandingkan
49 orang, sebagian besar responden tersebut responden yang belum mengetahui fungsi
yang belum mengetahui fungsi gigi tiruan gigi tiruan. Secara teori, dapat dikatakan
sebanyak 45 orang (60 %). bahwa antara perhatian dengan fungsi gigi
Pembahasan tiruan tidak berhubungan ini didapatkan
Sebagian besar responden termasuk dari hasil penelitian yang menunjukkan
dalam kategori belum mengetahui fungsi gigi tiruan sebagai media pembelajaran
gigi tiruan yaitu sebanyak 71 orang lebih dominan tidak terlaksana dan
(94,7%). Banyaknya responden yang responden belum mengetahui fungsi gigi
belum mengetahui fungsi gigi tiruan tiruan. Hal ini dikarenakan responden
dikarenakan kurangnya informasi, kebanyakannya membuat gigi tiruan di
sebagian besar responden hanya tukang gigi & tidak menjelaskan minimal
mengetahui fungsi gigi tiruan sebagai alat secara teori mengenai fungsi gigi tiruan.
pengunyah, membantu dalam memperbaiki Hal ini sesuai menurut Notoatmodjo
pengunyahan & kesehatan gigi mulut. (2011), kurangnya melibatkan pendidikan
Fungsi yang lain dari penggunaan ggi kesehatan dalam program-program
tiruan yaitu stabilitas terhadap gigi yang pelayanan kesehatan memberikan
lain, meningkatkan percaya diri, terlihat pengaruh langsung terhadap pemilihan
awet muda & mencegah sakit kepala pelayanan kesehatan. Dalam hal ini
akibat gangguan otot rahang. Sejalan responden lebih memilih jasa tukang gigi
dengan penelitian Mamesah, dkk (2015), yang tentunya kurang dalam memberikan
sebagian besar responden belum begitu informasi mengenai fungsi gigi tiruan.
paham bahwa pemakaian gigi tiruan, dapat Hasil analisis bivariat dari variabel
mengembalikan bentuk wajah yang minat dengan variabel fungsi gigi tiruan,
berubah menjadi normal akibat kehilangan dilihat dari hasil uji statisticdiperoleh p-
gigi. Gangguan sendi rahang dapat dicegah value = 0.358serta nilai Odds Ratio
dengan memakai gigi tiruan merupakan (OR)sebesar 3.265 (95% CI = 0.324 –

422
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

32.909). Dengan p-value >0,05, yang Menurut Yuvensius Pili (2020), dukungan
artinya tidak ada hubungan yang bermakna keluarga dalam arti status perkawinan &
antara minat dengan fungsi gigi tiruan. faktor budaya merupakan salahsatu alasan
Nilai Odds Ratio (OR) sebesar 3,265 kurangnya perawatan kesehatan gigi mulut
menunjukkan bahwa responden dengan & memeriksakan diri ke pelayanan
kategori berminat mempunyai peluang kesehatan terkait.
mengetahui fungsi gigi tiruan 3 kali lebih Hasil analisis bivariat dari variabel
tinggi dibandingkan responden yang belum keunikan & kekontrasan dengan variabel
mengetahui fungsi gigi tiruan. hasil fungsi gigi tiruan, dilihat dari hasil uji
penelitian menunjukkan responden lebih statisticdiperoleh p-value = 0,291serta
banyak tidak berminat untuk menyarankan nilai Odds Ratio (OR)sebesar 1.578 (95%
keluarga ataupun orang terdekat untuk CI = 0.484 – 49.417). Dengan p-value
menggunakan gigi tiruan dikarenakan >0,05, yang artinya tidak ada hubungan
adanya rasa segan terkecuali ada yang yang bermakna antara keunikan &
bertanya mengenai fungsi gigi tiruan. kekontrasan dengan fungsi gigi tiruan.
Penelitian ini sejalan dengan Sinaga (2021) Nilai Odds Ratio (OR) sebesar 1.578
yang menyatakan minat dalam arti menunjukkan bahwa responden dengan
keinginan atau dorongan dalam diri kategori unik mempunyai peluang
seseorang menggunakan gigi tiruan pada mengetahui fungsi gigi tiruan 1.5 kali lebih
masyarakat pra lansia sebanyak 47.5 %. tinggi dibandingkan responden yang belum
Hasil analisis bivariat dari variabel mengetahui fungsi gigi tiruan.Dapat
pengalaman & ingatan dengan variabel dikatakan bahwa antara keunikan &
fungsi gigi tiruan, dilihat dari hasil uji kekontrasan dengan fungsi gigi tiruan tidak
statisticdiperoleh p-value = 0.264serta berhubungan secara teori. Hal ini
nilai Odds Ratio (OR)sebesar 3.176 (95% didapatkan dari hasil penelitian yang
CI = 0.415 – 24.291). Dengan p-value menunjukkan gigi tiruan dapat dibuat
>0,05, yang artinya tidak ada hubungan menyesuaikan ukuran & warna dalam
yang bermakna antara pengalaman & mulut lebih dominan tidak terlaksana,
ingatan dengan fungsi gigi tiruan. Nilai dikarenakan responden hanya memerlukan
Odds Ratio (OR) sebesar 3.176 sebagai pengganti gigi yang diminta
menunjukkan bahwa responden kategori selesai dengan cepat. Keunikan &
mengingat pengalaman & ingatan kekontrasan gigi tiruan yang dapat dibuat
mempunyai peluang mengetahui fungsi menyesuaikan ukuran & warna dalam
gigi tiruan 3 kali lebih tinggi dibandingkan mulut menjadikan terlihat menarik seperti
responden yang belum mengetahui fungsi gigi asli, tetapi hal tersebut terdiri dari
gigi tiruan. Secara teori, dapat dikatakan beberapa tahapan. Dimulai dari rencana
bahwa antara pengalaman & ingatan perawatan dengan segala aspek dan
dengan fungsi gigi tiruan tidak perawatan pendahuluan sebelum
berhubungan didapatkan dari hasil perawatan definitif yang tentunya secara
penelitian yang menunjukkan responden keseluruhan perlu dikomunikasikan
lebih dominan belum pernah diberikan dengan pasien (Salim, 2017).
informasi mengenai manfaat & fungsi gigi
tiruan. Hal ini dikarenakan responden SIMPULAN
hanya mendapatkan informasi secara Berdasarkan hasil penelitian diketahui
singkat di media elektronik, kurangnya bahwa pada variabel fungsi gigi tiruan yang
dukungan dari keluarga & sosial budaya belum mengetahui sebanyak 71 responden
serta. fungsi gigi tiruan hanya berdasarkan (94.7 %). Variabel perhatian yang tinggi
estetika agar tidak malu saat berbicara. pada gigi tiruan sebanyak 35 responden

423
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

(46.7 %). Variabel minat pada gigi tiruan informasi yang khususnya mengenai
hampir seimbang pada kedua kategori yaitu tahapan-tahapan pembuatan gigi tiruan.
37 responden (49.3 %) berminat & 38 Tenaga kesehatan terkait seperti dokter
responden (50.7 %) tidak berminat.Variabel
gigi, perawat gigi & teknisi gigi
pengalaman & ingatan sebagian besar tidak
mengingat yaitu sebanyak (56 responden memaksimalkan keilmuannya mengenai
(74.7 %). Variabel keunikan & kekontrasan fungsi gigi tiruan dalam melakukan
sebagian besar di kategori unik yaitu promosi kesehatan seperti penyuluhan ke
sebanyak 49 responden (65 %). masyarakat & pembuatan media-media
Tidak ada hubungan antara fungsi elektronik.
gigi tiruan dengan perhatian. Hasil uji Chi
Square di peroleh p-value = 0.295 & OR DAFTAR PUSTAKA
4.889 yang artinya peluang mengetahui Dinkes Kab. Balangan (2017). Profil
fungsi gigi tiruan 4 kali lebih tinggi pada kesehatan Kabupaten Balangan
responden dengan kategori perhatian tinggi. Tahun 2017. Paringin, Kalimantan
Tidak ada hubungan antara fungsi gigi Selatan.
tiruan dengan minat. Hasil uji Chi Square di Fauzan, A., & Ilmi, M. B. (2017).
peroleh p-value = 0.368 & OR 3.265 yang Hubungan Umur Dan Sikap
artinya peluang mengetahui fungsi gigi Mengenai Gigi Tiruan Dengan
tiruan 3 kali lebih tinggi pada responden Lama Penggunaan Gigi Tiruan Pada
dengan kategori berminat dengan gigi Pasien Di Klinik Gigi Ilham
tiruan. Tidak ada hubungan antara fungsi Banjarmasin 2016. Prosiding Hasil
gigi tiruan dengan pengalaman & ingatan. Penelitian Dosen-Dosen UNISKA
Hasil uji Chi Square di peroleh p-value = 2017. Banjarmasin : LPPM
0.264 & OR 3.176 yang artinya peluang UNISKA MAAB
mengetahui fungsi gigi tiruan 3 kali lebih Ilmi, M. B., & Ernadi, E. (2018).
tinggi pada responden dengan kategori Peningkatan Pengetahuan Cara
mengingat. Tidak ada hubungan antara Menggosok Gigi Dengan Kejadian
fungsi gigi tiruan dengan keunikan & Karies Gigi Melalui Upaya
kekontrasan. Hasil uji Chi Square di Penyuluhan (Edukasi) Kesehatan
peroleh p-value = 0.291 & OR 1.578 yang Pada Masyarakat Desa Juai
artinya peluang mengetahui fungsi gigi Kecamatan Juai Kabupaten
tiruan 1.5 kali lebih tinggi pada responden Balangan. Jurnal Pengabdian Al-
dengan kategori unik. Ikhlas Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al
SARAN Banjary, Volume.2, Nomor.2, 1-5.
Perlunya peningkatan pemberian Kemenkes RI. (2019). Kesehatan Gigi
informasi mengenai manfaat, tahapan- Nasional.INFODATIN, Pusat Data
tahapan pembuatan & fungsi gigi tiruan dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta
yang lain seperti stabilitas terhadap gigi : Kementerian Kesehatan RI.
yang lain, meningkatkan percaya diri, Mamesah, M. M., Wowor, V. N., &
Siagian, K. V. (2015). Persepsi
terlihat awet muda & mencegah sakit Masyarakat Kecamatan Tompaso
kepala akibat gangguan otot rahang. Gigi Terhadap Pemakaian Gigi Tiruan. e-
tiruan sebagai media pembelajaran lebih GiGi, 3(2).
ditingkatkan baik dari media elektronik Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan
ataupun dukungan keluarga, agar dapat Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta :
mengurangi rasa segan dalam mencari Rineka Cipta

424
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 2, September 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i2.394
p-ISSN: 2302-8416
e-ISSN: 2654-2552

Pili, Y., Utami, P. A. S., & Yanti, N. L. P. Pengembangan Kesehatan,


E. (2020). Faktor–faktor yang Kementerian Kesehatan Republik
Berhubungan dengan Kebersihan Indonesia.
Gigi dan Mulut pada Lansia. Jurnal Salim, S. (2017). Gigi Tiruan Jembatan:
Ners Widya Husada, 5(3), 95-104. Fixed Dental Prosthesis. Airlangga
Putranti, D. T., & Chandra, H. (2011). University Press.
Rendahnya persepsi masyarakat Silvia, M., & Suharyono, S. (2014).
terhadap pemakaian gigi tiruan di Karakteristik Pengguna Gigi Tiruan
Desa Ujung Rambung, Kecamatan Dengan Pemanfaatan Jasa Tukang
Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Gigi. Journal of Oral Health
Bedagai. Dentofasial, Volume.10, Care, 1(2), 84-90.
Nomor.2, 79-131. Sinaga, A. A. (2021). Hubungan Tingkat
Riset Kesehatan Dasar (2007). Jakarta : Pengetahuan Masyarakat Pra Lansia
Badan Penelitian dan Tentang Gigi Tiruan Dengan Minat
Pengembangan Kesehatan, Pemakaian Gigi Tiruan (Doctoral
Departemen Kesehatan Republik dissertation, Poltekkes Kemenkes
Indonesia. Yogyakarta).
Riset Kesehatan Dasar (2013). Jakarta : Usri, Kosterman (2007). Tukang Gigi
Badan Penelitian dan Makin Membahayakan Masyarakat.
Pengembangan Kesehatan, Dentamedia No 1 Vol 11 Jan-Mar
Kementerian Kesehatan Republik 2007.
Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar (2018). Jakarta :
Badan Penelitian dan

425

You might also like