487 1037 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Solihin, Nurwadjah dan Andewi/Konse[ Rahmatil Alamin dan Implikasinya pada Pendidikan Islam ...

/21-30

Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah : The Indonesian ISSN: 2337-6104


Journal of Islamic Studies Vol. 9No.1

KONSEP RAHMATIL ALAMIN DAN IMPLIKASINYA PADA


PENDIDIKAN ISLAM
Solihin, Nurwadjah Ahmad, Andewi Suhartini
STAI La Tansa Mashiro, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung

Article Info Abstract


Keywords: Islam as a religion of rahmatan lil alamin puts forward
Rahmatil lil alamin and teachings that are peaceful, polite and wise so that Islam can be
Islamic education accepted in the hearts of the people. Therefore, to build this,
harmonization of inter-religious harmony is a pillar of social life that
is highly coveted by every religious believer. For this reason, the
presence of rahmatan lil alamin da'wah conceptually as a form of
Islamic social transformation functions to form a tolerant and
humanist social character of Islam. The required Islamic education is
based on rahmatan lil alamin by developing Islamic education that is
directed at the development of the human person to strengthen respect
for human rights and fundamental freedoms as well as the need for
the advancement of understanding, tolerance, and friendship between
nations, races, or religious groups, and will promote activities of the
United Nations to maintain peace. The purpose of education must
humanize humans, the curriculum is designed with teachers and
students, the teaching and learning process takes place in a humane
and fun way; educators who are professional, warm, interesting,
Corresponding Author: inspiring, humorous and fun; fair, humane and pleasant services, as
[email protected] well as a clean, orderly, safe, comfortable, and inspiring
environment..
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin smengedepankan
ajaran yang bersikap damai, santun dan bijaksana sehingga Islam
dapat diterima di hati masyarakat. Oleh karena itu, untuk membangun
hal tersebut, harmonisasi kerukunan antarumat beragama merupakan
pilar kehidupan sosial yang sangat didambakan setiap pemeluk
agama. Untuk itu, kehadiran dakwah rahmatan lil alamin secara
konseptual sebagai bentuk transformasi sosial Islam berfungsi
membentuk karakter sosial Islam yang toleran dan humanis.
Spendidikan Islam yang diperlukan berbasis rahmatan lil alamin
dengan mengembangkan pendidikan Islam yang diarahkan kepada
pengembangan pribadi manusia untuk memperkuat rasa hormat
kepada hak asasi manusia dan kebebasan mendasar serta perlunya
kemajuan pemahaman, toleransi, dan persahabatan antara bangsa, ras,
atau kelompok agama, dan akan memajukan aktivitas Perserikatan
Bangsa-bangsa untuk memelihara perdamaian. Tujuan pendidikan
harus memanusiakan manusia, kurikulum dirancang bersama guru
dan peserta didik, proses belajar mengajar berlangsung secara
manusiawi dan menyenangkan; tenaga pendidik yang profesional,

21
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah Volume 9 No. 1, (2021)

hangat, menarik, inspiratif, humoris dan menyenangkan; pelayanan


yang adil, manusiawi dan menyenangkan, serta lingkungan yang
bersih, tertib, aman, nyaman, dan inspiratif.

Kata Kunci : Rahmatil lil alamin dan pendidikan Islam


©2021 JAAD. All rights reserved.

Pendahuluan gagasan-gagasan lainnya, seperti: Islam


Kondisi umat Muslim saat ini Liberal dan Islam Pluralis, Islam
belum mampu membawa agamanya Progresif, Islam Nusantara, Islam
dengan baik dan benar, ketidakmampuan Berkemajuan, dan lain sebagainya.
itu menjadi salah satu penghalang Semuanya, akan menuju kepada agama
hadirnya Islam dengan penuh kesejukan rahmat untuk alam semesta. Namun, sama-
dan kedamaian sebagaimana dikatakan sama memiliki visi membaca Islam
oleh Muhammad Abduh bahwa ketinggian dengan penuh kelembutan, kedamaian
ajaran Islam tertutup oleh perilaku umat dan menjadi solusi untuk dunia. Tetapi,
Muslim” sendiri. Selain itu, Muhammad istilah Islam Rahmatan lil Alamin
Iqbal menyatakan bahwa kemunduran merupakan istilah yang bersumber dan
kaum Muslimin bukanlah disebabkan tercantum dalam al-Qur’an, Allah Swt
ajaran agamanya, tetapi kesalahan terletak langsung yang memberikan istilah tersebut
pada diri masing-masing pribadinya. untuk menyebut sebuah ajaran yang
Mereka keliru dalam memahami ajaran dibawa oleh Nabi Muhammad akan
agama lantaran kejumudannya. berdampak positif, inklusif,
Pemahaman yang keliru akan melahirkan komprehensif dan holistik. Ajaran Islam
tindakan yang keliru pula. Keberagaman Rahmatan lil Alamin bukan hal baru
yang kokoh adalah fitrah manusia, pola dalam konsep pemikiran Islam dan
beragama yang sejuk menjadi fitrah memiliki basis yang kuat dalam teologi
manusia. Kemunduran umat Muslim, di Islam. Islam memiliki varian makna yang
samping faktor kejumudan berpikir, juga diafirmasi oleh al-Qur’an sendiri, meliputi:
dikarenakan kurang dewasa dalam damai (Qs. al-Anfâl/8: 61 dan Qs. al-
beragama. Hujurȃt/49: 9), menyerah (Qs. al-Nisâ/4:
Gagasan Islam Rahmatan lil Alamin yang 125 dan Qs. Ali Imrân/3: 83), penyerahan
dijadikan payung dalam berdakwah, diri secara totalitas kepada-Nya (Qs. al-
tentunya memiliki perbedaan signifikan Baqarah/2: 208 dan Qs. al-Shaffât/37: 26),
dalam tatanan praktiknya dengan bersih dan suci (Qs. al-Syu’arâ’/26: 89, Qs.

22
Solihin, Nurwadjah dan Andewi/Konse[ Rahmatil Alamin dan Implikasinya pada Pendidikan Islam .../21-30

al-Maidah/5: 6 dan Qs. al-Shaffât/37: 84), yang berfungsi untuk memelihara dan
selamat dan sejahtera (Qs. Maryam/19: mengembangkan fitrah manusia yang
47). Adapun makna “rahmat” adalah al- rohmatan lil alamin. Dengan demikian,
Riqqatu wa al-Ta’attufi yaitu kelembutan pendidik tidak boleh bersikap acuh
yang berpadu dengan rasa keibaan. Ibnu terhadap globalisasi yang menuntut
Faris mengartikan kata ini dengan merujuk kompetensi dalam berbagai bidangnya.
kepada makna kelembutan hati, belas kasih Pembelajaran pendidikan agama Islam
dan kehalusan. Dan dari akar kata ini, lahir harus tetap tegar dengan karakteristik yang
kata rahima yang memiliki arti ikatan dimilikinya, yakni sebagai agen kehidupan
darah, persaudaraan dan hubungan kerabat. masyarakat dari persoalan moral dan
Al-Asfahani mempertegas bahwa dalam spiritual. Manusia dengan perantara akal
konsep rahmat adalah belas kasih semata- dan berbagai potensi yang ada harus diberi
mata (al-Riqqat al-Mujarradah) dan ruang untuk senantiasa berkreasi,
kebaikan tanpa belas kasih (al-Ihsân al- berinovasi, dan berimajinasi dengan penuh
Mujarrad dûna al-Riqqat). Artinya, jika melalui proses berpikir yang matang sesuai
rahmat disandarkan kepada Allah Swt fitrah manusia yang menjadikannya
maka bermakna kebaikan semata-mata bermakna, baik diri maupun
dan jika disandarkan kepada manusia maka lingkungannya sebagai makhluk individu
yang dimaksud adalah “simpati semata dan sosial. Selain itu, Guru merupakan
(Rasyid, 2016:102). figur sentral dalam proses pendidikan yang
Pendidikan sebagai bentuk kegiatan yang berlangsung di sekolah, profesi yang
universal dalam kehidupan memiliki menghasilkan generasi penerus berkualitas
kemapanan yang kokoh sebagai proses karena dari gurulah seorang individu
pembelajaran terhadap anak hingga mampu tumbuh dan berkembang, baik
tercapai tingkat kematangannyae. intelektualnya maupun moralitasnya. Pada
Pendidikan juga perlu untuk masa sekarang guru dilihat tidak lebih
mempertimbangkan tantangan masa sebagai fungsionaris pendidikan yang
depan, baik yang bersifat konfrontatif bertugas mengajar atas dasar kualifikasi
dalam aneka ragam budaya, ideologi. Islam keilmuan dan akademis tertentu, yang
sebagai pandangan hidup yang untuk tugas tersebut memperoleh imbalan
berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah, baik yang materi dari negara atau pihak pengelola
terkandung dalam Al-Qur’an maupun pendidikan. Dengan demikian, faktor
Sunnah diyakini memuat kebenaran terpenting dalam profesi guru adalah
mutlak yang bersifat transcendental karena kualifikasi keilmuan dan akademis. Faktor
pendidikan Islam adalah upaya normatif lain seperti kearifan dan kebijaksanaan
23
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah Volume 9 No. 1, (2021)

yang merupakan sikap dan tingkah laku Metode Penelitian


moral tidak lagi signifikan, sementara Pendekatan dalam penelitian ini
adalah kajian pustaka, secara umum dalam
dalam konsep klasik faktor moral berada di
menyusun kajian pustaka memiliki
urutan teratas kualifikasi keguruan. beberapa strategi, kajian pustaka yang
Makna dan hakikat pendidikan Islam tidak diperlukan peneliti untuk menentukan
langkah-langkah apa yang harus
bisa dilepaskan dari konteks dan sejarah
dijalankan. Langkah yang efektif untuk
berkembangnya Islam yang sangat erat kajian pustaka dapat dimulai dengan
kaitannya dengan usaha-usaha pendidikan. mencari referensi yang bersifat umum
sebelum melakukan pencarian informasi-
Oleh karena itu, untuk memahami
informasi yang lebih bersifat khusus.
karakteristik pendidikan Agama Islam Adapun langkah-langkah-langkah itu
terlebih dahulu dipaparkan tentang adalah sebagai berikut. Berikut ini adalah
pengertian pendidikan dalam Islam dengan sintesis dari langkah-langkah melakukan
kajian pustaka menurut Donald Ary dan
beragam dimensinya, di mana pada setiap Creswell sebagai berikut: (a) Mulailah
pengertian tersebut, terdapat pula dengan mengidentifikasi kata kunci topik
kandungan dan maksud yang berbeda pula, penelitian untuk mencari materi, referensi,
dan bahan pustaka yang terkait. (b)
di antaranya ialah: Tarbiyah Tarbiyah
Membaca abstrak laporan-laporan hasil
berasal dari kata “rabb” yang berarti penelitian yang relevan, bisa didapatkan
tumbuh, berkembang, memelihara, dari sumber perpustakaan, jurnal, buku,
dan prosiding. (c) Membuat catatan hasil
merawat, mengatur, dan menjaga
bacaan dengan cara membuat peta literatur
eksistensi. Istilah tarbiyah berarti (literature map) urutan dan keterkaitan
memperbaiki, menguasai, memimpin, topik penelitian dan referensi bibliografi
secara lengkap. (d) Membuat ringkasan
menjaga dan memelihara. Ta’lim memberi
literatur secara lengkap berdasarkan peta
pengertian memberi tahu atau memberi literatur, sesuai dengan urutan dan
pengetahuan, menjelaskan, memberi keterkaitan topik dari setiap variabel
pemahaman. Ta’dib bermakna mendidik. penelitian. (d) Membuat kajian pustaka
dengan menyusunnya secara tematis
Pengenalan dan pengakuan yang secara
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep
berangsur-angsur ditanamkan ke dalam penting yang berkaitan dengan topik dan
diri manusia atau peserta didik tentang variabel penelitian. (e) Pada akhir kajian
pustaka, kemukakan pandangan umum
berbagai materi yang tepat berdasarkan
tentang topik penelitian yang dilakukan
segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. berdasarkan literatur yang ada, dan
Pada akhirnya, pendidikan akan berfungsi jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik
penelitian yang akan dilakukan di banding
sebagai pembimbing ke arah pengenalan
dengan literatur yang sudah ada.
dan pengakuan tentang ketauhidan yang (Zulrahmat Togala, 2013)
tepat dalam tatanan wujud kepribadian Selanjutnya kajian pustaka
manusia (Rosyadi, 2017:294). memiliki beberapa tujuan, tujuan kajian
24
Solihin, Nurwadjah dan Andewi/Konse[ Rahmatil Alamin dan Implikasinya pada Pendidikan Islam .../21-30

pustaka berbasis kualitatif adalah sebagai membuktikan bahwa Islam adalah


berikut : (1) Mengungkapkan penelitian- rahmatan lil alamin. Salah satu bentuk
penelitian yang serupa dengan penelitian kesalihan sosial adalah menjaga
yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, harmonisasi kerukunan antarumat
diperlihatkan pula cara penelitian- beragama yang merupakan pilar kehidupan
penelitian tersebut menjawab sosial. Untuk itu kehadiran Islam rahmatan
permasalahan dan merancang metode lil alamin secara konseptual sebagai bentuk
penelitiannya. (2) Membantu memberi transformasi sosial berfungsi membentuk
gambaran tentang metode dan teknik yang karakter sosial Islam yang toleran dan
dipakai dalam penelitian yang mempunyai humanis. Ajaran-ajaran Islam yang dibawa
permasalahan serupa atau mirip penelitian oleh Rasulullah SAW., bersifat universal
yang kita hadapi. (3) Mengungkapkan dan komprehensif yaitu nilai-nilai Islam
sumber-sumber data (atau judul-judul dapat diajarkan di mana pun, kepada siapa
pustaka yang berkaitan) yang mungkin pun dan meliputi seluruh aspek individu
belum kita ketahui sebelumnya. (4) maupun sosial. Kemudian ajaran-ajaran
Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya Islam berupa nilai-nilai yang
penting dalam permasalahan yang kita menjadikannya bukan sekadar agama bagi
hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara umat Islam, tetapi juga sebagai pandangan
sumber atau dapat ditelusuri karya -karya hidup bagi seluruh manusia. Hal ini terkait
tulisnya yang lain yang mungkin terkait). dengan teori Qordhowi (1993: 73–83)
(5) Memperlihatkan kedudukan penelitian tentang Islam universal. Pertama, Islam
yang (akan) kita lakukan dalam sejarah adalah agama rasional yang diturunkan
perkembangan dan konteks ilmu untuk seluruh manusia yang berakal.
pengetahuan atau teori tempat penelitian Kedua, Islam menghormati masalah-
ini berada. (6) Mengungkapkan ide-ide dan masalah dunia karena ditujukan untuk
pendekatan-pendekatan yang mungkin kemakmuran bumi. Ketiga, kemanusiaan
belum kita kenal sebelumya. (7) membutuhkan keseimbangan yang hanya
Membuktikan keaslian penelitian (bahwa dapat diperoleh dari Islam karena
penelitian yang kita lakukan berbeda mengajarkan hubungan saling melengkapi
dengan penelitian-penelitian sebelumnya). antara agama dan dunia, ruh dan materi,
(8) Mampu menambah percaya diri kita serta keduniaan dan keakhiratan. Keempat,
pada topik yang kita pilih karena telah ada Islam berlaku universal karena menyeru
pihak-pihak lain yang sebelumnya juga kepada seluruh manusia. Kelima,Islam
tertarik pada topik tersebut dan mereka mengatur berbagai hubungan manusia,
telah mencurahkan tenaga, waktu dan baik hubungan manusia dengan Tuhannya,
biaya untuk meneliti topik tersebut. maupun lingkungannya untuk
(Elvinaro Ardianto, 2010 : 38) kesejahteraan seluruh manusia dan alam
sekelilingnya. Keenam, Islam merupakan
Hasil dan Pembahasan sistem yang mencakup akidah, syariah, dan
Konsep Dan Makna Rohmatil Alamin akhlak yang saling berkaitan. Ketujuh,
Rahmatan lil alamin merupakan Islam adalah ajaran yang heterogen dilihat
misi kenabian yaitu menjadikan umat dari ajaran fikihnya sehingga Islam
shalih secara individu yakni mengajak mengamini kebudayaan yang berbeda-
umat bertakwa kepada Allah Swt. Selain beda dan meliputi semuanya (universal).
itu, menjadikan kesalihan sosial dengan
25
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah Volume 9 No. 1, (2021)

Kemudian, rahmatan lil alamin saing seseorang. Peranan pendidikan


merupakan keistimewaan dan jati diri Islam dalam proses perubahan yaitu
agama Islam yang telah lama melekat pada perlu dilakukan reorientasi kerangka
karakteristik Nabi Muhammad saw dalam dasar filosofis dan teoritis pendidikan
setiap langkah dan dakwah beliau. yang mempunyai arah yang pasti sesuai
Rahmatan lil alamin membuahkan dengan ajaran Islam. Selain itu,
pendidikan karakter yang bermuara pada merumuskan misi dan visi pendidikan
moral manusia. Visi Islam sebagai agama didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
rahmatan lil alamin adalah supaya Islam serta nilai-nilai budaya atau didasarkan
tidak dianggap lawan oleh agama selain pada core belief dan core values, maka
Islam dan supaya ada pemahaman bahwa lembaga-lembaga pendidikan Islam
Islam adalah agama yang mencintai dituntut untuk menyusun misi dan visi
perdamaian dan bisa berdampingan dengan baik tingkat makro atau tingkat mikro
agama selain Islam. Islam rahmatan lil serta kebijakan strategi pelaksanaannya.
alamin dapat diterjemahkan dalam Kemudian, merumuskan strategi dasar
beberapa aspek sebagai berikut yaitu Islam pendidikan Islam dengan pemerataan
sejalan dengan aspek kehidupan realitas kesempatan untuk memperoleh
sosial, Islam adalah agama yang inklusif, pendidikan, relevansi, pendidikan,
Islam adalah agama yang toleran terhadap peningkatan kualitas pendidikan serta
agama-agama selain Islam, Islam adalah efisiensi pendidikan. Selanjutnya,
agama yang berwawasan perdamaian. reorientasi tujuan pendidikan yang benar-
Selanjutnya, Islam sebagai agama benar diorientasikan pada kehidupan
rahmatan lil alamin senantiasa akhirat. Pendidikan merupakan perintah
mengedepankan ajaran yang bersikap agama yang wajib dilaksanakan oleh
damai, santun dan bijaksana sehingga manusia dalam menjalani kehidupan
Islam dapat diterima di hati masyarakat. pribadi masyarakat berbangsa dan
Oleh karena itu, untuk membangun hal bernegara. Pendidikan Islam memiliki
tersebut, harmonisasi kerukunan antarumat tiga tahapan kegiatan, yaitu: tilawah
beragama merupakan pilar kehidupan (membacakan ayat Allah), tazkiyah
sosial yang sangat didambakan setiap (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa
pemeluk agama. Untuk itu, kehadiran sunnah (mengajarkan al kitab dan al
dakwah rahmatan lil alamin secara hikmah). Pendidikan dapat merubah
konseptual sebagai bentuk transformasi masyarakat jahiliyah menjadi umat
sosial Islam berfungsi membentuk karakter terbaik disebabkan pendidikan
sosial Islam yang toleran dan humanis mempunyai kelebihan. Pendidikan
(Karyanto, 2017: 200) mempunyai ciri pembentukan
pemahamanIslamyang utuh dan
Urgensi pendidikan Islam menyeluruh, pengembangan atas ilmu
Pendidikan memiliki peran yang yang diperolehnya dan agar tetap
besar dalam penyediaan sumberdaya pada syariah islam. (Laksana, 2016: 54)
manusia yang berkualitas dan daya saing Pendidikan Islam sangatlah
kerena memiliki pengaruh terhadap mulia dan memanusiakan manusia hal
pembentukan kualitas diri, dan semakin ini, karena disandarkan dengan kata
rendah tingkat pendidikan akan semakin islam yang dikenal dengan suatu agama
sulit menumbuhkan kemampuan dan daya yang damai, sejahtera dan
26
Solihin, Nurwadjah dan Andewi/Konse[ Rahmatil Alamin dan Implikasinya pada Pendidikan Islam .../21-30

menyelamatkan. Tujuan pendidikan pengetahuan, konsep, pikiran, kemahiran,


Islam untuk mencari akhlak yang mulia nili-nilai, sikap peserta didik untuk
dan mendidik jiwa manusia berkelakuan mencapai dinamisasi kesempurnaan
dalam hidupnya sesuai dengan sifat-sifat pendidikan (g) Prinsip menjaga perbedaan-
kemanusiaan yakni kedudukan yang perbedaan individu yakni memerhatikan
mulia yang diberikan Allah yang perbedaan peserta didik, baik ciri-ciri,
melebihi makhluk-makhluk lain. Dalam kebutuhan, kecerdasan, kebolehan, minat,
tujuan pendidikan Islam mempunyai sikap, tahap pematangan jasmani, akal,
beberapa prinsip Menurut Omar emosi, sosial, dan segala aspeknya.
Muhammad al-Toumy al-Syaibani (1979) Prinsip ini berpijak pada asumsi bahwa
prinsip tujuan pendidikan islam adalah: (a) semua individu ‘tidak sama’ dengan yang
Prinsip universal yang memandang lain. (h) Prinsip dinamis dalam menerima
keseluruhan aspek agama seperti akidah, perubahan dan perkembangan yang
ibadah dan akhlak, serta muamalah, terjadi pelaku pendidikan serta lingkungan
jasmani, rohani. (b) Prinsip dimana pendidikan itu dilaksanakan.(
keseimbangan dan kesederhanaan yaitu Laksana, 2016: 52)
keseimbangan antara berbagai aspek Nilai-Niai Rahmatil lil alamin dalam
kehidupan pada pribadi, berbagai Pendidikan Islam
kebutuhan individu dan komunitas, serta Islam rahmatan lil alamin
tuntunan pemeliharaan kebudayaan serta membutuhkan sebuah sikap yang bijaksana
berusaha mengatasi masalah-masalah yakni sikap yang tidak mudah terpancing,
yang sedang dan akan terjadi. (c) Prinsip tidak emosional, tetapi tetap sabar sambil
kejelasan (tabayun) yakni didalamnaya memberikan pemahaman yang lengkap
terdapat ajaran hukum yang memberi tentang Islam. Pelaksanaan Islam rahmatan
kejelasan terhadap kejiwaan manusia lil alamin membutuhkan rasionalitas,
(qalbu, akal dan hawa nafsu) dan hukum penguasaan diri, sabar, terus mencari jalan
masalah yang dihadapi, sehingga keluar, persuasi, pemaaf, kasing sayang,
terwujud tujuan, kurikulum dan metode husn al-dzann, tasamuh, tawasuth, adil,
pendidikan. (d) Prinsip tak bertentangan demokratis, serta take and give. Islam
yang didalamnya terdapat ketiadaan rahmatan lil alamin merupakan salah satu
pertentangan antara berbagai unsur dan ciri keagungannya sebagai berikut.
cara pelaksanaanya, sehingga antara Pertama, penyebaran Islam yang orang
satu kompenen dengan kompenen yang lain ikut menikmatinya kebenaran dan
lain saling mendukung. (e) Prinsip kebaikan walaupun mereka bukan Muslim.
realisme yang menyatakan tidak adanya Mereka merasakan Islam itu benar dan
kekhayalan dalam kandungan program baik dari aspek ajaran dan juga dari sikap
pendidikan, tidak berlebih-lebihan, serta atau perilaku pengikutnya yang santun,
adanya kaidah yang praktis dan relistis, simpatik, hormat, saling tolong-menolong,
yang sesuai dengan fitrah dan kondisi toleran, saling bela, saling melindungi dan
sosioekonomi, sosopolitik, dan sebagainya. Golongan lain merasakan
sosiokultural yang ada. (f) Prinsip ketenangan berada di lingkungan Muslim.
perubahan yang diingini yakni perubahan Mereka juga ikut menikmati kondisi,
struktur diri manusia yang meliputi situasi, sistem sosial, lingkungan
jasmaniah,ruhaniyah dan nafsaniyah; serta masyarakat yang dibangun dan diciptakan
perubahan kondisi psikologis, sosiologis, kaum Muslimin. Kedua, orang lain
27
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah Volume 9 No. 1, (2021)

merasakan faedahnya, Agama lain juga yaitu pendidikan yang diarahkan kepada
merasakan faedahnya dari kebenaran, pengembangan pribadi manusia untuk
kebaikan dan kemajuan Islam. Kemajuan memperkuat rasa hormat kepada hak asasi
yang diraih umat Islam seperti ilmu manusia dan kebebasan mendasar serta
pengetahuan kini memakai angkat 0,1 perlunya kemajuan pemahaman, toleransi,
sampai 9. Angka yang digunakan oleh dan persahabatan antara bangsa, ras, atau
dunia internasional ini disebut angka Arab. kelompok agama, dan akan memajukan
Kemudian ilmu pengetahuan mengenal aktivitas Perserikatan Bangsa-bangsa
ilmu kimiyya , aljabar, ilmu falak, ilmu untuk memelihara perdamaian. Hal ini,
kedokteran yang dirintis Ibnu Sina, ilmu menunjukkan bahwa visi pendidikan
kelautan atau navigasi dan sebagainya. damai harus tercermin dalam seluruh
Inilah bukti dari Islam sebagai rahmatan lil komponen pendidikan: tujuan, kurikulum,
alamin yang orang lain merasakan proses belajar mengajar, tenaga pendidik,
faedahnya. Ketiga, orang lain terangkat pelayanan administrasi, lingkungan dan
martabatnya, konsep Islam sebagai sebagainya. Tujuan pendidikan harus
rahmatan lil alamin adalah orang lain memanusiakan manusia, kurikulum
terangkat martabatnya yakni Islam sebagai dirancang bersama guru dan peserta didik,
agama yang menjunjung tinggi dan proses belajar mengajar berlangsung
memperjuangkan kebenaran, secara manusiawi dan menyenangkan;
menyuguhkan kebaikan dan mendorong tenaga pendidik yang profesional, hangat,
kemajuan turut mengangkat martabat menarik, inspiratif, humoris dan
orang-orang yang berada di menyenangkan; pelayanan yang adil,
lingkungannya, yaitu lingkungan pengaruh manusiawi dan menyenangkan, serta
dan kekuasaannya. Keempat Islam sebagai lingkungan yang bersih, tertib, aman,
rahmatan lil alamin adalah siapapun sangat nyaman, dan inspiratif. Kedua
membutuhkannya. Islam tidak eksklusif mengembangkan pendidikan
hanya diperuntukkan untuk umat Islam kewirausahaan serta membangun
sendiri, tetapi untuk seluruh manusia di kemitraanantara dunia pendidikan dengan
muka bumi. Ajaran Islam yang luhur dan dunia usaha dan industri. pengembangan
agung harus dirasakan dan dibutuhkan oleh pendidikan kewirausahaan inipun harus
siapapun. Islam belum menjadi rahmat tercermin pada semua komponen
bagi lingkungan bila golongan lain tidak pendidikan. Tujuan pendidikan harus
membutuhkannya. Kelima merasa terbantu mencakup mempersiapkan lulusan agar
oleh Islam, keagungan Islam harus bisa hidup di masyakat; dalam kurikulum
diwujudkan dalam kehidupan nyata, dalam harus dimuat mata pelajaran teori dan
akhlak dan prestasi sehari-hari dan praktek membuka usaha produk barang
membawa kebaikan dan kemajuan dan jasa; pada tenaga pendidiknya juga
sehingga golongan lain merasa terbantu harus melibatkan kalangan pengusaha
oleh kemajuan Islam tersebut yang sukses. Ketiga, mengembangkan
(Mucharomah, 2017:180) ilmu-ilmu sosial yang profetik. Hal ini
Dengan demikian, model perlu dilakukan karena ilmu sosial yang
pendidikan Islam yang diperlukan berbasis ada sekarang mengalami kemandekan,
rahmatan lil alamin yang ditandai oleh ciri- tidak hanya menjelaskan fenomena sosial,
ciri program sebagai berikut. Pertama tetapi seharusnya berupaya
mengembangkan pendidikan Islam damai mentransformasikannya. Ilmu sosial
28
Solihin, Nurwadjah dan Andewi/Konse[ Rahmatil Alamin dan Implikasinya pada Pendidikan Islam .../21-30

profetik adalah ilmu sosial yang tidak pendapat sangat dihormati, tidak ada klaim
hanya menjelaskan dan mengubah kebenaran mutlak, yang memiliki
fenomena sosial, tetapi juga memberikan kebenaran mutlak hanya Tuhan, dan tidak
petunjuk ke arah mana transformasi itu saling mengkafirkan. Keenam,
dilakukan (Mucharomah, 2017:181) mengembangan pendidikan yang seimbang
Keempat, memasukkan materi atau mata antara kekuatan penalaran dan
pelajaran tentang toleransi beragama dan pengembangan wawasan intelektual, yang
pluralisme sebagaimana yang terdapat meliputi penguasaan sains dan teknologi
dalam ilmu perbandingan agama. Dengan spiritualitas dan akhlak mulia dan
catatan, tujuan ilmu perbandingan agama keterampilan bekerja vokasional yang
ini bukan untuk memojokkan suatu agama, antara satu dan lainnya saling menopang.
melainkan dengan menunjukan kelebihan Ketujuh, mencetak ulama yang selain
dan kekurangan dari agama masing- memiliki ilmu keagamaan yang luas dan
masing terutama dari segi pengamalannya, mendalam disertai sikap dan kepribadian
kemudian saling berbagi pengalaman yang mulia: taat beribadah, tawadlu, peduli
dalam kesuksesan menjalankan ajaran pada masalah sosial kemasyarakatan, juga
agamanya untuk dibagikan kepada orang memiliki wawasan pengetahuan umum,
lain. Melalui ilmu perbandingan agama ini, seperti sosiologi, antropologi, sejarah,
ditegaskan bahwa perbedaan agama harus ekonomi dan sebagainya sebagai alat untuk
dilihat sebagai sebuah keniscayaan atau menjabarkan, mengkontekstuliasasikan
sunnatullah, yakni atas kehendak Allah dan mengaktualisasikan ajaran Islam
swt. Tuhan mempersilakan masing-masing dengan kehidupan masyarakat, sehingga ia
umat menjalankan agamanya dengan baik, mampu menjawab berbagai masalah yang
dan jangan bertengkar. Namun, dalam terjadi di masyarakat. Kedelapan, dengan
waktu yang bersamaan, perbedaan agama cara menghilangkan berbagai kendala
itu tidak boleh menghalangi orang untuk pendidikan Islam yang hingga saat ini
saling menolong, menyayangi, berbagi, belum sepenuhnya dapat diatasi misalnya
bersahabat, dan lainnya atas dasar kasih sejumlah problema pendidikan Islam yang
sayang dan kemanusiaan. Kelima, dihadapi dunia Islam yaitu problema
mengajarkan Islam yang moderat ideologis, dualisme dalam sistem
sebagaimana yang telah menjadi main pendidikan, bahasa dan problem metode.
streaming Islam yang dianut mayoritas Orang- orang Islam mempunyai problem
muslim di Indonesia sebagaimana yang ideologis, yakni tidak dapat mengaitkan
dirumuskan kalangan Nahdlatul Ulama, secara efektif pentingnya pengetahuan
Muhammadiyah, dan organisasi keislaman dengan orientasi ideologinya. Kesembilan,
lainnya. Di kalangan NU, terdapat Islam dengan cara meningkatkan mutu
yang akrab dengan budaya lokal tanpa pendidikan secara komprehensif; merubah
mengganggu hal-hal yang fundamental paradigma pembelajaran yang memadukan
dalam Islam, yakni akidah, ibadah dan antara pendekatan yang berpusat pada
akhlak. Paham Islam ini antara lain dengan pendekatan yang berpusat pada
dijumpai dalam Paham Ahli Sunnah wa al- siswa dengan memadukan metode
Jama’ah yang bertumpu pada teologi ceramah, eksplorasi, keteladanan dan
Asy’ariyah, Fikih Syafi’i, dan tasawuf al- bimbingan dengan metode pemecahan
Ghazali serta Abu Junaid al-Baghdadi. Di masalah, penemuan ilmiah, contextual
dalam paham Islam aswaja ini, perbedaan teaching learning (CTL), dan interactive
29
Jurnal Aksioma Ad-Diniyyah Volume 9 No. 1, (2021)

learning yang diarahkan pada kesadaran Daftar Pustaka


intelektual dan spiritual (Mucharomah, Furchan,A. (2004).Transformasi Pendidikan
2017:184) Islam di Indonesia, Anatomi
Keberadaan Madrasah dan
Kesimpulan PTAI.Yogyakarta: Gama Media.
Imron Rosyadi, Mokh. Pembelajaran
Rahmatan lil alamin merupakan
Pendidikan Agama Islam Berbasis
misi kenabian yaitu menjadikan umat
Pengalaman: Urgensi Dan
shalih secara individu yakni mengajak Implementasi. Edukasia Islamika
umat bertakwa kepada Allah Swt. Selain Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2,
itu, menjadikan kesalihan sosial dengan Desember 2017, Hlm. 291-309 P-Issn:
membuktikan bahwa Islam adalah 2548-723x; E-Issn: 2548-5822 293
rahmatan lil alamin. Salah satu bentuk Karyanto, Umum Budi. Pendidikan Karakter:
kesalihan sosial adalah menjaga Sebuah Visi Islam Rahmatan Lil
harmonisasi kerukunan antarumat Alamin. Edukasia Islamika Jurnal
beragama yang merupakan pilar kehidupan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2,
sosial. Untuk itu kehadiran Islam rahmatan Desember 2017, Hlm. 191-207 P-Issn:
2548-723x; E-Issn: 2548-5822.
lil alamin secara konseptual sebagai bentuk
Laksana, Sigit Dwi. Urgensi Pendidikan Islam
transformasi sosial berfungsi membentuk
Dalam Perubahan Sosial Di
karakter sosial Islam yang toleran dan Masyarakat. Jurnal Aristo Vol. 4
humanis. Ajaran-ajaran Islam yang dibawa Nomor 2 tahun 2016.
oleh Rasulullah SAW., bersifat universal Mucharomah, Miftah. Guru Di Era Milenial
dan komprehensif yaitu nilai-nilai Islam Dalam Bingkai Rahmatan Lil Alamin.
dapat diajarkan di mana pun, kepada siapa Edukasia Islamika Jurnal Pendidikan
pun dan meliputi seluruh aspek individu Islam Vol. 2, No. 2, Desember 2017,
maupun sosial. Hlm. 172-190 P-Issn: 2548-723x; E-
mengembangan pendidikan yang Issn: 2548-5822.
seimbang antara kekuatan penalaran dan Nata, Abudin. (2016, Maret). Islam rahmatan
lil alamin sebagai model pendidikan
wawasan intelektual, yang meliputi
Islam memasuki ASEAC
penguasaan sains dan teknologi
Community.Makalah disampaikan
spiritualitas dan akhlak mulia. Selain itu pada acara Kuliah Tamu Jurusan
mencetak manusia yang selain memiliki PAIFITKUIN Maulana Malik Ibrahim
ilmu keagamaan yang luas dan mendalam Malang.
disertai sikap dan kepribadian yang mulia: Rasyid, Muhammad Makmun. Islam
taat beribadah, tawadlu, peduli pada Rahmatan Lil Alamin Perspektif Kh.
masalah sosial kemasyarakatan, juga Hasyim Muzadi. Epistemé, Vol. 11,
memiliki wawasan pengetahuan umum, No. 1, Juni 2016
seperti sosiologi, antropologi, sejarah, Zainudin. (2009).Dakwah Rahmatan Lil-
ekonomi dan sebagainya sebagai alat untuk ‘Alamin: Kajian tentang Toleransi
Beragamadalam Surat al-Kafirun.
menjabarkan, mengkontekstuliasasikan
Jurnal DAKWAH, Vol. X No. 1.
dan mengaktualisasikan ajaran Islam
Zubaedi. (2008). Memperkuat Dimensi
dengan kehidupan masyarakat, sehingga ia Pendidikan Moral.DalamMawardi
mampu menjawab berbagai masalah yang Lubis(Ed.). Evaluasi Pendidikan
terjadi di masyarakat. Moral: Perkembangan Moral
Keagamaan Mahasiswa PTAIN,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

30

You might also like