0% found this document useful (0 votes)
103 views11 pages

Jurnal Pendidikan Biologi, Biologi, Dan Ilmu Serumpun: Prolife

Uploaded by

Otnell
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
103 views11 pages

Jurnal Pendidikan Biologi, Biologi, Dan Ilmu Serumpun: Prolife

Uploaded by

Otnell
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 547

Jurnal Pro-Life, Volume 9 Nomor 3, November 2022

Prolife
Jurnal Pendidikan Biologi, Biologi, dan Ilmu Serumpun
https://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife

Kajian Pengaruh Paparan Medan Magnet terhadap Indeks Mitosis Sel Akar
Bawang Putih (Allium sativum L.) Lokal Asal Timor

Gede Arya Wiguna1*, Dicky Frengky Hanas1, Welsiliana1


1
Program Studi Biologi Fakultas Pertanian, Universitas Timor, Nusa Tenggara Timur.
*Corresponding author: [email protected]

Article History ABSTRACT


Received : 22 Oktober 2022 Garlic is a horticultural plant that is used as a flavoring and also
Approved : 21 November 2022 has pharmacological benefits and can be used to inhibit bacterial
Published : 30 November 2022 growth. Timorese Local Garlic, known as Eban Garlic, is one of the
local garlic varieties from Indonesia which is cultivated in the area
Keywords
Eban garlic, magnetic field exposure, of Fatuneno Village and Noepesu Village, West Miomafo District,
mitotic index North Central Timor Regency, East Nusa Tenggara. Eban garlic is
one of the leading commodities in North Central Timor Regency
whose cultivation has been carried out for generations. Therefore
the existence, growth and development of Eban Garlic must be kept
in mind. In this article, we will study the effect of magnetic field
exposure on the growth of meristem tissue by looking at the mitotic
index of Eban garlic root tip cells. This study used a completely
randomized design (CRD) 3 times with 5 treatments and 1 control.
P0 as a control that is without exposure to a magnetic field, P1
exposure to a magnetic field of 2.4 mT, P2 of 4.9 mT, P3 of 7.3 mT,
P4 of 9.8 mT and P5 of 12.2 mT. The length of exposure to the
magnetic field is 15 minutes for 5 consecutive days. After exposure
to a magnetic field, preparations were made from the tip of the
garlic root to observe the mitotic index. The results showed that the
greater the exposure magnetic field, the smaller the mitotic index.
The control treatment had the highest mitotic index of 36.56% and
exposure to a magnetic field of 12.2 mT had the lowest mitotic index
of 20.03%. The results of the study based on observations of the
mitotic phase, the prophase phase has a higher mitosis compared to
the other phases. This means that exposure to a magnetic field that
is too high can slow down cell division, thereby slowing down the
growth of meristem tissue.

© 2022 Universitas Kristen Indonesia


Under the license CC BY-SA 4.0

PENDAHULUAN
Bawang putih merupakan tanaman penyedap rasa dan juga memiliki manfaat
hortikultura yang digunakan sebagai farmakologis. Ekstrak bawang putih dapat
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 548

menurunkan tekanan darah pada penderita dengan pemberian mikroorganisme lokal


hipertensi (Ried et al., 2013). Selain itu, berupa bongol pisang (Bria & Seran, 2022)
senyawa aktif dalam bawang putih yaitu dan juga dengan paparan medan
allicin bermanfaat sebagai antioksidan dan elektromagnetik. Paparan medan listrik
juga untuk kardiovaskular (Chan et al., pada bawang putih Eban dapat
2012). Dalam bidang mikrobiologi, ekstrak meningkatkan laju perkecambahan,
bawang putih dapat digunakan untuk meningkatkan laju tumbuh tunas dan akar
menghambat pertumbuhan bakteri yang lebih baik (Wiguna et al., 2021).
Staphylococcus aureus dan Escherichia Pertumbuhan dan perkembangan
coli (Purwantiningsih et al., 2019). adalah bagian dari proses biologis
Bawang Putih Timor Lokal yang organisme. Pada tumbuhan, pertumbuhan
dikenal dengan nama Bawang Putih Eban primer terjadi pada titik tumbuh yaitu
merupakan salah satu varietas bawang jaringan meristem pada ujung pucuk dan
putih lokal dari Indonesia. Bawang putih ujung akar tumbuhan. Pertambahan
ini dibudidayakan di wilayah Desa panjang tunas dan akar disebabkan oleh
Fatuneno dan Desa Noepesu, Kecamatan aktivitas pembelahan sel. Pembelahan sel
Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah yang dipelajari dalam ruang lingkup
Utara, Nusa Tenggara Timur yang sitologi adalah pengamatan mitosis sel.
dilakukan secara turun temurun (Falo et Pembelahan sel ini dapat diamati dengan
al., 2016). Bentuk umbi bawang putih adanya aktivitas kromosom pada setiap
Eban berbentuk bulat pipih dengan warna tahap fase pembelahan sehingga dapat
kulit ungu yang memiliki umbi seberat ditentukan indeks mitosisnya. Penelitian
24,33 gram dengan diameter 3,40 cm. tentang indeks mitosis sel telah dilakukan
Bawang putih Eban dapat dipanen 94 hari pada beberapa tanaman untuk
setelah tanam. Hasil panen bawang putih mendapatkan informasi waktu yang
eban dipengaruhi oleh ketersediaan air, optimal bagi tanaman untuk membelah sel
efisiensi penggunaan lahan, benih, tenaga akar Allium cepa (Barman et al., 2021),
kerja, pupuk, obat-obatan dan faktor sosial Cajanus cajan (Sangur et al., 2021).
seperti usia dan pendidikan (Kune & Aktivitas mitosis juga berkorelasi dengan
Hutapea, 2018). Untuk meningkatkan hasil pertumbuhan tanaman Helianthus annuus
panen, pertumbuhan dan perkembangan L. (Bonciu et al., 2020).
perlu adanya suatu kajian pada tanaman Studi sitogenetik yang berkaitan
ini. Peningkatan pertumbuhan tanaman dan dengan deteksi pengaruh variasi morfologi,
hasil produksi tanaman dapat dilakukan kromosom dan aktivitas pembelahan sel
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 549

telah dilakukan pada berbagai jenis pula meningkatkan pertumbuhan


tanaman. Studi sitogentik ini menggunakan kecambah (masa dorman) (Rostami et al.,
senyawa kimia mutagen seperti colchicine 2014) dan memperbesar batang tanaman
atau orisalin pada terong (Pradana & (Prasetyo, 2020). Pada proses hasil
Hartatik, 2019), tanaman zaitun (Saraswati produksi paparan medan magnet juga
et al., 2017) dan pada jagung (Aili et al., dapat menyebabkan peningkatkan
2016). Khusus pada beberapa varietas kapasitas hasil dan kualitas buah (Ahamed
bawang putih, penelitian juga telah et al., 2013). Hasil penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh diharapkan bahwa paparan medan magnet
poliploidi pada kultivar Doulu (Fadilla dan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan
Respatijanti, 2018) (Gultom, 2016), dan tanaman bawang putih Eban.
kultivar “Kesuna Bali” (Pharmawati &
Wistiani, 2015).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan
Metode
pendekatan eksperimen untuk mengetahui
Penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu
sitogenetik khususnya pada pertumbuhan
mulai dari paparan medan magnet bada
jaringan meristem akar bawang putih Eban
umbi bawang putih, dilanjutkan dengan
akibat dari paparan medan magnet. Medan
pembuatan preparat dan terkahir yaitu
magnet adalah suatu daerah di sekitar
pengukuran indek mitosis yang meliputi
suatu benda magnetis yang masih
profase, anafase, metafase dan telophase.
dipengaruhi oleh gaya atau energi magnet.
Secara garis besar alur penelitian ini
Medan magent juga dapat dihasilkan dari
ditunjukkan pada Gambar 1. Pembangkit
generator pembangkit medan magnet
medan magnet menggunakan kumparan
seperti generator Helmholtz yang
Helmholtz dengan variasi arus untuk
digunakan pada penelitian ini. Hasil
mendapatkan variasi medan magnet yang
penelitian terkait dengan paparan medan
dihasilkan. Alat ini memiliki toleransi
magnet pada tanaman berpengaruh mulai
kesalahan arus ± 5%. Sampel bawang putih
dari benih, pertumbuhan dan hasil
yang digunakan adalah siung bawang putih
produksi. Pengaruh pada benih tanaman
dengan massa antara 0,51 - 0,69 gram.
saat masih biji berpotensi meningkatkan
Massa yang digunakan relatif sama agar
kuantitas dan kualitas perkecambahan biji
mengurangi pengaruh massa umbi terhadap
(Nyakene et al., 2019). Pada proses
pertumbuhan.
pertumbuhan paparan medan magnet dapat
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 550

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Paparan Medan magnet bawang difiksasi dengan larutan Asam


Rancangan yang digunakan pada Asetat 98% dan Alkohol 70% dengan
penelitian ini adalah rancangan acak perbandingan 1:3. Fiksasi sel menggunakan
lengkap (RAL) dengan variabel bebas yaitu suhu ruangan dengan lama waktu fiksasi
besarnya paparan medan magnet dan yaitu 15 menit. Setelah proses tersebut
variabel terikat adalah indeks mitosis sel selesai kemudian dibilas dengan aquades
akar. Besarnya medan magnet terdiri dari sebanyak tiga kali. Tahapan selanjutnya
beberapa 5 (lima) perlakuan yaitu P1 yaitu proses maserasi.
paparan medan magnet sebesar 2,4 mT, P2 Tahap maserasi berupa perendaman
sebesar 4,9 mT, P3 sebesar 7,3 mT, P4 cuplikan akar kedalam larutan HCl 1 N
sebesar 9,8 mT, P5 sebesar 12,2 mT dan P0 selama 15 menit. Setelah tahap ini selesai
tidak diberikan paparan medan magnet selanjutnya cuplikan akar dibilas lagi
sebagai kontrol. Paparan medan magnet menggunakan aquades sebanyak tiga kali.
dilakukan pada umbi bawang putih ketika Pewarnaan kromosom menggunakan
masih benih dan pada saat bawang putih larutan Aceto carmin. Proses tersebut
mengalami perkecambahan. Lama paparan dilakukan dengan melakukan perendaman
15 menit pada masing-masing perlakuan cuplikan akar selama 30 – 45 menit pada
setiap harinya selama 5 hari berturut-turut. suhu ruangan. Proses selanjtunya yaitu
Penggunaan waktu 5 hari dikarenakan tahap squash atau pemencetan. Proses ini
bawang putih sudah tumbuh akar dan siap dilakukan dengan memotong cuplikan akar
untuk dipindahkan pada media tanam. dan meletakkannya pada gelas objek.
Pembuatan Preparat Setelah cuplikan akar pada gelas obyek
Pembuatan preparat untuk kemudia ditetesi gliserin dan kemudian
pengamatan mitosis menggunakan metode ditutup dengan kaca penutup. Preparat
squash. Jaringan meristem ujung akar ditutup dan dilakukan pemencetan secara
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 551

merata menggunakan alat dengan


IM =
 SM x100%
permukaan yang lembut dan berbahan N
karet. Setelah selesai selanjutnya dilakukan (1)
pengamatan menggunakan mikroskop. Dimana IM adalah Indeks Mitosis,
Pengamatan dan Pengukuran Indeks
 SM adalah jumlah sel yang membelah
Mitosis
yang merupakan jumlah dari tahap profase,
Pengamatan preparat dilakukan mulai
metafase, anafase dan telophase.
pukul 10.00 WITA setelah semua tahapan
pembuatan preparat selesai. Pengamatan  N adalah jumlah seluruh sel baawang

dilakukan menggunakan mikroskop cahaya putih dalam satu bidang pandang. Selain
tipe L301 yang sudah dimodifikasi menjadi pengukuran indeks mitosis juga dilakukan
mikroskop digital. Mikroskop ini pada pengukuran pembelahan berdasarkan tahap
bagian lensa okuler diganti menggunakan fase pembelahannya menggunakan
kamera digital dan terhubung pada persamaan berikut ini:
komputer yang sudah terdapat perengkat
Ph =
 CPh x100%
lunak untuk memotret/mengambil gambar N
dan kemudian menyimpannya pada memori (2)
komputer (Wiguna et al., 2021). Data Dimana Ph adalah persentase pembelahan
pembelahan tiap fase yaitu profase, sel pada fase,  CPh adalah jumlah sel
metafase, anafase dan telophase diamati yang memberlah pada fase, dan
dari hasil gambar yang diperoleh melalui  N adalah jumlah seluruh sel baawang

pemotretan hasil mikroskop. Indeks mitosis putih dalam satu bidang pandang.

dihitung menggunakan persamaan berikut


ini:
Analisis data HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh selanjutnya Karakteristik bawang putih yang
dilakukan analisis statistik menggunakan digunakan dalam penelitian adalah bawang
Analisis Varian (ANOVA) menggunakan putih yang memiliki bentuk umbi Flat
Statistical Package for the Social Sciences globe dengan warna umbi ungu, warna
(SPSS). Apabila hasil sidik ragam siung putih keunguan, warna daun hijau
menunjukkan pengaruh nyata dari kekuningan dengan orientasi daun tegak.
perlakuan, maka dilakukan uji lanjut Tinggi tanaman bawang putih ini 20,40 cm
Duncan Mean Range Test (DMRT). dengan diameter 0,4 cm dan jumlah daun
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 552

rata-rata 11 (Hardiyanto et al., 2007). Hasil pengamatan pembelahan ujung


Tampat budidaya bawang putih ini yaitu di sel akar bawang meliputi fase profase,
daerah Miomaffo Barat yang memiliki metafase, anafase dan telophase. Adapun
ketinggian 700 – 1100 M dpl dengan suhu tahapan pembelahan ujung sel akar fase
rata-rata 20° C – 25° C dan memiliki curah profase, metafase, anafase dan telophase
hujan rata-rata 1200 – 2400 mm (Kune & bawang putih Eban ditunjukkan pada
Hutapea, 2019). Penelitian dilakukan pada Gambar 2.
skala laboratorium sehingga suhu dan
kelembapan udara dapat dijaga.

(a) (b) (c) (d)

Gambar 2. Tahapan pembelahan ujung sel akar: (a) Profase, (b) Metafase, (c) Anafase dan (d)
Telophase

Pengukuran indeks mitosis ditunjukkan pada Tabel 1. Berdasarkan


pembelahan ujung sel akar bawang putih hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
Eban meliputi profase, metafase, anafase perlakuan berbeda nyata dengan kontrol
dan telophase. Hasil yang diperoleh dari dengan tingkat signifikan 5%, sehingga
masing-masing fase kemudian dihitung dilakukan uji DMRT dan diperoleh 4
rata-ratanya. Hasil perhitungan indek kategori seperti yang ditunjukkan pada
mitosis pada masing-masing perlakuan Tabel 1.

Tabel 1. Pengukuran indeks mitosis


Perlakuan Indeks Mitosis (%)
P0 36,5 ± 0,9 a
P1 30,4 ± 0,8 b
P2 28,1 ± 0,3 b
P3 22,3 ± 0,7 c
P4 19,8 ± 0,2 d
P5 18,8 ± 0,8 d

Berdasarkan data Tabel 1 bahwa dengan seluruh perlakuan. Indeks mitosis


indeks mitosis kontrol berbeda nyata pembelahan sel ujung akar bawang putih
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 553

pada kontrol memiliki nilai yang paling tetapi pemberian medan magnet yang
besar yaitu 36,5 ± 0,9 %, perlakuan P1 terlalu tinggi dapat menghambat laju
yaitu paparan medan magnet sebesar 2,4 pembelahan sel yang terlihat dari
mT memiliki indeks mitosis 30,5 % yang menurunya indeks mitosis (Ernawiati &
tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 Agustrina, 2009).
yaitu dengan paparan medan magnet Berdasarkan hasil tersebut paparan
sebesar 4,9 mT memiliki indeks mitosis medan magnet dapat menganggu aktivitas
28,1 %. Nilai indeks mitosis paling kecil pembelahan sel. Semakin besar medan
pada perlakuan P5 yaitu paparan medan magnet yang diberikan semakin
magnet sebesar 12,2 mT yaitu sebesar 18,8 memperlambat laju aktivitas pembelahan
± 0,8 %. Terlihat bahwa semakin besar sel. Berdasarkan penelitian Saragih dan
paparan medan magnet indeks mitosis yang Silaban, (2010) bahwa paparan medan
diperoleh semakin kecil. Pemberian besar magnet dapat berpengaruh pada polarisasi
paparan medan magnet dan lama waktu dipol dan aktivitas ion dalam sel. Aktivitas
paparan medan magnet diketahui ion dalam sel yang terpengaruh adalah ion
memberikan pengaruh terhadap Ca2+. Kelebihan Ion kalsium (Ca2+) yang
sitogenetika sel akar Allium cepa yakni masuk ke dalam sel dapat merusak protein
berpotensi menurunkan aktivitas mitosis pada sel yang mengakibatkan terganggunya
bahkan dapat menyebabkan penyimpangan metabolisme sel dan dapat menghambat
kromosom (Kayhan et al, 2017). metabolisme sel tersebut (Fuad, 2018).
Kaitannya antara medan magnet Pengamatan tahapan-tahapan
dengan aktivitas perkembangan dan pembelahan mitosis ujung akar bawang
pertumbuhan termasuk aktivitas putih Eban dilakukan fiksasi pada jam 10
pembelahan sel, Prasetyo (2020) pagi. Hasil persentase mitosis berdasarkan
melaporkan bahwa paparan medan magnet tahapan pembelahannya ditunjukkan pada
yang tepat dapat menunjukkan adanya Tabel 2.
pengaruh terhadap pertumbuhan. Akan
Tabel 2. Pengukuran tahapan-tahapan pembelahan mitosis berdasarkan fasenya
Presentase Mitosis (%)
Perlakuan
Profase Metafase Anafase Telofase
P0 31,9 2,9 0,9 1,3
P1 20,6 6,3 3,5 1,0
P2 20,1 3,9 1,4 0,7
P3 15,3 4,0 1,5 0,5
P4 14,3 4,7 1,2 0,3
P5 16,1 3,1 1,0 0
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 554

Tabel 2 menunjukkan bahwa masing- persentase mitosis paling besar yaitu pada
masing perlakuan telah terlihat hasil fase- kontrol sebesar 1,3% dan yang paling kecil
fase pembelahan mulai dari profase, yaitu pada perlakuan P5 (paparan medan
metafase, anafase dan telophase. Hal magnet sebesar 12,2 mT) yaitu 0.
tersebut dikarenakan pemotongan akar Tabel 2 menunjukkan bahwa fase
bawang putih dilakukan pada pukul 10.00 pembelahan mitosis yang paling banyak
WITA. Sesuai dengan penelitian Tyas yaitu pada tahap profase baik pada kontrol
(2014), bahwa pembelahan Allium maupun perlakuan paparan medan magnet.
ascalonicum mulai berlangsung dari pukul Lebih dominannya profase menunjukkan
08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 bahwa sel-sel pada jaringan meristem ujung
WIB. Berdasarkan hal tersebut dapat akar bawang putih pada saat dilakukan
disimpulkan bawang putih (Allium sativum fiksasi sebagian besarnya telah mengakhiri
L.) memiliki waktu pembelahan maksimum tahap interfase dan memasuki aktivitas
yang hampir sama yaitu pukul 09.00 – mitosis. Jaringan dengan sel-sel yang
13.00 WITA. berada pada tahapan profase
Tabel 2 menunjukkan bahwa mengindikasikan jaringan yang sedang aktif
persentasi profase yang paling tinggi yaitu membelah karena profase merupakan
pada kontrol dengan persentase 31,9%. tahapan awal dari pembelahan mitosis.
Persentase paling kecil yaitu pada Selain itu, profase juga diketahui
perlakuan P4 (paparan medan magnet merupakan tahapan fase pembelahan
sebesar 9,8 mT) dengan presentase antara mitosis yang memiliki durasi waktu lebih
14,3%. Pada tahap metaphase, persentase panjang dibandingkan tahapan fase lainnya
pembelahan paling besar yaitu pada bahkan dapat menghabiskan separuh dari
perlakuan P1 (paparan medan magnet waktu mitosis sehingga memungkinkan
sebesar 2,4 mT) yaitu sebesar 6,3% dan lebih banyak ditemukan pada aktivitas
persentase paling kecil yaitu kontrol pembelahan sel (Kusumaningrum et al.,
sebesar 2,9%. Pada tahap anafase 2012).
persentase pembelahan paling besar yaitu Tabel 2 menujukkan bahwa pada
pada perlakuan P1 (paparan medan magnet tahap metafase dan anafase persentase
sebesar 2,4 mT) yaitu sebesar 3,5% dan pembelahan pada perlakuan lebih tinggi
yang paling kecil yaitu kontrol yaitu dibandingkan dengan kontrol. Akan tetapi
sebesar 0,9%. Pada tahap telofase pada tahapan telophase persentase
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 555

pembelahan pada kontrol lebih besar tahap metafase dan anafase, namun lebih
dibandingkan dengan perlakuan. Hal ini rendah pada tahap telofase. Pada tahap
berarti bahwa paparan medan magnet metaphase persentase paling tinggi yaitu
mempengaruhi persentase pembelahan pada 6,3%, tahap anaphase persentase
tiap fasenya. Hal tersebut dikarenakan pembelahan paling tinggi yaitu 3,5 % dan
bahwa paparan medan magnet dapat tahap telofase presentase paling tinggi yaitu
memperpanjang durasi pembelahan sel 1,3%.
pada tahap metafase dan anafase serta
mempercepat tahap telophase. Sesuai UCAPAN TERIMAKASIH
dengan penelitian Pateiro-Cartelle & Terima kasih disampaikan kepada
Cabezas-Cerrato (1989) yang menyatakan LPPM Universitas Timor yang telah
bahwa paparan medan magnet static dapat mendanai penelitian ini melalui skema
mempersingkat durasi telofase di Allium Penelitian Dosen Pemula dengan Nomor
cepa. Kontrak 08/UN60.6/PP/2022. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada
SIMPULAN Fakultas Pertanian Universitas Timor yang
Paparan medan magnet berpengaruh telah membantu menyediakan sarana dan
terhadap indeks mitosis sel ujung akar prasarana selama penelitian ini
bawang putih Eban. Hasil penelitain berlangsung.
menujukkan bahwa semakin besar paparan
medan magnet yang diberikan pada bawang
DAFTAR PUSTAKA
putih indeks mitosis totalnya yang
merupakan gabungan dari tiap tahap Ahamed, M. E. M., Elzaawely, A. A., &
Bayoumi, Y. A. (2013). Effect of
pembelahan semakin kecil. Perlakuan magnetic field on seed germination,
kontrol memiliki indeks mitosis paling growth and yield of sweet pepper
(Capsicum annuum L.). Asian Journal
tinggi yaitu 36,5% dan perlakuan paparan of Crop Science, 5(3), 286–294.
medan magnet sebesar 12,2 mT memiliki Aili, E. N., Respatijarti, & Sugiharto, A. N.
(2016). Pengaruh pemberian kolkisin
indeks mitosis paling rendah yaitu 18,8%. terhadap penampilan fenotip galur
Hasil penelitian juga menunjukkan bawah inbrida jagung pakan ( Zea mays L .)
pada fase pertumbuhan vegetatif.
tahap propase memiliki indeks mitosis yang Jurnal Produksi Tanaman, 4(5), 370–
paling besar dari kontrol dan semua 377.
Barman, M., Roy, S., & Ray, S. (2021).
perlakuan. Akan tetapi perlakuan paparan Mitotic abnormality inducing effects
medan magnet memiliki persentase yang of leaf aqueous extract of
clerodendrum inerme gaertn. On
lebih besar dibandingkan kontrol pada
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 556

allium cepa root apical meristem cells. Bawang Putih (Allium sativum) Lokal
Cytologia, 86(2), 113–118. Kultivar Doulu. Jurnal Biosains, 2(3),
Bonciu, E., Pandia, O., Olaru, A. L., 165–172.
Rosculete, E., Saracin, I., & Hardiyanto, Devy N. F., dan Supriyanto A.
Rosculete, C. A. (2020). The (2007). Eksplorasi, Karakterisasi, dan
Correlation Between Mitotic Activity Evaluasi Beberapa Klon Bawang
and Yield to Helianthus Annuus L. Putih Lokal. Jurnal Hortikultura.
Management, Economic Engineering 17(4), 307-313.
in Agriculture and Rural Kayhan, H., Serdar, K., Melike, Ö., Berk,
Development, 20( 1), 101-104. D., Barış, S., & Yelda, Ö. (2017).
Bria, D., & Seran, V. L. (2022). Pengaruh Investigation of Potential Genotoxic
Pemberian Mikroorganisme Lokal Effects of Magnetic Field Used in
(MOL) dari Bonggol Pisang terhadap Imaging. Meandros Medical and
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Dental Journal, 20:57-63.
Bawang Putih Lokal Eban (Allium Kune, S. J., & Hutapea, A. N. (2018).
Sativum L.). Jurnal Pertanian Efisiensi Penggunaan Input Usahatani
Konservasi Lahan Kering, 7(3), 55- Bawang Putih Lokal Ebandi Miomaffo
58. Barat Kabupaten Timor Tengah Utara.
Chan, J. Y. Y., Yuen, A. C. Y., Chan, R. Y. Jurnal Manajemen Agribisnis (Journal
K., & Chan, S. W. (2012). A review of Of Agribusiness Management), 6(1),
the cardiovascular benefits and 26–33.
antioxidant properties of allicin. In Kune S. J., & Hutapea A. N. (2019).
Phytotherapy Research, 27(5), 637– Efisiensi Penggunaan Input Usahatani
646. Bawang Putih Lokal Eban di
Ernawiati, E., & Agustrina, R. (2009). Miomafo Barat Kabupaten Timor
Pembelahan Sel Akar Umbi Bawang Tengah Utara. Jurnal Manajemen
Bombay (Allium Cepa L.) di Bawah Agribisnis, 7(1), 42 – 49.
Pengaruh Medan Magnet. Prosiding Kusumaningrum, H. P., Lunggani, A. T., &
SN SMAP 09, 543-548 Nurhakim, M. A. (2012).
Fadilla, Z. N., & Respatjarti. (2018). Chromosomes and Mitotic Cell
Induksi Poliploidi Pada Bawang Putih Division Phase In Onion Roots After
(Allium Sativum L.) Dengan 24 Hours Acetoorcein Soaking Time.
Pemberian Kolkisin. Jurnal Produksi Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 14(2),
Tanaman, 6(5), 783-790. 46–48.
Falo, M., Kune, S. J., Hutapea, A. N., & Nyakane, N. E., Markus, E. D., & Sedibe,
Kapitan, O. B. (2016). Faktor-Faktor M. M. (2019). The Effects of
yang Mempengaruhi Produksi dan Magnetic Fields on Plants Growth: A
Strategi Pengembangan Usahatani Comprehensive Review. ETP
Bawang Putih di Kecamatan International Journal of Food
Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Engineering, 5(1), 79–87.
Tengah Utara. AGRIMOR, 1(04), 84– Peteiro-Cartelle, F. J., & Cabezas-Cerrato,
87. J. (1989) Influence of a Static
Fuad, F. 2018. Analisis Dampak Paparan Magnetic Field on Mitosis in
Medan Magnet Extremely Low Meristematic Cells of Allium Cepa.
Frequency (Elf) Terhadap Journal of Bioelectricity, 8(2), 167-
Pertumbuhan Tanaman. Seminar 178.
Nasional Pendidikan Fisika 2018. Pharmawati, M., & Wistiani, N. L. A. J.
Vol. 3, 46-51. (2015). Induksi Mutasi Kromosom
Gultom, T. (2016). Pengaruh Pemberian dengan Kolkisin Pada Bawang Putih
Kolkisin Terhadap Jumlah Kromosom (Allium sativum L.) Kultivar ‘Kesuna
Jurnal Pro-Life, 9(3): 547-557, November 2022 557

Bali’ (Induced Chromosome Mutation Southwest of Maluku. Biosaintifika:


Using Colchicine in Garlic (Allium Journal of Biology & Biology
sativum Linn.) Cultivar ‘Kesuna Education, 13(2), 128–134.
Bali’). Jurnal Bios Logos, 5(1), 18–25. Saragih, H. J., dan Silaban, O. (2010).
Pradana, D. A., & Hartatik, S. (2019). Meningkatkan Laju Pertumbuhan
Pengaruh Kolkisin Terhadap Karakter Kecambah Kedelai Dengan
Morfologi Tanaman Terung (Solanum Berbantuan Medan Magnetik Statik.
melongena L.). Berkala Ilmiah Prosiding Seminar Nasional Fisika.
Pertanian, 2(4), 155–158. Saraswati, D. R., Rahayu, T., & Hayati, A.
https://doi.org/10.19184/bip.v2i4.1631 (2017). Kajian Pemberian Kolkisin
4 dengan Metode Tetes terhadap Profil
Prasetyo, A. V. (2020). Pengaruh Medan Poliploidi Tanaman Zaitun (Olea
Magnet Terhadap Diameter europaea). E-Jurnal Ilmiah
Perkecambahan Kacang Hijau. Jurnal Biosaintropis (Bioscience-Tropic),
Fisika : Fisika Sains Dan Aplikasinya, 2(2), 24–29.
5(1), 66–70. Tyas, D.A. (2014). Jumlah dan Panjang
Purwantiningsih, T. I., Rusae, A., & Freitas, Absolut Kromosom Bawang Merah
Z. (2019). Uji In Vitro Antibakteri Kultivar Samas (Allium Ascalonicum
Ekstrak Bawang Putih sebagai Bahan L. CV. Samas), Agronomika. 9 (2),
Alami untuk Menghambat Bakteri 235 – 240.
Staphylococcus aureus dan Wiguna, G. A., Welsiliana, Makin, F. M. P.
Escherichia coli. Sains Peternakan, R., & Tnunay, I. M. Y. (2021).
17(1), 1–4. Pengaruh Medan Listrik sebagai
Ried, K., Frank, O. R., & Stocks, N. P. Stimulan Pertumbuhan Bawang Putih
(2013). Aged garlic extract reduces Lokal Timor. Jurnal Teori dan
blood pressure in hypertensives: A Aplikasi Fisika, Vol. 09, No. 02, 221-
dose-response trial. European Journal 228.
of Clinical Nutrition, 67(1), 286-294. Wiguna, G. A., Welsiliana, Makin, F. M. P.
Rostami, E., Majd, A., & Arbabian, S. R., Tnunay, I. M. Y., Pardosi, L., &
(2014). Effects Of electromagnetic Faesal, A. (2021). Pelatihan
fields on seed germination in Urtica Optimalisasi Mikroskop Konvensional
dioica L. International Journal of Bagi Guru Biologi Sekolah Menengah
Scientific & Technology Research, Atas. JMM (Jurnal Masyarakat
3(4), 365–368. Mandiri), 5(6), 3674-3682.
Sangur, K., Smith, A., & Tomasoa, M.
(2021). The Mitotic Index of Cajanus
cajan from Kisar Island, in the

You might also like