Jurnal Putu Widiasa
Jurnal Putu Widiasa
Jurnal Putu Widiasa
I: II:
Respon Bentuk dan Material Pada Mesjid Jamik di Singaraja Terhadap Suhu, Angin, dan
Kelembapan
[email protected]
3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
4)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ABSTRACT
Modern mosques and traditional mosques in Indonesia have differences which are triggered by the progress
of the times. This one place of worship, for example, is the Musholla Jamik Al-Munawarah. This prayer room
is located in North Bali, precisely in Singaraja, Sawan sub-district. This Musholla Jamik Al-Munawarah has
an ecological architectural style that prioritizes air and sun circulation for visitors who come so that it still
provides comfort in it and also pays great attention to efficiency. North Bali has strategic land and has a soil
texture that is easy to dig up. Based on this background, more research is needed on the ecological
application of the Musholla Jamik Al-Munawarah building. This study aims to find out more about all aspects
of the building related to the principles of Ecological Architecture and to be able to know the advantages and
disadvantages that exist. The method used in this study was carried out by collecting primary and secondary
data and then analyzing the data to obtain the specified results. The application of the Ecological Architect at
the Musholla Jamik Al-Munawarah is expected to be a place of worship that is able to provide comfort for
residents who perform worship and provide its own values in the field of architecture such as aesthetics and
relationships with the surrounding environment.
Keywords: Worship, Ecology, Leisure
ABSTRAK
Masjid modern dan masjid tradisional di Indonesia mempunyai perbedaan-perbedaan yang dipicu oleh
kemajuan zaman. Tempat ibadah yang satu ini contohnya yaitu Musholla Jamik Al-Munawarah. Musholla ini
terletak di Bali Utara tepatny di Singaraja kecamatan Sawan. Musholla Jamik Al-Munawarah ini memiliki
gaya arsitektur ekologis yang mengutamakan sirkulasi udara dan matahari bagi pengunjung yang datang
sehingga tetap memberikan kenyamanan didalamnya dan juga sangat memperhatikan efisiensi. Bali utara
memiliki lahan yang strategis dan memiliki tekstur tanah yang mudah digali. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka diperlukannya penelitian lebih mengenai penerapan ekologis pada bangunan Musholla Jamik
Al-Munawarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam segala aspek pada bangunan yang
berkaitan dengan prinsip Arsitektur Ekologis dan mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer maupun
sekunder lalu melakukan analisis data untuk mendapatkan hasil yang ditentukan. Penerapan Arsitektor
Ekologis pada Musholla Jamik Al-Munawarah diharapkan dapat menjadi tempat ibadah yang mampu
memberikan kenyamanan bagi warga yang melakukan ibadah serta memberikan nilai tersendiri dalam
bidang arsitektur seperti estetika dan hubungan dengan lingkungan sekitar.
Kata Kunci: Ibadah, Ekologi, Kenyamanan
PENDAHULUAN
Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, sebutan lain
yang berkaitan dengan masjid di Indonesia adalah musala, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntuk-
kan bagi bangunan menyerupai masjid yang tidak digunakan untuk salat Jumat, iktikaf, dan umumnya
Putu Widiasa (1805521070)1), I Wayan Kastawan2), I Ketut Muliawan3), I Nyoman Susanta4)––Respon Bentuk dan
Material Pada Mesjid Jamik Singaraja Terhadap Suhu, Angin, dan Kelembapan 1
Disetujui oleh:
I: II:
berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komuni-
tas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al-
Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada
dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-
g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti
"tiang suci" atau "tempat sembahan". Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini
berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai
dalam bahasa Inggris secara luas. Masjid berasal dari kata sajada yang artinya tempat sujud atau tempat
menyembah Allah swt. Secara teknis sujud (sujudun) adalah meletakkan kening ke tanah. Secara maknawi,
jika kepada Tuhan sujud mengandung arti menyem-bah, jika kepada selain Tuhan, sujud mengandung arti
hormat kepada sesuatu yang dipandang besar atau agung. Sedangkan sajadah dari kata sajjadatun menga-
ndung arti tempat yang banyak dipergunakan untuk sujud, kemudian mengerucut artinya menjadi selembar
kain atau karpet yang dibuat khusus untuk salat orang per orang.
Ekologi Arsitektur merupakan sebuah konsep yang memadukan ilmu lingkungan dan ilmu arsitektur. Ekologi
Arsitektur memiliki orientasi utama pada model pembangunan yang memperhatikan keseimbangan ling-
kungan alam dan lingkungan buatan yang harmonis antara lingkungan, manusia dan bangunan. Desain
Ekologis (Eco design) adalah penerapan Teori Ekologi Arsitektur terhadap perencanaan dan perancangan
suatu bangunan. Desain Ekologis (Eco design) diartikan oleh Sim Van Dar Ryn dan Stewart Cohen sebagai,
“Segala bentuk dari desain yang meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan dengan cara
mengintegrasikan (desain) dengan proses kehidupan”. Terdapat lima prinsip Eco-design yang diajukan oleh
Sim Van Dar Ryn dan Stewart Cohen;Desain ekologis menciptakan bangunan hijau yang menurut Brenda
dan Robert Vale (1996), akan memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut; 1. Hemat energi 2. Memanfaatkan
kondisi dan sumber energi alam 3. Menanggapi keadaan tapak pada bangunan 4. Memperhatikan pengguna
bangunan 5. Meminimalkan sumber daya baru 6. Holistik.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Yang dipa-
kai dalam penyusunan makalah ini adalah metode observasi dan kualitatif. Pengumpulan data melalui ob-
servasi lapangan dan wawancara data, Kemudian data yang sudah di kumpulkan diolah melalui analisis pa-
da bangunan yaitu mengenai keberlanjutan material serta bentuk pada bangunan. Kemudian untuk
pembahasannya menggunakan metode pembahasan Deskriptif serta untuk penyimpulan datanya dilakukan
dengan Metode Penyimpulan deduktif.
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah, yang dimana warga skitarnya yang menganut Agama
Muslim melakukan Sholat, perayaan idul adha, dan perayaan Agama Muslim lainya Pada dasarnya tempat
ibadah haruslah menjadi salah satu tempat yang menjadi bangunan dengan fungsi beribadah dan berkum-
pul serta melakukan hal-hal positif yang nyaman bagi umat beragamanya. Bangunan yang digunakan se-
bagai studi kasus mengenai aspek perhitungan ekologis tentang keberlanjutan respon bentukdan material
pada masjid, yakni Masjid Jamik Al-Munawarah yang berlokasi di Jl. Pelabuhan Sangsit, Kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng, Bali. Masjid Jamik Al-Munawarah merupakan bangunan tempat ibadah yang menjadi
lokasi strategis tetapi masuk ke gang yang dimana di sekitarnya dipenuhi permukiman yang berAGAMA
muslim sebagai tempat acara AGAMA dan beribadah pada pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Bangunan masjid Jamik Al-Munawarah itu sendiri merupakan bangunan dengan posisi mengarah ke timur
dan memiliki area terbuka pada sisi depan serta salah satu sisi sampingnya. Sedangkan sisi lebih dalam bi-
asanya merupakan bangunan dan sisi luar tadi menjadi halaman.
2 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (x) Nomor (x) Edisi Januari 20xx-ISSN No. 2338 5057
Disetujui oleh:
I: II:
Suhu di kota singaraja memiliki ketingkatan suhu 26oC dan memiliki kelembapan 85% pada musim hujan,
suhu pada musim panas yang dimana memiliki ketingkatan suhu hingga 31oC dan memiliki kelembapan
sekitar 60% yang dimana mengharuskan bangunan atau rumah memiliki bukaan yang cukup lebar, material
pada bangunan memiliki peran penting terhadap suhu pada bangunan atau rumah agar meminimalisir
kelembapan pada bangunan atau meminimalisir suhu panas pada rumah. Hasil analisis bentuk bangunan
terhadap suhu pada bangunan Masjid Jamik Al-Munawarah ini:
Bangunan ini memiliki bentuk persegi yang dimana bagian depan bangunan menghadap ke timur dan
memiliki akses 3 pintu masuk yang menjadi jalur keluar masuknya pengunjung atau jamaah yang ingin ma-
suk kedalam bangunan tersebut. Dan memiliki 6 bukaan ventilasi yang dimana menjadikan di dalam
bangunan sejuk dan ditambah taman kecil didepan masjid menjadikan masjid tersebut memiliki kesan indah
dan nyaman. Bukaan terhadap sinar matahari sangatlah baik dikarenakan pintu dan jendela diletakan pada
sisi timur, utara, dan selatan yang menjadikan bangunan masjid ini tidak lembap dan hemat energi pada
bangunan masjid Jamik Al-Munawarah. Jenis material yang digunakan pada bangunan Masjid Jamik Al-
Munawarah sangat berperan penting dalam mengatur suhu pada ruangan yang dimana rancangan sesuai
konsep ekologi yang mengharuskan keselarasan antara sebuah bangunan dengan lingkungan alamnya.
Elemen-elemen ini bekerja secara harmonis dan menghasilkan keamanan, kenyamanan, estetika, dan daya
tarik. Dalam mengatur suhu pada bangunan Masjid Jamik Al-Munawarah memiliki bukaan yang cukup dan
memiliki material yang mampu mengatur suhu pada bangunan Masjid Jamik Al-Munawarah berikut gambar
material dan bukaan terhadap suhu:
Putu Widiasa (1805521070)1), I Wayan Kastawan2), I Ketut Muliawan3), I Nyoman Susanta4)––Respon Bentuk dan
Material Pada Mesjid Jamik Singaraja Terhadap Suhu, Angin, dan Kelembapan 3
Disetujui oleh:
I: II:
1.PINTU
Pintu merupakan akses keluar masuk bagi orang-orang yang mau beribadah ke masjid Jamik Al-Munawarah
pada pintu bangunan Masjid Jamik Al-Munawarah ini memiliki ointu yang unik yang dimana pintu ini
menggunakan bahan kayu dan kaca, pintu ini juga berperan penting terhadap suhu yang berada di
dalamnya, pintu yang menggunakan bahan kayu memiliki peran terhadap desain ekologis yang
menggunakan bahan yang ramah lingkungan, kaca pada pintu Masjid Jamik Al-Munawarah mampu
memberikan cahaya matahari pada ruangan walapun pintu ditutup tetap akan memberikan cahaya matahari
sehingga suhu pada ruangan Masjid Jamik Al-Munawarah tetap terjaga dan tidak lembab.
Jendela merupakan akses keluar masuknya angin atau cahaya bagi masjid Jamik Al-Munawarah pada
jendela bangunan Masjid Jamik Al-Munawarah ini memiliki bentuk jendela pada umumnya yang dimana
jendela ini menggunakan bahan kayu dan kaca, jendela ini juga berperan penting terhadap suhu yang
berada di dalamnya, jendela yang menggunakan bahan dasar kayu ini memiliki peran terhadap desain
ekologis yang menggunakan bahan ramah lingkungan, kaca pada jendela Masjid Jamik Al-Munawarah
mampu memberikan cahaya matahari pada ruangan walapun jendela ditutup tetap akan memberikan
cahaya matahari sehingga suhu pada ruangan Masjid Jamik Al-Munawarah tetap terjaga dan tidak lembab.
Hasil dari penelitian ini, Secara prinsip penghawaan alami dapat dicapai melalui pola-pola seperti
perletakkan bukaan dengan sistem cross ventilation ataupun yang lainnya, hal ini berfungsi dengan baik
pada skala bangunan low rise, namun hal ini akan berubah situasional pada bangunan tinggi. Diperlukan
sistem bukaan yang berbeda. Udara dari alam sangat diperlukan untuk mendukung kenyamanan suhu di
dalam bangunan. Udara tersebut selain untuk menstabilkan suhu di dalam ruangan. Pada bangunan Masjid
Jamik Al-Munawarah terdapat banyak bukaan pada bagian dinding dengan bahan dasar kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Frick, Heinz dan Mulyani. 2006. Arsitektur Ekologis, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Frick, Heinz. 1998. Dasar-dasar Eko-arsitektur. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI)
Sidik, S dan Daniel Fauzi. 2016. Implementasi Konsep Arsitektur Ekologi pada Rancang Bangun Rumah
Minimalis. Techno Nusa Mandiri.
W. I. Tyas, Fairuz, N., Annisa, P., & Suci, I. S, . Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal pada
Rumah Susun Leuwigajah Cimahi. Jurnal
4 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (x) Nomor (x) Edisi Januari 20xx-ISSN No. 2338 5057
Disetujui oleh:
I: II:
Williams, Daniels E (2007). Sustainable Design: Ecology, Architecture, and Planning. Willey.
Putu Widiasa (1805521070)1), I Wayan Kastawan2), I Ketut Muliawan3), I Nyoman Susanta4)––Respon Bentuk dan
Material Pada Mesjid Jamik Singaraja Terhadap Suhu, Angin, dan Kelembapan 5