Jurnal Rahmatt
Jurnal Rahmatt
Jurnal Rahmatt
Efektifitas Penambahan Tepung Wortel (Daucus carrota) Pada Pakan Dari Bahan Tepung
Udang Rebon Terhadap Kualitas Warna, Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih
Ikan Koi (Cyprinus carpio)
The Effectiveness of Adding Carrot Flour (Daucus carrota) to Rebon Shrimp Flour Feed on
Color Quality, Growth and Survival of Koi Fish (Cyprinus carpio) Seeds
Nur Rahmat1) Henny Pagoray2) Isriansyah3)
1)
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
2)
Ka. Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
3)
Ka.Laboratorium Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
e-mail : [email protected]
Abstrack
This study aims to analyze color change, color variation, growth, survival and determine the
optimal dose of adding carrot flour (Daucus carrota) to feed on color quality, growth and survival
of koi fish (C. carpio) fry. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of
four treatments and three replications. The method used in this study was to apply carrot flour to
artificial feed with different doses of 0%, 3%, 6%, and 9% per weight of feed. The results
showed that the addition of carrot flour to the feed had no significant effect on changes in TCF
color level, changes in color brightness L*a*b* and significantly affected changes in the red color
dimension of Koi fish seeds (P>0.05). The addition of carrot flour to feed also had a significant
effect on length growth and had no significant effect on weight growth and survival of Koi fish fry
(P>0.05). changes in TCF color level, changes in the dimensions of red (red) and changes in
color brightness L*a*b* were highest in the addition of carrot flour as much as 9% per weight of
feed, while the dominant color variation was orange black. The growth in total length and
absolute weight growth was highest with the addition of 9% carrot flour while the specific weight
was found in 6% carrot flour. For survival, all treatments have a survival rate of 100%.
Keywords : Koi Fish, Carrot Flour, Growth, Survival
Alat yang digunakan dalam pengukuran kualitas air setiap hari di waktu
penelitian ini adalah bak betom ukuran 4 x 3 pagi dan sore hari untuk parameter suhu,
x 0,8 m (1 unit), selang aerasi, blower, bak pH, DO. Sedangkan ammoniak dilakukan
filter, lampu Uv, pompa air, serok ikan, pengukuran 5 hari sekali. Adapun
baskom, penggaris, toples, spuit 1ml, parameter kualitas air yang diamati dan
checker U-10 (0.01 mg/L), pH meter ATC pada Tabel 2. Dibawah ini.
20 17 17 17 17
15
Warna Ikan
KH (%)= Nt/No ×100 10
TCF
Awal
Warna Ikan
5 Akhir
Keterangan : 0
0% 3% 6% 9%
KH : Kelangsungan hidup Dosis Tepung Wortel
Gambar 2. Hasil pengamatan tingkat level 101.00 98.60±1.06b
98.00
97.00 94.67±1.22a
7.00 5.50±0.58a 96.00
4.86±0.99a 5.00±0.74a
95.00
(Red)
Level Perubahan Warna TCF
Pada Gambar 2 dan 3. Dapat dilihat perubahan dimensi warna pada benih ikan
bahwa terdapat tingkat (level) perubahan Koi dengan penamabahan tepung wortel
warna pada benih ikan koi dengan menghasilkan perubahan warna merah
Penambahan tepung wortel pada pakan uji perubahan dimensi warna tertinggi terdapat
dengan dosis berbeda memberikan hasil pada perlakuan P4 (9%) sebesar 98,60 dan
warna oranye berbeda, warna oranye perubahan warna merah terendah pada
dengan level tertinggi terdapat pada perlakuan P1 (0%) sebesar 94,67. Hasil
sebesar 6, selanjutnya perlakuan P3 (6%) tepung wortel pada pakan memberikan hasil
45.00 33.62±4.76a
40.00
penambahan tepung wortel pada pakan 35.00
30.00
25.00
L*a*b*
20.00
tidak memberikan pengaruh yang nyata 15.00
10.00
5.00
(P>0,05) terhadap perubahan warna benih 0.00
0% 3% 6% 9%
Dosis Tepung Wortel
ikan Koi yang diamati menggunakan kertas
TCF.
Gambar 5. Hasil pengamatan warna L*a*b*
2. Perubahan dimensi warna merah (Red) menggunakan Aplikasi Adobe Photoshop
CS3.
Pada Gambar 5. Menunjukan bahwa
perubahan dimensi warna merah pada
benih ikan Koi dengan penambahan tepung
wortel menghasilkan perubahan kecerahan
warna L*a*b* tertinggi terdapat perlakuan Keterangan :
P4 (9%) sebesar 37,99 dan perubahan
A = Oranye Penuh
kecerahan warna L*a*b* terendah pada
B = Oranye Penuh
perlakuan P1 (0%) sebesar 33,62. Hasil
C = Oranye Hitam
analisis menunjukan bahwa penambahan
tepung wortel pada pakan menunjukan hasil D = Oranye Putih
34.44 35.56
40.00
30.00
30.00 28.89 30.00
25.56
22.22
menunjukkan bahwa warna ikan yang lebih
21.11 21.11 20.00
18.89
16.67 16.67
20.00
10.00
8.89
4.44
2.22
12.22
4.44
2.22 1.11
banyak muncul yaitu warna oranye hitam
0.00
0.00
0.00 0.00 0.00 0.00
0.00
0.00
0% 3% 6% 9% yang terdapat pada perlakuan P3 (6%)
Dosis Tepung Wortel
2.46±0.10ab
2.60
2.50
2.36±0.02a
2.40
(cm)
2.30
2.20
2.10
0% 3% 6% 9%
(E) (F) Dosis Tepung Wortel
Rata-rata
(%/hari)
penelitian terdapat pada perlakuan P4 (9%) 4.00
3.00
2.00
yaitu sebesar 2,60 cm dan pertumbuhan 1.00
0.00
0% 3% 6% 9%
terendah terdapat pada P1 tanpa Dosis Tepung Wortel
1.60 1.28±0.07a
1.30±0.12a 1.32±0.12a
1.40
1.20
1.00 ikan Koi (P>0,05).
Rata-rata
0.80
0.60
0.40 Menurut Diansyah dkk., (2019)
0.20
0.00
0% 3% 6% 9% pemberian tepung wortel pada pakan
Dosis Tepung Wortel
dengan dosis berbeda memberi pengaruh
yang tidak berbeda nyata terhadap
pertumbuhan ikan mas Koki. Ikan hias yang pada sore hari berkisar antara 29,5-31°C.
diberi pakan sumber karoten lebih Menurut Sutisna dan Sutarmanto (1995)
memanfaatkan untuk zat warna tersebut suhu optimal untuk pemeliharaan larva dan
untuk meningkatkan warna tubuh (Prayogo pendederan benih ikan berkisar 25-30°C.
dkk., 2012). Pengukuran pH pada pagi hari
C. Kelangsungan Hidup berkisar 7,1-8,4 dan pada sore hari berkisar
120
antara 8,0-9,0. Menurut Kordi dan Tancung
100±0.0a 100±0.0a 100±0.0a 100±0.0a
Kelangsungan Hidup (%)
100
80
(2005), pH yang baik untuk budidaya ikan
60
40
yaitu berkisar antara 5-9, sehingga pH air
20
0
pada saat pemeliharaan masih layak.
0% 3% 6% 9%
Dosis Tepung Wortel Pengukuran kandungan oksigen
terlarut dilakukan setiap hari pada pagi dan
Gambar 11. Kelangsungan hidup benih ikan
sore hari menggunakan alat water checker,
Koi (%)
hasil dari pengukuran pada pagi hari 6,0-7,4
Pada Gambar 13. terlihat bahwa
mg/L dan pada sore hari 5,1-7,0 mg/L.
semua perlakuan menghasilkan rata-rata
Menurut Diansyah dkk. (2019) DO normal
tingkat kelulusan hidup yang tinggi. Tingkat
untuk ikan berkisar antara 5-7 mg/L.
kelulusan hidup seluruh perlakuan 100%.
Pengukuran amoniak dilakukan
Tingkat kelulus hidup yang baik di duga
setiap 5 hari sekali denagn pengambilan
karena terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang
sampel yang kemudian di ukur
diperlukan oleh benih ikan Koi pada pakan
menggunakan alat spektrofometer, kadar
yang diberikan serta dosis yang dapat
amoniak yang terukur selama pemeliharaan
diterima dengan baik oleh benih ikan Koi.
berkisar antara 0,004-0,108 mg/L. Kadar
Ningrum (2012) menyatakan bahwa, nutrisi
amoniak selama pemeliharaan berasal dari
makanan yang baik mendukung warna,
feses dan sisa pakan ikan . Kadar amoniak
kesehatan dan kualitas ikan yang baik.
dalam pembenihan ikan terutama dalam
pendederan yaitu maksimal 1,5 mg/L
D. Kualitas Air
(Sutisna dan Sutarmanto, 1995).
Parameter Kualitas Air
Waktu
Pengukuran Kesimpulan
Suhu (°C) pH DO (mg/L) Amoniak (mg/L)
0,004-0,108
tepung wortel pada pakan terhadap warna
Sore 29,5-31,0 8,0-9,0 5,1-7,0