Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Keputusan Investasi Dengan Kompensasi Berbasis Ekuitas Sebagai Variabel Pemoderasi
Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Keputusan Investasi Dengan Kompensasi Berbasis Ekuitas Sebagai Variabel Pemoderasi
Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Keputusan Investasi Dengan Kompensasi Berbasis Ekuitas Sebagai Variabel Pemoderasi
1 JUNI 2019
IAIN Surakarta
email: [email protected]
PENDAHULUAN
Keputusan investasi tergantung pada ekspektasi manfaat investasi, yang secara tidak langsung
juga tergantung pada ekspektasi pertumbuhan masa depan, seperti pendapatan dan laba. Manajemen
laba1 berhubungan erat dengan keputusan investasi perusahaan. Secara empiris, manajemen laba
(proksi: discretionary revenues) berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan investasi. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan dengan manajemen laba yang tinggi, akan melakukan
penambahan investasi yang tinggi pada periode berjalan (McNichols dan Stubben 2008, Rokhaniyah
2015).
Penelitian lain menemukan bahwa pelaporan keuangan memiliki dampak pada pola dan
efisiensi investasi riil (Tang 2007). Proyek-proyek investasi yang tidak efisien akan lebih mungkin
dilakukan oleh perusahaan yang melakukan misreporting sebelum pelaksanaan proyek (Bar-Gill dan
Bebchuk 2002).
Pada saat laba overstated, akan terjadi over invest pada property, plant, and equipment.
Manajemen laba mengarah pada excess investment, daripada manajemen laba merupakan
konsekuensi dari excess investment di masa lalu, sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen laba
menyebabkan biaya langsung terhadap investor dalam bentuk investasi yang tidak efisien (inefficient
investment decisions). Jadi, manajemen laba yang sebagian besar dilihat sebagai penargetan pihak
eksternal untuk perusahaan, juga dapat memengaruhi keputusan intern perusahaan (McNichols dan
Stubben 2008, Lenard dan Yu 2012).
Berdasarkan teori keagenan dan teori akuntansi positif, kompensasi eksekutif akan mendorong
adanya manajemen laba (Sun 2012). Efisiensi pengambilan keputusan investasi dapat ditingkatkan
dengan pemberian kompensasi berbasis ekuitas, karena pemberian kompensasi berbasis ekuitas dapat
mengurangi kecenderungan manajemen laba (Cheng dan Warfield 2005).
Kompensasi berbasis ekuitas merupakan salah satu cara untuk memotivasi manajer dalam
membuat keputusan investasi jangka panjang yang optimal daripada meningkatkan laba jangka
pendek (Cheng 2004, Kang, Kumar, dan Lee 2006). Pemberian kompensasi berbasis ekuitas diduga
dapat meningkatkan loyalitas manajer, karena dengan mekanisme ini manajer merupakan bagian dari
pemilik perusahaan, sehingga keputusan investasi yang dibuat akan lebih efisien (Cheng dan Warfield
2005). Lain halnya jika manajer hanya sebagai eksekutif, tanpa presentase kepemilikan perusahaan,
akan lebih cenderung mengejar bonus.
Penelitian ini akan menguji peran kompensasi berbasis ekuitas pada hubungan antara
manajemen laba terhadap keputusan investasi perusahaan. Perusahaan dengan manajemen laba yang
tinggi dan kompensasi berbasis ekuitas yang tinggi diduga akan cenderung melakukan penambahan
investasi yang rendah pada tahun berjalan.
Analisis regresi dilakukan dengan variabel dependen penambahan investasi pada periode
berjalan dan variabel independen manajemen laba (discretionary accrual) serta kompensasi berbasis
ekuitas. Interaksi manajemen laba dan kompensasi berbasis ekuitas (moderating variable)
dimasukkan untuk menilai ada atau tidaknya efek interaksi. Variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan aset (McNichols dan Stubben 2008, Lenard dan Yu 2012), nilai investasi periode
sebelumnya (Lenard dan Yu 2012, McNichols dan Stubben 2008), Arus kas operasi bersih
(McNichols dan Stubben 2008, Lenard dan Yu 2012), investment opportunities set (market to book
value equity ratio) (Lenard dan Yu 2012, Kang, Kumar, dan Lee 2006), serta utang (Xian, Chen, dan
Moldousupova 2011, Cheng dan Warfield 2005).
Pertumbuhan aset merupakan bagian dari realisasi kenaikan investasi, sehingga perlu
dimasukkan sebagai variabel kontrol (Lenard dan Yu 2012). Investasi tahun sebelumnya selalu
digunakan untuk mempertimbangkan penambahan investasi periode berjalan (McNichols dan
Stubben 2008). Arus kas operasi bersih merupakan indikator untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang, membayar dividen, serta melakukan penambahan investasi tanpa
mengandalkan pembiayaan eksternal (McNichols dan Stubben 2008, Lenard dan Yu 2012). Asumsi
1
Manajemen laba (earnings management) terbagi dalam dua perspektif, yaitu opportunistic earnings management (pihak
manajemen melaporkan laba secara oportunistik untuk memaksimalkan utilitas pribadi) dan efficient earnings
management (untuk meningkatkan keinformatifan laba dalam mengkomunikasikan informasi pribadi, dalam rangka
mengantisipasi berbagai kejadian yang tidak terduga untuk melindungi perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat kontrak)
(Scott 2003).
umum investment opportunities set adalah membuat capital expenditure untuk menghasilkan produk
baru atau memperluas lini produksi yang telah ada (Kallapur dan Trombley 2001). Utang dimasukkan
dalam variabel kontrol karena ada tipe-tipe perusahaan yang lebih tertarik dengan pendanaan
eksternal untuk membiayai investasinya, dibandingkan dengan pembiayaan internal (Cheng dan
Warfield 2005).
Initial Public Offerings (IPO) (Armstrong, Foster, dan Taylor 2009), meskipun banyak literatur yang
menafsirkan discretionary accruals tinggi pada tahun IPO sebagai bukti peningkatan pendapatan
karena adanya manajemen laba. Hasil penelitian yang lain menyatakan bahwa manajemen laba
berkontribusi terhadap IPO mispricing (Teoh, Wong, dan Rao 1998). Perusahaan akan melaporkan
laba lebih konservatif di sekitar IPO karena meningkatnya sanksi hukum dan peraturan misreporting
(Ball dan Shivakumar 2008).
Reaksi pasar berhubungan signifikan negatif terhadap misleading reporting (Palmrose,
Richardson, dan Scholz 2004). Sementara itu ditemukan reaksi negatif investor terhadap perusahaan-
perusahaan yang secara artifisial menaikkan laba (Gavious 2007). Manajemen laba yang melampaui
ambang batas (surpasses a threshold) berhubungan positif terhadap market mispricing (Kwag dan
Stephens 2010).
Pembuatan keputusan investasi perusahaan sangat mudah, yaitu sebuah perusahaan berinvestasi
lebih jika NPV proyek investasi bernilai positif (Li 2011). Hubungan investasi dan laba memberikan
informasi mengenai kualitas laba yang dilaporkan. Kualitas laba tergantung pada model bisnis
perusahaan, situasi ekonomi, kesalahan estimasi, dan manajeman laba (Healy dan Wahlen 1999, Li
2011).
2
Arus kas bebas (free cash flow) merupakan arus kas yang melampaui apa yang diperlukan untuk mempertahankan aset
di tempat dan untuk membiayai investasi baru yang diharapkan (Richardson 2006).
manajemen laba (Cheng dan Warfield 2005, Sun 2012), meskipun ada penelitian sebelumnya yang
tidak menemukan hubungan signifikan antara kompensasi dan manajemen laba (Shrieves dan Gao
2002). Di sisi lain, terdapat hubungan positif antara kompensasi eksekutif dan keputusan akuisisi
perusahaan, dengan mengontrol kepemilikan manajerial (managerial ownership) dan previous option
grant (Datta, Iskandar-Datta, dan Raman 2001).
Kompensasi berbasis ekuitas merupakan salah satu cara untuk memotivasi manajer dalam
membuat keputusan investasi jangka panjang yang optimal daripada meningkatkan laba jangka
pendek (Cheng 2004, Kang, Kumar, dan Lee 2006). Investasi jangka panjang berhubungan positif
terhadap kompensasi CEO, dengan mempertimbangkan mekanisme corporate governance yang kuat,
serta mengontrol internal financing dan Investment Opportunity Set (IOS) (Kang, Kumar, dan Lee
2006). Efisiensi pengambilan keputusan investasi dapat ditingkatkan dengan pemberian kompensasi
berbasis ekuitas (Xian, Chen, dan Moldousupova 2011).
H2: Perusahaan dengan manajemen laba yang tinggi dan kompensasi berbasis ekuitas yang tinggi
akan cenderung melakukan penambahan investasi rendah pada tahun berjalan.
METODOLOGI PENELITIAN
Data dan Sumber Data
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan-perusahaan manufaktur di Amerika Serikat pada
periode 2009-20123 yang diperoleh melalui database COMPUSTAT. Penentuan periode tersebut
didasarkan pada alasan bahwa periode sebelumnya, tahun 2008, terjadi krisis keuangan global yang
berdampak pada fluktuasi laporan keuangan perusahaan. Sementara batas tahun 2012 dikarenakan
ketersediaan data tahun setelahnya sangat sedikit.
Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling, dengan kriteria;
a. Ketersediaan data laporan keuangan tahunan (dalam database COMPUSTAT) secara
konsisten selama periode 2009-2012.
b. Adanya data kompensasi berbasis ekuitas.
Adapun data yang akan digunakan dalam penelitian ini di antaranya; investasi perusahaan
(capital expenditures), biaya research and development, penjualan aset tetap, total aset, kas, total
Arus kas bersih (Arus kas operasi, Arus kas investasi, dan Arus kas pendanaan), utang (debt), modal
(equity), piutang, pendapatan, laba bersih, jumlah saham beredar, harga penutupan saham tahunan
(fiskal), kompensasi berbasis ekuitas (opsi saham), dan total kompensasi.
Model Penelitian
Pola hubungan antara manajemen laba dan keputusan investasi masih menjadi perbedaan
pendapat. Penelitian ini mengacu pada hasil studi McNichols dan Stubben (2008) serta Lenard dan
Yu (2012) yang telah melakukan granger causality test, dan memperoleh hasil bahwa hubungan
manajemen laba dan keputusan investasi merupakan hubungan searah, dari manajemen laba ke
keputusan investasi.
Penelitian ini akan menganalisis hubungan manajemen laba terhadap keputusan investasi
perusahaan, dengan mempertimbangkan kompensasi berbasis ekuitas. Semakin tinggi nilai
kompensasi berbasis ekuitas diduga akan menyebabkan pengaruh menajemen laba terhadap
keputusan investasi semakin tidak berarti. Kompensasi berbasis ekuitas mengarahkan manajer untuk
membuat perencanaan jangka panjang, daripada sekedar mencapai target laba jangka pendek.
Analisis (regresi) akan dilakukan dengan software Statistical Analysis System (SAS). Adapun
model (regresi) yang akan diuji adalah;
𝐈𝐍𝐕𝐢𝐭 = α + 𝛃𝟏𝐃𝐀𝐢𝐭 + 𝛃𝟐 𝐊𝐄𝐢𝐭 + β3 PAit + β4 INVi,t−1 + β5 AKOit + β6 MBTit + β7 UTit + 𝛃𝟖 𝐊𝐄_𝐃𝐀𝐢𝐭 + εit
3
Penelitian ini dilakukan selama tahun 2009-2012, tetapi data tahun 1997-2008 juga diperlukan untuk mengestimasi
manajemen laba (discretionary accrual) dengan analisi regresi firm level, yang membutuhkan data 11 tahun pada masing-
masing perusahaan tiap tahun.
Keterangan;
INVit : Investasi perusahaan i pada periode t
INVi,t−1 : Investasi perusahaan i pada periode t-1
DAit : Discretionary accrual perusahaan i pada periode t
KEit : Kompensasi berbasis ekuitas perusahaan i pada periode t
PAit : Pertumbuhan aset perusahaan i pada periode t
MBTit : Market to book value equity ratio perusahaan i pada periode t
AKOit : Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t
UTit : Total utang perusahaan i pada periode t
KE_DAit : Interaksi antara DA dan KE perusahaan i pada periode t
εit : Residual perusahaan i pada periode t
Pengukuran Variabel
a) Manajemen laba (𝐃𝐀 𝐢𝐭 )
Manajemen laba diproksikan dengan discretionary accrual, mengikuti Model Jones
Modifikasian, yang memisahkan komponen non-discretionary accrual dan discretionary
accruals (Dechow, Sloan, dan Sweeney 1995). Konsep discretionary accrual Model Jones
Modifikasian merupakan perbaikan dari Model Jones atas asumsi implisit bahwa pendapatan
bersifat non-discretionary (tidak dalam keadaan dimanipulasi oleh pihak manajemen). Jika
pihak manajemen melakukan manipulasi, maka discretionary accrual (residual persamaan
regresi) akan cenderung bias mendekati nilai nol (Jones 1991).
Discretionary accrual tidak dapat diobservasi secara langsung dari laporan keuangan,
sehingga harus diestimasi secara bertahap melalui beberapa model. Estimasi discretionary
accrual dalam penelitian ini dilakukan pada rentang waktu 11 tahun dengan analisis regresi
firm level.
TAit = Nit − CFOit (1a)
TAit = a(1⁄Ai,t−1 ) + b1 (∆REVit ) + b2 (PPEit ) + εit (1b)
Keterangan;
Nit : Laba perusahaan i pada periode t
CFOit : Nilai arus kas operasi bersih perusahaan i pada periode t
TAit : Akrual total perusahaan i pada periode t (diskalakan dengan Ai,t-1)4
Ai,t−1 : Aset total perusahaan i pada periode t-1
∆REVit : Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t (diskalakan
dengan Ai,t-1)
PPEit : Gross property, plant, and equipment perusahaan i pada periode t
(diskalakan dengan Ai,t-1)
εit : Residual perusahaan i pada periode t
4
Akrual total (TAit) pada persamaan (1a) tidak diskalakan dengan Ai,t-1
Berdasarkan persamaan (1a) dan persamaan (3), discretionary accrual (DAit) dapat
dihitung dengan;
DAit = TAit − NDAit (4)
5
∆REV, ∆REC, dan PPE diskalakan dengan Ai,t-1 (aset total perusahaan i pada periode t-1)
Keterangan;
PAit : Pertumbuhan aset perusahaan i pada periode t
ATit : Aset total perusahaan i pada periode t
ATi,t−1 : Aset total perusahaan i pada periode t-1.
6
Opsi saham (share option) terkadang diberikan sebagai bagian dari bonus, dan bukan sebagai bagian dari remunerasi
pokok, misalnya sebagai insentif kepada karyawan untuk tetap bekerja di entitas atau untuk menghargai mereka atas
usahanya dalam meningkatkan kinerja entitas (IASB 2012).
g) Utang (UTit)
Utang (UTit) dihitung dengan (Xian, Chen, dan Moldousupova 2011);
UTK it + UTGit
UTit =
ATit
Keterangan;
UTit : Utang perusahaan i pada periode t
UTK it : Utang jangka pendek perusahaan i pada periode t
UTGit : Utang jangka panjang perusahaan i pada periode t
ATit : Aset total perusahaan i pada periode t.
7
Data yang diperlukan hanya unsur manajemen laba (discretionary accrual) Model Jones Modifikasian, yaitu; laba, arus
kas operasi bersih, aset, pendapatan, piutang, serta property plan and equipment (gross).
Tabel 3 merepresentasikan statistik deskriptif untuk investasi (INVit), manajemen laba (DAit),
market to book value equity ratio (MBTit), arus kas operasi bersih (AKOit), investasi tahun
sebelumnya (INVi,t-1), pertumbuhan aset (PAit), utang perusahaan (UTit), serta kompensasi berbasis
ekuitas (KEit) dari sejumlah 3,512 observasi pada perusahaan manufaktur di Amerika Serikat selama
periode 2009-2012. Statistik deskriptif pada keseluruhan variabel menunjukkan nilai median kurang
dapat menggambarkan mean, kecuali pada utang (UTit) yang nilainya relatif sama.
Deviasi standar merupakan salah satu ukuran variabilitas (penyebaran) data terhadap nilai
pusatnya (mean) atau nilai yang diharapkan. Semakin rendah nilai deviasi standar mengindikasikan
bahwa data cenderung mendekati nilai rata-rata. Dalam kasus ini, terdapat nilai deviasi standar yang
relatif tinggi. Hal ini berarti bahwa data tersebar pada area yang lebih luas.
Tabel 3 statistik deskriptif
Variabel Mean Deviasi Standar Median
INVit 0.37492529 4.10532979 0.095457
DAit 4.55322716 13.8193084 0.937475
KEit 0.02617192 0.04053729 0.011144
Sebagaimana dalam tabel 4, hasil analisis pada persamaan 1 menunjukkan adanya hubungan
signifikan positif manajemen laba (DAit) terhadap keputusan investasi (INVit), dengan level
signifikansi 5 persen (prob t = 0.1454). Temuan ini mendukung temuan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh McNichols dan Stubben (2008) serta Lenard dan Yu (2012). Temuan ini juga sejalan
dengan Kedia dan Philippon (2009) yang menyatakan adanya keterkaitan antara informasi akuntansi
(dalam hal ini informasi laba)8 terhadap keputusan investasi. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa temuan penelitian ini konsisten terhadap hipotesis 1 (H1).
Investasi tahun sebelumnya (INVi,t-1) berhubungan signifikan positif terhadap keputusan
investasi (INVit), pada tingkat signifikansi 1 persen (prob t < 0.0001). Hal ini didasarkan pada
argumen bahwa keputusan investasi periode berjalan (INVit) selalu mengacu pada investasi tahun
sebelumnya (INVi,t-1) (McNichols dan Stubben 2008). Fungsinya adalah untuk mengevaluasi dan
memaksimalkan investasi tahun sebelumnya (INVi,t-1), sehingga diharapkan investasi periode
berjalan (INVit) dapat lebih baik.
Utang (UTit) berhubungan signifikan positif terhadap keputusan investasi (prob t < 0.0001).
Hal ini dapat terjadi karena utang digunakan untuk panambahan investasi (Cheng dan Warfield 2005,
Xian, Chen, dan Moldousupova 2011). Argumen ini dikuatkan dengan hubungan signifikan negatif
arus kas operasi bersih (AKOit) terhadap keputusan investasi (INVit). Temuan ini senada dengan
Jensen (1986) yang menyatakan bahwa dana internal (arus kas operasi bersih) diutamakan untuk
membayar dividen dan membeli kembali saham perusahaan, sehingga pendanaan investasi dilakukan
dengan dana eksternal atau utang.
Market to book value equity ratio (MBTit) berhubungan signifikan negatif terhadap keputusan
investasi (INVit) pada tingkat signifikansi 1 persen (prob t < 0.0001). Market to book value equity
ratio merupakan indikator untuk menilai keadaan perusahaan (memiliki growth opportunities atau
tidak). Tidak semua growth opportunities mampu menghasilkan net present value positif (Kallapur
dan Trombley 2001), sehingga dasar pengambilan keputusan investasi (INVit) tidak mutlak
didasarkan pada market to book value equity ratio (MBTit).
Pada persamaan 2, interaksi manajemen laba dan kompensasi berbasis ekuitas (KE_DAit)
berpengaruh signifikan negatif terhadap keputusan investasi (prob t < 0.0001). Hal ini
mengindikasikan adanya efek interaksi manajemen laba dan kompensasi berbasis ekuitas (KE_DAit).
Jadi, meskipun manajemen laba tinggi (DAit) jika kompensasi berbasis ekuitas juga tinggi (KEit)
maka perusahaan akan cenderung melakukan penambahan investasi yang rendah pada tahun berjalan
(INVit). Manajemen laba (DAit) berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan investasi (INVit).
Meskipun demikian, pola hubungan ini menjadi tidak relevan karena terdapat efek interaksi
manajemen laba dan kompensasi berbasis ekuitas (KE_DAit).
8
Penelitian ini menggunakan perspektif opportunistic earnings management, di mana pihak manajemen melaporkan laba
secara oportunistik untuk memaksimalkan utilitas pribadi.
Kompensasi berbasis ekuitas memberikan kesempatan kepada pihak manajemen untuk menjadi
bagian dari pemilik perusahaan. Dengan mekanisme ini, pihak manajemen akan membuat
perencanaan investasi jangka panjang dengan penuh pertimbangan dan memprioritaskan
profitabilitas investasi, tidak hanya berdasarkan pada laporan keuangan yang dihasilkannya dalam
rangka memaksimalkan utilitas pribadi (Kang, Kumar, dan Lee 2006).
Cheng, dkk (2004) menjustifikasi bahwa kompensasi berbasis ekuitas dapat memotivasi pihak
manajemen dalam membuat keputusan investasi jangka panjang yang baik, dan menggeser motif
pihak manajemen untuk memaksimalkan utilitas pribadi. Keputusan investasi jangka panjang yang
baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan (Baker, Collins, dan Reitenga 2003), yang dampaknya
juga akan dirasakan oleh para eksekutif.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh manajemen laba terhadap keputusan investasi dengan
mempertimbangkan kompensasi berbasis ekuitas. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan
manufaktur di Amerika Serikat pada tahun 2009-2012, dengan teknik penyampelan purposive
sampling. Data diperoleh dari database COMPUSTAT.
Sebagaimana penelitian terdahulu, penelitian ini memberikan bukti empiris hubungan
signifikan positif manajemen laba (DAit) terhadap keputusan investasi perusahaan (INVit). Artinya,
jika manajemen laba (DAit) tinggi (dengan asumsi opportunistic earnings management), perusahaan
akan melakukan penambahan investasi yang tinggi pada periode berjalan (INVit). Hipotesis 1 (H1)
terdukung secara statistik. Pada analisis sensitivitas juga diperoleh temuan yang sama.
Secara umum dapat dikatakan terdapat efek interaksi manajemen laba dan kompensasi berbasis
ekuitas (KE_DAit) pada hubungan antara manajemen laba (DAit) terhadap keputusan investasi
(INVit). Hipotesis 2 (H2) terdukung secara statistik. Perusahaan dengan manajemen laba yang tinggi
(DAit), jika kompensasi berbasis ekuitas juga tinggi (KEit), akan cenderung melakukan penambahan
investasi rendah pada tahun berjalan (INVit).
Saran
Sampel penelitian ini (dalam analisis utama) relatif kecil, hanya sekitar 14.23 persen dari
keseluruhan observasi perusahaan yang terdapat di database COMPUSTAT pada periode 2009-2012,
sehingga perlu analisis dengan presentase sampel yang lebih besar. Hal ini dimaksudkan untuk
menunjukkan robustness model. Apakah jika analisis dilakukan dengan presentase sampel yang lebih
besar, akan diperoleh hasil yang sama? Presentase sampel yang kecil dalam penelitian ini disebabkan
oleh sedikitnya jumlah sampel yang memenuhi kriteria purposive sampling. Penggunaan teknik
purposive sampling rentan terhadap survivorship bias.
Penelitian ini menggunakan asumsi opportunistic earnings management, sehingga belum
menggambarkan makna manajemen laba secara keseluruhan. Maka dari itu, perlu suatu pengujian
dengan model yang sama, tetapi dapat mengakomodasi makna manajemen laba secara keseluruhan.
Asumsi yang lain dalam penelitian ini adalah bahwa kompensasi (berbasis ekuitas) manajemen
selalu naik. Realita dalam dunia praktis, pemberian kompensasi bersifat fluktuatif, senantiasa
mengalami kenaikan dan penurunan setiap periode.
REFERENSI
Adam, T., dan V.K. Goyal. 2008. "The investment opportunity set and its proxy variables." Journal
of Financial Research no. 31 (1):41-63.
Armstrong, Christopher S., George Foster, dan Daniel J. Taylor. 2009. Earnings management around
initial public offerings: a re-examination. Last rev.: September 29, 2009 ed, Rock Center
for Corporate Governance working paper: Philadelphia, Pa: Wharton School, University
of Pennsylvania.
Baker, Terry, Denton Collins, dan Austin Reitenga. 2003. "Stock option compensation and earnings
management incentives." Journal of Accounting, Auditing & Finance no. 18 (4):557-582.
Ball, Ray, dan Lakshmanan Shivakumar. 2008. "Earnings quality at initial public offerings." Journal
of Accounting and Economics no. 45 (2–3):324-349. doi:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jacceco.2007.12.001.
Bar-Gill, Oren, dan Lucian A. Bebchuk. 2002. Misreporting corporate performance In Harvard Law
and Economics Discussion Paper. New York: New York University School of Law,
Harvard Law School; National Bureau of Economic Research (NBER); Centre for
Economic Policy Research (CEPR) and European Corporate Governance Institute
(ECGI)
Biddle, G., dan G. Hilary. 2006. "Accounting quality and firm-level capital investment." The
Accounting Review no. 81:963–982.
Biddle, Gary C., Gilles Hilary, dan Rodrigo S. Verdi. 2009. "How does financial reporting quality
relate to investment efficiency?" Journal of Accounting and Economics no. 48 (2–3):112-
131. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.jacceco.2009.09.001.
Cheng, Qiang, dan Terry D. Warfield. 2005. "Equity incentives and earnings management." The
Accounting Review no. 80 (2):441-476. doi: 10.2307/4093065.
Cheng, Shijun. 2004. "R&D expenditures and CEO compensation." The Accounting Review no. 79
(2):305-328. doi: 10.2307/3203246.
Datta, Sudip, Mai Iskandar-Datta, dan Kartik Raman. 2001. "Executive compensation and corporate
acquisition decisions." The Journal of Finance no. 56 (6):2299-2336. doi: 10.1111/0022-
1082.00406.
Dechow, P., R. Sloan, dan A. Sweeney. 1996. "Causes and consequences of earnings manipulation:
An analysis of firms subject to enforcement actions by the SEC." The Accounting Review
no. 70:193–225.
Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan Amy P. Sweeney. 1995. "Detecting earnings
management." The Accounting Review no. 70 (2):193-225. doi: 10.2307/248303.
Gaver, Jennifer J., dan Kenneth M. Gaver. 1993. "Additional evidence on the association between the
investment opportunity set and corporate financing, dividend, and compensation
policies." Journal of Accounting and Economics no. 16 (1–3):125-160. doi:
http://dx.doi.org/10.1016/0165-4101(93)90007-3.
Gavious, Ilanit. 2007. "Market reaction to earnings management: the incremental contribution of
analysts." International Research Journal of Finance and Economics. no. 8 (1):196-200.
Hagerman, Robert L., dan Mark E. Zmijewski. 1979. "Some economic determinants of accounting
policy choice." Journal of Accounting and Economics no. 1 (2):141-161. doi:
http://dx.doi.org/10.1016/0165-4101(79)90004-1.
Hall, Brian J., dan Kevin J. Murphy. 2002. "Stock options for undiversified executives." Journal of
Accounting & Economics no. 33 (2):3-42.
Healy, Paul M. 1985. "The effect of bonus schemes on accounting decisions." Journal of Accounting
and Economics no. 7 (1–3):85-107. doi: http://dx.doi.org/10.1016/0165-4101(85)90029-
1.
Healy, Paul M., dan James Michael Wahlen. 1999. "A review of the earnings management literature
and its implications for standard setting." Accounting Horizons no. 13:365–383.
IASB. 2012. Technical summary - IFRS 2 share-based payment.
Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. "Theory of the firm: managerial behavior,
agency costs and ownership structure." Journal of Financial Economics no. 3 (4):305-
360. doi: http://dx.doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X.
Jones, Jennifer J. 1991. "Earnings management during import relief investigations." Journal of
Accounting Research no. 29 (2):193-228.
Kallapur, Sanjay, dan Mark A Trombley. 2001. "The investment opportunity set: determinants,
consequences and measurement." Managerial Finance no. 27 (3):3-15.
Kallapur, Sanjay, dan Mark A. Trombley. 1999. "The association between investment opportunity
set proxies and realized growth." Journal of Business Finance & Accounting no. 26 (3-
4):505-519. doi: 10.1111/1468-5957.00265.
Kang, Sok-Hyon, Praveen Kumar, dan Hyunkoo Lee. 2006. "Agency and corporate investment: the
role of executive compensation and corporate governance." Journal of Business no. 79
(3):1127-1148.
Kedia, S., dan T. Philippon. 2009. "The economics of fraudulent accounting." Review of Financial
Studies no. 22 (6):2169-2199.
Kwag, Seung-Woog, dan Alan A. Stephens. 2010. "Investor reaction to earnings management."
Managerial Finance no. 36 (1):44-56.
Lenard, Mary Jane, dan Bing Yu. 2012. "Do earnings management and audit quality influence over-
investment by Chinese companies?" International Journal of Economics and Finance no.
4 (2):21-30.
Li, Feng. 2011. "Earnings quality based on corporate investment decisions." Journal of Accounting
Research no. 49 (3):721-752. doi: 10.1111/j.1475-679X.2010.00397.x.
McNichols, Maureen F., dan Stephen R. Stubben. 2008. "Does earnings management affect firms'
investment decisions?" Accounting Review no. 83 (6):1571-1603.
O’Connor, J. P, R. L. Priem, J. E Coombs, dan K. M. Gilley. 2006. "Do CEO stock options prevent
or promote fraudulent financial reporting?" Academy of Management Journal of
Accounting – Business & Management no. 49 (3):483-500.
Palmrose, Zoe-Vonna, Vernon J. Richardson, dan Susan Scholz. 2004. "Determinants of market
reactions to restatement announcements." Journal of Accounting and Economics no. 37
(1):59-89. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.jacceco.2003.06.003.
Qi, Sun. 2014. "Corporate sustainability investment and over-investment of free cash flow." Global
Conference on Business & Finance Proceedings no. 9 (1):491-492.
Richardson, Scott. 2006. "Over-investment of free cash flow." Review of Accounting Studies no. 11
(2-3):159-189. doi: 10.1007/s11142-006-9012-1.
Rokhaniyah, Siti. 2015. Dampak Manajemen Laba terhadap Alokasi Investasi Perusahaan. “Jurnal
Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi”. no 11: 390-400.
Scott, William R. 2003. Financial accounting theory. Edited by 4. 4 ed. Toronto: Prentice-Hall
International Edition.
Shrieves, Ronald E., dan Pengjie Gao. 2002. Earnings management and executive compensation: a
case of overdose of option and underdose of salary? Paper read at EFA 2002 Berlin
Meetings, at Berlin
Stein, Jeremy C. 2003. "Chapter 2 agency, information and corporate investment." In Handbook of
the Economics of Finance, edited by M. Harris G.M. Constantinides dan R. M. Stulz,
111-165. Elsevier.
Sun, Lan. 2012. "Executive compensation and contract-driven earnings management." Asian
Academy of Management Journal of Accounting and Finance no. 8 (2):111–127.
Tang, Vicki Wei. 2007. Earnings management and future corporate investment. Georgetown
University - Robert Emmett McDonough School of Business.
Teoh, SiewHong, T. J. Wong, dan GitaR Rao. 1998. "Are accruals during initial public offerings
opportunistic?" Review of Accounting Studies no. 3 (1-2):175-208. doi:
10.1023/a:1009688619882.
Watts, Ross L., dan Jerold L. Zimmerman. 1986. Positive accounting theory. Toronto: Prentice-Hall
International Edition.
Watts, Ross L., dan Jerold L. Zimmerman. 1978. "Towards a positive theory of the determination of
accounting standards."The Accounting Review no. 53 (1):112-134. doi: 10.2307/245729.
Xian, Chunwei, Hong Chen, dan Asel Moldousupova. 2011. "Investment, earnings management and
equity-based compensation." Journal of Accounting – Business & Management no. 18
(2):121-136.