Contoh Jurnal
Contoh Jurnal
Contoh Jurnal
ABSTRACT
The assembling process represent one activity of exist in company of where in course of this
assembling is frequently happened by the component heaping to pursue the production process
activity, others also will be happened by the extravagance effect to the number of component awaiting
to be assembling. To avoid the mentioned needed by a schedule produce to sort the such product to
be assembling beforehand and how much its component requirement amount.
To make the schedule massage and determine the component requirement with the goal
chasing method conducted : firstly determine the product amount, second determine the time of cycle
and mean of cycle time, third of schedule compilation massage by determining apart the minimum,
fourth determine the preparate deviation. To lessen the extravagance with the method repair work.
Goal chasing method yielded the massage schedule which is either due comparison of
preparate deviation. At company with the calculation result is 270.654 : 24811 this meaning result of
calculation use the goal chasing method better chasing because smaller preparate deviation. By
depressing time-wasting hence will improve the product amount yielded by that is : At product of
Mistra Chair happened by the extravagance in 11 day of equal to 58,153 minutes and after existence
of extravagance reduction hence can produce during 11 days from 14 units become 16 units. At Patio
product happened by the extravagance in 8 days of equal to 40.77 minutes / unit and after existence
of extravagance reduction hence can produce during 8 days from 10 units become 11 unit. At product
of Laigh Chair happened by the extravagance in 9 days of equal to 46.485 minutes / unit and after
existence of extravagance reduction hence can produces during 9 days from 10 units become 11
units. At Sartika product happened by the extravagance in 8 days equal to 42.27 minutes and after
existence of extravagance reduction hence can produce during 8 days from 8 units become 9 units.
Key Word : Goal Chasing, Shedule, Extravagance
INTISARI
Proses perakitan merupakan salah satu kegiatan yang ada pada perusahaan dimana dalam
proses perakitan ini sering kali terjadi penumpukan komponen yang akan menghambat kegiatan
proses produksi, selain itu juga akan terjadi pemborosan akibat banyaknya komponen yang
menunggu untuk dirakit. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan penjadualan produksi untuk
mengurutkan produk mana yang akan dirakit terlebih dahulu dan berapa jumlah kebutuhan
komponennya.
Untuk membuat jadual urut dan menentukan kebutuhan komponen dengan metode goal
chasing dilakukan dengan : pertama menentukan jumlah produk, kedua menentukan waktu siklus dan
rata-rata waktu siklus, ketiga penyusunan jadual urut dengan menentukan jarak minimum, keempat
menentukan deviasi sediaan. Untuk mengurangi pemborosan dilakuakan dengan perbaikan metode
kerja.
Metode goal chasing menghasilkan jadual urutan produk yang lebih baik karena didapat
perbandingan deviasi sediaan sebelum perbaikan dengan setelah perbaikan adalah 270,654 : 24,811
ini berarti hasil perhitungan menggunakan metode goal chasing lebih baik karena deviasi sediaannya
lebih kecil. Dengan menekan pemborosan waktu maka akan meningkatkan jumlah produk yang
dihasilkan yaitu : Pada produk Mistra Chair terjadi pemborosan dalam 11 hari sebesar 58,153
menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam
waktu 11 hari dari 14 unit menjadi 16 unit. Pada produk Patio terjadi pemborosan dalam 8 hari
sebesar 40,77 menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat
memproduksi dalam waktu 8 hari dari 10 unit menjadi 11 unit. Pada produk Laigh Chair terjadi
pemborosan dalam 9 hari sebesar 46,485 menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan
maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 9 hari dari 10 unit menjadi 11 unit. Pada produk
Sartika terjadi pemborosan dalam 8 hari sebesar 42,27 menit dan setelah adanya pengurangan
pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 8 hari dari 8 unit menjadi 9 unit.
Susetyo, Aplikasi Goal Chasing Sebagai Metode Perbaikan Penjadualan Produk Untuk 62
Menentukan Jumlah Produk Dan Mengurangi Pemborosan Waktu Proses
yang digunakan untuk menyelesaikan jadual n
urut produk pada lini rakit dan tujuannya agar ∑ Qi , ( Qi : jumlah produksi keseluruhan
jadual urutan lebih baik dan sederhana. Pada i =1
metode goal chasing jadual urut dapat untuk semua produk Ai)
digunakan jika satu lini untuk memproduksi ................ (3)
telah menyebabkan kemacetan lini, untuk itu Nj : Jumlah keseluruhan suku cadang
diperlukan sistem penjadualan yang terencana yang diperlukan untuk
berdasarkan strategi just in time. Metode goal a j
Susetyo, Aplikasi Goal Chasing Sebagai Metode Perbaikan Penjadualan Produk Untuk 64
Menentukan Jumlah Produk Dan Mengurangi Pemborosan Waktu Proses
Konsep 2 : Ubah sebanyak mungkin Zero break down (meniadakan kerusakan
penyiapan internal menjadi penyiapan mesin)
eksternal. Peningkatan pemeliharaan mesin dan
Konsep 3 : Singkirkan proses penyiapan. pengurangan waktu kerusakan yang tidak
Konsep 4 : Hapus langkah penyiapan itu terencana, mengurangi waktu tunggu dan
sendiri. berkonstribusi pada lingkungan produksi JIT.
Sedangkan untuk menerapkan konsep Zero schedule interruption (meniadakan
tersebut ada enam teknik yaitu : gangguan pada jadual produksi)
Teknik 1 : Membakukan kerja penyiapan Proses pengurangan waktu siklus
eksternal. menyangkut zero lead time, zero handling,
Teknik 2 : Membakukan bagian mesin zero queue dan zero lot excesses.
yang diperlukan.
Teknik 3 : Menggunakan alat yang PEMBAHASAN
pengikat yang cepat. Pada departemen produksi
Teknik 4 : Mengunakan alat perkakas ancaman kemacetan lini terjadi karena adanya
tambahan. tempat penampungan komponen sehingga
Teknik 5 : Menggunakan operasi sejajar. menuntut adanya perbaikan urutan, dengan
Teknik 6 : Menggunakan sistem kata lain urutan produk yang keluar dari proses
penyiapan dengan mesin. untuk dirakit perlu diubah agar beban kerja
Zero lead time (meniadakan waktu tunggu) menjadi rata dan tidak menyebabkan
Pengurangan waktu hingga secara terhentinya lini. Oleh karena itu perlu dilakukan
keseluruhan dengan waktu untuk penyiapan penjadualan urutan lini dan perencanaan
dapat dikurangi dengan menyederhanakan kebutuhan komponen yang disebabkan secara
prosedur penyiapan mesin, memastikan alamiah proses dapat berubah dengan
pendokumentasian yang akurat mengenai seringnya terjadi perubahan dalam volume
bagaimana penyiapan dan mengurangi produksi, perubahan perbandingan tiap
jumlah produk yang cacat selama waktu spesifikasi komponen dan perubahan keadaan
penyiapan, pengurangan waktu penyiapan, produksi yang disebabkan oleh perbaikan
pengurangan waktu tunggu dan pada proses perakitan. Dari hasil penelitian
meningkatkan pemanfaatan mesin sekaligus didapatkan data-data yang kemudian diolah
pemanfaatan kapasitas. untuk mendapatkan suatu pemecahan
Zero handling (meniadakan penanganan masalah dari penelitian yang diambil. Data-
bahan) data yang dianalisis adalah sebagai berikut:
Zero queues (meniadakan antrian)
Zero lot excesses (meniadakan kelebihan
lot )
Tabel 1 Jumlah, jadual dan waktu produksi
No Produksi Jumlah Produsi (unit) Waktu Produksi (hari)
1 Mistra Chair 14 11
2 Patio 10 8
3 Laigh Chair 10 9
4 Sartika 8 8
Sumber : Data Primer
Tabel 2 Jenis dan jumlah komponen yang dibutuhkan pada proses perakitan
No Komponen Produk (buah)
A1 A2 A3 A4
1 Kaki depan 2 2 2 2
2 Kaki belakang 2 2 2 2
3 Siku 4 0 4 4
4 Sliwer 4 3 4 4
5 Stope 1 5 7 7
6 Penyangga 3 4 1 5
7 Sandaran atas 1 1 1 1
8 Sandaran bawah 1 0 1 0
9 Ruji sandaran 1 4 0 6
Sumber : Data Primer
Keterangan :
A1 = Produk Mistra Chair A3 = Produk Laigh Chair
A2 = Produk Patio A4 = Produk Sartika
Susetyo, Aplikasi Goal Chasing Sebagai Metode Perbaikan Penjadualan Produk Untuk 66
Menentukan Jumlah Produk Dan Mengurangi Pemborosan Waktu Proses
Sumber : Pengolahan data
Susetyo, Aplikasi Goal Chasing Sebagai Metode Perbaikan Penjadualan Produk Untuk 68
Menentukan Jumlah Produk Dan Mengurangi Pemborosan Waktu Proses
tersebut dapat diketahui deviasi hasil memproduksi dalam waktu 11 hari dari 14
perhitungan lebih optimal dalam mendekati unit menjadi 16 unit. Terjadi pengurangan
garis rerata jumlah suku cadang yang waktu siklus perakitan dari 34,41 menit/unit
diperlukan untuk memproduksi sejumlah K unit menjadi 30,71 menit/unit dan terjadi
produk dengan perbandingan deviasi sediaan perbaikan waktu siklus sebesar 12,05 %.
pada perusahaan dan hasil perhitungan Pada produk Patio terjadi pemborosan
adalah 270,654 : 24,811 ini berarti hasil dalam 8 hari sebesar 40,77 menit/unit dan
perhitungan dengan menggunakan metode setelah adanya pengurangan pemborosan
goal chasing lebih baik karena deviasi maka perusahan dapat memproduksi dalam
sediaannya lebih kecil. waktu 8 hari dari 10 unit menjadi 11 unit.
Produk yang dihasilkan setelah Terjadi pengurangan waktu siklus perakitan
adanya perbaikian atau pengurangan dari 39,36 menit/unit menjadi 35,65
pemborosan waktu pada masing-masing menit/unit dan terjadi perbaikan waktu siklus
produk maka untuk memproduksi produk sebesar 10,41 %.
Mistra Chair dalam waktu 11 hari dari 14 unit Pada produk Laigh Chair terjadi pemborosan
menjadi 16 unit, memproduksi produk Patio dalam 9 hari sebesar 46,485 menit/unit dan
dalam waktu 8 hari dari 10 unit menjadi 11 setelah adanya pengurangan pemborosan
unit, memproduksi produk Laigh Chair dalam maka perusahan dapat memproduksi dalam
waktu 9 hari dari 10 unit menjadi 11 unit dan waktu 9 hari dari 10 unit menjadi 11 unit.
untuk memproduksi produk Sartika dalam Terjadi pengurangan waktu siklus perakitan
waktu 8 hari dari 8 unit menjadi 9 unit. dari 49,05 menit/unit menjadi 44,8 menit/unit
Dengan memproduksi berbagai jenis dan terjadi perbaikan waktu siklus sebesar
produk dalam setiap periode maka akan 9,48 %.
memungkinkan operasi produksi untuk dapat Pada produk Sartika terjadi pemborosan
menghindari pekerjaan yang monoton akan dalam 8 hari sebesar 42,27 menit dan
tetapi belum mempertimbangkan kesulitan setelah adanya pengurangan pemborosan
aplikasi dalam teknis dilapangan ketika urutan maka perusahan dapat memproduksi dalam
itu selalu berubah-ubah. waktu 8 hari dari 8 unit menjadi 9 unit.
Terjadi pengurangan waktu siklus perakitan
KESIMPULAN dari 63,6 menit/unit menjadi 58,75 menit/unit
Dengan menggunakan metode goal chasing dan terjadi perbaikan waktu siklus sebesar
jadual urut pada perusahaan yang semula 8,25 %.
adalah
A1A1A1A1A1A1A1A1A1A1A1A1A1A1A2A2A2A2A2 DAFTAR PUSTAKA
A2A2A2A2A2A3A3A3A3A3A3A3A3A3A3A4A4A4A4 Gasperz, V., 2001, Production Planning And
A4A4A4A4, Inventory Control Berdasarkan
Menurut hasil perhitungan menjadi Pendekatan System Terintegrasi MRP II
A2A1A3A4A1A2A3A1A4A1A2A3A4A1A3A2A1A4A3 & JIT Menuju Manufacturing 21, PT.
A1A2A2 Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
A13A4A1A2A3A1A4A1A2A3A4A1A3A2A1A4A3A1A2 Imai, M., 1997, Gemba Kaizen, McGrow-Hill.
. Monden, Y., 1993, Alih Bahasa Edi Nugroho,
Dengan jadual urut ini, maka jumlah 2000, Sistem Produksi Toyota, Edisi I,
kebutuhan komponen dapat ditentukan PPM, Jakarta.
sehingga membuat jalannya perakitan pada Monden, Y., 1993, Alih Bahasa Edi Nugroho,
lini rakit produksi menjadi lancar dan 2000, Sistem Produksi Toyota, Edisi II,
seimbang sebab penyediaan komponen juga PPM, Jakarta.
sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil Nasution, A.H., 1999, Perencanaan dan
perbandingan deviasi sediaan pada Pengendalian Produksi, Guna Widya,
perusahaan dengan hasil perhitungan Suabaya.
adalah 270,654 : 24,811, ini berarti hasil Vinle, J.D., 1995, Alih Bahasa, Syarifudin,
perhitungan menggunakan metode goal Dasar-dasar manufaktur Konsep
chasing lebih baik karena deviasi Fundamental Pembuat Keputusan,
sediaannya lebih kecil. Cetakan II, PPM, Jakarta.
Dari hasil perhitungan pemborosan yang Widiyono, 2000, Analisis Penjadualan Urut
terjadi pada tiap-tiap produk adalah sebagai Guna Mencapai Produksi Just In Time
berikut : (JIT), Skripsi Teknik Industri, IST
Pada produk Mistra Chair terjadi AKPRIND, Yogyakarta.
pemborosan dalam 11 hari sebesar 58,153 Yamit, Z., 1999, Manajemen Persediaan,
menit/unit dan setelah adanya pengurangan Ekonomisia, Yogyakarta.
pemborosan maka perusahan dapat